Anda di halaman 1dari 7

FORMAT PENGKADERAN

PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA MAMASA (PPGTM)

Kata Pengantar
Segala puji, hormat dan syukur layak dipersembahan kepada Yesus Kristus, karena
Dialah yang selalu memelihara, mimimpin dan memberkati kita semua, sehingga kita masih
tetap diperkenankan mengangkat dan mengerjakan pelayanan melalui PPGTM. Meski
diperhadapkan pada berbagai pergumulan dan tanggungjawab yang kian besar, namun
PPGTM terus berupaya menjawab setiap tantangannya dengan segala kemampuan dan
keterabatasannya.
Proses pengakaderan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari proses ber-PPGTM,
sebab menjadi bagian penting dalam mencapai visi dan misinya. Melalui proses inilah
diharapkan akan mampu menciptakan kondisi dimana pemuda memperoleh berbagai bekal
untuk penguatan dirinya, mulai dari penguatan iman, kepemimpinan, manajemen, kepekaan
sosial maupun profesionalitas.
Format pengkaderan PPGTM telah ada sejak tahun 2011, sebagai hasil seminar dan loka
karya pada tanggal 27-30 Mei 2011 di Makassar. Namun dalam perjalanannya, format tersebut
belum dilaksanakan secara baik dan menyeluruh, format tersebut dirasa sulit untuk di
implementasikan, dan bahkan ada yang belum mengetahui keberadaan format tersebut. Karena
itu Pengurus Sinode PPGTM Masa Bakti 2016-2021 merasa terpanggil untuk mengumulinya,
sehingga dibentuklah sebuah tim untuk mengkaji ulang format yang telah ada tersebut. Tim
tersebut disebut Tim Revisi Format Pengkaderan PPGTM, yang terdiri dari Fiktor Parantang,
Supriadi Narno, Widi Asnita, Adrianto Lo’bong, Gusti Puang Padang, dan Abner Pampang
Tasik.
Revisi format pengkaderan ini memerlukan waktu yang cukup lama, sebab berbagai
tantangan dan kendala yang dialami oleh tim, namun karena pertolongan Tuhan akhirnya
boleh diselesaikan.Kami sadar bahwa tugas ini tidaklah mudah, namun kami selalu punya
pengharapan sebab selalu ada dukungan doa dari berbagai pihak. Apresiasi yang mendalam
dan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung kami
dalam doa, yang selalu memberi suport dan dukungan lainnya kepada Tim dalam banyak hal.
Kini tugas kita adalah menyambut dan mengimplementasikan Format Pengkaderan
PPGTM ini dengan tulus dan konsisten. Kami menyadari bahwa tidak akan pernah manusia
melahirkan karya yang sempurna, sehingga kami terbuka untuk dikoreksi dan dikritik demi
kebaikan kita semua. Sekaligus kami mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan kami,
biarlah Tuhan yang akan menyempurnakan semuanya.

Salam Kasih dan Hormat


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan suatu organisasi tidak terlepas dari kualitas proses kepemimpinannya,
proses manajemen dan tingkat kualitas kadernya. Karena itu format pembentukan kader
pemimpin merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Tanpa kaderisasi
maka organisasi tidak akan dapat meneruskan eksistensinya. Ini menunjukan bahwa
benang merah organisasi adalah kaderisasi.
Kaderisasi merupakan cara yang tepat untuk menanamkan pemahaman atau doktrin
kepada anggota agar mereka dapat mengenal organisasi secara mendalam. Memahami
karakteristik, kultur budaya, arah dan tujuan organisasi sehingga diharapkan berdaya guna
bagi lingkungan dan masyarakat dimana mereka berada. Kader Pemimpin yang bermutu
berawal dari konsep yang jelas dan format kaderisasi yang baik. Karena itu sebuah
keharusan bagi setiap organisasi untuk melakukan proses kaderisasi dan menyusunnya
dalam sebuah konsepyang baku serta fleksibel, sehingga kualitas kader dapat diciptakan
secara terencana dan terukur.
Pemuda Gereja adalah pilar utama yang bertanggunjawab dalam menjaga amanat
Gereja di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Gereja memerlukan pemuda yang
beriman, visioner, berintegritas dan tangguh untuk kemudian dapat tampil sebagai kader-
kader yang kreatif, kritis dan menjadi motivator dalam jemaat. Pemuda yang hanya
pandai beretorika tetapi tidak terlibat langsung dalam pelayanan, adalah sebuah contoh
kegagalan organisasi pemuda Gereja dalam merangkul dan membina potensi pemuda itu
sendiri, karena itu tidaklah mungkin seorang pemuda dapat menanamkan prinsip-prinsip
kepemimpinan Gereja tanpa melalui proses kaderisasi dalam Gereja. Pertanyaannya
adalah apa yang terjadi dengan kader pemuda Gereja kini?
Dizaman globalisasi, PPGTM diperhadapkan pada suatu tantangan yang bersifat
dinamis. Kader PPGTM diharapkan untuk terus mampu memenuhi tri panggilan Gereja
yaitu bersaksi, bersekutu dan melayani, juga diharapkan untuk selalu menjadi garam dan
terang (Matius 5 : 13-16), serta mampu menyuarakan suara kenabian. PPGTM sebagai
persekutuan pemuda Gereja harus mampu menjadi terdepan dalam menghasilkan kader
pemimpin Gereja Toraja Mamasa dimasa yang akan datang. Dan sebagai tindakan
kongkrit, PPGTM harus mampu memformulasikan sikapmental, kepekaan sosial dan
perbuatan nyata dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Kristiani. PPGTM dituntut lebih
inovatif dan berkreatifitas, serta diharapkan mampu bersikap arif dan bijaksana dalam
menanggapiberbagai polemik baik internal maupun eksternal disetiap lingkungan
dimanapun dia berada.
Macetnya sistem pengkaderan PPGTM akibat tidak adanya standar baku pola
pengkaderan yang jelas. Karena itu perlu rekonseptualisasi pendidikan kader untuk
menjawab tantangan tersebut. Sebagai jawabannya maka disusunlah pedoman
pengkaderan PPGTM yang disebut Format Pelatihan Kader Pemuda (PKP)yang lahir dari
hasil Seminar dan Lokakarya pada tanggal 27-30 Mei 2011 di Makassar. Hal ini sebagai
upaya membangun kader yang tangguh menjalankan organisasi PPGTM yang kita cintai
ini dengan harapan bahwaPPGTM akan semakin baik, terarah dan melahirkan kader-
kader pemimpin yang dapat membanggakan Gereja Toraja Mamasa. Kemudian format
tersebut direvisi pada Masa Bakti 2016-2021.

B. Permasalahan dan Tantangan


Permasalahan dan tantangan yang dihadapi PPGTM dikelompokkan atas dua bagian.
Pertama: faktor internal, yaitu dinamika yang terjadi di dalam organisasi yang
mempengaruhi langgam organisasi. Kedua: faktor eksternal, yaitu realitas kontekstual
yang sedang dan terus terjadi disekitar PPGTM tapi memiliki pengaruh kepada organisasi.
a. Internal
- Melemahnya posisi dan peran organisasi
- Mandeknya komunikasi antar struktur dan dengan antar anggota sehingga
manajemen organisasi menjadi tidak efektif
- Menurunnya tingkat partisipasi anggota
- Menurunnya upaya anggota untuk memahami nila-niai kedirian organisasi
- Turunnya semangat dalam bersekutu

b. Eksternal
- Perkembangan globalisasi yang semakin cepat
- Dinamika pelayanan yang semakin variatif
- Hubungan denganpemerintah dan politik
- Pandangan kewirausahaan
- Perkembangan IPTEK yang semakin pesat
- Munculnya berbagai aliran ke-Kristenan
BAB II
NAMA, PRINSIP DAN TUJUAN

A. Nama
Sistem pengkaderan PPGTM disebut “Pelatihan Kader Pemuda”, disingkat dengan PKP
PPGTM

B. Prinsip
Prinsip PKP PPGTM adalah mekanisme dan ruang yang harus diciptakan bagi pemuda,
yang terdiri dari pokok konsep yang harus diperhatikan dandituangkan dalam teknis
implementasinya, dalam bentuk materi, metode, dan teknis program yang akan
melahirkan pemuda yang beriman, berintegritas, kreatif, memiliki kepekaan sosial dan
berjiwa wirausaha.

C. Fungsi dan Tujuan


a. Fungsi PKP PPGTM adalah sebagai instrumen pelatihan kader yang terpola diseluruh
lingkup kepengurusan PPGTM.
b. Tujuan PKP adalah untuk menciptakan kader muda Gereja yang beriman, kreatif,
berintegritas, memiliki kepekaan sosial, berjiwa wirausaha,serta memiliki komitmen
yang kuat terhadap pelayanan.

C. Sistem
Sistem pengkaderan dilakukan secara berjenjang dan bertahap. Jenjang pelaksanaan
pengkaderan adalah sebagai berikut :
- PKP Jemaat dilaksanakan di lingkup Jemaat Oleh Pengurus PPGTM Jemaat
- PKP Klasis dilaksanakan di lingkup klasis oleh pengurus PPGTM Klasis.
- PKP Sinode dilaksanakan di lingkup sinode oleh Pengurus Sinode PPGTM
BAB III
PELAKSANAAN

A. Metode
Pelaksanaan PKP merupakan instrumen untuk memperlengkapi anggota PPGTM di setiap
lingkup, karena itu agar lebih mudah untuk diterapkan, maka dibutuhkan metode-metode
sebagai berikut:
- Untuk PKP Jemaat,dipusatkan pada pengenalan organisasi, pengembangan spiritualitas,
musik gerejawi dan penguatan kemampuan manajemen organisasi.
- Untuk PKP Klasis, dipusatkan pada pengembangan teknis, kreatifitas, kepemimpinan,
penggalian bakat dan penggalian jiwa interpreneur.
- Untuk PKP Sinode, dipusatkan pada kepekaan budaya, wawasan oikoumene, wawasan
kebangsaan, kewirausahaan dan penguatan peran

B. Indikator dan Muatan Materi


1. PKPJemaat
1.1. Indikator:
- Mengetahui sejarah dan aturan-aturan Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
Mamasa.
- Memahami dogma Gereja
- Memahami esensi Gereja dan organisasinya sebagai wadah untuk mencapai
tujuan dan tugas Gereja.
- Dapat melaksanakan tugas-tugas keorganisasian.
- Mengenal dasar-dasar berkhotbah
- Memiliki pengetahuan tentang liturgi dan musik gerejawi
1.2. Materi-materi :
- Pemahaman Iman Kristen dan Dogma Calvinis
- Mengenal PPGTM
- Pemahaman Liturgi
- Kesekretariatan
- Diskusi dan Persidangan
- Musik Gerejawi
- Homiletika (Ilmu Berkhotbah)
- Dapat ditambahakan beberapa materi sesuai kebutuhan
2. PKP Klasis
2.1.Indikator:
- Mengetahui sejarah Gereja
- Dapat mengaktualisasikan nilai-nilai kekristenan dalam kehidupan bergereja
dan bermasyarakat.
- Memiliki kepekaan sosial
- Mampu menggali potensi dirinya
- Memahami pentingnya miliki jiwa kewirausaahaan
- Dapat menjadi pemimpin ibadah
2.2. Materi-materi :
- Sejarah Gereja
- Teknik Berkhotbah
- Publik Speaking
- Analisis Sosial
- Kewirausahaan
- Pembuatan Liturgi
- Kepemimpinan Kristen
- Dapat ditambahkan materi sesuai kebutuhan

3. PKP Sinode
3.1. Indikator:
- Memahami hubungan budaya dengan gereja
- Mampu berpikir universal
- Dapat memberikan solusi terhadap pengembangan potensi anggota PPGTM.
- Dapat menjadi pemimpin dalam Gereja dan masyarakat.
- Dapat memberikan konstribusi terhadap pembangunan Gereja dan Bangsa
- Memiliki jiwa wirausaha
3.2. Materi-materi :
- Budaya dan gereja
- Peran dan tanggung jawab pemuda
- Wawasan Oikoumene
- Pluralisme
- Pelatihan Wirausaha
- Karya Tulis
- Dapat ditambahkan materi sesuai kebutuhan
C. Pengorganisasian
a. Penanggungjawab
1. Penanggungjawab PKP adalah pengurus PPGTM disemua lingkup sesuai dengan
lingkup pelaksanaannya masing-masing
2. Untuk kepentingan mutu dan suksesnya pelaksanaan, dapat bekerjasama dengan
Gereja atau Lembaga pelayanan Gerejawi yang lain.

b. Peserta
Peserta PKP Jemaat adalah :
a. Anggota PPGTM Jemaat pelaksana
b. Anggota PPGTM dari Jemaat lain yang diundang
c. Anggota PPGTM dari Jemaat lain yang ingin menjadi peserta, dengan cara
berkoordinasi kepada pengurus PPGTM Jemaat pelaksanana untuk bisa diikutkan
Peserta PKP Klasis adalah :
a. Perwakilan PPGTM dari jemaat-jemaat dalam lingkup klasis Pelaksana
a. Anggota PPGTM dari Klasis lain yang ingin menjadi peserta, dengan cara
berkoordinasi kepada pengurus PPGTM Klasis pelaksanana untuk bisa diikutkan
Peserta PKP Sinode adalah :
a. Perwakilan PPGTM dari Klasis-Klasis dalam lingkup Gereja Toraja Mamasa

c. Sertifikasi
Peserta yang telah mengikuti PKP PPGTM dan dinyatakan lulus berhak untuk
mendapatkan sertifikat PKP yang dikeluarkan oleh pengurus dilingkupnya.

Anda mungkin juga menyukai