Anda di halaman 1dari 5

FORMAT PENGKADERAN PPGTM

(Sosialisasi hasil seminar dan lokakarya Pedoaman Perbendaharaan dan Format Pengkaderan,tanggal 27-30 Mei 2011 di Makassar)
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu organisasi tidak terlepas dari kepemimipinan, managemen dan tingkat kwalitas kadernya. Organisasi terlihat maju dan terlihat mundur disebabkan oleh lemanya kader dan
kurangnya visi kepemimpinan. Karena itu format pembentukan kader pemimpin merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Tanpa kaderisasi maka organisasi tidak akan dapat
meneruskan eksistensinya. Ini menunjukan bahwa Benang Merah organisasi adalah kaderisasi.
Kaderisasi merupakan cara yang tepat yang menanamkan pemahaman atau doktrin kepada anggota agar mereka dapat mengenal organisasi secara mendalam. Memahami karakteristik,
kultur budaya arah dan tujuan organisasi dan diharapkan berdaya guna bagi lingkungan dan masyarakat dimana mereka berada. Kader Pemimpin yang bermutu berawal dari konsep yang jelas
dan format kaderisasi yang baik. Karena itu sebuah keharusan bagi setiap orgnisasi untuk melakukan proses kaderisasi dan menyusunnya dalam sebuah konsepyang baku serta fleksibel, sehingga
kualitas kader dapat diciptakan secara terencana dan terukur.
Pemuda Gereja adlah pilar utama yang bertanggunajawab dalam menjaga amanat gereja di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.gereja memerlukan pemuda yang visioner,
berintegrasi dan tangguh untuk kemudian dapat tampil sebagai kader-kader yang kreatif, kritis dan menjadi motifator dalam jemaat. Pemuda yang hanya pandai beretorika tetapi tidak terlibat
langsung dalam pelayanan, adalah sebuah contoh kegagalan organisasi pemuda gereja dalam merangkul dan membina potensi pemuda itu sendiri.karena itu tidaklah mungkin seorang pemuda
dapat menanamkan prinsip-prinsip kepemimpinan gereja tanpa melalui proses kaderisasi dalam gereja. Pertanyaannya apa yang terjadi dengan kader pemuda gereja kini?
Dizaman globalisasi, PPGTM diperhadapkan pada suatu tantangan yang bersifat dinamis, kepekaan terhadap gejala social ditengah tuntutan untuk senantiasa eksis. Kader PPGTM
diharapkan untuk mampu memenuhi tri panggilan gereja yaitu bersaksi, bersekutu dan melayani, selalu menjadi garam dan terang (Matius 5 : 13-16) serta mampumenyuarakan suara kenabian.
PPGTM sebagi persekutuan pemuda gereja harus mampu menjadi terdepan dalam menhasilkan kader pemimpin Gereja Toraja Mamasa dimasa yang akan datang. Dan sebagai tindakan kongkrit,
PPGTM harus mampu memformulasikan sikap.mental dan perbuatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kritiani yang saat ini semakin luntur akibat degradasi moral. PPGTM dituntut lebih
inovatif dan berkreatifitas, serta dihrapkan mampu bersikap arif dan bijaksana dalam ,menanggapiberbagai polemik baik internal maupun eksternal disetiap lingkungan dimanapun dia berada.
Macetnya system pengaderan PPGTM akibat tidak adanya standar baku pola pengkaderan yang jelas. Karena itu perlu rekonseptualisasi pendidikan kader untuk menjawab tantangan
tersebut, sebagai upaya membamgun kader yang tangguh menjalankan memangun organisasi PPGTM yng kita cintai ini. PPGTM akan semakin baik, terarah dan melahirkan kader-kder
pemimpin yang dapat membanggakan Gereja Toraja Mamasa. Tuhan pastu memberkati.
Pasal 1
Pengertian
Kader PPGTM adalah anggota PPGTM yang terdaftar sebagai pemuda disalah satu jemaat GTM dan telah mengikuti pendidikan kader tingkat dasar.
Pasal 2
Nama
Nama pengkaderan PPGTM dissebut Pelatihan Kader Pemuda Gereja Toraja Mamasa disingkat PKP-GTM.
Pasal 3

Fungsi Dan Tujuan


1. Fungsi PKP-GTM adalah sebagai instrumen pelatihan kader yang terpola diseluru tingkatan kepengurusan PPGTM.
2. Tujuan PKP-GTM ialah untuk menciptakan kader muda gereja yang beriman, cerdas terampil, berkarakter, berintegritas serta memiliki komitmen yang kuat terhadap pelayanan.

Pasal 4
Landasan
1. Tata Dasar/tata Rumah Tangga GTM
2. Pedoman Pelayanan PPGTM
3. Keputusan siding Am IX PPGTM
Pasal 5
System Pengkaderan
1. System pengkaderan dilakukan secara berjenjang dan bertahap berdasarka kepengurusan PPGTM
2. Jenjang pengkaderan adalah sebagai beerikut :
2.1. PKP-GTM Dasar dilakukan ditingkat Jemaat Oleh Penguru PPGTM Jemaat
2.2. PKP-GTM Menengah dilakukan tingkat klasis oleh pengurus PPGTM Klasis.
2.3. PKP-GTM Lanjutan dilaksanakan ditinkat pusat oleh Penguru Pusat PPGTM.
Pasal 6
Peserta
1. Peserta PKP-GTM dasar adalah :
1.1.
1.2.
2. Peserta PKP-GTM menengah adalah :
2.1.
2.2.
2.3.
3. Peserta PKP-GTM lanjutan adalah :
3.1.
3.2.
3.3.

Anggota PPGTM jemaat pelaksana


Telah mengikuti sidi
Anggota PPGTM Klasis Pelaksana
Telah mengikuti sidi
Telah mengikuti PKP-GTM dasar
Anggota PPGTM
Telah mengikuti sidi
Telah mengikuti PKP-GTM menengah

Pasal 7
Materi Pengkderan
1. Materi PKP-GTM dasar
1.1.
Standar Kompetensi
1.1.1 mengenal esensi gereja dan organisasinya sebagai wadah untuk mencapai tujuan dan tugas gereja.
1.1.2 Dapat mengaktualisasikan nilai-nilai kekristenan dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat.
1.1.3 Dapat melaksanakan tugas-tugas keorganisasian.
1.2.
Indicator-indikator :
1.2.1. Mengenal sejarah pemuda Gereja Toraja Mamasa.
1.2.2. Memahami dogma gereja Calvinis
1.2.3. Memahami Tata dasar/tata Rumah Tangga GTM
1.2.4. Memahami Pedoman Pelayanan PPGTM
1.3.
Materi-materi :
1.3.1 Pemahaman iman Kristen dan dogma Calvinis
1.3.2 Teknik diskusi
1.3.3 Dasar-dasar Organisasi
1.3.4 Kesekretariatan
1.3.5 Mengenal Organsasi PPGTM
1.3.6 Pedoman Pelayanan PPGTM
1.3.7 Sejarah PPGTM
1.3.8 Pemahaman liturgy dan musik gerejawi
2. PKP-GTM Menengah
2.1.
Standar Kompetensi
2.1.1. Mampu mengebangkan potensi diri dalam pemanfaatan dan pengembangan kearifan lokal.
2.1.2. Dapat melakukan fungsi managerial
2.1.3. Dapat menjadi pemimpin Ibadah
2.2.
Indikator-indiaktor :
2.2.1 Memiliki keterampilan menghidupi dirinya, tanpa meninggalkan jati dirinya.
2.2.2 Mampu menjawab dan member solusi terhadap pemasalahan yang timbul dalam organisasi dan pelayanan gereja
2.2.3 Memiliki pengetahuan tentang Alkitab dan tatacara penyampaian Firman Tuhan yang benar.
2.3 Materi-Materi:
2.3.1 Manajemen organisasi.
2.3.2 Manajemen Kepemimpinan Pemuda
2.3.3 Mengenal dogma dan pokok-pokok ajaran GTM
2.3.4 Manajemen perbendaharaan

2.3.5
2.3.6
2.3.7
2.3.8
2.3.9

Penyusunan Program
Teknik berkhotba
Kewirausahaan
Teknik menyusun liturgi dan nyanyian
Teknik persidangan.

3. PKP-GTM Lanjutan
3.1 Standar kompetensi
3.1.1 Mampu berpikir universal serta dapat memberikan solusi terhadap pengembangan potensi anggota PPGTM dalam pemamfaatan dan pengembangan kearifan local.
3.1.2 Dapat menjadi pemimpin dalam gereja dan masyarakat lokal.
3.2 Indiktor-indikator
3.2.1 Memiliki kepekaan sosial
3.2.2 Dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
3.2.3 Memberikan konstribusi terhadap pembangunan gereja dan daerah.
3.3 Materi-materi
3.3.1 Budaya dan gereja.
3.3.2 Peran Pemuda dalam pengembangan Gereja Toraja Mamasa.
3.3.3 Potensi kemandirian keuangan PPGTM
3.3.4 Kewirausahaan.
3.3.5 Karya tulis, reportase dan exposure
3.3.6 Peran Pemuda dalam pengembangan Gereja
3.3.7 Analisis SWOT
3.3.8 Teknik pengambilan keputusan
Pasal III
Eavalusi dan Rekomendasi
Evaluasi
Kader yang telah mengikuti proses kaderiasasi hendaknya senantiasa dievaluasi oleh masing-masing pengurus PPGTM sehingga kualitas dari kaderisasi dapat terarah dan menjadi tolak ukur
kemajuan organisasi.
Rekomendasi
1. Sebaiknya dalam pengurus PPGTM dapat menetapkan syarat sebagai berikut :
1.1 Bahwa setiap pengurus PPGTM Jemaat harus telah mengikuti PKP Dasar.

1.2 Bahwa setiap Ketua PPGTM Klasis harus telah mengikuti PKP Menengah.
1.3 Bahwa setip Pengurus Pusat PPGTM harus telah mengikuti PKP Lanjutan.
2. Materi-materi PKP disesuaikan dengan kondisi Perkotaan dan Pedesaan.
3. Perlu dibuatkan sertifikat sebagai standar kader setiap tingkatan untuk kemudian menjadi persyaratan administrasi PKP selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai