Gereja Toraja Mamasa (GTM) memahami dan meyakini bahwa anak dan
remaja adalah bagian dari persekutuan orang-orang percaya kepada
Yesus Kristus. Berdasarkan pemahaman tersebut, Gereja Toraja
Mamasa membentuk wadah pelayanan yang disebut Persekutuan Anak
dan Remaja Gereja Toraja Mamasa disingkat PAR GTM untuk
mempersekutukan dan memperlengkapi anak dan remaja (0-15 tahun)
dalam melaksanakan panggilan bersekutu, bersaksi dan melayani demi
mewujudkan Gereja Toraja Mamasa yang Utuh, Mandiri dan Misioner.
Pasal 2
Dasar
Dasar PAR GTM adalah
1. Alkitab.
2. Pengakuan GTM
3.Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga GTM
4. Pedoman Penatalayanan PAR GTM
BAB II TUJUAN DAN KEGIATAN
Pasal 3
Tujuan PAR GTM
PAR GTM bertujuan :
Melayani anak dan remaja untuk menanamkan nilai – nilai iman Kristen
berdasarkan Alkitab.
Penjelasan:
Anggota Simpatisan adalah anak dan remaja yang bukan anggota
jemaat setempat yang bersedia untuk mematuhi pedoman
penatalayanan PAR GTM dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan PAR
GTM.
Pasal 6
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Hak anggota PAR GTM
1. Setiap anggota PAR GTM berhak mendapatkan bimbingan dan pelayanan
yang sama dari pelayan dan pengurus PAR GTM baik dalam suka maupun
duka.
2. Setiap anggota PAR GTM berhak ikut serta dan berperan aktif pada setiap
kegiatan dan pelayanan PAR GTM.
3. Setiap anggota PAR GTM berhak mengajukan usul dan pendapat dalam
pelaksanaan setiap program dan kegiatan PAR GTM.
Pasal 7
Pasal 8
Pelayan PAR GTM
Pasal 10
Tempat dan Kedudukan
Pasal 11
Pasal 11
Pengurus PAR GTM Pasal 13
1. Pengurus PAR GTM adalah pelayan anak dan
remaja,pendeta,penatua, diaken dan atau warga GTM pemerhati
anak dan remaja yang dipilih dalam pertemuan PAR GTM dilingkup
masing-masing.
2. Syarat pengurus PAR :
a. Sudah Sidi.
b. Minimal enam (6) bulan sudah menjadi anggota jemaat GTM.
c. Tidak sedang dalam penggembalaan khusus.
d. Memiliki loyalitas/penggiat anak dan remaja.
e. Telah mengikuti pelatihan dasar pelayan anak dan remaja.
Pasal 12
Susunan Pengurus
Komponen dan susunan kepengurusan dilingkup Jemaat, Klasis dan
Sinode disesuaikan dengan kebutuhan.
Pasal 13
Pelantikan dan Pengutusan Pengurus
Pasal 14
Masa Kepengurusan
Pasal 17
Pasal 17
Rapat dan Pertemuan Am PAR GTM
1. Rapat
a. Rapat pengurus PAR GTM dihadiri oleh pengurus PAR GTM.
b. Rapat Rutin yaitu rapat yang dilakukan sebulan sekali untuk
mengevaluasi pelayanan sebulan yang telah berjalan dan
Menyusun rencana dan jadwal pelayanan sebulan kedepan sesuai
dengan program.
c. RapatTahunan yaitu rapat yang dilakukan pada awal tahun kerja
untuk mengevaluasi pelayanan satu tahun yang telah berjalan dan
menyusun program kerja pelayanan setahun ke depan, dengan
menghadirkan 1 orang pengurus klasis.
e. Rapat Khusus yaitu rapat yang dilakukan berdasarkan kebutuhan
dan dihadiri oleh BPMS dan DPS.
2. Pertemuan Am PAR GTM
a. Pertemuan Am PAR GTM dilakukan sekali dalam 5 (lima) tahun
yang dihadiri oleh Pengurus PARGTM, 3 orang pengurus PAR GTM
Klasis sebagai utusan (dengan memperhitungkan kehadiran
pendeta), BPMS, DPS, BPPS dan undangan lainnya.
b. Pertemuan dianggap sah jika dihadiri setengah tambah satu dari
jumlah Klasis GTM.
c. Pertemuan Am PAR GTM dilakukan untuk:
1. Mengevaluasi program pengurus periode lalu.
2. Menyusun garis-garis besar program dan RAPB tahun pertama.
3. Memilih pengurus PAR GTM periode berikutnya.
e. Pimpinan Pertemuan Am PAR GTM dipilih dari dan oleh peserta
Am PAR GTM.
f. Pertemuan Am PAR GTM dipimpin oleh 3 orang majelis ketua dan
didampingi 2 orang sekretaris pertemuan dan notulen.
PERBENDAHARAAN DAN HAK MILIK
BAB VI
Pasal 18
Sumber Pendapatan
Sumber pendapat PAR GTM adalah
a. Persembahan Kebaktian PAR GTM di setiap lingkup.
10% persembahan dari PARGTM jemaat ke PAR GTM lingkup klasis.
10 % persembahan PARGTM jemaat ke PARGTM lingkup sinode.
b. Persembahan Kebaktian Khusus.
25% persembahan dari PAR GTM jemaat ke PAR GTM lingkup klasis
25% persembahan PAR GTM jemaat ke PAR GTM lingkup sinode.
c. khusus dari BPM di semua lingkup. Penjelasan:
Persembahan yang dimaksud terdiri
d. Bantuan dari Pemerintah. dari: kolekte kebaktian, persembahan
e. Bantuan dari mitra GTM (dalam dan luar negeri).langsung dan persembahan natura
f. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat. Setiap kebaktian khusus
menggunakan liturgi khusus yang
akan dikirim oleh Pengurus PAR GTM
Pasal 19
Pasal 19
Pembiayaan
1. Pembiayaan dan belanja disesuaikan dengan anggaran
pendapatan dan belanja(APB) di semua lingkup.
2. Peningkatan Kompetensi pelayan dan pengurus PAR GTM
3. Pengadaan Kurikulum dan Bahan Ajar
4. Kunjungan Dan Sosialisasi
5. Pertemuan dan rapat-rapat di semua lingkup
6. Operasional Pengurus di semua lingkup
7. Program kerja di semua lingkup
8. Kegiatan Oikumenis dan Kemitraan
Pasal 20
Harta Milik
Semua harta yang bergerak dan yang tidak bergerak milik PAR GTM
adalah milik Gereja Toraja Mamasa.
BAB VII ATRIBUT PAR GTM
Pasal 21
Atribut PAR GTM
Pasal 22
Lambang PAR GTM
Pasal 23
LOGO PAR GTM
Pasal 23
Mars PAR GTM
1. Mars PAR GTM berjudul “Mars PAR GTM” ciptaan Pdt. Deppatola
Pawa, S.Th, MM.
2. Mars PAR GTM dinyanyikan di setiap awal kegiatan pada setiap
kegiatan PAR GTM.
Pasal 24
PAKAIAN SERAGAM PAR GTM
1. Warna pakaian seragam yaitu putih, hitam, merah, kuning dan hijau.
2. Pakaian seragam digunakan pada setiap kegiatan PAR GTM.
Penjelasan:
Baju seragam akan di desain oleh pengurus PAR GTM
untuk dipedomani.
Pasal 24
Pasal 25
BENDERA PAR
1. Warna Hijau dan Orange
a. Warna hijau adalah simbol kehidupan, pertumbuhan, keteduhan,
kesejukan, ketentraman dan kemenangan atas maut.‟
b. Warna orange adalah simbol kebahagian, keceriaan, kreatif dan
percaya diri
Ukuran 125x80 cm X 80 cm
Penjelasan:
Demi keseragaman bendera PAR GTM, maka
pengadaan bendera dijemaat dan klasis diadakan oleh
pengurus PAR GTM.
KETENTUAN PERALIHAN, TAMBAHAN
BAB VIII DAN PENUTUP
Pasal 26
Peralihan dan Tambahan
1. Pedoman penatalayanan ini akan berlaku sejak ditetapkan dan
akan disahkan dalam sidang tahunan SMST GTM 2023.
2. Kepengurusan PAR GTM yang sudahterbentuk dilingkup klasis dan
jemaat sebelum pedoman penatalayanan ini dibuat dan disahkan
tetap dinyatakan sah.
4. Dihimbau kepada Klasis dan Jemaat yang belum membentuk
pengurus PAR GTM di lingkup masing-masing, agar segera
membentuk kepengurusan dengan mengacu pada pedoman
penatalayanan PAR GTM.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman penatalayanan PAR GTM
akan disinkronkan dengan Pengakuan Gereja Toraja Mamasa, Tata
Dasar dan Tata Rumah Tangga Gereja Toraja Mamasa.
Digunakan sebagai Bahan Sosialisasi Sidang Am PAR GTM
Pada Pertemuan/Sidang Perdana PAR GTM Klasis Bambang Hilir
Saludengen, 4 Oktober 2022
Di salin dari final hasil keputusan sidang
Am PAR GTM Sinode September 2022