Anda di halaman 1dari 28

PAR GTM

KLASIS BAMBANG HIKIR


PEMBUKAAN

Gereja Toraja Mamasa (GTM) memahami dan meyakini bahwa anak dan
remaja adalah bagian dari persekutuan orang-orang percaya kepada
Yesus Kristus. Berdasarkan pemahaman tersebut, Gereja Toraja
Mamasa membentuk wadah pelayanan yang disebut Persekutuan Anak
dan Remaja Gereja Toraja Mamasa disingkat PAR GTM untuk
mempersekutukan dan memperlengkapi anak dan remaja (0-15 tahun)
dalam melaksanakan panggilan bersekutu, bersaksi dan melayani demi
mewujudkan Gereja Toraja Mamasa yang Utuh, Mandiri dan Misioner.

PAR GTM merupakan persekutuan kategorial dan merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari persekutuan GTM pada semua lingkup,
yakni Jemaat, Klasis dan Sinode.
Pelayanan bagi anak dan remaja di GTM dilakukan seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangan pelayanan yang
dilakukan oleh GTM. Ada perubahan istilah yang dipakai
dari “Sekolah Minggu” ke “Persekutuan Anak dan
Remaja”, sebagai bagian dari pentingnya memberikan
perhatian bagi pelayanan anak dan remaja di GTM.

Dalam Sidang Majelis Sinode Am XX GTM tahun 2021 di


Klasis Lakahang, disepakati untuk menjadikan PAR GTM
sebagai salah satu kategorial pelayanan di GTM. Hal ini
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan Pertemuan Am I PAR
GTM yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 September 2022
di Mamasa.Tanggal 3 September kemudian ditetapkan
menjadi Hari Lahir Persekutuan Anak dan Remaja Gereja
Toraja Mamasa.
BAB I NAMA, WAKTU, DASAR DAN PENGAKUAN
Pasal 1
Nama dan Waktu
Nama organisasi ini adalah Persekutuan Anak dan Remaja Gereja Toraja
Mamasa yang disingkat PAR GTM.
PAR GTM terbentuk pada tanggal 03 September 2022 dalam
Pertemuan AM I PAR GTM , untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 2
Dasar
Dasar PAR GTM adalah
1. Alkitab.
2. Pengakuan GTM
3.Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga GTM
4. Pedoman Penatalayanan PAR GTM
BAB II TUJUAN DAN KEGIATAN
Pasal 3
Tujuan PAR GTM
PAR GTM bertujuan :
Melayani anak dan remaja untuk menanamkan nilai – nilai iman Kristen
berdasarkan Alkitab.

Memperlengkapi anak dan remaja agar menerima dan menghayati


panggilan Allah sehingga mengaku “YESUS KRISTUS ITULAH TUHAN
DAN JURUSELAMAT”.
MendidikAnak dan remaja agar menjadi generasi yang takut akan Tuhan

Memperlengkapi warga gereja yang dipanggil dan diutus bagi pekerjaan


pelayanan PAR GTM.
Pasal 4
Pasal 4
Kegiatan
Kegiatan PAR GTM adalah :
1. Kebaktian yang terdiri atas :

Kebaktian Hari Minggu.


Kebaktian Hari Raya Gerejawi dan Hari Raya Khusus Gerejawi.
Kebaktian dan kegiatan lainnya yang diprogramkan oleh pengurus
PAR GTM dan telah disetujui oleh BPM di semua lingkup
Perkemahan ceria PAR GTM di semua lingkup.

2. Pemberdayaan dan pengembangan anggota PAR GTM.


3. Kegiatan Oikumenis dan kemitraan.
4. Hari Anak GTM (HUT PAR GTM 3 September)
BAB III KEANGGOTAAN
Pasal 5
Anggota PAR GTM
Anggota PAR GTM adalah sebagai berikut :
1. Warga GTM yang berusia 0 – 15 Tahun
2. Pelayan dan Pengurus PAR GTM
3. Simpatisan

Penjelasan:
Anggota Simpatisan adalah anak dan remaja yang bukan anggota
jemaat setempat yang bersedia untuk mematuhi pedoman
penatalayanan PAR GTM dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan PAR
GTM.
Pasal 6
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Hak anggota PAR GTM
1. Setiap anggota PAR GTM berhak mendapatkan bimbingan dan pelayanan
yang sama dari pelayan dan pengurus PAR GTM baik dalam suka maupun
duka.
2. Setiap anggota PAR GTM berhak ikut serta dan berperan aktif pada setiap
kegiatan dan pelayanan PAR GTM.
3. Setiap anggota PAR GTM berhak mengajukan usul dan pendapat dalam
pelaksanaan setiap program dan kegiatan PAR GTM.

Kewajiban Anggota PAR GTM


1. Setiap anggota wajib mematuhi pedoman penatalayanan PAR GTM.
2. Setiap anggota wajib bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan
PAR GTM.
3. Setiap anggota wajib saling membantu dan menguatkan, baik dalam suka
maupun duka.
4. Setiap anggota wajib menjaga nama baik PAR GTM pada khususnya dan GTM
pada umumnya.
Pasal 7
Pasal 7
Pembagian Kelas Persekutuan Anak dan Remaja GTM

1. Persekutuan anak dan remaja adalah warga Gereja Toraja Mamasa


yang berusia 0-15 tahun, yang pembagiannya sebagai berikut :
Kelas Indria ( umur 0 tahun-6 tahun)
Kelas Kecil (umur 7tahun -9 tahun)
Kelas Besar (umur 10 tahun- 12 tahun)
Kelas Remaja (umur 13 tahun-15 tahun)

2. Peralihan kelas dilakukan dalam kebaktian jemaat.


3. Pembagian kelas disesuaikan dengan kondisi jemaat.
Penjelasan:
Kebaktian jemaat mengacu pada Tata Rumah Tangga GTM pasal 2 tentang
kebaktian dan menggunakan akta khusus yang disiapkan oleh pengurus PAR GTM.

Pasal 7
Pasal 8
Pelayan PAR GTM

1. Syarat Pelayan PAR GTM


a. Pelayan PAR GTM adalah Warga GTM yang dipanggil dan diutus
oleh Badan Pekerja Majelis Jemaat.
b. Syarat pelayan PAR GTM:
a. Sudah sidi
b. Tidak sedang dikenakan tertib gerejawi
c. Terdaftar di salah satu jemaat dalam lingkup GTM Minimal 6
bulan.
d . Warga GTM yang merupakan Pemerhati terhadap pelayanan
anak dan remaja.
2. Untuk menjadi Pelayan anak dan remaja, seseorang
harus melewati 3 tahapan, yaitu:
a. Pendamping (tim hore), yaitu pelayan baru yang
bertugas mendampingi pelayanan PAR sampai minimal
enam bulan;
b. Pelayan Madya, yaitu pelayanyang sudah melewati
tahapan pelayan pendamping sampai dengan
selesainya pelatihan dasar;
c. Pelayan PAR adalah pelayan yang telah menyelesaikan
pelatihan dasar dan lanjutan ditetapkan dan
dilantik/diutus oleh BPMJ dalam suatu ibadah jemaat.
3.BPMJ bertanggung jawab mempersiapkan,
memperlengkapi, dan melantik/mengutus pelayan
PAR GTM
BAB IV STRUKTUR DAN KEPENGURUSAN
Pasal 9
Struktur PAR GTM
Struktur PAR GTM disesuaikan dengan struktur Gereja Toraja
Mamasa.

Pasal 10
Tempat dan Kedudukan

1. Pengurus PAR GTM Jemaat berkedudukan di lingkup jemaat.


2. Pengurus PAR GTMKlasis berkedudukan di lingkup Klasis.
3. Pengurus PAR SINODE GTMberkedudukan di lingkupSinode Gereja
Toraja Mamasa.

Pasal 11
Pasal 11
Pengurus PAR GTM Pasal 13
1. Pengurus PAR GTM adalah pelayan anak dan
remaja,pendeta,penatua, diaken dan atau warga GTM pemerhati
anak dan remaja yang dipilih dalam pertemuan PAR GTM dilingkup
masing-masing.
2. Syarat pengurus PAR :
a. Sudah Sidi.
b. Minimal enam (6) bulan sudah menjadi anggota jemaat GTM.
c. Tidak sedang dalam penggembalaan khusus.
d. Memiliki loyalitas/penggiat anak dan remaja.
e. Telah mengikuti pelatihan dasar pelayan anak dan remaja.
Pasal 12
Susunan Pengurus
Komponen dan susunan kepengurusan dilingkup Jemaat, Klasis dan
Sinode disesuaikan dengan kebutuhan.
Pasal 13
Pelantikan dan Pengutusan Pengurus

1. Pelantikan dan Pengutusan Pengurus PAR GTM Jemaat


dilaksanakan oleh Badan Pekerja Majelis Jemaat
2. Pelantikan dan Pengutusan Pengurus PAR GTM Klasis dilaksanakan
oleh Badan Pekerja Majelis Klasis.
3. Pelantikan dan Pengutusan Pengurus PAR GTM dilaksanakan oleh
Badan Pekerja Majelis Sinode.

Pasal 14
Masa Kepengurusan

1. Masa Kepengurusan Pengurus PAR GTM Jemaat adalah 5 (lima) tahun.


2. Masa Kepengurusan Pengurus PAR GTM Klasis adalah 5 (lima) tahun.
3. Masa Kepengurusan Pengurus PAR GTM adalah 5 (lima) tahun
BAB V RAPAT DAN PERTEMUAN
Pasal 15
Rapat dan Pertemuan PAR GTM Jemaat

1. Rapat Pengurus PAR GTM Jemaat terdiri dari :


a. Rapat Rutin yaitu rapat yang dilakukan minimal sekali dalam
sebulan, untuk mengevaluasi pelayanan sebulan yang telah
berjalan dan menyusun rencana dan jadwal pelayanan sebulan
kedepan sesuai dengan program.
b. Rapat Tahunan yaitu rapat yang dilakukan pada awal tahun kerja
untuk mengevaluasi pelayanan satu tahun yang telah berjalan dan
menyusun program kerja pelayanan setahun kedepan.
c. Rapat Khusus yaitu rapat yang dilakukan berdasarkan kebutuhan „
dan dihadiri oleh BPMJ dan pendeta jemaat.**
2. Pertemuan PAR GTM Jemaat

a. Pertemuan PAR GTM Jemaat dilakukan sekali dalam 5 (lima)


tahun dan dihadiri oleh Pengurus PAR GTM Jemaat dan pelayan PAR
GTM Jemaat, DPJ, BPMJ,BPPK,Majelis pendamping PAR GTM, dan
Pendeta.
b. Pertemuan dianggap sah jika dihadiri setengah tambah satu dari
pengurus dan pelayan PAR GTM Jemaat
c. Pertemuan PAR GTM Jemaat dilakukan untuk:
1. Mengevaluasi program pengurus periode lalu.
2. Menyusun garis-garis besar program dan RAPB tahun pertama.
3. Memilih pengurus PAR GTM Jemaat periode berikutnya.
d. Pimpinan Pertemuan PAR GTM Jemaat dipilih dari dan oleh peserta
pertemuan PAR GTM Jemaat.
e. Jumlah pimpinan pertemuan sebagaimana dimaksud poin (d) di atas
disesuaikan dengan kondisi jemaat yang bersangkutan.
Pasal 16
Pasal 16
Rapat dan Pertemuan PAR GTM Klasis
1. Rapat Pengurus PAR GTM Klasis dihadiri oleh Pengurus PAR GTM
Klasis.
a. Rapat Rutin yaitu rapat yang dilakukan sekali dalam tiga bulan
untuk mengevaluasi pelayanan tiga bulan yang telah berjalan dan
membahas kebutuhan pelayanan tiga bulan ke depan sesuai
dengan program.
b. Rapat Tahunan yaitu rapat yang dilakukan pada awal tahun kerja
untuk mengevaluasi pelayanan satu tahun yang telah berjalan
dan menyusun program kerja pelayanan setahun kedepan yang
dihadiri oleh pengurus PAR GTM, Klasis dan 3 orang Pengurus
PAR GTM Jemaat, BPMK dan Pendeta.
c. Rapat Khusus yaitu rapat yang dilakukan berdasarkan kebutuhan
dan dihadiri oleh DPK, BPMK, BPPK, pendeta dan undangan.
2. Pertemuan PAR GTM Klasis.
a. Pertemuan PAR GTM klasis dilakukan sekali dalam 5 (lima) tahun
dihadiri pengurus PAR GTM Klasis, 3 orang pengurus PAR GTM
Jemaat sebagai utusan, Pendeta, BPMK, DPK, BPPK dan undangan.
b. Pertemuan dianggap sah jika dihadiri setengah tambah satu dari
jumlah Jemaat pada lingkup klasis bersangkutan.
c. Pertemuan PAR GTM Klasis dilakukan untuk:
1. Mengevaluasi program pengurus periode lalu.
2. Menyusun garis-garis besar program dan RAPB tahun pertama.
3. Memilih pengurus PAR GTM klasis periode berikutnya.
d. Pimpinan Pertemuan PAR GTM Klasis dipilih dari dan oleh peserta
pertemuan PAR GTM Klasis.
e. Jumlah pimpinan pertemuan sebagaimana dimaksud poin (d) di
atas disesuaikan dengan kondisi klasis yang bersangkutan.

Pasal 17
Pasal 17
Rapat dan Pertemuan Am PAR GTM
1. Rapat
a. Rapat pengurus PAR GTM dihadiri oleh pengurus PAR GTM.
b. Rapat Rutin yaitu rapat yang dilakukan sebulan sekali untuk
mengevaluasi pelayanan sebulan yang telah berjalan dan
Menyusun rencana dan jadwal pelayanan sebulan kedepan sesuai
dengan program.
c. RapatTahunan yaitu rapat yang dilakukan pada awal tahun kerja
untuk mengevaluasi pelayanan satu tahun yang telah berjalan dan
menyusun program kerja pelayanan setahun ke depan, dengan
menghadirkan 1 orang pengurus klasis.
e. Rapat Khusus yaitu rapat yang dilakukan berdasarkan kebutuhan
dan dihadiri oleh BPMS dan DPS.
2. Pertemuan Am PAR GTM
a. Pertemuan Am PAR GTM dilakukan sekali dalam 5 (lima) tahun
yang dihadiri oleh Pengurus PARGTM, 3 orang pengurus PAR GTM
Klasis sebagai utusan (dengan memperhitungkan kehadiran
pendeta), BPMS, DPS, BPPS dan undangan lainnya.
b. Pertemuan dianggap sah jika dihadiri setengah tambah satu dari
jumlah Klasis GTM.
c. Pertemuan Am PAR GTM dilakukan untuk:
1. Mengevaluasi program pengurus periode lalu.
2. Menyusun garis-garis besar program dan RAPB tahun pertama.
3. Memilih pengurus PAR GTM periode berikutnya.
e. Pimpinan Pertemuan Am PAR GTM dipilih dari dan oleh peserta
Am PAR GTM.
f. Pertemuan Am PAR GTM dipimpin oleh 3 orang majelis ketua dan
didampingi 2 orang sekretaris pertemuan dan notulen.
PERBENDAHARAAN DAN HAK MILIK
BAB VI
Pasal 18
Sumber Pendapatan
Sumber pendapat PAR GTM adalah
a. Persembahan Kebaktian PAR GTM di setiap lingkup.
10% persembahan dari PARGTM jemaat ke PAR GTM lingkup klasis.
10 % persembahan PARGTM jemaat ke PARGTM lingkup sinode.
b. Persembahan Kebaktian Khusus.
25% persembahan dari PAR GTM jemaat ke PAR GTM lingkup klasis
25% persembahan PAR GTM jemaat ke PAR GTM lingkup sinode.
c. khusus dari BPM di semua lingkup. Penjelasan:
Persembahan yang dimaksud terdiri
d. Bantuan dari Pemerintah. dari: kolekte kebaktian, persembahan
e. Bantuan dari mitra GTM (dalam dan luar negeri).langsung dan persembahan natura
f. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat. Setiap kebaktian khusus
menggunakan liturgi khusus yang
akan dikirim oleh Pengurus PAR GTM
Pasal 19
Pasal 19
Pembiayaan
1. Pembiayaan dan belanja disesuaikan dengan anggaran
pendapatan dan belanja(APB) di semua lingkup.
2. Peningkatan Kompetensi pelayan dan pengurus PAR GTM
3. Pengadaan Kurikulum dan Bahan Ajar
4. Kunjungan Dan Sosialisasi
5. Pertemuan dan rapat-rapat di semua lingkup
6. Operasional Pengurus di semua lingkup
7. Program kerja di semua lingkup
8. Kegiatan Oikumenis dan Kemitraan

Pasal 20
Harta Milik

Semua harta yang bergerak dan yang tidak bergerak milik PAR GTM
adalah milik Gereja Toraja Mamasa.
BAB VII ATRIBUT PAR GTM

Pasal 21
Atribut PAR GTM

Atribut PAR terdiri dari lambang,stempel,kop surat,mars,baju seragam


dan bendera

Pasal 22
Lambang PAR GTM

Lambang PAR GTM mengacu pada tata dasar dan tata


rumah tangga GTM.

Pasal 23
LOGO PAR GTM
Pasal 23
Mars PAR GTM
1. Mars PAR GTM berjudul “Mars PAR GTM” ciptaan Pdt. Deppatola
Pawa, S.Th, MM.
2. Mars PAR GTM dinyanyikan di setiap awal kegiatan pada setiap
kegiatan PAR GTM.

Pasal 24
PAKAIAN SERAGAM PAR GTM
1. Warna pakaian seragam yaitu putih, hitam, merah, kuning dan hijau.
2. Pakaian seragam digunakan pada setiap kegiatan PAR GTM.
Penjelasan:
Baju seragam akan di desain oleh pengurus PAR GTM
untuk dipedomani.
Pasal 24
Pasal 25
BENDERA PAR
1. Warna Hijau dan Orange
a. Warna hijau adalah simbol kehidupan, pertumbuhan, keteduhan,
kesejukan, ketentraman dan kemenangan atas maut.‟
b. Warna orange adalah simbol kebahagian, keceriaan, kreatif dan
percaya diri
Ukuran 125x80 cm X 80 cm
Penjelasan:
Demi keseragaman bendera PAR GTM, maka
pengadaan bendera dijemaat dan klasis diadakan oleh
pengurus PAR GTM.
KETENTUAN PERALIHAN, TAMBAHAN
BAB VIII DAN PENUTUP
Pasal 26
Peralihan dan Tambahan
1. Pedoman penatalayanan ini akan berlaku sejak ditetapkan dan
akan disahkan dalam sidang tahunan SMST GTM 2023.
2. Kepengurusan PAR GTM yang sudahterbentuk dilingkup klasis dan
jemaat sebelum pedoman penatalayanan ini dibuat dan disahkan
tetap dinyatakan sah.
4. Dihimbau kepada Klasis dan Jemaat yang belum membentuk
pengurus PAR GTM di lingkup masing-masing, agar segera
membentuk kepengurusan dengan mengacu pada pedoman
penatalayanan PAR GTM.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman penatalayanan PAR GTM
akan disinkronkan dengan Pengakuan Gereja Toraja Mamasa, Tata
Dasar dan Tata Rumah Tangga Gereja Toraja Mamasa.
Digunakan sebagai Bahan Sosialisasi Sidang Am PAR GTM
Pada Pertemuan/Sidang Perdana PAR GTM Klasis Bambang Hilir
Saludengen, 4 Oktober 2022
Di salin dari final hasil keputusan sidang
Am PAR GTM Sinode September 2022

Anda mungkin juga menyukai