Anda di halaman 1dari 2

DRAMA PASKAH

Cerita ini di ambil dari Injil Matius 28:1-20 (Kebangkitan Yesus)

Dalam menceritakan kisah ini, kami mencoba untuk membawakannya dengan nuansa yang berbeda
dari biasanya tanpa menghilangkan makna dan inti cerita. Kami mencoba menyesuaikan dengan
konteks kehidupan kita sebagai jemaat GKJ Pengaringan yang hidup di desa Pengaringan. Dengan
melihat konteks yang ada, kami bermaksud untuk melestarikan tradisi dan budaya lokal yang
melatarbelakangi terjadinya kehidupan disini. Dalam adegan cerita ini kami menggunakan unsur
budaya lokal termasuk bahasa, adat istiadat, pakaian adat, dan unsur-unsur lainnya. Demikian
kisahnya…

Narator : Setelah hari sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu
itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.

(Adegan 1: Maria Magdalena dan Maria yang lain berjalan menuju kubur Tuhan Yesus.
Sambil berjalan dengan menggunakan tarian khas Kebumen atau Desa Pengaringan).

Narator : Maka terjadilah gempa bumi yang hebat. Kemudian turun seorang malaikat Tuhan dari
langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya
bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Pengawal yang berjaga disekitar
kubur begitu ketakutan dan menjadi seperti orang mati.

(Adegan 2: Maria Magdalena dan Maria lain mempraktekkan terjadinya gempa bumi.
Para pengawal yang berjaga ketakutan, tubuh mereka ikut bergetar dan terjatuh ke
tanah).

Narator : Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu;

Malaikat : “Janganlah kamu takut; Sebab Aku tau kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia
tidak ada disini. Sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari,
lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-
Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea,
disana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya Aku telah mengatakannya kepadamu.”

Narator : Maka mereka segera pergi dari kubur itu, dengan perasaan takut bercampur sukacita.
Kemudian mereka berlari untuk memberitahukan kabar itu kepada murid-murid Yesus.

(Adegan 3: Maria Magdalena dan Maria lain berlari sambil sedikit bercakap).

Narator : Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata;

YESUS : “Salam bagimu.”

Narator : Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya, maka kata
Yesus kepada mereka;

YESUS : “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudaraKu, supaya mereka pergi
ke Galilea, dan disanalah mereka akan melihat Aku.”

Dusta Mahkamah Agama

Narator : Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan
memberitahukan segala yang terjadi kepada imam-imam kepala tentang semua yang
sudah terjadi. Kemudian imam-imam kepala berunding dengan pemimpin-pemimpin
Yahudi, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada tentara pengawal itu dan berkata;
(Adegan 4: Imam 1 dan Imam 2, ketik dialog bias menggunakan bahasa yang lebih santai, bisa juga
bahasanya dicampur antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa logat ngapak.

Imam 1 : Hai Imam 2.. Ndek bengi kowế ning ngendi baế?

Imam 2 : Hai Imam 1.. Sorry kang, ndek bengi aku keturon, bar macul kiye…

Imam 1 : Imam 2 kene tak kandani.. Gara-gara kamu ketiduran semalam, murid-murid Yesus
teka ning kuburan terus nyolong mayat”e..

Imam 2 : Heeehh (dengan muka terkejut).. Kok medeni temen?? Lha terus piye Imam 1?

Imam 1 : Aku ya bingung iki (berpikir sejenak). Wes ngene bae, pengawalmu celuk’en…

Imam 2 : Okee tenang baế, tak celuk’e sik.. Pengawal…!!! Pengawal..!!!

Pengawal : Sendiko dhawuh imam, pripun? Wonten napa?

Imam 1 : Kowe mara’a nang kota. Kanda nak murid-murid’e teka wengi-wengi terus nyolong
mayate Yesus nalika kowe turu..

Pengawal : Ohh nggih siap, tapi sangu’ne pundi?

Imam 2 : Wahh, jannn njaluk sangu barang… (Imam 1 dan Imam 2 berunding untuk
memberikan sejumlah uang kepada pengawal itu).

Imam 1 : Nyohh sangune,, eling yow… “Mara’a nang kota ndang disebarke berita iki”. Mengko
nak Gubernur (Wali Negeri) krungu, ben dhewe sing ngomong, ben kowe ora kena
kesulitan opo-opo.”

Narator : Para pengawal menerima uang itu dan berbuat seperti yang di pesankan kepada
mereka. Kemudian cerita ini tersiar diantara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Perintah untuk memberitakan Injil

Narator : Dan ke sebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah di tunjukan Yesus
kepada mereka.

(Adegan 5 : Para murid berangkat dengan berjalan dengan penuh harapan (Sebagian memperlihatkan
wajah yang penuh harap dengan berjalan sambil menari seperti adegan 1).

Narator : Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus
mendekati mereka dan berkata:

(Adegan 6: Para murid sujud dan menyembah Yesus. Tetapi sebagian dari mereka, masih merasa ragu
dengan memperlihatkan wajah keraguan…)

YESUS : “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di bumi, karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku
perintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman.”

Demikian Drama Paskah yang diambil dari kitab Injil Matius 28:1-20

TUHAN YESUS memberkati kita semua. Amin.

Nyanyi bersama

Anda mungkin juga menyukai