170)
PROLOG
Narator : Pengorbanan Yang tulus Sebagai pencerminan kasih setia Itulah,Keteladanan sejati
Yang dinyatakan oleh Yesus Kristus Sang Anak Manusia Junjungan Abadi umat manusia
BABAK I
Imam I : Kita harus membunuh orang itu, karena rakyat sudah semakin percaya pada dirinya
Imam II : Tapi harus dengan cara yang tepat, kawan ! Tidak dengan sembarangan.
Imam I : Tapi ingat ! jangan pada perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.
Semua : Baik !
Yudas : Baik, aku sudah tahu maksud kalian. Tapi tentu saja tidak ada yang gratis.
Yudas : Terus, kalian mau memberi aku apa, kalau aku serahkan Dia pada kalian semua he ?
Narator : Begitulah,
Muslihat yang menghantarkan pada penyaliban Yesus. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya,
“Setelah selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-Nya : “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi
akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.” (Matius 26 : 1-2)
BABAK II
“Ya, Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biaralah cawan ini alu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26 : 39)
“Ya, Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu !” (Matius 26
: 42b).
Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.
Saat Yesus sedang berbicara, Yudas datang beserta para tukang pukul)
Yudas : tunggu tanda dariku! Begitu kalian lihat aku mencium salah seorang dari mereka, tangkaplah orang itu! Kalian
paham?
Prajurit-2 : Paham!
(Yudas menghampiri Yesus dan murid-muridNya dan memberi salam lalu menciumNya)
Kayafas : Baik, para hadirin Sidang Mahkamah Agama dimulai! Dengan terdakwa kali ini adalah Yesus dari Nazareth,
dengan tuduhan menghujat Allah.
Saksi : Ya, orang itu! Ia yang pernah berkata, “Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan dapat membangunnya kembali
dalam tiga hari”.
Kayafas : Hey! Mengapa Kau diam saja! Jawablah! Sangkallah kesaksian tadi.
Yesus : Engkau telah mengatakannya.Akan tetapi Aku berkata padamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak
Manusia duduk di sebelah kanan Yang maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit. (Matius 26 : 64)
Kayafas : Dengar! Ia telah menghujat Allah!Cukup!Tidak perlu pakai saksi lagi, semua sudah jelas, Ia bersalah!
Orang-2 : Ia harus dihukum mati! Mati! Mati! Mati!(Para prajurit menganiaya Yesus)
Orang I : Hey! Bukankah kamu yang juga selalu bersama Orang Galilea itu?Ayo mengaku!
Petrus : Jangan memfitnah! Aku tidak mengerti maksud perkataanmu tadi! (kemudian beranjak pergi)
Orang II : Orang itu! Ia bersama-sama dengan Yesus dari Nazareth! Ya, aku yakin pernah melihatnya!
Orang III : Benar!Aku juga pernah melihatnya, dan lagi gaya bahasanya sama dengan Yesus itu.
Narator : Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya, “Sebelum ayam berkokok, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali.” (Matius 26 : 15) Lalu ia pergi keluar ruang sidang dan menangis dengan sedihnya.
Kayafas : Baik, keputusan telah diambil! Yesus dari Nazareth dinyatakan BERSALAH! Dan dijatuhi HUKUMAN
MATI.Selanjutnya akan diserahkan pada Tuan Pontius Pilatus.Sidang ditutup! (Mengetuk palu 3 kali)
Narator : Penyesalan selalu datang belakangan.Demikianlah juga yang terjadi pada diri Yudas Iskariot.Yang telah
menyerahkan Gurunya, Yesus Kristus Ke dalam penderaan dan penderitaan.Penyesalan yang berujung pada kematian
sang pengkhianat.Di tali gantungan
Demikianlah
BABAK III
Pilatus : Hmm ……., dengarlah! Tuduhan menghujat Allah adalah tuduhan berat! Apa pembelaanMu?
Pilatus : Engkau tidak mau menjawabnya? Baiklah, terserah padaMu! Nah rakyatku, sesuai kebiasaan pada hari raya
.Aku akan membebaskan seorang tahanan.Sekarang pilihlah, Barabas atau Yesus yang disebut Kristus ini?
Pilatus : Baik! Barabas akan kubebaskan.Lantas, terhadap Yesus ini, mau diapakan?
Pilatus : Baik! Baik!Itu permintaan kalian, aku tidak menanggung akibat dari permintaan kalian ini!.Kalian sendiri yang
menaggung akibatnya!
(Pilatus membasuh tangannya sebagai tanda ia tidak bertanggung jawab atas penyaliban Yesus)
Narator : Kembali penderaan ditimpakan pada diri Sang Anak Manusia.Deraan fisik yang menyakitkan
Namun, dengan tabah piala tetap diminumNya.Lecutan demi lecutan diterimaNya dengan hanya berserah
(Para prajurit mengenakan jubah ungu pada tubuh Yesus, kemudian mereka juga mengenakan mahkota duri di kepala
Yesus)
Prajurit-2 : Salam, hai Raja Orang Yahudi! (berlutut sambil tertawa mengolok-ngolok Yesus)
Narator : Bukan semata deraan fisik, Namun lebih dari itu deraan batin juga ditimpakan pada PuteraNya Yang Tunggal
Begitu menyayat Begitu mengiris Begitu memilukan
Namun lakon terus berlanjut .Langkah demi langkah dilalui dengan tabah .Beban berat dipikul dengan pasrah.Cercaan
dan makian diterima dengan sabar
(Yesus jatuh yang kedua kalinya).Semua memang harus berlaku.Seperti yang telah digariskan,
“Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.” (Matius
26 : 2)
Simon : Baik, Tuan!.(Yesus dengan dibantu Simon dari Kirene tiba di Bukit Golgota.Lalu jubah dan pakaianNya
ditanggalkan.Kemudian tubuhNya dipakukan di kayu salib)
Prajurit I : Ayo kita undi, siapa yang berhak mendapatkan pakaian Raja Orang yahudi itu (tertawa mengejek)
Prajurit II : Baik, siapa takut! (mengeluarkan kepingan uang logam) Kau pilih mana, sisi ini atau yang sebelahnya?
Prajurit II : Baik! Hup! (melempar kepingan uang) Hahaha …..! Aku menang! Aku menang!.Kemarikan pakaianNya itu
biar aku buat alas duduk!
Orang II : Selamatkanlah diriMu, jikalau Engkau memang anak Allah.Ayo turun dari salib itu! Ayo cepat lakukan!
Orang I : Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
Orang II : Inikah raja Orang Israel? Ayo turun dari salib itu!.Jika benar Engkau bisa turun, maka kami akan percaya
Narator : Sore menjelang, matahari mulai condong ke barat.Saatnya maut menjemput Sang Putera.Demi karya
agung.Penebusan dosa umat manusia
Yesus : Eloi! Eloi! Lama Sabakhtani!
Seruan terakhir.Sebagai puncak kepasrahan menghadapi hinaan dan deraan.Demi karya penyelamatan umat