(Prajurit berdiri di tengah panggung, membuka gulungan pengumuman dan berbicara dengan suara
lantang)
(Prajurit menggulung kembali pengumuman dan keluar meninggalkan panggung dengan berjalan
penuh wibawa)

Gadis Bodoh 1 (muka bengong, lugu) : “EH EH EH….ADA APA SIH ? KENAPA SEMUA
Gadis Bijaksana 2 : “KAMU TIDAK DENGAR YA… KANRAJA DAMAI AKAN SEGERA
MENGADAKAN PESTA”
Gadis Bijaksana 3 : “AYO CEPAT-CEPAT KITA SEMUA HARUS MEMPERSIAPKAN DIRI DAN
TAMPIL SEBAIK MUNGKIN DI DEPAN RAJA”
Gadis Bijaksana 4 : “BETUL… AKU HARUS SIAP SEDIA BILA TIBA-TIBA SANG RAJA

(Properti : Meja berisi 10 pelita dan 10 buli minyak, meja sudah ditaruh di pinggir panggung)
Gadis Bijaksana 5 : “MARI KITA BERANGKAT, BAWALAH PELITA UNTUK MENERANGI KITA
Gadis Bodoh 3 : “AH GA USAH DENGERIN MEREKA, REPOT BANGET, KITA CUKUP BAWA
(Semua gadis bodoh meletakkan cermin dan alat make up di meja, mengambil pelita saja dan keluar
dari panggung)
(10 gadis kembali naik ke atas panggung satu persatu sambil tetap membawa pelita dan buli minyak)
Gadis Bodoh 5 : “MANA INI SANG RAJA KOK TIDAK DATANG-DATANG…. HOAAMMM
(Dari pintu belakang ruang Ibadah, 6 orang Prajurit Kerajaan berjalan masuk menuju panggung
dengan membawa obor, berjalan berbaris dengan rapi, serentak dan langkah kaki yang sama)

Gadis Bodoh 1 : “BAGAIMANA INI, PELITA KITA HAMPIR PADAM DAN KITA TIDAK MEMBAWA
Gadis Bodoh 2 : “KAMI MOHON BERIKANLAH KAMI SEDIKIT MINYAK DARI BULI-BULI
MINYAKMU”
Gadis Bijaksana 1 : “NANTI TIDAK CUKUP UNTUK KAMI, CARILAH SIAPA TAHU ADA YANG
(5 Gadis Bodoh tetap di panggung dengan panik karena pelita mereka padam)
Babak 7 : Tukang Minyak Datang, 5 Gadis Bodoh Membeli Minyak
(Dari arah pintu belakang ruang Ibadah, Tukang minyak masuk dan berjalan naik ke panggung sambil
membawa pikulan minyak)
Gadis Bodoh 3 : “ITU DIA… BANG…. CEPAT… CEPAT…. KAMI PERLU MINYAK….

Babak 8 : Mempelai Datang, 5 Gadis Bijaksana Siap Sedia Masuk Bersama
(2 orang Prajurit Kerajaan naik ke panggung dan berjaga di sisi kiri dan kanan pintu)
(Tuhan Yesus sebagai Mempelai dan 5 Gadis Bijaksana berbaris dan masuk menuju panggung dari
pintu belakang ruang Ibadah, muka penuh sukacita)
Tuhan Yesus : “MEMPELAIKU YANG TELAH SETIA DAN SIAP SEDIA MENUNGGU
(Tuhan Yesus dan 5 Gadis Bijaksana masuk melalui pintu itu dan keluar dari panggung)
(5 Gadis Bodoh datang dari pintu tengah ruang Ibadah, menangis dan memohon-mohon untuk pintu
dibukakan)
KASIHANILAH KAMI…..
(ke 5 Gadis Bodoh tersungkur, tertidur lemas di lantai panggung sambil menangis)

“AKU DATANG SEGERA. PEGANGLAH APA YANGADA PADAMU, SUPAYA TIDAK SEORANGPUN
MENGAMBIL MAHKOTAMU.”
“SESUNGGUHNYA AKU DATANG SEGERA DAN AKU MEMBAWA UPAHKU UNTUK MEMBALASKAN
KEPADA SETIAP ORANG MENURUT PERBUATANNYA.”
PENUTUP
· Seluruh Pemain masuk kembali ke dalam panggung, bentuk menjadi 2 barisan, bergandengan
tangan dan membungkuk mengucapkan “TUHAN YESUS MEMBERKATI”