Anda di halaman 1dari 10

LITURGI PERAYAAN NATAL PPGT JEMAAT MARANTHA

PATTENE
KLASIS KOTA PALOPO, 26 DESEMBER 2015

1. MENYANYI KJ. 109, HAI MARI BERHIMPUN berdiri


Hai mari, berhimpun dan bersukaria!
Hai mari semua ke Betlehem! Lihat yang lahir, Raja Balasorga!
Sembah dan puji Dia 3X Tuhanmu!
Terang yang ilahi, Allah yang sejati, tlah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan! Sembah dan puji Dia 3X Tuhanmu!

2. VOTUM DAN SALAM


P : Ibadah Hari Raya Natal ini jadi dalam Nama Bapa, Anak, dan
Roh Kudus, Damai sejahtera Natal turun atas kita semua
P + J : (dinyanyikan) Kami memuji kebesaran-Mu. Ajaib Tuhan,
ajaib Tuhan 2X

3. MENYANYI. KJ 99: 1, 2GITA SORGA BERGEMA duduk


Gita sorga bergema; Lahir Raja mulia! Damai dan sejahtera turun
dalam dunia. Bangsa-bangsa,bangkitlah dan bersoraklah serta,
permaklumkan Kabar Baik Lahir Kristus, Trang ajaib!
Gita sorga bergema, Lahir Raja mulia!

Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar


menyembuhkan dunia di naungan sayap-Nya.Tak memandang diri-Nya
Bahkan maut ditrima-Nya, lahir untuk memberi hidup baru abadi Gita
sorga bergema, Lahir Raja mulia!

4. KESAKSIAAN YANG DILIPUTDARI PERISTIWA NATAL


1). Gembala di Efrata (Lukas 2 : 8 20)
Kami para gembala di padang Efrata..... Seperti biasanya, malam itu
kami sedang menjaga kawanan ternak sembari melawan dinginnya
angin padang Efrata. Impian kami dalam hidup tidak lebih dari
rannunna to mangkambi tedong dio lu padang. Mencari rumput hijau
dan mata air agar ternak kami bisa hidup, dan agar kami juga bisa
hidup. Kami orang-orang yang amat sederhana dan tidak
diperhitungkan dalam masyarakat. Tetapi inilah yang membuat kami
heran. Mengapa berita Natal itu justru pertama-tama datang kepada
orang seperti kami ini. Apakah Tuhan mau peduli kepada orang-orang
seperti kami ini?

Solo Tuhan, Masihkah Mau Kau Mendengarkan Doaku


Tuhan masihkah mau Kau mendengarkan doaku
Tuhan masihkah gerangan sembahku Kau terima
Mana Tangan-Mu? Gelapnya jalan yang kini kutempuh
Sesatkah anak-Mu kini melangkah. Dengar Tuhan, ratapanku
Tiada lagi, tiada lagi tempat bagiku, semua penuh tanya
Tiada lagi, tiada lagi teman bagiku, semua telah pergi
Andai kudapat membelokkan arah jalanku, memberi semua pinta orang
Kembalikan cerahku, dengar Tuhan, ratapanku
Dengar Tuhan ratapanku.
Ketika malaekat Tuhan meninggalkan kami di Padang Efrata, segera
kami pergi ke Betleham. Kami mau saja ke sana. Kami percaya akan
berita dari Malaekat itu. Bagaimana dengan ternak kami? Kami tidak
kuatir. Segala kekuatiran dan ketakutan yang membayang dalam hidup
kami selama ini tiba-tiba menjadi lenyap karena Berita Sukacita itu.
Demikian pula, ketika kami sampai di kandang domba di kota
Betlehem, kami melihat seorang Bayi terbaring dalam palungan. Ya,
biasa, seperti bayi lainnya. Pada-Nya tidak ada tanda-tanda khusus.
Tetapi iman kami tetap melihat bahwa Sang Bayi itu adalah TUHAN.
Dengan iman yang mantap kami sujud menyembah Dia.
Hal yang juga perlu kami tuturkan ialah bahwa setelah kami kembali ke
padang Efrata, kami tetap melakukan pekerjaan sebagai gembala
ternak. Natal bagi kami tidak berarti bahwa kami harus mengganti
pekerjaan kami. Bukan jenis pekerjaan yang harus diubah melainkan
hati. Ya, kami kembali tetap sebagai gembala tetapi kini dengan hati
yang baru. Apa yang baru bagi kami? Kami menjadi lebih percaya
bahwa pekerjaan kami sebagai gembala adalah sebuah cara Tuhan
memelihara kami. Melalui pekerjaan kami ini, Tuhan memberi kami
rejeki. Kini kami memiliki semangat baru dalam bekerja dan kami
selalu mensyukuri pekerjaan kami. Kini kami bekerja dengan hati yang
jujur, setia dan penuh tanggung jawab.

Menyanyi PKJ 46 : 1, 3 DARI KUNGKUNGAN DUKA KELAM


Dari kungkungan duka kelam, ya Tuhanku ku datanglah
masuk terangMu bebas senang,ku datang padaMu
dari beban kesakitanku masuk ke dalam kekuatanMu;
dalam derita aku datang, ya Yesus Tuhanku.
Dari hempasan badai deras , ya Tuhanku ku datanglah
Dan mengecap kekayaan-Mu, ku datang pada-Mu
Dari keputusasaanku masuk ke dalam anugrahMu,
Dalam susahku aku datang ya Yesus Tuhanku

2) Orang-orang Majus dari Timur (Matius 2 : 1 12)


Kami orang Majus. Kami adalah para raja di negeri kami. Kami juga
mendapat karunia sebagai orang berilmu. Dan kami, tidak sombong
. To den duka siakan. Kami berangkat menuju Yerusalem, karena di
negeri kami, kami melihat sebuah bintang yang menunjuk pada
lahirnya Raja orang Yahudi. Semula kami ke istanah Herodes, sebab
pikir kami, sebagai seorang Raja, pastilah Dia lahir di istanah. Namun
bintang Natal itu membawa kami ke sebuah kandang, ya kandang
domba yang kotor dan berbau tidak sedap. Meski demikian, kami sama
sekali tidak kecewa. Kandang tidak mengurangi sukacita kami. Juga
tidak melemahkan iman kami sedikitpun. Kami sungguh yakin bahwa
di dalam kandang pun kami dapat melihat Tuhan.

Solo Selamat Natal Mama, Papa


Teringat saat natal bersama di kampung halamanku
Terkenang wajah mama papa yang aku kasihi
Bertahun sudah kita tak jumpa hati ini sangat rindu
Tuhan sertailah mereka
Kini satu lagi tahun berganti di hari hidup kita ini
Adakah kitakan bertemu adakah Tuhan
Selangkah saja maut menghampiri pada hidup kita ini
Tuhan sertailah mereka
Bila kuingat kembali kasih sayangmu yang tlah membesarkan daku
Ingin rasanya ku kembali pada manisnya masa kecilku dulu
Mama slamat natal mama
Papa slamat natal papa
Mama slamat tahun baru, papa slamat tahun baru.
Kalian tahu, bahwa perjalanan kami dari Timur adalah perjalanan
mencari. Apa yang kami cari? Tidak lain adalah Sang Raja di atas
segala raja itu. Sebagaimana kami katakan tadi, kami memiliki
kedudukan, ilmu, dan kekayaan. Jadi, untuk hidup, kami sudah punya
banyak, bahkan melimpah. Tetapi hidup untuk apa, itu yang masih nol
pada kami. Syukur kepada Allah yang telah membuat hidup kami
menjadi berarti. Kini kami hidup dalam dan untuk Sang Putra Natal,
Raja Damai itu.

Menyanyi Lan Te Katuoanku


Lan te katuoanku lan sussa sia manaman, tontong bangnai tumengka
lumingka tang melayo.Patangkuissan tu ku patu, tutunna kalingkanku
la tumbami katuoanku, mindamo la kurannuan?
Butumi lan penaangku tu lalan katonganan. Ku mangando lako
Puang; pagarri tu salaku Katuoanku la kusorong rokko lima kuasam-
Mi. Yesumo tu Pelabakku, otokaparannuanku!

3) Herodes. (Matius 2 : 9 18)


Saya raja Herodes. Ketika saya mendengar berita dari orang Majus,
saya amat terkejut. Tetapi . keterkejutan saya tidak boleh diketahui
oleh orang banyak. Bagaimana caranya? Ya, .. biasa, .. sandiwara orang
haus kedudukan tinggi. Purak-purak gembira dan banyak tebar senyum.
Lalu saya segera memanggil semua imam kepala dan ahli Taurat di
Yerusalem untuk meminta keterangan dari mereka. Kemudian saya
berbisik kepada orang Majus itu, pergi dan selidikilah dengan seksama
hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia,
kembalilah ke sini supaya saya juga pergi menyembah-Nya
Di hati saya, apa? Bukan mau menyembah melainkan mau membunuh.
Kalian kaget ya? Itu kan sudah biasa buat orang seperti kami ini
yang tidak takut kepada Tuhan, orang yang berhati gelap, to mapenaa
malillin. Ada sebuah ketakutan besar dalam hati saya. Saya takut
disaingi, saya takut kehilangan kedudukan yang terhormat, saya takut
kehilangan nikmat dunia yang saya selalu nomor satukan.
Kemudian saya mendapat informasi bahwa Orang Majus itu sudah
pulang ke negerinya lewat jalan lain. Lalu apa yang harus saya
lakukan? Saingan harus dihabisi dengan cara apapun. Segera saya
mengeluarkan perintah gila, Semua bayi laki-laki di Betlehem yang
berusia dua tahun ke bawah harus dibunuh.

Menyanyi. NKB 203: 1, 2 ADAKAH TEMPAT BAGINYA


Adakah tempat bagi-Nya, Yang menanggung dosamu?
Yesus tlah ketuk hatimu, sambutlah Penebusmu!
Ref. Brikanlah tempat bagi-Nya dan dengarkan sabda-Nya!
Bukalah pintu hatimu, sambut Dia segera!
Bila hanya nikmat dunia Kau kejar selalu trus
Klak tempat pun tiada lagi bagi Yesus, Penebus. Ref.

5. PENYALAAN LILIN
MENYANYI: MALAM KUDUS ( KJ 92: 1-3) Berdiri
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap. Hanya dua berjaga terus
Ayah bunda mesra dan kudus; Anak tidur tenang, anak tidur tenang.
Makarorrong, bongi maindan Parrangmo bintoen
Angku sae o Puangku la menomba lan bontong-Mi
Sia makurre sumanga, Kurre sumanga
Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat tercermin bagi kami
terus Di wajah-Mu, ya Anak Kudus, cinta kasih kekal, cinta kasih kekal

6. PEMBERITAAN FIRMAN (Doa, Pembacaan Alkitab,Khotbah)

7. MENYANYI : Allah Kuasa Melakukan Segala Perkara

8. PERSEMBAHAN.Lagu : Betapa Hatiku Berterima Kasih


Betapa hatiku berterima kasih, Yesus. Kau mengasihiku, Kau
memilikiku. Hanya ini Tuhan persembahanku segenap hidupku jiwa
dan ragaku, Sbab tak kumiliki harta kekayaan yang cukup berarti
tuk kupersembahkan Hanya ini Tuhan permohonanku terimalah
Tuhan persembahanku, Pakailah hidupku sebagai alat-Mu seumur
hidupku.

9. DOA SYAFAAT

10. LOMBA SOLO KAUM BAPAK / KAUM IBU

11. MENYANYI. KJ 100, MULIAKANLAH (berdiri)


Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi
Damai sejahtra turun ke bumi bagi orang pengasihan-Nya.
Muliakanlah Tuhan Allah! Muliakanlah Tuhan Allah!
Damai sejahtra turun ke bumi; damai sejahtra turun ke bumi
bagi orang, bagi orang pengasihan-Nya.
Bagi orang pengasihan-Nya, pengasihan-Nya
Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi!
Damai sejahtra turun ke bumi bagi orang pengasihan-Nya. Amin,
amin, amin.

12. BERKAT
Semua : Tuhan jadikanlah kami alat cinta kasih-Mu
P : Agar di mana ada kebencian J: kami membawa kasih
P : Di mana ada dendam J: Kami membawa pengampunan
P : Di mana ada keputusasaan J: Kami membawa pengharapan
P: Di mana ada kegelapan J: Kami membawa terang
P: Di mana ada dukacita J: Kami membawa sukacita
P: Di mana ada keragu-raguan J: Kami membawa keyakinan dan
kepastian
P: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal itu akan
memelihara hati dan pikiran kamu dalamYesus Kristus dengan
perantaraan Roh kudus.
P+J : Amin

13. NYANYIAN PENUTUP. Selamat Hari Natal


Selamat Hari Natal selamat Hari natal selamat hari natal
dan Tahun baru (Dalam bahasa Inggris)

Pelayan : Prop Marlin Tandiarrang S.Th.

Anda mungkin juga menyukai