Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

1. Kasus (Masalah Utama)


Kehilangan

2. Proses terjadinya masalah


a. Definisi
Kehilangan adalah suatu keadaan Individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan (Yosep, 2007).

b. Jenis Jenis Kehilangan


Terdapat 5 kategori kehilangan, yaitu :
Kehilangan seseorang yang dicintai
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang
yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan
mengganggu dari tipe-tipe kehilangan, yang mana harus ditanggung
oleh seseorang.
Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang
dicintai. Karena keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan
atau jalinan yang ada, kematian pasangan suami/istri atau anak
biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa dan tidak
dapat ditutupi.
Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
Bentuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan
tentang mental seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap
keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran dalam
kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin

12 3145 901 009 | Ayu Irwina Savitri Mustar , S.Kep 1


sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain
yang dapat hilang dari seseorang misalnya kehilangan pendengaran,
ingatan, usia muda, fungsi tubuh.
Kehilangan objek eksternal
Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau
bersama-sama, perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka
yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang tergantung
pada arti dan kegunaan benda tersebut.
Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat
dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu
satu periode atau bergantian secara permanen. Misalnya pindah ke
kota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses
penyesuaian baru.
Kehilangan kehidupan / meninggal

Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan


respon pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian
yang sesungguhnya. Sebagian orang berespon berbeda tentang
kematian.

c. Sifat Sifat Kehilangan


1. Tiba tiba (Tidak dapat diramalkan)
Kehilangan secara tiba-tiba dan tidak diharapkan dapat mengarah
pada pemulihan dukacita yang lambat. Kematian karena tindak
kekerasan, bunuh diri, pembunuhan atau pelalaian diri akan sulit
diterima.

12 3145 901 009 | Ayu Irwina Savitri Mustar , S.Kep 2


2. Berangsur angsur (Dapat Diramalkan)
Penyakit yang sangat menyulitkan, berkepanjangan, dan menyebabkan yang
ditinggalkan mengalami keletihan emosional (Rando:1984).

d. Tipe-Tipe Kehilangan
1. Actual Loss
Kehilangan yang dapat dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain,
sama dengan individu yang mengalami kehilangan. Contoh : kehilangan
anggota badan, uang, pekerjaan, anggota keluarga.
2. Perceived Loss ( Psikologis )
Kehilangan sesuatu yang dirasakan oleh individu bersangkutan
namun tidak dapat dirasakan / dilihat oleh orang lain. Contoh :
Kehilangan masa remaja, lingkungan yang berharga.
3. Anticipatory Loss
Perasaan kehilangan yang terjadi sebelum kehilangan terjadi. Individu
memperlihatkan perilaku kehilangan dan berduka untuk suatu
kehilangan yang akan berlangsung. Sering terjadi pada keluarga
dengan klien (anggota) menderita sakit terminal.

12 3145 901 009 | Ayu Irwina Savitri Mustar , S.Kep 3


e. Rentang Respon Kehilangan

Denial Anger Berginning Depresi Acceptance

1) Denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi : itu tidak mungkin, saya tidak percaya itu terjadi .
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan
pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.
2) Anger
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lain
c. Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan
mengepal.
d. Perilaku agresif.
3) Berginning ( tawar menawar )
Verbalisasi; kenapa harus terjadi pada saya ? kalau saja yang sakit
bukan saya seandainya saya hati-hati .
4) Depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.
b. Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido
menurun.
5) Acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.

12 3145 901 009 | Ayu Irwina Savitri Mustar , S.Kep 4


b. Verbalisasi ; apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh,
yah, akhirnya saya harus operasi
3. a. Pohon masalah

b. Masalah keperawatan dan Data yang perlu dikaji


Data yang perlu dikaji :
1) Data subjektif :
Merasa sedih
Merasa putus asa dan kesepian
Kesulitan mengekspresikan perasaan
Konsentrasi menurun
2) Data objektif :
Menangis
Mengingkari kehilangan
Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain
Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan
Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat
aktivitas

4. Diagnosis keperawatan

5. Rencana Tindakan Keperawatan

6. Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

12 3145 901 009 | Ayu Irwina Savitri Mustar , S.Kep 5


Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: EGC
Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan,
Kematian dan Berduka dan Proses keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Townsend, Mary C. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatn Psikiatri,
Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.

12 3145 901 009 | Ayu Irwina Savitri Mustar , S.Kep 6

Anda mungkin juga menyukai