Anda di halaman 1dari 3

DOA EPIKLESE

Bapa bantu kami untuk memahami betapa mulianya Allah yang kami kenal didalam
Yesus Kristus bagaimana kami harus bersikap terhadap Allah yang maha mulia itu,
supaya perilaku kami tidak sia-sia, tidak keliru, dalam menjalani hidup didalam dunia
ini. Tolonglah kami Bapa setiap kami membaca firman Tuhan, apapun ayat yang
kami baca tolong kami bisa meresapinya, bisa menghayatinya dengan sungguh, dan
menerapkan serta melakukan dalam kehidupan kami sehari-hari. Berbicaralah
kepada kami Bapa, karuniakanlah hikmat dan pengertian bagi kami, dan
mampukanlah kami membuka hati, untuk mendengar dengan sungguh apa yang
Tuhan hendak sabdakan pada kami sekalian, didalam nama Tuhan Yesus Kristus,
kami berdoa. AMIN

Bacaan Firman : Matius 17:1-9


Thema:
Kemuliaan Allah dalam Kristus
Kemuliaan Allah, Anda percaya Allah itu mulia? Mestinya percaya. Apa yang Anda
pahami tentang kemuliaan Allah? Mengapa Anda percaya, dan pahami bahwa Allah
itu mulia? Apa yang membuatnya mulia? Pemahaman apa yang kita dapatkan, atau
apa yang dapat kita gambarkan kepada orang lain bahwa Alla h kita itu mulia…Kira2
yang Anda jelaskan itu bagaimana?
Orang Kristen labih familiar dengan kata Allah yang berkuasa atau Allah yang baik
dan penuh kasih. Allah berkuasa karena menciptakan dunia dan seisinya. Allah yg
bisa mengusir setan, menghardik angin topan, dansebagainya.
Allah dikatakan baik, karena selama masa pelayanan di dunia, Yesus banyak
melakukan mukjizat, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, sakit kusta
disembuhkan, yang miskin ditolong, yang mati dibangkitkan…dsb. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Allah itu baik dan maha kasih.Hal ini lebih mudah dipahami
karena berkaitan dengan kita khususnya kenyamanan hidup kita.
Lalu bagaimana pemahaman kita tentang Allah yang mulia, apa yang mesti kita
pahami?
Didalam peristiwa transfigurasi yang tertulis pada Injil Matius 17:1-9 ini, kita ditolong
untuk melihat dan memahami tentang apa yang dimaksudkan dengan Allah yang
mulia.
Dari ayat 2 “lalu Yesus berubah rupa, wajahNya menjadi putih bercahaya….
Disini ada perubahan yang tidak biasa, wajah yang bersinar terang…
Disisi yang lain jika kita melihat kisah Musa dalam kitab Keluaran34:29, dikisahkan
bahwa setelah 40 hari 40 malam diatas gunung Sinai, sewaktu Musa turun dari
gunung itu orang Israel termasuk Harun, melihat bahwa wajah Musa berubah
menjadi bercahaya, berkilauan. Kalau begitu apakah ini adalah peristiwa yang sama
atau berbeda. Apa bedanya Musa dan Yesus. Kalau Yesus yang berubah wajah
tersebut dikatakan Allah yang mulia, apakah Musa juga demikian? Mengapa Musa
berubah wajah, karena selama 40 hari 40 malam hanya berdua dengan Allah diatas
gunung Sinai,sehingga Musa ketularan atau dikatakan mendapat pantulan sinar
illahi sehingga tatkala turun gunung kemuliaan iu masihterpancar diwajahnya.
Namun dalam 2 kor 3:13 mencatat bahwa kemuliaan yang ada dalam diri Musa sinar
kilauan itu hanya sementara, sehingga memakai selubung pada saat berjumpa
dengan orang Israel. Ini bukan karena orang Israel tidak tahan melihat pancaran
wajah Musa, tetapi disini Musa takut ketahuan kalau kilauannya cuma sementara,
jadi mumpung belum hilang kemudian buru2 diselubungi, sehingga kalau orang
Israel melihat masih mengganggap Musa masih mempunyai wajah yang penuh
kemuliaan.
Sementara Yesus wajahNya berubahmenjadi berkilauan, itu karena dari dalam
dirinya sendiri. Bukan karena pantulan seperti halnya Musa. Karena Yesus itulah
Allah sendiri, maka dari dalam diriNya terpancar sinar yang menyilaukan dan sinar
ini abadi.
Apa buktinya sinar ini abadi, kita bisa mengingat apa yang diucapkan pengkotnah
disetiap akhir kebaktiandari Bilangan 6 tertulis Tuhan memberkati engkau dan
melindungi engkau, tuhan menyinarkan wajahnya kepadamu dan memberi engkau
kasih karunia. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau
damai sejahtera. Siapakah Tuhan yang dimaksud, ya Tuhan Yesus. Sepanjang
masa kehadiran Tuhan adalah memancarkan kemuliaannya, menghadapkan
wajahnya kepada umat manusia untuk memberikan berkat. Menghadirkan kasih
karunia dan damai sejahtera.
Banyak orang hidup dalam ketakutan, kesedihan, kecemasan, kehilangan
pengharapan, mereka kuatir akan banyak hal, dan itu wajar. Karena problema dalam
kehidupan ini terus silih berganti. Kita tidak pernah bisa mengatakan “PIYE MAS
BRO PENAK JAMANKU TO….” Setiap masa setiap jaman/generasi punya kesulitan
atau kesusahan sendiri-sendiri bukan? Nah didalam pergumulan hidup manusia
itulah Tuhan hadir menyinari engkau dengan wajahnya, menghadapkan wajahnya
kepadamu, dan inilah tanda perkenanan Tuhan pada manusia. Menghadapkan
wajah berarti tidak melengos. Dia berkenan untuk melihat dan menyeldiki Anda satu
persatu, Dia berkenan memahami atau peduli terhadap Anda satu persatu.

Anda mungkin juga menyukai