Anda di halaman 1dari 8

PERSIAPAN

Penjelasan Acara
Kata sambutan Ketua PW GPIB Zebulon Batam
Saat Teduh
Menyanyikan Hymne BPK Persatuan Wanita (Bait 1 & 2)

MENGHADAP TUHAN

UNGKAPAN SITUASI

Pertama kali ia disebut sebagai ´isysa´ sebab ia diambil dari Laki-laki (Kej 2:23), dan kemudian Laki-laki itu
menyebutnya Hawa, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. Ketika Allah meciptakan Perempuan,
Allah bermaksud untuk menjadikannya sebagai "Penolong yang sepadan". Oleh sebab itu, Allah mengambil
"rusuk" bukan mengambil dari bagian kepala atau bagian dari kaki. Jika diambil dari bagian kepala bisa jadi
Perempuan akan ”berkuasa” atas Laki-laki. Jika diambil dari bagian kaki bisa jadi Perempuan akan
”dikuasai” oleh Laki-laki, dan Allah tidak merancangkan Perempuan sebagai ”tempat injakan” Laki-laki.
Melainkan Perempuan adalah ”Penolong yang sepadan" bagi Laki-laki. Allah sudah merencanakan sesuatu
yang mulia. Allah tidak menempatkan kaum perempuan lebih rendah daripada laki-laki, karena Allah
berkehendak agar Perempuan dan Laki-laki saling berbagi, dan melengkapi.
Marilah kita sejenak merenungkan karya Sang Khalik yang agung dan mulia itu dalam kehidupan kita

NYANYIAN PEMBUKAAN

KJ 64 : 1, 2 Bila Kulihat Bintang Gemerlapan

Bila kulihat bintang gemerlapan. Dan bunyi guruh riuh ku dengar


Ya Tuhanku, tak putus aku heran. Melihat ciptaanMu yang besar

Reff :
Maka jiwaku pun memujiMu. Sungguh besar, Kau Allahku
Maka jiwaku pun memujiMu. Sungguh besar, Kau Allahku

Ya Tuhanku, pabila kurenungka. PemberianMu dalam Penebus


‘Ku tertegun: bagiku dicurahkan. Oleh PutraMu darahNya kudus (reff)

VOTUM DAN SALAM

PF : Pertolongan kita ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.
J : Yang senantiasa setia kepada segala ciptaanNya.
PF : Kasih karunia Allah menyertai kamu!
J : Juga damai sejahtera Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara.
PF+J : Bagi dialah kemuliaan selama-lamanya. Amin.
NYANYIAN
GB 20 : 1, 2 Agung Setia-Mu

Agung setiaMu, Allah Bapaku.Di kala duka, di saat gelap


KasihMu, Allahku, tiada berubah. Kaulah pelindung abadi tetap!

Reff :
Agung setiaMu, agung setiaMu!Setiap pagi penuh rahmatMu
Yang kuperlukan tetap Kau berikan. Agung setiaMu kepadaku

Musim bertanam dan musim tuaian. Surya rembulan di langit cerah


Bersama alam memuj. Bersaksi tentang setiaMu tak bersela (reff)

KIDUNG BERBALASAN
P : Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya?
U : Ia lebih berharga dari pada permata.
P : Hati suaminya percaya kepadanya,
U : Suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
P : Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
U : Ia mencari bulu domba dan rami,
P : Dan senang bekerja dengan tangannya.
U : Ia serupa kapal-kapal saudagar,
P : Dari jauh ia mendatangkan makanannya.
U : Ia bangun kalau masih malam,
P : Lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada
pelayan-pelayannya perempuan.
U : Ia membeli sebuah ladang yang diingininya,
P : Dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
U : Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan,
P : Ia menguatkan lengannya.
U : Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan,
P : Pada malam hari pelitanya tidak padam.
U : Tangannya ditaruhnya pada jentera,
P : Jari-jarinya memegang pemintal.
U : Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas,
P : Mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
U : Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya,
P : Karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
U : Ia membuat bagi dirinya permadani,
P : Lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
U : Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya,
P : Ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
U : Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan,
P : Ia tertawa tentang hari depan.
U : Ia membuka mulutnya dengan hikmat,
P : Pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
U : Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya,
P : Makanan kemalasan tidak dimakannya.
U : Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia,
P : Pula suaminya memuji dia:
U : Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia,
P+U : Tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.

NYANYIAN
K.J. 246 : 1 Ya Allah Yang Maha Tinggi

Ya Allah yang Mahatinggi, Kau Pencipta dunia ini;


kami juga Tuhan ciptakan, agar Dikau tetap dipuji.
Engkau Bapa yang memberkati tiap orang yang rendah hati.
Tolonglah kami sekarang ini dan selamanya.

Ya Allah yang Mahakasih, Engkau lahir di dunia ini;


Engkau mati di kayu salib; Engkau rela mengganti kami.
Dari kubur telah Kau bangkit; kuasa maut tiada lagi.
Pimpinlah kami sebab Engkaulah jalan yang benar.

PERJUANGAN DAN PERGUMULAN PEREMPUAN DARI MASA KE MASA

RUTH
Hidup ini memang berat dan penuh dengan pergumulan.
Masih jelas dalam ingatanku, hari-hari bahagia yang telah aku lalui bersama suami, anak-anak dan
juga mertuaku.
Namun kini, semuanya telah berlalu! Suamiku telah meninggal, dan sekarang aku tinggal bersama
dengan ibu mertuaku.
Sempat terbesit dalam pikiranku untuk kembali kepada kedua orangtuaku dan saudara-
saudaraku. Namun akhirnya aku memilih untuk tetap tinggal, dan tidak mengikuti jejak Orpa
saudara iparku, karena aku begitu mengasihi ibu mertuaku, Naomi.

Hari-hari hidupku selanjutnya terasa lebih berat dari sebelumnya. Bagaimana tidak? Sekarang aku
harus bekerja dan berusaha sendiri.
Agar dapat terus bertahan hidup, setiap harinya aku harus memungut sisa-sisa
jelai gandum dari tanah seorang hartawan, yang bernama Boas, yang ternyata masih kerabatku.
Sungguh baik nasibku, karena sang hartawan memperlakukanku dengan sangat baik.
PKJ 228 Bapa Sorgawi

Bapa sorgawi bagiMulah, segala pujian dunia!


Jadikan kami saluran kasih bagi sesama manusia!
Haleluya, haleluya!
Engkau Bapa kami kekal selamanya!

ESTER
Aku adalah Ratu yang tinggal di istana, di kelilingi dayang-dayang, dan hidup dalam keadaan
yang bergelimang harta.
Sebelum menjadi seorang Ratu, aku tinggal dengan Mordekhai, pamanku, yang adalah seorang
Yahudi.

Pada masa itu, orang-orang Yahudi begitu dibenci dan dimusuhi, bahkan ada seorang Perdana
Menteri istana, yang secara licik, berusaha untuk membinasakan bangsaku. Rupanya rencana sang
Perdana Menteri ini diketahui oleh pamanku.
Tentu saja aku tidak dapat tinggal diam melihat kenyataan ini. Atas usul pamanku, aku pun
memberanikan diri untuk menghadap sang raja, walaupun aku tahu bahwa tindakanku ini
berlawanan dengan undang-undang yang berlaku. Dan bisa saja tindakanku ini membuahkan
hukuman mati bagiku.

Namun kenyataan berbicara lain. Raja berkenan menerimaku. Dengan susah payah akhirnya aku
dapat meyakinkan raja, dan akhirnya sang Perdana Menteri licik itu dihukum gantung. Sebagai
penggantinya sang raja pun mengangkat Mordekhai pamanku, menjadi Perdana Menteri.
Alhasil semua usahaku tidak sia-sia, dan sekarang aku dan bangsaku dapat hidup dengan tenang.

PKJ 228 Bapa Sorgawi

Bapa sorgawi bagiMulah, segala pujian dunia!


Jadikan kami saluran kasih bagi sesama manusia!
Haleluya, haleluya!
Engkau Bapa kami kekal selamanya!

MARIA MAGDALENA
Aku adalah seorang perempuan yang berasal dari daerah Magdala.
Pada awalnya, hari-hari kehidupanku terasa berat dan menakutkan.
Aku harus berjuang dan bergulat dengan 7 roh jahat yang merasuki dan menguasai diriku (Luk.
8:2). Situasi hidupku ini membuatku merasa putus asa. Dalam hatiku aku bertanya: sampai kapan
aku dapat terus bertahan hidup dengan keadaan seperti ini?

Namun segala ketakutan dan kecemasanku pun hilang sejak, aku berjumpa dengan Sang Guru
Agung. Dia benar-benar telah mengubah hidupku, dan sejak saat itupun aku memutuskan untuk
mengikut Dia.
Namun, hari naas itu pun tiba! Hari itu aku harus melihat Dia tergantung di kayu salib itu. Aku
harus melihat Dia Mati, dan kemudian dikuburkan. Peristiwa tragis sempat membuat hidupku
kembali ke titik nol. Aku sedih. Aku hilang harapan.

Dalam kesedihan dan keputusasaanku, hari itu, pagi-pagi benar, aku bersama perempuan-
perempuan yang lain pergi ke kuburNya.
Di kuburNya kami mengalami peristiwa yang aneh, namun menggembirakan hati dan
membangkitkan iman.
Dia sudah bangkit! Dan dalam perjalanan pulang, aku berjumpa denganNya.
Peristiwa di kubur itu dan perjumpaan kembali denganNya membangkitkan kembali semangat
hidupku.
Sungguh perjumpaan kembali dengan Sang Guru Agung, benar-benar telah mengubah hidupku
sekali lagi. Sejak saat terus bersaksi tentang Dia.

PKJ 228 Bapa Sorgawi

Bapa sorgawi bagiMulah, segala pujian dunia!


Jadikan kami saluran kasih bagi sesama manusia!
Haleluya, haleluya!
Engkau Bapa kami kekal selamanya!

JERITAN DAN TEKAD PEREMPUAN DALAM KONTEKS KEKINIAN


Aku adalah seorang perempuan yang hidup di abad modern ini.
Suka atau tidak suka aku sekarang berada di zaman yang ”edan”.
Seringkali aku berhadapan dengan realitas yang memojokkanku dan juga kaumku.
Seringkali aku mendapat perlakuan yang tidak adil dari orang-orang di sekitarku.
Rasanya aku ingin berteriak, tapi mulut ini terasa seperti terkunci rapat. Ingin rasanya aku
memberontak, memukul, dan menendang, tapi tubuh terasa terikat kencang.
Apakah kehidupanku akan terus seperti ini?
Apakah tidak ada fajar sidik yang akan terbit, dan menghapuskan awan gelap ini?

Lambat laun, akupun menjadi sadar. Belajar dari pengalaman dan perjuangan para tokoh
perempuan di masa lalu, aku mendapatkan pencerahan. Aku sadar bahwa aku dan kaumku
membutuhkan pengakuan, dan kesetaraan hidup, bukan kesamaan hidup.
Oleh sebab itu, tidak ada jalan lain. Aku harus bangkit dan ”melawan”. Aku harus berjuang demi
masa depanku.
Aku yakin Tuhan menyertai dan memberkati perjuanganku!

K.J. 246 : 3 Ya Allah Yang Maha Tinggi

Ya Allah yang Mahasuci, Engkau turun ke dunia ini;


Kau menyala bagaikan api; memurnikan nurani kami;
Mengobarkan semangat kami agar kami menjadi b’rani.
Utuslah kami ke dunia ini dengan kuasaMu.

PELAYANAN FIRMAN

 Doa Mohon Bimbingan Roh Kudus


 Pembacaan Alkitab
 Refleksi

DOA SYUKUR

JAWABAN UMAT
AJAKAN MEMBERI
Sama seperti Ruth, Ester, Maria Magdalena, dan R.A. Kartini yang mengabdikan dirinya untuk
melayani kaumnya dan sesamanya, maka kita pun terpanggil untuk melayani dan menolong
sesama kita. Dan pada saat ini, kita diberikan kesempatan untuk mewujudnyatakan pelayanan kita
lewat pemberian syukur kita.
Tuhan memberkati persembahan syukur kita!

NYANYIAN PERSEMBAHAN
PKJ. 147 : 1 – 3 Di Sini Aku Bawa

Di sini aku bawah, Tuhan,


persembahan hidupku, semoga berkenan.
Berapalah nilainya, Tuhan, dibandingkan
berkatMu yang t’lah Kau limpahkan.
T’rimalah Tuhan, o t’rimalah Tuhan!

Tanganku yang kecil, ya Tuhan,


belum mencari makan sendiri, ya Tuhan.
Terimalah hatiku, Tuhan,
menjadi persembahan yang Tuhan perkenan.
T’rimalah Tuhan, o t’rimalah, Tuhan!

Ku ingat FirmanMu, ya Tuhan,


yang mengajarkan kami mengingat yang kecil:
berkati semuanya, Tuhan,
supaya persembahan tetap mengalir t’rus.
T’rimalah Tuhan, o t’rimalah, Tuhan!

DOA PERSEMBAHAN
Allah sumber berkat dan karunia yang hidup, karena kasihMu kami memperoleh keselamatan. Kami
mengaku bahwa segala berkat, kekayaan, dan kejayaan, yang ada pada kami, bukanlah karena kekuatan kami.
Terima kasih untuk kesadaran yang Tuhan berikan sehingga kami tahu mengucap syukur, dan sanggup
memberikan persembahan ini. Terima kasih untuk hati yang terdorong rasa peduli, demi melanjutkan
pelayanan kasih ilahi.
Allah sumber pengharapan, tolong ingatkan kami untuk tidak memegahkan diri.
Biarlah kami menyadari bahwa kami adalah buatan tanganMu, yang diciptakan dalam Kristus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang telah Engkau persiapkan sebelumnya.
Ya, Allah terimalah syukur kami ini, dan pakailah hidup kami sesuai dengan rencanaMu. Demi Kristus
Tuhan kami. AMIN.

PENGUTUSAN DAN BERKAT

NYANYIAN PENGUTUSAN

K.J. 424 : 1, 2, 3 Yesus Menginginkan Daku

Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,


Dimanapun kuberada, kumengenangkanNya
Reff :
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus,
bersinar, bersinar aku bersinar terus.

Yesus menginginkan daku menolong orang lain,


manis dan sopan selalu, ketika ‘ku bermain (Reff)

Kumohon Yesus menolong, menjaga hatiku,


agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku (Reff)
BERKAT

PF : ............
J : (menyanyikan Amin, Amin, Amin, Amin, Amin) 2X

SALAM PERSEKUTUAN

Anda mungkin juga menyukai