Anda di halaman 1dari 265

Masa Adven-Natal 2017 i

PENGANTAR

Puji syukur kepada Kristus Sang Juru Selamat yang berkenan


menuntun kami dalam memersiapkan buku Masa Adven Natal
2017 ini hingga buku ini berada di tangan Ibu/Bapak/Saudara.
Bagi Dialah yang telah lahir ke dunia ini segala pujian, hormat
dan sembah kita hunjukkan.
Melalui buku ini kami kembali mempersembahkan bahan-
bahan yang kiranya dapat diolah lagi sesuai dengan situasi
gereja/jemaat masing-masing. Kiranya bahan-bahan di buku ini
dapat bermanfaat menjadi inspirasi bagi kegiatan-kegiatan
yang kita sajikan di gereja/jemaat sehingga perayaan Adven
dan Natal tahun ini sungguh bermakna dalam kehidupan kita
sebagai umat Tuhan di tengah dunia ini. Adapun tema yang
diambil adalah “Mengalami Karya Agung Allah”.
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
buku ini adalah:
1. Di buku ini disajikan satu bahan untuk Persekutuan Doa
Keluarga yang disarankan untuk dipakai oleh tiap-tiap
keluarga di rumah masing-masing untuk mengawali Masa
Adven-Natal 2017. Pelaksanaannya silakan diatur oleh
majelis gereja/jemaat setempat, disarankan dilaksanakan
di salah satu hari di Minggu Adven pertama.
2. Ada empat bahan Persekutuan Doa Umum yang silakan
digunakan bersama di Wilayah/Blok/Kring. Empat bahan
ini hendaknya digunakan di hari-hari yang dipilih oleh
majelis setempat di empat Adven yang ada.
3. Karena tanggal 24 Desember 2017 jatuh pada hari Minggu
dan kebetulan hari itu adalah Minggu Adven keempat,
maka ada dua bahan khotbah dan liturgi yang disajikan di
sini. Yaitu bahan Minggu Adven IV (Minggu pagi), dan
bahan Malam Natal (Minggu sore/malam).
ii Masa Adven-Natal 2017

4. Karena tanggal 31 Desember 2017 juga jatuh pada hari


Minggu, maka di sini juga disediakan dua bahan khotbah
dan liturgi. Yaitu bahan Minggu 31 Desember (pagi) dan
bahan Tutup Tahun (Minggu 31 Desember sore/malam).
5. Di buku ini juga disajikan satu bahan sarasehan dan dua
bahan Alternatif kegiatan Adven Natal yang kiranya
diselenggarakan pada masa-masa Adven (sebelum Natal agar
bisa membekali umat untuk menyambut Natal). Silakan
dipilih hari yang sesuai dengan kebutuhan setempat.
6. Bahan Persekutuan Doa Keluarga kembali disajikan untuk
menolong tiap-tiap keluarga menghayati kebersamaannya
secara khusus dalam menutup tahun 2017.
7. Bahan-bahan kategorial yang biasanya dibuat dalam bentuk
renungan atau khotbah, saat ini dibuat dalam bentuk usulan
kegiatan perayaan Natal. Usulan ini hanya ditujukan untuk
perayaan Natal anak, remaja/pemuda, dan lansia/adiyuswa.

Akhirnya, kami patut berterima kasih kepada rekan-rekan yang


telah bekerja sama membuat buku ini, yaitu:
1. Pdt. Elia Dwi Prasetya (Bidang PWG Bapelsin XXVII GKJ)
2. Pdt. Maria Puspitasari (Bidang PWG Bapelsin XXVII GKJ)
3. Pdt. Oktavianus Heri Prasetyo Nugroho (Bidang PWG
Bapelsin XXVII GKJ)
4. Pdt. Guntur Wibisono (Departemen PG GKI SW Jateng)
5. Pdt. Barmen Lumban Tobing (Departemen PG GKI SW
Jateng)

Selamat mempersiapkan Masa Adven-Natal. Tuhan memberkati.

Yogyakarta, Oktober 2017


Pelaksana Pembinaan dan Pengaderan
LPP Sinode GKJ & GKI SW Jateng
Pdt. Em. Darsono Eko Noegroho
Pdt. Wisnu Sapto Sugroho
Pdt. Addi Soselia Patriabara
Pdt. Murtini Hehanussa
Masa Adven-Natal 2017 iii

DAFTAR ISI

Pengantar.....................................................................i
Daftar Isi....................................................................iii
Bahan Dasar................................................................1

Bahan Kotbah
Masa Advent 1 [3 Desember 2017]........................................9
Masa Advent 2 [10 Desember 2017] ...................................21
Masa Advent 3 [17 Desember 2017] ....................................27
Masa Advent 4 [24 Desember 2017] ...................................35
Malam Natal [24 Desember 2017].......................................43
Natal [25 Desember 2016]...................................................51
Minggu Pagi [31 Desember 2017] .......................................59
Malam Tutup Tahun [31 Desember 2017]...........................71
Tahun Baru [1 Januari 2018]..............................................83
Baptisan Yesus [7 Januari 2018].........................................93

Bahan Liturgi
Masa Advent 1 [3 Desember 2017]....................................103
Masa Advent 2 [10 Desember 2017] ..................................113
Masa Advent 3 [17 Desember 2017] ..................................121
Masa Advent 4 [24 Desember 2017] .................................129
Malam Natal [24 Desember 2017].....................................137
Natal [25 Desember 2016].................................................147
Minggu Pagi [31 Desember 2017] ......................................155
Malam Tutup Tahun [31 Desember 2017].........................163
Tahun Baru [1 Januari 2018].............................................173
Baptisan Yesus [7 Januari 2018]........................................181

Bahan Persekutuan Doa


iv Masa Adven-Natal 2017

Persekutuan Doa Keluarga Mengawali Adven ..................189


Persekutuan Doa Umum 1.................................................193
Persekutuan Doa Umum 2.................................................197
Persekutuan Doa Umum 3.................................................201
Persekutuan Doa Umum 4................................................205
Persekutuan Doa Keluarga Tutup Tahun..........................209

Bahan Kategorial
Panduan Menghayati Adven-natal Bersama Anak ...........215
Bahan Untuk Remaja/Pemuda .........................................221
Bahan Adiyuswa ...............................................................225

Bahan Sarasehan dan Anjuran Kegiatan


Sarasehan..........................................................................229
Alternatif Kegiatan 1..........................................................235
Alternatif Kegiatan 2..........................................................241
Masa Adven-Natal 2017 1

MENGALAMI
Bahan Dasar KARYA AGUNG
Masa Adven-Natal 2017 ALLAH
Bahan ini merupakan penjelasan
dari Tema Masa Adven-Natal 2017
yang menjadi payung bagi bahan-
bahan di buku ini.

Mengalami Secara
Personal dan Komunal
Ketika mendengar atau
membaca tema Masa Adven-Natal ini maka kita langsung
membayangkan dua hal yaitu perihal “mengalami” secara
personal dan secara komunal. Alkitab yang mengisahkan
tentang karya agung Allah dalam sejarah hidup manusia
menceritakan bagaimana manusia mengalami karya agung
tersebut, baik secara personal maupun secara komunal.
Pengalaman tersebut ditangkap dan dihayati secara berbeda-
beda oleh masing-masing person maupun oleh komunitas. Yang
jelas, pengalaman tersebut kemudian menghasilkan apa yang
disebut dengan kesalehan personal dan kesalehan komunal/
sosial (termasuk di dalamnya adalah kesalehan ekologis/terkait
dengan pelestarian alam).

Sejak masa penciptaan, Tuhan menghendaki manusia tidak


hanya menjadi makhluk sosial tetapi juga makhluk kosmik.
Artinya, keberadaan manusia selalu terhubung baik dengan
sesamanya maupun dengan seluruh alam semesta beserta
isinya. Bahkan manusia diberi mandat oleh Tuhan untuk
mengelola, merawat dan memelihara alam ciptaan Tuhan (Kej.
1:28). Sayangnya, seiring dengan jatuhnya manusia ke dalam
dosa, perilaku manusia pun menjadi rusak. Hal ini tidak hanya
berakibat rusaknya relasi antara manusia dengan Allah tetapi
juga antar manusia dan juga rusaknya alam beserta isinya.
2 Masa Adven-Natal 2017

Manusia menjadi saling bermusuhan, saling membunuh dan


saling meniadakan. Nafsunya dikuasai oleh ego pemuasan diri
sendiri. Pemuasan tersebut diraih tanpa peduli pada eksistensi
orang lain bahkan alam ciptaan Tuhan. Manusia menghalalkan
segala cara demi memuaskan nafsunya. Kebenaran menjadi
tidak dipedulikan bahkan diputarbalikkan. Fitnahan, ujaran
kebencian dan politik identitas yang menggunakan isu SARA
(Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) menjadi makanan
sehari-hari yang dihalalkan. Hal itu kita telah saksikan sendiri
dalam proses kampanye pilkada DKI Jakarta 2016/2017.

Tidak hanya itu saja, dalam kehidupan berbangsa bernegara


akhir-akhir ini kita juga melihat adanya pertarungan antara
pihak yang memperjuangkan kepentingan rakyat dan yang
memperjuangkan kepentingan memperkaya diri sendiri
(keluarga/kelompoknya). Pemerintahan Joko Widodo (dan
Ahok pada waktu menjadi gubernur DKI Jakarta) mendapat
tentangan yang begitu keras bahkan fitnahan dari berbagai
pihak yang merasa dirugikan dan terancam kemapanannya
karena ditutupnya peluang-peluang korupsi dan manipulasi
melalui regulasi-regulasi yang dibuat. Upaya pemberantasan
korupsi yang masif juga menjadi ancaman menakutkan bagi
pihak-pihak yang selama ini bergelimang harta hasil korupsi.
Hari-hari ini kita melihat kebenaran dan kebaikan sedang
berhadap-hadapan bahkan digempur secara bertubi-tubi oleh
keangkaramurkaan. Pertanyaannya, “Akankah kita diam
menyaksikan semuanya itu?”

Natal: Penanda Era Baru


Keberadaan manusia yang mengalami kerusakan dalam hal
gambar dan rupa keallahannya, tidak dibiarkan begitu saja oleh
Allah Sang Pencipta. Allah yang seakan jauh dan tersembunyi
(Deus Absconditus) berkenan menjelma menjadi manusia
dalam diri Yesus Kristus. Ia menjadi Deus Revelatus. Ia
menyatakan diri-Nya dalam manusia Yesus Kristus.
Masa Adven-Natal 2017 3

Melalui dan di dalam Yesus Kristus, Allah tidak hanya berkenan


menebus dosa manusia tetapi juga berkenan dikenal oleh
manusia. Ia menjadi Allah yang dapat dikenal (divine
knowable) karena di dalam Kristus berdiam secara jasmani
seluruh kepenuhan Allah (Kol. 2:9).

Di dalam dan melalui kelahiran serta kehadiran Yesus Kristus,


kehidupan manusia memasuki babak atau era baru. Yaitu era
keselamatan. Natal adalah penanda era keselamatan. Era ini
sudah diidam-idamkan manusia sejak zaman nabi-nabi
Perjanjian Lama (misal: Yes. 64:1-9). Sebuah era dimana ada
pembebasan/kemerdekaan manusia dari dosa. Era dimana
manusia hidup dalam sukacita pengharapan dan bekerja untuk
dunia yang lebih baik.

Menjelmanya Allah menjadi manusia dan karya penebusan


yang dilakukan-Nya tersebut bertujuan agar manusia kembali
mengenali, merasakan dan mengalami kesegambaran dan
keserupaannya dengan Allah. Manusia kembali kepada
fitrahnya sebagai manusia yang segambar dan serupa dengan
Allah. Manusia diajak untuk kembali mengingat dan
melaksanakan mandat dari Tuhan untuk mengelola,
memelihara dan merawat dunia beserta isinya, agar dunia
dipenuhi oleh damai sejahtera dan berkat dari Allah. Oleh
karena itu karya agung Allah itu dimulai dari penyelamatan
manusia.

Melalui karya agung Allah tersebut manusia kembali


mempunyai relasi yang baik dengan Allah dan tahu tentang apa
yang harus dilakukannya sebagai mandataris Allah. Karya
agung Allah tersebut sudah terjadi dan akan terus terjadi
sampai Kristus datang kembali ke dunia.

Dalam realitas hidup manusia, era keselamatan tersebut


ditanggapi secara beragam. Demikian juga sikap umat kristiani
yang mengaku sebagai umat yang percaya kepada Kristus.
Orang kadang terjebak pada kesalehan personal/ritual. Yaitu
4 Masa Adven-Natal 2017

kesalehan yang hanya mengutamakan perjumpaan dengan


Tuhan tapi mengabaikan implikasinya dalam kehidupan sehari-
hari. Kesalehan yang sebetulnya hanya untuk kepentingan diri
sendiri.

Saat ini kita diingatkan dan diajak untuk menghidupi kesalehan


personal dan sekaligus kesalehan sosial/komunal. Hal itulah
yang dikehendaki Allah sejak masa penciptaan. Kita diajak
untuk mengalami serta mewujudnyatakan karya agung Allah di
dunia ini. Panggilan dan ajakan itu berlaku untuk setiap kita
tanpa pandang bulu! Itulah yang dinyatakan oleh kisah Natal!

Kisah Natal menuturkan bagaimana Allah berkenan menjumpai


dan memakai manusia dari berbagai kalangan. Ia berkenan
kepada si tukang kayu Yusuf, Maria (perempuan muda yang
sederhana), para gembala (kelas terendah dalam masyarakat
Yahudi) dan orang-orang Majus (terpelajar dan berada).
Melalui kisah mereka, kita belajar bagaimana mengalami karya
agung Allah dan mewujudkannya dalam kehidupan bersama.
Pengalaman tersebut tidak hanya disimpan untuk diri sendiri
namun juga dibagikan kepada yang lain. Sharing pengalaman
itu mendatangkan sukacita dan berkat bagi sesama.

Tidak hanya itu saja, melalui percakapan Maria dan malaikat


(Luk. 1:26-38), kita melihat bagaimana Maria yang adalah
seorang perempuan yang masih sangat muda mempunyai
keberanian untuk berdialog dengan malaikat Tuhan. Sebuah
keberanian yang didasari oleh kesopanan dan kerendahhatian.
Di usianya yang sangat belia, ia pun mau menyediakan diri
dipakai oleh Tuhan untuk menjadi sarana lahirnya sang Juru
Selamat. Ia tahu risiko yang harus dihadapi namun ia bersedia
menanggung risiko tersebut. Ia yakin bagi Allah tidak ada yang
mustahil. Ia tidak takut dan khawatir. Sungguh ini adalah suatu
keberanian yang besar! Maria telah mengalami dan menjadi
pengantara karya agung Allah! Karya agung yang dialami
manusia melalui karya-karya pelayanan Yesus dari dahulu,
sekarang dan sampai selama-lamanya.
Masa Adven-Natal 2017 5

Panggilan Hidup dalam Era Keselamatan


Melalui Masa Adven-Natal ini kita kembali diingatkan untuk
terus mengalami karya agung Allah dan mewujudkannya secara
riil dalam hidup sehari-hari, termasuk dalam hidup berbangsa
dan bernegara. Itulah wujud kesalehan personal dan komunal/
sosial. Di era dunia seperti sekarang ini kita tidak boleh hanya
berkutat dengan diri sendiri dan komunitas kecil kita atau
gereja saja. Kita diajak untuk meluaskan pandangan kita dan
melapangkan rentangan tangan kita karena setiap kita wajib
berkontribusi bagi situasi negara.

Kita diajak untuk menjadi manusia yang bermental baja, yang


tidak mudah menyerah, dan menang terhadap berbagai godaan,
hambatan dan tantangan, apalagi godaan sepele seperti
misalnya tidak diberi ucapan “Selamat Natal” oleh yang lain.
Kita diajak untuk tidak jemu-jemu berbuat baik meski kebaikan
kita tidak dibalas dengan kebaikan bahkan dibalas dengan
kejahatan. Maria dan Yusuf sebagai anak-anak muda yang
mendapat panggilan untuk menjadi pengantara karya agung
Allah menjadi teladan bagi kita tentang semuanya itu.

Proses Pilkada DKI Jakarta 2016/2017 mengingatkan kita agar


tidak boleh diam dan puas dengan kemapanan hidup pribadi.
Ada banyak kejahatan yang harus dihentikan di negeri ini
sehingga pada saatnya nanti Indonesia menjadi negara adil,
makmur, aman dan sejahtera. Agenda politik terdekat (Pilkada
2018, Pileg dan Pilpres 2019) sebagai penentu nasib bangsa ini
dan nasib kita secara pribadi tidak boleh kita abaikan. Kita
perlu bangkit untuk ikut memikirkan dan berkontribusi bagi
kehidupan bersama berbangsa bernegara, baik sebagai pribadi,
gereja maupun sebagai bagian dari masyarakat. Fitnah, ujaran
kebencian dan politik identitas tidak boleh terjadi lagi. Untuk
itu kita mesti sungguh-sungguh berjuang ikut menentukan
nasib bangsa ini.
6 Masa Adven-Natal 2017

Dari proses Pilkada DKI Jakarta, meski pahit rasanya, kita


perlu bersyukur karena kita dan bangsa ini telah disadarkan
pada sebuah realitas yang mengancam yang perlu segera
diantisipasi. Kita disadarkan bahwa ada “kekuatan besar” yang
sedang dibangun oleh kelompok tertentu yang bisa mengancam
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila. Dalam kondisi seperti ini kita perlu cerdik seperti
ular dan tulus seperti merpati. Kita perlu terus berdoa dan
berupaya (ora et labora) agar dimampukan merangkul dan
bekerjasama dengan yang lain di negeri ini agar NKRI tetap
tegak berdiri.

Apa yang dialami oleh Ahok dalam proses Pilkada DKI Jakarta
kiranya tidak menjadikan kita kecewa dan mundur dari
percaturan kehidupan bersama. Keangkaramurkaan yang
pernah kita lihat dalam proses Pilkada DKI Jakarta dan di
banyak tempat justru harus menjadi pendorong bagi kita untuk
semakin berani berjuang melawannya. Perjuangan tersebut kita
lakukan baik melalui pekerjaan kita maupun melalui
kebersamaan kita dengan yang lain dalam organisasi-organisasi
kemasyarakatan (baik organisasi Kristen maupun lintas iman).
Marilah kita mulai segala upaya tersebut dengan mengerjakan
pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya seperti yang dikehendaki
Tuhan. Hal itu juga salah satu wujud kontribusi kita bagi
kemajuan bangsa ini. Marilah kita menjadi kelompok kecil yang
kreatif di tengah bangsa ini (baik sebagai pribadi maupun
komunitas), yang terus menebar kebaikan dan kebenaran. Ada
saatnya bahwa kebenaran itu akan menang.

Secara riil, negara kita tidak hanya terancam oleh kelompok


garis keras yang berkeinginan mengganti Pancasila dengan
ideologi yang lain. Negara kita ini juga terancam oleh perusakan
yang massif dan sistematis yang datang dari bandar narkoba.
Indonesia sedang dalam kondisi darurat narkoba. Perjuangan
kita untuk melawan radikalisme, tidak boleh membuat kita
melupakan ancaman yang satu ini. Salah satu yang bisa kita
kerjakan adalah membangun ketahanan keluarga.
Masa Adven-Natal 2017 7

Berdasarkan hasil penelitiannya, disertasi Prof. Tina Afiatin


(dosen Fakultas Psikologi UGM) menekankan pentingnya
membangun ketahanan keluarga. Ketika keluarga menjadi
tempat dimana kasih sayang disemai dan diwujudkan, maka
keluarga akan mampu menjadi benteng pertahanan yang kokoh
untuk melawan gempuran penyalahgunaan narkoba.

Pemerintah melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan


Masyarakat (BPPM) di setiap provinsi terus menyerukan agar
program ketahanan keluarga ini dapat diwujudkan dalam
kehidupan masyarakat. Gereja mesti ikut serta dalam gerakan
ini seiring dengan gerakan yang diwartakan Natal, yaitu Allah
yang berkenan hadir dalam keluarga. Allah menjelma menjadi
manusia dan menjadi bagian dalam keluarga manusia (Yusuf
dan Maria). Allah juga berkenan melakukan perubahan di
dunia ini melalui keluarga.

Di Masa Adven-Natal ini kiranya dorongan untuk mengalami


dan mewujudkan karya agung Allah semakin nyata dalam hidup
kita. Hal tersebut dapat kita lihat dan rasakan dalam
pergerakan kisah dan tema-tema yang ada. Dorongan ini
dimulai dari ajakan berjaga-jaga dan waspada (Mar. 13:24-37)
terhadap situasi hidup riil. Dari situ kita diajak untuk
menyongsong masa depan dalam sikap cermat dan waspada
terhadap pelbagai hal. Namun kewaspadaan tersebut tidak
boleh menjadikan kita hidup dalam ketakutan, tapi hidup
dalam sukacita dan pengharapan. Seperti halnya kata malaikat
kepada Maria, kita juga diajak untuk tidak takut dan tawar hati,
sebab kita beroleh kasih karunia di hadapan Allah (Lukas 1:30).
Seruan Malaikat ini menjadi “bekal” bagi Maria dan kita semua
untuk bertekun melakukan kehendak Tuhan sesuai dengan
porsi, tugas dan tanggung jawab kita masing-masing.

Dalam rangka membumikan tema-tema di seputar Masa Adven


Natal ini (baik dalam khotbah-liturgi, bahan persekutuan doa,
bahan-bahan kategorial, sarasehan dan alternatif kegiatan) kita
8 Masa Adven-Natal 2017

semua diajak untuk mengolah bahan tersebut dengan


memerhatikan momen-momen nasional dan internasional yang
ada.

Di bulan Desember 2017 ada beberapa tanggal yang perlu kita


perhatikan. Yaitu tanggal satu: Hari AIDS Sedunia. Tanggal
tiga: Hari Difabel Internasional. Tanggal lima: Hari Relawan
Internasional. Tanggal sembilan: Hari Pemberantasan Korupsi
Sedunia. Tanggal 10: Hari Hak Asasi Manusia (Internasional).
Tanggal 13: Hari Kesatuan Nasional (Nusantara). Tanggal 19:
Hari Bela Negara. Tanggal 20: Hari Kesetiakawanan Sosial
Nasional. Tanggal 22: Hari Sosial dan Hari Ibu.

Di bulan Januari, tanggal empat: Hari Konvensi Internasional


Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.
Tanggal 10 Januari: Hari Lingkungan Hidup Indonesia dan
Hari Gerakan Satu Juta Pohon.

Kiranya melalui Masa Adven-Natal 2017 ini kita sebagai pengikut


Kristus dapat semakin berperan secara riil dalam kehidupan
bersama, berbangsa dan bernegara. Amin.

[mh]
BAHAN KHOTBAH

Bahan yang tersaji ini


masih perlu diolah dan
disesuaikan dengan
kondisi jemaat/gereja
setempat
Masa Adven-Natal 2017 9

Khotbah Minggu
Adven I
Minggu, 3 Desember 2017 KINI DAN NANTI
SAMA
Bacaan Alkitab: PENTINGNYA
Bacaan 1 : Yesaya 64:1-9
Tanggapan : Mazmur
80:1-7,17-19
Bacaan 2 : 1 Korintus
1:3-9
Bacaan Injil: Markus
13:24-37

DASAR PEMIKIRAN
Kecenderungan banyak orang beriman berpikir bahwa
iman hanyalah urusan nanti [kehidupan setelah kematian]
sehingga kebanyakan umat abai terhadap apa yang musti
dilakukan di dunia ini. Khotbah mengarahkan umat melihat
kehidupan saat ini dan nanti sama pentingnya.

PENJELASAN TEKS
Markus 13:24-37
Yesus menekankan pentingnya sikap waspada dan selalu
berjaga-jaga, sebab kita tidak tahu kapan Tuhan datang. Umat
harus waspada terhadap situasinya sendiri. Menyongsong masa
depan dilakukan dalam sikap cermat, waspada terhadap
pelbagai hal. Secara detail sebagai berikut:
Ayat 24 tentang hari Tuhan, ditandai dengan peperangan
yang juga berarti banyak orang mati. Dalam hal ini Barklay
menerangkan bahwa tanda-tanda yang sengaja diangkat oleh
Tuhan Yesus bukan dari gagasan baru, melainkan dari imajinasi
10 Masa Adven-Natal 2017

orang-orang Yahudi sendiri tentang masa yang akan datang.


Juga di ayat 25 dan 26 banyak karya sastra yang menceritakan
tentang keperkasaan Allah dan betapa keperkasaan Allah yang
mengguncang seluruh ciptaan juga ditampilkan oleh Tuhan
Yesus dalam penyampaian pesan tentang kedatangan Tuhan.
Barclay mengingatkan bahwa gambaran tetap gambaran tidak
boleh dibayang-bayangkan sama persis (“plek-jiplek”). Gambaran
tetap gambaran tidak boleh secara terburu-buru dimaknai
secara harafiah, melainkan kita perlu menghayati detail
peristiwa Hari Tuhan sebagai misteri.
Yang berikutnya juga tidak ada jadwal secara urut-urutan
tentang peristiwa yang menandai kedatangan Tuhan. Ayat 28
-30 hanyalah menjadi sistem peringatan awal (early warning
system) kepada umat, bahwa umat diberi “rasa” (dalam
pandangan budaya Jawa) atau kepekaan agar memaknai waktu
demi waktu tiap-tiap hari. Ini adalah penanda pasti dimana
makin hari makin dekat, yang mestinya makin hari umat makin
hidup lebih baik (bandingkan: pelajaran pohon ara).
Pada akhir perikop, penulis Injil kembali menegaskan
soal hidup yang waspada dan berjaga-jaga sebab segala sesuatu
bisa tiba-tiba terjadi (ayat 33). Kemudian tentang kapan
waktunya (ayat 32), Tuhan Yesuspun juga tidak tahu, hanya
Bapa yang tahu. Maka mereka-reka meramalkan kedatangan
Tuhan sejatinya adalah pekerjaan yang sia-sia. Bahkan Barklay
menandaskan hal itu dan menyamakan hal itu sama dengan
menghujat Tuhan, sebab Tuhan Yesus Sang Juru Selamat saja
tidak tahu kok malah kita mencari-cari tahu kapan saat
kedatangan Tuhan tiba.
Pada akhirnya, melalui tulisan Injil kita kali ini kita
menangkap dua kecenderungan manusia menanggapi kedatangan
Tuhan. Ada sebagian umat yang menanti-nantikan hari Tuhan
dengan kegalauan bayang-bayang maut mengerikan, namun ada
juga yang menanti-nantikan hari Tuhan dengan sukacita karena
bayang-bayang penuh harap bersama Bapa di Sorga.
Melalui kisah Injil kiranya menginspirasi kita agar hari
demi hari di kehidupan kita dapat diisi dengan pekerjaan-
Masa Adven-Natal 2017 11

pekerjaan mulia dan berusaha menuntaskannyasebagai


persiapan guna berjumpa dengan Sang Raja.
Yesaya 64:1-9
Secara garis besar atau sistematika penulisan pada Kitab
Yesaya, perikop kita ini termasuk dalam kelompok tulisan yang
berbicara mengenai doa syafaat yang bersifat nubuat untuk
pemulihan dan kemuliaan Sion. Juga tulisan-tulisan doa yang
makin memperjelas tentang imajinasi orang-orang Yahudi tentang
keperkasaan Tuhan yang mengguncang seluruh ciptaan, seba-
gaimana terjelaskan dalam tafsir Injil di atas.
Selain itu, perikop ini juga menceritakan secara rinci
tentang pengharapan umat akan hadirnya campur tangan
Tuhan untuk mengakhiri kejahatan dan penindasan. Adapun
muatan doa dapat diuraikan sebagai berikut:
Pertama, di dalam ayat 1 dan dua umat berdoa agar Tuhan
menghardik bahkan membinasakan musuh-musuh Israel.
Kedua, ayat 3: lahir kengerian dan kegentaran jika Allah
bertindak “karena engkau melakukan kedasyatan yang
tidak kami harapkan”.
Ketiga, ayat 4 bahwa tidak hanya lawan-lawan yang patut
dihukum, diri sendiripun demikian karena umat tidak setia.
Keempat, ayat 6 dan 7, fase pertobatan dan kesadaran,
betapa rapuhnya umat, dan kembali betapa takutnya umat
jika Allah meninggalkan mereka.
Kelima, ayat 8-9: ini yang paling menarik. Ada dua kata
untuk menyebutkan Tuhan, yaitu TUHAN yang amat sangat
biasa mereka gunakan yakni YAHWEH, dan sekaligus
menyebut Tuhan sebagai Bapa: “Tetapi sekarang, ya TUHAN
Engkaulah Bapa Kami.
Itu artinya, dalam doa syafaat, umat menghayati bahwa
Allah tidak pernah tega menghancurkan umat-Nya sendiri.
Sekaligus di dalam doa tersebut, umat menempatkan diri
sebagai anak dan berharap kepada Allah sebagai Bapa mereka.
12 Masa Adven-Natal 2017

Umat percaya bahwa kasih Allah bagaikan kasih seorang Bapa


yang tiada berkesudahan. Kasih Bapa itulah yang menjadikan
umat bercermin untuk merengkuh lawan-lawan agar turut serta
dalam perarak-arakan kasih Bapa yang tiada berkesudahan
Mazmur 80:1-7, 17-19
Dalam penderitaan yang amat sangat keras, muncullah
doa permohonan umat yang menyebut-nyebut Tuhan sebagai
Gembala. Dalam doa tersebut terkandung harapan agar
gembala itu menghardik dan menghalau musuh-musuh yang
membahayakan umat sebagai domba-domba Allah. Namun
demikian umat tak mau menuntut atau memaksa Sang Gembala
untuk melakukan ini dan itu, melainkan menaikkan puja dan
puji sebagai wujud ketaatan umat yang mau dibimbing,
dipulihkan dari segala penderitaan yang prosesnya tak mungkin
instan.
1 Korintus 1:3-9
Surat Korintus kali ini berisi tentang nasihat Rasul
Paulus yang mendorong jemaat menantikan kedatangan dan
penampakan Tuhan Yesus. Ia berjuang membesarkan hati
jemaat yang merasa berat di masa penantian dan ia berpesan
agar jemaat bertahan sampai kesudahan dan tak bercacat pada
hari Tuhan. Dalam hal menanti hari Tuhan, Paulus mengingatkan
akan karunia atau kharisma yang diberikan Allah secara cuma-
cuma.
Karunia yang memang sengaja Allah berikan guna membekali,
memperlengkapi dan menyempurnakan kehidupan umat untuk
menghadapi tantangan zaman yang tidak mudah. Karunia itu
ada berbagai-bagai macam bentuknya. Menurut Barclay setidaknya
ada dua jenis, umum dan khusus:
1. Karunia umum: karunia keselamatan dimana semua
orang bisa mendapatkannya.
2. Karunia khusus: karunia dalam pengertian kelebihan
khusus, misal berkhotbah, bermain musik hingga
menyembuhkan orang sakit dan lain sebagainya.
Masa Adven-Natal 2017 13

Karunia atau kharisma itu memang luar biasa, istimewa,


namun demikian Paulus menasihati supaya tidak digunakan
untuk kepentingan diri sendiri, melainkan hanya untuk
kemuliaan Allah. Sebuah peringatan keras saat seseorang
mendapatkan karunia, adalah soal kepercayaan. Karunia itu
akan terus ada selama kita bisa dipercaya. Jika tidak, karunia
itu akan hilang dengan sendirinya.

BERITA YANG MAU DISAMPAIKAN


Ketika masa kini dan masa yang akan datang sama
pentingnya, maka umat Tuhan kembali diingatkan Firman
Tuhan agar tidak boleh hanya “termangu-mangu” dengan
segala kekuatiran akan masa yang akan datang. Kekuatiran itu
hanya bisa ditepis tatkala kita di masa kini melakukan sesuatu,
bukan membiarkan masa kini berlalu.
Kiranya selaku umat Tuhan, kita senantiasa memiliki
kesadaran penuh untuk berjaga-jaga bahwa waktunya apapun
itu cepat atau lambat pasti akan tiba. Maka segala sesuatu yang
kita lakukan di masa kini hendaknya menjadikan seluruh
kehidupan kita sebagai persiapan untuk kehidupan masa yang
akan datang, meski tak tahu kapan hari Tuhan datang.

KHOTBAH JANGKEP
Kini Dan Nanti Sama Pentingnya

Sebuah lagu sekolah minggu berbunyi demikian: (jemaat


dapat diajak menyanyikannya):
“Di dalam dunia, ada dua jalan
lebar dan sempit, mana kau pilih
yang lebar api, jiwamu mati
tapi yang sempit, Tuhan berkati.”
Begitu lagu ini dinyanyikan, anak-anak Sekolah Minggu
termasuk saya pada zaman dahulu, dan mungkin anak-anak di
generasi milenial ini, tiba-tiba berimajinasi mengenai hari
Tuhan. “Nah... benarkan yang diajarkan oleh Kakak Guru
Sekolah Minggu…, tenang saja… besok saat ajal menjemput,
14 Masa Adven-Natal 2017

kematian datang… kita akan mendapatkan “visi”: di depan


sana ada dua jalan, yang satu lebar, yang satu sempit. Ingat
loh ya… kata Kakak Guru Sekolah Minggu, jangan milih yang
lebar… itu api, nanti kita mati, makanya pilih jalan yang
sempit”. Entah salah dan dosa siapa, apakah karena saya dan
anak-anak yang lain terlalu cepat berkhayal, lalu mengimajinasi
lagu itu, atau kakak-kakak Guru Sekolah Minggu yang kurang
lengkap penjelasannya. Atau mungkin penjelasannya sudah
lengkap namun tak mendarat pada dunia anak.
Contoh tersebut hendak menunjukkan kepada kita
bahwa kebanyakan orang seringkali mengalami gagal paham
dalam merespon Hari Tuhan atau kedatangan Tuhan. Demikian
pula saat oma, opa, simbah atau para adiyuswa tengah menanti
panggilan Tuhan. Seringkali nasihat yang muncul adalah besok
kalau sudah tiba saatnya, coba diperhatikan, siapa yang
manggil simbah, kalau bukan Tuhan Yesus jangan mau ikut. Lha
da lah…
Memang mungkin itu sebuah pengalaman spiritual yang
sifatnya misteri. Tentang pewahyuan, saya tidak tahu persisnya.
Namun bisa jadi demikian, atau mungkin juga tidak. Hanya
sedikit bertanya tentang tips itu, “Adakah orang yang sudah
mati yang sempat membisikkan kepada orang yang masih
hidup mengenai pengalaman panggil memanggil itu, padahal
dirinya sudah menyambut Tuhan, alias “sudah pulang ke rumah
Bapa?” Kalaupun itu menjadi bagian dari imajinasi atau sesuatu
yang dihasilkan dari membayangkan, mestinya kita pun bersiap
diri. Bagaimana mungkin kita tahu bahwa yang memanggil kita
adalah Tuhan Yesus, kalau sehari-hari kita tidak akrab dengan-
Nya, juga Firman-Nya?
Oleh karena itu, Masa Adven ini menjadi momen penting
untuk kembali menggugah ingatan kita. Kita diajak untuk tidak
hanya bergembira karena menjadi panitia natal atau terlibat
dalam perayaan Natal yang gegap gempita dari tahun ke tahun.
Kita diajak untuk menyelenggarakan perayaan Natal yang
peka terhadap keadaan, sekaligus belajar membangun kegembiraan
menyongsong Hari Tuhan. Yang dimaksud Perayaan yang
peka terhadap keadaan adalah bagaimana kita menikmati
Masa Adven-Natal 2017 15

perarak-arakan Hari Tuhan ini dalam penghayatan situasi


politik di negeri kita. Ya, sebab di hari-hari yang akan datang,
tahun 2018 dan 2019, negeri kita akan menyelenggarakan pesta
demokrasi yang mau tak mau menjadikan suhu politik mulai
memanas. Namun, setidaknya melalui Firman Tuhan kali ini
kita pun dapat tertolong untuk menghayati situasi politik yang
memanas dan mungkin saja mencekam. Hal ini
menghangatkan dan menyegarkan kita, juga sekaligus
diharapkan menjadikan perarak-parakan umat untuk tidak
hanya melakukan upaya “membangun ke dalam” namun juga
keluar.
Saudara-saudara, dalam khotbah-Nya tentang Akhir
Zaman, Tuhan Yesus menekankan pentingnya sikap waspada
dan selalu berjaga-jaga, sebab kita tidak tahu kapan Tuhan
datang. Umat harus waspada terhadap situasinya sendiri.
Menyongsong masa depan dilakukan dalam sikap cermat,
waspada terhadap pelbagai hal.
Hal-hal yang perlu diwaspadai adalah antara lain: Akhir
Zaman atau hari Tuhan, ditandai dengan peperangan yang juga
berarti banyak orang mati (ay. 24). William Barclay
menerangkan bahwa tanda-tanda yang diangkat oleh Tuhan
Yesus bukanlah sebuah gagasan baru, melainkan dari imajinasi
orang-orang Yahudi sendiri tentang masa yang akan datang.
Juga di ayat 25 dan 26 banyak karya sastra yang menceritakan
tentang keperkasaan Allah dan betapa keperkasaan Allah
mengguncang seluruh ciptaan. Perihal ini ternyata juga
ditampilkan oleh Tuhan Yesus guna penyampaian pesan
tentang kedatangan Tuhan. Barclay mengingatkan kita bahwa
gambaran tetaplah gambaran, tidak boleh dbayang-bayangkan
sama persis atau “plek-jiplek”.
Gambaran tetaplah gambaran, tidak boleh secara
terburu-buru dimaknai secara harafiah, melainkan kita perlu
menghayati detail peristiwa Hari Tuhan sebagai Misteri. Meski
demikian kita dapat mengenakan misteri gambaran itu dengan
situasi terkini, ketika suhu politik mulai menghangat, ketika
terorisme dan radikalisme kembali mencuat, yang bermuara
pada ancaman dan kematian. Hendaklah situasi-situasi yang
16 Masa Adven-Natal 2017

demikian menjadi bagian dari peringatan Tuhan untuk kita


tetap berjaga, sekaligus menghayati “Keperkasaan Allah yang
tengah “mengguncang-guncang” dunia. Keperkasaan Allah yang
mengguncang itu, juga merupakan Karya Agung-Nya yang
melampaui akal pikiran kita. Itu sebabnya kita lantas bertanya,
“Dimanakah Tuhan, juga dimanakah keperkasaan-Nya, saat
penderitaan begitu rupa tengah melanda?
Firman Tuhan mengingatkan kepada kita, bertanyalah
dalam doa dan pengharapan. Agaknya doa dan pengharapan
umat dalam Kitab Yesaya dapat menginspirasi doa dan harap
kita sebagai umat masa kini. Sebagai informasi, secara garis
besar atau sistematika penulisan kitab Yesaya, pasal-pasal pada
perikop Yesaya 64:1-9 ini termasuk ke dalam kelompok tulisan
yang berbicara mengenai doa syafaat yang bersifat nubuatan
untuk pemulihan dan kemuliaan Sion. Juga tulisan-tulisan doa
yang makin memperjelas tentang imajinasi orang-orang yahudi
tentang keperkasaan Tuhan yang mengguncang seluruh ciptaan,
sebagaimana dijelaskan dalam Injil Yesus Kristus. Selain itu,
perikop ini juga menceritakan secara rinci pengharapan umat
akan hadirnya campur tangan Tuhan untuk mengakhiri kejahatan
dan penindasan. Adapun muatan doa dapat diuraikan sebagai
berikut:
Pertama, ayat 1 dan dua umat berdoa agar Tuhan menghardik
bahkan membinasakan musuh-musuh Israel.
Kedua, ayat 3: lahir kengerian dan kegentaran jika Allah
bertindak. “Karena engkau melakukan kedasyatan yang
tidak kami harapkan.”
Ketiga, ayat 4 bahwa tak hanya lawan-lawan yang patut
dihukum, diri sendiripun demikian karena umat tidak setia.
Keempat, ayat 6 dan 7, fase pertobatan dan kesadaran, betapa
rapuhnya umat, dan kembali betapa takutnya umat jika Allah
meninggalkan mereka.
Masa Adven-Natal 2017 17

Kelima, ayat 8-9. Ini yang paling menarik: ada dua kata
untuk menyebutkan Tuhan, yaitu TUHAN yang amat sangat
biasa mereka gunakan yakni YAHWEH, dan sekaligus
menyebut Tuhan sebagai Bapa: “Tetapi sekarang, ya TUHAN
Engkaulah Bapa Kami.”

Itu artinya, dalam setiap fase demi fase doa syafaat, umat
menemukan dan menghayati bahwa Allah tidak pernah tega
menghancurkan umat-Nya sendiri. Demikian juga perlu kita
sadari bahwa ketika Allah seolah-olah mengguncang-guncang
dunia, justru Kasih Allah terasa begitu besar. Itu terbukti dari
sebuah fakta bahwa proklamasi Tuhan Yesus tentang sebutan
Bapa kepada Allah sudah terungkap di Perjanjian Lama,
tepatnya dalam doa syafaat umat dimana umat menempatkan
diri sebagai anak dan berharap kepada Allah sebagai Bapa
mereka. Umat percaya bahwa kasih Allah bagai kasih Bapa yang
tiada berkesudahan, dan kasih Bapa itu menjadikan umat
bercermin untuk merengkuh lawan-lawan agar turut serta
dalam perarak-arakan kasih Bapa yang tiada berkesudahan itu.
Doa Umat, tidak akan berdampak jika tak diwujudkan
dengan aksi. Yaitu aksi yang menunjukkan bahwa setiap kita ada
dan turut serta dalam karya agung Allah untuk menyelamatkan
dunia sebelum hari Tuhan tiba. Maka perlulah kita menilik
nasihat Rasul Paulus mengenai apa yang mesti kita wujudkan
dalam aksi turut serta dalam Karya Agung Allah. Pada suratnya
1 Korintus 1:3-9. Rasul Paulus mendorong jemaat untuk terus
menantikan kedatangan dan penampakan Tuhan Yesus. Ia
berjuang membesarkan hati jemaat yang merasa berat di masa
penantian. Rasul Paulus juga berpesan agar jemaat bertahan
sampai kesudahan dan tak bercacat pada hari Tuhan. Dalam hal
menanti Hari Tuhan, Rasul Paulus mengingatkan akan Karunia
atau kharisma yang diberikan Allah secara cuma-cuma.
Karunia yang memang sengaja Allah berikan guna
membekali, memperlengkapi dan menyempurnakan kehidupan
umat dalam menghadapi tantangan zaman yang tidak mudah.
Karunia itu ada berbagai macam bentuknya. Menurut Barclay
setidaknya ada dua jenis. Yaitu karunia umum yakni karunia
18 Masa Adven-Natal 2017

keselamatan dimana semua orang bisa mendapatkannya; dan


karunia khusus yakni karunia dalam pengertian kelebihan khusus
misal berkhotbah, bermain musik hingga menyembuhkan
orang sakit dan lain sebagainya.
Karunia atau kharisma itu memang luar biasa, istimewa.
Namun demikian Paulus menasihati supaya karunia-karunia itu
tidak digunakan untuk kepentingan diri sendiri, melainkan
hanya untuk kemuliaan Allah. Sebuah peringatan keras saat
seseorang mendapatkan Karunia, adalah soal kepercayaan.
Karunia itu akan terus ada selama kita bisa dipercaya. Jika
tidak, karunia itu akan hilang dengan sendirinya. Itu artinya,
dalam menantikan Hari Tuhan, doa dan aksi kita bukan doa
dan aksi yang pasif, hanya berdiam diri, melainkan aktif. Aktif
memancarkan segala karunia yang diberikan Tuhan. Apakah
besar ataukah kecil karunia yang kita terima itu tidak jadi soal.
Sebab baik besar maupun kecil, yang kita miliki adalah bagian
kecil dari sebagian besar perarak-arakan umat yang bermuara
pada Karya Agung Allah yang hendak menyelamatkan dunia.
Doa dan pengharapan yang Aktif dan terus menerus mesti
dilakukan, demikian juga ungkapan syukur. Sebab pada saat
kita mewujudkan doa dan pengharapan secara aktif, kata
Pemazmur, kita tidak sendirian. Dalam penderitaan yang amat
sangat keras, kita boleh menyebut-nyebut Tuhan dalam doa dan
harap kita sebagai Gembala, sekalipun Gembala itu dapat menghardik
dan menghalau musuh-musuh-Nya yang membahayakan. Selaku
umat kita tidak boleh menuntut atau memaksa Sang Gembala
untuk melakukan ini dan itu, melainkan bersedia dibimbing,
dipulihkan dari segala penderitaan yang prosesnya tidak mungkin
instan.
Sekalipun tidak instan namun perarak-arakan umat Tuhan
pasti menuju hari Tuhan. Injil mencatat tidak ada jadwal secara
urut-urutan tetang peristiwa yang menandai kedatangan
Tuhan. Ayat 28-30 hanyalah menjadi early warning system
(sistem peringatan awal) kepada umat, bahwa umat diberi
“rasa” (dalam pandangan budaya jawa) atau kepekaan untuk
memaknai waktu demi waktu, tiap-tiap hari sebagai penanda
Masa Adven-Natal 2017 19

pasti yang makin hari makin dekat, yang mestinya membuat


umat semakin hari semakin hidup lebih baik.
Kembali pada awal khotbah ini, Tuhan Yesus menegaskan
soal hidup yang waspada dan berjaga-jaga sebab segala sesuatu
bisa tiba-tiba terjadi (ayat 33). Kemudian kapan dan saatnya
(ayat 32) Tuhan Yesus pun juga tidak tahu, hanya Bapa yang
tahu. Maka mereka-reka, meramalkan kedatangan Tuhan sejatinya
adalah pekerjaan yang sia-sia. Bahkan Barklay menandaskan
itu sama artinya menghujat Tuhan, sebab Tuhan Yesus Sang
Juru Selamat saja tidak tahu kok malah kita mencari tahu
kapan saat kedatangan Tuhan tiba.
Apa yang kita doa dan harapkan telah terurai melalui
Firman Tuhan kali ini. Kiranya semua itu menginspirasi kita
agar hari demi hari di kehidupan kita (bdk tema: kini dan
kekinian) dapat diisi dengan pekerjaan-pekerjaan mulia dan
berusaha menuntaskannya sebagai persiapan guna berjumpa
dengan Sang Raja. (bdk tema: nanti, masa depan)
Pada akhirnya kita menangkap dua kecenderungan manusia
menanggapi kedatangan Tuhan. Ada sebagian umat yang
menanti-nantikan hari Tuhan dengan kegalauan bayang-bayang
maut mengerikan. Ada pula sebagian umat yang menanti-
nantikan Tuhan dengan sukacita karena bayang-bayang penuh
harap bersama Bapa di Sorga. Bagaimana dengan kita, apakah
kita menyambut Dia dengan penuh kegalauan ataukah dengan
kegembiraan. Amin.
[gw]
20 Masa Adven-Natal 2017
Masa Adven-Natal 2017 21

Khotbah Minggu SIAPKANLAH


Adven II JALAN BAGI-NYA
Minggu, 10 Desember
2017

Bacaan Alkitab:
Bacaan I : Yesaya 40:1-
11
Tanggapan: Mazmur
85:1-2, 8-13
Bacaan II : 2 Petrus 3:8-
15a

DASAR PEMIKIRAN
Menyiapkan jalan bagi Tuhan, searti dengan menyiapkan atau
merapikan segala sesuatu yang berhubungan dengan hidup
manusia. Seruan menyiapkan atau merapikan hidup
menyongsong kedatangan Tuhan, yang digaungkan pada
minggu Adven II ini, dilakukan agar kedatangan Tuhan yang
sudah, sedang, dan masih akan berlangsung itu dapat diterima
dengan pantas. Kesungguhan seseorang maupun sekelompok
orang dalam menyiapkan atau merapikan hidup, akan sangat
dipengaruhi oleh kesadaran orang akan makna kedatangan-Nya
bagi hidupnya. Semakin bermakna kedatangan-Nya bagi hidup
seseorang, semakin bersungguh-sungguh pula seseorang dalam
menyiapkan atau merapikan hidupnya.

PENJELASAN TEKS
Yesaya 40:1-11
Yesaya 40:1-11 merupakan mukadimah dari sekumpulan pasal
dalam kitab Yesaya bagian kedua (Yesaya 4o s.d. 55). Kitab
22 Masa Adven-Natal 2017

Yesaya bagian kedua ini, ditujukan kepada umat Allah yang saat
itu berada dalam pembuangan di Babel. Jauh dari tanah
kelahiran, tinggal dan hidup di tengah-tengah bangsa asing,
umat ini mengalami banyak penderitaan.
Mukadimah kitab Yesaya bagian kedua ini berisi penghiburan
bagi umat yang sedang mengalami penderitaan itu, bahwa
penderitaan mereka akan segera berakhir. Oleh karena itu,
umat diajak untuk mempersiapkan diri dengan sungguh-
sungguh menyabut kedatangan Allah yang akan membebaskan
mereka dari penderitaan itu.

Mazmur 85:1-2, 8-13


Sebagai tanggapan atas bacaan pertama, Mazmur 85:1-2, 8-13
ini berisi seruan permohonan akan pemenuhan kedatangan
Sang Penyelamat yang akan memulihkan umat-Nya, yaitu
mengampuni kesalahan-kesalahannya. Seruan permohonan itu
juga disertai dengan pernyataan untuk tetap teguh berpegang
pada janji dan sabda Tuhan, agar karya pemulihan Allah atas
umat-Nya terwujud.

2 Petrus 3:8-15a
Bagian ketiga surat 2 Petrus ini menguraikan pokok utama
surat, yaitu tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
(parusia). Umat yang hidup pada masa antara kedatangan
Yesus yang pertama dengan kedatangan Yesus yang kedua pada
akhir zaman, sedang menghadapi tantangan berat.
Tantangannya ialah, janji kedatangan-Nya yang kedua yang
pernah dinantikan dengan hangat, ternyata tidak kunjung
terjadi (2 Petrus 3:4).
Dalam rangka menanggapi masalah real itu, penulis surat 2
Petrus menegaskan bahwa Tuhan pasti akan datang secara tiba-
tiba, seperti datangnya pencuri (2 Petrus 3:10). Perhitungan
waktu pada Tuhan berbeda dengan perhitungan waktu pada
manusia (2 Petrus 3:8). Penundaan ‘parusia’ memperlihatkan
kesabaran Tuhan yang memberi kesempatan kepada sebanyak
mungkin orang untuk bertobat (2 Petrus 3:9).
Masa Adven-Natal 2017 23

Mengingat di satu pihak datangnya Tuhan akan berlangsung


secara tiba-tiba, dan di lain pihak tenggang waktu
kedatangannya itu merupakan waktu pertobatan yang
disediakan Tuhan untuk umat manusia, penulis surat Petrus
kedua mendorong umat agar senantiasa siap sedia, menyambut
kedatangan-Nya itu dengan hidup tak bercacat dan tak bernoda
di hadapan Tuhan, hidup dalam perdamaian dengan Tuhan (2
Petrus 3:14).

Markus 1:1-8
Mengawali Injilnya, penulis injil Markus mengundang pembaca
untuk mempersiapkan diri, menyongsong kehadiran Yesus
Kristus, Anak Allah (Markus 1:1), yang kedatangan-Nya sudah
dijanjikan oleh para nabi (Markus 1:2). Kedatangan Yesus,
Anak Allah, yang kedatangan-Nya sudah dijanjikan itu,
diberitakan oleh Yohanes ke tengah-tengah umat-Nya (Markus
1:4-8).
Tidak seperti Matius, penulis injil Markus tidak
memperkenalkan siapa Yohanes itu secara rinci (Markus 1:4a).
Penjelasan rinci siapa Yohanes baru diberikan pada ayat 6.
Yang justru ditekankan pada ayat 4 ini ialah sifat khas baptisan
Yohanes. Baptisan Yohanes itu merupakan tanda pertobatan
(Markus 1:4b). Kata “bertobat” yang dipakai di sini bersumber
pada Perjanjian Lama yang mengambil tempat dalam
pemberitaan para nabi. Kata ini lebih baik diterjemahkan
dengan kata “berbalik”. “Berbalik” bukan pertama-tama
menyangkut daya pikir atau “mengubah pikiran”, tetapi
menyangkut manusia seutuhnya, pikiran, perasaan, sikap, dan
cara hidup manusia. Dalam konteks pemberitaan para nabi,
“berbalik” itu memiliki makna berpaling dari pemujaan kepada
illah dan mengarahkan diri kepada Allah.
Pada ayat 5, penulis injil Markus memberikan catatan umum
mengenai tanggapan umat yang tinggal di kota Yerusalem, atas
seruan pertobatan Yohanes. Penduduk kota itu kemudian
datang kepada Yohanes untuk bertobat, menyesali dan
mengakui dosanya, kemudian dibaptis. Suasana pertobatan,
penyesalan dan pengakuan dosa orang-orang yang datang
24 Masa Adven-Natal 2017

kepada Yohanes itu diteguhkan dengan ciri penampilan


Yohanes dengan pakaian yang sangat sederhana, dan makan
minum pun seadanya (Markus 1:6).
Penegasan tentang penting dan mendesaknya pertobatan itu
dijelaskan pada ayat 7 dan 8. Setelah Yohanes berhasil
mempesona umat yang tinggal di kota Yerusalem, ia
memberitakan tentang Dia Yang Akan Datang, Dia Yang
Berkuasa/Kuat (lihat Markus 1:7 bdk. Markus 1:13). Dia Yang
Berkuasa/Kuat Yang Akan Datang itu adalah Dia yang akan
membaptis umat dengan Roh Kudus (Markus 1:8). Dia yang
Berkuasa/Kuat dan yang akan membaptis dengan Roh Kudus
itu adalah Mesias. Mesias itu adalah Yesus yang disebut Kristus,
karena Dialah yang dipilih dan diurapi Allah menjadi
Penyelamat dan Tuhan. Dengan datangnya Mesias ini,
dimulailah zaman baru, zaman keselamatan menuju
kepemenuhannya pada akhir zaman. Mengingat zaman baru
sudah diambang pintu, maka umat harus menyiapkan diri
menjalani hidup di zaman keselamatan, dengan semakin
berpaling dari penyembahan illah-illah lalu berbalik mengarah
kepada Allah. Pikiran, perasaan, sikap, serta cara hidup umat di
zaman keselamatan ini seharusnya makin mengarah kepada
Allah.

BERITA YANG MAU DISAMPAIKAN


Sejalan dengan ajakan umat Perjanjian Lama untuk
mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh menyambut
kedatangan Allah yang akan membebaskan mereka dari
penderitaan itu, umat Perjanjian Baru juga diajak untuk
mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh menyambut
datangnya Tuhan di zaman baru, zaman keselamatan.
Dia yang berkuasa yang akan datang itu adalah Dia yang akan
membaptis umat dengan Roh Kudus (Markus 1:8). Dia yang
berkuasa dan yang akan membaptis dengan Roh Kudus itu
adalah Mesias. Mesias itu adalah Yesus yang disebut Kristus,
karena Dialah yang dipilih dan diurapi Allah menyadi
Penyelamat dan Tuhan.
Masa Adven-Natal 2017 25

Seruan menyiapkan jalan bagi Tuhan, mengajak kita sekalian


menyiapkan atau merapikan hidup kita menyongsong
kedatangan Sang Mesias. Menyiapkan atau merapikan hidup
kita untuk semakin berpaling dari penyembahan illah-illah lalu
berbalik mengarah kepada Allah. Pikiran, perasaan, sikap, serta
cara hidup umat di zaman keselamatan ini seharusnya makin
mengarah kepada Allah.

KHOTBAH JANGKEP

Masa Adven, adalah masa di mana kita diajak untuk menatap


ke depan. Oleh karena itu, masa Adven sering pula disebut
sebagai masa penantian. Orang yang menanti adalah orang
yang mengarahkan hati kepada apa yang diharapkan bakal
terjadi.

Tetapi yang unik adalah, pada masa Adven tidak hanya


mengajak kita menatap ke depan. Masa Adven juga mengajak
kita menengok ke belakang. Merayakan Adven adalah
menantikan apa yang masih akan terjadi, dan sekaligus
memperingati apa yang telah terjadi. Merayakan Adven adalah
menanti sekaligus memperingati Tuhan yang datang, yang
dalam bacaan pertama menanti kedatangan Tuhan yang akan
membebaskan umat dari penderitaan. Tuhan yang akan
membebaskan umat dari penderitaan itu oleh Injil Markus
disebut “Dia Yang Berkuasa” yang akan membaptis umat
dengan Roh Kudus (Markus 1:7-8). Tuhan ini adalah Mesias,
Yesus yang disebut Kristus, karena Dialah yang dipilih dan
diurapi Allah menjadi Penyelamat dan Tuhan.

Merayakan Adven, adalah merayakan kedatangan Yesus Sang


Juru Selamat, yang sudah, sedang, dan masih akan
berlangsung. Zaman di mana Yesus sudah, sedang, dan akan
datang itu adalah zaman Mesias, zaman baru, zaman
keselamatan. Penulis surat Petrus yang kedua, melukiskan
hidup di zaman baru atau zaman keselamatan ini hidup dalam
situasi krisis menuju kehancuran (2 Petrus 3:10-11). Hidup yang
26 Masa Adven-Natal 2017

berat dan penuh tantangan. Hidup sukacita, damai, dan


sejahtera yang didambakan semua orang belum terwujud
sepenuhnya. Zaman yang berat dan penuh tantangan ini oleh
penulis surat Petrus yang kedua juga disebut masa kesabaran
Allah, karena Allah menghendaki supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (2
Petrus 3:9). Lalu, bagaimana kita seharusnya hidup di zaman
keselamatan, zaman yang berat dan penuh tantangan, zaman
kesabaran Allah ini?

Senada dengan bacaan pertama, bacaan Injil hari ini mengajak


kita sekalian mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya.
Seruan menyiapkan jalan bagi Tuhan, mengajak kita sekalian
menyiapkan atau merapikan hidup kita menyongsong
kedatangan Sang Mesias. Menyiapkan atau merapikan hidup
kita untuk semakin berpaling dari penyembahan illah-illah lalu
berbalik mengarah kepada Allah. Pikiran, perasaan, sikap, serta
cara hidup umat di zaman keselamatan ini seharusnya makin
mengarah kepada Allah. Berpaling dari penyembahan kepada
illah-illah termasuk penyembahan pada kepuasan diri sendiri,
mengarah kepada memenuhi kehendak Allah dalam hidup ini.
Penulis surat Petrus yang kedua menyebutnya hidup suci dan
saleh (2 Petrus 3:11).

Seruan menyiapkan jalan bagi Tuhan ini membangkitkan tekad


kita sebagai pribadi, keluarga, maupun sebagai gereja, untuk
ikut memikirkan dan berkontribusi bagi kehidupan bersama
berbangsa bernegara. Paling tidak, saat sekarang ini kita
dipanggil untuk berpaling dari fitnah, ujaran kebenciaan,
tindak kekerasan yang akan merusak kehidupan bersama
berbangsa dan bernegara; sebaliknya terus mengarahkan hidup
kita kepada perwujudan pengampunan, kasih, perdamaian
dengan semua orang.

Amin.
[den]
Masa Adven-Natal 2017 27
28 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah Minggu
Adven III BERSAKSI
Minggu, 17 Desember SEPERTI YOHANES
2017
PEMBAPTIS
Bacaan Alkitab:
Bacaan I : Yesaya 61:1-4,
8-11
Tanggapan : Mazmur 126
Bacaan II : 1 Tesalonika
5:16-24
Bacaan Injil: Yohanes 1:6-8,
19-28

DASAR PEMIKIRAN
Bersaksi adalah salah satu tugas panggilan gereja. Gereja
dipanggil untuk memberitakan kabar baik dari Tuhan. Kabar
baik diberitakan bukan hanya untuk orang kristen saja
melainkan kepada seluruh ciptaan Tuhan. Karya penyelamatan
Tuhan diberitakan kepada seluruh ciptaan.
Berbicara tentang bersaksi, ada dua hal yang perlu diketahui.
Yang pertama, bersaksi adalah tugas panggilan orang percaya
untuk memberitakan kebaikan Tuhan. Yang diberitakan adalah
kebaikan Tuhan. Kita adalah orang-orang yang dipilih untuk
melakukan tugas itu. Hal itu perlu diketahui supaya kita yang
menjalankan tugas kesaksian tidak menjadi sombong. Kedua,
Bersaksi bukan sekedar memberitakan isi Alkitab kepada orang
lain serta mengajak orang lain menjadi kristen. Bersaksi adalah
tugas untuk memberitakan kebaikan Tuhan kepada seluruh
ciptaan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia.
Bahan ini akan mengajak kita untuk belajar dari kisah hidup
Yohanes Pembaptis. Bagaimana bersaksi seperti Yohanes
Masa Adven-Natal 2017 29

Pembaptis ditengah-tengah masyarakat yang beragam budaya


dan agama saat ini?
PENJELASAN TEKS
Yesaya 61: 1-4, 8-11
Bacaan ini menjelaskan tentang seseorang yang mengumumkan
kabar baik yang mencakup kesembuhan dan kebebasan. Tugas
perutusannya sama dengan tugas perutusan hamba Tuhan yang
disebutkan di pasal 50. Sebagai hamba Tuhan, ia mendapat
tugas untuk memberi semangat baru kepada orang yang letih
lesu. Tugas yang menggembirakan itu akan membawa
pemulihan dan pembebasan bagi Israel. Pemulihan dan
pembebasan merupakan wujud kepedulian Allah terhadap
umatnya yang menderita. Penderitaan ada pada orang-orang
yang sengsara, orang yang remuk hati, orang-orang tawanan,
serta orang-orang yang di penjara. Pemulihan dan pembebasan
itu ditunjukkan Allah supaya umatnya terhibur karena
kehidupan yang lama yang runtuh dan sunyi akan digantikan
dengan kehidupan baru.
Pasal 8-11 menjelaskan tentang kepedulian Tuhan. Tuhan tidak
menyukai perampasan dan kecurangan. Tuhan memberikan
kehidupan baru penuh sukacita seperti kebun yang dipenuhi
oleh tanaman yang subur. Ada kehidupan baru yang terbebas
dari kesengsaraan. Kehidupan baru diberikan Tuhan bukan hanya
untuk satu generasi saja. Tuhan akan senantiasa memberkati
keturunan mereka yang tersebar di berbagai tempat. Bukan
hanya itu saja. Umat yang diberkati ini akan dikenal bangsa-
bangsa lain sebagai bangsa yang dipulihkan oleh Tuhan.

Mazmur 126
Menghadapi berbagai persoalan hidup yang terus berganti
dapat membuat seseorang tidak kuat lagi menjalani hidup.
Persoalan hidup yang bertubi-tubi dapat meruntuhkan semangat
ataupun mimpi untuk mendapatkan pemulihan. Mazmur 126
ini menunjukkan bagaimana mimpi atau harapan itu masih
ada. Umat yang berhadapan dengan berbagai persoalan hidup
masih memiliki pengharapan akan datangnya kehidupan baru
30 Masa Adven-Natal 2017

yang lebih baik. Dan pengharapan akan pemulihan itu dipercaya


berasal dari Tuhan. Mazmur 126 ini bicara tentang harapan
untuk dipulihkan dan juga doa atau keinginan umat yang sudah
lama memimpikan pemulihan. Di dalam penantian mereka
akan kehidupan yang baru, umat memohon kepada Tuhan
supaya umat yang berjalan dalam kepedihan dipulihkan.

I Tesalonika 5:16 – 24
Surat pendek ini memperlihatkan bagaimana hubungan Paulus
dengan jemaat Tesalonika. Paulus memuji kesetiaan jemaat
melalui pekerjaan iman, usaha kasih serta ketekunan yang
mereka tunjukkan kepada Tuhan Yesus Kristus. Paulus
bersyukur melihat perkembangan yang terjadi di jemaat
Tesalonika. Sebelum menjadi kristen, banyak warga Tesalonika
yang menyembah berhala. Setelah menjadi kristen, mereka
memilih setia kepada Tuhan. Supaya mereka tetap setia kepada
Tuhan, Paulus memberi nasehat untuk senantiasa bersukacita,
berdoa dan mengucap syukur. Paulus meminta jemaat
melakukan hal itu karena semuanya adalah kehendak Allah
dalam Kristus Yesus. Dalam doanya, Paulus memohon kepada
Tuhan supaya jemaat sempurna dalam kekudusan serta tinggal
dalam damai. Tuhanlah yang sanggup memelihara serta
menjaga seluruh keberadaan mereka sehingga tanpa cacat
sampai kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 1:6-8, 19-28


Yohanes lahir dari seorang perempuan bernama Elisabet, istri
dari imam Zakharia. Elisabet dan Zakharia adalah orang yang
benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan
ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat (Luk. 1:6). Mereka tidak
mempunyai anak sebab Elisabet mandul dan keduanya telah
lanjut umurnya (Luk. 1:7). Kabar bahagia datang kepada mereka
melalui malaikat yang menyapa Zakharia dan mengatakan
bahwa istrinya akan mengandung dan akan melahirkan seorang
anak laki-laki. Anak yang akan lahir itu harus diberi nama
Yohanes (Luk. 1:13).
Masa Adven-Natal 2017 31

Ketika Yohanes dewasa, ia tinggal di padang gurun. Sepertinya


padang gurun yang dimaksud adalah padang gurun Yudea yang
terletak antara Yerusalem dan Laut Mati. Ia tinggal di padang
gurun sampai waktu yang tepat untuk menampakkan diri
kepada Israel. Dalam injil Markus dikatakan bahwa ketika tiba
saatnya untuk menampakkan diri kepada Israel, ia tampil dan
menyerukan: “bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan
Allah akan mengampuni dosamu (Mark. 1:4).” Yohanes tampil
memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit seperti yang
juga dipakai Elia (2Raj. 1:8), dan makanannya berupa makanan
yang mudah didapatkan seperti belalang dan madu hutan.
Malaikat mengatakan bahwa Yohanes akan besar di hadapan
Allah karena Allah yang telah memilihnya sebagai saksiNya.
Yohanes datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang
terang yang sedang datang ke dalam dunia (ay. 7). Bersaksi
mengandung unsur keterlibatan pribadi dengan peristiwa-
peristiwa yang disebut. Yohanes bersaksi tentang sesuatu yang
telah dialami atau dilihatnya sendiri. Yohanes juga menunjukkan
betapa pentingnya isi pesan yang disampaikannya. Pesan
pertobatan dan meminta orang-orang untuk dibaptis adalah
pesan penting yang harus disampaikan dalam rangka
mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Yang lebih penting bagi
Yohanes adalah berita yang akan disampaikannya bukan
dirinya. Ia bukanlah terang itu. Ia datang untuk bersaksi
tentang terang itu. Terang yang nyata dan sejati akan bercahaya
di dalam kegelapan dan akan menerangi setiap orang yang
merupakan milik kepunyaan-Nya, yaitu orang-orang yang
mestinya paling dekat dengan-Nya. Menerangi setiap orang
supaya semua orang dapat melihat jelas apa yang benar. Dalam
kitab Injil Yohanes, kegelapan adalah sesuatu yang jahat yang
menyebabkan dosa dan kematian.
Orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan
orang-orang Lewi datang kepada Yohanes menanyakan perihal
identitasnya. Orang Yahudi dalam Injil Yohanes sering disebut
sebagai sebagai pemimpin orang Yahudi yang menentang Yesus
dan murid-murid-Nya. Orang Yahudi yang dimaksud disini
32 Masa Adven-Natal 2017

juga berarti orang-orang Yahudi yang berpengaruh di


masyarakat serta punya kuasa untuk membuat keputusan–
keputusan tentang berbagai hal yang menyangkut orang
Yahudi. Pertanyaan “siapakah engkau?” juga diajukan kepada
Yesus. Pertanyaan itu bukan ingin bertanya soal nama atau
alamat tetapi lebih kepada soal tugas perutusan, pelayanan,
peran dan kesaksiannya.
Ketika ditanya soal tugas perutusan dan kesaksiannya, Yohanes
mengaku dan tidak berdusta. Dengan tegas Yohanes menjawab
bahwa ia bukanlah Mesias. Mesias adalah raja keturunan Daud
yang sedang dinanti-nantikan orang Yahudi. Ia juga bukan Elia.
Maksudnya, apakah pekerjaan Yohanes sama dengan pekerjaan
Elia? Yohanes menjelaskan identitasnya dalam kaitan dengan
Yesus. Ia adalah nabi yang berseru-seru di padang gurun untuk
menyiapkan jalan bagi Tuhan, dan membaptis dengan air
supaya yang akan datang itu dinyatakan kepada Israel. Tuhan
yang dipersiapkan jalannya oleh Yohanes adalah Tuhan yang
lebih tinggi dari dia. Yohanes hanyalah “suara” yang mengajak
supaya orang-orang bertobat dan datang kepada Dia yang
jalannya telah dipersiapkan.
Sebagai saksi yang memberikan kesaksian tentang terang itu,
Yohanes merasa bahwa untuk melepas tali kasut dari Dia yang
akan datang itu pun ia merasa tidak pantas (ay. 28). Membuka
tali kasut adalah kewajiban seorang budak atau pelayan.
Yohanes Pembaptis menjelaskan perihal kehadirannya yang
tidak lebih besar dari yang akan datang itu yaitu dengan berkata
bahwa ia tidak layak atau tidak cukup penting walaupun hanya
melakukan tugas yang dianggap “hina” terhadap Dia yang
datang kemudian darinya. Yohanes menunjukkan dirinya
sebagai utusan yang tidak akan mengambil kesempatan untuk
meninggikan dirinya. Ia tetap setia pada tugasnya sebagai saksi
untuk memberi kesaksian tentang Mesias yang dilayaninya.
Masa Adven-Natal 2017 33

KHOTBAH JANGKEP
Bersaksi Seperti Yohanes Pembaptis
Saudara yang dikasihi oleh Tuhan,
Salah satu tugas panggilan kristen adalah Bersaksi. Tugas ini
kita warisi dari para murid, dimana Yesus sendiri yang
memberi mandat supaya para murid memberitakan injil (kabar
baik). Isi dari kesaksian adalah menyatakan perbuatan-
perbuatan Allah yang menyelamatkan manusia berdosa. Seperti
yang dikatakan dalam kitab Yesaya, kesaksian itu berisi tentang
kabar baik yang mencakup kesembuhan, pemulihan dan
kebebasan. Perbuatan-perbuatan Allah yang menyelamatkan
itu merupakan berita tentang firman Allah yang harus
disampaikan untuk menjawab masalah-masalah kehidupan dan
dunia saat ini yaitu masalah keadilan, politik, sosial-ekonomi,
alam, serta hubungan antar agama. Karena itu, bersaksi bukan
hanya perihal penyampaian tentang kebaikan Tuhan melalui
kata-kata tetapi menyangkut seluruh kehidupan juga yang di
dalamnya ada pengalaman, ada penghayatan serta peziarahan
iman.
Saat ini, bersaksi juga bukan hanya mengajak orang lain
supaya percaya kepada Tuhan. Tetapi bagaimana isi kesaksian
itu relevan dengan kondisi masa kini dimana persoalan hidup
terus berganti dan dapat membuat seseorang tidak kuat lagi
dalam menjalani hidup. Persoalan hidup yang bertubi-tubi
dapat meruntuhkan semangat ataupun mimpi untuk
mendapatkan pemulihan. Dalam situasi seperti itu, bersaksi
adalah tugas panggilan kita untuk memberi semangat kepada
orang lain serta mendorong mereka untuk terus berjuang tanpa
kehilangan pengharapan kepada Tuhan. Seperti yang dikatakan
pemazmur, bahwa masih ada pengharapan akan hadirnya
kehidupan baru yang lebih baik.
Meskipun yang diberitakan adalah kebaikan Tuhan,
belum tentu semua orang bisa menerimanya. Ada banyak kisah
orang-orang yang memperjuangkan kebenaran harus menerima
konsekuensi dari pemberitaannya (contoh bisa diambil dari
kisah-kisah yang memerjuangkan keadilan). Salah satu yang
34 Masa Adven-Natal 2017

diceritakan di dalam Alkitab adalah Yohanes Pembaptis. Ia


dipenjara dan akhirnya mati di penjara.
Yohanes lahir dari orangtua yang benar di hadapan
Allah dan telah lanjut umurnya. Di usia tua mereka pun tetap
menuruti perintah Tuhan. Yohanes bertumbuh dalam asuhan
orang tua yang setia kepada Tuhan. Ketika dewasa, ia terus belajar
menghayati tugas panggilannya. Sepertinya Yohanes menghayati
bahwa bersaksi bukan hanya sekedar memberitakan injil
dengan kata-kata melainkan mengandung unsur keterlibatan
pribadi dengan peristiwa-peristiwa yang menyatakan kehadiran
Sang Terang itu. Yohanes juga menunjukkan betapa pentingnya
isi pesan yang disampaikannya sehingga ia pun merasa perlu
untuk memersiapkan diri. Ia tinggal di padang gurun, tampil
memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit seperti yang
juga dipakai Elia (2Raj. 1:8), dan makanannya berupa makanan
yang mudah didapatkan seperti belalang dan madu hutan.
Dalam injil Markus dikatakan bahwa ketika tiba saatnya
untuk menampakkan diri kepada Israel, ia tampil dan
menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan
Allah akan mengampuni dosamu” (Mark. 1:4). Pesan
pertobatan dan meminta orang-orang untuk dibaptis adalah
pesan penting yang harus disampaikan dalam rangka
memersiapkan jalan bagi Tuhan. Yang penting bagi Yohanes
adalah berita yang akan disampaikannya bukan dirinya.
Yohanes tidak menyembunyikan sesuatu dan ia berkata apa
yang benar. Yohanes mengaku dan tidak berdusta. Yohanes
mengaku bahwa ia hanyalah “suara” yang mengajak supaya
orang-orang bertobat dan datang kepada Dia yang jalannya
telah dipersiapkan. Sebagai saksi yang memberikan kesaksian
tentang terang itu, Yohanes merasa bahwa untuk melepas tali
kasut dari Dia yang akan datang itu pun ia merasa tidak pantas
(ay. 28). Membuka tali kasut adalah kewajiban seorang budak
atau pelayan. Yohanes Pembaptis menjelaskan perihal
kehadirannya yang tidak lebih besar dari yang akan datang itu
yaitu dengan berkata bahwa ia tidak layak atau tidak cukup
penting walaupun hanya melakukan tugas yang dianggap “hina”
terhadap Dia yang datang kemudian darinya. Yohanes
Masa Adven-Natal 2017 35

menunjukkan dirinya sebagai utusan yang tidak akan


mengambil kesempatan untuk meninggikan dirinya. Ia tetap
setia pada tugasnya sebagai saksi untuk memberi kesaksian
tentang Mesias yang dilayaninya.
Jemaat yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan Yesus
Kristus,
Bersaksi seperti Yohanes Pembaptis bukanlah tugas
yang mudah. Kita harus terus belajar bahwa yang terpenting
adalah berita yang kita sampaikan bukan tentang diri kita.
Dengan menekankan kabar baik, bukan diri kita yang
membawa kabar baik, dapat menghindarkan kita dari
menyombongkan diri. Menekankan beritanya juga akan
membuat kita tetap rendah hati menerima setiap konsekuensi
dari berita yang kita sampaikan. Kita bisa terus belajar untuk
menjalani tugas kesaksian dengan pola hidup Yesus yang tetap
mengasihi manusia. Untuk menghindarkan sikap sombong itu
pun Yohanes mengatakan bahwa membuka tali kasut-Nya pun
ia tidak layak atau tidak cukup penting walaupun hanya
melakukan tugas yang dianggap hina itu.
Bersaksi tentang kebaikan Tuhan bukanlah tugas yang
hina. Bersaksi adalah tugas yang seharusnya menggembirakan
karena kita sedang memberitakan kebaikan dan pemulihan dari
Tuhan. Karena itu, kita pun perlu mempersiapkan diri dengan
baik agar kita siap memberitakan kabar baik bagi orang-orang
dengan berbagai persoalan hidup saat ini. Kita diajak untuk
senantiasa belajar bahwa kita adalah hamba Tuhan yang tidak
akan mengambil kesempatan untuk meninggikan diri kita,
melainkan kita terus menunjukkan kesetiaan kita sebagai saksi
untuk memberi kesaksian tentang Tuhan yang baik. Amin.

[blt]
36 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah Minggu
Adven IV
Minggu, 24 Desember JADILAH PADAKU
2017 PAGI MENURUT PERKATAAN-
MU!
Bacaan Alkitab:
Bacaan I : 2 Samuel
7:1-11, 16
Tanggapan : Mazmur 89:
1-4, 19-26
Bacaan II : Roma 16:
25-27
Bacaan Injil : Lukas 1: 26-
38

DASAR PEMIKIRAN
Allah memanggil setiap orang percaya untuk terlibat
dalam melayani kehendak-Nya seturut tugas masing-masing.
Tua muda, laki-laki perempuan, kaya miskin, berpendidikan
tinggi maupun kurang berpendidikan, Jawa pun luar Jawa.
Semestinya, semua tunduk pada otoritas ilahi yang memanggil
dan memilih mereka. Namun ternyata dibutuhkan keberanian
untuk taat.
Kisah panggilan ilahi terhadap Maria menolong kita
untuk menyambut panggilan-Nya dengan sepenuh hati. Berani
untuk taat! Pertama-tama diperlukan kesadaran bahwa kita
adalah hamba yang harus patuh kepada Allah, Allah yang akan
menuntun dan membuka jalan supaya tugas kita bisa kita
emban seturut kehendak-Nya!

PENJELASAN TEKS
2 Samuel 7:1-11, 16
Ada yang menarik dari perikop ini. Alih-alih bermaksud
memberi perhatian kepada tabut perjanjian Allah namun Daud
Masa Adven-Natal 2017 37

malah mendapat respon tak terduga dari Allah. Melalui nabi


Natan, Allah menegaskan beberapa hal kepada Daud:
1. Keberadaan Allah tidak bisa dibatasi oleh dimensi ruang,
suatu tempat khusus, sebagaimana yang dipikirkan Daud.
Mobilitas tabut sebagai simbol kehadiran ilahi di berbagai
tempat justru menunjukkan bagaimana Allah berkarya
dimana saja dan kapan saja (omni present). Dimensi Allah
yang ‘blusukan’ ini secara tersirat diharapkan bisa
menginspirasi Daud tentang bagaimana seharusnya dia
berkarya sebagai raja.
2. Bukan Daud yang mengatur Allah namun Allahlah yang
selama ini memelihara dan menyertai kehidupan Daud.
Allah yang memilih Daud sebagai raja, yang menyertai
langkah Daud, yang melindungi Daud dari musuh, yang
memberikan keturunan kepada Daud serta yang
mengokohkan tahta kerajaan Daud. Apa yang Allah tegaskan
kepada Daud ini kiranya menyadarkan Daud akan otoritas
kuasa Allah yang bebas dan berdaulat (omni potent). Juga
menyadarkan Daud bahwa Allahlah yang berkehendak
memelihara keluarga dan kerajaan Daud. ‘God is
everything!’ Tugas Daud adalah tunduk pada Allah serta
menjaga keluarga dan kerajaannya tetap ‘on the track’ di
jalan Allah!
Mazmur 89: 1-4, 19-26
Nyanyian ini meneguhkan apa yang kita lihat di bacaan
I tentang bagaimana kasih setia Allah terhadap Daud, pilihan
ilahi. Allah menegaskan bahwa Dialah yang memiliki Daud,
yang memahkotai Daud, yang meninggikan Daud, yang
mengurapi Daud, yang meneguhkan Daud, yang melindungi
Daud dari musuh serta yang memberi kuasa kepada Daud.
Nyanyian ini adalah isi penglihatan ilahi (ay. 20)
sekaligus doa agar kehidupan, keluarga dan kerajaan Daud
tetap kokoh selama-lamanya (ay. 5). Dibalik fokus kepada sosok
Daud sesungguhnya nyanyian ini ingin menegaskan bahwa oleh
karena kuasa Allahlah raja Daud beroleh karunia. Oleh karena
itu, pemazmur juga mengajak Daud dan umat untuk
38 Masa Adven-Natal 2017

mengagungkan kuasa Allah (ay. 12-14) serta meninggikan


keadilan dan hukum, kasih dan kesetiaan sebagai panglima
dalam menegakkan kerajaannya (ay. 15).
Roma 16: 25-27
Bagian akhir dari surat Roma ini merupakan
doksologi/pemuliaan terhadap Allah yang empunya kuasa,
otoritas serta menyatakan karya dalam Yesus Kristus yang
diberitakan kepada segala bangsa untuk membimbing mereka
kepada ketaatan iman.
Dalam ekspresi doksologis ini, ada bagian yang harus
dilakukan manusia yakni dimensi ketaatan. Karya ilahi dalam
Kristus mendorong manusia untuk taat. Pemuliaan terhadap
Allah yang penuh kuasa menyadarkan manusia untuk tunduk
pada Allah. Ungkapan Paulus di akhir suratnya yang
menyinggung bangsa-bangsa tersebut sekaligus mendorong
jemaat untuk berlaku serupa yakni mempercayakan hidup pada
karya Allah dalam ketaatan penuh.
Lukas 1: 26-38
Ungkapan Maria di Lukas 1: 38 merupakan salah satu
pernyataan iman yang cukup terkenal terkait dengan nilai
ketaatan. Maria akan mengandung dan melahirkan Yesus, Anak
Allah yang Mahatinggi. Yesus akan menjadi publik figur dan
tokoh besar sepanjang sejarah manusia. Siapa yang tak mau
menjadi seperti Maria, yang dipakai untuk rencana ilahi?
Meski akhirnya Maria bersedia menerima panggilan
tersebut namun sesungguhnya bukan hal mudah untuk
menjawabnya. Kalau kita cermati, ada beberapa hambatan yang
harus dilalui Maria untuk sampai pada keputusannya untuk
taat. Pertanyaan Maria di ayat 34 menyuratkan sekaligus
menyiratkan beberapa hambatan yang digumulinya tersebut,
antara lain:
1. Hambatan natural: bagaimana mungkin hamil dan
melahirkan jika dia belum bersuami? Mungkinkah ada
kehamilan tanpa hubungan suami istri? Malaikat
menjawabnya dengan meyakinkan Maria bahwa kuasa
Allahlah yang memungkinkannya! Sebagai penguat,
Masa Adven-Natal 2017 39

Malaikat juga menegaskan bahwa Elisabet yang mandul


pun sekarang sedang mengandung di usia tua! Tidak ada
yang mustahil bagi Allah!
2. Hambatan sosial: meski tersirat namun Maria juga
mempertimbangkan bagaimana statusnya jika dia hamil
sebelum menikah. Bagaimana pandangan masyarakat?
Mungkinkah mereka bisa memahami keunikan kehamilan
Maria? Bagaimana dengan Yusuf, tunangannya, apakah
juga tetap akan menikahi dia?
3 Hambatan psikologis: Efek dari pergumulan di atas tentu
akan membawa pada kondisi psikologis yang kurang baik
bagi diri Maria pun bagi bayinya di kandungan kelak. Tentu
bukan hal mudah baginya untuk mengambil keputusan!
Malaikat menegaskan bahwa bayi ilahi itu kudus, Anak Allah!
Penegasan dan penguatan tersebut mendorong Maria untuk
menyerahkan sepenuhnya apapun yang terjadi kelak. Maria
berjuang untuk berpikir melampaui kekhawatirannya sendiri!
Di sinilah nilai ketaatan Maria bernilai tinggi, bukan karena
dengan mudah dia ambil keputusan tanpa bergumul, namun
justru karena dia sudah menggumulinya dengan sudut pandang
lain: apapun yang terjadi, Allah yang berkehendak, Allah
yang penuh kuasa akan membuka jalan baginya! Dia hanya
berkomitmen untuk melakukan bagiannya, selebihnya dia
pasrahkan pada tuntunan dan kendali ilahi!
Bagaimana relasi Maria dengan Yusuf, tunangannya?
Malaikat menegaskan bahwa Yesus akan mewarisi tahta Daud
sebagai raja Israel (ay. 32-33). Ungkapan ini bisa saja dipahami
secara politis semata namun bisa juga dipahami secara simbolik
sebagai penegasan karya Yesus yang dimulai dari bangsa Israel.
Yang pasti, jika menilik ayat 27 dimana disebutkan bahwa
Yusuf adalah keturunan keluarga Daud, kita bisa melihat
keterkaitannya dengan nubuat tentang ke-raja-an Yesus sebagai
keturunan Daud. Dalam hal ini peran Yusuf menjadi penting
dan mendapatkan relevansinya. Intinya, Maria dan Yusuf akan
tetap berelasi dan sama-sama dipakai Allah dalam rencana-
Nya.
40 Masa Adven-Natal 2017

BERITA YANG MAU DISAMPAIKAN


Beberapa pesan pokok yang hendak disampaikan dari
keterkaitan bacaan-bacaan tersebut adalah:
1. Allah memiliki kuasa untuk melaksanakan rencana karya-
Nya. Termasuk juga berkuasa untuk memilih hamba-hamba-
Nya dalam rancangan agung-Nya yakni ketika memilih dan
memakai Daud, Yusuf dan Maria.
2. Bagian yang harus dilakukan hamba-hamba-Nya adalah
tunduk terhadap apa yang direncanakan Allah sehingga
mereka taat melakukan tugasnya.
3. Diperlukan keberanian untuk mengambil keputusan taat
sebagaimana dicontohkan oleh Maria yang harus melewati
berbagai hambatan.

KHOTBAH JANGKEP
Jadilah Padaku Menurut Perkataan-Mu
Jemaat yang terkasih,
Natal selalu identik dengan Yesus. Yesus adalah pusat
dari karya ilahi dimana Allah menghendaki kehidupan yang
lebih baik bagi bumi. Yesus adalah simbol ketaatan manusia
untuk menjalani tugas ilahi. Yesus adalah ‘the legend of
obedient’ (legenda ketaatan). Ya, benar! Namun jika kita
menilik cerita panggilan Allah terhadap Maria di masa Adven
saat ini, kita juga menemukan sosok lain yang juga menjadi
ikon ketaatan manusia terhadap panggilan ilahi. Panggilan
terhadap Maria menyadarkan kita akan pemuliaan Allah
terhadap sosok perempuan dan sosok manusia sederhana.
Panggilan tersebut menunjukkan bagaimana Allah berkenan
memakai perempuan dan memakai orang yang status sosialnya
tidak terpandang! Yang mempesona adalah ungkapan kesanggupan
Maria dalam ayat 38: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba
Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Namun mari kita cermati proses bagaimana Maria
sampai pada kesanggupan tersebut. Apakah Maria menerima
begitu saja? Ternyata tidak. Ayat 34 menunjukkan bahwa
Masa Adven-Natal 2017 41

Maria pun bergumul: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi,


karena aku belum bersuami?” Pertanyaan tersebut
sesungguhnya menunjukkan bahwa ada keraguan dan
kebimbangan manusiawi yang sempat muncul dalam hati
Maria. Pertanyaan tersebut menyuratkan sekaligus
menyiratkan beberapa hambatan yang digumulinya:
1. Hambatan natural: bagaimana mungkin hamil dan
melahirkan jika dia belum bersuami? Mungkinkah ada
kehamilan tanpa hubungan suami istri?
2. Hambatan sosial: Maria juga mempertimbangkan
bagaimana statusnya jika dia hamil sebelum menikah.
Bagaimana pandangan masyarakat? Mungkinkah
mereka bisa memahami keunikan kehamilan Maria?
Bagaimana dengan Yusuf, tunangannya, apakah juga
tetap akan menikahi dia?
3 Hambatan psikologis: Jika hambatan sosial tidak diatasi
maka akan menimbulkan efek psikologis yang kurang baik
bagi Yusuf, Maria pun bayi yang akan dikandungnya.
Jadi ternyata Maria juga butuh perjuangan dalam menyambut
panggilan ilahi. Butuh perjuangan untuk sampai pada ketaatan
penuh! Bukankah kita juga sering bergumul seperti Maria
tatkala berjuang untuk taat? Misalnya, ketika kita diminta
untuk menjadi pelayan gereja untuk berkarya di gereja dan
masyarakat. Bukankah seringkali kita harus bergumul seputar
waktu bagi keluarga dan pekerjaan? Bergumul dengan
kemungkinan penolakan dari berbagai pihak? Bergumul
dengan bayangan tugas yang berat dan melelahkan? Bukan
perkara mudah memang!
Lalu apa yang membuat Maria akhirnya memutuskan
untuk taat?
1. Malaikat meyakinkan Maria bahwa kuasa Allahlah yang
memungkinkannya untuk mengandung! Malaikat juga
menegaskan sebuah contoh nyata yakni kehamilan Elisabet
yang mandul di usia tua! Tidak ada yang mustahil bagi Allah!
2. Bayi itu kudus meski bukan buah hubungan resmi suami-
istri! Bayi itu adalah bagian dari rencana besar Allah yang
42 Masa Adven-Natal 2017

akan melakukan karya ilahi bagi manusia dan dunia. Di


sinilah Maria merasakan betapa Allah sungguh ingin
memakai dan melibatkannya dalam rancangan agung ilahi!
3. Kesadaran penuh bahwa apapun yang terjadi, Allah yang
berkehendak, Allah yang punya kuasa yang akan membuka
jalan baginya! Di sinilah Maria sadar bahwa dirinya adalah
hamba yang harus taat kepada Allah yang memilihnya dan
yang berkenan memakainya!
Refleksi Maria berujung pada kesadarannya bahwa “I am
nothing” (aku bukan segalanya), “God is everything! (Allah
adalah segalanya). Namun Tuhan yang agung itu berkenan
terhadap dia yang sederhana! Dia hanya berkomitmen untuk
melakukan bagiannya, selebihnya dia pasrahkan pada tuntunan
dan kendali ilahi!
Jemaat terkasih,
Raja Daud juga dipilih Allah meski dia adalah sosok gembala
sederhana dan tidak terpandang dibanding saudara-saudaranya.
Sampai kemudian dia menjadi raja yang besar dan termasyur.
Namun refleksinya dalam 2 Samuel 7: 2 menarik untuk
direnungkan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu
aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” Secara
tersurat, kita bisa memahami kegelisahan dan kepedulian Daud
terhadap tabut perjanjian yang menjadi simbol keberadaan
Allah. Uniknya, Allah justru menjawabnya dengan menunjukkan
betapa besarnya penyertaan Allah atas perjalanan hidup Daud.
Mengapa demikian? Dibalik pertanyaan di atas, secara tersirat
Daud sadar atau tidak menempatkan diri bahwa ‘I am everything.”
Itulah sebabnya Allah menyadarkan Daud bahwa “God is
everything” supaya Daud sadar bahwa dirinya adalah hamba
yang tunduk pada Allah, menerima karunia ilahi, menuntun
pada kejayaan keluarga dan kerajaannya! Bukan Daud yang
mengendalikan dan mengatur Allah namun sebaliknya,
Allahlah yang berkuasa menuntun kehidupan Daud hingga
keturunan-keturunannya!
Jemaat yang terkasih,
Masa Adven-Natal 2017 43

Di masa Adven ini marilah kita bersyukur karya ilahi yang


memakai sosok perempuan Maria dalam rencana agung-Nya!
Dua hari yang lalu, kita juga menghayati bagaimana Allah
memakai para ibu untuk melahirkan dan memelihara serta
sosok istri yang mendampingi suami (Hari Ibu). Kepada para
suami dan anak-anak, ucapkanlah terima kasih kepada ibu dan
istri Saudara (memberi kesempatan kepada para suami dan
anak; pengkhotbah laki-laki juga turun menemui istri dan
ibunya jika hadir)! Kita juga berdoa secara khusus bagi mereka
agar bersama-sama dengan kita semua, kita dimampukan
seperti Bunda Maria, ‘the another legend’ untuk taat akan
panggilan Tuhan di lingkup keluarga, gereja dan masyarakat:
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu!”
Amin.

[ohpn]
44 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah
Malam Natal
Minggu, 24 Desember 2017 ALLAH TERLIBAT
SORE / MALAM DI DALAM DUNIA

Bacaan Alkitab:
Bacaan I: Yesaya 9:2-7
Tanggapan: Mazmur 96
Bacaan II: Titus 2:11-14
Bacaan Injil: Lukas 2: 1-7

DASAR PEMIKIRAN
Malam Natal selalu istimewa. Seluruh umat Kristiani
bersukacita karena harapan akan kehidupan yang lebih baik
selalu membuncah saat malam Natal. Ya, kelahiran Kristus
sebagai raja menjadi tumpuan umat untuk tetap bertahan
menantikan pertolongan ilahi. Namun, setelah umat kembali
pulang ke rumah dan ketika tidak menemukan tanda-tanda
pertolongan Allah, apakah berarti Allah tidak menjawab
seruan doa umat?
Refleksi atas peristiwa kelahiran Yesus yang lumrah,
sederhana dan manusiawi menolong kita untuk menghayati
bahwa keterlibatan Allah tidak selalu dalam cara-cara
spektakuler dan hebat (extra-ordinary ways). Allah tetap
menunjukkan keterlibatan-Nya meski dalam peristiwa sehari-
hari yang wajar (ordinary ways). Dibutuhkan kepekaan untuk
‘niteni’ (mencermati) karya-Nya setiap hari!

PENJELASAN TEKS
Yesaya 9: 2-7
Apa yang membuat umat begitu bersorak sorai dan
bersukacita di hadapan Allah? Karena bangsa-bangsa yang
Masa Adven-Natal 2017 45

menindas akan tahkluk. Kuk dan gandar yang menekan umat


akan dilepaskan. Tongkat dan perlengkapan perang musuh
akan dilenyapkan. Segala simbol penindasan akan hilang.
Lalu siapa yang melakukan semua itu? Allah, yang
turut campur tangan! Melalui kelahiran seorang anak yang
akan disebut Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal dan Raja Damai! Dia akan bertindak benar dan bersikap
adil demi menyelamatkan umat dari ketertindasan.
Sebutan-sebutan terkait nama-nama yang dilekatkan
pada diri ‘sang anak’ di atas merefleksikan keterlibatan serta
pekerjaan Allah dalam kehidupan umat yang tertindas di masa
itu. Namun diyakini juga sebagai proyeksi ke masa depan, yakni
keterlibatan dan pekerjaan ilahi melalui kehadiran Sang
Penyelamat, Yesus Kristus.
Mazmur 96
Pemazmur mengajak seluruh bumi, bukan hanya suku-
suku bangsa namun juga seluruh ciptaan untuk memasyurkan
Allah sebagai Hakim yang adil. Umat manusia didorong untuk
meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang penuh
kuasa (omni potent) dibanding ilah lain, menyembah-Nya serta
menyaksikan-Nya di tengah kehidupan. Seluruh ciptaan diajak
untuk menggambarkan kemurahan Allah melalui perbuatan-
perbuatan-Nya yang ajaib di antara bangsa-bangsa.
Betapa tidak? Allah telah dan akan selalu hadir dalam
kehidupan dunia. Ia telah menghadirkan semesta, dan Ia akan
menghakimi bumi dengan keadilan. Nyanyian Mazmur ini
merupakan nyanyian pemuliaan atas karya Allah dimana Allah
berkenan mendengar seruan umat serta berkenan campur
tangan secara nyata untuk mendorong kehidupan yang lebih
baik di bumi!
Titus 2: 11-14
Paulus mendorong Titus bersama jemaat untuk
menantikan penggenapan sempurna akan kemuliaan hidup
bersama Kristus kelak dengan cara menjalankan komitmen
hidup bijaksana, adil, rajin beribadah dan rajin berbuat baik
secara konsisten. Komitmen ini adalah respon jemaat atas
46 Masa Adven-Natal 2017

campur tangan Allah yang telah menguduskan jemaat dan


mengaruniakan keselamatan. Paulus ingin agar jemaat
menaruh respek yang tinggi terhadap keterlibatan dan
pekerjaan ilahi yang telah Allah lakukan melalui Yesus Kristus.
Dalam rangka itu, Paulus meminta Titus untuk terus
menyadarkan dan meyakinkan jemaat akan kemurahan Allah,
akan pemenuhan pengharapan jemaat kelak serta tentang
bagaimana seharusnya jemaat menjalani kehidupannya
sekarang.
Lukas 2: 1-7
Kisah keterlibatan Allah melalui kehadiran Yesus
sungguh-sungguh teranyam dalam sejarah lumrah manusiawi.
Dalam rangka mendorong ketundukan umat jajahan Romawi –
termasuk umat Israel - dalam hal kewajiban pajak dan atau
keikutsertaan dalam dinas militer, Kaisar Agustus
memerintahkan sensus penduduk melalui pendaftaran seluruh
umat di kotanya masing-masing. Dampak dari perintah itu
adalah sebuah perjalanan jauh dari Nazaret ke Betlehem (170
km), yang harus ditempuh 4-5 hari oleh Yusuf dan Maria. 1
Namun dari sudut pandang rancangan ilahi, perjalanan
tersebut menuntun pada tergenapinya nubuat Mikha 5: 1 bahwa
dari kota kecil Betlehem akan bangkit seseorang yang akan
memerintah Israel. Ya, perjalanan itu merupakan tahapan
proses bagi hadirnya Seorang Raja!
Namun apakah mereka beroleh keistimewaan khusus?
Tidak! Maria tetap mengalami kesakitan manusiawi ketika
melahirkan Yesus. Dan Yesus, Sang Firman yang menjadi
manusia, hadir dalam kesederhanaan manusiawi, dalam
bungkusan lampin dan terbaring di palungan. Tidak ada
pengistimewaan meski Dia adalah Allah yang menjadi manusia,
Raja yang mulia. Tidak ada penginapan yang kosong. Maria dan
Yusuf harus rela mengalami kesulitan tatkala menyambut
kehadiran Sang Ilahi. Jangankan (Maria) melahirkan di istana
raja, di penginapan pun tidak! Namun Yusuf dan Maria

1
B.J. Boland, Injil Lukas, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2010, h. 47-50.
Masa Adven-Natal 2017 47

menjalani proses tersebut dengan ikhlas dan taat dalam


tuntunan ilahi.
Kelumrahan manusiawi dalam keterlibatan Allah di
dunia menunjukkan bahwa inkarnasi Yesus terjadi di ruang dan
waktu manusiawi, dalam balutan sejarah bangsa-bangsa, dalam
keterbatasan manusiawi serta dalam peristiwa yang sederhana,
tidak spektakuler. Bahkan, komunitas yang pertama-tama
menyambut kehadiran Yesus adalah komunitas marjinal, yakni
komunitas gembala di padang! Bukan kalangan kerajaan!

BERITA YANG MAU DISAMPAIKAN


Beberapa pesan pokok dari rangkaian bacaan di atas
adalah:
1. Allah tidak pernah membiarkan umat dalam kesulitan hidup.
Allah selalu terlibat untuk menolong umat-Nya. Pertolongan
Allah tersebut bisa dimulai dalam bentuk peristiwa-peristiwa
spektakuler namun juga bisa dimulai dalam peristiwa-
peristiwa sederhana dan manusiawi, sebagaimana dalam
kisah kelahiran Yesus.
2. Keterlibatan Allah memunculkan pengharapan bagi umat untuk
tetap bertahan dan senantiasa menantikan pertolongan Allah.
Umat diajak untuk peka terhadap kehadiran Allah, termasuk
dalam peristiwa-peristiwa sederhana dan manusiawi.
3. Sementara umat terus menantikan penggenapan pengharapan
akan kemuliaan kelak, umat didorong untuk menjalani laku
hidup etis yang terpuji.

KHOTBAH JANGKEP
Allah Terlibat di dalam Dunia
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Malam ini adalah malam Natal, malam dimana kita
menghayati kehadiran Yesus sebagai wujud nyata keterlibatan
Allah dalam hidup manusia. Ucapan Yesaya tentang sosok Anak
yang bergelar Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal dan Raja Damai sering dikenakan kepada sosok Yesus!
48 Masa Adven-Natal 2017

Demikian juga, kualifikasi tentang Tuhan sebagai Hakim yang


adil sebagaimana pemazmur saksikan, juga dikenakan kepada
Yesus! Yesus adalah sosok sempurna yang dinantikan seluruh
umat Kristiani. Sosok yang hadir untuk menyelamatkan umat
dari tekanan hidup dan ketertindasan fisik, psikis, politis, sosial
dan ekonomi. Sosok yang membuktikan keterlibatan ilahi
dalam dunia. Dan di malam Natal ini, sukacita umat
membuncah tatkala menyanyikan lagu-lagu Natal, lagu-lagu
yang menunjukkan kekaguman kita akan sosok Yesus!
Jemaat terkasih,
Di penghujung tahun ini, kita menyadari bahwa di
banyak tempat, bahkan di tengah jemaat, masih banyak
ketimpangan pendidikan, diskriminasi gender (peran laki-laki
dan perempuan), kesenjangan ekonomi, ketidakadilan sosial,
kejahatan kemanusiaan, keretakan rumah tangga, kehilangan
orang tercinta, kemiskinan, sakit penyakit, bencana alam dan
pelbagai persoalan lainnya. Seluruh umat, termasuk umat
Kristiani, terus berseru dan berharap kepada Allah agar
kehidupan bangsa kita semakin baik, semakin adil, semakin
makmur dan sejahtera! Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
keterpurukan hidup yang makin larut, manusia berharap agar
Allah segera menolong dengan cara-cara hebat, dengan tanda-
tanda spektakuler, dan pada akhirnya, melalui cara-cara instan!
Harus diakui bahwa banyak orang akhirnya mengidentikan
pertolongan Allah dengan karya mujizat besar dalam waktu
yang cepat! Benarkah keterlibatan ilahi mesti dipahami
demikian? Tidak salah, namun bukan satu-satunya! Mari kita
renungkan kisah kelahiran Yesus sebagaimana dikisahkan oleh
Lukas!
Gelar-gelar yang disematkan pada Yesus dalam kitab
Yesaya di atas, gelar ‘raja’ di Mikha 5: 1 maupun yang
diucapkan malaikat Gabriel kepada Maria, sering
mengandaikan bahwa Yesus akan hadir dalam kemuliaan
manusiawi. Lahir di istana dalam pelukan para bangsawan
istana serta disembah oleh seluruh rakyat. Namun Lukas
menceritakan sebaliknya! Yusuf dan Maria harus berlelah
berjalan sejauh 170 km dari Nazaret ke Yerusalem karena
Masa Adven-Natal 2017 49

aturan sensus penduduk oleh Kaisar Agustus! Mereka bersusah


payah mencari penginapan namun tak mendapatkan! Maria
harus bersalin di kandang domba! Bayi Yesus dirawat dengan
sederhana, dibungkus lampin dan terbaring di palungan!
Apakah Yesus diterima seluruh umat? Tidak! Komunitas
kerajaan Herodes maupun pemimpin agama justru berusaha
membunuh-Nya! Keluarga Yesus harus pontang-panting ke
sana kemari menghindari kejaran Herodes!
Jemaat terkasih,
Ternyata tidak ada hak istimewa bagi Yesus dan keluarga-Nya!
Semua menjalani hidup beserta kesusahannya secara lumrah
dan manusiawi. Dengan demikian menjadi jelas bahwa awal
keterlibatan Allah melalui kehadiran Yesus teranyam dalam
ruang dan waktu terbatas, dalam bingkai sejarah bangsa-bangsa
di kurun tertentu, dalam peristiwa-peristiwa sangat lumrah dan
manusiawi, dalam balutan realitas kesederhanaan. Tidak ada
tanda-tanda ‘amazing’ (ajaib) dalam kisah Lukas 2: 1-7!
Apakah artinya semua itu bagi kita di malam Natal
ini? Bukti keterlibatan Allah dalam dunia juga nyata dalam roda
keseharian manusia, dalam rangkaian peristiwa lumrah dan
sederhana. Oleh karena itu, di malam Natal ini marilah kita
belajar untuk lebih peka dan responsif akan keterlibatan Allah
melalui peristiwa keseharian kita. Pdt. Joas Adiprasetya
menyebutnya sebagai salah satu bentuk spiritualitas sehari-
hari. Dengan menilik regulasi yang ‘ordinary’ itulah kita
menemukan penghayatan akan Tuhan yang menyertai kita.
Tidak selalu harus ditandai guntur menggelegar, petir yang
cetar membahana, atau ‘sim salabim’ pertolongan instan yang
menghebohkan! Allah tidak selalu meniadakan masalah yang
kita hadapi namun Ia menghibur dan menguatkan kita
sebagaimana yang dialami Yusuf dan Maria! Allah juga sering
memakai orang-orang terdekat untuk menopang saat kita jatuh.
Tatkala satu pintu tertutup, Allah membuka pintu yang lain
meski itu tidak dengan cara spektakuler. Tatkala tidak ada
penginapan, kandang domba pun jadilah! Sederhana namun
bermakna!
50 Masa Adven-Natal 2017

Jemaat terkasih...
Marilah di malam Natal ini kita bersyukur karena Allah
berkenan melibatkan diri untuk menolong kita melalui Yesus!
Kita bersyukur karena selalu ada harapan ke depan! Dan
marilah kita memohon agar dimampukan untuk lebih peka
terhadap kehadiran Allah yang menolong kita dalam peristiwa
sehari-hari melalui cara-cara sederhana dan manusiawi.
Kiranya kita dimampukan untuk bersabar dan tetap
bersemangat berjuang untuk lepas dari penderitaan hidup masa
kini! Tidak instan memang namun penuh keutamaan nilai-nilai
hidup. Terasa lebih bermakna dan menuntun kita kepada
pertumbuhan dan kedewasaan iman.
Satu hal lagi, sementara kita terus mengidentifikasi dan
‘niteni’ setiap bentuk keterlibatan ilahi sehari-hari, marilah kita
memegang kuat pesan Paulus kepada Titus dan jemaat perdana
agar kita tidak menjadi lemah dan bersungut namun tetap
menunjukkan sikap bijaksana, adil, rajin beribadah dan berbuat
baik! Ketahanan mental di masa sulit akan makin kuat tatkala
kita terus memperjuangkan keutamaan sikap-sikap arif
tersebut!
Tetaplah bertahan dan tidak menjadi lemah,
Tetaplah punya pengharapan dan tidak putus asa,
Tetaplah bersyukur dan tidak mengeluh,
Tetaplah hayati pernik-pernik sederhana pertolongan ilahi,
Tetaplah arif dan bijak bersikap,
Dan yakinlah, Tuhan tetap memampukan kita! Amin.

[ohpn]
Masa Adven-Natal 2017 51
52 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah Natal
Senin, 25 Desember 2017
PENGHARAPAN
DALAM NATAL
Bacaan Alkitab:
Bacaan I: Yesaya 62: 6-12
Tanggapan : Mazmur 97
Bacaan II : Titus 3:4-7
Bacaan Injil : Lukas 2:8-20

DASAR PEMIKIRAN
Harapan adalah
hal penting bagi
kehidupan manusia. Harapan menjadi kekuatan yang
menopang seseorang untuk bertahan dalam mengarungi
perjalanan hidup yang dijalaninya. Kehidupan yang penuh
himpitan, suram, rendah, penuh tekanan, keras dan dalam
kemiskinan menjadikan penantian akan terwujudnya sebuah
harapan adalah hal sangat ditunggu. Namun, harapan bisa
menjadi hilang kalau kita tidak tahu apa yang harus kita
harapkan dan kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan
dalam pengharapan itu.
Banyak orang tidak mengetahui bahwa pengharapan
selalu mengiringi langkah perjalanan hidup mereka.
Pengharapan itu selalu berbicara kepada kita untuk menegur,
menguatkan, mendorong, mengasihi dan membimbing.
Seringkali, manusia mencari pengharapan yang semu karena
tergiur rupa-rupa kepalsuan. Manusia seringkali juga berpikir
bahwa pengharapan itu menyulap hidup manusia menjadi
tanpa pergumulan dan tanpa tantangan. Manusia juga sering
berpikir bahwa pengharapan yang sejati hanya berupa
pengharapan yang melepaskan diri dari tekanan fisik dan hanya
datang pada hal-hal yang spektakuler. Padahal, pengharapan
itu memampukan manusia tetap menjalani hidup dalam
pergumulan dan menolongnya setiap saat bahkan dalam cara
yang sederhana.
Masa Adven-Natal 2017 53

PENJELASAN TEKS
Yesaya 62:6-12
Kitab nabi Yesaya 62 ini memberi keyakinan tentang
kepastian akan penghiburan dan harapan dari sebuah pemulihan.
Hal inilah yang dibutuhkan oleh orang-orang Yahudi yang
sedang putus asa di Babel (tanah pembuangan). Allah berjanji
bahwa Ia akan membawa mereka pulang dan mengijinkan mereka
untuk memulihkan ibadat murni. Allah memperlihatkan perkenanan-
Nya kepada Yerusalem. Allah menjamin rasa aman bagi umat-
Nya. Allah mengakui mereka sebagai milik-Nya.
Siang dan malam para penjaga di atas tembok-tembok
bersiaga untuk menjaga keamanan kota dan untuk
menyampaikan berita peringatan kepada penduduknya. Oleh
karena itu, umat diminta berdoa tanpa henti, untuk terus
memohon kepada Allah agar kehendak-Nya terjadi. Umat
diminta “Jangan membuat Allah berdiam” sampai keinginan
dan harapan yang berkaitan dengan pemulihan ibadat sejati
diberikan. Selain itu, tangan kanan Allah dan lengan-Nya yang
kuat adalah lambang kuasa dan kekuatan-Nya. Ia bertekad
mengubah keadaan. Allah yang dahulu membiarkan bangsa-
bangsa merampok dan menjarah milik Israel, namun sekarang
hal itu tidak akan terjadi lagi. Israel sendiri akan menikmati apa
yang menjadi haknya.
Janji Allah akan digenapi dengan menghantar bangsa
Israel keluar dari gerbang kota-kota Babilon dan kembali ke
Yerusalem. Orang-orang yang kembali harus menyingkirkan
batu-batu, yaitu batu-batu sandungan, demi kebaikan mereka.
Allah akan memberi keselamatan kepada bangsa Israel,
tetapi keselamatan yang dimaksud tidak hanya keselamatan
fisik saja. Keselamatan yang dimaksud adalah keselamatan
yang lebih besar. Keselamatan yang diberikan adalah
keselamatan yang menghantar mereka ditebus dan menjadi
kudus serta berkenan kepada Allah.

Mazmur 97
54 Masa Adven-Natal 2017

Dalam bacaan kita saat ini, pemazmur mempersonifikasikan


Tuhan sebagai raja yang perkasa. Oleh karena itu, alam semesta
dan bumi diajak bersorak-sorai dan pulau-pulau bersukacita.
Ungkapan yang menggambarkan kebesaran Allah ini, mau
menyatakan bahwa Tuhan Allah adalah raja atas seluruh bumi.
Hanya Dia-lah yang layak disembah dan dimuliakan. Kemahakuasaan
Tuhan Allah tidaklah dapat disejajarkan dengan kekuatan para
allah. Pemazmur menegaskan bagi mereka yang beribadah
kepada patung akan mendapat malu. Oleh karenanya orang-
orang yang mengasihi Tuhan diajak untuk membenci
kejahatan. Mereka akan dipelihara jiwanya dan terang akan
terbit bagi orang benar. Mazmur ini juga sebagai bentuk
penghiburan bagi umat Israel yang telah kembali ke Yerusalem
dari Babilonia, tetapi masih mengalami kesesakan.

Titus 3:4-7
Dalam bagian penutup dari Surat Paulus kepada Titus, Paulus
menekankan bahwa keselamatan manusia terjadi ketika nyata
kemurahan Allah, dan kasih-Nya kepada manusia. Pada bagian
ini Paulus juga menekankan bahwa keselamatan yang terjadi
pada manusia bukan karena perbuatan baik yang sudah
memadai sebagai landasan keselamatan. Fakta bahwa kita
membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatan membuktikan
kesia-siaan perbuatan baik. Tidak ada seorang pun yang dapat
menyelamatkan dirinya dari hukuman Allah. Ini bukan sekadar
konsep yang abstrak. Kebaikan itu nyata. Allah ingin agar kita
bukan hanya mengerti, tetapi juga mengalami kebaikan Ilahi.
Karya Kristus di kayu salib bagi orang pilihan adalah dasar dari
pelimpahan Roh Kudus. Allah memastikan bahwa orang-orang
pilihan yang baginya Kristus mati akan menerima manfaat
penebusan itu. Hal ini dilakukan oleh Allah melalui karya Roh
Kudus. Keselamatan yang dicurahkan kepada orang pilihan-
Nya supaya mereka diperkenankan menjadi ahli waris menurut
pengharapan kehidupan kekal.

Lukas 2:8-20
Masa Adven-Natal 2017 55

Kisah kelahiran Sang Juruselamat diceritakan dengan


unik. Para gembala adalah orang pertama yang mendengar
berita natal, mereka juga menjadi orang pertama yang melihat
bayi Yesus. Padahal jika dikaitkan dengan status sosial, para
gembala dipandang sebagai kelompok masyarakat yang rendah
secara moral. Bahkan, beberapa catatan para rabi Yahudi, para
gembala sebagai orang-orang yang dekat dengan dosa dan
kejahatan, ketidakjujuran dan kekerasan dilekatkan kepada
mereka. Namun Injil Lukas justru ingin menempatkan para
gembala sebagai perwakilan dari mereka yang hina dan rendah,
tanpa mengaitkannya secara khusus dengan keberadaan mereka.
Injil Lukas menggambarkan bagaimana ketika berita
Natal itu disampaikan. Para gembala sedang menjaga kawanan
domba pada waktu malam. Diperkirakan mereka ada di sebuah
tempat yang disebut ‘padang gembala’ yang berjarak 2,2 km
dari kota Betlehem. Para gembala jarang menikmati kenyamanan
dan ketenangan di malam hari. Kewaspadaan selalu dijaga dan
ketakutan mengiringi malam yang mereka lewati. Tidak heran,
para malaikat menenangkan mereka dengan ucapan: ‘jangan
takut’.
Kehadiran malaikat membawa berita natal mengubah
gelap menjadi terang. Kehadiran malam pecah dengan nyanyian
dari sejumlah besar bala tentara sorga. Nyanyian malaikat
menjadi penghiburan kepada seluruh bangsa, termasuk bagi
para gembala. Penghiburan yang menjadi sukacita besar karena
hadirnya keselamatan. Keselamatan yang diberikan kepada
mereka yang berkenan kepada Allah. Allah juga memperhatikan
orang-orang yang menyadari kehinaan dirinya.
Para gembala merespon berita natal dengan penuh semangat
dan segala pengharapan untuk pergi ke Betlehem. Mereka pun
melihat bayi yang dibungkus dengan lampin sedang berbaring
di dalam palungan, seperti yang dikatakan oleh malaikat.
Melihat semua itu, pulanglah mereka dengan penuh pujian
kemuliaan bagi Allah. Luapan kegembiraan terpancar dengan
jelas. Pujian para malaikat kini menjadi pujian mereka juga.

BERITA YANG MAU DISAMPAIKAN


56 Masa Adven-Natal 2017

Pengharapan itu hadir saat ini melalui peristiwa Natal. Natal


menjadi simbol kehadiran Allah yang nyata dalam kehidupan
manusia. Natal menjadi simbol bagaimana pengharapan itu
berproses. Natal menjadi simbol perjalanan kembali manusia
melalui gerbang-gerbang menuju kesejatiannya sebagai umat
Allah, yang merespon panggilan Allah dengan sukacita.

KHOTBAH JANGKEP
Pengharapan Dalam Natal
Seorang anak lelaki berkulit hitam lahir di daerah kumuh,
Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Ia melewati kehidupannya
tumbuh di dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi.
Suatu hari, sang ayah memberinya sebuah tugas. Sang ayah
memberinya pakaian bekas dan berkata kepadanya,
”Menurutmu berapa harga baju ini?” Anak itu menjawab
”Mungkin satu Dollar”. Ayahnya kemudian menjawab, ”Bisakah
kamu menjualnya seharga dua Dollar? Jika berhasil, kamu
sudah membantu ayah ibumu.” Anak itu menjawab, ”Baik akan
saya coba.”
Ia pun kemudian membawa baju itu ke stasiun bawah
tanah. Ia menawarkan baju itu pada orang-orang yang lewat
selama lebih dari enam jam. Akhirnya ia berhasil menjual baju
bekas tersebut. Ia pun langsung berlari pulang saat kembali,
ayahnya memberikan selembar baju bekas lagi. Ia kemudian
berkata, ”Coba kamu jual baju ini seharga 20 Dollar.” Anak itu
heran dan menjawab, ”Bagaimana bisa? Baju ini hanya akan
laku satu Dollar!” Sang ayah berkata, ”Mengapa kamu tidak
mencoba dulu?”
Anak itu kemudian mendapat ide. Ia meminta sepupunya
untuk menggambarkan Donald Duck dan Mickey Mouse pada
baju itu. Ia lalu menjual baju itu di sekolah pada anak orang
kaya. Ia pun berhasil menjual 25 dollar. Anehnya, setelah
kembali ayahnya masih memberi tugas. Sambil mengulurkan
pakaian bekas lagi, sang ayah berkata ”Bisakah kamu menjual
baju ini dengan harga 200 Dollar?” Kali ini tanpa ragu anak itu
Masa Adven-Natal 2017 57

menerima baju itu. Ia segera ke konferensi pers bintang film


Farrah Fawcett yang bermain film Charlie’s Angel. Ia menerobos
masuk dan meminta tanda tangan artis itu. Pulangnya, baju itu
telah laku dengan harga 1500 Dollar. Malam harinya, ayahnya
berkata, ”Anakku, setelah menjual tiga pakaian bekas itu, apa
yang kamu pikirkan?” Anak itu menjawab ”Ada kemauan pasti
ada jalan.” Sang ayah menggelengkan kepala sambil berkata
”Jawabanmu itu tidak salah. Namun ayah punya maksud lain.
Sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan nilainya dengan
berbagai cara. Bagaimana dengan kita manusia ini? Kita
mungkin berasal dari minoritas, tidak punya uang dan tidak
diberi banyak kesempatan. Namun apapun kondisi kita, semua
hal itu bisa terjadi.”
Sejak saat itu anak tersebut selalu belajar dengan giat
dan berlatih dengan keras. Setelah 20 tahun kemudian, ia telah
sukses menjadi salah satu pemain basket terkenal dunia, dialah
Michael Jordan.
Bapak, Ibu, Saudara/i yang dikasihi Tuhan
Ada banyak kesempatan dan kemungkinan setiap orang
mengalami perubahan hidup menjadi lebih baik, bahkan sangat
baik. Pengalaman, pergumulan dan tantangan hidup yang
membelenggu bisa dipastikan dan diselesaikan. Banyak
kemungkinan yang terjadi jika seseorang ingin mengalami
perubahan hidup. Selalu ada pengharapan.
Itulah yang dialami oleh para gembala. Ketika mereka
berada di padang gembala yang berjarak ±2,2 km dari
Betlehem, di malam Natal. Mereka melihat seorang malaikat di
hadapan mereka. Kehidupan mereka yang penuh kewaspadaan
dan ketakutan seakan mendapat kekuatan ketika malaikat itu
berkata kepada mereka, ”jangan takut”.
Ucapan malaikat itu tidak hanya menjawab ketakutan
malam yang mencekam pada hari-hari yang dilewati oleh para
gembala dalam menjaga kawanan dombanya. Akan tetapi,
ucapan itu juga menjawab ketakutan para gembala akan stigma/
label yang melekat pada diri dan pekerjaan mereka. Para
gembala sering dipandang sebelah mata, dipandang hina,
rendah dan kasar. Padahal di tengah pandangan tersebut, hidup
58 Masa Adven-Natal 2017

mereka penuh tantangan dan ancaman. Mereka harus berjalan


jauh dan berpindah-pindah, jauh dari keluarga dan harus siap
menghadapi cuaca dan binatang buas. Mereka harus berjalan
kemana rumput hijau tersedia bagi kawanan dombanya.
Kehadiran malaikat menjadi awal hidup mereka mengalami
warna yang berbeda. Ada kehadiran yang menyapa dan melihat
keberadaan mereka. Ada ucapan yang memahami ketakutan
mereka. Ada kepercayaan yang diberikan kepada mereka untuk
mendengar berita sukacita yang luar biasa. Berita sukacita yang
diperuntukkan untuk semua bangsa. Berita sukacita yang
mengubah kehidupan dunia.
Berita itu tinggalah sebuah berita jika tidak disambut.
Akan tetapi, tidak bagi para gembala. Para gembala berani
melepaskan dirinya dari belenggu stigma, bergerak dan tertuju
pada berita sukacita itu. Para gembala, akhirnya mengalami
dan melihat berita sukacita itu secara nyata. Pengalaman
melihat berita sukacita itu membawa mereka pulang dengan
sukacita. Mereka tetap pulang sebagai gembala. Mereka tetap
akan berpindah-pindah jauh dari keluarga. Mereka tetap akan
tetap menghadapi ancaman. Bahkan, kemungkinan, mereka
masih harus menghadapi stigma buruk dari orang lain. Akan
tetapi, mereka bukanlah para gembala yang dahulu. Sekarang
mereka akan melewatinya dengan penuh harapan dan sukacita.
Oleh karena berita keselamatan itu telah hadir bagi mereka.
Bapak, Ibu, Saudara/i yang dikasihi Tuhan,
Bersediakah kita belajar seperti gembala? Maukah kita
mendengar seruan kekuatan untuk tidak takut? Ataukah kita
masih nyaman membungkus diri kita dengan ketakutan dan
trauma?
Sambutlah kesempatan mendengarkan berita sukacita.
Fokuskanlah dan pusatkan perhatian kita pada berita sukacita
itu. Bergeraklah mendekati sukacita. Temuilah bayi Yesus yang
dibungkus lampin dan palungan. Temuilah Yesus dalam
kebersahajaan dan kerendahan hati. Teruslah berproses dalam
pengubahan yang Ia lakukan bagi kita. Tetaplah jalani
pergumulan dan tantangan hidup dengan sukacita. Karena kita
tidak sendiri. Ada kekuatan sukacita yang mengiringi langkah
Masa Adven-Natal 2017 59

kita melewati pergumulan. Ia datang bukan kepada mereka


yang puas akan dirinya, tetapi kepada mereka yang menyadari
keberadaan dirinya dan mau bersedia datang kepada-Nya.
Pengharapan datang bagi mereka yang berkenan pada-Nya.

[mp]
60 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah Minggu MEREFLEKSIKAN


Minggu, 31 Desember 2017
PAGI
KEHIDUPAN
KELUARGA
Bacaan Alkitab: BERSAMA YUSUF
Bacaan I: Yesaya 61:10-62: 3 DAN MARIA
Tanggapan: Mazmur 148
Bacaan II: Galatia 4:4-7
Bacaan Injil: Lukas 2:22-40

DASAR PEMIKIRAN
Keluarga adalah unit terkecil kebersamaan dengan orang
lain serta tempat ditaburnya nilai-nilai kebaikan. Di dalamnya
ada pengalaman hidup bersatu dan berbagi rasa. Pengembangan
persatuan yang matang antara pribadi-pribadi dalam keluarga
merupakan sekolah hidup sosial yang pertama. Di dalamnya
setiap anggota belajar mengasah kepekaan terhadap kehidupan
sosial, pelayanan sosial, serta mengembangkan dan membela
kebaikan melalui contoh dan praktik kehidupan sehari-hari.
Anggota-anggota keluarga belajar untuk menghormati, mengabdi,
berdialog, dan berusaha untuk menerima yang lain dengan
cinta kasih.
Yusuf dan Maria adalah contoh keluarga yang terus
mencoba belajar memaknai panggilan mereka sebagai orang
tua sekaligus sebagai hamba Tuhan yang turut dalam misi
keselamatan dari Allah. Sebagai orangtua Yesus mereka
berusaha menjalankan tugas perutusan yaitu untuk menjaga,
menyatakan dan menyampaikan cinta kasih dalam keluarga.
Perjalanan hidupnya bukan tanpa keresahan. Mungkin Yusuf
dan Maria tidak sepenuhnya mengerti arti mimpi dan
kehadiran malaikat. Namun mereka memberikan diri mereka
Masa Adven-Natal 2017 61

untuk berdinamika dengan misteri rencana Allah. Yusuf dan


Maria tetap setia kepada keluarga, terutama kepada Tuhan. Kisah
hidup mereka menunjukkan karakter kemuridan sejati. Karakter
itu mereka tunjukkan melalui kesetiaan melakukan kehendak
Allah serta keberanian untuk terus bergumul dan menerima
konsekuensi akibat dari ketaatan kepada Allah.

PENJELASAN TEKS
Yesaya 61:10-62:3
Ayat 10-11 merupakan bagian yang menceritakan kehadiran
Tuhan yang membawa sukacita. Suasana duka akan diganti
dengan pakaian dan perhiasan yang indah seperti pada saat
pesta. Suasana duka diganti dengan sukacita dan sorak-sorai.
Puji-pujian diberikan kepada Tuhan sebagai ungkapan sukacita
seorang hamba yang mendapatkan kabar baik. Kabar baik itu
bicara tentang pemulihan.
Pemulihan diungkapkan dengan dua kiasan. Pertama,
pakaian keselamatan. Kedua, seperti bumi memancarkan tumbuh-
tumbuhan. Yang pertama mungkin menyatakan bahwa lahirnya
sukacita dan sorak-sorai merupakan pujian atas kebenaran
yang indah dari Tuhan. Yang kedua, ketika kebenaran yang
indah itu ada di dalam dirinya maka ia seperti bumi yang
memancarkan tumbuh-tumbuhan. Ada yang timbul dari dalam
dirinya setelah menerima kebenaran yang indah yaitu benih
yang tumbuh. Benih yang tumbuh adalah kehidupan baru.
Kehidupan baru bersumber dari Tuhan, yang memperlihatkan
keagunganNya di hadapan bangsa-bangsa yaitu anugerah
keselamatan kepada manusia. Seperti yang dikatakan dalam
Yesaya pasal 60:1, sukacita hadir karena kemuliaan Tuhan
nyata datang untuk mengubah kebinasaan menjadi kehidupan
baru yang penuh dengan sukacita.
Pasal 62:1-3 menceritakan tentang bangkitnya cahaya
keselamatan yang menyala seperti suluh. Kasih yang sungguh-
sungguh nyata akan dilihat oleh bangsa-bangsa. Kota yang sunyi
karena ditinggalkan akan diganti menjadi sukacita. Sukacita itu
terjadi karena Allah tidak akan meninggalkan umatnya, melainkan
Allah akan menunjukkan kesetiaannya.
62 Masa Adven-Natal 2017

Mazmur 148
Mazmur 248 diawali dan diakhiri kata “haleluya”. Kata
ini dapat diartikan sebagai seruan atau ajakan untuk melihat ke
arah Tuhan serta memuji-Nya. Seruan dan ajakan itu berupa
puji-pujian dari umat pilihan Allah. Umat pun mengajak
seluruh ciptaan, termasuk para malaikat dan tentara-Nya untuk
menaikkan pujian. Semua diajak memuji dan menyembah
Tuhan karena Tuhan yang mencipta, memelihara serta
melindungi seluruh ciptaan-Nya. Nama-Nya tinggi luhur dan
Seluruh ciptaan tunduk pada ketetapan dan hukum-Nya.
Ketetapan dan hukum adalah bentuk dari penyataan kasih-Nya
kepada seluruh ciptaan-Nya. Pemazmur mengingatkan bahwa
memuji Tuhan adalah panggilan hidup umat serta seluruh
ciptaan-Nya untuk menyatakan rasa syukur kepada sang
Pencipta. Kemuliaan dan kuasa penebusan Tuhan menjadi
alasan untuk memuji-muji Tuhan. Bukan itu saja, Pemazmur
mengajak untuk memuji Tuhan karena Tuhan mencurahkan
kasih Ilahi kepada seluruh ciptaan sebagai bentuk hubungan
yang mesra sang Pencipta dengan ciptaan.

Galatia 4:4-7
Surat Paulus kepada jemaat di Galatia, khususnya pasal
4:4-7 berisi penjelasan mengenai betapa besarnya perbedaan
antara keadaan orang-orang yang berada di bawah Hukum
Taurat dan mereka yang percaya kepada Kristus dan telah
menjadi anak-anak Allah. Orang yang berada di bawah hukum
taurat tidak memiliki kebebasan, sedangkan orang-orang yang
percaya kepada Kristus mendapat kebebasan dan menikmati
persekutuan penuh sukacita dengan Allah. Persekutuan yang
penuh sukacita dengan Allah itu akan tiba waktunya. Setelah
genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya.
Mungkin Paulus ingin menjelaskan tentang zaman baru
yaitu kelahiran Yesus Kristus ke dunia ini dari seorang perempuan
biasa. Allah mengutus Anak-Nya untuk menebus dan membebaskan
umat supaya boleh diterima menjadi anak. Paulus mengatakan
bahwa pembaca suratnya di Galatia adalah anak-anak Allah
Masa Adven-Natal 2017 63

yang menikmati kehidupan sebagai anak Allah dan sama-sama


menerima Roh Anak-Nya yaitu Roh Kudus di dalam hati masing-
masing. Roh yang ada di dalam hati itulah yang membuat orang
percaya dapat berseru dan berdoa sungguh-sungguh ‘Bapa, ya
Bapaku’. Ada kesan keakraban antara Bapa dengan orang-orang
yang diangkat menjadi anak Allah oleh Allah. Anak-anak Allah
tidak lagi berada di bawah perhambaan Hukum Taurat dan
hokum-hukum duniawi. Anak-anak Allah sudah bebas dari
semua bentuk perhambaan. Mereka akan menjadi ahli-ahli
waris oleh Allah dan akan menerima segala sesuatu yang baik
dari Allah. Allah yang membuat seseorang menjadi anak-Nya
dan hal itu adalah pemberian Allah. Paulus mencoba mengingatkan
pembacanya bahwa mereka dulunya tidak mempunyai hubungan
yang akrab dengan Allah. Paulus ingin menegaskan adanya
perbedaan antara keadaan mereka sebelum menjadi kristen dan
sesudah menjadi kristen. Sekarang mereka telah mengenal dan
percaya kepada Allah.

Lukas 2:22-40
Yusuf adalah keturunan Daud (Mat. 1:1-16). Ia seorang
yang tulus hati dan dipilih Allah untuk turut dalam misi
penyelamatan melalui bayi yang akan dikandung oleh
tunangannya, Maria. Yusuf menunjukkan kesediaannya dan
kesetiaannya kepada Maria dan bayi Yesus, terutama kepada
Allah. Ketika malaikat memberi pesan agar Yusuf membawa
anak dan istrinya ke Mesir karena Raja Herodes berencana
mencari dan membunuh bayi Yesus yang masih mungil. Ia pun
membawa keluarganya ke Mesir. Setelah Herodes meninggal,
Yusuf dan Maria membawa bayi Yesus ke tanah Israel. Kembalinya
Yusuf, Maria dan bayi Yesus menunjukkan kepercayaan yang
luar biasa kepada penyelenggaraan Allah dan kepatuhan kepada
Allah.
Maria adalah orang baik yang dipilih Allah sebagai ibu
Yesus. Ia sudah bertunangan dengan Yusuf, tukang kayu, ketika
kelahiran Yesus diberitahukan oleh malaikat kepadanya (Luk.
1:26-27). Perjalanan hidupnya tidak selalu mudah meskipun ia
adalah orang baik yang dipilih Allah. Betapa berat beban yang
64 Masa Adven-Natal 2017

harus ditanggung ketika memutuskan untuk menjadi ibu Yesus.


Ia akan mengandung dan melahirkan anak, padahal ia belum
menikah. Berita tentang Maria yang mengandung sebelum
menikah bisa menjadi berita besar dan akan berakibat tidak
baik jika tidak ada yang bertanggung jawab. Maria bisa dituduh
oleh masyarakat Yahudi telah melakukan zinah. Hukumannya
adalah dirajam sampai mati.
Meskipun perjalanan hidup keluarga Yusuf tidak mudah,
hal itu tidak berarti mereka lari dari rencana Allah. Mereka tetap
menunjukkan ketaatan pada rencana Allah serta membimbing
bayi Yesus dalam ketaatan kepada hukum Allah. Ketaatan itu
ditunjukkan ketika membawa bayi Yesus yang berumur delapan
hari untuk disunat. Menyunatkan anak saat itu merupakan
upacara keagamaan yang harus dilakukan terhadap orang Israel
yang laki-laki. Anak yang disunat itu diberi nama Yesus, yaitu
nama yang diberikan oleh malaikat sebelum ibu-Nya mengandung.
Di waktu yang berbeda, ketika genap hari pentahiran
mereka membawa Yesus ke Bait Allah di Yerusalem. Menurut
hukum Taurat Musa dalam Perjanjian Lama yaitu hukum yang
diberikan Allah melalui Musa (Imamat 12: 1-7), seorang ibu
yang melahirkan anak disebut “najis” selama 7 hari setelah
melahirkan anak laki-laki dan harus tinggal selama 33 hari di
rumah. Setelah genap 40 hari, ia harus mempersembahkan
kurban-kurban tertentu agar dia menjadi layak atau tahir
kembali.
Ketika tiba saat Yusuf dan Maria menjalankan perintah
hukum agamanya yaitu upacara pentahiran, mereka membawa
Yesus ke Bait Allah di Yerusalem untuk menyerahkan-Nya
kepada Allah. Hal itu dilakukan untuk memenuhi hukum
Tuhan yaitu, “semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan
bagi Allah.” Setiap anak laki-laki sulung di bawa ke Bait Allah
untuk diserahkan khusus untuk melayani Allah. Berita yang
ingin disampaikan Injil Lukas bukanlah upacara pentahirannya
melainkan pada penyerahan Yesus di Bait Allah. Penyerahan
Yesus di Bait Allah terkait kehadiran-Nya sebagai Penyelamat
yang dijanjikan kepada Israel dan supaya Allah mengurapi-Nya
Masa Adven-Natal 2017 65

sehingga pertumbuhan hidup selanjutnya sungguh menjadi


Juru Selamat.
Sebagai orang tua, menyerahkan Yesus kepada Allah adalah
tanda kesetiaan mereka mendidik agar Yesus kelak hidup khusus
untuk Allah dan mengabdi kepada Allah. Mempersembahkan
seorang anak bisa terlaksana berkat sikap orang tua yang setia
dan taat kepada Allah. Yusuf dan Maria sungguh menyadari
bahwa anak itu (Yesus) adalah milik Allah dan selayaknya Ia
dipersembahkan kepada Allah (Luk. 2:22-23). Buah hati
mereka adalah pemberian Allah yang dititipkan kepada mereka
dan harus dibina kesadaran imannya supaya bertumbuh sebagai
anak Allah yang sungguh terberkati.
Saat itu, di Yerusalem, ada Simeon dan Hana. Simeon
adalah orang saleh dan taat mengikuti semua peraturan yang
tertulis dalam Hukum Taurat. Roh Allah selalu menyertainya.
Ia sedang menantikan Allah untuk menyelamatkan Israel.
Hana, seorang nabi perempuan yang juga setia di Bait Allah
menantikan pewahyuan keselamatan Allah. Mereka memilih
tempat sentral untuk locus penantian yakni di Yerusalem.
Lebih lanjut lagi, Simeon menggendong bayi Yesus sambil
memuji Allah. Simeon mengakui Yesus sebagai yang diurapi
oleh Allah. Ia menubuatkan bahwa Yesus adalah terang yang
akan menjadi penyataan keselamatan bagi bangsa-bangsa lain.
Itu artinya bahwa Mesias yang diutus Allah tidak hanya untuk
bangsa Israel, tetapi untuk semua bangsa di dunia. Setelah Simeon
berdoa supaya Allah memberkati orangtua Yesus, ia mengatakan
bahwa kehadiran Yesus akan menjadi tanda “perbantahan dan
bahwa Maria akan tertusuk dengan pedang”. Allah telah menetapkan
anak itu sebagai penentu apakah orang itu akan selamat atau
akan binasa. Ketika kelak Ia menjalankan misi-Nya, maka akan
banyak orang yang menentang-Nya. Maria, ibu Yesus, tidak
lepas dari perjalanan misi Yesus. Kesedihan dan penderitaan
akan menusuk hati Maria, dan mungkin juga Yusuf. Sebagai
ibu, Maria akan mengalami hal-hal yang menyedihkan, juga
perenungan dan kesetiaan yang membuatnya terluka. Keterlibatan
Maria sebagai hamba Allah akan membuatnya menderita karena
kehadiran anaknya (Yesus) tidak diterima banyak orang.
66 Masa Adven-Natal 2017

Buktinya, perjalanan kehidupan Yesus penuh penolakan,


fitnahan, dan penderitaan. Maria turut dengan setia menemani
Yesus. Meskipun tidak disebutkan apakah Maria dan Yusuf
selalu ikut ketika Yesus melakukan perjalanan pelayanan-Nya,
tetapi ketika Yesus menderita di kayu salib, Maria menemani
Yesus. Maria ikut menderita sampai di bawah kaki salib. Ia
tetap penuh percaya pada kebaikan Allah (Luk. 1:50).

KHOTBAH JANGKEP
Merefleksikan Kehidupan Keluarga
Bersama Yusuf Dan Maria
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Tantangan keluarga saat ini adalah semakin berkurangnya
waktu bertemu dan bekerjasama antar anggota keluarga. Relasi
antar anggota keluarga sedikit banyak terganggu. Salah satu
penyebabnya adalah aktivitas yang padat dari para anggota
keluarganya. Dengan kondisi yang seperti itu setiap keluarga
terus berupaya mencari cara untuk bisa berkomunikasi satu
dengan yang lain. Teknologi yang canggih saat ini sangat
membantu. Meskipun demikian, relasi dan sikap saling
membangun satu dengan yang lain adalah kenyataan yang
harus terus dibangun. Selain itu, relasi antar manusia dalam
keluarga juga dipengaruhi oleh sikap yang sulit menerima dan
mengelola perbedaan yang ada. Dalam keluarga pun bisa terjadi
kesalahpahaman dan pertengkaran.
Semua pengalaman itu pernah hadir menghiasi kehidupan
keluarga. Oleh karena itu, kehidupan keluarga bukan hanya bicara
tentang keindahan saja. Kehidupan keluarga juga memperlihatkan
dimensi kemanusiaan yaitu pengalaman, perasaan dan
keputusasaan. Dalam kehidupan keluarga yang kita alami dan
hayati secara konkret menunjukkan bahwa ada banyak hal yang
rumit untuk dijelaskan. Tetapi meskipun demikian, setiap keluarga
terus berupaya merawat keluarga agar tetap bisa berjalan dengan
baik.
Masa Adven-Natal 2017 67

Di tengah kehidupan keluarga yang dihiasi oleh keindahan


dan dimensi kemanusiaan itu muncul pertanyaan: bagaimana
kita bisa tetap merawat keluarga, menghadirkan nilai-nilai kebaikan
serta tetap menemani dan merangkul anggota keluarga dalam
menghayati imannya kepada Tuhan? Bagaimana kasih yang
sungguh-sungguh nyata itu bisa dirasakan oleh anggota keluarga
dan membuat seluruh anggota keluarga merasakan sukacita?
Keluarga adalah wadah belajar yang terus berlangsung.
Setiap anggota keluarga belajar dari pengalaman dan praktik
kehidupan sehari-hari. Peran orangtua sebagai guru yang
mengajarkan nilai-nilai kebaikan melalui pengalaman sehari-
hari adalah praktik yang nyata dalam kehidupan keluarga. Nilai-
nilai kebaikan itu juga tidak lepas dari bimbingan orangtua
untuk mengajarkan pendidikan agama kepada anggota
keluarganya.
Yusuf dan Maria adalah contoh keluarga yang terus mencoba
belajar memaknai panggilan mereka sebagai orangtua dan sebagai
hamba Tuhan yang turut dalam misi keselamatan dari Allah.
Sebagai orangtua Yesus, mereka berusaha menjalankan tugas
perutusan mereka yaitu untuk menjaga, menyatakan dan
menyampaikan cinta kasih dalam keluarga. Tidak banyak kisah
yang menceritakan perjalanan kehidupan keluarga mereka.
Tetapi ada kisah-kisah yang bisa kita jadikan bahan perenungan
untuk kita saat ini yang juga terus berupaya memaknai
panggilan kita sebagai keluarga kristen.
Mungkin ada banyak hal yang belum dimengerti Yusuf
dan Maria terkait panggilan sebagai orang baik yang dipilih
Allah untuk terlibat dalam rencana keselamatan Allah. Tetapi
dari beberapa kisah dimunculkan bagaimana Yusuf dan Maria
tetap setia dan membimbing keluarga kecil mereka untuk
senantiasa belajar memahami rencana Tuhan. Yusuf, meskipun
ada yang hal yang mungkin tidak bisa dimengerti tetapi sesuai
dengan perintah Tuhan yang hadir dalam mimpinya, ia juga
menunjukkan kesediaannya menerima Maria dan bayi Yesus.
Yusuf hadir sebagai ayah yang bertanggungjawab, menjaga dan
memberi rasa aman dalam keluarganya. Ketika Herodes berencana
ingin membunuh bayi-bayi, Yusuf membawa keluarganya ke
68 Masa Adven-Natal 2017

Mesir agar terhindar dari kekejian Herodes. Setelah aman,


Yusuf membawa keluarganya kembali ke tanah Israel. Sebagai
ayah, Yusuf menunjukkan bahwa ia mengasihi keluarganya.
Injil Matius menuliskan, “Karena Yusuf suaminya, seorang yang
tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di depan
umum” (Mat. 1:19). Yusuf yang dipilih Allah menunjukkan
kepercayaan yang luar biasa kepada penyelenggaraan Allah dan
kepatuhan kepada Allah. Begitu juga dengan Maria yaitu orang
baik yang dipilih Allah. Maria menghayati dirinya sebagai
hamba Tuhan yang harus senantiasa setia kepada perintah
Tuhan.
Sebagai orangtua, Yusuf dan Maria terus merawat
keluarga kecil mereka. Merawat yang dimaksud bukan hanya soal
kebutuhan keluarga seperti makanan dan pakaian, melainkan
sebagai hamba Tuhan mereka juga membimbing keluarga
dalam ketaatan kepada hukum Tuhan. Ketaatan itu ditunjukkan
ketika mereka membawa bayi Yesus yang berumur delapan
hari untuk disunat. Menyunatkan anak pada saat itu
merupakan upacara keagamaan yang harus dilakukan oleh
orang Yahudi yang laki-laki. Mereka juga mempersembahkan
bayi Yesus kepada Tuhan. Yusuf dan Maria sungguh menyadari
bahwa anak itu (Yesus) adalah milik Tuhan dan selayaknya Ia
dipersembahkan kepada Tuhan (Luk. 2:22-23). Buah hati
mereka adalah pemberian Tuhan yang dititipkan kepada
mereka yang harus dibina kesadaran imannya supaya
bertumbuh sebagai anak Allah yang sungguh terberkati.
Meskipun mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang
taat dan setia kepada Tuhan, hal itu tidak serta merta membuat
mereka terhindar dari berbagai pengalaman yang membuat mereka
sedih. Terutama Maria sebagai ibu Yesus, ia pun mengalami
kesedihan dan penderitaan. Hal ini seperti yang dikatakan
Simeon. Yaitu bahwa kehadiran Yesus akan menjadi tanda
“perbantahan dan Maria akan tertusuk dengan pedang”. Allah
telah menetapkan anak itu sebagai penentu apakah seseorang
akan selamat atau binasa. Ketika kelak Ia menjalankan misi-
Nya, banyak orang akan yang menentang-Nya.
Masa Adven-Natal 2017 69

Maria tidak lepas dari perjalanan misi Yesus. Kesedihan


dan penderitaan menusuk hati Maria, dan mungkin juga Yusuf.
Sebagai ibu, Maria pasti juga mengalami hal-hal menyedihkan,
juga pergumulan dalam perenungan dan kesetiaan yang
membuatnya bisa terluka. Keterlibatan Maria sebagai hamba
Allah juga akan menderita karena kehadiran Yesus tidak
diterima banyak orang. Buktinya, perjalanan kehidupan Yesus
penuh penolakan, pemfitnahan, dan penderitaan. Maria turut
dengan setia menemani Yesus. Meskipun tidak disebutkan
apakah Maria dan Yusuf selalu ikut ketika Yesus melakukan
perjalanan pelayanannya tetapi ketika Yesus menderita di kayu
salib, Maria menemani Yesus. Maria ikut menderita sampai di
bawah kaki salib. Ia tetap penuh percaya pada kebaikan Allah
(Luk. 1:50).
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Membimbing keluarga dapat dilakukan ketika ada
kesediaan yang tulus untuk menerima keluarga. (bisa diberikan
contoh tentang orangtua yang terus berusaha membimbing dan
menemani anaknya yang kecanduan narkoba). Kesediaan yang
tulus itu merupakan kekuatan untuk melakukan yang terbaik
bagi keluarga. Kita dapat belajar dari Yusuf dan Maria. Mereka
adalah orang-orang yang tulus melindungi serta membimbing
keluarganya untuk taat kepada Tuhan. Sebagai umat Tuhan
mereka juga menghayati bahwa anak merupakan pemberian
Tuhan yang harus dibimbing imannya.
Meskipun sudah berusaha membimbing dan menjaga
keluarga, ada banyak hal yang tidak terduga bisa terjadi.
Kesalahpahaman yang menjadi konflik, pertengkaran suami-
istri, orangtua dengan anak, anak yang kecanduan narkoba, dan
sebagainya. Peristiwa-peristiwa seperti itu dapat membuat anggota
keluarga terluka. Begitulah keindahan kehidupan keluarga yang
tidak lepas dari dimensi kemanusiaan. Maria sebagai ibu tidak
meninggalkan anaknya yang sedang menderita meskipun hati
sebagai ibu terluka melihat kondisi anaknya. Ia setia menemani
anaknya sampai di bawah kaki salib. Ia adalah contoh orangtua
yang menunjukkan kepedulian total terhadap keluarganya.
70 Masa Adven-Natal 2017

Saat ini, melalui Yusuf dan Maria kita diajak untuk


merefleksikan kehidupan keluarga. Sebagai keluarga kita
diingatkan akan pentingnya kesalehan personal dan komunal.
Perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi terlihat dalam kaitannya
dengan kehidupan komunal bersama anggota keluarga. Semua
bisa dilakukan jika ada kerelaan untuk melepaskan ego pemuasan
diri sendiri. Keluarga menjadi satu kesatuan yang harus saling
menjaga dan merawat. Merefleksikan kehidupan keluarga
mengingatkan kita pada keluarga Yusuf dan Maria sebagai
pribadi yang tulus hati dan baik. Mereka hadir sebagai satu
keluarga yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap
anggota keluarga.
Menghayati keluarga sebagai anugerah Tuhan merupakan
perenungan yang mesti terus dilakukan dalam praktik hidup
sehari-hari. Dalam praktik sehari-hari itulah secara nyata kita
menunjukkan penghayatan iman kita melalui kesediaan serta
kepedulian total terhadap perkembangan fisik serta iman setiap
anggota keluarga. Dalam proses merawat dan menjaga itu ada
banyak hal yang terjadi (beda pendapat antara suami-istri,
salah paham, bahkan kesedihan). Semua pengalaman itu dapat
menjadi pelajaran bagi kita untuk memahami bahwa penyerahan
total kepada Tuhan membutuhkan perjuangan serta kerelaan yang
tulus. Ketulusanlah yang memampukan kita untuk merawat
serta membimbing keluarga. Amin.

[blt]
Masa Adven-Natal 2017 71
72 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah Tutup Tahun PUJILAH TUHAN


Minggu, 31 Desember 2017
SORE/MALAM
SANG TERANG
DUNIA
Bacaan Alkitab:
Bacaan I : Yesaya 61:10-62:3
Tanggapan : Mzm 148
Bacaan II : 1 raja 3 : 5-14
Bacaan Injil : Yoh 8 : 12-19

DASAR PEMIKIRAN
Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2017.
Dari penghujung ke penghujung, dan kita hendak kembali
mengawali sebuah tahun yang baru, tahun 2018. Kita kembali
lagi dari awal menuju ke awal. Sebuah siklus kehidupan yang
terus bergulir dari waktu ke waktu dengan ritme yang bisa jadi
terasa cepat atau sebaliknya melambat. Apakah semua itu
merupakan ritme yang menggembirakan atau menggalaukan,
semua itu bergantung bagaimana tiap-tiap orang merefleksikan
setiap peristiwa di kehidupannya.
Bahan khotbah kita kali ini hendak mengajak umat agar
merefleksikan kehidupan ini sebagai misteri. Ya, misteri itu
seperti lorong gelap yang tak berujung jika kita tak memiliki
terang. Terang tersebut adalah alat untuk melihat sejenak ke
masa lalu, agar kita berdamai dengan segala yang sudah terjadi.
Terang tersebut juga sebagai alat untuk melihat secara berlama-
lama masa sekarang saat kita tengah berkarya, karena terang
itu terus hadir di setiap detik kehidupan kita. Terang itupun
yang menolong kita untuk melihat sejenak ke masa depan
meski samar-samar, agar kita bisa menentukan visi hidup.
Masa Adven-Natal 2017 73

Melalui tema “Pujilah Tuhan Sang Terang Dunia” kiranya


kita bersama dapat “meramu” sebuah bahan khotbah yang dapat
mengajak umat menjumpai “Sang Terang dunia” dan kemudian
menghidupkannya dalam setiap laku umat sebagai puji-pujian
umat kepada Tuhan.

PENJELASAN TEKS
Yohanes 8:12-19
Nampaknya judul yang diberikan oleh LAI (Lembaga
Alkitab Indonesia) cukup membantu kita untuk menangkap
pesan perikop kita kali ini, “Yesus adalah terang dunia”. Pesannya
cukup gamblang bahwa “Yesus adalah terang, kepada
dunia yang sedang…”. Ya, sedang berada dalam kegelapan
yang tidak tahu bagaimana mengatasi kegelapan itu. Inilah
kelihaian penulisan Injil, dimana gambaran “Terang Dunia”
diletakkan setelah peristiwa “perempuan yang berzinah” (Yoh
8:1-11) yang cukup menghebohkan dan “menantang para
pemirsa” saat Tuhan Yesus bersabda: "Barangsiapa di antara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu” (8:7b). Peristiwa ini sungguh
menjadi pemicu konflik antara Tuhan Yesus dan para Pemuka
Agama yang makin tajam, namun sekaligus mejadi alat uji,
siapa sejatinya terang sejati.
Namun alat hanyalah alat, tak mampu menangkap dan
menyerap “Karya Agung Allah yang terus bergulir menerangi
dunia. Itu terbukti tatkala Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya
sebagai “Terang Dunia” dan para pemuka agama mempertanyakan
pernyataan sekaligus kesaksian Tuhan Yesus itu sah atau tidak
menurut tradisi ketika itu. “Sang Terang pun dengan sigap
memberi jawab bahwa yang menyaksikan adalah Allah sendiri,
di dalam diri Yesus” (18-19). Yohanes sengaja tak mau memberi
kesimpulan di akhir Perikop, namun mengajak permirsanya
untuk makin cerdas dengan mengkaitkan Terang itu dengan
sebuah panggilan ”Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan” (ayat 12b).
Maka dapat kita simpulkan bahwa pada saat Tuhan
Yesus bersabda Akulah Terang dunia, maka itu berarti tidak ada
74 Masa Adven-Natal 2017

kehidupan di semesta raya ini tanpa Terang. sehingga menjadi


panggilan umat untuk sepenuhnya mengikut “Sang Terang
Dunia”. Barclay mengatakan bahwa pernyataan Tuhan Yesus
“Barang siapa Mengikut Aku”, adalah sebuah “persetujuan
namun dilandasi sebuah keyakinan”: ‘Anda yakin, Anda ikut’.
"Barangsiapa mengikut Aku" adalah bentuk kata kerja masa
kini yang menunjukkan suatu tindakan yang berkelanjutan.
"Barangsiapa yang mengikut terus-menerus" ia akan selamat.
Yang kedua, soal dosa. Ketika Tuhan Yesus menolong
perempuan yang didapati berzinah terhindar dari hukuman
rajam, bukan lalu bermakna bahwa dosa itu ringan. Dosa tetap
dosa, gereja tak boleh menganggap remeh dan lalu menjadi
peluang untuk tidak melakukan teguran peringatan maupun
penggembalaan. Justru hal ini mesti menjadi sebuah landasan
penggembalaan kepada umat. Yaitu bahwa Karya Agung Allah
senantiasa mengundang umat untuk hidup baru, hidup dalam
pertobatan. Tuhan Yesus bersabda “Pergilah dan jangan berbuat
dosa lagi mulai dari sekarang” (8:11b). Maka dalam hidup baru
diharapkan umat makin belajar bahwa Tuhan Yesus adalah
terang yang sesungguhnya. Dia melenyapkan kegelapan dan
penipuan dengan menerangi jalan yang hendak dilalui oleh
umat kepada Allah dan keselamatan.

1 Raja-raja 3:5-14
Melalui kisah pada perikop ini kita dapat melihat betapa
seorang raja yang begitu mengasihi Allah, sehingga Salomo
mempersembahkan seribu korban bakaran (ayat 4). Raja
beserta segenap rakyatnya hendak membalas kebaikan yang
telah mereka terima selama ini dari Tuhan. Itu artinya setiap
ritual persembahan senantiasa mengingatkan kepada umat
bahwa segala berkat yang diterima dan dinikmati bukan karena
usaha manusia, melainkan bersumber kepada Allah saja. Dan
yang lebih menarik saat manusia mempersembahkan korban,
seolah Allah tambahkan berkat, “Mintalah apa yang hendak
kuberikan kepadamu” (ayat 5b). Ini adalah suatu kesempatan
besar dan sangat luar biasa bagi manusia pada umumnya.
Sayangnya, Salomo adalah sosok yang lain daripada yang lain
Masa Adven-Natal 2017 75

(“ora umum“). Sebelum benar-benar memutuskan meminta


sesuatu kepada Allah, ia berefleksi dalam doanya yang mana
dalam refleksinya itu jauh lebih mengemuka rasa syukur
katimbang permintaan, lebih mengemuka untuk kepentingan
yang seluas-luasnya katimbang pementingan diri (ayat 6-9).
Refleksi syukur ini justru melahirkan “Rencana Strategi” Sang
Raja, sekaligus “melelehkan” hati Allah. Akibatnya Allah tetap
tambahkan berkat yang tidak diminta oleh Salomo (ayat 13-14).
Catatan tambahan: terkait dengan tema “Karya Agung
Allah” kita dapat menjumpainya melalui berbagai dimensi dan
tempat. Misalnya melalui media mimpi tempat-tempat tertentu
(lokasi: Gibeon). Namun demikian, hal tersebut tidak boleh
kemudian dijadikan sebagai sebuah landasan saat kita datang
kepada Allah.

Yesaya 61:10-62:3
Secara garis besar atau sistematika penulisan Yesaya,
pasal-pasal pada perikop ini termasuk dalam kelompok tulisan
yang berbicara mengenai berbagai nubuat tentang keselamatan
dan pengharapan. Yesaya 61:10-62:3 bertutur tentang gambaran
Mesias yang akan datang serta tugas-tugas pelayanan yang
diemban-Nya. Perhatikan metafor “jubah kebenaran” (ayat 10),
kemudian gambaran keseharian tentang siklus alam semesta
(ayat 11).
Tampak benar bahwa tugas pelayanan Mesias yang
tengah dinubuatkan tak hanya diperuntukkan dan dimitrakan
hanya kepada manusia (bdk: pengajaran dogma Kristen yang
masih konservatif konvensional), melainkan melibatkan
seluruh ciptaan. Jika kita kaitkan dengan tema besar “Karya
Agung Allah”, maka kita tahu nubuatan sekaligus tugas
pelayanan itu juga menjadi panggilan umat, sebab Allah rindu
melibatkan umat untuk menggenapi nubuat atau Karya Agung
yang di kehendaki-Nya. Adapun tugas pelayanan itu meliputi:
memberitakan injil kepada yang papa dan tertindas; menyembuhkan
serta merawat mereka yang sakit baik jasmani maupun rohani;
membuka belenggu-belenggu kejahatan dan memberitakan
pembebasan dosa; membuka mata rohani agar mereka dapat
76 Masa Adven-Natal 2017

melihat terang injil; yang mana semua nubuatan dan tugas


pelayanan itu kembali diucapkan dan digenapi secara penuh
oleh Tuhan Yesus sendiri (Lukas 4:18-19).

Mazmur 148
Tema besar “Karya Agung Allah“ dapat memudahkan
kita menangkap pesan Pemazmur dalam Mazmur ini. Ia mengajak
semua ciptaan Tuhan, selaku karya agung Allah memuji Allah.
Setiap ayat hendak menandaskan kepada pendengarnya bahwa
tidak ada alasan untuk tidak memuji Tuhan. Jika kita kaitkan
dengan waktu atau masa saat khotbah ini disampaikan, maka
Mazmur 148 menjadi inspirasi kepada umat agar senantiasa
peka dan peduli dengan alam semesta. Dengan menjaga,
merawat dan berbagi kehidupan bersama segenap makhluk,
kiranya itu menjadi wujud puja dan puji umat kepada Tuhan.
Pujian kepada Tuhan layak dihaturkan sebab hanya nama-Nya
saja yang luhur dan keagungan-Nya mengatasi langit dan bumi.

BERITA YANG MAU DISAMPAIKAN


Bahan khotbah kita kali ini hendak mengajak umat agar
merefleksikan kehidupan ini sebagai misteri. Ya, misteri itu
seperti lorong gelap yang tak berujung jika kita tak memiliki
terang. Terang tersebut adalah alat untuk melihat sejenak ke
masa lalu, agar kita berdamai dengan segala yang sudah terjadi.
Terang tersebut juga sebagai alat untuk melihat secara berlama-
lama masa sekarang saat kita tengah berkarya, karena terang
itu terus hadir di setiap detik kehidupan kita. Terang itupun
yang menolong kita untuk melihat sejenak ke masa depan
meski samar-samar, agar kita bisa menentukan visi hidup.
Melalui tema “Pujilah Tuhan Sang Terang Dunia” kiranya
kita bersama dapat “meramu” sebuah bahan khotbah yang dapat
mengajak umat menjumpai “Sang Terang dunia” dan kemudian
menghidupkannya dalam setiap laku umat sebagai puji-pujian
umat kepada Tuhan.
Masa Adven-Natal 2017 77

KHOTBAH JANGKEP
“Pujilah Tuhan Sang Terang Dunia”
Tak terasa, atau malah ada yang merasa terlalu boring
(bosan sampai garing), akhirnya kita sudah berada di penghujung
tahun 2017. Dari penghujung ke penghujung, pun sebaliknya
kembali lagi dari awal menuju ke awal. Esok hari kita memasuki
awal tahun baru 2018. Sebuah siklus kehidupan yang terus
bergulir dari waktu ke waktu dengan ritme yang bisa jadi terasa
cepat atau sebaliknya melambat. Ritme yang menggembirakan
atau menggalaukan, semua itu bergantung pada bagaimana tiap-
tiap orang merefleksikan setiap peristiwa di dalam kehidupannya,
dan seharusnya refleksi itu tidak boleh hanya terpusat pada
prestasi-prestasi yang menggembirakan ataupun kegagalan-
kegagalan, karena keduanya hanya sesaat sifatnya. HIDUP HARUS
TERUS MAJU, HIDUP HARUS MAJU DAN TERUS.
Mari kita perhatikan apa kecenderungan banyak orang
saat sudah di penghujung tahun dan menjelang tahun baru.
Apa yang mereka pikir dan lakukan. Apakah akan melihat jauh
ke belakang sebagai refleksi? Atau buru-buru khawatir akan apa
yang terjadi di hari esok. Kalau kita mencermati, bukankah ada
banyak orang yang hati dan pikirannya tertuju kepada prediksi-
prediksi masa depan, entah yang ilmiah ataupun yang mungkin
tak dapat dipertanggungjawabkan konsepnya? Semua itulah
keunikan kita, atau malah keanehan kita? Kita suka menduga-
menduga, menebak-nebak sesuatu di depan yang belum tentu
terjadi. Sejauh itu tak bertentangan dengan firman Tuhan, ya
silakan-silakan saja. Namun benarkah prediksi-prediksi dan
ramalan-ramalan itu berhasil menjawab kekhawatiran kita
akan masa depan? Mengapa kita tidak belajar untuk
meletakkah hati yang tertuju kepada “Sang Terang Dunia”
seperti tema kita saat ini?
Seorang Filsuf bernama Plato pernah bertutur demikian
“Meski hanya dengan meraba dan tanpa melihat, kita tahu
bahwa benda yang kita raba dan pegang itu adalah meja, kursi,
padat, cair atau bahkan kita tahu itu uang. Mengapa? Ya, sebab
sebelumnya kita pernah mengidentifikasinya. Kita pernah
78 Masa Adven-Natal 2017

melihat dan mengenal benda-benda yang kita raba itu. Kita


mengenal sesuatu bahkan makin hari makin baik sebab
sebelumnya kita sudah tahu, mengenal, bahkan akrab dengan
benda-benda itu. Pendek kata, yang dikatakan Plato itu sebuah
pengalaman. Ya seperti sebuah ungkapan: Pengalaman adalah
guru terbaik bagi semua orang.
Nah, saudara-saudara, kembali pada tema ibadah kita
hari ini “Pujilah Tuhan Sang Terang Dunia”, kita diingatkan
agar tidak terburu-buru “mengintip” ke masa depan. Bukankah
akan lebih baik jika kita lebih dahulu merefleksikan kehidupan
yang lalu, yang jelas-jelas sudah kita lihat, alami dan rasakan.
Yang kita lihat, alami dan rasakan bersama Tuhan Sang Terang
Dunia. Terang dunia yang terus menebarkan “guru-guru
terbaiknya” melalui pengalaman demi pengalaman. Hingga saat
kita baru hanya bisa “meraba” kata Plato tentang hari esok, kita
pun akan dengan mudah mengatur strategi mengenai apa saja
yang hendak kita putuskan dan kerjakan.
Sekarang mari kita lihat Salomo. Agaknya kisah Salomo
pada bacaan kedua kita dapat menjadi contoh yang baik untuk
kita berefleksi di penghujung tahun 2017 ini dan bersiap
menyongsong tahun baru nanti. Melalui kisah pada perikop 1
Raja-raja 3:5-14, kita dapat melihat bagaimana seorang raja
yang begitu mengasihi Allah. Ini terbukti saat Raja Salomo
mempersembahkan seribu kurban bakaran (ayat 4). Catatan di
ayat empat itu memberitahu kita bahwa raja beserta segenap
rakyatnya hendak membalas kebaikan yang telah mereka
terima selama ini. Tentu spirit Sang Raja beserta rakyatnya itu
juga mengingatkan kita sebagai umat Tuhan, bagaimana kita
seharusnya bersyukur. Itu yang pertama. Yang kedua, spirit
Sang Raja beserta rakyatnya juga mengundang kita supaya
setiap “ritual persembahan” senantiasa mengingatkan kepada
umat bahwa segala berkat yang kita terima dan kita nikmati
hendaklah dimaknai bahwa semua itu bukan karena usaha
manusia, melainkan bersumber kepada Allah saja.
Pelajaran yang lebih menarik lagi adalah saat manusia
mempersembahkan korban, seolah Allah tambahkan berkat.
Ayat 5b menyatakan “Mintalah apa yang hendak kuberikan
Masa Adven-Natal 2017 79

kepadamu”. Ini suatu kesempatan besar dan sangat luar biasa


bagi manusia pada umumnya. Sayangnya, Salomo tidak seperti
orang pada umumnya (“ora umum“). Sebelum benar-benar
memutuskan meminta apa kepada Allah, ia berefleksi dalam
doanya yang mana dalam refleksinya itu jauh lebih mengemuka
rasa syukur katimbang permintaan, lebih mengemuka untuk
kepentingan yang seluas-luasnya katimbang pementingan diri
(ayat 6-9). Dan refleksi syukur ini justru melahirkan “Rencana
Strategi” sang raja, sekaligus refleksi syukur itu berhasil
“melelehkan” hati Allah. Tak hanya hikmat seperti yang diminta
dalam doa sang raja yang diperolehnya. Allah malah tambahkan
berkat yang tidak diminta oleh Salomo untuk memodali
kehidupan sang raja bersama rakyatnya itu (ayat 13-14).
Salomo tahu apa yang seharusnya ia minta kepada
Tuhan, sebab ia lebih dulu berefleksi tentang kebaikan dan
kasih setia Tuhan yang tiada berkesudahan. Kasih setia Tuhan
yang dikenalnya sejak kepemimpinan ayahnya dahulu hingga
sekarang pada dirinya. Permintaan Salomo ini seolah hendak
memberi tahu kita bahwa yang jauh lebih penting dalam setiap
pinta kita kepada Tuhan adalah hikmat. Hikmat yang senantiasa
menuntun kehidupan kita kepada kebenaran, katimbang hal
duniawi yang acapkali menyeret kita jatuh dalam dosa. Soal
Tuhan tambahkan hal duniawi pada Salomo kiranya dapat kita
pahami bukan lantas Allah mencobai sang raja, melainkan
Allah tahu, dan memercayai sang raja sebab Allah tahu benar
bahwa harta benda dan sebagainya dapat dikelola dengan baik
saat manusia memiliki hikmat sebagai landasan hidupnya.

Jika dengan hikmat Salomo mampu memecahkan teka-


teki misteri tewasnya seorang bayi akibat sebuah keteledoran
salah seorang Ibu (1 Raja-raja 3:16-28). Maka dalam Injil
Tuhan Yesus juga mengajarkan hikmat kepada kita, dengan
cara mengarahkan seluruh hidup kita kepada Sang Terang
Sejati. Dalam hal ini Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan
bahwa Ia adalah terang dunia. Sebagaimana tercatat pada
Yohanes 8:12-19. Sejatinya Yesus adalah terang, kepada
dunia yang sedang…”. Ya sedang berada dalam kegelapan
80 Masa Adven-Natal 2017

yang tidak tahu bagaimana mengatasi kegelapan itu. Inilah


kelihaian penulisan Injil, dimana gambaran “Terang Dunia”
diletakkan setelah peristiwa “perempuan yang berzinah” (Yoh
8:1-11) yang cukup menghebohkan dan “menantang para
pemirsa” saat Tuhan Yesus bersabda: "Barangsiapa di antara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu.” (8:7b). Peristiwa
ini sungguh menjadi pemicu konflik antara Tuhan Yesus dan
para pemuka agama yang makin tajam, namun sekaligus mejadi
alat uji, siapa sejatinya terang sejati.
Namun, alat hanyalah alat, tak mampu menangkap dan
menyerap “Karya Agung Allah” yang terus bergulir menerangi
dunia. Itu terbukti tatkala Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya
sebagai “Terang Dunia”. Para pemuka agama mempertanyakan
apakah pernyataan sekaligus kesaksian Tuhan Yesus itu sah
atau tidak menurut tradisi ketika itu. “Sang Terang pun dengan
sigap memberi jawab bahwa yang menyaksikan adalah Allah
sendiri, di dalam diri Yesus (18-19). Yohanes sengaja tak mau
memberi kesimpulan di akhir perikop. Namun mengajak
permirsanya untuk makin cerdas dengan mengkaitkan Terang
itu dengan sebuah panggilan ”Barangsiapa mengikut Aku, ia
tidak akan berjalan dalam kegelapan” (ayat 12b)
Maka dapat kita simpulkan, saat Tuhan Yesus bersabda
“Akulah Terang dunia”, itu berarti tidak ada kehidupan di
semesta raya ini tanpa Terang. Oleh karena itu, umat dipanggil
saat menyongsong tahun baru nanti agar hendaknya melandasi
hidup dengan sepenuhnya mengikut “Sang Terang Dunia”.
Barclay mengatakan bahwa pernyataan Tuhan Yesus “Barang
siapa mengikut Aku”, adalah sebuah “persetujuan yang
dilandasi sebuah keyakinan”, Anda yakin, Anda ikut. Anda
setuju, di tahun baru nanti Anda akan sampai dengan
selamat. Undangan Tuhan Yesus "Barangsiapa mengikut Aku"
adalah bentuk kata kerja masa kini yang menunjukkan suatu
tindakan yang berkelanjutan. "Barangsiapa yang mengikut terus-
menerus" ia akan selamat.
Pula ketika Tuhan Yesus menolong perempuan yang
didapati berzinah terhindar dari hukuman rajam, bukan lalu
Masa Adven-Natal 2017 81

bermakna bahwa dosa itu ringan, seolah dalam menyambut


tahun baru kita merasa ya sudah itu kan sudah terjadi, tahun
juga akan berganti. Dosa tetap dosa, gereja tidak boleh
menganggap remeh, lalu menjadikan hal itu sebagai peluang
untuk tidak melakukan teguran peringatan maupun
penggembalaan. Justru ini menjadi sebuah landasan
penggembalaan kepada umat bahwa Karya Agung Allah
senantiasa mengundang umat pada saat menyongsong tahun
baru agar rindu untuk hidup baru, hidup dalam pertobatan.
Tuhan Yesus bersabda “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi
mulai dari sekarang” (8:11b). Firman ini menjadi sebuah
refleksi sebagaimana yang diungkapkan filsuf yang bernama
Plato: “Jadikan semua itu guru terbaik di kehidupan kita supaya
kita tak terjatuh di lubang yang sama”. Maka dalam hidup baru,
Tuhan rindu agar kita terus belajar menghayati bahwa Tuhan
Yesus adalah terang yang sesungguhnya. Dia melenyapkan
kegelapan dan penipuan dengan menerangi jalan yang hendak
dilalui oleh umat kepada Allah dan keselamatan.
Saudara-saudara, Allah tidak hanya menjadi terang yang
melenyapkan kegelapan, melainkan Sang Terang Dunia juga bekerja
di segala aspek kehidupan. Nubuatan Yesaya dalam bacaan
pertama kita tadi telah terbukti dan terpatri dalam Injil. Yaitu
bahwa Allah Sang Terang terus-menerus memberitakan Injil,
khabar baik kepada yang papa dan tertindas. Ia menyembuhkan
serta merawat mereka yang sakit baik jasmani maupun rohani.
Ia membuka belenggu-belenggu kejahatan dan memberitakan
pembebasan dosa. Ia membuka mata rohani agar mereka dapat
melihat terang Injil. Semua nubuatan Yesaya kembali diucapkan
dan digenapi secara penuh oleh Tuhan Yesus sendiri (Lukas 4:
18-19). Maka seharusnyalah nubuatan Yesaya yang sudah terbukti
ini juga meneguhkan kita untuk makin mantab melangkah di
tahun baru nanti.
Tak hanya mantap melangkah, dalam refleksi itu
Pemazmur juga mengundang kita dan mengajak semua ciptaan
Tuhan, selaku karya agung Allah agar memuji Dia. Setiap ayat
dalam nyanyian Mazmur hendak menandaskan kepada
pendengarnya bahwa tidak ada alasan untuk tidak memuji
82 Masa Adven-Natal 2017

Tuhan. Karena tidak hanya manusia tetapi juga seluruh


makhluk diundang untuk memuji Tuhan Sang Terang Dunia,
maka kiranya undangan itu juga menginspirasi umat agar di
tahun yang baru nanti kita menjadi lebih peka dan peduli
terhadap alam semesta. Kita diajak untuk turut serta menjaga,
merawat dan berbagi kehidupan bersama segenap makhluk.
Dengan demikian kiranya itu menjadi puja dan puji kita selaku
umat dalam perarak-arakan untuk makin akrab dengan Sang
Terang Dunia.
Jadi, masih penasaran dengan prediksi, atau berserah
penuh seraya memuji-muji Tuhan Sang Terang Dunia ?

[GW]
Masa Adven-Natal 2017 83
84 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah Tahun Baru


Senin, 1 Januari 2018
HIDUP
DI DALAM
Bacaan Alkitab: YESUS
Bacaan I: Bilangan 6:22-27
Tanggapan: Mazmur 8
Bacaan II: Galatia 4:4-7
Bacaan Injil: Lukas 2:15-21

DASAR PEMIKIRAN
Di awal tahun baru yang baru ini, mungkin seringkali
kita mendengar berita yang bernada muram tentang kehidupan
di tahun yang baru. Mungkin kita juga mendengar prediksi para
ahli yang membuat kita justru semakin terpuruk khawatir. Kita
bertanya-tanya: “Apakah tahun ini dapat menjadi tahun yang
baik? Apakah tahun yang baru ini menjanjikan kehidupan yang
penuh dengan sukacita?”
Refleksi para gembala dalam perjumpaan dengan sang
Bayi Yesus kiranya dapat memberikan semangat baru bagi para
gembala. Sebagaimana kita tahu, gembala saat itu adalah kelompok
marginal atau kelompok pinggiran. Metafora padang gurun dan
malam hari sebagai setting cerita Lukas menggambarkan realitas
kelam yang mereka hadapi. Mereka berada dalam situasi yang
suram dan gelap. Namun respon cepat menanggapi ajakan para
malaikat berbuahkan kehidupan yang berubah. Mereka memiliki
semangat dan harapan baru, sehingga kembali dengan memuji
dan memuliakan Allah.
Sejalan dengan itu Paulus menunjukkan bahwa pengenalan
dengan Tuhan mestinya memberikan perspektif yang baru
dalam hidup. Sebab dalam pengenalannya tersebut, Tuhan tidak
menghadirkan diri sebagai tuan dan menjadikan kita hamba-
Masa Adven-Natal 2017 85

Nya. Paulus menegaskan melalui karya Yesus Kristus, kita


diangkat menjadi anak-anak-Nya. Status baru itu mestinya
memberikan kacamata baru dalam memandang kehidupan.
Melalui khotbah di tahun baru ini, umat belajar untuk
melihat perjalanan hidup mereka dalam perspektif yang lebih
luas. Meyakini bahwa Tuhan memberikan semangat baru,
berkat yang baru, bahkan status baru. Pernyataan itu mestinya
membuat kita mampu menjalani hidup dengan penuh syukur.

PENJELASAN TEKS
Bilangan 6:22-27
Teks Bilangan 6:24-26 adalah salah satu bagian Alkitab yang
sering dikutip untuk kata-kata berkat. Kalimatnya dalam teks
berbahasa Ibrani dinyatakan dalam tiga kalimat berirama
dengan susunan masing-masing 3 kata (dalam baris pertama), 5
kata (dalam baris kedua), dan 7 kata (dalam baris ketiga). Mengingat
angka kerap menjadi simbol penting dalam tradisi Yahudi, kita
bisa menduga susunan tersebut juga bermakna simbolis. Angka
3 menyimbolkan kekudusan. Angka 5 menyimbolkan anugerah
Allah. Angka 7 menyimbolkan perjanjian kekudusan dan
pengudusan. Dengan melihat pemaknaan itu, kata-kata berkat
ini memuat hal yang amat bermakna bagi orang Yahudi.
Setiap baris terdapat kata TUHAN (YHWH). Pada baris
yang pertama, dikatakan “TUHAN memberkati engkau dan
melindungi engkau” (Ibr: yevarekhkha YHWH veyisymerekha).
Dalam baris pertama ini tergambar pemeliharaan Allah atas
umat-Nya yang dilakukan secara total. Umat dilindungi dari
segala sesuatu yang jahat.
Pada baris kedua dikatakan: “TUHAN menyinari engkau
dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia” (Ibr:
ya’er YHWH panav ‘eleykha vikhunekha). Wajah Allah dalam
Perjanjian Lama bermakna khusus. Tidak semua orang dapat
melihat wajah Allah (lihat Kel. 33:20). Beberapa pengecualian,
Musa di antaranya. Di sisi lain, wajah Allah dicari oleh umat
manusia (lih a.l. Maz. 24:6; 27:8; 105:4; Hos. 5:15). Jika dikatakan
wajah Allah menyinari wajah seseorang, hal itu merupakan
tanda perkenan Allah atas diri seseorang. Kata kasih karunia
86 Masa Adven-Natal 2017

menunjuk pada tindakan atasan (baca: Allah) yang berkenan


menerima bawahannya (baca: manusia berdosa).
Pada baris ketiga dikatakan: “TUHAN menghadapkan
wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”
(Ibr: yisa’ YHWH panav ‘eleykha veyasem lekha syalom).
Ketika Allah memandang seseorang, itu berarti Ia berkenan
memberikan kemurahan atas orang itu dan akan
menyelamatkan dia dari kesukaran (band. Mzm. 33:18; 34:16).
Kehadiran dan kemurahan Allah mengarah pada perdamaian
(syalom). Syalom pada dasarnya bukan hanya tidak adanya
konflik, meskipun menjadi bagian dari hal itu. Pada dasarnya,
syalom berarti kepenuhan hidup dan keutuhan dalam semua
bidang kehidupan: materi, keluarga, sosial, dan religius.

Mazmur 8
Melihat keberadaan alam semesta dan secara khusus manusia,
membuat Pemazmur mengagumi kebesaran Tuhan. Itu sebabnya,
Pemazmur mengajak umat untuk memuji keagungan Tuhan.
Ajakan itu diulang-ulang oleh Pemazmur (ay. 2 dan 9). Hal itu
dilakukan sebab karya Tuhan memang luar biasa. Refleksi
Pemazmur membawa umat untuk melihat kehidupan manusia
yang diciptakan Tuhan dengan amat luar biasa. Dalam bahasa
kitab penciptaan disebut imago Dei. Pemazmur menyebutnya
dengan: “… Engkau telah membuatnya hampir sama seperti
Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat”
(ay. 5). Begitu berharganya manusia sampai Pemazmur mengamini
bahwa kuasa atas ciptaan lain terletak di tangan manusia (ay.
6). Pernyataan Pemazmur tentang kuasa manusia itu perlu dipahami
dari perspektif pemelihara. Jadi manusia diberi kemampuan
untuk memelihara ciptaan Tuhan.

Galatia 4:4-7
Tema warisan dalam Tradisi Timur adalah pokok yang
penting. Itu sebabnya ada hukum atau pengaturan yang terkait
dengan warisan (misalnya Ul. 21). Berangkat dari tema itu,
Paulus mau mengajak umat di Galatia untuk melihat adanya
perubahan besar pada hakikat diri umat Allah. Mereka bukan
Masa Adven-Natal 2017 87

lagi hamba, melainkan anak (ay. 7). Hamba tidak mendapat


warisan dari tuannya, kecuali karena belas kasihan tuannya,
atau karena sang tuan memang tidak mempunyai keturuanan
(lih. Kej. 15:2-3).
Perubahan besar ini terjadi diawali dan dimotori oleh
anak Allah yang dilahirkan dari seorang perempuan (ay. 4).
Disebutkan bahwa anak itu dan ibunya takluk pada hukum
Taurat. Tindakan anak itu justru membebaskan umat dari
hukum Taurat yang membelenggu. Taurat menjadikan umat
sebagai hamba, sedangkan anak memberikan status yang baru:
menjadi anak-anak Allah yang mendapat hak warisan dari
Allah. Anak yang dimaksud menunjuk pada Yesus Kristus, yang
kehadiran-Nya mengubah status manusia.

Injil Lukas 2:15-21


Lukas menceritakan kisah kelahiran Yesus dengan agak
rinci dibandingkan Injil yang lain. Gembala menjadi setting
yang secara tegas dinyatakan oleh Lukas. Gembala adalah
kelompok marginal, warga pinggiran. Gelapnya malam menjadi
setting lain yang seolah menggambarkan secara metaforis keadaan
dan masa depan para gembala: kelam, tanpa pengharapan.
Justru kepada merekalah berita sukacita disampaikan: “Hari ini
telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota
Daud.”
Tanggapan para gembala yang responsif menyiratkan
kesegeraan sekaligus semangat yang besar. Lukas menuliskan:
“Lalu mereka cepat-cepat berangkat” (ay. 16). Gembala yang
awalnya digambarkan suram mengalami perubahan. Harapan
baru terbit seusai mereka melihat kehadiran Sang Bayi, sehingga
membuat mereka kembali sambil memuji dan memuliakan Allah
(ay. 20). Sungguh, sebuah perjumpaan yang mengubahkan!
Pada ayat 21 cerita kemudian melompat pada tradisi Yahudi
yang dijalani Yesus. Setidaknya ada 3 upacara berdasarkan tradisi
Yahudi yang dijalani Yesus dan keluarga. Pertama, sunat yang
dilakukan pada usia delapan hari. Kedua, pentahiran yaitu
penyucian bagi para perempuan sesudah melahirkan. Secara
tradisional dipahami orang yang baru melahirkan tidak suci
88 Masa Adven-Natal 2017

selama 40 hari. Di masa tidak suci itu ia tidak boleh masuk ke


dalam Bait Allah. Ketiga, penebusan anak sulung. Selepas kisah
Paska Yahudi pertama, semua anak sulung, baik manusia
maupun bintang, dikuduskan bagi Allah.

BERITA YANG HENDAK DISAMPAIKAN


Perjumpaan dengan sang Bayi Yesus, memberikan
semangat baru bagi para gembala. Gembala saat itu adalah
kelompok marginal atau kelompok pinggiran. Metafora padang
gurun dan malam hari sebagai setting cerita Lukas menggambarkan
realitas kelam yang mereka hadapi. Mereka berada dalam
situasi yang suram dan gelap. Namun respon cepat menanggapi
ajakan para malaikat berbuahkan kehidupan yang berubah.
Mereka memiliki semangat dan harapan baru, sehingga
kembali dengan memuji dan memuliakan Allah.
Perjumpaan dan pengenalan akan Tuhan mestinya
memberikan persepsi yang baru. Sebab dalam pengenalan
tersebut Tuhan tidak menghadirkan diri sebagai tuan dan
menjadikan kita hamba-Nya. Paulus menegaskan melalui karya
Yesus Kristus, kita diangkat menjadi anak-anak-Nya. Status
baru itu mestinya memberikan kacamata baru dalam
memandang kehidupan. Itu sebabnya, sebagai anak yang baik
dan setia, kita senantiasa mendapat berkat dari Tuhan.

KHOTBAH JANGKEP
Hidup Di Dalam Yesus
Selamat datang di hari pertama tahun 2018. Apakah
semalam Anda menikmati malam pergantian tahun? Atau teler
kekenyangan karena kebanyakan makan? Atau mungkin ada
yang merasa kesal dengan kemacetan di malam pergantian
tahun? Saya menduga, kebanyakan kita semalam melewatkan
malam pergantian tahun dengan begadang. Sehingga hari ini
mengantuk dan dalam hati kecil kita berkata, pendeta cepatlah
bilang amin.
Masa Adven-Natal 2017 89

Saudaraku, sebuah kata-kata bijak berbunyi begini: “cerah


atau mendungnya hidup sepanjang hari, banyak tergantung
dari cara bagaimana kita mengawali hari itu.” Jika kata ini kita
kenakan pada tahun yang akan kita jalani. Kita bisa berkata:
“cerah atau mendungnya hidup di tahun 2018, banyak
tergantung dari cara kita hari ini mengawalinya.” Oleh karena
itu, di awal tahun ini saya mengajak kita mencanangkan hal-hal
yang baik. Menegakkan tekad yang membakar semangat. Agar
hari-hari kita di tahun 2018 ini menjadi hari-hari yang indah.
Untuk itu, saya undang berdiri, kita semua berkata dengan
keras: “tahun 2018 untuk kemuliaan Tuhan!” (sila digunakan
jika memungkinkan).
Dengan berkata demikian, bukan berarti 2018 senantiasa
cerah. Persoalan, bencana, derita akan selesai di tahun 2018.
Lalu kita hidup penuh dengan kesuksesan. Tidak! Sama sekali
tidak! Ang Tek Kun, seorang penulis yang tinggal di Jogjakarta
menulis puisi yang berbunyi demikian:
“Waktu cuaca tidak bersahabat
badai tak kunjung usai
waktu gigil telah menggigit
beri tegap padaku
karena aku ingin belajar kuat
belajar pada-Mu, ya pengharapanku.”

Betapa benarnya kata-kata itu. Tahun 2018 tetaplah menjadi


tahun yang gelap buat kita. Badai, derita, air mata, mungkin
akan terus mengiringi. Tapi dengan tekad membara, kita akan
tegap dan sanggup melewatinya. Mari kita minta bahu yang tegap,
kekuatan untuk memenangkan hari-hari kita bagi kemuliaan
nama-Nya. Itulah yang membuat kita mampu bersyukur.
Saudaraku, hari ini dalam bacaan Injil, kita berjumpa
dengan para gembala, kaum marginal, wong cilik, pada waktu
itu. Gelapnya malam menjadi setting yang seolah
menggambarkan secara metaforis keadaan dan masa depan
para gembala: kelam, tanpa pengharapan. Justru kepada
merekalah berita sukacita disampaikan: “Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
90 Masa Adven-Natal 2017

Tanggapan para gembala yang responsif menyiratkan


kesegeraan sekaligus semangat yang besar. Lukas menuliskan:
“Lalu mereka cepat-cepat berangkat” (ay. 16). Gembala yang
awalnya digambarkan suram karena perjumpaan itu mengalami
perubahan. Perjumpaan yang berbuah pengenalan akan kasih
Tuhan. Harapan baru terbit seusai mereka melihat kehadiran
Sang Bayi, sehingga membuat mereka kembali sambil memuji
dan memuliakan Allah (ay. 20). Sungguh, sebuah perjumpaan
yang mengubahkan! Pengharapan telah mengisi hati para
gembala.
Saudaraku, hari ini adalah awal dimana tekad yang luar
biasa perlu kita canangkan. Jadikan tahun 2018 sebagai tahun
dimana kita mau memuji dan memuliakan Tuhan, seperti para
gembala yang memuji dan memuliakan Tuhan, apapun yang
terjadi dengan kita. Sebab pertolongan-Nya tidak pernah datang
terlambat. Itu pengalaman kita. Itu realitas yang kita alami.
Alkisah, terjadilah percakapan antara seorang boss
dengan sopir pribadinya, ”Bagaimana kira-kira cuaca hari ini?”
Si sopir menjawab, ”Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya
sukai.” Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, boss ini
bertanya lagi, ”Bagaimana kamu bisa begitu yakin?” Supirnya
menjawab, ”Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak
selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya selalu
menyukai apapun yang saya dapatkan.” Itulah hidup yang
pernuh syukur, memuji dan memuliakan Tuhan!
Pengharapan semacam ini bukanlah mimpi di siang bolong.
Paulus memberi catatan dan kesaksiannya. Ia mengimani Tuhan
tidak hanya menjadikan kita hamba. Lebih dari itu, Tuhan
menjadikan kita anak. Ingatlah, kita sudah naik pangkat. Kita
menjadi anak-anak Allah! Itulah sebabnya kita boleh memanggilnya
Abba, Bapa. Abba adalah panggilan akrab kepada seorang ayah.
Panggilan itu menunjukkan betapa dekatnya relasi kita dengan
Allah. Paulus selanjutnya menyatakan, kita menjadi ahli warisnya!
Pernyataan ini kerap kali menyesatkan kita. Lalu kita tinggal
duduk tenang dan semua beres. Ingat, kita anak Allah, bukan
anak manja Allah! Justru karena kita adalah anak Allah,
Masa Adven-Natal 2017 91

hiduplah sebagai anak Allah. Apa artinya? Hiduplah sesuai


dengan apa yang Allah inginkan.
Apakah dengan itu berarti hidup kita menjadi mudah?
Tidak! Karena patokan kita, ukuran kita adalah Yesus Kristus.
Anak Allah yang sulung. Penderitaan adalah bagian hidup-Nya.
Itulah jalan anak-anak Tuhan. Alkitab mengatakan, dunia akan
membenci kita. Sekali lagi saya katakan, Tuhan tidak
menjanjikan hidup kita mudah. Dalam ketidakmudahan,
tetaplah taat seperti Yesus yang tetap taat. Inilah cara hidup
anak-anak Allah. Taat sampai akhir. Ingatlah peristiwa Yesus di
taman Getsemani. Ada kegentaran, ada ketakutan menghadapi
masa depan. Tapi Ia tetap taat. Ketaatan itulah yang mengubah
kehidupan.
Saudaraku, cobalah kita renungkan, adakah yang sesuatu
luarbiasa yang Tuhan buat di tahun 2017? Siapakah di antara
kita yang merasakan keluarbiasaan Tuhan di tahun 2017 (minta
mereka mengangkat tangan!). Bisikkan hal yang luar biasa yang
dikerjakan Allah itu kepada orang di sebelah Anda (beri
kesempatan sejenak). Dan percayalah, Allah akan memberikannya
kembali di tahun 2018. Percayalah saudaraku, karena itu marilah
kita mengisi hari-hari kita untuk memuji dan memuliakan
Tuhan. Ia tidak akan tinggal diam. Karena Ia akan memberkati
kita.
Perhatikan baik-baik. Siapa yang memberkati kita?
Seringkali, tanpa sadar kita berpikir pendeta. Karena itu begitu
kata-kata berkat diucapkan bagai tukang sihir membaca
mantera. Yang ngobrol pun terdiam, yang ngantuk pun
terbangun, yang main gadget pun pun berhenti. Ya tentu saja
itu sikap yang baik. Tapi perhatikanlah Kitab Bilangan 6:27
“Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang
Israel, maka Aku akan memberkati mereka.” Allah yang
memberkati mereka. Dan tugas kita adalah meletakkan nama-
Ku atas orang Israel. Apa maksudnya? Tuhan menjadi dasar
hidup, menjadi pondasi kehidupan.
Oleh karena itu, mari kita canangkan agar di tahun 2018
ini kita hidup dengan pondasi Tuhan yang hidup dan berkuasa.
Mulailah dengan hal-hal yang sederhana. Misalnya, berdoa
92 Masa Adven-Natal 2017

syukurlah untuk apapun yang baik yang masuk dalam mulut


kita. Minum, bersyukur. Makan, bersyukur, dll. Percaya tangan
Tuhan yang akan menopang di tahun yang baru ini. Tentang
tangan, Andar Ismail membuat refleksi yang sangat mendalam.
Ia berujar:
Kristus, berkatilah
tangan yang memeluk dan mendekap,
tangan yang membuai dan membelai,
tangan yang merangkul dan meraba,
tangan yang memberi dan menerima,
tangan yang merestui dan memberkati,
tangan yang terangkat dan terkulai,
tangan yang menyambut dan memaafkan,
sebab tangan itu memulihkan

Selamat menikmati tangan kasih Tuhan di tahun 2018. Tuhan


mencintai kita semua. Amin.

[asp]
Masa Adven-Natal 2017 93
94 Masa Adven-Natal 2017

Khotbah Minggu
MERAYAKAN
Baptisan Yesus
PEMBAPTISAN
Minggu, 7 Januari 2018
YESUS DAN
BAPTISAN KITA
Bacaan Alkitab:
Bacaan I: Kejadian 1:1-5
Tanggapan: Mazmur 29
Bacaan II: Kisah Para Rasul
19:1-7
Bacaan Injil: Markus 1:4-11 DASAR
PEMIKIRAN
Gereja
Protestan, Gereja
Katolik, Gereja
Ortodox Timur, menyebut baptisan sebagai sakramen. Para
Bapa Gereja seperti Tertulianus (200 M) dan Agustinus (300 M)
menuturkan bahwa sakramen merupakan tanda yang kelihatan
dari firman untuk menggambarkan misteri keselamatan yang
tidak kelihatan. Baptisan disebut sebagai sakramen karena
gereja meyakini bahwa oleh kasih karunia Allah keselamatan
diberikan. Inisiatif penyelamatan berasal dari pihak Allah.
Sebagai sebuah sakramen, baptisan tidak mempunyai arti pada
dirinya sendiri. Artinya, baptisan tidak terletak pada ritual dan
airnya. Ritual dan air adalah simbol yang menandakan
penyelamatan Allah sungguh nyata. Karya agung-Nya
diwujudkan bagi manusia dan dunia. Melalui ritual itu umat
diarahkan pada darah dan karya Kristus yang menyucikan dosa
dan memberikan kehidupan baru.
Pada hari ini, gereja-gereja menghayati peristiwa
pembaptisan Yesus oleh Yohanes pembaptis. Ketika Yohanes
membaptis, ia membaptis orang-orang yang berdosa. Baptisan
Yohanes adalah tanda pertobatan. Ketika Yesus meminta diri-
Nya dibaptis, bukan berarti Yesus adalah manusia berdosa yang
perlu mengaku dosa. Pembaptisan-Nya adalah untuk
meneguhkan identitas-Nya sebagai Mesias. Yohanes menyebut
Masa Adven-Natal 2017 95

bahwa dirinya membaptis dengan air, namun Yesus membaptis


dengan Roh. Dia yang diurapi dengan Roh itulah yang akan
membaptis terus menerus. Melalui tema Merayakan Pembaptisan
Yesus dan Baptisan Kita, kita diajak untuk menghayati baptisan
kita sekaligus hidup dalam karya agung Allah yang sudah
menyatakan anugerah keselamatan bagi kita.

PENJELASAN TEKS
Kejadian 1:1-5
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”,
merupakan kalimat pembuka dari Kitab Kejadian. Kalimat ini
menjadi pengakuan bahwa Allahlah yang mencipta alam
semesta ini. Sebagai sebuah narasi pengakuan, tentu umat
sudah mengalami penyertaan Allah Sang Pencipta alam
semesta. Maka kisah penciptaan sebagaimana ditulis dalam
Kejadian pasal 1 merupakan kelanjutan dari iman yang sudah
mengakar kuat dalam kehidupan umat baik sebagai pribadi
maupun dalam persekutuan umat percaya.
Ketika mencipta, disebutkan bahwa Roh Allah melayang-
layang di atas permukaan air. Pemahaman tentang Roh Allah
merupakan pemahaman dasar bagi umat Israel. Roh (ruakh)
merupakan tanda kehadiran Allah. Dalam kisah penciptaan,
Roh Allah yang melayang-layang itu adalah Allah yang bekerja.
Ia adalah Allah yang aktif dan kreatif.
Kata ‘menciptakan’ (Ibrani: bara) menunjukkan bahwa
ada proses yang harus dilakukan oleh Allah. Dalam proses itu
disebutkan Allah berfirman (Kejadian 1:3 menyebutkan,
”Berfirmanlah Allah”). Allah yang mencipta adalah Allah yang
bekerja. Tanpa bekerja, semua tidak akan terwujud. Secara
khusus pada ayat 1-5, Allah bekerja menjadikan terang dan
memisahkannya dengan gelap (ayat 4). Memperhatikan cara
Allah bekerja, Kitab Kejadian mengajak kita melihat bahwa
tujuan penceritaan kisah penciptaan di sini bukan semata-mata
tentang penciptaan siang dan malam, pemisahan air dengan air,
dan seterusnya, melainkan tentang terjadinya terang. Itulah
yang hendak ditekankan.
96 Masa Adven-Natal 2017

Dengan menunjukkan “tentang terjadinya” tersebut, kita


sebagai pembaca masa kini diajak untuk menghayati bagaimana
Allah tetap berkarya. Dulu Ia mencipta, sekarang dan
selamanya Ia tetap mencipta. Penciptaan tidak berhenti sebab
jika penciptaan berhenti, maka alam semesta dan segala isinya
saat ini “sudah tamat”.

Mazmur 29
Mazmur Daud ini diawali dengan ungkapan Pemazmur
menaikkan pujian bagi Tuhan Sang penghuni sorgawi (ayat 1).
Bagi orang Israel, sorga adalah tahta kediaman Allah yang tidak
bisa dijangkau manusia. Maka dari itu umat menaikkan pujian
dan pemuliaan serta sujud pada Allah yang Mahamulia (ayat 2).
Ayat 3-9b menceritakan bahwa Tuhan menyatakan diri-
Nya melalui suara-Nya yang digambarkan dalam 3 bentuk yaitu
(1) suara Tuhan yang mengguntur di atas air yang besar (lautan
– ayat 3); (2) suara Tuhan yang penuh kekuatan dan semarak
yang mampu mematahkan pohon aras, membuat gunung
libanon melompat-lompat (ayat 4-6); (3) suara Tuhan yang
menyemburkan nyala api yang membuat padang gurun
gemetar, hutan digunduli dan beranak rusa betina yang
mengandung (ayat 7-9ab).
Suara Tuhan dalam guntur biasanya dipahami sebagai
persiapan sebelum firman-Nya diperdengarkan, sebagai sapaan
kepada umat. Penggambaran yang kedua menunjukkan dua
dampak yang muncul akibat suara Tuhan yang penuh kekuatan
dan semarak. Yang pertama, suara Tuhan mampu mematahkan
pohon aras yang tinggi dan kuat. Yang kedua, ia mampu
membuat gunung Libanon dan gunung Siryon melompat-
lompat seperti hewan muda yang bersuka karena baru
menikmati alam sekitarnya dan hidupnya. Penggambaran yang
ketiga hendak menyatakan bahwa alam gemetar dan rusa pun
melahirkan anaknya sebelum waktunya karena takut.
Ayat 9c-10 menuturkan tentang tanggapan terhadap
penyataan Tuhan itu. Dikatakan di situ bahwa semua (LAI
menerjemahkan „setiap orang“) menanggapi dengan seruan
„Hormat!“ atau harafiahnya „Kemuliaan!“. Tuhan dimuliakan
Masa Adven-Natal 2017 97

sebagai Raja untuk selama-lamanya, sebagai Khalik yang


empunya laut dan darat. Ayat 11 sebagai penutup Mazmur ini
bersifat khas Israel yang menyatakan: memang benar bahwa
Tuhan pun dapat mengacaukan alam dengan kekuatan-Nya, tetapi
umat-Nya yakin dan percaya bahwa Ia akan menggunakan
kuasa-Nya itu untuk memberkati umatnya dengan damai
sejahtera.

Kisah Para Rasul 19:1-7


Sebelum membaca perikop Kisah Para Rasul 19:1-7,
adalah baik jika memperhatikan perikop sebelumnya tentang
Apolos di Efesus. Apolos merupakan tokoh yang unik. Ia percaya
pada Yesus dan mengajar tentang Yesus meskipun ia belum
dibaptis oleh para murid Yesus. Baptisan yang diterimanya
adalah baptisan Yohanes dengan air. Ketika Apolos dibaptis
dalam nama Yesus, apakah ia dibaptis ulang? Tidak! Apolos
tidak dibaptis ulang. Apolos menerima baptisan dalam nama
Tuhan Yesus (Kis. 19:5) karena sebelumnya belum dibaptis
dalam nama-Nya. Baptisan ini membedakan dengan baptisan
sebelumnya. Baptisan sebelumnya adalah baptisan Yohanes.
Baptisan dalam nama Yesus menghasilkan sebuah tanda yang
luar biasa yaitu bahasa Roh dan nubuat. Selain itu, baptisan
dalam nama Yesus membawa keselamatan bagi mereka yang
menerimanya.

Markus 1:4-11
Ketika Yohanes Pembaptis berada di Sungai Yordan, ia
menyatakan berita pertobatan:”Bertobatlah dan biarlah
dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”.
Yohanes pembaptis menyatakan baptisannya untuk orang-
orang yang berdosa. Jika Yesus datang kepada Yohanes
pembaptis dan menyediakan diri-Nya dibaptiskan apakah
Yesus orang yang berdosa? Sekali-kali tidak dan bukan. Yesus
bukan orang berdosa, tetapi ia menyediakan diri dibaptiskan
bersama-sama dengan orang yang berdosa. Hal ini
menunjukkan bahwa Allah yang datang ke dunia menjadi sama
dengan manusia bersedia bergumul dengan manusia. Allah
98 Masa Adven-Natal 2017

merendahkan diri-Nya dan bergaul dengan umat manusia.


Kerendahan hati Yesus membuat-Nya menyatukan diri dengan
orang berdosa. Jurang antara manusia yang berdosa dengan
Allah yang suci dijembatani dalam Kristus Yesus.
Pada ayat 7, Yohanes menyatakan nubuat bahwa
sesudah dirinya, akan datang Ia (Yesus) yang lebih berkuasa
dari pada Yohanes. Yohanes membaptis dengan air, Yesus akan
membaptis dengan Roh Kudus (ayat 8). Marthin Harun
menyebut ayat 7-8 disusun dalam bentuk khiasme (Ia, aku, aku,
Ia). Susunan itu menunjukkan betapa kontrasnya antara
Yohanes dan Yesus, bahkan susunan itu mempertajam seperti
apa kontrasnya antara Dia yang akan datang, yang lebih
berkuasa dan akan membaptis dengan Roh Kudus. Yohanes
menyebutkan bahwa dirinya yang selama ini membaptis
dengan air tidak layak dan ia menjadi hamba yang terkecil dari
Dia yang akan datang itu.
Sebelum Yesus dibaptiskan, Yohanes mengatakan, ”Sesudah
aku akan datang Ia yang lebih berkuasa daripadaku.
Membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak
layak. Aku membabtis kamu dengan air, tetapi Ia akan
membaptis kamu dengan Roh Kudus”. Karya (kepemimpinan)
Yohanes pembaptis akan usai setelah kehadiran Kristus.
Yohanes hanya membuka jalan dan setelah itu, Ia menyerahkan
jalan kepemimpinan Allah kepada Yesus Kristus dan Yesus
Kristus melanjutkan kepemimpinan bagi dunia.
Kedatangan Yesus dari Nazaret kepada Yohanes meminta
dibaptis sungguh unik. Penyebutan Nazaret dalam Injil ingin
menunjukkan bahwa sesuatu yang kecil dilihat berharga oleh
Allah. Nazaret bukan daerah yang besar dan terkenal. Nazaret
adalah kampung kecil berbeda dengan Yerusalem. Namun dari
yang kecil itu, karya agung Allah dinyatakan. Cara pembaptisan
Yohanes pada Yesus tidak berbeda dengan orang-orang lain.
Yang membedakan adalah saat Yesus keluar dari air, Ia melihat
langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-
Nya (ayat 10). Penglihatan itu disusul dengan terdengarnya
suara dari sorga, ”Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-
Mulah Aku berkenan” (ayat 11). Roh yang turun ke atas Yesus
Masa Adven-Natal 2017 99

akan menggerakkan dan menguatkan Yesus dalam karya-Nya


(kisah Yesus berkarya ditulis dalam pasal-pasal berikutnya). Ia
berkarya dan menang atas kuasa iblis. Turunnya Roh
menjadikan identitas kemesiasan Yesus diperteguh. Ia harus
datang ke dunia untuk mengemban hamba Tuhan. Mesias harus
menempuh jalan pelayanan yang membawa serta penderitaan
bersama manusia di bumi. Baptisan yang diterima-Nya
merupakan bentuk empati pada dunia. Maka dari itu setiap
orang yang dibaptis dalam nama-Nya diundang untuk
berpartisipasi dalam karya agung Allah.

PESAN YANG HENDAK DISAMPAIKAN


Merayakan peristiwa baptisan Yesus dalam liturgi akan
memiliki makna bila kita juga menghayati baptisan “Dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus” yang sudah kita terima.
Baptisan adalah meterai perjanjian kekal Allah. Yesus yang
dibaptis adalah Allah yang berempati pada dunia. Yohanes
pembaptis adalah teladan kerendahan hati seorang hamba.
Terhadap karya Allah yang agung itu, apa yang kita lakukan?
Belajar dari Daud yang menyerukan pujian bagi Tuhan Sang
pencipta alam semesta, pemelihara dan sang penyelamat
merupakan tindakan iman pada Allah.
KHOTBAH JANGKEP
Merayakan Pembaptisan Yesus dan Baptisan Kita
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Pada hari ini kita memasuki hari raya pembaptisan
Yesus di sungai Yordan. Dalam peristiwa baptisan ini, Yesus
mendapat gelar Kristus atau yang diurapi. Kehadiran-Nya
sebagai Mesias - Sang juru selamat diteguhkan. Peneguhan
karya Tuhan Yesus di dunia terjadi setelah peristiwa baptisan.
Karya itu terjadi setelah Ia melihat langit terkoyak, Roh seperti
burung merpati turun ke atas-Nya, serta terdengarnya suara
dari sorga, ”Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan”. Peristiwa pembaptisan di Sungai Yordan merupakan
100 Masa Adven-Natal 2017

peristiwa yang unik, karena Tuhan menyatakan Anak-Nya guna


keselamatan dunia. Melalui kehadiran Yesus Kristus, karya
agung Allah dinyatakan kepada semua orang tanpa mengenal
batas bangsa, suku dan golongan. Bagi kita yang dibaptis dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, pertanyaannya: “Apakah
makna dibalik pembaptisan Yesus bagi kita saat ini?“
Dari bacaan kita saat ini kita mendapatkan beberapa
makna yang dapat kita renungkan.
1. Baptisan Yesus adalah teladan kerendahan hati Yesus
Ketika Yohanes Pembaptis berada di Sungai Yordan, ia
menyatakan berita pertobatan:”Bertobatlah dan biarlah dirimu
dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”. Yohanes
Pembaptis menyatakan baptisannya untuk orang-orang yang
berdosa. Jika Yesus datang kepada Yohanes Pembaptis dan
menyediakan diri-Nya dibaptiskan, pertanyaannya: “Apakah
Yesus orang yang berdosa?” Sekali-kali tidak dan bukan. Yesus
bukan orang berdosa, tetapi ia menyediakan diri dibaptiskan
bersama-sama dengan orang yang berdosa. Hal ini menunjukkan
bahwa Allah yang datang ke dunia menjadi sama dengan
manusia bersedia bergumul dengan manusia. Allah merendahkan
diri-Nya dan bergaul dengan umat manusia. Kerendahan hati
Yesus membuat-Nya berempati pada manusia berdosa yang
butuh penyelamatan Allah. Jurang antara manusia dengan
Allah yang suci dijembatani dalam Kristus Yesus. Jika Ia
merendahkan diri-Nya agar dunia diselamatkan, bukankah kita
juga demikian? Dengan begitu, pesan yang kita terima adalah
panggilan orang percaya untuk terlibat dalam karya penyelamatan
Allah. Namun karya penyelamatan itu kadang-kadang tidak
dapat kita jalankan karena orang-orang yang dipanggil-Nya
jauh dari kerendahan hati. Perasaan diri lebih dari orang lain
membuat superior. Perasaan diri lebih unggul membuat orang
terkotak-kotak dan terjatuh dalam kehidupan yang terpecah
belah. Dalam hidup beriman, kesombongan rohani kadang-kadang
membuat orang Kristen menjadi tinggi hati terhadap sesamanya.
Karunia-karunia yang diberikan Allah guna menjalankan kesaksian
dan pelayanan dipergunakan untuk kesombongan diri, maka yang
Masa Adven-Natal 2017 101

terjadi hidup beriman dengan penghakiman, cercaan terhadap


sesama. Lihatlah Yesus Kristus yang bersedia dibaptiskan bersama
orang-orang berdosa. Ia tidak menyingkiri orang berdosa tetapi
merangkulnya.
2. Baptisan Yesus di Sungai Yordan adalah keteladanan
Seorang Pemimpin Sejati
Yohanes dan Yesus adalah pemimpin sejati. Mereka adalah
“The Right Man on the right place”. Yohanes adalah utusan
Allah untuk membuka jalan bagi hadirnya Sang Mesias. Ia
memimpin umat Allah menyambut hadirnya karya keselamatan
Allah. Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi
manusia untuk memimpin manusia kepada keselamatan Allah
yang sejati. Sebelum Yesus dibaptiskan, Yohanes mengatakan,
”Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa daripadaku.
Membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak
layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan
membaptis kamu dengan Roh Kudus”. Kepemimpinan Yohanes
Pembaptis akan usai setelah kehadiran Kristus dan hal itu
terlihat jelas dalam peristiwa baptisan. Yohanes menyerahkan
jalan kepemimpinan Allah kepada Yesus Kristus dan Yesus
Kristus melanjutkan kepemimpinan itu. Apa yang kita lihat dari
peristiwa ini menunjukkan kepada kita semua. Seringkali
kepemimpinan dalam masyarakat, gereja, perusahaan tidak
berjalan dengan baik karena sikap dan sifat kepemimpinan
yang tidak tepat. Banyak gereja mengalami guncangan dan
perpecahan karena banyak orang di dalamnya tidak memiliki
gaya kepemimpinan Yohanes dan Kristus. Yohanes melepaskan
kepemimpinan dengan ikhlas dan Yesus melanjutkan dengan
benar.

3. Baptisan Yesus adalah teladan kesiapan seseorang


hidup di jalan Allah
Yesus dibaptiskan sebagai sarana untuk kesiapan jalan bagi
karya Tuhan Yesus di dalam dunia. Kepada kita semua Tuhan
Yesus memberikan amanat: ”Pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan
102 Masa Adven-Natal 2017

Roh Kudus” (Matius 28:19). Gereja memahami bahwa baptisan


adalah meterai perjanjian Allah. Bagi kita yang telah
dibaptiskan, baptisan juga sebagai tanda panggilan kita sebagai
orang percaya. Baptisan sebagai tanda cukup sekali dan
berlaku seumur hidup. Jika saat ini banyak orang mengadakan
baptisan ulang, apakah hal itu dibenarkan menurut Alkitab?
Dalam amanat-Nya, Tuhan Yesus tidak pernah memerintahkan
adanya baptisan ulang. Jika dalam Kisah Para Rasul 19:1-7
terkesan terdapat baptisan ulang. Benarkah itu baptis ulang?
Mari kita cermati. Saat itu Rasul Paulus berjumpa dengan
orang-orang di kota Efesus. Mereka belum mengenal karya Roh
Kudus sebab baptisan yang mereka terima adalah baptisan
Yohanes yakni baptisan air. Oleh karena itu Rasul Paulus
menggenapkan baptisan mereka dengan baptisan yang Yesus
Kristus yakni Bapa, Anak dan Roh Kudus. Jelaslah kiranya
bahwa bagi kita semua baptisan bukan terletak pada caranya
baik dalam air, percik maupun curah. Baptisan menurut Kristus
adalah ditenggelamkan dalam kematian dan kebangkitan
Kristus. Jika saat ini begitu banyak ajaran-ajaran baru tentang
cara pembaptisan, kita diajak untuk kritis. Kritis berarti tidak
berlaku arogan terhadap ajaran tertentu, tetapi juga tidak
menjadi permisif tanpa mempelajari dengan cermat. Peristiwa
dalam Kisah Rasul 19 tadi tidak boleh dijadikan alasan untuk
melakukan baptis ulang, sebab waktu itu mereka memang perlu
dimasukkan ke dalam persekutuan Tuhan Yesus dengan lebih
dahulu mempercayai Tuhan Yesus, selanjutnya menerima
baptisan dengan rumusan seperti yang ditetapkan oleh Tuhan
Yesus. Sangat disayangkan bahwa zaman sekarang banyak
orang tanpa alasan yang kuat telah menyerahkan diri untuk
dibaptis ulang. Banyak orang yang melakukan baptis ulang
karena alasan sebagai berikut: sebelum dan sesudah baptis
ulang mengalami hidup rohani yang bergairah. Mereka lupa
bahwa pengalaman rohani, betapa pun nikmatnya atau
indahnya, tetap hanya pengalaman rohani yang perlu diuji dan
diukur oleh pemahaman dan kebenaran, berdasarkan standar
norma utama kita: Alkitab! Baptis ulang biasanya terjadi karena
anggapan bahwa baptis selam lebih alkitabiah. Sebenarnya apa
Masa Adven-Natal 2017 103

kata Alkitab tentang cara baptisan? Baiklah kita tinjau sepintas


saja. Baptisan berasal dari kata Yunani baptizo, bapto, atau
baptisma, yang memiliki beberapa makna antara lain menyelamkan
atau mencelupkan. Tapi arti yang lain yaitu: mewarnai atau
membasuh. Sedangkan arti ketiga: Membersihkan atau
memurnikan. Dalam baptisan kristen arti ketiga ini yang
sesungguhnya ingin ditekankan melalui simbolisme baptisan.
(Kutipan ceramah Pdt. Joas Adiprasetya, begitu pula pada
bagian yang lain).
Pada hari ini, kita semua memasuki minggu pembaptisan
Tuhan Yesus dan Ia mengajarkan kepada kita untuk menerima
sakramen baptisan Kristus. Sebuah pertanyaan yang mestinya
terus menjadi permenungan kita adalah, ”Jika kita telah
menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat serta
dibaptiskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, sudahkah
kita hidup seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus?” Baptisan
dengan cara apapun (percik atau selam) tidak akan memiliki
makna bagi kita jika hidup kita tidak seperti yang diperintahkan
Tuhan dan senantiasa dalam ucapan syukur kepada-Nya
sebagaimana dinyatakan Sang Pemazmur dalam Mazmur 29
yang berisi ungkapan syukur kepada Allah yang karya
penyelamatan-Nya kekal selama-lamanya.
Semoga dengan mengingat baptisan Yesus dan dengan
mengingat baptisan kita, makin hari kita makin teguh mengikut
Dia tanpa terombang-ambing dan tidak mudah dipecah-belah
oleh rupa-rupa ajaran yang terkadang menggiurkan, namun
belum tentu memiliki dasar Alkitab yang jelas. Selamat
mengingat baptisan Saudara semua dan tetaplah hidup dalam
kasih dan perjanjian-Nya. Amin.

[wsn]
BAHAN LITURGI

Bahan yang tersaji ini


masih perlu diolah dan
disesuaikan dengan
kondisi jemaat/gereja
setempat
Masa Adven-Natal 2017 103

Kini dan Nanti


Liturgi Minggu Sama
KiniPentingnya
dan Nanti
Adven I Sama Pentingnya
Minggu, 3 Desember
2017

KETERANGAN
Lit = Liturgos; U = Umat; PF = Pelayan
Firman; L = Lektor; MJ = salah satu
anggota Majelis Jemaat

PERSIAPAN
 Saat Teduh Pribadi
 Pembacaan Warta
 Penyalaan Lilin Adven I

PANGGILAN BERIBADAH
MJ1 : Saudara, di Masa Adven ini, Gereja Tuhan di berbagai
benua, bangsa dan bahasa tengah menghayati perarak-
arakan kasih Tuhan. Ya, di Masa Adven ini, kita selaku
umat Tuhan hendak mengingat Karya Agung Allah yang
hadir ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia.
Selaku orang-orang percaya dalam pengharapan akan
kedatangan Kristus kembali, kita diajak untuk melaksanakan
panggilan Gereja, yaitu dengan cara turut menghadirkan
104Masa Adven-Natal 2017

Kerajaan-Nya. Meski kita tidak pernah tahu kapan Dia


datang kembali, namun marilah kita memersiapkan diri
menyambut kedatangan-Nya dengan tetap terus berjaga-
jaga, berdoa, dan setia melakukan kehendak-Nya.
Dalam penghayatan yang penuh haru dan sukacita akan
cinta dan Karya Agung Allah, marilah kita memersiapkan
hati untuk menyambut kelahiran Kristus. Marilah kita
berbahagia karena kedatangan-Nya hendak menyelamatkan
saudara dan saya, juga semua orang yang percaya Kepada-
Nya. Mari, kita siapkan hati dan akal budi kita untuk sujud
menyembah, beribadah kepada-Nya.

 Umat berdiri (menyanyikan KJ 76:1,2)


KJ. 76 KAU YANG LAMA DINANTIKAN

Kau yang lama dinantikan, Jurus’lamat, datanglah,


agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela!
UmatMu tetap Kautuntun, Kau Harapan kami pun!
Bangsa dunia menunggu penghiburan kasihMu.

Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut,


agar kami kauajari kasih KerajaanMu.
Pimpin kami oleh RohMu, hati pun perintahlah
Dan beri kurban darahMu, b’rilah damai yang baka!

Votum dan Salam


PF : Ibadah Minggu Adven yang pertama ini berlangsung di
dalam nama Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Allah
Tritunggal yang berkarya dan merajut kehidupan dari
waktu ke waktu dengan kasih setia yang tak berbatas.
Umat : (aklamasi) AMIN, AMIN, AMIN
PF : Tuhan beserta saudara
Umat : DAN BESERTA SAUDARA JUGA.

 Umat duduk
Litani Pembuka
Masa Adven-Natal 2017 105

Lit : O .. Juru Selamat, yang keluar dari mulut yang Maha


Tinggi. Yang berkuasa dari Timur hingga ke Barat, dari
waktu menuju waktu.
Solis:
(menyanyikan KJ 81:1 “O’ Datanglah Emanuel”)
O, datanglah, Imanuel, tebus umat-Mu Israel
yang dalam berkeluh kesah menanti Penolongnya.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
Umat : O… Bintang terang, Keindahan Cahaya abadi,
sinarilah bumi,
agar kegelapan bayang-bayang kematian segera hilang.
Umat:
(Menyanyikan KJ 81:2 “O’ Datanglah Emanuel”)
O, datang, Tunas Isai, patahkan belenggu pedih
dan umatMu lepaskanlah dari lembah sengsaranya.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
Lit : O, Raja segala Raja, datanglah ya Tuhan, selamatkanlah
Manusia
Umat : O, Imanuel, Harapan dan Juru Selamat Bangsa-Bangsa,
datanglah
Solis:
(Menyanyikan KJ 81:3 “O’ Datanglah Emanuel”)
O Surya Pagi, datanglah dan jiwa kami hiburlah;
Halaukanlah gelap seram, bayangan maut yang kejam.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
Bersama : Datanglah se’gra, datanglah se’gra!

Umat:
(Menyanyikan KJ 81:4,5 “O’ Datanglah Emanuel”)
O Kunci Daud, datanglah, gapura sorga bukalah;
tutuplah jalan seteru, supaya s'lamat umat-Mu.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel.
106Masa Adven-Natal 2017

O Tuhan Allah, datanglah, Firman-Mu berkuasalah,


seperti waktu Kauberi di atas puncak Sinai.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel.
Pengakuan Dosa
Lit:
Marilah kita berdoa,
Tuhan Yesus, kami datang ke hadirat-Mu Yang Maha Kudus...
Kami datang, karena kami percaya Tuhan sendirilah yang
mengundang kami di sini…
Kami datang, karena kami juga sungguh rindu memuji dan
memuliakan Nama-Mu…
Umat (Menyanyikan KJ 39:1 “Ku diberi belas kasihan“):
‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku
Tadi ‘ku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmat-Mu
Kidung imanku bergema: rahmat-Mu sungguh mulia
Kidung imanku bergema: rahmat-Mu sungguh mulia.
Lit:
Ketika kami datang, kamipun tersadar…
Bahwa tanpa-Mu, kami tak bisa apa-apa…
Kami sungguh rapuh … dan mudah hanyut dalam pusaran
dunia, yang membawa kami jatuh dalam dosa…
Maka ya Tuhan, dalam kerapuhan… kami serahkan hidup kami.
Dengan belas kasih-Mu… kami memohon Roh Kudus Tuhan
mengalir di hati kami … menghapus segala dosa dan salah
kami.
Umat (Menyanyikan KJ 39:2):
Walau ku patut dihukumkan, Kaulah penuh anugerah
Darah Putra-Mu dicurahkan membasuh dosa dan cela
Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmat-Mu
Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu
Lit:
Terimakasih Bapa, atas pengampunan, pembebasan, dan
pemulihan-Mu…
Masa Adven-Natal 2017 107

Tolonglah kami dengan Roh-Mu yang kudus, agar kami kembali


meraih kesatuan yang erat bersama Bapa yang penuh Cinta…
Dengan Rahmat dan Cinta Sang Allah Trinitas… kami telah
berdoa, di dalam Nama Yesus, Amin.
 Umat Berdiri
Umat (menyanyikan KJ 39:5):
Ya Tuhan, jangan ambil rahmat yang Kauberi kepadaku,
kar'na dengannya aku s'lamat sampai ke dalam rumah-Mu:
di sana kumuliakanlah rahmat-Mu s'lama-lamanya,
di sana kumuliakan rahmat-Mu s'lama-lamanya!
Berita Anugerah
PF: Marilah kita menerima anugerah Allah sebagaimana tertulis
pada Filipi 4:4-7:
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala
akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus.
Demikianlah Berita Anugerah dari Tuhan.
Umat: Syukur kepada Allah.

 Umat saling berjabat tangan seraya bertutur: “Salam Damai”

Pujian Umat (KJ 53 “ Tuhan Allah T’lah Berfirman”)


Tuhan Allah t'lah berfirman, Haleluya,
pada umat sabda hikmat, Haleluya!
Buka telinga, hai umat-Nya, kabar yang baik dengarkanlah!
Buka hatimu: Tuhan datang, hai yang beriman!
Tuhan Allah t'lah berfirman, Haleluya,
pada umat sabda hikmat, Haleluya!
Barang siapa bertelinga, jangan menutup hatinya;
yang mau belajar, hai dengarlah Firman yang baka!
108Masa Adven-Natal 2017

Tuhan Allah t'lah berfirman, Haleluya,


pada umat sabda hikmat, Haleluya!
Umat menyambut Jurus'lamat, yang dinantikan dunia;
timur dan barat satu jalan, Tuhan pandunya.
Tuhan Allah t'lah berfirman, Haleluya,
pada umat sabda hikmat, Haleluya!

PELAYANAN FIRMAN
 PF (doa pelayanan Firman):
Allah Roh Kudus, berkatilah kami agar kami mampu mendengar
Sabda-Mu yang Kudus dan Agung itu. Supaya melalui Sabda-
Mu, hati dan hidup kami disegarkan oleh Kabar Baik-Mu. Inilah
kami yang siap mendengarkan… Berbicaralah dan nyatakanlah
kebenaran Firman-Mu, sebab kami berdoa hanya di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.
 Pelayanan Firman
Bacaan 1
L1 : (membaca Yesaya 64:1-9)
Demikianlah Sabda Tuhan
Umat : SYUKUR KEPADA ALLAH

Mazmur Tanggapan
PNJ/Lit 2: (membaca atau mendaraskan Mazmur 80:1-7, 17-19)
Bacaan 2
Lit 3: (membaca 1 Korintus 1:3-9)
Demikianlah Sabda Tuhan
Umat : SYUKUR KEPADA ALLAH

Bacaan Injil
PF : (membaca Markus 13:24-37)
Demikianlah Injil Yesus Kristus, yang berbahagia adalah
yang mendengar, merenungkan, dan bersuka melakukan.
Umat : (aklamasi) MARANATHA, MARANATHA, MARANATHA

 Khotbah
Masa Adven-Natal 2017 109

 Saat Hening
Pengakuan Iman Rasuli (Umat Berdiri)
MJ2 : Bersama dengan umat di segala abad dan tempat,
marilah kita perbaharui iman percaya kita dengan
mengaku demikian: .....

Doa Syafaat
(oleh PF dapat diakhiri dengan Doa Bapa Kami dalam Pujian)
110Masa Adven-Natal 2017

 Umat duduk
PELAYANAN PERSEMBAHAN
MJ3 : Marilah kita menghaturkan persembahan syukur dengan
hati yang tulus ikhlas dan yang terbaik bagi Tuhan.
Sebagai landasan persembahan Firman Tuhan dalam 1
Taw 16:34 berbunyi demikian :
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. “
Pujian Umat Pengantar Persembahan KJ 301 “Aku Bawa
aku Berikan”:
(Karena hanya satu bait, maka dapat dinyanyikan secara
bergantian. Misalnya mulai dari anak-anak, remaja, pemuda,
dewasa, lanjut usia, hingga pelayanan persembahan usai )

Aku bawa dan berikan persembahanku pada Yesus,


Pada Yesus, pada Tuhan, Jurus'lamatku.
Doa Persembahan (oleh MJ3) (Umat Berdiri)

PENGUTUSAN
PF :
Saudara-Saudara, kita telah mendengar berita tentang Juru
Selamat yang hendak datang, dan yang menjadi kegembiraan
banyak orang. Biarlah itu kita jadikan sebagai kerinduan… Ya
kerinduan yang sederhana… untuk membentuk butiran-butiran
iman… sebiji demi sebiji iman. Kiranya dari penantian di
tengah kehidupan kita ini, kita mampu belajar memancarkan
sumber-seumber hidup yang dititahkan Tuhan, yaitu kebaikan,
kerelaan tanpa pamrih, ketentraman batin yang bersumber dari
anugerah Ilahi.
Pujian Umat (Umat berdiri)
KJ 278:1,2 “BILA SANGKAKALA MENGGEGAP “
Bila sangkakala menggegap dan zaman berhenti,
fajar baru yang abadi merekah;
Masa Adven-Natal 2017 111

bila nanti dibacakan nama orang tertebus,


pada saat itu aku pun serta.
Bila nama dibacakan, bila nama dibacakan,
bila nama dibacakan, pada saat itu aku pun serta.
Bila orang yang telah meninggal dalam Tuhannya
Dibangkitkan pada pagi mulia
dan berkumpul dalam rumah lestari dan megah,
pada saat itu aku pun serta.
Bila nama dibacakan, bila nama dibacakan,
bila nama dibacakan, pada saat itu aku pun serta.
Dari pagi hingga malam, mari kita bekerja
mewartakan kasih Tuhan yang mesra. B
Bila dunia berakhir dan tugasku selesai,
Nun di rumah Tuhan aku pun serta.
Bila nama dibacakan, bila nama dibacakan,
bila nama dibacakan, pada saat itu aku pun serta.
PF : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan
Umat : Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF : Jadilah saksi Kristus
Umat : Syukur kepada Allah
PF : Terpujilah Tuhan
Umat : Kini dan selamanya

Berkat
PF : Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau
Tuhan menyinari engkau dengan Wajah-Nya dan memberi
engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-
Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Umat : (aklamasi) Maranatha, Amin.

[gw]
112Masa Adven-Natal 2017
Masa Adven-Natal 2017 113

SIAPKANLAH
Liturgi Minggu JALAN BAGI-NYA
Minggu, 10 Desember
2017
Adven 2

Keterangan:
PL= Pelayan Liturgi; PF=
Pelayan Firman; P/D:
Penatua/Diaken; L= Lektor;
U= Umat

PERSIAPAN
 Umat memersiapkan diri dengan saat teduh.
 Penyalaan lilin Adven II.
 Pembacaan pokok-pokok warta jemaat.

BERHIMPUN
PL : Selamat hari Minggu, selamat beribadah bersama kami.
Saudaraku, hari ini adalah Minggu Adven ke-2. Pada
masa Adven ke 2 ini, kita tidak hanya diajak untuk
mengenang ke masa lampau, tetapi sekaligus juga diajak
menyongsong ke masa depan, ke masa yang akan datang
pada akhir zaman. Bagaimana kita menata hidup kita,
pada masa mengenang kedatangan Yesus dua ribuan
tahun silam dan menyongsong kedatangan-Nya yang
kedua pada akhir zaman?
114Masa Adven-Natal 2017

Ibu-ibu, bapak-bapak, saudara-saudara, dan anak-anak


saya undang untuk berdiri dan bersama=sama
menyanyikan KJ 76:1, 2.

-------------- (umat berdiri) ---------------

U : (bersama menyanyikan KJ 76:1, 2)

KJ. 76 KAU YANG LAMA DINANTIKAN

1. Kau yang lama dinantikan, Jurus’lamat, datanglah,


agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela!
UmatMu tetap Kautuntun, Kau Harapan kami pun!
Bangsa dunia menunggu penghiburan kasihMu.

2. Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut,


agar kami kauajari kasih KerajaanMu.
Pimpin kami oleh RohMu, hati pun perintahlah
Dan beri kurban darahMu, b’rilah damai yang baka!

VOTUM DAN SALAM


PF : Kebaktian ini berlangsung dengan keyakinan, bahwa
pertolongan kita adalah dari Allah Bapa yang
menjadikan langit, bumi serta segala isinya, dan yang
sekali-kali tidak pernah meninggalkan perbuatan
tangan-Nya.
U : (menyanyikan Amin......amin...... amin)
PF : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
dari Tuhan Yesus Kristus ada pada Saudara sekalian.
U : Ada pada Saudara juga.

-------------- (umat duduk) ---------------

KATA PEMBUKA
PL : Menyiapkan jalan bagi Tuhan, searti dengan
menyiapkan atau merapikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan hidup manusia. Seruan
Masa Adven-Natal 2017 115

menyiapkan atau merapikan hidup menyongsong


kedatangan Tuhan, yang digaungkan pada minggu
Adven II ini, dilakukan agar kedatangan Tuhan yang
sudah, sedang, dan masih akan berlangsung itu dapat
diterima dengan pantas. Kesungguhan seseorang
maupun sekelompok orang dalam menyiapkan atau
merapikan hidup, akan sangat dipengaruhi oleh
kesadaran orang akan makna kedatangan-Nya bagi
hidupnya. Semakin bermakna kedatangan-Nya bagi
hidup seseorang, semakin bersungguh-sungguh pula
seseorang dalam menyiapkan atau merapikan hidupnya.
U : (bersama-sama menyanyikan KJ 85:1, 8)

KJ. 85 KUSONGSONG BAGAIMANA

1. Kusongsong bagaimana, ya Yesus, datangMu?


Engkau Terang buana, Kau Surya hidupku!
Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku,
Supaya kuyakini tujuan janjiMu.

8. Kendati hutang dosa membuatmu gentar,


padaNya kau sentosa, anug’rahNya besar!
Bagimu Ia datang menjadi Penebus;
Sejaht’ra kerajaan warisanmu terus!

PENGAKUAN DOSA
PF : Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 4:8-11 menyatakan:
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah
dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah
telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita
yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya
sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-
saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian
116Masa Adven-Natal 2017

mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling


mengasihi.”
PF : (mengajak umat untuk mengakui dosa di hadapan
Tuhan dengan menyanyikan PKJ 37:1, 2)
U : (bersama menyanyikan PKJ 37:1, 2)

PKJ 37 BILA KURENUNG DOSAKU

1. Bila kurenung dosaku padaMu, Tuhan,


Yang berulang kulakukan di hadapanMu,
Refrein:
Kasih sayangMu perlindunganku.
Di bawah naungan sayapMu damai hatiku.

2. Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda,


Iri hati dan benciku kadang menjelma.
Refrein:
Kasih sayangMu perlindunganku.
Di bawah naungan sayapMu damai hatiku.

-------------- (umat berdiri) ---------------

BERITA ANUGERAH
PF : Sabda Tuhan demikian:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan
untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia.” (Yohanes 3:16-17)
Demikianlah berita anugerah dari Tuhan....
U : Syukur kepada Allah!
(umat saling berjabatan tangan dengan mengucapkan
salam damai)

U : (bersama-sama menyanyikan KJ 387:1, 2)


Masa Adven-Natal 2017 117

KJ 387: 1,2 “KU HERAN ALLAH MAU MEMB’RI”

1. ‘Ku heran, Allah mau memb’ri rahmat-Nya padaku


dan Kristus sudi menebus yang hina bagiku!
Refrein:
Namun ‘ku tahu yang kupercaya
dan aku yakin ‘kan kuasa-Nya
Ia menjaga yang kutaruhkan
hingga hari-Nya kelak!

2. ‘Ku heran, oleh rahmat-Nya hatiku beriman


dan oleh kuasa sabda-Nya jiwaku pun tent’ram.
Refrein:
Namun ‘ku tahu yang kupercaya
dan aku yakin ‘kan kuasa-Nya
Ia menjaga yang kutaruhkan
hingga hari-Nya kelak!

-------------- (umat duduk) ---------------

PELAYANAN SABDA
 DOA MOHON TERANG ROH KUDUS (oleh PF)
 PEMBACAAN ALKITAB
Bacaan Pertama:
L1 : (membaca Yesaya 40:1-11)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : Syukur kepada Allah.

Mazmur Antar Bacaan:


L2 : (membaca Mazmur 85:1-2; 8-13)

Bacaan Kedua:
L3 : (membaca 2 Petrus 3:8-15a)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : Syukur kepada Allah.

Bacaan Injil:
118Masa Adven-Natal 2017

PF: Pembacaan Injil Yesus Kristus diambil dari Markus


1:1-8.
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah mereka
yang mendengarkan firman Allah dan yang
memeliharanya. Maranatha!
U : (menyanyikan Maranatha, maranatha, maranatha
dengan langgam KJ 473b).

 KHOTBAH
 SAAT TEDUH

-------------- (umat berdiri) ---------------

PENGAKUAN IMAN RASULI


P/D : Marilah kita bersama-sama mengikrarkan iman kita,
bersama umat Allah di masa lalu, masa kini, dan masa
depan, dengan mengingat pengakuan pada baptisan kita
sesuai Pengakuan Iman Rasuli……….

-------------- (umat duduk) ---------------

DOA SYAFAAT
PF : (menaikkan doa syafaat)

PERSEMBAHAN
P/D : Saudaraku, berkat Allah telah kita terima setiap hari.
Saat ini, kita diberi kesempatan untuk mengungkapkan
rasa syukur melalui persembahan yang sudah kita
persiapkan dari rumah kita masing-masing. Sebelum
menghaturkan persembahan, kita dengar kesaksian
surat Ibrani 13:15-16
“Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa
mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu
ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan
janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi
bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang
berkenan kepada Allah.”
Masa Adven-Natal 2017 119

U : (bersama menyanyikan KJ 287b, lalu menghaturkan


persembahan dengan diiringi instrument KJ 287b
sampai umat selesai menghaturkan pensembahan)

KJ. 287b SEKARANG BERSYUKUR

Sekarang bersyukur, hai hati mulut, tangan!


Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib’riNya kita pun anug’rah dan berkat
Yang tak terbilang, t’rus, semula dan tetap.

-------------- (umat berdiri) ---------------

P/D : (memimpin doa menghaturkan persembahan)

PENGUTUSAN
U : (bersama menyanyikan nyanyian pengutusan: KJ
84:1, 3)

KJ. 84 YA YESUS, DIKAU KURINDUKAN

1. Ya Yesus, Dikau kurindukan, lipurkan lara batinku;


seluruh hatiku terbuka menyambut kedatanganMu.
Bahagia, Terang sorgawi, Engkau harapan dunia:
Terbitlah, Surya Mahakasih, dan jiwaku terangilah!

3. Puaskanlah, ya Jurus’lamat, seluruh kerinduanku.


Dengan rendah, jernih dan taat hatiku siap bagiMu;
Hendak padaMu kuabdikan perananku di dunia;
Cemas da duka Kausingkirkan: ya Yesus, ari, masuklah!

PF : Saudara, arahkanlah hatimu kepada Tuhan


U : Kami mengarahkan hati kepada Tuhan
PF : Persiapkanlah jalan bagi Tuhan
U : Kami menyiapkan jalan bagi kehadiran-Nya
melalui pertobatan setiap hari.
PF : Lakukanlah perintah-Nya dan jadilah saksi-Nya
120Masa Adven-Natal 2017

U : Kami akan melakukan yang terbaik bagi Tuhan


dan sesama.
PF : Terimalah berkat-Nya,
“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau;
Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan
memberi kasih karunia.
Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan
memberi damai sejahtera”.
U : (menyanyikan) Maranatha (5x) Amin (3x)

(den)
Masa Adven-Natal 2017 121

BERSAKSI
Liturgi Minggu SEPERTI YOHANES
Adven III PEMBAPTIS
Minggu, 17 Desember
2017

Keterangan:
PL= Pelayan Liturgi; PF=
Pelayan Firman; MJ= salah satu
anggota Majelis Jemaat; L=
Lektor; U= Umat

PERSIAPAN IBADAH
 Lonceng 3, Umat memasuki ruang ibadah dan
mempersiapkan diri dalam saat teduh
 Lonceng 2, Pembacaan Warta Jemaat
 Lonceng 1, umat berdiri. Pelayan liturgi memasuki ruang
ibadah dan menyalakan lilin Adven III.
(Persiapan ibadah dapat disesuaikan dengan kebiasaan
yang ada di gereja masing-masing)
(Umat berdiri)
PANGGILAN BERIBADAH
PL : Kami siap memasuki ibadah Adven III ini karena kasih
Tuhan.
U : Kasih Tuhan memampukan dan menyertai kami
PL : Kami percaya pada kasih setiaMu, ya Tuhan
U : Karena itu, kami mau bernyanyi untuk Tuhan
PL : Karena Ia telah berbuat baik kepada kita
NYANYIAN PEMBUKA
122Masa Adven-Natal 2017

KJ 17:1-3, TUHAN ALLAH HADIR


Tuhan Allah hadir pada saat ini. Hai sembah sujud disini
Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa
Tunduklah menghadap Dia.
Marilah, umatNya, hatimu serahkan dalam kerendahan.
(ketika bait kedua dinyanyikan, Pelayan Kebaktian
memasuki ruang ibadah)
Tuhan Allah hadir, Yang dimuliakan
Dalam sorga siang – malam
Suci, suci, suci, untuk selamanya
Dinyanyikan malak sorga
Ya Allah, trimalah
Pujian malaikat beserta malaikat.
Raja yang mulia, biarlah hambaMu
MengangungkanMu selalu
Hingga aku ini, sungguh beribadat
Sama seperti malaikat
Dan benar, mendengar
FirmanMu yang Tuhan, agar kulakukan.

VOTUM DAN SALAM


PF : Marilah kita awali ibadah Minggu Adven ke III ini
dengan pengakuan, bahwa pertolongan kita adalah dari
Allah Bapa yang menjadikan langit, bumi dan segala
isinya, dan yang sekali-kali tidak pernah meninggalkan
perbuatan tanganNya.
U : (Menyanyikan: Amin ... Amin ... Amin ...)
PF : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
dari Yesus Kristus ada pada saudara sekalian.
U : Ada pada saudara juga.
(Umat duduk)

KATA PEMBUKA
Masa Adven-Natal 2017 123

PL : Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, saat ini kita


memasuki Minggu Adven yang ke III dengan tema:
Bersaksi seperti Yohanes Pembaptis. Yohanes
pembaptis adalah seorang utusan Tuhan yang untuk
memberi kesaksian tentang datangnya terang yang
akan menyapa umatNya.Yohanes datang untuk
mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Mari, kita belajar
dari Yohanes pembaptis yang bersaksi untuk Tuhan.
Mari menghayati kembali tugas panggilan kita sebagai
orang percaya yaitu bersaksi.

NYANYIAN UMAT
KJ 425:1-2, BERKUMANDANG SUARA DARI SEBERANG
Berkumandang suara dari seberang, kirimlah cahyamu
Banyak jiwa dalam dosa mengerang, kirimlah cahyamu
Refrein:
Kirimlah pelita Injili menyentak yang telelap
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap
Kita tlah dengar jeritan dari jauh, kirimlah cahyamu
Bantuanmu brikan, jangalah jemu, kirimlah cahyamu
Refrein:
Kirimlah ...

PENGAKUAN DOSA
MJ: (MJ mengajak umat untuk berdoa secara pribadi,
kemudian MJ mengakhiri doa pengakuan dosa)
NYANYIAN UMAT
KJ 29: 1-3, DI MUKA TUHAN YESUS
Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku
Ku bawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus
Di muka Tuhan Yesus tersungkur karena dosaku
Kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus
124Masa Adven-Natal 2017

Di muka Tuhan Yesus ku insyaf akan salahku


Bertobat kini hatiku di muka Tuhan Yesus

(Umat berdiri)
BERITA ANUGERAH
PF : Sebagai hamba Allah saya memberitakan bahwa,
anugerah Allah disediakan bagi setiap orang yang dengan
sungguh-sungguh mengakui dosanya. Sebagaimana
firman-Nya dalam 2 Petrus 3:9, “Tuhan tidak lalai
menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap
kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan
bertobat. Demikianlah berita anugerah dari Tuhan.
U : Syukur kepada Allah

(Menyanyikan “Salam Damai” dan saling berjabat tangan)


Salam damai, salam damai, salam, salam
Damai Kristus besertamu, salam, salam

NYANYIAN UMAT
KJ 395:1-2, BETAPA INDAH HARINYA
Betapa indah harinya saat kupilih Penebus
Alangkah sukacitanya, ku membritakannya terus
Refrein:
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku
Ku diajari Penebus berjaga dan berdoa trus
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku.

Betapa indah janjiNya yang tlah mengikat hatiku


Kubri kasihku padaNya serta menyanyi bersyukur
Refrein:
Indahlah harinya …

(Umat duduk)
Masa Adven-Natal 2017 125

PELAYANAN FIRMAN
a. Doa Epiklese
b. Pembacaan Alkitab
Bacaan I: Yesaya 61:1-4, 8 -11
L: Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur pada Allah
Tanggapan: Mazmur 126
Bacaan II: 1 Tesalonikan 5:16 – 24
L: Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Bacaan Injil: Yohanes 1:6-8, 19 – 28
PF: Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah
mereka yang mendengarkan firman Allah dan
memeliharanya. Maranatha!
U: (aklamasi) Maranatha, maranatha, maranatha)
c. Khotbah: “Bersaksi Seperti Yohanes Pembaptis”
d. Saat Hening
(Umat berdiri)
MJ : Bersama umat Tuhan di sepanjang abad dan tempat,
marilah kita mengucapkan pengakuan iman kita
menurut Pengakuan Iman Rasuli ...
(Umat duduk)
DOA SYAFAAT
(PF Memimpin doa syafaat, diakhiri dengan Doa Bapa Kami)

PERSEMBAHAN
MJ : Saudaraku, saat ini kita diberi kesempatan untuk
mengucapkan rasa syukur melalui persembahan.
Sebelum memberikan persembahan, marilah kita
mendasari persembahan kita dari Ibrani 13:15-16:
“Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa
mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu
ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan
janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi
bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang
berkenan kepada Allah.”
126Masa Adven-Natal 2017

(Umat menyanyikan KJ 450:1, HIDUP KITA YANG BENAR)


Hidup kita yang benar, haruslah mengucap syukur
Dalam Kristus bergemar, jangalah tekebur.
Refrein:
Dalam susah pun senang, dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur Itu kehendakNya

(setelah bait I selesai, kantong persembahan dapat diedarkan


dengan iringan musik istrument. Setelah selesai, umat berdiri
dan bersama-sama menyanyikan bait III)
(KJ 450:3, HIDUP KITA YANG BENAR)
Apa arti hidupmu? Bukanlah ungkapan syukur
Karna Kristus, Penebus, berkurban bagimu.
Refrein:
Dalam susah pun senang, …
(Umat berdiri)
DOA PERSEMBAHAN:
(MJ memimpin doa persembahan)

NYANYIAN PENGUTUSAN
KJ 429: 2 – 3, MASIH BANYAK ORANG BERJALAN
Andaikata dulu murid-Mu tidak sudi bekerja
Mengabarkan cinta kasih-Mu pada dunia bercela,
Maka Injil yang Kauberikan pasti kini tak tersebar
Sehingga dunia akan hilang, tetap berdosa, bercemar
Utus kami menjadi saksi yang setia dan beriman
Mengisahkan kasih sorgawi pada orang berbeban.
Roh Kuduslah yang mengurapi agar kami tetap tekun
Di dalam kasih melayani setiap orang berkeluh.

PENGUTUSAN
PF : Arahkanlah hatimu kepada dunia!
U : Kami mengarahkan hati kami kepada dunia
Masa Adven-Natal 2017 127

PF : Jadilah sahabat bagi sesama!


U : Sebab kami rindu mempersaksikan Kristus
PF : Terpujilah Allah – Bapa, Anak dan Roh Kudus
U : Yang tidak pernah memisahkan kami dari kasihNya
sekarang dan selama – lamanya.

BERKAT
PF : Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau.
Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan
memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan
wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.
U : (Menyanyikan: Maranatha, Amin)

[ohpn]
128Masa Adven-Natal 2017
Masa Adven-Natal 2017 129

Liturgi Minggu JADILAH PADAKU


Adven IV MENURUT
PERKATAANMU
Minggu, 24 Desember
2017

Keterangan:
PL= Pelayan Liturgi; PF=
Pelayan Firman; MJ= salah satu
anggota Majelis Jemaat; L=
Lektor; U= Umat

PERSIAPAN
 DOA PERSIAPAN IBADAH DI KONSISTORI
 PENYALAAN LILIN ADVEN IV
 PEMBACAAN POKOK-POKOK PEWARTAAN
 SAAT TEDUH PRIBADI UMAT
 Lonceng Dibunyikan, umat berdiri dan menyanyikan
KJ. 91: 1-2.
PUTRI SION, NYANYILAH

Putri Sion, nyanyilah, soraklah, Yerusalem!


Mari sambut Rajamu, Raja Damai t’rimalah!
Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem!
Hosiana, Putra Daud, umat-Mu berkatilah!
Dirikanlah tahkta-Mu mahatinggi, mulia!
Hosiana, Putra Daud, umat-Mu, berkatilah!
130Masa Adven-Natal 2017

(Sementara jemaat menyanyi, PF dan majelis memasuki


ruang ibadah dari pintu utama serta berdiri berjajar
menghadap mimbar)

PANGGILAN BERIBADAH
MJ : Ibadah kita pada saat ini dilandasi oleh kuasa dan
kemurahan hati Allah terhadap seluruh umat serta
kerinduan-Nya agar kita mempercayakan diri sepenuhnya
kepada-Nya.
U : Allah yang Rahmani, mampukanlah kami untuk
memahami rencana-Mu!
MJ : Pikiran dan jalan-jalan-Mu sungguh besar,
U : Ajarlah kami menghitung-hitung setiap pekerjaan-
Mu!
MJ : Terpujilah Engkau dan layak dipuji!
(umat menyanyikan NKB. 54 sebanyak 3x. Sementara itu PF
dan majelis menuju tempat masing-masing)
Masa Adven-Natal 2017 131

Votum
PF : Ibadah Minggu Adven Minggu keempat ini berlangsung
dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
U : (aklamasi) Amin, amin, amin.
Salam
PF : Tuhan beserta Saudara!
U : Dan beserta Saudara juga.
(jemaat duduk)
Narasi Pembuka dan Pengakuan Dosa
PF : Saudaraku terkasih, Allah menghendaki agar setiap orang
bersedia untuk melayani-Nya dalam kehidupan keluarga,
gereja dan masyarakat. Melayani dalam pelbagai bentuk
apapun. Namun mari kita renungkan, seberapa banyak
orang yang menyambut panggilannya tersebut? Jujur
kita akui bahwa acapkali banyak dalih keluar dari mulut
kita sehingga kita tidak mau dibentuk untuk melayani-
Nya! Marilah kita menilik, bukankah Yesus telah
memberikan segalanya bagi kita? Bukankah Kristus
meminta balasan yang terbaik dari kita, sebagai wujud
ucapan syukur kita kepada-Nya? Apakah kita masih
berkeras untuk hidup mementingkan diri sendiri dan
tidak mau berbagi?

(Saat hening, umat berdoa secara pribadi dan mengaku


bahwa acapkali bersikap egois dan tidak menyambut
panggilan ilahi untuk melayani kehendak-Nya. Kemudian PF
melanjutkan refleksi pertobatan umat dengan memimpin
doa).

PF : Marilah kita mengungkapkan kerinduan akan penghiburan


ilahi dengan nyanyian KJ. 84: 1-2!

YA YESUS, DIKAU KURINDUKAN

Ya Yesus, Dikau kurindukan, lipurkan lara hatiku;


Seluruh hatiku terbuka menyambut kedatanganMu.
Bahagia, Terang sorgawi, Engkau Harapan dunia:
132Masa Adven-Natal 2017

Terbitlah, Surya Mahakasih, dan jiwaku terangilah!


Hatiku biar Kaujadikan palunganMu yang mulia
Dan dalam aku Kaucerminkan terang sorgawi yang baka,
Sebab dengan kehadiranMu keluhan batinku lenyap.
Kiranya lahir dalam aku dan tinggalah serta tetap!

BERITA ANUGERAH (jemaat berdiri)


PF : Berbahagialah setiap orang yang tidak mengeraskan hati
dalam dosa namun mau membuka diri pada rahmat
Allah! Dengarkanlah Firman-Nya dalam Yesaya 1:18-
19: “Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman
TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna
merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih
seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau
mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik
dari negeri itu.”
Demikianlah berita Anugerah dari Tuhan.
U : Syukur Kepada Allah!

(umat saling berjabatan tangan sambil mengucapkan


“Salam damai”)
Masa Adven-Natal 2017 133

PF : Marilah kita mengungkapkan kesetiaan kita dalam


nyanyian PKJ 127: 1-4!

(jemaat duduk)
PELAYANAN FIRMAN
 DOA EPIKLESE (OLEH PF)
 PEMBACAAN ALKITAB
Bacaan Pertama
Lektor : (membacakan 2 Samuel 7: 1-11, 16)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : SYUKUR KEPADA ALLAH!
134Masa Adven-Natal 2017

Mazmur Tanggapan
Lektor : (membacakan atau menyanyikan Mazmur 89: 1-4,
19-26 secara bergantian dengan umat).

Bacaan Kedua
Lektor : (membacakan Roma 16: 25-27)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : SYUKUR KEPADA ALLAH!
Pembacaan Injil
PF : Pembacaan Injil diambil dari Lukas 1: 26-38: …
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Yang berbahagia
ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan
yang memeliharanya. Maranatha!
U : (aklamasi) MARANATHA, MARANATHA, MARANATHA!

 KHOTBAH
 SAAT TEDUH
 DOA SYAFAAT
(jemaat berdiri)
PENGAKUAN IMAN
MJ : Bersama dengan umat Tuhan di segala abad dan tempat,
marilah kita memperbarui iman percaya kita dengan
mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli bersama-
sama.
(jemaat duduk)
PERSEMBAHAN
MJ : Marilah kita mengucapkan syukur atas kemurahan Allah
melalui persembahan yang kita kumpulkan bersama.
Marilah kita mengingat sabda Tuhan dalam Roma
12:1, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan
Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Masa Adven-Natal 2017 135

Marilah kita mempersembahkan dengan hantaran


nyanyian KJ 363: 1-3

BAGI YESUS KUSERAHKAN

Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya


Hati dan perbuatanku, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
Tanganku kerja bagi-Nya, kakiku mengikut-Nya;
Mataku memandang Yesus; yang kupuji Dialah!
Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!
Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!
Ya, sejak kupandang Yesus, kutinggalkan dosaku;
Pada Dia ‘ku terpaut, Dia Jurus’lamatku.
Bagi Yesus semuanya, Dia Jurus’lamatku
Bagi Yesus semuanya, Dia Jurus’lamatku

(Majelis mempersilakan umat berdiri, kemudian


memimpin doa pengucapan syukur yang dilanjutkan
dengan Doa Bapa Kami)

PENGUTUSAN
PF : Tuhan memanggil kita untuk berbuah dalam kehidupan
nyata!
U : Mampukanlah kami ya Tuhan!
PF : Tuhan menghendaki kita untuk tinggal di dalam-Nya!
U : Ajarlah kami untuk taat dan setia, ya Tuhan!
PF : Marilah kita nyatakan kesediaan kita untuk menjadi
murid-Nya dalam nyanyian KJ. 356: 1-2!

TINGGALAH DALAM YESUS

Tinggallah dalam Yesus, jadilah murid-Nya


b’lajarlah firman Tuhan, taat kepadanya
Tinggallah dalam Yesus, andalkan kuasa-Nya
136Masa Adven-Natal 2017

Dialah Pokok yang benar, kitalah ranting-Nya


Kita sebagai ranting pasti berbuahlah,
Asal dengan setia tinggal di dalamNya.
Tinggallah dalam Yesus, muliakan nama-Nya:
Hidup berlimpah kurnia hanya di dalamNya!

BERKAT
PF : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan, pulanglah dengan
damai, dan terimalah berkat-Nya: “Kasih karunia
Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa serta
persekutuan Roh Kudus, menyertai Saudara-saudara
(kita) sampai selama-lamanya.” Amin.
U : (menyanyikan) HOSIANA [5x] AMIN [3x].

[ohpn]
Masa Adven-Natal 2017 137

ALLAH YANG
TERLIBAT DI
Liturgi (Minggu) DALAM DUNIA
Malam Natal

Minggu, 24 Desember
2017

Keterangan:
PL= Pelayan Liturgi; PF= Pelayan Firman; MJ=
salah satu anggota Majelis Jemaat; L= Lektor; U=
Umat.
Tata Ibadah ini berisi refleksi umat. Bacaan I dan
Mazmur dikemas dalam refleksi.

PERSIAPAN IBADAH
 DOA PERSIAPAN IBADAH DI KONSISTORI
 SELURUH PELAYAN DUDUK BERSAMA UMAT
 PENYALAAN LILIN IBADAH
 PENGANTAR IBADAH
 SAAT TEDUH PRIBADI UMAT
 Lonceng Dibunyikan, umat berdiri. Liturgos mengajak
umat menyanyikan PKJ. 301 (5x).
138Masa Adven-Natal 2017

(Jemaat duduk)

REFLEKSI I: WAHAI SANG ANAK, DATANGLAH!


L : Dunia menyeru keadilan dan kebenaran! Nabi Yesaya
menubuatkan kehadiran Sang Anak Ilahi, sebagaimana
dinyatakan dalam Yesaya 9: 1-6!
“Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat
terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman,
atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan
banyak sorak-sorak dan sukacita yang besar; mereka
telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di
waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu
membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan
gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas
telah Kaupatahkan seperti padahari kekalahan Midian.
Masa Adven-Natal 2017 139

Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan


setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan
api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang
putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan
ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera
tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam
kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokoh-
kannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang
sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta
alam akan melakukan hal ini.”

Mari kita sambut Terang Sang Anak! Kita nyanyikan


bersama PKJ.308 (5x)!
140Masa Adven-Natal 2017

REFLEKSI II: MULIAKANLAH DIA YANG DATANG


(Mazmur 96)
L : Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah
bagi TUHAN, hai segenap bumi!
U: Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah
keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.
L : Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan
perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku
bangsa.
U: Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih
dahsyat dari pada segala allah.
L : Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi
TUHANlah yang menjadikan langit.
U: Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan
dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
L : Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN
sajalah kemuliaan dan kekuatan!
U: Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah
persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!
L : Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan
kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
U: Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja!
Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili
bangsa-bangsa dalam kebenaran."
L : Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah
gemuruh laut serta isinya,
U: biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka
segala pohon di hutan bersorak-sorai
Masa Adven-Natal 2017 141

L : di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk


menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

(Liturgos mempersilakan umat berdiri dan menyanyikan


KJ. 92: 1-3. Sementara itu PF, Perwakilan Majelis dan Umat
menyalakan lilin-lilin putih dengan mengambil api dari lilin
ibadah, serta membagikannya ke tengah umat sehingga
seluruh lilin umat menyala)
MALAM KUDUS
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, anak tidur tenang.
Malam kudus, sunyi senyap. Kabar baik menggegap;
Bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!”
Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat,
Tercermin bagi kami terus di wajahMu, ya Anak kudus,
Cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

REFLEKSI III: ALLAH YANG TERLIBAT DALAM DUNIA


(jemaat duduk)
 DOA EPIKLESE (OLEH PF)
 PEMBACAAN ALKITAB
Bacaan Titus 2: 11-14
Lektor : (membacakan Titus 2:11-14)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : SYUKUR KEPADA ALLAH!
Bacaan Injil
PF : Pembacaan Injil diambil dari Lukas 2:1-7
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Yang berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang
memeliharanya. Haleluya!
142Masa Adven-Natal 2017

U : (aklamasi) HALELUYA, HALELUYA, HALELUYA!

 REFLEKSI MALAM NATAL


 SAAT TEDUH
 DOA SYAFAAT

PENGAKUAN IMAN RASULI


L : Bersama dengan umat Tuhan di segala abad dan tempat,
marilah kita memperbarui iman percaya kita dengan
mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli bersama-sama.

PERSEMBAHAN PALUNGAN (jemaat duduk)


L : Marilah kita mengucap syukur melalui persembahan di
palungan sederhana. Kita diingatkan oleh firman Tuhan
dalam Matius 2:11, “Maka masuklah mereka ke dalam
rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-
Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka
tempat harta bendanya dan mempersembahkan
persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan
mur.”
Mari kita hantar dalam nyanyian syukur KJ. 101: 1-5!

ALAM RAYA BERKUMANDANG

Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;


Dari gunung, dari padang, kidung malaikat bergema
Gloria in exelcis Deo! Gloria in exelcis Deo!
Hai gembala kar’na apa sambutan ini menggegar?
Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?
Gloria in exelcis Deo! Gloria in exelcis Deo!
Sudah lahir Jurus’lamat - itu berita lagunya
Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan pada-Nya.
Gloria in exelcis Deo! Gloria in exelcis Deo!
Masa Adven-Natal 2017 143

Ikutilah, hai gembala, nyanyian sorga yang merdu;


Mainkan suling dan rebana dan bersyukur di hatimu!
Gloria in exelcis Deo! Gloria in exelcis Deo!
Mari, kita pun ke sana untuk melihat Putera
Mari, kita persembahkan suara dan hati pada-Nya!
Gloria in exelcis Deo! Gloria in exelcis Deo!
(Liturgos mempersilakan umat berdiri, kemudian memimpin
doa pengucapan syukur yang dilanjutkan dengan Doa Bapa
Kami yang dinyanyikan)
144Masa Adven-Natal 2017

PENGUTUSAN
PF : Arahkanlah hatimu kepada dunia!
U : Ke dalam dunialah kami berkarya!
PF : Seperti Sang Anak yang hadir melibatkan diri bagi
manusia dan semesta!
U : Demikianlah kami belajar solider terhadap sesama
dan semesta!
PF : Marilah kita nyatakan kesediaan dalam nyanyian PKJ.
185: 1-3!
TUHAN MENGUTUS KITA KE DALAM DUNIA

Bersama : Tuhan mengutus kita ke dalam dunia,


bawa pelita kepada yang gelap
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh
Dengan senang, dengan senang,
marilah kita melayani umat-Nya
Dengan senang, dengan senang,
berarti kita memuliakan nama-Nya.
Perempuan : Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
bagi yang sakit dan tubuhnya lemah
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh.
Bersama : Dengan senang, dengan senang,
marilah kita melayani umat-Nya
Dengan senang, dengan senang,
berarti kita memuliakan nama-Nya.
Laki-laki : Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
untuk yang miskin dan lapar berkeluh
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh.
Bersama : Dengan senang, dengan senang,
marilah kita melayani umat-Nya
Dengan senang, dengan senang,
berarti kita memuliakan nama-Nya.
Masa Adven-Natal 2017 145

BERKAT
PF : Pulanglah dengan damai dan terimalah berkat-Nya:
“Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah
Bapa serta persekutuan Roh Kudus, menyertai
Saudara-saudara (kita) sampai selama-lamanya.”
Amin.
U : (menyanyikan) KJ. 100!
MULIAKANLAH!

Muliakanlah, muliakanlah,
Tuhan Allah, Tuhan Allah, Mahatinggi!
Damai sejaht’ra turun ke bumi
Bagi orang pengasihan-Nya
Muliakanlah Tuhan Allah,
Muliakanlah Tuhan Allah!
Damai sejaht’ra turun ke bumi
Damai sejaht’ra turun ke bumi
Bagi orang, bagi orang pengasihan-Nya,
Bagi orang pengasihan-Nya, pengasihan-Nya
Muliakanlah, muliakanlah,
Tuhan Allah, Tuhan Allah, mahatinggi!
Damai sejaht’ra turun ke bumi
Bagi orang pengasihan-Nya
Amin, amin, amin.

[ohpn]
146Masa Adven-Natal 2017
Masa Adven-Natal 2017 147

PENGHARAPAN
Liturgi Natal DALAM NATAL
Senin, 25 Desember 2017

Keterangan:
PL= Pelayan Liturgi; PF=
Pelayan Firman; MJ= salah satu
anggota Majelis Jemaat; L=
Lektor; U= Umat

PERSIAPAN
 Lonceng dibunyikan 1x
 Segenap pelayan ibadah berdoa di ruang konsistori
 Penyalaan lilin ibadah
 Penatua membacakan warta jemaat lisan
 Saat teduh pribadi umat
 Lonceng 3 x rangkaian ibadah dimulai

UMAT BERHIMPUN

(umat berdiri)
MJ1 : Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat
terang yang besar; mereka yang diam di negeri
kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
148Masa Adven-Natal 2017

U : Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak,


dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita
di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen,
seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-
bagi jarahan.
MJ1 : Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas
bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan
seperti pada hari kekalahan Midian.
U : Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap
dan setiap jubah yang berlumuran darah akan
menjadi umpan api.
MJ1 : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang
putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan
ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai.

KJ 99:1-3 “Gita Sorga Bergema”

Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!


Damai dan sejahtera turun dalam dunia.”
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
permaklumkan Kabar Baik: Lahir Kristus, T’rang ajaib!
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
Yang di sorga disembah, Kristus, Raja yang baka,
lahir dalam dunia, dan Maria bunda-Nya.
Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar,
menyembuhkan dunia di naungan sayap-Nya,
tak memandang diriNya bahkan maut dit’rima-Nya,
lahir untuk memberi hidup baru abadi!
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”

(Sementara jemaat menyanyi, pelayan firman


Masa Adven-Natal 2017 149

dan majelis memasuki ruang ibadah dan berdiri


berjajar menghadap mimbar)
VOTUM
PF : Kebaktian Natal ini terjadi di dalam nama Bapa, Anak
dan Roh Kudus
Umat : Amin, amin, amin

SALAM
PF : Salam sejahtera bagi Saudara yang datang dengan
pengharapan dalam nama Tuhan, Tuhan sertamu.
Umat : Dan sertamu juga.

KATA PEMBUKA (umat duduk)


PF : Tema kebaktian Natal hari ini adalah “Pengharapan
dalam Natal”, Pengharapan itu hadir saat ini melalui
peristiwa Natal. Natal menjadi symbol kehadiran Allah
yang nyata dalam kehidupan manusia. Natal menjadi
symbol bagaimana pengharapan itu berproses. Natal
menjadi symbol perjalanan kembali manusia melalui
gerbang-gerbang menuju kesejatiannya sebagai umat
Allah, yang merespon panggilan Allah dengan
sukacita.

KJ 101:1-3 “Alam Raya Berkumandang”

Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;


dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema.
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelsis Deo!
Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar?
Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelsis Deo!
Sudah lahir Jurus’lamat – itu berita lagunya.
Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan pada-Nya.
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelsis Deo!
150Masa Adven-Natal 2017

PENGAKUAN DOSA
(MJ2 mengajak umat menaikkan doa pengakuan dosa
secara pribadi, ditutup dengan doa oleh MJ2)
MJ2 : “Ya Allah Tuhan kami, dengarlah seru doa pengakuan
dosa kami dan ampunilah kami yang seringkali jatuh
dalam keraguan akan kuasamu sehingga kami jatuh ke
dalam keputusasaan dan kehilangan harapan. Kiranya
pengampunan-Mu menuntun kami seturut dengan rahmat
dan setia-Mu yang besar. Amin”

KJ 121:1-2 “Dunia Kedinginan”

Dunia kedinginan, kaku membeku:


damai yang sejati tiada bertemu.
Wabah kekerasan, siksa tirani
sampai masa kini tidak berhenti.
Tapi Firman Allah tak terbelenggu:
Kasih mencairkan hati yang beku.
Dalam dunia dingin kandang cukuplah
untuk mengenali Khalik semesta.

BERITA ANUGERAH (umat berdiri)


PF : Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal.” Demikianlah berita anugerah dari Tuhan
Umat : syukur kepada Allah
(umat saling berjabat tangan sambil mengucapkan:
“Salam Damai”)
NYANYIAN UMAT
NKB 65:1-4 “Besar Kasih Allah”

Besar kasih Allah dalam Putra-Nya,


yang datang ke dunia demi manusia.
Masa Adven-Natal 2017 151

Kasih-Nya mengalir bak sungai deras;


mendamaikan hati, enyahkan cemas.
Dunia dirangkul dengan kasih-Nya,
dan dosa manusia dihapuskan-Nya.
Padamu, padaku dilimpahkan-Nya
warisan sorgawi besar dan baka.

PELAYANAN FIRMAN

Doa Epiklese (duduk)


Pembacaan Alkitab
 Bacaan I : Yesaya 62: 6 - 12
Lektor : “Demikianlah sabda Tuhan.”
Umat : Syukur kepada Allah
 Antar Bacaan : Mazmur 97
 Bacaan II : Titus 3: 4 – 7
Lektor : “Demikianlah sabda Tuhan.”
Umat : Syukur kepada Allah
 PF (membacakan):
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 2: 8 – 20 …
“Demikian Injil Tuhan Yesus Kristus, yang berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang setia
melakukannya. Haleluya!”
Umat : (menyanyikan) Haleluya, haleluya, haleluya

Khotbah: “Pengharapan dalam Natal”


Saat Hening

PENGAKUAN IMAN (Umat berdiri)


MJ3 : bersama dengan gereja di segala abad dan tempat
marilah kita mengikrarkan Pengakuan Iman kita
152Masa Adven-Natal 2017

dengan bersama-sama menyanyi KJ 280:1-3 “AKU


PERCAYA”

Aku percaya Allah yang kekal,


yang oleh Sabda kita kenal:
Bapa Pencipta alam semesta,
yang mengasihi manusia.
Aku percaya Put’ra Tunggal-Nya
yang disalibkan di Golgota,
yang dari kubur bangkit dan menang,
naik ke sorga dalam terang.
Aku percaya pada Roh Kudus
yang mendiami kita terus.
Aku percaya G’reja yang esa;
‘ku jadi suci di dalamnya.

DOA SYAFAAT (umat duduk)

PELAYANAN PERSEMBAHAN

MJ3 : Hari ini telah lahir Kristus yang menyatakan bela rasa
Allah bagi umat-Nya, untuk itu marilah kita nyatakan
syukur kita melalui persembahan dengan didasari firman
Tuhan di dalam 1 Tawarikh 16:8-9, “Bersyukurlah
kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah
bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah
segala perbuatan-Nya yang ajaib!”

KJ 123:1 - 4 “SLAMAT, SLAMAT DATANG”

S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku!


Jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu.
Masa Adven-Natal 2017 153

S’lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;


damai yang Kau bawa tiada taranya. Salam, salam!
“Kyrie eleison”: Tuhan, tolonglah!
Semoga kidung kami tak bercela.
BundaMu Maria diberi karunia
melahirkan Dikau kudus dan mulia. Salam, salam!
Nyanyian malaikat nyaring bergema;
gembala mendengarnya di Efrata:
“Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku!
Dalam kandang domba kau dapat bertemu.” Salam, salam!
Datang orang Majus ikut bintang-Nya,
membawa pemberian dan menyembah.
Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur;
pada Jurus’lamat mereka bersyukur. Salam, salam!
(umat berdiri)
DOA PERSEMBAHAN dan Doa Bapa Kami (oleh MJ4)

NYANYIAN PENGUTUSAN
KJ 120:1-3 “Hai, Siarkan di Gunung”

Refrein: (oleh semua)


Hai, siarkan di gunung, di bukit dan di mana juga,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!

(oleh seorang pria)


Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
terpancar dari langit cahaya mulia.
(Perempuan)
Gembala sangat takut ketika mendengar
nyanyian bala sorga gempita menggegar.
(semua)
Terbaring di palungan yang hina dan rendah,
154Masa Adven-Natal 2017

Sang Bayi menyampaikan selamat dunia.

PENGUTUSAN
PF : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan
Umat : Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF : Jadilah saksi Kristus
Umat : Syukur kepada Allah
PF : Terpujilah Tuhan
Umat : Kini dan selamanya

BERKAT
PF : Kini terimalah berkat Tuhan: “Kasih dari Allah
Bapa, anugerah Tuhan Yesus Kristus serta
penghiburan dari Roh Kudus kiranya senantiasa
menyertai dan memberkati Saudara.”
Umat : (menyanyikan) Haleluya (5x) Amin (3x)

[mp]
Masa Adven-Natal 2017 155

MEREFLEKSIKAN
Liturgi Minggu KEHIDUPAN
KELUARGA
Minggu, 31 Desember
BERSAMA YUSUF
2017
DAN MARIA

Keterangan:
PL= Pelayan Liturgi; PF=
Pelayan Firman; MJ= salah satu
anggota Majelis Jemaat; L=
Lektor; U= Umat

PERSIAPAN IBADAH
 Lonceng 3 kali, umat memasuki ruang ibadah dan menyiapkan
diri dalam saat teduh
 Lonceng 2 kali, Pembacaan Warta Jemaat
 Lonceng 1, umat berdiri. Pelayan liturgi memasuki ruang
ibadah dan menyalakan lilin Adven III.
(Catatan: Persiapan ibadah silakan disesuaikan dengan
kebiasaan yang ada di gereja masing-masing)

(Umat berdiri)
PANGGILAN BERIBADAH
PL : Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatiku,
U : Aku mau menceritakan segala perbuatanMu yang ajaib
PL : Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau
U : Bermazmur bagi namaMu yang maha tinggi
156Masa Adven-Natal 2017

PL : Marilah kita memuji nama Tuhan!

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 3:1-2, KAMI PUJI DENGAN RIANG
Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar
Bagai bunga t‘rima siang, hati kami pun mekar
Kabut dosa dan derita, kebimbangan tlah lenyap
Sumber suka yang abadi, bri sinar-Mu menyerap.
(Pelayan ibadah memasuki ruang ibadah)
Kau memb‘ri, Kau mengampuni
Kau limpahkan rahmat-Mu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih
Kau jadikan milik-Mu.
Agar kami menyanyangi, meneladan kasih-Mu.

VOTUM DAN SALAM


PF : Marilah kita awali ibadah Minggu saat ini dengan pengakuan,
bahwa pertolongan kita adalah dari Allah Bapa yang
menjadikan langit, bumi dan segala isinya, dan yang sekali-
kali tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya.
U : (Aklamasi) Amin ... Amin ... Amin ...
PF : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
dari Yesus Kristus ada pada saudara sekalian.
U : Ada pada saudara juga.
(Umat duduk)
KATA PEMBUKA
PL : Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, ibadah saat ini adalah
ibadah Minggu terakhir di tahun 2017. Besok pagi kita
akan memasuki tahun yang baru. Ada banyak peristiwa
atau pengalaman yang telah terjadi di tahun 2017 ini,
khususnya yang terjadi dalam keluarga kita. Karena itu,
saat ini kita diajak untuk merefleksikan kehidupan keluarga
Masa Adven-Natal 2017 157

bersama Yusuf dan Maria. Melalui tema ini kita diingatkan


kembali akan pentingnya kesetiaan dalam keluarga. Mari
terus belajar membangun relasi yang baik antar anggota
keluarga, serta menghayati panggilan kita dalam keluarga.

NYANYIAN UMAT
KJ 370:1-2, KU MAU BERJALAN DENGAN JURUSELAMATKU
Ku mau berjalan dengan Juru slamatku
Di lembah berbunga dan berair sejuk
Ya kemana juga aku mau mengikutNya
Sampai aku tiba di negri baka
Refrein
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus
Ku tetap mendengar dan mengikutNya.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus
Ya kemana juga ku mengikutNya.
Ku mau berjalan dengan Juru slamatku
Di lembah gelap di badai yang menderu.
Aku takkan takut dibahaya apapun
Bila ku dibimbing tangan Tuhanku.
Refrein

PENGAKUAN DOSA
PF : (Pelayan Firman mengajak umat untuk berdoa secara
pribadi. Kemudian PF menutup doa pengakuan dosa)

NYANYIAN UMAT
KJ 462: 1-4 TOLONG AKU TUHAN
Tolong aku, Tuhan, bimbing tanganku
Jangan sia-sia karya hidupku.
Ajar aku, Tuhan, rajin bekerja
Menunaikan tugas dalm dunia.
158Masa Adven-Natal 2017

Ajar aku mengatur maksud hidupku


Jangan memntingkan hanya diriku.
Tuhan yang abadi, bina hatiku
Menunjukkan kasih kan sesamaku.

(Umat berdiri)
BERITA ANUGERAH
PF : Bagi kita semua yang dengan sungguh mengaku dosa di
hadapan Tuhan dan menyerahkan diri kita untuk dibaharui
oleh Roh-Nya, sambutlah berita anugerah dari surat Kolose
2:6-7.
(diakhiri dengan: demikianlah berita anugerah dari Tuhan)
U : Syukur pada Allah
(Umat diajak untuk saling bersamalan satu dengan yang lain.
Setelah selesai, dengan tetap berdiri, umat menyanyikan
lagu: Kasih Tuhanku Lembut)
NKB 73:1,3 KASIH TUHANKU LEMBUT
Kasih Tuhanku lembut! Pada-Nya kubertelut
Dan kudambakan penuh: Kasih besar
Yesus datang di dunia, tanggung dosa manusia
Bagiku pun nyatalah: Kasih besar.
Refrein:
Kasih besar, kasih besar
Tidak terhingga dan ajaib benar: Kasih besar!
Wahai insan, datanglah! Mari sambut kasih-Nya.
Ingat akan janji-Nya: Kasih besar
Yesus tlah memanggilmu, simak suara-Nya merdu
Dan serahkan hatimu, Kasih besar!
(Umat duduk)
PELAYANAN FIRMAN
 Pujian Persiapan:
KJ 50a: 1,6 SABDAMU ABADI
Sabda-Mu abadi, suluh langkah kami
Masa Adven-Natal 2017 159

Yang mengikutinya hidup sukacita.

Tolong, agar kami rajin mendalami


Lalu melakukan sabda-Mu, ya Tuhan.
 Pembacaan Firman:
Bacaan I
Lektor : (Membaca Kitab Yesaya 61:10 – 62:3)
Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur pada Allah
Tanggapan:
Mazmur 148 (dibaca bersahutan atau dinyanyikan)
Bacaan ke II:
Lektor : (Membaca Surat Galatia 4:4-7)
Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur pada Allah
Bacaan Injil:
PF : (Membaca Injil Lukas 2:22-40)
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah
orang yang mendengarkan Firman Allah dan
memeliharanya dalam hidupnya sehari-hari,
Haleluya!
U : (Menyanyikan haleluya, Haleluya, Haleluya!
 Khotbah:
 Saat Teduh

PENGAKUAN IMAN RASULI


MJ: Bersama dengan umat Tuhan di segala abad dan tempat,
marilah kita mengucapkan iman percaya kita berdasarkan
Pengakuan Iman Rasuli, yang demikian: Aku Percaya ...

DOA SYAFAAT
PF: (Menaikkan doa syafaat)
160Masa Adven-Natal 2017

PERSEMBAHAN
MJ: (Membaca Mazmur 96:8). Marilah kita bawa persembahan
syukur kita kepada-Nya.

NYANYIAN UMAT
KJ 393:1-3 TUHAN BETAPA BANYAKNYA

Tuhan betapa banyaknya berkat yang Kau beri


Teristimewa rahmat-Mu dan hidup abadi
Refrein:
Trimakasih ya Tuhanku atas keselamatanku
Padaku telah Kau beri, hidup bahagia abadi.
(Kantong persembahan diedarkan ke umat)
Sanak saudara dan teman Kau b‘ri kepadaku
Berkat terindah ialah ku jadi anak-Mu
Refrein:
Setiap hari rahmat-Mu tiada putusnya
Hendak kupuji nama-Mu tetap selamanya. Refrein:
(Umat berdiri)
MJ: (Menaikkan doa persembahan)

NYANYIAN PENGUTUSAN
KJ 436:1-2 LAWANLAH GODAAN
Lawanlah godaan, slalu bertekun
Tiap kemenangan kau tambah teguh
Nafsu kejahtan harus kau tentang
Harap akan Yesus pasti kau menang
Refrein:
Mintalah pada Tuhan agar kau dikuatkan
Ia beri pertolongan pastilah kau menang
Tinggalkan yang jahat, dosa dicegah
Masa Adven-Natal 2017 161

Tindakanmu tulus tiada bercela


Junjung kebenaran, hidup dalam trang
Harap akan Yesus, pasti kau menang
Refrein:
Mintalah pada Tuhan agar kau dikuatkan
Ia beri pertolongan pastilah kau menang

PENGUTUSAN DAN BERKAT


PF : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan
U : Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF : Jadilah saksi Kristus
U : Syukur pada Allah
PF : Terpujilah Tuhan
U : Kini dan selamanya
PF : Terimalah berkat Tuhan: Tuhan memberkati saudara dan
melindungi saudara. Tuhan menyinari saudara dengan
wajah-Nya dan memberi saudara kasih karunia. Tuhan
menghadapkan wajah-Nya kepada saudara dan memberi
saudara damai sejahtera. Amin
U : (Menyanyikan: Haleluya 5x, Amin 3x)

[blt]
162Masa Adven-Natal 2017
Masa Adven-Natal 2017 163

PUJILAH TUHAN
Liturgi Malam Tahun SANG TERANG
Baru DUNIA
Minggu, 31 Desember
2017

Keterangan:
Lit= Liturgos; PF= Pelayan
Firman; MJ= salah satu anggota
Majelis Jemaat; L= Lektor; U=
Umat

PERSIAPAN IBADAH
 Lonceng 3 kali, umat memasuki ruang ibadah dan menyiapkan
diri dalam saat teduh
 Lonceng 2 kali, Pembacaan Warta Jemaat
 Lonceng 1 kali, umat berdiri. Pelayan liturgi memasuki ruang
ibadah dan menyalakan lilin.
(Catatan: Persiapan ibadah dapat disesuaikan dengan
kebiasaan yang ada di gereja masing-masing)

BERHIMPUN
MJ1 : Saudaraku, waktu begitu cepat berlalu, tak terasa kita
sudah di penghujung waktu di tahun 2017 ini. Ya…
sebab satu tahun hampir berlalu, tahun baru sudah di
ambang pintu. Syukur kepada Tuhan, Sebab Sang Terang
kehidupan bersinar dari Pangkuan Allah Bapa, menerangi
jagad raya, hingga di penghujung tahun ini. Ia akan terus
bersinar di waktu nanti. Betapa Sang Terang telah hadir,
dalam wujud seorang bayi di dalam palungan. Mari kita
164Masa Adven-Natal 2017

rayakan kesederhanaan Sang Terang. Kita rayakan dengan


kemurnian hati bersama Sang Terang. Jika mungkin masih
ada kesempatan, terlebih dahulu kita bersembah sujud
kepada Tuhan Sang Surya Kehidupan Kehidupan.

(Umat Berdiri)
Nyanyian Umat
KJ 3:1-3 Kami Puji dengan Riang

Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;


Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinar-Mu menyerap.
Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmat-Mu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milik-Mu
Agar kami menyayangi, meneladan kasih-Mu.
(bait 3 dapat dinyanyikan Dengan Modulasi)

Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.


Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.

Votum dan Salam


PF : Ibadah Syukur pada penghujung tahun ini, berlangsung
di dalam nama Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Sang Terang yang terus bersinar dari masa ke masa.
Umat : (dinyanyikan) Amin, Amin, Amin
PF : Tuhan beserta saudara
Umat : Dan beserta saudara juga.

(Umat Duduk)
Litani Pembuka dengan Pujian
Masa Adven-Natal 2017 165

Lit : Kasih Allah terus bertambah-tambah membimbing di


setiap waktu, bersama melewati suka duka yang hendak
berlalu.
Solis Menyanyikan Pujian Umat: KJ 13:1 “Allah Bapa Tuhan”

Allah Bapa, Tuhan, dimuliakanlah nama-Mu!


Allah Bapa, Tuhan, dimuliakanlah nama-Mu!
Langit bumi ciptaan-Mu, kamipun anak-anak-Mu.
Datanglah dengan kasih-Mu!
Umat : Syukur kepada Tuhan sebab Dialah yang mengatur dan
mengendalikan segala sesuatu.
Umat Menyanyikan Pujian Umat: KJ 13:2 “Allah Bapa
Tuhan”
Yesus Kristus, Tuhan, yang membawa kes'lamatan,
Yesus Kristus, Tuhan, yang membawa kes'lamatan,
Lahir dalam dunia ini, mati tapi bangkit lagi,
Kaulah Jurus'lamat kami!
Lit : Allah tempat kita berteduh, tempat perlindungan dan
harapan. Ia mendengar jeritan hati Umat-Nya.
Solis Menyanyikan Pujian Umat: KJ 13:3 “Allah Bapa
Tuhan”
Ya Roh Kudus, Tuhan, tolong kami lawan dosa.
Ya Roh Kudus, Tuhan, tolong kami lawan dosa;
Sucikanlah hati kami, b'rilah hidup yang sejati;
Tingallah bersama kami!
Umat : Syukur kepada Tuhan, sebab dengan terang-Nya
yang ajaib Allah memberi kelegaan, kekuatan dan
sukacita.
Umat Menyanyikan KJ 13:4 “Allah Bapa Tuhan”
Allah kami Yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus,
Allah kami Yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus,
166Masa Adven-Natal 2017

Kami datang menyembah-Mu, memasyhurkan kuasa-Mu.


Puji syukur kepada-Mu!

PENGAKUAN DOSA
Lit :
Marilah kita berdoa,
Ya Bapa Ya Maha Kudus, kami bersyukur karena Terang-Mu
mempertobatkan kami, membuka hati dan pikiran kami,
agar kami tak tertipu oleh dunia ini.
Ya Yesus Putera Allah Yang Maha Kudus,
ajar kami untuk sepenuh daya terus taat kepada Sang Bapa.
Ya Roh Kudus Cahaya Hati kami, biarlah sinar-Mu menembus
benteng-benteng kebebalan kami, mendidik diri kami supaya
hidup dalam kehendak dan cinta kasih-Mu
Dengan Rahmat dan Cinta Sang Allah Trinitas,
Kami telah berdoa,
Amin.

Pujian Umat KJ 405:1-3 “Kaulah Ya Tuhan Surya Hidupku”


Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku;
asal Kau ada, yang lain tak perlu.
Siang dan malam Engkau kukenang;
di hadirat-Mu jiwaku tenang!
Kaulah Hikmatku, Firman hidupku;
Kau besertaku dan 'ku beserta-Mu.
Engkau Bapaku, aku anak-Mu;
dengan-Mu, Tuhan,'ku satu penuh.
(Umat berdiri)
(dapat dinyanyikan dengan modulasi)
Kaulah bagiku tempat berteduh;
Kaulah perisai dan benteng teguh. Sukacitaku kekal dalam-
Mu; Kuasa sorgawi, Engkau kuasaku!
Masa Adven-Natal 2017 167

BERITA ANUGERAH
PF : Marilah kita menerima anugerah Allah sebagaimana tertulis
pada Roma 11:36, demikian:
“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan
kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-
lamanya”
Demikianlah Berita Anugerah dari Tuhan
Umat : Syukur kepada Allah.

(Umat Saling berjabat tangan seraya berucap:


“Salam Damai”)

Pujian Umat KJ 281: “Segala Benua dan Langit Penuh


Segala benua dan langit penuh
dengan bunyi Nama yang sangat merdu,
penghiburan orang berhati penat,
pengharapan orang yang sudah sesat.
Nama itu suci kudus. Siapa belum mengenal Penebus?

Sesungguhnya Yesus yang layak benar


dib''ri Nama itu, kudus dan besar,
yang oleh sengsara kematianNya
memb''ri keampunan dan damai baka.
Nama itu suci kudus. Siapa belum mengenal Penebus?
Sekalian bangsa sekali hendak berlutut
di hadapan Yesus kelak dan kita kiranya menyanyi
serta malaikat di sorga pujian sembah
Yesus, Yesus, Tuhan Kudus, dipuji kekal nama-Mu, Penebus!

(Umat duduk)
PELAYANAN FIRMAN
 Doa Pelayanan Firman
PF: Ya Yesus Cahaya hati kami, bukalah hati dan pikiran kami,
tuliskanlah Sabda-Mu di relung-relung hati kami, Sekalipun
kami terdiam, kami berbicara dan mendengarkan. Di
dalam cinta kasih-Mu kami berdoa. Amin.
168Masa Adven-Natal 2017

 Pembacaan Alkitab
Bacaan I
L1 : Yesaya 61:10-62:3
Demikianlah Sabda Tuhan
Umat : Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
PNJ/Lit 2: Mazmur 148 (dibaca/didaraskan)
Bacaan II
Lit 3 : 1 Raja-raja 3:5-14
Demikianlah Sabda Tuhan
Umat : Syukur kepada Allah

(Umat Berdiri)
Bacaan Injil
F PF : (membaca Injil Yohanes 8:12-19)
Demikianlah Injil Yesus Kristus Yang berbahagia
adalah yang mendengar, merenungkan, dan bersuka
melakukan.
Umat : (Aklamasi) Haleluya Haleluya Haleluya

Khotbah (Umat duduk)


Saat Hening

PENGAKUAN IMAN (Umat berdiri)


MJ2 : Bersama dengan umat Tuhan di segala tempat dan abad,
marilah kita memperbaharui iman percaya kita dengan
mengaku demikian ....
DOA SYAFAAT (Umat duduk)
(dapat diakhiri dengan Doa Bapa Kami dalam Pujian)

PELAYANAN PERSEMBAHAN
MJ3 : Marilah kita menghaturkan persembahan syukur dengan
hati yang tulus ikhlas dan yang terbaik bagi Tuhan.
Masa Adven-Natal 2017 169

Sebagai landasan persembahan, Firman Tuhan terambil


dari Mazmur 107:21-22:
Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena
kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya
yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah
mereka mempersembahkan kurban syukur, dan
menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan
sorak-sorai.

Pujian Pengantar Persembahan


KJ 450 “ Hidup Kita Yang Benar”

Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.


Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.
Reff:
Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!
Biar badai menyerang, biar ombak menyerang,
aku akan bersyukur kepada Tuhanku.
Reff:
Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,
kar'na Kristus, Penebus, berkurban bagimu!
Reff:
Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

Bertekun bersyukurlah hingga suara-Nya kaudengar:


"Sungguh indah anak-Ku, ungkapan syukurmu."
Reff:

Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku.


Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku!
Reff:

Doa Persembahan (oleh MJ3) (Umat berdiri)


170Masa Adven-Natal 2017

PENGUTUSAN
PF : Saudara-Saudara, kita telah mendengar Berita bahwa Yesus
Kristus adalah Cahaya Kemuliaan Abadi, Surya Keadilan,
Penasihat Agung, Sang Raja Damai. Maka biarlah dengan
belas kasih Tuhan yang tak berbatas, mari kita bersahabat
dengan saudara dan saudari kaum miskin. Marilah kita
nyatakan kelembutan dan kerendahhatian saat berjumpa
dengan sesama. Marilah kita melangkah dengan cinta
Tuhan. Kita pancarkan Terang-Nya pada kehidupan.

Pujian Umat (Umat berdiri)


KJ 292:1-3 “ Tabuh Gendang “

Tabuh gendang! Sambil menari, nyanyikan lagu yang merdu!


Bunyikanlah gambus, kecapi: mari memuji Allahmu!
Karya besar yang agung benar t’lah dilakukan-Nya
terhadap umat-Nya!
Israel pun atas berkat-Nya, riang gembira bermazmur.
Ikut serta kita percaya, dan kepada-Nya bersyukur:
“Tuhanlah baik, kasih-Nya ajaib, kekal selamanya;
terpuji namaNya!”
Dulu telah dari himpitan, Ia bebaskan umatNya.
Habis mendung Ia berikan, sinar mentari yang cerah!
Puji terus yang Mahakudus: bebanmu yang berat
diganti-Nya berkat!

PENGUTUSAN DAN BERKAT


PF : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan
Umat : Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF : Jadilah saksi Kristus
Umat : Syukur kepada Allah
PF : Terpujilah Tuhan
Umat : Kini dan selamanya
PF : Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau
Masa Adven-Natal 2017 171

Tuhan menyinari engkau dengan Wajah-Nya dan


memberi engkau kasih karunia Tuhan menghadapkan
wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.
Umat : (aklamasi) Haleluya, Amin
[gw]
172Masa Adven-Natal 2017
Masa Adven-Natal 2017 173

Liturgi Tahun Baru HIDUP DI DALAM


YESUS
Senin, 1 januari 2018

Keterangan:
N= Narator; PF= Pelayan
Firman; MJ= salah satu anggota
Majelis Jemaat; L= Lektor; U=
Umat

PERSIAPAN
 doa persiapan ibadah
 penyalaan lilin ibadah
 pembacaan pokok-pokok warta jemaat
 saat teduh pribadi

PANGGILAN BERIBADAH (berdasarkan Mazmur 22: 2-6, 20)


MJ1 : Bersama dengan mereka yang tidak memiliki pengharapan,
berkesah dalam derita berkepanjangan, kita serukan seturut
jeritan Pemazmur: Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan aku?
U. : AKU BERSERU, TETAPI ENGKAU TETAP JAUH DAN TIDAK
MENOLONG AKU.
MJ1 : Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi
Engkau tidak menjawab,
U. : DAN PADA WAKTU MALAM, TETAPI TIDAK JUGA AKU
TENANG.
MJ1 : Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam
174Masa Adven-Natal 2017

U. : DI ATAS PUJI-PUJIAN ORANG ISRAEL.


MJ1 : Kepada-Mu, nenek moyang kami percaya;
U. : MEREKA PERCAYA, DAN ENGKAU MELUPUTKAN MEREKA.
MJ1 : Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput;
U. : KEPADA-MU MEREKA PERCAYA, DAN MEREKA TIDAK
MENDAPAT MALU.
M. : Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh;
U. : YA KEKUATANKU, SEGERALAH MENOLONG AKU!

(Lonceng dibunyikan, umat berdiri dan menyanyikan NKB.


128:1, 3)
KU BERSERAH KEPADA ALLAHKU

Ku berserah kepada Allahku, di darat pun di laut menderu.


Tiap detik tak berhenti, Bapa sorgawi t’rus menjagaku.
Refrein:
Ku tahu benar ku dipegang erat, di gunung tinggi dan samudera
Di taufan g’lap ku didekap, Bapa sorgawi t’rus menjagaku.
Kepada Tuhan aku berserah, di gua singa, saat disesah.
Dalam erang atau senang, Bapa sorgawi t’rus menjagaku.
Refrein:

 sementara jemaat menyanyi, pelayan firman dan majelis


memasuki ruang ibadah

VOTUM
PF. : Ibadah ini berlangsung di dalam nama Allah Bapa,
Putera dan Roh Kudus
U. : AMIN
PF. : Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari
manakah akan datang pertolonganku?
U. : PERTOLONGANKU IALAH DARI TUHAN, PENCIPTA
LANGIT DAN BUMI.
PF. : Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak
akan terlelap (Mazmur 121:1-3)
Masa Adven-Natal 2017 175

U. : (aklamasi) AMIN! AMIN! AMIN!


SALAM
PF : Tuhan beserta Saudara!
U : DAN BESERTA SAUDARA JUGA.

 umat duduk

KATA PEMBUKA DAN PENGAKUAN UMAT


N : Hari ini kita memasuki tahun yang baru, tahun 2018.
Tidak ada seorang pun di antara kita yang tahu apa yang
akan terjadi di depan. Hanya Tuhan pemegang masa
depan yang mengerti kehidupan. Marilah kita meminta
Ia menolong kita memasuki masa yang baru ini.

 Umat menyanyikan refrein NKB 111


Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah!
Tanpa Dikau semua binasa kelak:
Ya Tuhan tolonglah!

N : Mungkin kita melewati tahun 2017 dengan pedih


Kita merasa tangan tak lagi mampu mengangkat,
air mata tak mampu lagi mengucur,
hati serasa beku,
menatap gelimpangan derita mengiringi hidup,
tatapan mata kosong, seakan tanpa masa depan,
mengerang kesakitan tanpa ada jemari yang membelai,
berserulah kepada Tuhan: tolonglah kami!
 Umat menyanyikan refrein NKB 111
Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah!
Tanpa Dikau semua binasa kelak:
Ya Tuhan tolonglah!
N. : Kini kita masuk tahun yang baru dalam gentar...
Sebuah tanya berulang kali menghantui hati...
Apa lagi yang akan terjadi, Tuhan?
Kegentaran itu, marilah segera kita tepis jauh-jauh
karena kita mengingat firman-Nya:
176Masa Adven-Natal 2017

U. : JANGANLAH KECUT DAN TAWAR HATI, \SEBAB TUHAN,


ALLAHMU, MENYERTAI ENGKAU, KEMANAPUN ENGKAU
PERGI (Yosua 1:9b).

N. : Beri kami kekuatan ya Tuhan, untuk mengisi hari-hari


di tahun yang baru dan tolonglah kami...
 Umat menyanyikan refrein NKB 111
Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah!
Tanpa Dikau semua binasa kelak:
Ya Tuhan tolonglah!
 umat berdiri

BERITA ANUGERAH
PF : Marilah kita bertekad mengisi hari-hari kita di tahun
2018 ini dengan mengingat firman-Nya: ”Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu
enak dan beban-Kupun ringan” (Mat 11:28-30).
Demikianlah Berita Anugerah dari Tuhan.
U : SYUKUR KEPADA ALLAH!

 Umat saling berjabat tangan dan saling mengucap “salam


damai”
PF : Marilah kita mengimani janji setia Tuhan yang
menemani langkah kita, bagai surya yang bersinar.
Marilah kita menyanyikan KJ 405:1-3
KAULAH, YA TUHAN, SURYA HIDUPKU

Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku;


asal Kau ada, yang lain tak perlu.
Masa Adven-Natal 2017 177

Siang dan malam Engkau kukenang;


Di hadirat-Mu jiwaku tenang!
Kaulah Hikmatku, Firman hidupku;
Kau besertaku dan ’ku serta-Mu.
Engkau Bapaku, aku anak-Mu;
dengan-Mu, Tuhan, ’ku satu pernuh.
Kaulah bagiku tempat berteduh;
Kaulah perisai dan benteng teguh.
Sukacitaku kekal dalam-Mu;
Kuasa sorgawi, Engkau kuasaku!
 umat berdiri

PELAYANAN FIRMAN
 DOA EPIKLESE (OLEH PF)
 PEMBACAAN ALKITAB
Bacaan Pertama
Lektor : (membacakan Bilangan 6:22-27)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : SYUKUR KEPADA ALLAH!
Mazmur Tanggapan
Lektor : (membacakan atau menyanyikan Mazmur 8
secara bergantian dengan umat).
Bacaan Kedua
Lektor : (membacakan Galatia 4:4-7)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : SYUKUR KEPADA ALLAH!
Pembacaan Injil
PF : Pembacaan Injil Yesus Kristus diambil dari
Lukas 2:15-21.
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Yang
berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
Firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Haleluya!
178Masa Adven-Natal 2017

U : (aklamasi) HALELUYA, HALELUYA, HALELUYA!


 KHOTBAH
 SAAT TEDUH

 umat berdiri

PENGAKUAN IMAN RASULI


M : Bersama dengan umat Tuhan, marilah kita
memperbarui iman percaya kita dengan mengucapkan
Pengakuan Iman Rasuli bersama-sama.

 umat duduk

DOA SYAFAAT
(oleh PF)
PERSEMBAHAN SYUKUR
M : Marilah kita mengucapkan syukur atas kemurahan Allah
yang menghantar kita memasuki tahun 2018 ini, melalui
persembahan yang akan kita kumpulkan bersama.
Marilah kita mengingat sabda Tuhan dalam 1 Petrus 2:5,
“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi
suatu imamat kudus, untuk mempersem-bahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah.”
Persembahan kita haturkan sambil menyanyikan KJ
363:1-4
BAGI YESUS KUSERAHKAN

Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya;


hati dan perbuatanku, pun waktuku milik-Nya.
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya.

Tanganku kerja bagi-Nya kakiku mengikut-Nya;


mataku memandang Yesus; yang kupuji Dialah!
Masa Adven-Natal 2017 179

Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!


Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!
Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya;
hati dan perbuatanku, pun waktuku milik-Nya.
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya.

Tanganku kerja bagi-Nya kakiku mengikut-Nya;


mataku memandang Yesus; yang kupuji Dialah!
Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!
Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!

 Majelis mempersilakan umat berdiri, kemudian memimpin


doa pengucapan syukur.

PENGUTUSAN (berdasarkan Habakuk 3:17-19)


PF. : Sekalipun pohon ara tidak berbunga,
U. : POHON ANGGUR TIDAK BERBUAH, HASIL POHON ZAITUN
MENGECEWAKAN,
PF. : sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan
makanan,
U. : KAMBING DOMBA TERHALAU DARI KURUNGAN, DAN
TIDAK ADA LEMBU SAPI DALAM KANDANG,
PF. : namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN,
U. : BERIA-RIA DI DALAM ALLAH YANG MENYELAMATKAN
AKU.
PF : ALLAH Tuhanku itu kekuatanku:
U. : IA MEMBUAT KAKIKU SEPERTI KAKI RUSA, IA
MEMBIARKAN AKU BERJEJAK DI BUKIT-BUKITKU.

 umat menyanyikan NKB 188:1, 3


TIAP LANGKAHKU

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan


dan tangan kasih-Nya memimpinku.
180Masa Adven-Natal 2017

Di tengah bagai dunia menakutkan,


Hatiku tetap tenang teduh.
Refrein:
Tiap langkahku ku tahu yang Tuhan pimpin
ke tempat tinggi ku dihantar-Nya,
hingga sekali nanti aku tiba
di rumah Bapa, sorga yang baka.
Di waktu imanku mulai goyah
dan bila jalanku hampir sesat,
kupandang Tuhanku, Penebus dosa,
ku teguh sebab Dia dekat.
Refrein:

BERKAT
PF. : Arahkanlah langkahku di tahun 2018 ini kepada Tuhan
U. : KAMI MENGARAHKANNYA
PF. : Yakinilah janji-Nya menyertai seperti matahari yang
selalu terbit di pagi hari
U. : KAMI PERCAYA
PF. : Terimalah berkat-Nya:
Tuhan memberkati dan melindungi saudara; Tuhan
menyinari saudara dengan wajah-Nya dan memberi
saudara kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-
Nya kepada saudara dan memberi saudara damai
sejahtera. AMIN.
U : (menyanyikan) HALELUYA [5x] AMIN [3x].

[asp]
Masa Adven-Natal 2017 181

Liturgi Baptisan Merayakan


Yesus Pembaptisan
Yesus dan
Minggu, 7 Januari 2018 Baptisan Kita

PF = Pelayan Firman
PL = Pelayan Liturgi; U = Umat;
MJ = anggota Majelis (Pnt/Dkn)
L = Lektor atau Pembaca Alkitab

PERSIAPAN IBADAH
(Hal penyalaan lilin, lonceng gereja, warta gereja dan lain
sebagainya disesuaikan dengan kebiasaan jemaat/gereja
masing-masing)

 umat duduk
PANGGILAN BERIBADAH

 Pemusik memainkan instrument KJ 18


MJ1 : Saudara yang dikasihi Tuhan, hari ini kita memasuki
Minggu pembaptisan Yesus. Dengan merayakan
pembaptisan-Nya, kita diundang untuk menghayati
182Masa Adven-Natal 2017

pembaptisan kita. Sebelum kita beribadah, mari kita


berdoa (MJ1 memimpin doa).
 Umat berdiri dan menyanyikan KJ 18:1-3
ALLAH HADIR BAGI KITA
Allah hadir bagi kita dan hendak memb’ri berkat,
melimpahkan kuasa Roh-Nya bagai hujan yang lebat.
Refrein:
Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umat-Mu berkatilah!
Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.
Allah hadir, sungguh hadir di jemaat-Nya yang kudus;
biar kasih kurnia-Nya menyegarkan kita t’rus.
Refrein:
Dengan Roh Kudus, …

Allah hadir! O, percaya dan berdoa pada-Nya


agar kita dikobarkan oleh nyala kasih-Nya.
Refrein:

 Pelayan Ibadah memasuki ruang ibadah

VOTUM DAN SALAM


PF : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, pencipta
langit dan bumi,
U : DAN YANG MEMELIHARA CIPTAAN-NYA,
PF : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Tuhan Yesus Kristus ada pada saudara sekalian.
U : (menyanyikan) AMIN, AMIN, AMIN.
 Umat duduk
KATA PEMBUKA
PL : Saudara, pada hari ini, gereja-gereja menghayati
peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes pembaptis.
Ketika Yohanes membaptis, ia membaptis orang-orang
yang berdosa. Baptisan Yohanes adalah tanda pertobatan.
Masa Adven-Natal 2017 183

Pada saat Yesus meminta diri-Nya dibaptis, bukan berarti


Yesus adalah manusia berdosa yang perlu mengaku
dosa. Pembaptisan-Nya adalah untuk meneguhkan
identitas-Nya sebagai Mesias. Yohanes menyebut bahwa
dirinya membaptis dengan air, namun Yesus membaptis
dengan Roh. Dia yang diurapi dengan Roh itulah yang
akan membaptis terus menerus.
Melalui tema “Merayakan Pembaptisan Yesus dan
Baptisan Kita”, kita diajak untuk menghayati baptisan
kita sekaligus hidup dalam karya agung Allah yang
sudah menyatakan anugerah keselamatan bagi kita.
Mari kita mensyukuri pembaptisan Yesus dan menghayati
baptisan kita.
 Umat menyanyikan KJ 307: 1, 4-5
YA TUHAN, PADA SAAT DIBAPTISKAN
Ya Tuhan, pada saat dibaptiskan,
kami terima tanda kasih-Mu;
air bah pernah membawa kematian,
tetapi s’lamat isi baht’ra Nuh.

Dan Yesus juga rela dibaptiskan,


di sungai Yordan nyata artinya;
Ketika itu Dia Kautahbiskan
untuk menghapus dosa dunia.

Ya Tuhan, pada saat dibaptiskan


kami beroleh pengasihan-Mu;
Kristus t’lah bangkit dari kematian;
dalam-Nya Kaubangkitkan kami pun.

PENGAKUAN DOSA
PL : Ya Yesus Tuhan dan Juru Selamat kami, melalui
pembaptisan-Mu, Engkau menyatakan ke-mesiasan-
184Masa Adven-Natal 2017

Mu. Sebagai Mesias, Engkau berkenan menyelamatkan


dunia. Ampunilah kami bila lupa mensyukuri keselamatan
dari Tuhan.
U : TUHAN, KASIHANILAH KAMI.
PL : Tuhan, melalui pembaptisan-Mu, kami terhisab di dalam
baptisan-Mu. Dalam Engkau, kami mati dan bangkit
bersama Kristus. Ampunilah kami bila dalam hidup sehari-
hari kurang menghayati kematian dan kebangkitan-Mu
bagi keselamatan dan kehidupan kekal.
U : TUHAN, KASIHANILAH KAMI.
PL : Tuhan Yesus, baptisan-Mu merupakan wujud kasih bagi
dunia. Ajarlah kami meneladan kasih-Mu dalam hidup
bersama keluarga, persekutuan umat percaya dan di
tengah-tengah masyarakat. Terimakasih ya Tuhan. Kami
memohon rahmat-Mu agar mampu mewujudkan kasih-
Mu. Dalam Kristus kami berdoa.
U. : AMIN.
 Umat menyanyikan KJ 38:1 -2, 4
T’LAH KUTEMUKAN DASAR KUAT
T’lah kutemukan dasar kuat, tempat berpaut jangkarku.
Kekal, ya Bapa, Kau membuat Putra-Mu Dasar yang teguh:
biarpun dunia lenyap, pegangan hidupku tetap!
Itulah rahmat yang abadi, yang melampaui akalku:
Tuhan, Kaurangkul dalam kasih pedosa yang menjauhi-Mu!
Hati-Mu iba tergerak mencari aku yang sesat.
Di dalam maut Tuhan Yesus dosaku sudah terbenam:
‘ku s’lamat oleh darah Kristus, batal hukuman yang seram.
Luka hatiku t’lah sembuh, ya Tuhan, kar’na rahmat-Mu!

 Umat berdiri
BERITA ANUGERAH
PF : Terimalah berita anugerah, “Atau tidak tahukah kamu,
bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus,
telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian
Masa Adven-Natal 2017 185

kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh


baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus
telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang
sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu
dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya”
(Roma 6:3-5).
Demikianlah Berita Anugerah dari Allah.
U. : SYUKUR KEPADA ALLAH.
PF : Marilah kita saling menerima, saling mengasihi, dan saling
mengampuni dengan menyatakan “Salam Damai”.
 Umat saling bersalaman dengan menyatakan “Salam Damai”
 Umat menyanyikan PKJ 184: 1-2
NAMA YESUS TERMULIA
Nama Yesus termulia di atas segala nama,
agar di dalam nama-Nya semuanya menyembah.
Yang di bumi dan di sorga tekuk lutut memuliakan.
S’gala lidah pun berkata: Yesus Kristus itu Tuhan.
Terpuji nama-Nya, terpuji nama-Nya,
sembah dan pujilah Raja alam semesta.
Yang di bumi dan di sorga tekuk lutut memuliakan.
S’gala lidah pun berkata: Yesus Kristus itu Tuhan.
Masih banyak manusia yang tak mengenal nama-Mu,
suruh hamba yang setia kerja dan bertekun.
Tuhan, pakailah diriku menyebarkan kes’lamatan.
Kata dan perbuatanku mencerminkan firman Tuhan.
Terpuji nama-Nya, terpuji nama-Nya,
kupuji, kusembah Raja alam semesta.
Tuhan, pakailah diriku menyebarkan kes’lamatan.
Kata dan perbuatanku mencerminkan firman Tuhan.
 umat duduk
PELAYANAN FIRMAN
186Masa Adven-Natal 2017

a. Doa Mohon Terang Roh Kudus (oleh PF)


b. Pembacaan Alkitab
L. (Lektor membaca Bacaan I: Kejadian 1:1-5 …)
Demikianlah sabda Tuhan!
U SYUKUR KEPADA TUHAN
L. (Lektor membaca Mazmur Tanggapan: Mazmur 29 -
bisa secara bersahutan atau dinyanyikan.
L. (Lektor membaca Bacaan II: Kisah Para Rasul 19: 1-
7…)
Demikianlah sabda Tuhan!
U SYUKUR KEPADA TUHAN
PF (Membaca Bacaan Injil: Markus 1:4-11 …)
“Berbahagialah setiap orang yang mendengarkan dan
memelihara Firman Tuhan!” Haleluya!
U. (menyanyikan) HALELUYA (3x)

c. Khotbah:
d. Saat Hening

 Umat berdiri

PENGAKUAN IMAN
MJ2: Bersama umat Tuhan di sepanjang abad dan tempat,
marilah kita mengucapkan pengakuan iman kita
menurut Pengakuan Iman Rasuli.
 umat duduk

DOA SYAFAAT
PF : (memimpin doa syafaat – diakhiri dengan doa/
nyanyian Doa Bapa Kami)

PERSEMBAHAN
MJ3: Dalam 1 Tesalonika 5:18 dikatakan, “Mengucap syukurlah
dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
Masa Adven-Natal 2017 187

 Umat menyanyikan KJ 444

MENGUCAP SYUKURLAH
Mengucap syukurlah di dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah
di dalam Yesus Kristus bagimu.
Mengucap syukurlah! Mengucap syukurlah!

 Umat berdiri
 MJ memimpin doa persembahan

PENGUTUSAN
 Umat menyanyikan KJ 446:1-3
SETIALAH
Setialah kepada Tuhanmu, hai kawan yang penat.
Setialah, sokongan-Nya tentu di jalan yang berat.
‘Kan datang Raja yang berjaya
menolong orang yang percaya. Setialah!
Setialah percaya Penebus, percaya janji-Nya.
Setialah, berjuanglah terus di fajar merekah.
Diputuskan-Nya rantai setan:
kau bebas dari kesempitan. Setialah!
Setialah! Bertahanlah tetap sehingga kau menang.
Setialah! Selamatmu genap, sesudah berperang.
Meski bertambah marabaya,
t’lah hampir habis susah payah. Setialah!

PENGUTUSAN DAN BERKAT


PF : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan,
188Masa Adven-Natal 2017

U. : KAMI MENGARAHKAN HATI KEPADA TUHAN.


PF : Jadilah Saksi Kristus,
U. : SYUKUR KEPADA ALLAH.
PF : Terpujilah Tuhan,
U. : KINI DAN SELAMANYA.
PF : Terimalah berkat Tuhan, “Aku berdoa supaya Ia, menurut
kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan
kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh
imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan berakar
serta berdasar di dalam Kasih”. [Ef. 3:16-17]
U. : (menyanyikan) Haleluya.. Amin…

[wsn]
BAHAN PERSEKUTUAN DOA

Bahan yang tersaji ini


masih perlu diolah dan
disesuaikan dengan
kondisi jemaat/gereja
setempat
Masa Adven-Natal 2017 189

Bahan Persekutuan KETEKUNAN ORANG


Doa Keluarga KUDUS
-Mengawali Adven-
Sebelum Persekutuan Doa Keluarga
Mengawali Adven ini dimulai, orangtua
membagi tugas kepada masing-masing
anggota keluarganya untuk memandu
liturgi di bawah ini.
1. SAAT TEDUH

2. NYANYIAN PUJIAN (dipimpin oleh anak)

KJ. 85: 1,10 KUSONGSONG BAGAIMANA

Kusongsong bagaimana, ya Yesus, datang-Mu?


Engkau Terang buana, Kau Surya hidupku!
Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku,
Supaya kuyakini tujuan janji-Mu.

Yang datang menghakimi seisi dunia,


rahmani dan rahimi membela umat-Nya.
Ya datang, Matahari, sinari umat-Mu;
Pada-Mu kami cari bahagia penuh.

3. DOA PEMBUKA (dipimpin oleh ayah/ibu)


(Doa syukur bahwa Masa Adven-Natal telah tiba dan mohon berkat
Tuhan untuk mengawali Masa Adven-Natal ini dengan
beribadah dalam keluarga)

4. NYANYIAN PUJIAN (dipimpin oleh anak)

KJ. 76: 1,2 KAU YANG LAMA DINANTIKAN


Kau yang lama dinantikan, Jurus’lamat, datanglah,
agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela!
Umat-Mu tetap Kautuntun, Kau Harapan kami pun!
Bangsa dunia menunggu penghiburan kasih-Mu.
Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut,
190 Masa Adven-Natal 2017

agar kami kauajari kasih Kerajaan-Mu.


Pimpin kami oleh Roh-Mu, hati pun perintahlah
Dan beri kurban darah-Mu, b’rilah damai yang baka!

5. PEMBACAAN FIRMAN TUHAN: Wahyu 14:6-13


(dipimpin oleh ayah/ibu)

6. RENUNGAN (dibaca oleh anak)

Ketekunan Orang Kudus


Akhir-akhir ini kita sering mendengar adanya orang-
orang yang tertipu oleh penawaran bisnis bodong. Jutaan
bahkan puluhan dan ratusan juta amblas, hilang begitu saja
dibawa lari oleh orang-orang yang menjanjikan keuntungan
yang sangat besar, yang sebetulnya tidak masuk akal. Semua
ini terjadi karena roh zaman yang memang cenderung membuat
orang lebih suka sesuatu yang instan, cepat dan tidak perlu
bekerja keras. Orang menjadi kurang sabar kalau harus
menunggu /berproses atau bekerja keras. Orang menjadi
ingin cepat kaya, cepat tenar dan cepat sukses tanpa mau
bekerja keras.
Realita di atas menunjukkan bahwa dalam hidup ini tetap
dibutuhkan suatu ketekunan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) mengartikan kata “tekun” sebagai “rajin, keras hati,
dan bersungguh-sungguh (dalam bekerja, berusaha, belajar,
dlsb.). Tidak ada keberhasilan yang bisa diraih dengan instan.
Hanya sedikit orang yang beruntung, yang tanpa diangan-
angan tiba-tiba mendapatkan sesuatu yang diinginkan, yang
datang begitu saja di luar dugaannya. Selebihnya, banyak
orang mesti berusaha dengan tekun untuk meraih apa yang
diharapkan.
Itu berarti bahwa kita tidak akan bisa meraih sesuatu
yang kita kehendaki jikalau kita tidak mau bertekun dalam
meraihnya. Seorang anak mesti bertekun dalam belajar agar
pandai. Seorang pekerja harus bertekun dalam bekerja agar
menghasilkan buah pekerjaan yang baik. Seseorang mesti
bertekun dalam menantikan proses kesembuhan, dll.
Masa Adven-Natal 2017 191

Perihal ketekunan juga mesti ada dalam kehidupan iman.


Ada banyak tawaran, godaan yang seringkali bisa membuat
kita menjadi tidak mau sabar bertekun dalam iman, bahkan
meninggalkan Tuhan. Ada godaan korupsi, menghalalkan cara-
cara yang tidak baik, tipu muslihat, memplagiat/mencontek
makalah/paper atau karya orang lain, minta orang lain
mengerjakan skripsi/tesisnya, ada juga tawaran kotor demi
kenaikan jabatan, pacar atau pasangan hidup yang memaksa
mensyaratkan pindah agama lain, dlsb.
Bacaan kita di pembukaan Adven ini mengingatkan kepada
kita agar kita mau bertekun dalam iman. Wahyu 14: 12
menyatakan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-
orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada
Yesus.“
Untuk bisa bertekun, kita memerlukan tekad yang bulat
yang disertai doa dan kepasrahan kepada Tuhan. Tuhan tidak
pernah meninggalkan kita anak-anak-Nya ketika kita sungguh-
sungguh mau hidup di dalam tuntunan-Nya. Wahyu 14:6
mengingatkan kepada kita bahwa malaikat Tuhan senantiasa
hadir dalam hidup kita untuk mengingatkan kita akan apa
yang mungkin tidak baik yang kita lakukan dan perlu kita
perbaiki. Ia juga terus menyatakan kabar suka cita kepada kita
agar sukacita dari Tuhan melalui Injil-Nya itu terus bergema
dalam hidup kita. Ayat itu menyatakan, “Dan aku melihat
seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan
padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada
mereka yang diam di atas bumi…“
Injil itu tidak hanya ditujukan kepada kita, tetapi juga
kepada segala makhluk di bumi ini. Artinya, kasih Tuhan dan
kabar keselamatan itu terus ditawarkan Tuhan bagi dunia.
Untuk itu kita tidak perlu takut atau khawatir atau galau oleh
berbagai godaan yang ada di sekitar kita. Kita mesti terus
tekun berjuang agar dapat tetap menuruti perintah Allah dan
tetap teguh dalam iman. “Gusti mboten sare“ (Tuhan tidak
tidur)! Ia melihat segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Ia
tidak akan tinggal diam ketika melihat anak-anak-Nya tekun
berjuang dan harus menghadapi segala godaan yang ada di
192 Masa Adven-Natal 2017

sekitarnya. Pada saatnya, Ia akan bertindak untuk menegakkan


kebenaran dan keadilan! Wahyu 14: 8 menyatakan, “Dan
seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan
berkata: ‚Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu,
yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa
nafsu cabulnya‘.“ Tuhan memberkati kita, amin.

7. NYANYIAN TANGGAPAN

KJ. 412 TUNTUN AKU, TUHAN ALLAH

Tuntun aku, Tuhan Allah, lewat gurun dunia.


Kau perkasa dan setia; bimbing aku yang lemah.
Roti sorga, Roti sorga, puaskanlah jiwaku, puaskanlah jiwaku.

Buka sumber Air Hidup, penyembuhan jiwaku,


dan berjalanlah di muka dengan tiang awan-Mu.
Jurus’lamat, Jurus’lamat, Kau Perisai hidupku,
Kau Perisai hidupku.

Pada batas Sungai Yordan hapuskanlah takutku.


Ya Penumpas kuasa maut, tuntun aku serta-Mu.
Pujianku, pujianku bagi-Mu selamanya, bagi-Mu selamanya.

8. DOA SYAFAAT DAN PENUTUP


(Mohon tuntunan Tuhan untuk kehidupan sehari-hari agar
dimampukan menghadapi tantangan dan godaan dengan iman
yang teguh; mohon berkat Tuhan untuk seluruh rangkaian acara
Masa Adven-Natal agar berjalan dengan baik dan dapat menjadi
sarana umat semakin menghayati kasih Tuhan, dll.)
[mh]

Bahan Persekutuan Doa


Umum 1
Masa Adven-Natal 2017 193

BERHARAP
KEPADA KUASA
AGUNG ALLAH

1. SAAT TEDUH
2. NYANYIAN PEMBUKAAN
KJ 4:1,2 HAI MARI SEMBAH
Hai mari sembah Yang Maha besar,
Nyanyikan syukur dengan bergemar.
Perisai umat-Nya, Yang Maha esa,
Mulia nama-Nya, takhta-Nya megah.
Hai masyhurkanlah keagungan-Nya;
cahaya terang itu jubah-Nya.
Gemuruh suara-Nya di awan kelam;
Berjalanlah Dia di badai kencang.
3. DOA PEMBUKAAN
4. NYANYIAN PUJIAN
KJ4:4,6 HAI MARI SEMBAH

Pengasuhan-Mu betapa megah:


udara dan t'rang menyatakannya,
embun bertetesan dan hujan sejuk,
lembah maupun bukit cermin kasih-Mu!
Ya Mahabesar, kekal kasih-Mu;
malaikat memb'ri pujian merdu,
194 Masa Adven-Natal 2017

pun kami, makhluk-Mu kecil dan lemah,


mengangkat pujian serta menyembah.
5. MEMBACA ALKITAB: Mazmur 33:16-22
6. RENUNGAN SINGKAT
BERHARAP KEPADA KUASA AGUNG ALLAH

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan


Yesus,
Pada saat ini kita bersama-sama memasuki masa Adven,
masa persiapan menyambut Natal, menyongsong kelahiran
Yesus Kristus. Dalam masa persiapan dan penantian ini, kita
bersama diajak untuk belajar berharap penuh pada kuasa-
Nya, serta belajar setia dan sabar menantikan karya agung
Allah. Karya Allah yang membawa pengharapan bagi manusia,
karya agung yang membebaskan dan menyelamatkan.
Suasana Natal, bahkan sejak masa persiapan, sudah
mulai terlihat dimana rumah-rumah dan gereja-gereja yang
berhias. Sudah terbayang suasana sukacita yang dirasakan
oleh seluruh keluarga dan seluruh warga jemaat. Tapi,
benarkah setiap kita saat ini merasakan sukacita menyambut
Natal? Bisa jadi ada beberapa orang di antara kita yang saat
ini sedang menghadapi pergumulan berat, sedang prihatin,
berduka, bahkan sedang mengalami keputusasaan karena
persoalan-persoalan yang tak kunjung selesai. Keadaan ini
tentu saja membuat kita tidak bisa merasakan indahnya
suasana menyambut kelahiran Yesus Kristus.
Ibu, Bapak dan Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan
Yesus,
Bagaimana rasanya ketika menghadapi suatu masalah,
berbagai upaya telah dilakukan sekuat tenaga, namun tetap
tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut? Tentu ini
menjadi situasi yang sangat berat. Karena itu, tidak heran
setiap kali menghadapi permasalahan dalam hidup sehari-
hari, orang cenderung merasa menjadi orang yang paling
menderita sedunia. Merasa bahwa jalan hidupnya sudah
Masa Adven-Natal 2017 195

buntu, tidak ada lagi celah apalagi jalan keluar untuk


mengatasi persoalan yang dihadapinya. Dalam kondisi
seperti ini, semua yang dimiliki seolah-olah tiada guna.
Segala kemampuan, harta benda, tidak bisa menolong,
bahkan tidak ada lagi orang yang dirasa bisa membantu.
Jika demikian, tepatlah kesaksian di dalam Mazmur
33:16 yang menggambarkan bagaimana manusia seringkali
gagal ketika mengandalkan kuasa dan kekuatannya sendiri.
Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa;
seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya
kekuatan. Ayat ini menyatakan keterbatasan kuasa yang
dimiliki manusia, yang bahkan tidak mampu menolong diri
sendiri. Bahkan, sejarah memperlihatkan, ketika manusia
diberi kuasa dan kekuatan namun tidak bijak dalam
menggunakannya, justru akan mendatangkan malapetaka
bagi dirinya dan orang lain.
Mazmur 33:16-17 adalah syair yang berbicara tentang
keterbatasan manusia. Manusia akan mengalami kegagalan
dan kesia-siaan ketika ia hanya mengandalkan kuasa yang
dimilikinya. Tetapi di sisi lain, Mazmur ini menyatakan
kuasa Allah yang luar biasa. Kuasa Allah yang agung, yang
melingkupi seluruh semesta. Mazmur 33:6-9 mengingatkan
kita kepada peristiwa penciptaan yang hanya dengan firman-
Nya, maka semuanya jadi.
Dengan kuasa-Nya Allah melihat ke seluruh muka bumi,
bahkan bukan hanya melihat yang kasat mata. Allah mampu
melihat sampai ke dalam hati manusia. Melihat betapa agung
kuasa-Nya, maka harapan satu-satunya yang dapat menolong
kita hanyalah Allah. Karena itu, ayat 18-22 mengingatkan
kepada kita untuk besandar dan berharap penuh kepada
kuasa-Nya. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah
penolong kita dan perisai kita! (ay. 20)
Ibu, Bapak dan Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan
Yesus,
Di tengah pergumulan, bahkan keputusasaan, ternyata
masih ada satu hal yang masih bisa diharapkan, yaitu
campur tangan Allah sendiri. Tangan Allah yang penuh
196 Masa Adven-Natal 2017

kuasa pasti akan mampu melakukan karya besar untuk


menolong kita. Di Masa Adven ini, mari kita berserah dan
berpengharapan pada kuasa agung Allah. Amin.

7. NYANYIAN TANGGAPAN
KJ 407:1, 4 TUHAN, KAU GEMBALA KAMI
Tuhan, Kau Gembala kami, tuntunan kami, domba-Mu;
b’rilah kami menikmati hikmat pengurbanan-Mu
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami ini milik-Mu
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milik-Mu
Kehendakmu kami cari, ingin turut maksud-Mu
Tuhan isi hati kami dengan kasih-Mu penuh
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasih-Mu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasih-Mu.

8. DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

[edp]
Masa Adven-Natal 2017 197

Bahan Persekutuan Doa


Umum 2
MENYATAKAN
KARYA AGUNG
ALLAH

1. SAAT TEDUH
2. NYANYIAN PEMBUKAAN
KJ 91:1,2 PUTRI SION, NYANYILAH
Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem!
Mari sambut Rajamu, Raja Damai t’rimalah!
Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem!
Hosiana, Putra Daud, umat-Mu berkatilah!
Dirikanlah takhta-Mu maha tinggi, mulia.
Hosiana, Putra Daud, umat-Mu berkatilah!
3. DOA PEMBUKAAN
4. NYANYIAN PUJIAN
KJ 76:1, 2 KAU YANG LAMA DINANTIKAN
Kau yang lama dinantikan, Jurus'lamat, datanglah,
agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela!
Umat-Mu tetap Kautuntun, Kau Harapan kami pun!
Bangsa dunia menunggu penghiburan kasih-Mu.

Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut,


agar kami kauajari kasih Kerajaan-Mu.
Pimpin kami oleh Roh-Mu, hati pun perintahlah
198 Masa Adven-Natal 2017

Dan demi kurban darah-Mu, b'rilah damai yang baka!


5. MEMBACA ALKITAB: Markus 11:20-26
6. RENUNGAN SINGKAT
MENYATAKAN KARYA AGUNG ALLAH

Pengharapan dan keyakinan kita adalah menerima


anugerah keselamatan dan pengampunan dosa melalui
karya agung Allah di dalam Yesus Kristus. Yesus yang kita
nantikan kelahirannya pada masa Adven dan Natal saat ini,
merupakan wujud nyata kasih Allah kepada manusia. Kasih
yang memberi, kasih yang nyata, kasih yang bukan hanya
mementingkan diri sendiri malahan peduli dan berkorban
bagi orang lain.
Setiap manusia, di dalam dirinya memiliki kasih. Namun,
sering kali kasih ini berhenti pada diri sendiri. Harus diakui
bahwa tiap orang memiliki kecenderungan untuk berpikir
serta bertindak demi dan untuk dirinya sendiri. Orang rela
bekerja berlelah-lelah karena memikirkan kebutuhan hidup
dirinya dan keluarganya. Orang rela menjadi pelayan bagi
orang lain, karena ingin hidupnya dan keluarganya cukup
dan bahkan lebih baik.
Tidak terkecuali dalam kehidupan rohani. Ada orang-
orang yang mempunyai kecenderungan untuk egois secara
rohani. Relasinya dengan Allah adalah untuk pemenuhan
kebutuhan diri pribadi semata. Segala ritual ibadah, disiplin
rohani, dan segenap doa-doa yang dinaikkan ke hadirat
Allah, jujur saja, fokusnya adalah untuk diri sendiri. Untuk
kesehatan sendiri, kedamaian dan ketenteraman diri, berkat
dan rejeki untuk keluarga sendiri, pengampunan dosa dan
keselamatan juga untuk diri sendiri.

Pada dasarnya tidaklah salah ketika kita memikirkan


kehidupan pribadi dan keluarga sendiri. Sebab Yesus pun
bersabda, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja
yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu
Masa Adven-Natal 2017 199

telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan


kepadamu” (Markus 11:24). Ayat ini memuat dua hal, yang
pertama adalah hal keyakinan. Setiap orang percaya harus
memiliki keyakinan yang sungguh-sungguh kepada Allah
yang memiliki kuasa penuh atas hidupnya. Berdoa harus
dilandasi dengan keyakinan tersebut, maka kita pun yakin
bahwa apa yang kita mohonkan kepada Allah pasti kita
terima. Yang kedua, Allah peduli akan keberadaan dan
kebutuhan masing-masing orang, setiap pribadi, dan Dia
mempersilakan setiap orang percaya menaikkan permohonan
kepada-Nya.
Tetapi pengajaran Yesus tidak berhenti sampai di sini.
Ayat 25 menyatakan, “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa,
ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam
hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di
sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
Benar bahwa berkat dan bahkan pengampunan dosa dari
Allah tidak tergantung pada sisi manusia tetapi bergantung
sepenuhnya pada kuasa dan kasih Allah. Namun, dari ayat
ini Yesus mengajarkan bahwa karya agung Allah dalam
menyatakan kasih anugerah-Nya, mengampuni dosa
manusia, mestinya bukanlah anugerah/sukacita yang hanya
dirasakan atau dinikmati secara individual. Karya agung
Allah melalui Yesus Kristus harus berdampak juga bagi
orang lain.
Yesus Kristus tidak ingin ketika orang percaya menerima
anugerah dari Allah, lalu menjadi semakin egois dan hanya
fokus pada diri sendiri saja. Dari ayat 25 ini, setiap orang
percaya justru diperintahkan untuk menyatakan kasih
kepada orang lain (yaitu pengampunan) sebagai tanda dan
bukti bahwa dirinya menerima pengampunan dari Allah.
Pada Masa Adven ini, ketika kita bersama menantikan
karya agung Allah, berharap pada kasih pengampunan-Nya,
kita dipanggil untuk menyatakan kasih-Nya kepada orang
lain. Di saat kita mempersiapkan diri menyambut sukacita
Natal, mari berbagi sukacita kepada sesama.
200 Masa Adven-Natal 2017

7. NYANYIAN TANGGAPAN
KJ 84:1,3 YA YESUS, DIKAU KURINDUKAN
Ya Yesus, Dikau kurindukan, lipurkan lara batinku,
seluruh hatiku terbuka menyambut kedatangan-Mu.
Bahagia, Terang sorgawi, Engkau Harapan dunia,
terbitlah Surya Mahakasih, dan jiwaku terangilah.
Puaskanlah, ya Jurus’lamat, seluruh kerinduanku.
Dengan rendah, jernih dan taat hatiku siap bagi-Mu,
hendak pada-Mu kuabdikan perananku di dunia;
cemas dan duka Kausingkirkan: ya Yesus, mari, masuklah.

8. DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

[edp]
Masa Adven-Natal 2017 201

Bahan Persekutuan Doa


Umum 3 KEYAKINANKU
ITULAH
KEKUATANKU

1. SAAT TEDUH
2. NYANYIAN PUJIAN
KJ 77:1-3 HATIKU BERSUKARIA

Hatiku bersukaria, mengagungkan nama Tuhan,


Allah, Juru s’lamatku.

Diindahkan-Nya hamba-Nya;
kini dan senantiasa, diberkati namaku.

Kar’na Allah Mahakuasa


melakukan karya agung kepadaku yang rendah.

3. DOA PEMBUKA
4. NYANYIAN PUJIAN
KJ 87:1,4,5 GAPURAMU LAPANGKANLAH

Gapuramu lapangkanlah menyambut Raja mulia,


Sang Maharaja semesta dan Jurus’lamat dunia;
Sejahtera dibawa-Nya. Dengan meriah nyanyilah,
“Terpuji Penebus, Gembala yang kudus.”
Gapuramu lapangkanlah, hatimu jadi rumah-Nya;
lambaikan daun di tanganmu menyongsong Raja
202 Masa Adven-Natal 2017

Agungmu.
Sang Jurus’lamat t’lah dekat membawa hidup dan berkat.
Terpuji Penebus, Pendamai yang kudus.

Ya Kristus, Jurus’lamatku, kubuka hati bagi-Mu.


Ya Tuhan, masuk dan beri pengasihan-Mu tak henti
Dan Roh Kudus jadikanlah Penunjuk jalan yang baka.
Nama-Mu, Penebus terpujilah terus!

5. PEMBACAAN ALKITAB: Habakuk 3:13-19


6. RENUNGAN
Keyakinanku Itulah Kekuatanku

Dalam kehidupan riil kadang kita menjumpai hal-hal


atau peristiwa-peristiwa yang menjadikan kita bertanya-
tanya dengan penuh kemarahan dan kekecewaan, “Mengapa
Tuhan seakan diam dan membiarkan kejahatan menang?
Mengapa orang-orang yang melakukan kebaikan, keadilan
justru kalah dan menderita? Bukankah Allah itu adalah Allah
yang Mahaadil, yang mencintai kebaikan dan kebenaran?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang juga
berkecambuk dalam diri Nabi Habakuk ketika melihat
situasi bangsanya yang berada dalam kekuasaan kerajaan
Babel yang kejam dan semena-mena. Ia protes kepada
Tuhan dan meminta keadilan Tuhan.
Dalam protesnya itu Nabi Habakuk berdialog dengan
Tuhan. Dialog itu diakhiri dengan doa yang muncul dari
keyakinannya kepada Tuhan (Habakuk 3). Ia yakin bahwa
pada saatnya nanti Tuhan akan melangkah maju untuk
membebaskan umat-Nya (ayat 13). Ia yakin bahwa Tuhan
tetaplah Allah yang adil. Allah yang tidak akan pernah diam
melihat kejahatan di muka bumi ini. Allah yang pasti akan
bertindak membasmi kejahatan, keangkaramurkaan dan
kelaliman.
Atas dasar keyakinan yang seperti itu dan dialognya
dengan Tuhan, Nabi Habakuk dapat menunggu dengan
Masa Adven-Natal 2017 203

tenang hukuman Allah atas para penyerang (ayat 16). Ia


tidak galau lagi. Ia tidak khawatir. Bahkan ia dapat
menjalani hidup ini dengan bersorak sorai dan bersuka cita.
Ia mengatakan, “Meskipun pohon ara tak ada buahnya dan
pohon anggur tak ada anggurnya, biarpun panen Zaitun
menemui kegagalan dan hasil gandum di ladang mengecewakan,
walaupun domba-domba mati semua dan kandang ternak
tiada isinya, aku akan gembira selalu, sebab engkau
Tuhan Allah penyelamatku. Engkau memberi aku
kekuatan seperti kaki rusa, kakiku kau kokohkan.“ (ayat 17-
19a)
Doa Nabi Habakuk itu mengingatkan dan mengajak
kita untuk menyerahkan segala perbuatan dan peristiwa
ketidakadilan serta kejahatan yang terjadi di sekitar kita
seutuhnya kepada Tuhan, demikian juga segala rasa kecewa
dan marah kita. Doa dan keyakinan yang sungguh dan
penuh penyerahan tersebut akan menolong kita untuk
mampu tenang dalam menghadapi segala hal yang tidak
baik tersebut.
Dengan ketenangan hati yang seperti itu, kita akan
tetap lincah seperti rusa dalam beraktivitas, bekerja, belajar
dan melakukan tugas-tugas yang harus kita lakukan secara
optimal. Keyakinan kita membuat kita tetap kuat bahkan
bisa gembira dan bersukacita senantiasa dalam segala
keadaan. Semua itu bukan karena kekuatan kita tetapi
karena Tuhanlah yang akan membuat kaki kita kokoh
seperti kaki rusa.
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus, kita diajak untuk mempunyai keyakinan yang seperti
itu. Allah dalam diri Tuhan Yesus, yang berkenan hadir di
dunia ini pasti tidak akan tinggal diam. Kehadiran-Nya
dalam diri Yesus Kristus yang kita nantikan kelahiran-Nya
di Minggu-minggu Adven ini menyatakan kepada kita
bahwa Ia adalah Allah yang peduli dan penuh kasih. Ia sendiri
berkenan datang ke dunia, menolong dan menyelamatkan
manusia.
204 Masa Adven-Natal 2017

Dengan dasar keyakinan yang seperti itu, kita sebagai


orang Kristen mesti mampu tetap tenang dan tegar dalam
menghadapi segala tantangan, hambatan, dan persoalan
karena doa kepasrahan dan keyakinan kita kepada Tuhan.
„Tenang“ di sini bukan dalam arti tenang secara pasif!
Namun tenang yang dipenuhi dengan kekuatan dari Tuhan.
Yaitu kekuatan yang memampukan dan menjadikan hidup
kita senantiasa bergembira dan bersukacita dalam segala
keadaan. Tuhan memberkati kita. Amin.

7. NYANYIAN TANGGAPAN
KJ 81:1-3 O DATANGLAH, IMANUEL

O, datanglah, Imanuel, tebus umatMu Israel


yang dalam berkeluh kesah menanti Penolongnya.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!

O, datang, Tunas Isai, patahkan belenggu pedih


dan umatMu lepaskanlah dari lembah sengsaranya.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!

O Surya Pagi, datanglah dan jiwa kami hiburlah;


halaukanlah gelap seram bayangan maut yang kejam.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!

8. DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

[mh]
Masa Adven-Natal 2017 205

MEMINTA UNTUK
Bahan Persekutuan Doa APAKAH?
Umum 4

1. SAAT TEDUH
2. NYANYIAN PUJIAN
KJ 79:1,2 MAHATERPUJI ALLAHKU
Mahaterpuji Allahku: Ia lepaskan kita
dari kuasa seteru dan segenap derita.
Tanda selamat diberi membuat wajah berseri:
Mesias akan datang! Kini terkabul dan genap janji
Nubuat Alkitab, yang lama didambakan.
Yang dalam nista tercengk’ram akan dibebaskan-Nya;
janji-Nya pada Abraham kini menjadi nyata:
umat-Nya bersejahtera ‘kan beribadah pada-Nya
dan hidup bagi Dia.
Nabi Yohanes, kau seg’ra ‘kan meratakan jalan-Nya,
Sang Raja yang mulia!

3. DOA PEMBUKA
4. NYANYIAN PUJIAN
KJ 79:1,2 MAHATERPUJI ALLAHKU
206 Masa Adven-Natal 2017

Agar umat-Nya mengerti hidup kekal sentosa,


Yang Mahakasih memberi rahmat ampunan dosa.
Sang Surya Pagi t’lah dekat!
Orang yang jalannya gelap melihat cahaya-Nya.
Kita tak lagi bersedih,
tapi berjalan ke neg’ri yang damai selamnya!

5. PEMBACAAN FIRMAN TUHAN: 1 Samuel 1-20; 24-28


6. RENUNGAN
Meminta Untuk Apakah?
Ketika berdoa, meminta sesuatu, seringkali orang lebih
cenderung hanya memikirkan kepentingan atau kebutuhan
diri sendiri, apalagi ketika orang tersebut dalam sakit hati,
pergumulan hidup, kemarahan dan kekecewaan. Setelah
doanya terkabul pun seringkali orang lupa kepada janji atau
kata-kata manis yang diucapkan kepada Tuhan tatkala
menaikkan doa permintaannya. Orang kemudian lupa dan
sibuk menikmati apa yang dikaruniakan Tuhan seperti yang
dimohonkannya. Orang bahkan kadang lalu bisa menjadi
serakah dan ingin serta ingin lagi mendapatkan berkat-
berkat yang lain.
Hal tersebut berbeda dengan apa yang dialami dan
dilakukan oleh Hana. Ketika ia berkali-kali disakiti, diolok-
olok dan dicibir oleh Penina (madunya) karena ia tidak punya
anak, Hana hanya bersujud kepada Tuhan. Ia meminta
belas kasih Tuhan agar ia bisa melahirkan seorang anak.
Permintaan tersebut bukan supaya dia bisa bermain dan
bersama anak tersebut seperti yang terjadi dalam
kehidupan Penina, tetapi karena ia ingin
mempersembahkan anak tersebut untuk Tuhan. Hana
meminta sesuatu bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk
Tuhan. Ia ingin melihat dan mengalami bagaimana Tuhan
tetap berkuasa di tengah kemustahilan manusia, dan
mengasihi orang yang dihina.
Masa Adven-Natal 2017 207

Pada akhirnya, setahun kemudian mengandunglah Hana


dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu
Samuel, yang artinya “Aku telah memintanya dari pada
Tuhan”. Setelah anak itu disapih, anak itu kemudian
diserahkan ke rumah Tuhan. Di sini kita melihat bagaimana
Hana menepati janjinya dalam doanya. Meskipun ia belum
puas menimang anak itu, tetapi ia tetap melakukan nazar
yang telah disampaikannya kepada Tuhan. Hana konsisten!
Ia tidak mengedepankan egonya. Ia mampu mengendalikan
keinginan manusiawinya. Ia mengatakan, „Untuk mendapatkan
anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikannya
kepadaku, apa yang aku minta dari pada-Nya. Maka aku
pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup
terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.
Hati siapakah yang akan sekuat Hana? Anak yang telah
lama dinanti kelahirannya, kini harus diserahkan kepada
Tuhan dalam pengasuhan imam Eli. Namun itulah yang
dilakukan oleh Hana!
Pertanyaannya bagi kita, bagaimanakah dengan kita?
Ketika kita marah, kecewa, sakit hati seperti yang Hana
alami? Apakah yang telah dan akan kita lakukan? Dalam
situasi yang sakit hati semacam itu, permintaan apakah
yang kita naikkan kepada Tuhan? Apakah permintaan itu
untuk pemuasan diri kita sendiri dan kebanggaan diri?
Ataukah untuk dikembalikan kepada Tuhan demi pekerjaan
Tuhan? Apakah Setelah doa kita terkabul, apakah kita mau
sungguh-sungguh memenuhi janji atau nazar atau kata-kata
manis yang seringkali kita ucapkan sebagai bumbu pemanis
ketika kita memohon sesuatu dalam doa kita?
Di Minggu Adven keempat ini, saat dimana kita
menantikan merayakan kelahiran Sang Juru Selamat kita,
marilah kita berdoa agar Tuhan menolong kita untuk dapat
meminta sesuatu dari Tuhan bukan untuk keegoisan,
kebanggaan dan pemuasan diri kita, tetapi untuk Tuhan.
Kiranya Tuhan menolong kita untuk konsisten melakukan
apa yang telah kita nazarkan atau janjikan kepada Tuhan.
208 Masa Adven-Natal 2017

Biarlah dengan demikian kita dipakai Tuhan untuk menjadi


sarana pembuka jalan bagi kehadiran-Nya di bumi ini. Amin.

7. NYANYIAN TANGGAPAN
KJ 77:1-3 HATIKU BERSUKARIA

Hatiku bersukaria, mengagungkan nama Tuhan,


Allah, Juru s’lamatku.

Diindahkan-Nya hamba-Nya;
kini dan senantiasa, diberkati namaku.

Kar’na Allah Mahakuasa


melakukan karya agung kepadaku yang rendah.

8. DOA SYAFAAT DAN PENUTUP


(termasuk berdoa untuk persiapan-persiapan perayaan
Natal, agar Tuhan memakai kita menjadi pembuka jalan
bagi kehadiran-Nya di bumi ini.)

[mh]
Masa Adven-Natal 2017 209

Bahan Persekutuan
Doa Keluarga
SAMPAI DI SINI
TUTUP TAHUN TUHAN MENOLONG
KITA

Catatan:
Melalui ibadah ini setiap keluarga diharapkan dapat berefleksi
bersama di dalam keluarganya masing-masing tentang karya
Agung Allah yang dialami dalam perjalanan keluarga di tahun
2017. Harapannya, refleksi tersebut dapat menolong keluarga untuk
semakin kuat di dalam Tuhan dalam menyiapkan diri memasuki
baru tahun 2018.
Sebelum Persekutuan Doa Keluarga Tutup Tahun ini dimulai,
orangtua membagi tugas kepada masing-masing anggota
keluaarganya untuk memandu liturgi di bawah ini.

KATA PEMBUKA
(Salah satu dari anggota keluarga membacakan atau membuat kata
pembuka sesuai dengan pengalaman keluarga masing-masing. Kata
pembuka ini bisa diawali dengan kalimat di bawah ini)

Sejak tanggal 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017 kita


hidup bersama sebagai keluarga. Kesatuan keluarga kita
membuat kita merasakan kekuatan untuk menghadapi suka
dan duka. Di penghukung tahun ini kita bersama
merayakan pertolongan Tuhan yang tiada terkira … Mari
kita memuji kasih-Nya yang besar dalam hidup kita …

NYANYIAN PUJIAN (PKJ 14 dinyanyikan 2x - dipandu oleh anak)


PKJ 14 Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan

Kunyanyikan kasih setia Tuhan


selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan
210 Masa Adven-Natal 2017

selamanya, kunyanyikan s’lamanya.


Kututurkan tak jemu kasih setia-Mu Tuhan;
kututurkan tak jemu kasih setia-Mu turun-temurun.

BERBAGI KISAH (dipandu oleh salah satu orangtua)


(Setiap anggota keluarga menceritakan kisah-kisah atau pengalaman
berharga yang dialami pada tahun 2017. Setiap cerita didengar bersama
dan tidak boleh disanggah).

NYANYIAN PUJIAN (dipandu oleh anak)


KJ 322:1-2 Kekuatan Serta Penghiburan

Kekuatan serta penghiburan diberikan Tuhan padaku.


Tiap hari aku dibimbing-Nya; tiap jam dihibur hatiku.
Dan sesuai dengan hikmat Tuhan ‘ku dib’rikan apa yang perlu.
Suka dan derita bergantian memperkuat imanku.
Tiap hari Tuhan besertaku, diberi rahmat-Nya tiap jam.
DiangkatNya bila aku jatuh, dihalau-Nya musuhku kejam.
Yang nama-Nya Raja Mahakuasa, Bapa yang kekal dan abadi,
mengimbangi duka dengan suka dan menghibur yang sedih.

BERBAGI KASIH DAN PENGAMPUNAN


(Narasi dibacakan oleh salah satu orangtua)

Hidup bersama tidak lepas dari salah dan khilaf. Melalui jabat
tangan dan pelukan marilah kita saling memaafkan (semua
anggota keluarga saling berjabat tangan atau saling memeluk
dan mencium sambil mengucap: aku sayang…….)

NYANYIAN PUJIAN (dipandu oleh anak)


Kasih Pasti Lemah Lembut

Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan,


kasih pasti murah hati, kasih-Mu, kasih-Mu Tuhan.
Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan,
kasih pasti murah hati, kasih-Mu, kasih-Mu Tuhan.
Masa Adven-Natal 2017 211

Refrein:
Ajarilah kami ini saling mengasihi.
Ajarilah kami ini saling mengampuni.
Ajarilah kami ini kasih-Mu ya Tuhan
kasih-Mu kudus tiada batasnya

DOA PEMBUKA (dipandu oleh salah satu anggota keluarga)

PEMBACAAN ALKITAB: Samuel 7:10-14

RENUNGAN
(Renungan bisa diolah dan disesuaikan dengan pengalaman tiap-tiap
keluarga)

Sampai Di Sini Tuhan Menolong Kita


Ada sebuah iklan yang unik di sebuah layanan media massa
berbunyi demikian, “Orang bejo lebih untung dari pada orang
pinter”. Kutipan di iklan itu mengingatkan kita pada sebuah
ungkapan dalam bahasa Jawa, “Wong bodho kalah karo wong
pinter, wong pinter kalah karo wong bejo”. Ungkapan itu jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bermakna: orang bodoh
kalah dengan orang pandai, tapi orang pandai kalah dengan orang
yang beruntung. Bila dipahami dalam arti sempit, di sini seolah
orang bejo atau beruntung itu “sekadar” mendapat keberuntungan
tanpa bersusah-susah, sehingga ia bisa memperoleh apa yang
didambakan dengan mudah. Apakah memang begitu?
Sesungguhnya bejo atau beruntung itu tidak datang dengan
tiba-tiba. Bejo adalah buah perjuangan. Bila dicermati dengan
seksama, sesungguhnya tidak ada sesuatu yang datang hanya
secara kebetulan, tanpa ada yang mendasari. Karena itu, untuk
jadi bejo alias beruntung, sebenarnya pasti ada rentetan peristiwa
di belakangnya. Atau, agar kita beruntung, ada banyak “cara”
dan “jalan” yang pasti telah kita lakukan sehingga kita sampai
pada apa yang disebut orang sebagai keberuntungan.
Ada dua buah buku yang menyebut hal yang senada. Buku
yang paling terkenal adalah karya Profesor Richard Wiseman
yang menulis buku The Luck Factor. Hal senada juga ditulis oleh
212 Masa Adven-Natal 2017

Max Gunther. Keduanya menyatakan bahwa keberuntungan adalah


hal atau kejadian menyenangkan yang mampu mengubah hidup
jadi lebih baik. Melalui berbagai penelitian yang dilakukan,
antara orang yang beruntung dan tidak, ternyata memiliki pola
hidup dan sikap yang berbeda. Disebutkan bahwa orang yang
beruntung biasanya lebih ramah dengan orang lain, lebih rajin,
lebih percaya diri, selalu memiliki pikiran positif, sabar, tak takut
risiko, hingga suka bekerja keras. Melalui kombinasi sifat dan
sikap itulah, orang jadi cenderung gampang bejo atau beruntung.
Untung, bejo adalah rahmat Allah atas perjuangan hidup
manusia. Hanya Allah sajalah yang membuat orang menikmati
untung, bejo. Karena itu, orang yang beruntung adalah orang
yang dirahmati Allah atau orang yang ditolong oleh Allah.
Israel adalah bangsa yang beruntung. Dalam 1 Samuel 5:1,
dikisahkan bahwa Israel mengalami kekalahan perang yang telak.
Bukan saja secara fisik mereka dikalahkan, tetapi juga secara
mental dan rohani mereka dihancurkan dengan direbutnya Tabut
Allah oleh bangsa Filistin. Tabut Allah adalah lambang kehadiran
dan penyertaan Allah di tengah umat-Nya. Ketiadaan Tabut Allah
di tengah bangsa Israel dapat diartikan sebagai “hilangnya
pembelaan Allah” bagi mereka. Tetapi bagi bangsa Filistin pada
awalnya, merampas Tabut Allah merupakan tindakan hebat,
genius. Namun kemudian Tabut Allah itu justru membawa
bencana besar bagi bangsa Filistin (pasal 5). Hingga akhirnya
mereka memutuskan untuk mengembalikan Tabut Allah itu
kepada bangsa Israel (pasal 6). Alkitab mengisahkan bahwa pada
akhirnya Israel mampu mengalahkan bangsa Filistin. Kemenangan
itu diyakini bukan karena semata-mata kemampuan Israel.
Memang, mereka berjuang dengan gigih. Dalam perjuangan itu
mereka melakukan berbagai upaya, termasuk berpuasa bagi
Tuhan. Semua hal dijalani dengan sungguh-sungguh. Saat mereka
menang, Samuel mengingatkan bahwa semua itu karena pertolongan
Tuhan. Untuk mengenang hal itu, Samuel meletakkan batu
peringatan “Eben-Haezer”. Samuel mengajak bangsa Israel
untuk selalu mengingat peristiwa pertolongan Tuhan. Eben
Haezer bermakna: sampai di sini Tuhan menolong kita.
Masa Adven-Natal 2017 213

Hari ini, keluarga kita berada di penghujung tahun 2017.


Ketika kita sampai di penghujung tahun ini, kita diingatkan
untuk melihat bahwa sesungguhnya kita adalah orang-orang
yang beruntung. Seperti Samuel yang mengajak bangsanya
untuk membuat tugu peringatan, hari inipun kita diajak untuk
membuat tugu peringatan kehidupan keluarga kita. Ada banyak
peristiwa yang membuat kita sedih, merasa tak berdaya. Di sisi
lain, ada berbagai peristiwa yang membuat kita tertawa bahagia
dan merasa hidup ini sangat indah. Semua itu sudah kita jalani
dan dalam semua itu Tuhan beserta kita.
Sampai di sini Tuhan menolong kita dan membuat kita boleh
berkata, kita adalah keluarga yang bejo. Kita adalah keluarga
yang beruntung karena Allah bersama kita dan juga karena kita
mau berjuang bersama Dia. Amin.

SAAT TEDUH DAN DOA SYAFAAT


(Untuk doa, sebaiknya setiap anggota keluarga saling mendoakan)

NYANYIAN PUJIAN
Telah Tiba Saatnya Kita Untuk Berpisah
Telah tiba saatnya kita untuk berpisah,
slamat tinggal tahun yang lama penuh kenangan.
S’moga di tahun yang baru Tuhan memberkati,
kebahagiaan yang lebih dari tahun yang silam.

[Persekutuan Doa dapat dilanjutkan dengan perayaan


tutup tahun bersama keluarga]
[wsn]
214 Masa Adven-Natal 2017
BAHAN KATEGORIAL

Bahan yang tersaji ini


masih perlu diolah dan
disesuaikan dengan
kondisi jemaat/gereja
setempat
Masa Adven-Natal 2017 215

Usulan Desain DARI ADVEN


Acara Adven-Natal anak HINGGA NATAL
(Panduan Menghayati
Adven-Natal
Bersama Anak)

DASAR PEMIKIRAN
Natal merupakan perayaan iman yang spesial bagi
semua umat, juga bagi anak-anak. Sebelum Natal tiba, anak-
anak menantikannya dengan antusias. Ketika mereka dilibatkan
dalam ibadah atau perayaan Natal seperti menyanyi, menari,
memainkan drama, mereka melakukan dengan gembira.
Kegembiraan anak-anak dalam keikutsertaan di ibadah atau
perayaan Natal tampak dari sikap antusias mulai dari
persiapan-persiapan hingga penampilan mereka. Itulah anak-
anak.
Pertanyaan kecil untuk kita renungkan bersama adalah:
sebelum merayakan Natal kita memasuki masa Adven. Apakah
anak-anak juga diajak menghayati masa Adven? Masa Adven
adalah masa di mana kita diajak mempersiapkan diri
menyongsong (Adventus) Tuhan dengan berjaga-jaga sambil
menatap ke depan. Secara liturgis, masa Adven yang kita
rayakan mengandung dua makna. Pertama, mengajak kita
memperingati kedatangan Tuhan Yesus ke dunia di Betlehem.
Kedua, mempersiapkan kedatangan-Nya kembali di Akhir
Zaman. Selama ini anak-anak sering dilupakan untuk diajak
menghayati masa Adven. Tanpa penghayatan masa Adven,
mereka tiba-tiba langsung memasuki masa Natal. Mengingat
pembinaan iman adalah hal yang penting bagi semua (anak
hingga usia lanjut), maka adalah baik bila anak-anak juga mulai
mengenal masa Adven sebagai persiapan menyongsong Natal.
Bahan kecil ini disusun agar jemaat/gereja mengajak
anak menghayati masa Adven-Natal dengan penuh penghayatan
216 Masa Adven-Natal 2017

dan kegembiraan. Mengingat GKJ dan GKI SW Jawa Tengah


memiliki bahan ajar Sekolah Minggu masing-masing, maka
bahan ini menjadi sekadar panduan bagi gereja/jemaat dalam
mengajarkan penghayatan Adven-Natal pada anak-anak.

SIMBOL-SIMBOL MASA ADVEN


Manusia adalah makhluk simbolik kata Ernst Cassirer.
Dengan menciptakan, memakai dan memberi makna pada simbol,
manusia berusaha menangkap dan memahami kenyataan
hidupnya bersama Tuhan, sesama dan alam. Sebagai contoh:
jika kita setuju, kita memberi tanda dengan mengangguk; jika
tidak setuju kita menggelengkan kepala. Bila kita suka, maka
tanda jempol dibuat, dst.
Di masa Adven, terdapat beberapa simbol yang bisa dipasang
di ruang Sekolah Minggu. Supaya simbol tidak sekadar menjadi
hiasan, maka Guru Sekolah Minggu berperan memberikan
penjelasan kepada anak-anak. Penjelasan dapat dilakukan pada
Minggu Adven pertama.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang dapat dipasang
dan dijelaskan pada anak-anak:
1. Warna
Di masa Adven, gereja memakai warna ungu sebagai warna
liturgis. Warna ini dimaknai sebagai lambang pertobatan.
Ruang Sekolah Minggu dapat dihias dengan warna ungu.
Guru Sekolah Minggu bisa membuat kreativitas yang
menarik dengan warna ini.
2. Lingkaran Adven
Kita sering melihat lingkaran dari daun-daun berwarna hijau,
pita menjadi penghiasnya dan ornamen-ornamen di sekitar
lingkaran ini. Nama benda tersebut adalah Lingkaran Adven.
Lingkaran Adven dibuat dari daun-daun evergreen. Dahan-
dahan evergreen, sama seperti namanya “ever green” -
senantiasa hijau, senantiasa hidup. Evergreen melambangkan
Kristus yang mati namun hidup kembali untuk selamanya.
Masa Adven-Natal 2017 217

Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa. Kristus datang


ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa akhir.
Tampak tersembul di antara daun-daun evergreen yang hijau
adalah buah-buah beri merah. Buah-buah itu serupa tetesan-
tetesan darah, lambang darah yang dicurahkan oleh Kristus
demi umat manusia. Buah-buah itu mengingatkan kita bahwa
Kristus datang ke dunia untuk wafat bagi kita dan dengan
demikian menebus kita. Oleh karena Darah-Nya yang tercurah
itu, kita beroleh hidup yang kekal.

3. Lilin Adven
Empat batang lilin diletakkan sekeliling Lingkaran Adven.
Lilin-lilin itu melambangkan keempat Minggu dalam Masa
Adven, yaitu masa persiapan kita menyambut Natal. Simbol
lilin menandakan terang Allah yang masuk ke dalam dunia
melalui kelahiran Putra-Nya Yang Tunggal.
Di awal pelaksanaan Sekolah Minggu, Guru Sekolah Minggu
mengajak anak-anak menyalakan lilin. Di Minggu Adven
pertama, satu lilin dinyalakan, di Minggu Adven kedua, dua
lilin dinyalakan dan seterusnya hingga minggu Adven keempat
berlangsung.

Bagaimana dengan pemasangan pohon Natal? Guru Sekolah


Minggu bisa memasang pohon Natal pada Minggu Adven ketiga
atau keempat. Supaya pohon Natal yang dipasang dapat
dihayati bersama-sama, Guru Sekolah Minggu bisa memasang
pohon Natal bersama-sama Anak Sekolah Minggu. Apakah bisa
dipasang sejak Minggu Adven pertama? Hal penting yang perlu
diingat adalah bukan masalah boleh atau tidak boleh. Itu
artinya segala sesuatu yang dilakukan harus dihayati dengan
baik. Maka dari itu bila ada Sekolah Minggu memasang pohon
Natal di Minggu Adven pertama, Guru Sekolah Minggu dapat
membuat kreasi yang bermakna. Contoh kreasi:
1. Minggu Adven pertama: pemasangan pohon Natal tanpa daun-
daun (hanya batang dan ranting-ranting pohon Natal).
218 Masa Adven-Natal 2017

2. Minggu Adven kedua: ajak Anak Sekolah Minggu


memasang daun-daun pada ranting-rantingnya.
3. Minggu Adven ketiga: minta Anak Sekolah Minggu membuat
hiasan-hiasan yang akan dipasang di pohon Natal.
4. Mingu Adven keempat, Anak Sekolah Minggu dan Guru
Sekolah Minggu menghias bersama pohon Natal.

Menghayati Natal
Dengan menghayati Masa Adven, maka perayaan Natal bisa
dilaksanakan setelah Adven keempat. Natal dirayakan untuk
menghayati kedatangan Tuhan ke dunia dengan cara menjadi
manusia. Ia disambut dan dihormati sebagai anak manusia
yang lahir di Betleham, tetapi sekaligus sebagai terang yang
bersinar di dunia untuk mengusir kegelapan dan maut.
Dalam rangka menghayati Natal, Guru Sekolah Minggu mengajarkan
makna dan penghayatan Natal kepada anak-anak. Melalui
penciptaan suasana Natal di kelas Sekolah Minggu, maka ibadah
Natal, perayaan Natal dan kegiatan-kegiatan di seputar Natal
semakin bisa dirasakan dan dihayati oleh anak-anak.
Jika di Masa Adven warna ungu sebagai simbol penghayatannya,
maka di Masa Natal warna yang digunakan adalah warna putih.
Warna putih merupakan lambang kesukacitaan, kemenangan,
kesucian, kemurnian. Kehadiran Tuhan Yesus ke dunia merupakan
peristiwa gembira. Kegembiraan dalam iman Kristen adalah
kegembiraan karena janji Allah digenapi. Janji Allah adalah
penyertaan-Nya yang tak terbatas (Immanuel).

Di Masa Natal, pohon Natal dihias seindah mungkin (namun


bukan asal “ramai” hiasan). Dalam menghiasnya, Guru Sekolah
Minggu melibatkan Anak Sekolah Minggu dan bisa pula melibatkan
orangtua anak-anak Sekolah Minggu. Selain melibatkan orang
tua untuk menghias pohon Natal, Guru Sekolah Minggu mengajak
mereka untuk melakukan hal yang sama di rumah masing-
Masa Adven-Natal 2017 219

masing. Setiap keluarga bisa melakukan penghayatan masa


Adven-Natal secara bersama-sama.
Bagaimana dengan Ibadah Natal? Saat ini GKJ dan GKI SW Jawa
Tengah sedang mengembangkan intergenerational ministry
(pembinaan iman intergenerasional). Pembinaan iman tersebut
menyadari dan mengakui adanya orang-orang yang berasal dari
generasi yang berbeda yang berada bersama dalam gereja.
Maka dari itu adalah baik bila dalam ibadah Natal, anak-anak
beribadah bersama keluarganya. Guru Sekolah Minggu bisa
berdialog bersama Majelis Gereja atau Panitia Natal Gereja untuk
melibatkan anak-anak dalam ibadah Natal. Bentuk keterlibatan
mereka bisa dikemas dalam liturgi.
Setelah menghayati Natal dalam ibadah, anak-anak diajak untuk
merayakan Natal. Terdapat berbagai bentuk perayaan yang bisa
dilakukan, seperti:
1. Perkunjungan Natal ke rumah teman
2. Perkunjungan Natal ke rumah Majelis Jemaat (Pendeta,
Penatua, Diaken)
3. Perkunjungan Natal ke rumah warga Gereja yang lansia
atau sakit
4. Aksi kasih (ke panti asuhan, panti wreda, rumah singgah,
menebar benih ikan di sungai; waduk, menanam pohon
di lahan gundul, atau aksi-aksi lain bagi sesama)
5. Drama Natal (panggung boneka, punakawan, drama Guru
Sekolah Minggu, drama Anak Sekolah Minggu atau drama
dari warga Gereja yang ingin berpartisipasi di Sekolah
Minggu).
6. Kreativitas Natal (meme, ucapan di media sosial, dll.)
7. Lomba-lomba di sekitar Natal.

Penutup
Menghayati Natal dengan memulai dari penghayatan Adven
menumbuhkan pemahaman dan spiritualitas anak yang
bersumber dari tradisi gerejawi. Dengan demikian sejak masa
kanak-kanak mereka sudah mulai terlibat dalam kehidupan
bersama di dalam gereja. Bahan ini tentu sangat terbatas,
220 Masa Adven-Natal 2017

karena itu bagi yang berniat mengembangkan pemikiran ini


disarankan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di
internet atau sumber-sumber lain yang dapat dimanfaatkan.
Selamat menghayati masa Adven-Natal bersama Anak Sekolah
Minggu.

----------------------------------

Referensi:
1. http://www.indocell.net/yesaya/id253.htm
2. Ayub Yahya, Menyambut Kristus, Jakarta, BPK Gunung
Mulia, 2007

[wsn]
Masa Adven-Natal 2017 221

KITA ADALAH
Bahan untuk TUBUH KRISTUS
Remaja/Pemuda

Inspirasi Desain
Perayaan Natal

Bacaan Alkitab: 1 Korintus 12:12-27

PENGANTAR
Kegiatan di bawah ini hanya usulan. Oleh karena itu perlu
disesuaikan dengan situasi gereja setempat. Usulan ini berupa
usulan kegiatan untuk merayakan Natal bagi kaum muda.
Kegiatan yang diusulkan adalah merayakan Natal kaum muda
dengan melibatkan komisi-komisi lainnya. Mungkin ada jemaat
yang sudah pernah melakukan kegiatan seperti itu. Oleh karena
itu, kaum muda dapat menyesuaikan bentuk acara atau liturgi
dengan konteks gerejanya masing-masing. Bahan ini hanya
usulan awal tentang kebersamaan yang dapat dilanjutkan serta
dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan komisi-
komisi yang ada di gereja masing-masing.

DASAR PEMIKIRAN
Kegiatan yang dilakukan gereja kebanyakan sudah
disesuaikan dengan kebutuhan komisi dan kategori usia. Begitu
juga ketika gereja akan merayakan Natal. Perayaan disesuaikan
dengan kebutuhan sesuai kategori usia. Ada perayaan Natal anak,
remaja-pemuda, dewasa, dan komisi usia lanjut atau Adiyuswa.
Pembagian kegiatan sesuai dengan ketegori usia tentu ada
kelebihannya yaitu menarik dan mudah dipahami. Tetapi
pembagian kegiatan sesuai kebutuhan komisi dan kategori usia
dapat membuat jemaat hanya fokus pada kegiatan komisi mereka
saja. Hal itu berdampak pada kurangnya perhatian kepada
komisi lain, kurang mengenal satu sama lain, serta kurangnya
222 Masa Adven-Natal 2017

kepedulian terhadap komisi lain. Komisi remaja/ pemuda


melakukan kegiatan yang dianggap cocok dengan usia remaja/
pemuda sehingga kurang melibatkan komisi lain. Begitu juga
dengan komisi lain merasa bahwa gaya atau style remaja/
pemuda tidak cocok untuk bergabung dalam kegiatan Komisi
Usia Lanjut atau Adiyuswa.
Melalui bahan ini, remaja-pemuda diajak untuk merayakan
Natal dengan melibatkan komisi lain yang ada di gereja masing-
masing. Tujuannya adalah mengajak kaum muda dan komisi
lain menyadari keberadaan mereka sebagai bagian dari “tubuh”
Kristus yang saling terhubung dengan organ tubuh yang lain.
Melalui perayaan Natal kali ini kaum muda diajak untuk berani
terbuka terhadap keberadaan komisi lain serta menjalin
kerjasama mewujudkan komunitas yang saling peduli. Semua
komisi dapat saling mendukung satu dengan yang lain, bukan
semakin terkotak- kotak.

PENJELASAN TEKS: 1 Korintus 12:12-27


Melalui surat ini Rasul Paulus berusaha menarik kembali
gereja di Korintus kepada kesatuannya yang semula. Kesatuan itu
begitu penting ditekankan mengingat jemaat Korintus yang
terletak di sebuah pelabuhan besar dengan segala masalahnya.
Sebagai kota perdagangan dan bertemunya orang-orang dari
berbagai tempat, Korintus menjadi kota dengan berbagai aktivitas
sehari-hari dan juga tidak bisa dilepaskan dari kegiatan keagamaan.
Ada kuil untuk para dewa dan ada percabulan. Tetapi sumber
masalahnya bukan karena kesulitan jemaat Korintus untuk
bersosialisasi dengan lingkungan maupun tidak bisa menjaga
perilaku mereka di tengah-tengah masyarakat. Permasalahan
justru berasal dari dalam gereja sendiri. Jemaat Korintus terdiri
dari orang Yahudi dan Yunani yang kemungkinan juga dipengaruhi
oleh pemahaman-pemahaman dari sekitarnya. Pemahaman itu
juga berdampak pada kehidupan gereja yang membuat orang-
orang kristen menjadi terkotak-kotak, dikelompok-kelompokan
(Willi Marxsen, 2003). Ada juga persaingan dalam jemaat.
Dari susunan surat ini menunjukkan betapa pentingnya
kesatuan. Dalam kesatuan itu ada kepelbagaian atau keaneka-
Masa Adven-Natal 2017 223

ragaman. Namun semua keanekaragaman itu mesti dipergunakan


bukan untuk membuat jemaat terkotak-kotak.
Keanekaragaman itu dapat dimanfaatkan demi kebaikan
saudara-saudaranya, menolong yang lemah, serta membangun
gereja dalam kasih. Paulus mengajak jemaat untuk bersatu
sesuai dengan perintah Injil. Mengunggulkan karunia-karunia
Roh dan tidak cukup menghargai tubuh merupakan pemahaman
yang perlu dikoreksi. Menurut Paulus, Roh adalah kekuatan
yang mempersatukan semua. Untuk menjelaskan kesatuan itu,
Paulus menggunakan analogi tubuh. Tubuh menggambarkan
keanekaragaman dari banyak anggota. Setiap anggota punya
peran untuk bekerja sama dengan anggota lain supaya dapat
berfungsi dengan baik. Relasi antar mereka adalah hidup.
Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam jemaat dapat saja
memecah-belah umat. Masing-masing orang-orang kristen,
meskipun mempunyai perbedaan satu dengan yang lain, adalah
anggota dari tubuh Kristus. Semua keanekaragaman itu
menyumbang untuk pembangunan tubuh Kristus, yaitu Gereja.
Paulus ingin menjelaskan peran masing-masing anggota jemaat
(ayat 15-17) di mana anggota-anggota tubuh itu diberi tempat
oleh Allah yaitu tempat yang khusus untuk melakukan peran
mereka masing-masing. Mereka adalah anggota dari satu
tubuh yang mempunyai peran masing-masing untuk membuat
tubuh hidup. Paulus menjelaskan lebih rinci lagi soal tugas dan
peran dari anggota-anggota itu. Melalui peran masing-masing
itu jemaat diajak untuk tidak saling mengunggulkan dari bagian
tubuh yang lain. Melainkan, mereka harus saling mendukung,
memperhatikan, serta menghormati satu sama lain. Semua itu
dilakukan supaya tidak terjadi perpecahan dalam tubuh (ayat.
25). Semua anggota jemaat adalah tubuh Kristus dan semua
jemaat yang beranekaragam adalah anggotanya.

Usulan perayaan Natal


1. Kaum muda membuat perayaan Natal yang mengundang
serta melibatkan komisi-komisi di gereja atau jemaatnya
masing-masing.
224 Masa Adven-Natal 2017

2. Kaum muda membuat susunan acara yang melibatkan


komisi-komisi lain, seperti mengisi pujian, puisi dan
drama.
3. Lagu-lagu disesuaikan dengan komisi-komisi yang hadir.
Jika kaum muda mengundang anak-anak dari Komisi
Sekolah Minggu atau Komisi Anak, maka ada lagu yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.
4. Renungan difokuskan pada tema “Kita semua adalah
tubuh Kristus” dengan harapan bahwa komisi-komisi di
dalam gereja dapat saling bekerjasama.
[blt]
Masa Adven-Natal 2017 225

PANDUAN PERAYAAN
Bahan
ADVEN–NATAL ADIYUSWA
Adiyuswa
(USIA LANJUT)

WARGA GEREJA

ADIYUSWA (USIA LANJUT)


Lima belas tahun terakhir ini,
jumlah warga gereja adiyuswa atau warga gereja usia lanjut
semakin banyak, seiring dengan meningkatnya usia harapan
hidup. Pertemuan-pertemuan para adiyuswa atau usia lanjut
pada lingkup gereja setempat (jemaat), pada lingkup klasis,
bahkan lingkup sinode (GKJ khususnya), kian hari kian marak.
Dalam gereja, sebagian kecil dari antara warga usia lanjut ini
berasal dari Generasi Silent, orang-orang yang sekarang berusia
74 s.d. 92 tahun (lahir antara tahun 1925-1943). Sebagian besar
sisanya, berasal dari Generasi Baby Boomer, orang-orang yang
sekarang berusia 55-73 tahun (lahir antara tahun 1944-1962).
Di banyak gereja GKJ dan GKI SW Jateng, kelompok usia
Baby Boomer ini mendominasi kehidupan gereja, sehingga hampir
semua aktivitas gereja dikuasai oleh mereka. Sebagian kecil dari
yang berusia lanjut, sudah sangat menurun aktivitasnya di
gereja, bahkan ada yang tidak aktif lagi. Yang tidak aktif lagi ini
sebagian karena daya dukung hidupnya menurun, ada yang
karena kondisi kesehatan yang tidak mendukung, dan ada pula
yang tidak dapat aktif ke gereja karena tinggal dalam keluarga
yang tidak seiman. Akhir-akhir ini, semakin banyak ditemukan
warga gereja usia lanjut yang tinggal dalam keluarga yang tidak
seiman, yang mengalami kesulitan untuk masih bisa berelasi
dengan gereja.

Pdt. Tabita K. Christiani dalam makalahnya yang berjudul


Pembinaan Iman Intergenerasional menyebutkan bahwa Generasi
Baby Boomer terutama yang telah memasuki usia paruh baya
atau akhir masa dewasa menuju usia lanjut, menggemari dan
226 Masa Adven-Natal 2017

terus mencari spiritualitas. Bertolak dari penjelasan di atas,


kelompok usia penggemar dan pencari spiritualitas ini perlu
difasilitasi oleh gereja-khususnya pada masa Adven Natal ini.
Tujuannya untuk memperdalam spiritualitas mereka secara sehat,
yang dalam rangka Masa Adven-Natal tahun 2017 ini diajak
untuk memperdalam pengalaman iman mereka akan karya
Agung Allah dalam hidup mereka, baik secara personal maupun
secara komunal.

PERAYAAN ADVEN: PERKUNJUNGAN ANTAR ADIYUSWA


(USIA LANJUT)
Secara liturgis, pada masa Adven pertama kita menyongsong
kedatangan Tuhan Yesus dalam kerendahan-Nya, sedangkan
Adven kedua kita menyongsong kedatangan Tuhan Yesus dalam
kemuliaan-Nya. Yang dimaksud dengan menyongsong kedatangan
Tuhan Yesus dalam kerendahan-Nya adalah mengenang
kedatangan Tuhan Yesus dua ribu tahun silam di kandang
Betlehem, mengenang kedatangan karya Agung Allah yang
mewujud dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Sedang yang
dimaksud dengan menyongsong kedatangan Tuhan Yesus
dalam kemuliaan-Nya adalah berjaga-jaga dan mempersiapkan
diri menyongsong kedatangan Tuhan Yesus pada akhir zaman.
Berjaga-jaga dan siap sedia berkarya bersama Tuhan Yesus
menuju pemenuhan karya Agung Allah itu pada akhir zaman.
Bagi para warga adiyuswa (usia lanjut), usaha untuk terus
menghidupi karya Agung Allah yang telah diterimanya serta
usaha untuk ikut berkarya bersama Yesus dalam mewujudkan
karya Agung Allah di dunia ini sampai akhir zaman, belum
cukup kalau hanya dilakukan melalui ibadah-ibadah umat pada
hari Minggu Adven I, II, III, dan IV. Kegiatan kegerejaan yang
masih dimungkinkan dilaksanakan oleh para warga adiyuswa
pada masa Adven (sebelum tanggal 24 Desember) adalah
kegiatan perkunjungan antar warga adiyuswa.
Gereja dapat memfasilitasi dan mengkoordinasi pelaksanaan
perkunjungan adiyuswa dalam rangka masa Adven ini. Warga
adiyuswa yang masih aktif dalam gereja, dikoordinasi untuk
mengunjungi sesama warga adiyuswa yang kurang dan bahkan
Masa Adven-Natal 2017 227

tidak dapat aktif lagi. Melalui perkunjungan sesama warga


adiyuswa ini, karya Agung Allah dalam mempersekutukan umat
dihadirkan lagi dalam hidup warga adiyuswa yang sudah jarang
bahkan sudah tidak pernah lagi datang ke persekutuan atau ke
gereja.
Perkunjungan antar adiyuswa ini perlu dipersiapkan
dengan baik. Khususnya, perkunjungan kepada warga adiyuswa
yang tinggal dalam keluarga yang tidak seiman. Kepada keluarga
yang tidak seiman ini perlu dijelaskan sejelas-jelasnya,
perkunjungan ini dalam rangka Adven-Natal. Juga perlu
dibicarakan apa saja yang akan dilakukan di sana, seperti:
berdoa, bernyanyi, dan membaca Alkitab. Jika yang dikunjungi
adalah warga adiyuswa yang sudah tidak aktif cukup lama,
nyanyian yang dinyanyikan pilihlah nyanyian yang kira-kira
masih mereka kenal, jangan nyanyian baru yang asing, supaya
mereka yang dikunjungi itu jangan merasa terasing.

PERAYAAN NATAL ADIYUSWA (USIA LANJUT)


Perayaan Natal adiyuswa ini merupakan kegiatan lanjutan
dari perayaan Adven adiyuswa (perkunjungan). Perayaan Natal
adiyuswa ini sebaiknya diselenggarakan pada bulan Januari.
Sebagai suatu kegiatan lanjutan dari perayaan Adven,
perayaan Natal adiyuswa ini tidak saja diperuntukkan bagi
adiyuswa yang masih aktif dalam bergereja. Perayaan Natal
adiyuswa ini juga menjangkau adiyuswa yang sudah tidak aktif
bergereja, bahkan juga menjangkau adiyuswa yang sudah tidak
dapat aktif bergereja oleh berbagai sebab. Panitia yang
mengelola perayaan Natal adiyuswa ini, bisa sama dengan
panitia perayaan Adven.
Untuk adiyuswa yang masih aktif, pelaksanaan perayaan
Natal – diharapkan bulan Januari – cukup diwartakan dalam
warta gereja/jemaat. Sedangkan untuk adiyuswa yang sudah
tidak aktif dan sudah tidak dapat aktif bergereja, dibuatkan
surat undangan, untuk menghargai keberadaan mereka
sekalipun mereka sudah jarang atau bahkan tidak muncul
dalam kegiatan gereja.
228 Masa Adven-Natal 2017

Perayaan Natal sebagai salah satu tindakan keagamaan,


merupakan tindakan memuliakan peristiwa penting yang dalam
hal ini peristiwa Natal, peristiwa terwujudnya karya agung
Allah menyelamatkan dunia ini. Dalam perayaan itu, di
dalamnya terdapat unsur-unsur mengenang, menghadirkan
kembali, dan memelihara peristiwa penting itu dalam hidup
umat secara personal sekaligus komunal.
Dalam merayakan itu semua diisi dengan kegiatan: bernyanyi,
berdoa, membaca Alkitab, renungan, serta persembahan paduan
suara, drama, dll. Nyanyian yang dipilih, jangan semua baru.
Sertakan pula nyanyian lama yang masih dikenal, mengingat
yang hadir tidak semua warga gereja yang masih aktif.
Kalau memungkinkan, bisa ditambah kegiatan “kesaksian
Natal” oleh dua atau tiga peserta yang telah ditunjuk sebelumnya.
Kesaksian Natal ini berisi pengalaman iman di sekitar Natal
yang sangat berharga, yang pernah terjadi dan membanggakan,
dan yang pantas dibagikan kepada sesama orang beriman. Bagi
para pendengar, kesaksian Natal ini juga dapat menjadi
pemantik untuk melihat ulang pengalaman serupa yang pernah
terjadi dalam hidupnya. Dengan perayaan Natal seperti ini,
para adiyuswa ditolong untuk mengenang ulang, menghadirkan
lagi, dan memelihara pengalaman iman akan karya agung Allah
itu dalam hidupnya.

[den]
BAHAN
SARASEHAN & KEGIATAN

Bahan yang tersaji ini


masih perlu diolah dan
disesuaikan dengan
kondisi jemaat/gereja
setempat
Masa Adven-Natal 2017 229

Bahan Sarasehan MENYINGGIR KARYA


Masa Adven 2017 AGUNG ALLAH

Berbagi Kasih
Dalam Bahasa Indonesia menyinggir berarti memperlihatkan,
menunjukkan. Menyinggir karya agung Allah mempunyai arti
memperlihatkan karya kasih Allah kepada dunia. Mengapa
kasih Allah perlu diperlihatkan kepada dunia ini? Karena Allah
mengasihi dunia ini, seperti yang ditegaskan dalam Yohanes
3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal.” Jelaslah mata Allah tertuju kepada dunia ini,
bukan hanya kepada komunitas Kristen. Komunitas Kristen
dihadirkan untuk menjadi komunitas eksemplaris, yang
memberi teladan bagaimana hidup dan menghidupi kasih
Allah.

Salah satu tindakan kasih Allah pada dunia ini dinyatakan


melalui kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat dunia. Merayakan
kelahiran Yesus dikenal dengan Natal. Dalam tradisi Natal
banyak gereja berlomba-lomba melakukan kegiatan untuk
menyinggir karya kasih Allah. Sebagai contoh saja, bulan
Desember menjadi hari istimewa bagi para penghuni panti
asuhan. Sebab mereka kebanjiran kunjungan kasih dari
berbagai gereja dan komunitas Kristen yang tengah merayakan
Natal. Hal itu tidaklah salah. Adalah baik berbagi kasih Tuhan.
Yang menjadi persoalan adalah kunjungan itu hanya dilakukan
pada bulan Desember. Di bulan yang lain karya kasih Allah
230 Masa Adven-Natal 2017

seakan tidak terdengar. Jika itu yang terjadi, Natal tak lebih
dari sebuah entertainment, pertunjukan, yang memberikan
hiburan sesaat pada mereka yang dianggap membutuhkan.

Karena musim pertunjukkan dilaksanakan bulan Desember


maka bulan Desember menjadikan Natal justru menjadi
perayaan yang membosankan bagi para penghuni panti asuhan.
Pada sebuah kesempatan, kala tanggal belum menyentuh angka
20, di sebuah panti asuhan keramaian perayaan Natal
terdengar syahdu. Seorang anak penghuni panti ditanya oleh
pembawa acara, berapa kali ia berNatalan sampai saat ini? Ia
menjawab lugu 23 kali. Sang penanya tergelitik dan bertanya
lebih dalam, apa perasaan anak itu terhadap perayaan Natal?
Dengan polos anak itu menjawab: bosan!

Kasih Yang Egois


Tanpa sadar, Natal telah menjadi pertunjukan „egoisme iman“.
Karena Natal adalah sebuah pertunjukkan, isinya cuma mau
menyenangkan: yang dikunjungi dan terutama yang mengunjungi.
Natal, seperti kata iklan: dari kita, untuk kita, oleh kita. Di hari
Natal kita menjadi amat ramah, amat baik, murah hati, dan
berubah menjadi dermawan-dermawan. Akan tetapi sesudah
itu kita kikir bukan kepalang. Di manakah Yesus?

Mengikuti narasi Lukas, kita bisa mengatakan: tidak ada


tempat bagi-Nya (Luk. 2:7). Yesus tidak ada saat kita ber-Natalan,
karena Natal kita telah dipenuhi berbagai kegiatan pemuas
keinginan diri. Tempat Yesus tergantikan oleh egoisme kita.
Natal menjadi perayaan yang menyenangkan untuk sesaat. Itu
sebabnya selesai kegiatan Natal, kita semua terjatuh dalam
kelelahan: fisik dan mental.

Tentang Natal yang seperti itu, Andar Ismail menuliskan dalam


buku “Selamat Natal,” sebuah puisi yang amat menarik. Judulnya:
“Sssstt Selamat Tidur!” Dalam salah satu baitnya dikatakan:

Malam Natal lagi


Masa Adven-Natal 2017 231

Malam damai di bumi


Itulah juga kata sang letnan di dataran Golan
Damai di Bumi ditulisnya
kepada keluarga dan taulan
Besoknya ia membom lagi.

Berangkat dari puisi di atas, Natal kerap kali hanya berlaku dalam
lingkungan terbatas. Menjadi perayaan bagi keluarga, handai
taulan, dan mungkin orang yang dianggap berkepentingan. Bagi
mereka, terucap harap dan doa: “Damai di bumi.” Namun bagi
yang lain, Natal seakan tidak berlaku. Natal menjadi perayaan yang
mengukuhkan individualisme, bersifat internal dan parsial.

Merayakan Cinta Tuhan


Perayaan Natal baru dirayakan pada abad ke IV (tahun 300-an).
Dalam perayaan itu kelahiran Yesus dirayakan pada tanggal
simbolis pada 25 Desember. Disebut simbolis karena kapan
tanggal kelahiran Yesus sebenarnya tidak disebutkan dalam
Alkitab. Disebut simbolis karena pada tanggal itu bagian utara
bumi menjadi semakin panjang (sebaliknya, malam makin
pendek). Realitas itu dirayakan gereja sebagai terang yang
mengalahkan kegelapan. Terang itu adalah Yesus! Yesus
mengalahkan kegelapan. Hari demi hari, Natal kemudian
menjadi pusat terpenting perayaan kristen. Inilah perayaan
terbesar – dengan anggaran terbanyak – dari semua perayaan
hari raya gerejawi. Kadang orang lupa, ada perayaan lain yang
juga penting, namun kerap kurang mendapat perhatian.
Misalnya saja Paska. Untunglah gereja semakin menyadari hal
ini, sehingga kini Paska juga dirayakan sejajar dengan Natal.
Sekalipun demikian, Natal tetap dianggap menjadi perayaan
utama. Yang patut disayangkan, kita kehilangan simbol perayaan
Natal: terang yang mengalahkan kegelapan. Yang kemudian
dirayakan gereja adalah kemasan Natal, lengkap dengan
entertaint kepada kaum marginal.

Tindakan kasih dalam merayakan Natal tentu saja tidak salah,


bahkan memang sudah seharusnya begitu. Persoalannya
232 Masa Adven-Natal 2017

seringkali karena rutinitas kegiatan itu menjadi beku cinta


kasih. Yang ada, ya itu tadi, pertunjukan kasih. Sudah saatnya
gereja berbagi kekuatan, agar cinta kasih yang dirasakan atas
kehadiran Yesus juga terbagikan pada dunia ini.

Salah satu berbagi kasih yang dapat dilakukan gereja adalah


menetapkan dan merayakan bulan Desember sebagai bulan
menyinggir kasih Allah. kesempatan terbuka lebar, karena
banyak hari di bulan Desember dirayakan oleh komunitas
dunia. Beberapa di antaranya adalah:
1 Desember : Hari AIDS Sedunia.
3 Desember : Hari Disabilitas Internasional.
5 Desember : Hari Relawan Internasional.
9 Desember : Hari Pemberantasan Korupsi Sedunia.
10 Desember : Hari Hak Asasi Manusia Internasional.
13 Desember : Hari Kesatuan Nasional (Nusantara)
19 Desember : Hari Bela Negara.
20 Desember : Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional.
22 Desember : Hari Sosial dan Hari Ibu.

Ternyata banyak hal bisa dilakukan gereja untuk menyinggir


kasih Allah. Namun tentunya dibutuhkan kreativitas agar di
tengah perayaan komunitas dunia, gereja turut berperan dan
menyatakan bahwa Allah mengasihi dunia ini.

Di sini, adalah baik bagi kita untuk membaca ulang apa yang
diingatkan Eka Darmaputera dalam buku Pergulatan Kehadiran
Kristen di Indonesia, terkait dengan Natal.
Karena Natal, bukanlah ketika sebuah pohon terpajang
megah –
tetapi ketika Allah menggamit ramah.
Karena Natal, bukanlah ketika sebuah gedung terhias indah
tetapi ketika manusia berkemungkinan menjadi
manusia.
Karena Natal, bukanlah pesta dengan anggaran sekian ratus
ribu rupiah –
Masa Adven-Natal 2017 233

tetapi sebuah tragedi ketika Putera Allah mengurbankan


nyawa.
Karena Natal, bukanlah ketika pakaian baru dikenakan –
tetapi ketika manusia baru diciptakan.
Karena Natal, bukanlah ketika roti dan kue dibagikan –
tetapi ketika keselamatan ditawarkan.
Karena Natal, bukanlah ketika malam kudus dinyanyikan –
tetapi ketika Firdaus kembali ditemukan.
Karena Natal, bukanlah ketika kasih sayang disandiwarakan
tetapi ketika semua janji menjadi kenyataan.
Karena Natal, bukanlah ketika khotbah-khotbah dipersiapkan
tetapi ketika Kerajaan Allah didatangkan.
Karena Natal, bukanlah ketika orang sibuk setahun sekali –
tetapi ketika orang berpesta setiap hari, karena yang
rindu tak usah menanti lagi.

Di tengah banyaknya kegiatan di bulan Desember, sudahkah


kisah kasih Allah dirasakan oleh dunia ini?

Sugesti Pelaksanaan Sarasehan


 Pemimpin memulai kegiatan dengan mengajukan pertanyaan
kepada para peserta: Berapa kali gereja mengadakan kegiatan
Natal di panti asuhan? Apa hasilnya?
 Ceritakan pengalaman di panti asuhan, seperti yang dituturkan
penjelasan di atas, “Pada sebuah kesempatan, kala tanggal
belum menyentuh angka 20, di sebuah panti asuhan keramaian
perayaan Natal terdengar syahdu. Seorang anak penghuni
panti ditanya oleh pembawa acara, berapa kali ia ber-Natalan
sampai saat ini? Ia menjawab lugu 23 kali. Sang penanya
tergelitik dan bertanya lebih dalam, apa perasaan anak itu
terhadap perayaan Natal? Dengan polos anak itu menjawab:
bosan!” Mintalah peserta memberikan komentar atas cerita
itu!
 Beri penegasan perlunya kita menyinggir karya Allah di tengah
konteks kehidupan saat ini. Masuklah dalam penjelasan
bahan di atas.
234 Masa Adven-Natal 2017

 Minta peserta berdiskusi, apa saja kegiatan Natal yang


relevan dilakukan oleh gereja saat ini (untuk membantu lihat
bahan Kegiatan Alternatif 1& 2).

[asp]
Masa Adven-Natal 2017 235

Alternatif Kegiatan 1
Masa Adven 2017

Melalui Natal, gereja diajak untuk menyinggir karya agung


Allah (lihat bahan Sarasehan). Kegiatan Alternatif berikut ini
diharapkan menjadi pemicu bagi karya kreatif gereja di tengah-
tengah konteks kehidupan saat ini. Dua kegiatan dipilih
dengan asumsi belum terlalu banyak gereja memilih kegiatan
ini di bulan Desember. Kegiatan pertama terkait dengan hari
AIDS. Kegiatan kedua secara khusus ditujukan bagi orang yang
tengah mengalami sakit dan keluarga yang merawatnya melalui
Healing Ministry.

Kegiatan 1: Merengkuh ODHA


ODHA adalah sebutan untuk menunjuk orang dengan HIV-AIDS.
Jumlahnya hari demi hari semakin meningkat. Sampai dengan
Desember 2016 HIV-AIDS telah tersebar ke 407 dari 507 kota/
kabupaten di seluruh Indonesia. Itu berarti 80 % wilayah
Indonesia telah menjadi tempat penyebaran HIV-AIDS.

Peningkatan jumlah kasus HIV yang dilaporkan secara akumulatif


hingga Desember 2016 mencapai 232.323 kasus. Tahun demi
tahun kasus yang dilaporkan relatif mengalami peningkatan
seperti yang terlihat di bawah ini:
2006 : 7.195 kasus
2007 : 6.048 kasus
2008 : 10.362 kasus
236 Masa Adven-Natal 2017

2009 : 9.793 kasus


2010 : 21.591 kasus
2011 : 21.031 kasus
2012 : 21.511 kasus
2013 : 29.037 kasus
2014 : 32.711 kasus
2015 : 30.935 kasus
2016 : 41.250 kasus

Demikian juga dengan kasus AIDS yang dilaporkan mengalami


peningkatan dengan jumlah akumulatif hingga Desember 2016
sebanyak 86.780 orang. Setiap tahun secara relatif juga terjadi
peningkatan sebagaimana dipaparkan di bawah ini:

2006 : 3.680 orang


2007 : 4.828 orang
2008 : 5.298 orang
2009 : 6.744 orang
2010 : 7.470 orang
2011 : 8.279 orang
2012 : 10.862 orang
2013 : 11.741 orang
2014 : 7.963 orang
2015 : 7.185 orang
2016 : 7.491 orang

Melihat begitu meluasnya ODHA, gereja perlu berbagi pengetahuan


kepada umat sekaligus kepedulian pada ODHA. Dalam praktik
ODHA seringkali mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.
Juga banyak yang masih percaya pada mitos, prasangka, stigma
negatif terhadap ODHA. Stigma ini seringkali muncul terkait
dengan penularan HIV-AIDS. Umat perlu belajar bahwa hal-hal
berikut ini tidak membuat orang tertular HIV-AIDS:
 Kehidupan sosial bersama ODHA, seperti bersalaman,
berpelukan, berciuman, makan-minum bersama.
Masa Adven-Natal 2017 237

 Aktivitas bersama ODHA di tempat-tempat umum, seperti


duduk di kendaraan umum atau bioskop, penggunaan
WC umum dan kamar mandi bersama.
 Aktivitas di tempat kerja seperti penggunaan meja kursi
kantor, kalkulator, komputer, dan sebagainya.
 Olahraga bersama, termasuk berenang bersama.
 Gigitan nyamuk dan serangga penggigit lainnya.
 Menggunakan pakaian, jacket, topi dan lain-lain
 Batuk, bersin, air ludah.
 Merawat penderita AIDS.

Kegiatan berikut ini dapat dilakukan dalam rangka menunjukkan


kasih Tuhan kepada ODHA, yang bisa dilakukan oleh panitia
Natal misalnya adalah:
1. Membuat kegiatan seperti seminar atau sarasehan yang
berisi informasi tentang ODHA. Dalam hal ini adalah baik
mengundang dokter atau pakar di bidang ODHA (baik juga
diputarkan film pendek atau dialog yang diadakan oleh
televisi yang dapat diunduh melalui youtube, misalnya
https://www.youtube.com/watch?v=ErCObzNxZZg dan
banyak lagi yang lain)
2. Panitia Natal mencari informasi tentang ODHA dari Rumah
Sakit, Puskesmas, atau lembaga yang peduli pada ODHA.
Jika dimungkinkan lakukanlah kegiatan kunjungan pada
ODHA. Jika kegiatan perkunjungan tidak dimungkinkan
(entah karena umat belum siap atau kesulitan mencari
ODHA), panitia Natal dapat meminta informasi apa yang
dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk menyatakan
rasa kasih pada ODHA.
3.Membuat slogan atau banner yang berisi edukasi tentang
ODHA. Atau menceritakan pengalaman inspiratif atau
memutarkan film pada kelompok anak dan kaum muda
terkait dengan ODHA. Berikut salah satu contoh cerita
inspiratif:

Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela hampir di


setiap kesempatan mengenakan pin pita merah di bajunya.
238 Masa Adven-Natal 2017

Ternyata ada cerita di balik pin simbol HIV/AIDS itu.


Kedua anaknya yakni putra dan menantunya meninggal
karena HIV/AIDS.

Pada 6 Januari 2005, Nelson Mandela mengejutkan dunia


ketika dari rumahnya mengumumkan, “Putra saya meninggal
karena AIDS.” Putra yang dimaksud Mandela adalah putra
tunggalnya, Makgatho (54 tahun) yang meninggal setelah
dirawat beberapa minggu di rumah sakit. Beberapa bulan
sebelumnya, Zondi istri Makgatho juga meninggal karena
AIDS.

Dengan pernyataan publiknya itu, Mandela menentang


stigma dan rasa malu dengan banyaknya kematian karena
AIDS di Afrika. Pada saat itu, sekitar 800 orang di Afrika
Selatan meninggal setiap harinya karena AIDS. "Mari kita
mempublikasikan HIV/AIDS dan tak
menyembunyikannya ...” kata Mandela.

Pada pemakaman anaknya itu, Mandela dan istrinya Graca


Machel mengenakan pita merah dalam mendukung
kampanye melawan AIDS. Ia duduk di podium depan peti
Makgatho, yang dihiasi bunga putih dan kuning.Keadaan itu
tidak membuat Mandela patah semangat. Justru karena
kesadaran baru itu Mandela memiliki memiliki badan amal
yang memerangi kemiskinan dan HIV/AIDS melalui Nelson
Mandela Foundation.

Sumber:
http://health.liputan6.com/read/766618/cerita-pilu-
mandela-dan-dua-anaknya-yang-kena-hivaids.

Kegiatan 2: Healing Ministry


Sakit adalah pengalaman yang menyedihkan. Tidak hanya bagi
orang yang menderita sakit, tetapi juga yang merawatnya.
Semua orang yang sakit ingin dipulihkan. Healing ministry
Masa Adven-Natal 2017 239

bukan berarti menjadi resep mujarab sehingga semua orang


yang sedang sakit langsung pulih. Healing ministry berangkat
dari kesadaran bahwa penyebab penyakit itu multi dimensi:
fisik, sosial, spiritual, dan mental. Mengingat hal tersebut,
pemulihan dapat dilakukan juga secara multidimensi. Yaitu
dengan melibatkan para profesional di bidang medis, psikologi,
teologi, dan juga profesional di bidang pengobatan alternatif
(seperti pijat, akupuntur).

Healing ministry dilakukan dalam bentuk ibadah khusus.


Ibadah ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan jemaat yang
sakit dan keluarga. Jadi dapat saja dilakukan dalam ibadah
khusus di gereja (dengan membawa pasien dan keluarga), di
rumah, atau di rumah sakit. Perlu diingat manusia adalah
makhluk simbolis (homo simbolicum). Dalam proses ibadah
Healing Ministry kadang dibutuhkan simbol. Simbol dipakai
untuk menyatakan “kehadiran” Tuhan dalam pelayanan
tersebut. Untuk itu dibutuhkan persiapan-persiapan. Berikut
ini contohnya:
1. Sosialisasi pemahanan tentang Healing Ministry (karena
LPP Sinode pernah mengadakan semiloka tentang hal
ini, bahan dapat diminta pada LPP Sinode)
2. Rekrutmen tenaga pelayan Healing Ministry yang
dianggap mampu (memiliki talenta).
3. Publikasi rencana kegiatan sekaligus mendata umat yang
ingin mengikuti kegiatan tersebut.
4. Persiapan ibadah secara serius.

Berikut ini contoh unsur-unsur liturgi ibadah Healing Ministry


yang dibuat Pdt. Yahya Wijaya dalam Semiloka Healing
ministry yang diselenggarakan oleh LPP Sinode:

 Kata Pembuka
 Ucapan Syukur dan Pujian
 Doa Syafaat
 Pembacaan Alkitab dan Saat Teduh
 Renungan singkat
240 Masa Adven-Natal 2017

 Pengakuan dosa
 Doa dan Penumpangan tangan (bisa dengan simbol,
seperti minyak, salib, dll)
 Berita Anugerah
 Doa Bapa Kami
 Berkat

Dalam tiap bagian dalam liturgi tersebut dapat digunakan


nyanyian yang sesuai dengan keadaan.

Peran konselor dan dokter juga baik dilibatkan, mungkin di


awal ibadah atau bisa juga sesudahnya. Jadi di awal ibadah atau
di akhir ibadah pasien mendapatkan lebih dahulu pemeriksaan
oleh dokter. Dokter perlu dilatih memberikan kata-kata
penguatan. Konselor melanjutkan dengan percakapan
konseling singkat.

Pengobatan alternatif (seperti pijat atau akupuntur) dapat


dilakukan sebelum atau sesudah ibadah. Tindakan ini
dilakukan dalam koordinasi dengan dokter.

[asp]

Gereja Persahabatan :
Alternatif Kegiatan 2
Menjadi teman Seperjalanan
Masa Adven 2017 bagi mereka yang sakit kronis,
terminal dan terancam HIV
AIDS.
Masa Adven-Natal 2017 241

DASAR PEMIKIRAN
Dalam bukunya, Pdt Joas Adi Prasetya menjelaskan
bahwa Allah Trinitas yang dipercaya oleh umat, adalah Allah
dalam persekutuan yang menghargai kesetaraan, perbedaan,
dan kesatuan. Persekutuan Allah ini ternyata mengandung
karakter persahabatan yang kuat. Pdt Joas menawarkan
persahabatan Ilahi dalam Allah Trinitas ini sebagai konsep
menggereja masa kini. Terlebih ketika umat memahami bahwa
Kristus selaku Kepala Gereja rela menjadi sahabat bagi
manusia, maka teladan Kristus tersebut mestinya menjiwai
umat agar umat memiliki karakter persahabatan bagi siapapun
seperti Kristus yang menjadi sahabat manusia. (Adiprasetya
2009)
Sahabat yang seperti apakah? Seorang teolog bernama
Henry Nouwen mendefinisikan hubungan (baca: persahabatan)
yang berkualitas dapat terjadi melalui perjumpaan dengan mereka
yang homeless, yakni mereka yang merasa tidak memiliki tempat
dimana mereka dapat merasakan dicintai, aman, dipedulikan,
dilindungi, siapapun mereka. Lina Gunawan menggali nilai-
nilai persahabatan itu dan menyebutkan bahwa Gereja akan
menjadi otentik saat Gereja mau terbuka kepada siapa saja,
sebab bukankah Gereja dihadiri orang-orang yang beragam
mulai dari suku, ras tempat tinggal, latar belakang keluarga,
pendidikan, ekonomi, prinsip hidup? (Gunawan 2014). Itu
artinya gereja harus lebih berani terbuka menerima berbagai
dinamika dunia yang berubah-ubah, sesuai dimana Gereja itu
bertumbuh.

SHARING PELAYANAN HOLISTIK DI GKI BANJARNEGARA


Berangkat dari dasar pemikiran tersebut di atas dan dalam
rangka menjadi Gereja Persahabatan, maka GKI Banjarnegara
mencoba melakukan sebuah pelayanan holistik yang sekiranya
dapat menjadi inspirasi jemaat-jemaat untuk melakukan kegiatan
alternatif pada masa Adven sebagai berikut:
GKI Banjarnegara menjadi teman seperjalanan bagi para
penderita penyakit kronis dan penyakit terminal.
242 Masa Adven-Natal 2017

Banjarnegara, ya sebuah kota yang juga memiliki julukan


“kota pensiunan”. Dari predikatnya kita bisa membayangkan
sebuah kota yang “adem-ayem” (juga merem, ujar mantan
Bupati), damai dan sentosa. Namun demikian bukan lantas
bebas dari sakit penyakit. Jika beberapa dekade terakhir baik
pemerintah maupun gereja-gereja menggalakkan para pegiat
dari kategori usia lanjut, demikian pula halnya yang dilakukan
oleh GKI Banjarnegara. Rekan pendeta pun pernah berujar
kepada saya, kalau melayani di sana Anda nanti “gelis tua” (cepat
tua). Saya bertanya, “Memangnya kenapa?” Jawabnya, “Lha yang
diurusi para lansia”. Namun tak mengapa, meski mbah-mbah,
tetap menjadikan saya berjumpa dengan mbak-mbak kekasih-
kekasih jiwa-Nya Tuhan yang menjadi bagian pelayanan saya,
dan tak membuat sehelai rambutpun beruban … he he (Just
Kidding) .
Tak hanya lansia, gaya hidup yang serba cepat, serba
online, ternyata berdampak pada Aktivitas motorik. Jika dahulu
aktivitas pekerja/usia produktif itu seperti petani dan banyak
mengeluarkan keringat (baca: kalori karbohidrat dan saudara-
saudaranya). Ternyata sekarang sudah berbeda. Makanan yang
lezat mudah dijumpai dimana-mana, sarat dengan kalori karbo
dan saudara-saudaranya itu, namun “minim pelepasan”. Ini
disebabkan karena Aktivitas “ala petani” sudah berubah
menjadi Aktivitas “ON LINE”. Yakni duduk manis namun hati
dan pikirannya berselancar ke seluruh penjuru dunia.
Ditambah lagi gagal paham soal kemakmuran. Banyak orang
berpikir, dulu saat studi hanya makan sehari dua kali, sekarang
sudah berpenghasilan tinggi dapat makan berkali-kali.
Akibatnya penyakit-penyakit “degeneratif” (baca: kemunduran
organ tubuh) bertandang ke banyak orang bahkan sebelum
waktunya. Akibatnya, vitalitas dan produktifitas menurun, juga
kegairahan sebagian umat untuk mejadi gereja yang hangat dan
vital menurun.

Pendampingan Edukatif bagi penderita sakit kronis dan


terminal.
Masa Adven-Natal 2017 243

“Aku sudah sehat, aku baik-baik saja, aku bosan


makan obat, aku mau bergantung sama Tuhan, bukan sama
obat”. Itulah ungkapan-ungkapan yang sering terdengar saat
Tim Kesehatan Komisi KesPel GKI Banjarnegara melayani para
penderita menyakit kronis dan terminal, baik dari anggota
jemaat maupun masyarakat di sekitar gereja. Beranjak dari
ungkapan dan pemikiran para penderita maka Tim Pelayanan
Kesehatan menggagas konsep pendampingan bagi penderita
sakit kronis dan terminal, yang utamanya agar sedapat mungkin
para penderita dapat mengendalikan sakitnya agar tidak makin
parah, dan terhindar dari “komplikasi”.
Adapun tujuan pendampingan edukasi tersebut adalah
juga memberikan pemahaman bahwa sakit-penyakit kronis
maupun terminal masih dapat dikendalikan sehingga mereka
tetap berdaya guna, baik dalam bekerja maupun berpelayanan.
“Tidak lagi homeless”, kata Nouwen. Setelah itu, sasaran
pendampingan edukatif ini tidak hanya kepada para penderita,
namun juga keluarganya supaya mereka tidak merasa terbebani
melainkan dapat menjadi teman seperjalanan serta dapat menjadi
suporter yang baik. bagi anggota keluarganya yang sakit.

Adapun metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:


1. Menghimpun dan meng-update data penderita secara berkala
2. Mendorong agar penderita mendaftar BPJS
3. Jika kesulitan dalam hal proses maupun dana, gereja sedapat
mungkin membantu, baik dukungan dana ataupun membayar
iuran, termasuk mendaftarkan pasien.
4. Memberikan pengertian-pengertian secara persuasif kepada
para penderita untuk rutin mengkonsumsi obat, bukan
bergantung, melainkan tubuh memang membutuhkan asupan
obat.
5. Melibatkan Majelis dan Badan Pelayanan Gereja dalam
membangun kehidupan spiritualitas secara holistik.

GKI Banjarnegara yang bersahabat dengan tempat-


tempat hiburan malam.
244 Masa Adven-Natal 2017

Banjarnegara, selain berpredikat sebagai kota pensiunan,


juga berstatus sebagai daerah tertinggal. Meski tertinggal namun
tetap adem-ayem. Dan yang tak kalah seru selain kota yang adem
ayem, ternyata Banjarnegara juga berpredikat adem ayem
“merem-melek” (pasti terkejut dengan istilah itu!). Ya, udaranya
yang sejuk, kotanya yang “masih perawan”, kata salah seorang
kawan di Jakarta, menyebabkan “pemberontakan urban” yang
memunculkan maraknya hiburan malam seperti karaoke dan
kafe-kafe. Fakta lain yang tak kalah mengejutkan dari sebuah
sumber dan tetiba membuncah di media massa menyebutkan
bahwa Banjarnegara menempati urutan kedua jumlah penderita
HIV-AIDS di Provinsi Jawa Tengah! Belum lagi dunia ON LINE
yang turut serta berperan dalam berbagai “transaksi merem-
melek” yang bisa saja bermuara pada makin meningkatnya
jumlah penderta HIV-AIDS.

Pendampingan Edukatif bagi para Ibu, Kaum Perempuan,


dan Pemandu lagu yang rentan HIV-AIDS
Narasi di atas bukan bermaksud melebih-lebihkan atau
merendahkan, sama sekali tidak! Namun itulah realita di
sebuah kota, bahkan di sebuah kota yang disebut-sebut sebagai
daerah tertinggal! Joas berpendapat bahwa gereja akan teruji
otentisitasnya manakala berani membuka pintu lebar-lebar
terhadap realita dunia yang seperti ini. Sebab yang sering terjadi
gereja menutup diri dengan hal-hal tersebut karena takut
bilamana itu akan berdampak negatif terhadap pembangunan
spiritualitas jemaat. Dalam rangka membuka diri dan bersentuhan
dengan persoalan sosial yang pelik inilah Komisi KesPel GKI
Banjarnegara memberanikan diri untuk melakukan beberapa
Hal dalam bentuk pelayanan Kesehatan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pemeriksaan IVA secara gratis (Inspeksi
Visual Asam asetat) adalah pemeriksaan leher rahim (serviks)
dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang)
leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan
asam asetat 3 sampai dengan 5%. Dengan cara ini kita dapat
mendeteksi kanker rahim sedini mungkin. Ya, sebagaimana
Masa Adven-Natal 2017 245

digemakan oleh pemerintah agar kaum hawa berkenan


“memeriksakan diri” dengan metode IVA, maka di setiap
waktu puskemas-puskesmas disediakan Pelayanan IVA Gratis.
Kenyataan yang terjadi, paling-paling hanya dua tiga orang
yang datang di puskesmas-puskesmas di kota Banjarnegara.
Tapi hal yang mengharukan saat gereja menyelenggarakan
kegiatan yang sama, justru jumlah peminat yang mendaftar
tidak kurang dari lima puluh orang ibu-ibu. Melalui Tim
Pelayanan Kesehatan, fakta ini disampaikan ke pihak
Pemerintah Kabupaten dan diapreasiasi dengan baik, lantas
mendapat dukungan sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten.
Ibu Bupati kala itu mau hadir dalam penyelenggaraan IVA
perdana. Perlu kita ketahui bersama bahwa biaya
penyelenggaraan IVA relatif murah.

2. Menyelenggarakan “kunjungan kasih dari hati ke hati” bagi


ibu-ibu dan Pemandu Lagu di tempat karaoke atau kafe.
Tim Pelayanan Kesehatan Komisi KesPel GKI Banjarnegara
menengarai bahwa penularan HIV-AIDS dan Kanker Rahim
ada pada sebuah mata rantai yang demikian: Misal seorang
suami meet up/hang out (semacam kencan) di tempat hiburan
karaoke, maka temannya yang berpengalaman memberi
umpan supaya sang suami ini juga melakukan hubungan
intim dengan Pemandu Lagu yang merangkap menjadi PSK.
Kemudian si suami ini pulang, lantas kembali melakukan
hubungan intim dengan istrinya di rumah. Apa yang terjadi?
tak hanya si suami yang rentan terjangkiti HIV-AIDS melainkan
istri yang tak tahu menahu juga terancam HIV-AIDS dan
kanker rahim. Secara berkesinambungan dari satu oknum
kemudian bertambah ke oknum yang lain. Pendek kata, makin
banyak komunitas meet up makin cepat ancaman kanker
rahim, HIV-AIDS menjalar. Berpijak dari observasi
lapangan, dan bekerjasama dengan para dokter yang rutin
mengunjungi tempat-tempat hiburan malam, maka tim
pelayanan kesehatan Komisi KesPel GKI Banjarnegara
mengupayakan edukasi bagi para Pemandu Lagu secara
persuasif agar sedapat mungkin berhenti melakukan
246 Masa Adven-Natal 2017

aktivitas seksual yang bukan pada tempatnya. Kemudian


memberi pemahaman tentang berbagai hal (mulai dari
pemahaman HIV-AIDS hingga beresiko kematian). Sedangkan
bagi para ibu yang tak tahu menahu, ketika dapat diduga,
ditengarai bahwa suaminya menjadi pelaku seks bebas,
sedini mungkin dihimbau (tanpa buru-buru memberi tahu
bahwa suaminya begini dan begitu) agar berkenan mengikuti
IVA. Dengan demikian langkah kecil dan sederhana ini
niscaya dapat menghambat penyebaran HIV-AIDS dan
kanker rahim di kota Banjarnegara.
3. Pendekatan persuasif bersama pihak pemerintah Kabupaten
Pada kesempatan tertentu, Tim Pelayanan Kesehatan Komisi
KesPel GKI Banjarnegara sowan bapak Bupati guna membahas
persoalan ini. Beliau menerima kami dengan sepenuh hati
dan menampung beberapa masukan untuk dapat ditindak-
lanjuti. Beliau berjanji jika ada tempat-tempat hiburan
malam/karaoke yang ditengarai berpotensi dan berdampak
negatif akan segera ditutup. Prosesnya memang tak dapat
serta-merta, melainkan akan terus dilakukan secara bertahap
hingga tahun 2019. Maka tunggu saja khabar baiknya.

Penutup
Menyatakan persahabatan bagi mereka yang homeless,
yakni mereka yang merasa tidak memiliki tempat dimana mereka
dapat merasakan dicintai, aman, dipedulikan dan dilindungi,
adalah wujud nyata pelayanan kita yang tengah meyakini misteri
persekutuan Allah Trinitas. Yaitu Allah Trinitas yang selalu
menembus dan mendobrak batas-batas yang sengaja dibangun
dan diguratkan oleh manusia sendiri dengan alasan privasi, yang
sejatinya itu adalah sebuah tanda ketidakpedulian. Jika kita
merasa menjadi Gambar-Nya, sudikah kita turut serta bekerja
di dalam Karya Agung Allah dengan lebih berani dan menjadi
otentik? Mengubah hostilitas (permusuhan dengan mereka yang
tak kita fahami) menjadi Hospitalitas (mencoba berempati untuk
merajut persahabatan). Kiranya sharing pelayanan ini dapat
menginspirasi gereja-gereja di lingkup GKJ dan GKI Sinode
Masa Adven-Natal 2017 247

Wilayah Jawa Tengah, dan siapapun yang berkenan. Tuhan


memberkati. Amin.

[gw]
248 Masa Adven-Natal 2017

Anda mungkin juga menyukai