Anda di halaman 1dari 17

MATERI BIMBINGAN KHOTBAH minggu pertama ini kita akan dipandu dengan tema pemberitaan “Allah

Minggu, 03 Januari 2021 Menyatakan Diri Di Dalam Yesus Kristus”, yang terinspirasi dari Matius
3:13-17. Melalui pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus Kristus, manusia
Oleh: Pendeta Marleen Rolette Tuhusula - Talakua dapat mengenal karya Allah Bapa, dan karya Yesus Kristus yang
terbesar adalah karya keselamatan-Nya lewat pengorbanan-Nya di Bukit
Nas Bacaan : Matius 3 : 13 - 17 Kalvari untuk menebus segala dosa manusia, itulah yang kita rayakan di
Tema Bulanan : Penyataan Kehadiran Allah Melalui Ciptaan-Nya Perjamuan Kudus ini.
Tema Mingguan : Allah Menyatakan Diri Di Dalam Yesus Kristus Dalam Ajaran Gereja Potestan Maluku, dikatakan bahwa
Ketritunggalan Allah mesti dipahami sebagai suatu keutuhan
(wholeness), lebih dari sekedar kesatuan (oneness). Dengan demikian
PENGANTAR Ketritunggalan tidak boleh dimaknai secara matematis, melainkan

K ita mengawali perjalanan baru di tahun 2021 dengan Perjamuan


Kudus, yang mengingatkan kita tentang Kasih Allah kepada manusia
ciptaan-Nya, dan karena kasih-Nya itu kerelaan Tuhan Allah yang
dipahami sebagai Allah yang mencakup semuanya. Keyakinan Allah
Tritunggal adalah keyakinan suatu misteri ilahi yang sulit diterima dan
dijelaskan oleh akal manusia. Keyakinan Allah Tritunggal adalah suatu
menyatakan diri-Nya didalam Yesus Kristus, untuk menyelamatkan keyakinan iman yang sungguh kepada Allah sebagai bentuk perjumpaan
manusia karena kasih-Nya yang besar. Kasih Allah yang telah tulus dan benar dengan Allah. Ketika Tuhan Yesus dibaptis di sungai
menyelamatkan manusia dan dunia ini melalui kematian dan kebangkitan Yordan, terdengarlah suara dari Sorga, “Inilah anakKu yang kukasihi…
Tuhan Yesus Kristus. Perjalanan hidup sepanjang tahun 2021 akan dan Roh-Nya turun seperti burung merpati” (Mat.3:16-17; Mrk.1:10-11;
diawali dengan menghayati cinta kasih Tuhan yang tak bertepi, Luk.3:22). Itulah Allah tritunggal yang bekerja dan mewahyukan diri
melampaui keterbatasan-keterbatasan manusiawi dan itu dilakukan seturut kehendak bebas-Nya kepada orang-orang yang bersedia
dengan mengambil bagian dalam perayaan Perjamuan Kudus. Ketika membuka hidupnya dijumpai dan disapa oleh Allah.
Perjamuan Kudus dirayakan, kita memantapkan hubungan dengan
Tuhan yang menjadi sumber hidup setiap orang yang percaya, tetapi juga KAJIAN TEKS
hubungan dengan sesama dan alam ciptaan Tuhan semakin diperkuat, Injil Matius ditulis kepada orang Kristen asal Yahudi, dengan tujuan
untuk melanjutkan perjalanan di tahun yang baru. untuk meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias
“Penyataan Kehadiran Allah Melalui Ciptaan-Nya”, adalah tema yang dinubuatkan oleh para Nabi PL yang sudah lama mereka nantikan
pemberitaan di bulan Januari, yang menjelaskan bahwa dengan berbagai dan untuk menunjukkan bahwa Allah menyatakan diri-Nya atau Kerajaan
cara, Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia. Penyataan itu Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus. Untuk lebih
dilakukan agar manusia dapat mengenal dan berelasi dengan Allah. memahaminya, maka ada beberapa hal yang disampaikan oleh bacaan
Secara umum, Allah menyatakan diri melalui karya-karya-Nya di alam kita Matius 3:13-17. Disini, tidak dibahas secara spesifik pengertian
semesta. Kedahsyatan, keajaiban, dan keagungan alam semesta tentang baptisan, tetapi bagaimana lewat pembaptisan-Nya, Yesus
membuktikan adanya Allah, sang Pencipta. Pergantian pagi, siang, sore diteguhkan sebagai wujud kehadiran Allah yang berkarya
dan malam dengan benda-benda penerang di angkasa maupun menyelamatkan manusia dan dunia ini.
kehidupan segala makhluk, menunjukkan keagungan sang Pencipta yang
menyatakan diri kepada manusia melalui ciptaan-Nya. Namun karena 1. Yesus adalah Mesias Yang Taat Untuk Melakukan Kehendak Allah
dosa, manusia tak dapat melihat kehendak dan kemuliaan Allah lewat (13 - 14)
alam ciptaan-Nya, oleh karena itulah maka Allah menyatakan diri-Nya di
dalam Yesus Kristus yang menjadi sama dengan manusia dan diam “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes
diantara kita, Dia-lah Imanuel, Allah beserta kita. Oleh sebab itu di untuk dibaptis olehnya” (13). Ini menunjukkan bahwa Yesus
berinisiatif untuk datang ke sungai Yordan dan memberi diri dibaptis Yesus, seperti juga dikatakan Rasul Paulus dalam Filipi 2:5-11,
oleh Yohanes, dan untuk itu Ia harus menempuh perjalanan panjang bahwa Yesus Kristus telah mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa
dari Kota Nazaret di propinsi Galilea. Gambaran ketaatan dan seorang hamba, menjadi sama dengan manusia, dan Ia telah
kesungguhan Yesus untuk melakukan kehendak Allah Bapa-Nya merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di Tiang Kayu Salib.
yang Sorga, yaitu menjadi sama dengan manusia untuk Penggenapan rencana penyelamatan Allah yang dikerjakan oleh
menyelamatkan manusia dari segala dosanya. Jadi, sebelum Yesus Yesus adalah suatu penegasan dan perutusan-Nya dari Bapa-Nya,
memulai pelayanan-Nya di dunia ini, Ia terlebih dulu memberi diri dan sejak itu Yesus mulai melaksanakan tugas perutusan-Nya
untuk dibaptis oleh Yohanes. Baptisan Yohanes pada prinsipnya dengan mewartakan khabar gembira dengan mengajar,
adalah baptisan untuk pengampunan dosa (Mat.3:11), suatu proses menyembuhkan, mengampuni, membangkitkan orang mati,
penyucian dan pembersihan kehidupan seseorang secara menyelamatkan orang berdosa, miskin hina, sakit, dipenjara dan Ia
menyeluruh, yaitu membersihkan diri dari semua kesalahan pada akan melepaskan belenggu orang tertindas.
masa lalu, sebagai persiapan untuk menyambut pemerintahan Allah
yang akan datang. Ketika Yesus datang untuk dibaptis, Yohanes 3. Yesus Diteguhkan dan Dimuliakan (16 - 17)
mencegah Dia dan berkata: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan
Engkau datang kepadaku?”(ay.14). Mungkin saja Yohanes pun tidak Terbukanya langit dan turunnya Roh Allah keatas Yesus, setelah
mengenal Yesus yang datang, tetapi ketika melihat apa yang terjadi pembaptisan-Nya, menggenapi tanda yang dibuat oleh Yohanes,
pada saat itu, Yohanes menjadi sadar tentang siapa Yesus bahwa Yesus adalah Mesias (Yoh.4:33; Yes.11:2). Sebagaimana Roh
sebenarnya dan mulai lebih menghargai pekerjaan yang akan turun atas para nabi Perjanjian Lama pada awal pelayanan mereka
dilakukan-Nya (Yoh.1:33). Memang Yesus sebenarnya tidak perlu untuk menuntun mereka, demikian pula kini Roh turun atas Yesus
dibaptis, karena Ia bukanlah orang berdosa, namun Ia sendiri yang secara luar biasa dan tentu saja ini berkaitan dengan kemanuasiaan
meminta untuk dibaptis, bukan supaya diampuni, melainkan supaya dan kemesiasan Yesus. Burung merpati adalah sebuah lambang
Ia dapat mengidentifikasikan diri sepenuhnya dengan manusia kuno untuk kemurnian, kesucian dan kelembutan (Mat.10:16). Allah
berdosa. Ketika Yesus melangkah masuk ke sungai Yordan, saat itu Bapa mensahkan atau membenarkan tindakan Anak-Nya itu, yang
seolah-olah Ia menyatakan kesediaan-Nya untuk menanggung dalam kesadaran penuh menyamakan diri-Nya dengan orang
hukuman atas dosa-dosa manusia. Dengan baptisan ini Ia menerima berdosa. Pembenaran dan pengesahan itu dinyatakan dengan
di muka umum, tugas kemesiasan-Nya sebagai Anak Allah dan turunnya Roh Allah dalam wujud burung merpati dan dengan suara
Juruselamat, yang sekalipun Dia sendiri tidak berdosa, memikul dari langit: “Inilah Anak-Ku yang Ku kasihi, kepada-Nya Aku
hukuman dosa umat manusia dan memanggil setiap orang kepada berkenan”. Suara dari Sorga adalah suatu penyataan kehadiran Allah
pertobatan dan pembaruan hidup. dalam diri Yesus Kristus yang merupakan perwujudan yang sangat
baik tentang kebenaran Trinitas Allah, yaitu: Yesus Kristus dinyatakan
2. Yesus Merendahkan Diri Agar Kehendak Allah Digenapi (15) setara dengan Allah (Yoh.10:30) dibaptis di sungai Yordan, Roh Allah
yang juga setara dengan Bapa (Kis.5:3-4) turun keatas Yesus
Ketika Yohanes berupaya mencegah Yesus untuk dibaptis olehnya, dilambangkan dengan burung merpati, dan Allah yang menyatakan
Yesus berkata: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya bahwa Ia sangat berkenan kepada Yesus. Menurut doktrin Trinitas,
kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (15). Memang ketiga oknum ilahi ini demikian bersatu hakekatnya sehingga mereka
kedatangan dan karya Yesus di dunia adalah untuk menggenapi merupakan Allah yang Esa (Mark.1:11; Mat. 28:19; Yoh.15:26).
seluruh rencana keselamatan Allah bagi manusia dan dunia ini, Pernyataan ilahi ini memperkenalkan Yesus sebagai Mesias dan itu
artinya apa yang direncanakan oleh Allah Bapa, harus diselesaikan berarti Dia wajib menggenapi panggilan kemesiasan-Nya dalam citra
oleh Yesus Kristus. Penggenapan merupakan inti dari ketaatan Hamba yang taat dan menderita sengsara untuk menyelamatkan
manusia dan dunia ini. Dan suara yang terdengar dari Sorga juga
terjadi pada tiga saat penting dalam pelayanan Kristus, yaitu: pada
saat Ia dibaptiskan (Mat.3:16), pada saat Ia dimuliakan di atas
gunung (Mat.17:5) dan pada saat sebelum Ia disalibkan (Yoh.12:28). MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
Roh Allah yang turun keatas Yesus memperlengkapi-Nya dengan Minggu, 10 Januari 2021
kuasa untuk melaksanakan karya penebusan-Nya
Oleh: Pendeta Nory Titing - Sipahelut
PERTIMBANGAN HOMILETIS
1. Rencana penyelamatan Allah sudah dimulai sejak penciptaan, ketika Nas Bacaan : Mazmur 29 : 1 - 11
Allah menciptakan langit dan bumi dengan sangat baik dan Allah Tema Bulanan : Penyataan Kehadiran Allah Kepada Ciptaan-Nya
mempercayakan manusia untuk memeliharanya. Namun karena Tema Mingguan : Suara Tuhan Penuh Kekuatan
dosa, manusia tidak dapat melanjutkan karya penyelamatan itu. Oleh
sebab itulah Allah sendiri yang datang dan menyatakan diri-Nya PENGANTAR

B
didalam Yesus Kristus untuk menggenapi karya penyelamatan Allah encana alam disertai perubahan cuaca yang tidak menentu, berbagai
bagi manusia dan dunia ini, dengan mengorbankan diri-Nya di Tiang penyakit yang menyiksa manusia, pandemi Covid-19 yang tak
Kayu Salib. Itulah yang kita rayakan di Perjamuan Kudus ini sebagai kunjung selesai, dan berbagai persoalan dunia/manusia, semuanya telah
peringatan bahwa Tuhan Yesus mengasihi kita dan Ia rela mati untuk mereduksi iman manusia beragama sepanjang zaman. Dalam
menebus kita dari kuasa dosa. Karena itu hendaklah kita bersyukur ketidakpastian situasi tersebut, manusia menyoal kehadiran Allah.
dan memberi diri dibarui oleh Allah agar kita dapat melangkah Pertanyaannya adalah: Apakah Allah masih ada? Jika Allah ada,
memasuki dan menjalani tahun baru 2021 dengan pasti. dimanakah Ia? Mengapa Ia tidak bertindak langsung menyelesaikannya?
2. Ketaatan dan kerendahan hati Yesus untuk melaksanakan kehendak Bukankah Allah maha kuasa? Allah menciptakan dunia dari ex nihilo,
Allah di dunia ini mengajak kita untuk hidup didalam ketaatan, dan yakni dunia tercipta dari ketiadaan, bukan dari materi, sehingga tak ada
kerendahan hati serta penyerahan diri kepada Allah di dalam Yesus kekuatan sedikitpun dari alam untuk menentang dan menyimpang dari
Kristus. Pengalaman hidup ditengah pandemic Covid-19 kehendak Tuhan. Mengapa Allah membiarkan semuanya terjadi?
mengingatkan kita agar tetap waspada, dan taat mematuhi semua Ketidakmampuan manusia mengatasi persoalan mendasar ini berakibat
protap kesehatan, sambil dengan rendah hati terus berserah dalam pada terciptanya iklim skeptis akan eksistensi Allah. Dampak paling
tuntunan dan penyertaan Tuhan. Kita pun dipanggil untuk berbagi ekstrim adalah muncul sikap a-spiritual, anti Allah atau, ateisme.
hidup dengan sesama yang menderita teristimewa yang terdampak Misalnya, Francis Bacon (1561-1625) mengatakan bahwa “akhir dari
Covid-19. fondasi manusia adalah ilmu pengetahuan yang sangat obsesif mencari
3. Tidak seorangpun yang tau bagaimana kehidupannya di tahun 2021, sebab dan rahasia kehidupan manusia dan alam semesta sehingga
namun pengakuan kita bahwa Allah menyatakan Diri-Nya Di Dalam semangat penaklukan terhadap apapun harus dilakukan selama
Yesus Kristus, memberi kepastian untuk berharap bahwa kita tidak mendukung ilmu pengetahuan”. Juga Rene Descartes (1596 – 1650)
sendiri, Tuhan Yesus selalu menyertai kita. Jika Kristus diteguhkan berkeyakinan bahwa alam tidak lebih dari sebuah mesin yang tidak
dan dimuliakan oleh Bapa-Nya Di Sorga untuk menggenapi karya mempunyai arti spiritual. Semua benda hidup termasuk manusia
penyelamatan-Nya bagi kita manusia berdosa, maka sesungguhnya hanyalah suatu reaksi kimiawi secara otomatis. Secara tegas, ia memberi
seluruh hidup kita hendaklah menjadi kemuliaan bagi Nama Tuhan pernyataan: berikan kepada saya semua elemen yang ada. Pasti saya
Yesus dapat membangun alam ini. Atau, Izaac Newton (1643 - 1727) menyebut
4. Silakan dikembangkan sesuati konteks masing-masing jemaat. bahwa alam semesta dan seisinya diatur oleh hukum matematik yang
tidak dapat diubah1. Karena itu, dialektika tentang eksistesi Allah sebagai
pribadi yang transenden (kt Latin transcendere =pemikiran yang Kehadiran Tuhan melalui suaraNya sangat berdampak
menganggap Tuhan jauh, berjarak dan sulit dipahami manusia) tetapi mengubah manusia. Misalnya Saulus dari Tarsus memiliki hati yang
juga imanen (kt Latin immanere = tinggal didalam) menjadi focus sangat keras. Suatu waktu, ia mendengar suara Tuhan bertanya
pemberitaan gereja selama bulan Januari, dengan tema: Penyataan kepadanya: Saulus…Saulus…mengapa engkau menganiaya Aku?
Kehadiran Allah Kepada CiptaanNya. Saulus tertegun dan bertanya: siapakah Engkau, Tuhan? Dan suara itu
Allah itu transenden berarti Allah ada di luar ruang dan waktu. ; Ia menjawab: Akulah Yesus yang kau aniaya…suara Tuhan penuh kuasa.
berbeda dengan ciptaanNya; Ia berdiri sendiri dan tidak bergantung Suara Tuhan penuh semarak. Suara Tuhan mengubah seorang Saulus
(independent) pada ciptaanNYa Sebaliknya, Allah itu imanen berarti Allah menjadi Paulus yang taat dan setia membritakan Injil.
ada di dalam ruang dan waktu; Ia hadir dalam semua ciptaan-Nya dan Suara Tuhan juga berdaulat atas alam semesta. Mazmur 29 : 1-
secara aktif beroperasi di dalam dan melalui ciptaan-Nya, serta 11 akan menolong kita untuk memahami realitas kehadiran Allah di alam
menopang ciptaan-Nya; Ia berelasi langsung dengan ciptaanNya semesta melalui suaraNya. Karena itu dirumuskan tema mingguan Suara
(Yer.23:23: Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah Tuhan Penuh Kekuatan.
firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga?" bdg.Ef.4:6: Ia Secara gramatikal, Mazmur 29 merupakan mazmur asli Ugarit4. Cross
adalah Allah yang "di atas semua dan oleh semua dan di dalam menyimpulkan bahwa teks ini adalah hasil rekonstruksi ortografi (system
semua."). bahasa) orang Ugarit5 yang digunakan bangsa Israel sampai masa
Tetapi, transendensi dan imanensi Allah harus dimaknai dalam pembuangan6. Pemazmur mengambil alih naskah tersebut dan
satu kesatuan supaya kita tidak terjebak dalam ajaran deisme2 dan menggunakannya bagi Allah. Masyarakat Ugarit menghormati raja El
panteisme3. Seluruh kitab Mazmur menjelaskan tentang keberadaan sebagai allah tertinggi yang bersemayam di sorga dan memerintah atas
Allah yang transendens dan imanen. Kitab Mazmur menjelaskan bahwa dewa-dewa yang bersifat kuasa awan yang diperdewakan. Diantara
Allah yang jauh dan independent adalah Allah yang dekat dan hadir mereka menonjol Baal (dengan istrinya Anat) yang berperang dengan
dalam realitas hidup manusia; mereka mengalami Allah yang bertindak dewa Yan (Ibr.Ugarit : laut) untuk memperoleh pemerintahan dunia. Baal
dalam seluruh spectrum kehidupan; mereka pun memberi tanggapan itu menyatakan diri dalam kesuburan alam dan menampakan kuasanya
atas karya dan sabda Allah. dalam badai. Di Babel pun allah tertinggi adalah Elil7. Bagi Israel: yang
Kehadiran Allah dalam realitas sejarah dunia merupakan hal tertinggi adalah Allah bukan El atau Elil dan Baal atau yang lain. Jadi
yang esensial bagi umatNya. Secara langsung, Ia hadir dan bersuara, pemazmur memberi makna baru.
berbicara kepada manusia. Alkitab menjelaskan bahwa suara Tuhan Karena itu, ketika membaca Mazmur 29, sebenarnya kita
mengungkapkan perkataanNya, kehendakNya, firmanNya. Melalui sementara membaca kesaksian iman Israel bahwa Allah yang
suaraNya segala sesuatu dijadikan dan manusia dituntun untuk transenden itu juga imanen sehingga berkuasa atas alam semesta bukan
mengenal Tuhan lebih dalam lagi (Kel.15:26; Ul.5: 22-24, 13: 14-18, para dewa sebagaimana yang disembah bangsa Ugarit8 (Kanaan). Allah
28:15, dll).
4
A.A.Anderson, The Book Of Psalms: Psalms 1-72, The New Century Bible Commentary,
1 ed. Ronald E.Clements, 2 Vols, (Grand Rapids: Erdsmand, 1972) 1, 233
Cecep Sumarna, Rekonstruksi Ilmu: Dari Empirik-Relasional Ateistik ke Empirik- 5
Relasional Teistik, Bandung: Benang Merah Press, 2005, hlm 23 – 24. Juga, Louis Leahly, Bahasa Ugarit berdekatan dengan bahasa Kanaan dan Ibrani sehingga sangat berpengaruh
Aliran-Aliran Besar Ateisme, Tinjauan Kritis, Yogyakarta: Kanisius, 1985, hlm 116 di Palestina yang mulai diduduki suku-suku Israel sekitar tahun 1200s.M
6
2
Deisme adalah paham yang memandang Allah itu berbeda dari ciptaanNya dan Allah Ibid, Cross, Canaanite Myth and Hebrew Epic: Essay In The History Of Religion of
tidak berperan aktif dalam ciptaanNya. Setelah Allah menciptakan alam semesta, lalu Allah Israel, 154
7
membiarkan alam ini bekerja dengan sendirinya melalui hokum alam yang tidak M.C.Barth & B.A.Pareira, Tafsiran Alkitab, Mazmur 1-41, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
memerlukan pengawasan Allah 1989, hlm207-208
3 8
Panteisme adalah paham yang memandang Allah ada di dalam segala-galanya dan segala- Ugarit merupakan salah satu dari sekian banyak kota di Kanaan, yang berlokasi di Utara
galanya adalah Allah Palestina, dan menjadi pusat study Perjanjian Lama
adalah raja yang berkuasa baik di sorga maupun di bumi. Mazmur 29 yang memegang wewenang tertinggi dan otoritas sebagai pencipta alam
termasuk kumpulan mizmor le David (mazmur Daud) dikelompokkan semesta, dan kuasanya melebihi semua allah yang ada. El didampingi
sebagai mazmur pujian kepada Allah dan diperdengarkan pada puncak dewi Ashera. Mereka berdua adalah pencipta dan pemilik sorga-bumi
hari raya Pondok Daun9. Dalam Mazmur 29, Tuhan menyatakan diri dansegala isinya dan berkuasa menetapkan penguasa-penguasa; kedua,
dalam badai dengan suara guntur sehingga Tuhan dipuji sebagai Raja Baal, Anat, Shapsu,Mot dan Yam sebagai dewa aktif yang berutugas
alam semesta dan Allah umatNya, berbeda dengan peristiwa diSinai (Kel. mengurus kosmos dengan ditemani dewa matahari, bulan dan bintang;
19:16-25), atau bertindak di medan sejarah untuk menyelamatkan ketiga, para dewa dengan keahlian khusus seperti Khotar wa-Haziz
umatNya (bdg.Maz.77: 17-21) atau rajanya (Maz.18: 7-18) . sebagai pembuat istana; keempat, llm atau ml’ak sebagai para dewa
pembawa pesan. Para dewa ini pun dikategorikan sebagai dewa yang
Telaah Teks. dekat dan yang di pinggiran. Inilah yang disebut sebagai divine council
Jika Mazmur 29: 1-11 ditelaah dalam perspektif tema Suara Tuhan (sidang ilahi)10.
Penuh Kekuatan, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ayat 2: Sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan
Ayat 1: Kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Didalam kemuliaan Tuhan terdapat kekudusanNYa. Ia mulia
Kalimat kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan, karena kekudusanNya (Kel.15:11), namaNya kudus (Im.19:12), Tuhan
merupakan suatu penegasan dan pengakuan iman pemazmur (Israel) menyatakan diri dalam kekudusanNya (Yes.6: 1-5). Jadi, Kemuliaan dan
tentang keberadaan Allah; bahwa Ia penuh dengan kemuliaan dan Ia kekudusan merupakan penyataan diri Allah
penuh dengan kekuatan. Kemuliaan dan kekuatanNya ada di sorga dan
di bumi. Didalam kemuliaanNya dan kekuatanNya terdapat otoritasNya Ayat 3: Tuhan menyatakan diriNya melalui suaraNya
sebagai pencipta dan pemilik serta penguasa segala sesuatu baik di Pemazmur (Israel) memberi makna baru dalam kepercayaan
sorga maupun di bumi . Sehingga semua penduduk sorgawi masyarakat Ugarit tentang kehadiran Tuhan melalui suaraNya.
memuliakanNya. Memuliakan Allah berarti mengakui kewibawaan dan Dalam kepercayaan Ugarit, bunyi guntur adalah suara allah; perintah
mengatakan apa yang benar dihadapanNya (Maz. 96: 7-10, 24: 7-10) Firaun sebagai raja disamakan dengan suara gemuruh. Para penulis PL
Sangat menarik bahwa bukan manusia tapi penduduk sorgawi yang menjelaskan : Tuhan menyelamatkan umat-Nya dengan suara guntur
disuruh untuk memuliakan Tuhan. Penduduk sorgawi adalah para yang hebat (1 Sam. 7:10; bnd. Mzm. 18:14),
malaikatNya, tentaraNya, matahari, bulan, bintang, segala langit yang menghakimi bangsa-bangsa demikian, menjadikan dan menyatakan
mengatasi langit, dll sebab Tuhan memberi perintah maka semuanya kuasa-Nya dalam guntur (Mzm. 68:34). Namun biasanya suara Tuhan
tercipta; Ia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya (Maz. dalam guntur hanya merupakan persiapan saja, sebelum firman-Nya
148: 1-6; 103: 20). Mereka adalah anggota sidang ilahi (Maz.82:1; IRaja- kedengaran, dan umat-Nya langsung disapa. Suara Tuhan mengguntur
Raja 22: 19; Ayub 1:6, 2:1). di atas lautan yang di atas cakrawala, darimana hujan turun (Ayub 37:4)11
Jadi, penegasan dan pengakuan iman pemazmur (Israel)
mereduksi seluruh kepercayaan masyarakat Ugarit. Mereka memiliki Ayat 4 - 9b: Suara Tuhan Penuh Kekuatan
panteon (kuil) dengan empat hirarki yakni: pertama, El sebagai Allah Pemazmur memberi makna baru bagi pusat teofani Ugarit yakni
suara dari dewa badai yang bertahta di atas air dan mempengaruhi alam
9
Mazmur 29 selalu dinyanyikan pada puncak perayaan Hari raya Pondok Daun sebagai
satu dari tiga pesta besar di Israel yang dirayakan pada bulan ke-7 (bulan Tisyri). Pondok 10
daun berasal dari kebiasaan Israel yang harus diam dalam pondok yang dibuat dari cabang Lowel K.Handy, The Appearance of Pantheon In Judah, ed. Diana Vekander Edelman,
dan daun selama 7 hari pesta untuk merayakan akhir tahun ketika panen dituai. Dimana Michigan: Grand Rapids, 1996, hlm 27-44. Juga, Stanley A. Cook, The Religion of Ancient
setiap laki-laki harus muncul dihadapan Tuhan. Mazmur 29 dibacakan dalam hari raya Palestina in The Light Of Archaelogy, London: Oxford University Press, 1930, hlm 26-27
11
untuk menyatakan kehadiran Tuhan sebagai pencipta dan penguasa semesta ditengah- M.C.Barth & B.A. Pareira, Tafsiran Alkitab, Mazmur 1-41, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
tengah umatNya. 1998 hlm 209
semesta dengan teofani milik Israel yang ditujukan kepada Allah langit dan bumi (bnd.Kej. 1:2)14. Kekuatan suara Tuhan membentuk dan
(Yahweh) seperti dalam nyanyian Deborah (Hak.5), nyanyian Musa membangun rasa hormat manusia kepadaNya
(Kel.15), nyanyian Habakuk (Hab.3: 3-15), juga Maz.18: 8-16; 77: 15-20;
114, 68: 8-9 dan Ul.33: 22-29. Para nabi dan imam pra dan pasca Ayat 11: Kekuatan Suara Tuhan Memberkati umatNya
pembuangan bahkan menggambarkan manifestasi Allah (Yahweh) Penutup mazmur ini bersifat khas Israel: sekalipun Tuhan
dengan lebih dahsyat yaitu dalam awan tebal, api, halilintar dan dalam mengacaukan alam dengan kekuatan suaraNya, tetapi Tuhan mengasihi
awan kemuliaanNya berkat dan hukuman tercurah dari langit12. Suara umat-Nya dan alam semesta. Pemazmur (Israel) meyakini bahwa Tuhan
Tuhan penuh kekuatan, penuh semarak yakni mampu bertindak memberi bagi umatNya kekuatan. Dalam kaitan dengan perayaan hari
sehingga: dari utara, dari gunung Libanon, angin badai bertiup ke Pondok Daun maka kekuatan Tuhan akan memulihkan alam semesta
selatan: mula-mula pohon aras yang tumbuh meninggi (Yes. 2:13), subur sehingga umatNya memperoleh kekayaan (Ul.18:8) dan Tuhan
dan kuat dipatahkannya, kemudian gunung Libanon dan Syrion - yakni memberkati umatNya dengan sejahtera. Kehidupan umatNya dalam
gunung Hermon di timur laut Galilea dengan namanya dalam bahasa segala aspek dipulihkan.
Fenisia dan Ugarit (bnd. Ul. 3:9; kedua gunung tersebut biasanya
disebutkan bersama naskah Ugarit juga) - melompat sebagai hewan Beberapa Pikiran Untuk Khotbah (Pertimbangan Homiletis):
muda (bnd. Mzm.114:4), bergoyah menghadapi Tuhan karena mengenal 1. Logika manusia sangat terbatas untuk memprediksi bagaimana hari
Dia sebagai Pencipta. Setelah itu angin ribut menerpa padang gurun esok dan apa yang akan terjadi. Karena itu, seluruh proses hidup
Kadesy, di timur laut Sinai; alam gemetar ketakutan di bawah suara manusia mesti diletakan dalam kemuliaan dan kekuatan Allah.
gemuruh dan binatang pun melahirkan anaknya sebelum waktunya Memuliakan Tuhan adalah tujuan terbesar dan tertinggi dalam hidup
karena takut. Hutan yang digunduli di Selatan itu adalah hutan belukar, sebab Tuhan menciptakan segala sesuatu supaya mereka
daerah yang agak kering, sedangkan pohon tinggi berkembang di lereng memuliakan-Nya.
Libanon yang sering dibasahi hujan.. Suara Allah menggetarkan alam: 2. Tak perlu kuatir dan takut serta panik dengan berbagai peristiwa alam
hutan dengan pohon-pohonnya, gunung dan gurun, serta margasatwa13. yang buruk sebab semuanya berada dalam kendali Tuhan sebagai
Jadi, suara Tuhan penuh kekuatan, berdampak kualitatif mengubah pencipta dan pemilik alam semesta
ciptaanNya. Itulah cara Israel memahami Allah yang transenden dan 3. Menyerahkan diri dalam pengaruh suara Tuhan akan berdampak
imanen. Allah yang mulia dan kudus berelasi dengan manusia sejahtera dalam hidup. Suara Tuhan telah mengokohkan Yesus
anak-Nya yang dikasihi (khotbah minggu, 3 Januari 2021). Yesus
Ayat 9c - 10: Kekuatan Suara Tuhan membuktikan bahwa Tuhan adalah yang telah menyerahkan diri-Nya, mati untuk menebus dosa kita.
Raja atas alam semesta Suara Yesus adalah suara Tuhan, yaitu firman-Nya. Serahkanlah
Sekalipun suara Tuhan membawa ketakutan kepada ciptaanNya hidup dalam pengaruh firman Tuhan supaya jalan hidup dapat dialui
di alam semesta, tetapi di dalam baitNya, setiap orang (di sorga atau di dengan baik dan semua orang akan berkata kepada Tuhan: Hormat!!
bumi) yang mendengar suara Tuhan berseru HORMAT! (artinya 4. Silahkan dikembangkan lagi sesuai konteks jemaat.
kemuliaan, seperti pada ayat 1-2). Tuhan dimuliakan sebagai Raja untuk Tuhan Yesus memberkati.
selama-lamanya. Sebagai Khalik Ia bersemayam di atas air bah, karena
Dialah yang empunya laut dan membentuk darat (Mzm. 95:3-5). Air bah
biasanya dihubungkan Alkitab dengan hukuman Allah di atas dunia yang
berdosa pada zaman Nuh - Kej. 6:12; di sini rupanya harus dilihat
sebagai samudera raya yang menutupi bumi ketika Tuhan menciptakan
12
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
Idem, hlm 210
13 14
Idem, hlm 210 Idem, hlm 210
Minggu, 17 Januari 2021 hanya secara pribadi memuji Allah tetapi juga secara persekutuan, di
dalam jemaah (Ayat 1).
Oleh: Pdt. Dr. Jannes Alexander Uhi, M.Si Mazmur 111 merupakan salah satu gubahan puisi berpola akrostik.
Salah satu gaya puisi Ibrani yang menarik perhatian pembaca kitab
Nas Bacaan : Mazmur 111 : 1 - 10 Mazmur adalah pola akrostik. M.J. van Eijezeren menyatakan bahwa
Tema Bulanan : Penyataan Kehadiran Allah Kepada Ciptaan-Nya istilah akrostik berasal dari istilah Yunani ακροζτιδα yang terdiri dari
Tema Mingguan : Perbuatan Tangan Tuhan ialah Kebenaran dan across (bagian terluar) dan stichos (sebuah baris dari puisi)15. Setiap
Keadilan barisnya dimulai dengan huruf-huruf yang disususn menurut abjad. Tema
yang diangkat dalam mazmur ini sebetulnya termasuk tema-tema yang
PENGANTAR umum, yaitu pembebasan umat Israel dari tanah Mesir dan penyartaan

M asih dalam suasana Tahun Baru, 2021, di bulan Januari ini arahan
khotbah terfokus pada kehadiran Allah kepada ciptaanNYA. Dua
alasan mendasar khotbah difokuskan pada kehadiran Allah dalam
Tuhan ketika mereka masuk ke tanah perjanjian. Karena itu ada penafsir
yang berpendapat bahwa mazmur ini digubah oleh seorang pemimpin
umat yang sedang merenungkan kitab Ulangan. Dalam perbuatan di
ciptaanNYA, yaitu: pertama, pergumulan hidup manusia, khususnya umat masa lalu itu ia menemukan kebesaran Tuhan dan membagikannya
Kristen sangat kompleks, termasuk pergumulan hidup dalam situasi kepada seluruh umat melalui mazmur ini. Para ahli mengungkapkan
pandemi covid-19. Dalam kompleksitas pergumulan hidup tersebut umat beberapa fungsi pola akrostik dalam mazmur-mazmur akrostik, yaitu
Kristen diperhadapkan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan untuk menyampaikan sesuatu yang lengkap atau sempurna, alat
Teknologi (Iptek) serta perkembangan Informatika dan Telekomunikasi pendidikan yang memudahkan untuk menghafal dan suatu bentuk artistik
(IT) yang sangat pesat. Terasa bahwa Iptek dan IT semakin mereduksi yang menunjukkan keahlian penyairnya.
keyakinan manusia tentang keberadaan Allah. Pertanyaan sederhana, Bellinger menyebutkan ada lima jenis (genre) mazmur yang dapat
namun penuh makna: apakah Allah masih ada? Kalau Allah masih ada, ditemukan dalam kitab mazmur16. Dari kelima genre tersebut,
bagaimana wujud keberadaanNYA? Pertanyaan ini muncul sebab Mazmur 111 dikategorikan dalam genre ketiga, yaitu Mazmur Pujian
seakan kefasikan dunia semakin menguasai kehidupan keagamaan, (Hymne Psalms). Genre/jenis Mazmur ini merupakan penyembahan
termasuk kekristenan, bahkan kefasikan dunia tersebut seakan ingin kepada Tuhan untuk merayakan sukacita dalam menyembah Tuhan.
menegaskan bahwa Allah itu tidak ada, tidak diperlukan oleh manusia, Sering kali mazmur ini dibacakan pada waktu perayaan Paskah (113-
dan manusia tidak perlu berelasi dengan Allah (bdg. Maz. 14: 1 - 3; Ef. 118), panen (84, 87, 122, 132), kemenangan dalam peperangan (68),
5: 15 - 17; 2 Pet. 3: 3 - 5). dan sebagainya. Behlinger mengklasifikasikan beberapa mazmur ini
Kedua, perjalanan hidup manusia teristimewa umat Kristen di tahun ini berdasarkan isinya: Pujian umum yang mengingat kepada perbuatan
masih panjang dan kita mulai memasuki minggu ketiga bulan Januari besar yang telah Tuhan lakukan untuk keselamatan umatnya (29,
2021. Artinya, perjalanan ke depan penuh misteri, apa yang akan terjadi 33, 68, 100, 103, 105, 111, 113-15, 117, 134-35, 139, 145-47, 149,
ke depan tidak diketahui secara pasti. 150); Pujian terhadap Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara
Merespons konteks ruang dan waktu yang menjadi alasan fokus ciptaannya (8, 19, 65, 104, 148); Pujian kepada Tuhan sang raja
khotbah di bulan Januari 2021, pada minggu ketiga bulan januari (23, 47, 93, 95-99); pujian kepada Tuhan yang bertakhta di Sion (46,
Lembaga Pembinaan Jemaat (LPJ) GPM memilih bacaan Alkitab 48, 76, 84, 87, 122); Pujian yang juga memberikan instruksi untuk
Mazmur 111:1-10 untuk dikhotbah dengan tema yang lebih dikhususkan tetap setia kepada Tuhan (50, 81-82); Pujian dan ajakan untuk
pada mengenal dan memahami perbuatan tangan Allah, yakni dalam 15
kebenaran dan keadilan. Di sini Pemazmur memuji Tuhan karena berkat- M. J. van Eijezeren, 2012, An Exploration into the Translation of
berkat rohani dan jasmani, serta pemeliharaan Allah atas orang yang Biblical Acrostics, M. A. Thesis, Utrecht University, 4.
16
W. H. Bellinger, Jr., 1990, Psalms: Reading and Studying the Book of
mengasihi dan takut akan Dia. Pemazmur telah bertekad untuk tidak
Praises, Peabody: Hendrickson, 45.
beribadah (15, 24); Pujian yang menunjukkan bagaimana Tuhan itu kepada umat Tuhan agar kumandang pujian menggema dalam
dapat disandari (23, 91, 121, 125, 131). Behlinger menyebutkan pada ibadah umat Tuhan. Secara pribadi Pemazmur memotivasi umat
umumnya mazmur jenis ini mengandung unsur-unsur sebagai berikut: Tuhan lainnyan untuk merenungkan pekerjaan Tuhan setiap hari
1). Alamat (139:1); 2). Panggilan beribadah (111:1); 3). Motivasi dalam hidup ini. Motivasi ini akan mendorong Umat Tuhan untuk lebih
memuji Tuhan dan juga alasannya (111:2); 4). Konklusi yang sering memuji nama Tuhan di setiap saat dan tempat. Bagi
merupakan pengulangan panggilan untuk memuji (111:10). Pemazmur, perbuatan dan pekerjaan Tuhan itu sangat besar dan
Mazmur 111 masuk dalam genre ketiga yakni Mazmur Pujian dan agung. Bahkan lebih dari itu, perbuatan dan pekerjaan Tuhan
dikelompokkan sebagai Mazmur pujian deklaratif individual17. Mazmur ini dikerjakan dalam keadilan. Tuhan adil dalam mengerjakan segala
memuat unsur-unsur seperti: Allah telah mendengar keluhan dan sesuatuh bagi kehidupan manusia, dan keadilan karya Tuhan itu
bertindak menyelamatkan umat-Nya. Pujian merupakan tanggapan bersifat kekal, yakni dari sejak dunia diciptakan sampai selamanya.
langsung terhadap tindakan penyelamatan Allah bagi umat-Nya. Pada Pemeliharaan dan perlindungan Tuhan dalam sejarah umat (bangsa
bagian ini tindakan Allah diungkapkan, dilaporkan dan diperdalam Israel) merupakan pengalaman yang tidak boleh dilupakan. Hal itu
maknanya. Pujian kepada Allah dilambungkan dengan penuh merupakan keyakinan pemazmur bahwa Tuhan tidak pernah
kegembiraan. Melalui pujian, individu yang bermazmur mengajak jemaat meninggalkan mereka.
bersyukur karena takut akan Tuhan. Ucapan pujian dan syukur bagi Allah
keluar dari setiap mulut manusia yang memiliki hati yang takut akan 2). Ayat 4 - 6 Pemazmur di ayat-ayat ini menyebutkan dua hal penting
Tuhan. Ucapan pemazmur, "Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan yang Tuhan lakukan bagi umat sebagai wujud kasih dan sayang
segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaat". Tuhan. ayat 4 - 6 yang mengungkapkan bagaimana Tuhan
Bagian yang sangat menentukan adalah tindakan pembebasan dan memberikan rezeki untuk kehidupan setiap hari (ay. 5), Tuhan juga
penyelamatan Allah. Allah mengubah kesedihan menjadi kegembiraan. telah memberikan milik pusaka sebagai tempat tinggal (ay. 6). Ini
Pengalaman ini mendatangkan kebahagiaan istimewa bagi pemazmur. menunjukkan bahwa perbuatan Tuhan yang mengasihi dan
Karena itu, tindakan Allah itu pantas disyukuri dan dipuji baik oleh menyayangi umatNYA berkaitan dengan kebutuhan primer manusia
pemazmur pribadi maupun jemaat sebagai satu persekutuan. setiap hari. Ada dua kata kunci yang menyatakan tentang perbuatan
pengasih dan penyayang Tuhan, yaitu rezeki dan milik pusaka.
KAJIAN TEKS Pertama, kata kunci rezeki. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sebagaimana telah disebutkan di depan, bahwa teks Mazmur 111 : 1 (KBBI), kata rezeki berarti segala sesuatu (yang diberikan oleh
-10 dikategorikan dalam genre Mazmur Pujian (hymne Psalms), yang Tuhan) yang dipakai untuk memelihara kehidupan, seperti makanan
mana di dalamnya terdapat unsur-unsur seperti panggilan beribadah, dan nafkah. Teks “Doa Bapa Kami” dalam Matius 6: 9-13, khususnya
motivasi memuji Tuhan dan alasannya, serta konklusi (kesimpulan) yang di ayat 11 tertulis “berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
merupakan pengulangan panggilan untuk memuji Tuhan. Dalam rangka secukupnya”. Pada Gereja Katolik, tertulis “berilah kami rezeki pada
itu, teks ini dapat dijelaskan dalam beberapa bagian, yaitu: hari ini”. Gereja Katolik menerjemahkan Matius 6:11 dari teks aslinya
1). Ayat 1 - 3 berisikan ajakan atau panggilan beribadah oleh Pemazmur. terjemahan Vulgata yang berbunyi: “panem nostrum
Dalam ajakan yang bersifat pribadi ini dan disampaikan kepada supersubstantialem da nobis hodie”. Diterjemahkan kedalam bahasa
persekutuan jemaat, Pemazmur mengungkapkan alasan mendasar Inggris menjadi “Give us this day our supersubstantial bread”. Kata
untuk bersyukur, sekaligus mengajak semua orang untuk menyelidiki bread di sini mempunyai arti lebih luas dari sekedar makanan. Itu
sendiri perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar kepada manusia. berarti rezeki yang dimaksudkan dalam Mazmur 111: 5 bukan
Dalam ucapan syukurnya, Pemazmur menyaksikan perbuatan Allah sekedar makanan saja melainkan seluruh hal yang menjadi
17
kebutuhan dasar manusia dalam hidup. Perbuatan kasih dan sayang
Dalam Patrick de Miller, 1986, Interpreting the Psalms, Philadelphia,
Tuhan tidak hanya sebatas Manna (roti yang turun dari langit)
Fortress, 19.
sebagaimana diceritakan dalam Keluaran 16: 1-36, tetapi lebih dari itu 4
yaitu segala hal yang menjadi kebutuhan dasar hidup manusia.
Apa saja yang menjadi kebutuhan dasar hidup manusia? Abraham 3
Maslow (1943) seorang psikologmenyebutkan bahwa setiap manusia
memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar kebutuhan dapat 2
berjalan dengan baik, dan disebutnya dengan nama hierarki
kebutuhan dasar manusia. Hierarki ini menunjukkan jika manusia 1
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar sebelum memenuhi
kebutuhan lainnya. Maslow menyebutkan lima kebutuhan dasar
manusia yang dinamakan hierarki kebutuhan Maslow. antara lain: Gambar Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow
1). Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yakni menyangkut
makan, minum, tidur, dan bernapas. Selain pemenuhan nutrisi, Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa Tuhan itu pengasih
kebutuhan fisiologis juga mencakup pakaian, tempat tinggal, dan dan penyayang, dan wujud kasih sayang Tuhan dinyatakan lewat
kehangatan. perbuatan Tuhan yang memberi rezeki, yakni memberi segala hal
2). Kebutuhan keamanan dan keselamatan (security and safety yang menjadi kebutuhan dasar hidup manusia. Pemazmur memahami
needs), yakni kebutuhan dasar manusia menyangkut keamanan kehebatan dan luar biasanya Tuhan dalam mengasihi dan
keuangan, kesehatan, dan kebugaran, serta keamanan dari menyayangi umat Tuhan melalui pemenuhan kebutuhan dasar
kecelakaan dan cidera. manusia, yang oleh pemazmur disebutnya sebagai rezeki. Karena itu
3). Kebutuhan kasih sayang dan rasa memiliki (love and Pemazmur mengajak umat Tuhan untuk bersyukur atas kasih dan
belongingness needs), yaitu hal-hal menyangkut persahabatan, sayang Tuhan yang amat besar kepada umatNYA.
keintiman, kepercayaan, penerimaan, serta memberi dan
menerima kasih sayang.
Kedua, kata kunci yang berikut adalah milik pusaka (ay.6).
4). Kebutuhan penghargaan (esteem needs). Pada tingkat ini
Banyak ayat-ayat lain dalam Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian
manusia merasa butuh akan harga diri yang berkaitan dengan
Baru (PB) yang berbicara tentang milik pusaka. Dalam konteks PL,
martabat, prestasi, penguasaan dan kemandirian, serta kebutuhan
khususnya kitab Mazmur, milik pusaka dikaitkan dengan kesalehan
rasa hormat dari orang lain yang berkaitan dengan status, atensi
umat Tuhan (Maz. 37:18). Milik pusaka juga berkaitan dengan
dan reputasi.
peringatan-peringatan Tuhan (Maz.119:111). Milik pusaka berkaitan
5). Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs), yakni
juga dengan: keturunan (Maz. 127: 3), tanah (Maz. 135: 12; 136:21).
kebutuhan yang berkaitan dengan keinginan untuk mewujudkan
Dalam PB, kata milik pusaka hanya disebutkan dalam Kisah Para
dan mengembangkan potensi serta bakat, mencari pertumbuhan
Rasul 7:5 dan Ibrani 11:8 yang pada intinya berbicara tentang
diri dan pengalaman, serta untuk menjadi segala sesuatu yang
pemberian milik pusaka berupa tanah perjanjian kepada Abraham
diinginkan.
dan keturunannya. Dari sini dapat dipahami bahwa bicara tentang
milik pusaka maka itu berkaitan dengan: peringatan/hukum Tuhan,
keturunan, dan tanah. Dalam konteks Mazmur 111: 6 Pemazmur
telah mengingat, sekaligus mengingatkan umat Tuhan (dalam hal ini
Israel) bahwa Tuhan telah memberikan apa yang menjadi milik
pusaka untuk umatNYA, yakni Firman Tuhan (Taurat), keturunan
5 (anak), dan tanah (tempat tinggal dan tempat usaha). Di sinilah letak
alasan umat untuk bersyukur kepada Tuhan, sebab ini merupakan
salah satu wujud perbuatan Tuhan yang mengasihi dan menyayangi
umatNYA. Bersyukur dengan segenap hati adalah tindakan iman 4). Ayat 10, pada akhirnya Pemazmur hendak menegaskan bahwa
yang harus terjadi setiap saat dalam kehidupan umat percaya. hikmat Tuhan diperlukan untuk memahami perbuatan pengasihan
Tuhan. Dan untuk memperoleh hikmat Tuhan, langkah yang harus
3). Ayat 7 - 9 mengungkapkan perbuatan kasih dan sayang Tuhan ditempuh adalah menjadi umat yang akut akan Tuhan. Amsal 1:7
kepada umatNYA. Dalam ayat 9 disebutkan bahwa segala perbuatan menyebutkan, bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan
pengasihan Tuhan merupakan suatu kebenaran dan keadilan. Dalam pengetahuan. Dalam Ayub 28:28 disebutkan takut akan Tuhan ialah
filsafat kebenaran didefinisikan sebagai persesuaian antara hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi. Dalam rangka itulah
pengetahuan dan objek. Bisa juga diartikan sebagi suatu pendapat untuk memahami perbuatan tangan Allah dalam mengasihi dan
atau perbuatan seseorang yang sesuai dengan orang lain dan tidak menyayani umatNYA hal takut akan Tuhan menjadi penting sebab
merugikan diri sendiri. Banyak Teolog mempertanyakan definisi ini. dari situ umat memperoleh hikmat dari Tuhan untuk memahami cinta
Kata kebenaran dalam bahasa Ibrani disebut emet dan dalam bahasa kasih Tuhan, sehingga mampu bersukur dan memuji-muji Tuhan,
Yunani disebut aletheia. Kedua kata ini berarti kesetiaan, dan sekaligus mendapat akal budi dalam mewujudkan cinta kasih Tuhan
kesesuaian terhadap fakta. Kata emet maupun kata aletheia di kehidupan.
menyatakan tentang hal-hal yang sesuai dengan kenyataan, atau
yang bersifat asli (autentik). Sementara itu kata keadilan berarti PERTIMBANGAN KHOTBAH
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal. John Dari pengantar dan kajian teks di atas, berikut ini beberapa hal yang
Rawls menyatakan bahwa keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dapat menjadi pertimbangan untuk dikhotbahkan:
dari institusi sosial. Tentang kebenaran, disebutkan dalam PL bahwa 1). Kita patut mengucap syukur dan memuji Tuhan di sepanjang hari-hari
Firman Tuhan adalah kebenaran (2 Samuel 7:28), kebenaran Tuhan hidup ini, dan di segala tempat sebab Tuhan telah menyatakan
itu melampaui batas-batas ruang dan waktu (Maz. 57:10). Dalam PB perbuatanNYA yang mengasihi dan menyayangi. Ketika umat Tuhan
kebenaran berkaitan dengan tindakan memerdekakan (Yoh.8:32). telah diperkenankan meninggalkan tahun 2020 dan memasuki tahun
Sementara itu, dalam PL keadilan berkaitan dengan hukum-hukum, 2021 disitulah kita dapat belajar untuk memahami bahwa dalam
peringatan-peringatan Tuhan, dan Taurat Tuhan (Maz. 119:137-138, kekurangan, kesalahan dan dosa, dalam kesuitan, kesusahan, dan
142). Keadilan juga berkaitan dengan pertolongan Tuhan kepada sejenisnya Tuhan tetap berbuat yang terbaik untuk kehidupan dan
orang yang susah/diperas, lapar, terkurung (Maz. 146:6-7). Dalam PB keselamatan. Kita juga patut bersyukur, sebab dalam perbuatan
keadilan berkaitan dengan pengorbanan Yesus Kristus melalui pengasihan Tuhan itu segala kebutuhan dasar hidup manusia (umat
kematianNYA di Salib (Roma 3:25). Keadilan juga berkaitan dengan Tuhan) telah dikaruniakan kepada kita, bahkan Tuhan telah
iman atas tindakan penyelamatan Yesus Kristus (2 Pet. 1:1). Dari sini mewariskan kepada kita segala hal yang menjadi milik pusaka
dapat dipahami bahwa kebenaran dan keadilan Tuhan dinyatakan sebagai umat-Nya.
dalam perbuatan pengasihan Tuhan kepada Israel mulai dari Mesir 2). Hidup dalam situasi pandemi covid-19 ditahun 2020 tidak membuat
hingga masuk tanah perjanjian. Hal ini dapat dipahami dari ayat-ayat Tuhan berhenti menyatakan perbuata-Nya yang mengasihi dan
dalam Mazmur 111, bahwa ketika Tuhan sendiri yang memberikan menyayangi umat-Nya. Dan ini terbukti ketika kita, sebagai umat
titahNYA/Taurat (ay.7b), bertindak membebaskan Israel dari Mesir kepunyaan Tuhan, tetap diperkenankan Tuhan untuk sehat, kuat,
(ay.9a), dan menyatakan perjanjian supaya Yahweh (Tuhan) menjadi selamat, dan hidup sampai kini di minggu ketiga bulan Januari 2021.
Tuhannya Israel dan Israel menjadi Umat pilihan Tuhan (ay.9). Hal ini Tangan kasih sayang Tuhan benar-benar nyata dalam menolong
berarti bahwa semua perbuatan pengasihan Tuhan yang berwujud umat-Nya, dan ke depan Tuhan tetap melaksanakan janji penyertaan-
pada pembebasan, keselamatan dan kehidupan umat Tuhan haruslah Nya kepada umat-Nya.
dipahami sebagai bukti kebenaran dan keadilan Tuhan.
3). Hal yang terpenting untuk memahami perbuatan tangan Tuhan yang
mengasihi dan menyayangi kita adalah menjadi umat Tuhan yang Oleh: Pdt. P. B Salenussa
selalu hidup dalam takut akan Tuhan. Sebagai umat Tuhan, kita boleh
saja menyebut diri kita pintar atau pandai, cerdas, dan pejabat, jorang Nas Bacaan : Yeremia 31 : 1 - 14
kaya, dan sejenisnya. Tapi lewat Firman Tuhan ini mau ditegaskan itu Tema Bulanan : Pernyataan Kehadiran Allah Kepada Ciptaan-Nya
saja tidak cukup, tidak benar, tidak adil, bahkan tidak mampu untuk Tema Mingguan : Kasih Allah Tidak Berkesudahan
membuat kita dapat memahami perbuatan tangan kasih Tuhan
kepada kita. Itu berarti dibutuhkan hikmat yang dari Tuhan supaya A. Pengantar
kepada kita diberi akal budi untuk berbuat yang baik. Syarat untuk
memiliki hikmat Tuhan adalah hidup takut akan Tuhan.
4).Semoga bermanfaat. Silahkan menambahkan.... Tuhan Yesus T ahun 2021 telah dijalani dan kini kita telah tiba di hari Minggu
keempat di bulan Januari. Meski suasana tahun baru masih terasa,
namun tantangan kehidupan yang digumuli sejak tahun 2020, yakni
memberkati pelayanan bapak-ibu pendeta…!
pandemi Covid-19 masih terus berlangsung sehingga langkah-langkah
strategis harus dipersiapkan dengan baik.
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengusung tema: Mempercepat
Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial dalam penetapan Rencana
Kerja Pembangunan (RKP) 2021 untuk menanggapi bahaya pandemi
COVID-19 yang tidak hanya menular tapi juga terus bermutasi menjadi
varian-varian baru yang diduga lebih berbahaya dari sebelumnya. GPM
sendiri pun tengah bersiap untuk melaksanakan Persidangan Sinode
sebagai agenda strategis GPM dalam menentukan arah bergereja lima
tahun ke-depan. Itu berarti di tahun ini akan ada penetapan dan
implementasi konsep-konsep baru bertema pemulihan dan pembaruan
yang menyasar pada masyarakat dan warga gereja agar dapat keluar
dari berbagai kesulitan yang menimpa kehidupan. Gereja terpanggil
untuk terus bergumul di dalam dunia dan menjawab berbagai persoalan
konteks berdasarkan keyakinan bahwa kasih Allah tidak pernah berhenti.
Berdasarkan itu maka tema khotbah di minggu ini tentang Kasih Allah
Tidak Berkesudahan dipilih demi memperkuat iman umat untuk tetap
yakin akan kasih Tuhan.
Bahan bacaan yang dipilih terambil dari Kitab Yeremia pasal 31: 1-14.
Banyak anggapan bahwa Yeremia adalah seorang nabi yang hidup di
masa periode pemerintahan lima Raja Yehuda (Yosia, Yoahas, Yoyakim,
Yoyakhin, dan Zedekia). Selama kurang lebih empat puluh tahun bekerja,
Yeremia telah menyampaikan perintah Tuhan baik berupa nasihat,
larangan, juga nubuat tentang masa depan bagi Yehuda. Meski tegas,
Yeremia juga seringkali merasa sedih karena harus menyampaikan kabar
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH buruk atau hukuman Tuhan yang bakal berlaku bagi bangsanya, namun
Minggu, 24 Januari 2021 Ironisnya, keluarga, kerabat, Imam, dan kalangan istana justru tidak
mendengarkannya. Pasal 31 adalah salah satu dari rangkaian nubuatan penolakan terhadap perpecahan Israel dan Allah hendak
pemulihan dalam pasal 30-33 yang juga dianggap sebagai bagian mempersatukannya kembali atas dasar kasih-Nya yang kekal.
terpenting dari Kitab Yeremia karena berisi tentang pemulihan Israel dari Para pengkhotbah dapat menempatkan bagian ini sebagai dasar
kehancuran dan pembuangan yang dialami pasca Samaria dihancurkan Allah bertindak untuk menyelamatkan umat sekaligus menjadi inti
Asyur (720 SM) dan kemudian Yehuda oleh Babel (587/6 SM). Tema berita. Frase “kasih yang kekal” dapat dipahami bukan hanya
pemulihan Israel ini juga menjadi dasar bagi pemulihan secara universal berkelanjutan tapi juga kasih yang tidak pernah berubah, dulu,
tidak hanya bagi Israel tapi juga bagi bangsa-bangsa lain (bd. 31:34), sekarang, dan sampai selamanya. Kasih itulah yang akan terus
sehingga menarik untuk dikhotbahkan di tengah-tengah pergulatan mengilhami orang percaya di masa kini untuk terus hidup
bangsa-bangsa di dunia dalam mengatasi pandemi Covid-19 serta berpengharapan.
berbagai isu kemanusiaan yang menjadi perhatian dunia.
2. Allah Menghendaki Keutuhan Ciptaan (4 - 7)
B. Kajian Teks
Terlihat bahwa pesan pemulihan ini meliputi sisa-sisa Israel yang
Perikop ini berisi pernyataan teologis tentang “Perjanjian Baru” yang terpecah dan terserak. Penyebutan gunung Samaria dan gunung
akan ditetapkan Allah dengan umatnya. Yang menarik di sini adalah, Efraim (gambaran Israel Utara) yang akan bersatu kembali dengan
bentuk perjanjian tersebut adalah “berith chadashah” yakni perjanjian dari gunung Sion, pertanda bahwa kedua Israel yang terpecah akan
satu pihak kepada yang lain, bukan atas persetujuan bersama. Hal ini disatukan kembali dibawah kendali Tuhan. Bagian ini memuat isu
menandakan bahwa inisiatif pemulihan berasal dari Allah sendiri untuk keutuhan ciptaan Allah yang menjadi prioritas dalam karya
menjadi Allah Kehidupan bagi umat-Nya dan menjadikan umat-Nya pemulihan-Nya. Meski konteks teksnya mengarah pada keutuhan dua
sebagai milik-Nya. Umat yang dimaksudkan di sini tentu saja bukan Israel Israel yang terpecah, namun para pengkhotbah dapat memperluas
Utara atau Selatan, melainkan “segala kaum Israel” yakni Israel yang jaringan maknanya sebagai cara Allah untuk memelihara keutuhan
utuh (ayat 1), khususnya mereka yang masih hidup meski di tengah ciptaan-Nya. Ini berimplikasi pada tidak hanya menjaga keutuhan
pergulatan hidup yang berat. Lebih lanjut hendaknya para pengkhotbah hidup persekutuan orang percaya tapi juga persatuan dan kesatuan
dapat memperhatikan beberapa aspek penting dalam pernyataan Allah dalam hidup bermasyarakat bahkan dengan lingkungan hidup
yang perlu diungkapkan sebagai berikut: sebagai suatu keutuhan ciptaan.

1. Kasih Allah yang Kekal (1 - 3) 3. Kasih Allah yang Memulihkan Hidup (8 - 9)


Israel Utara yang secara historis lebih dulu jatuh ke tangan Asyur
Ketika Firman Tuhan Itu dialamatkan kepada “seluruh kaum Israel”,
terlihat menjadi pihak yang mendapat perhatian khusus, namun itu
itu berarti pada dasarnya Allah tidak menghendaki adanya
bukan berarti ada prioritas khusus bagi mereka dibandingkan Yehuda,
perpecahan melainkan persekutuan yang utuh dan tidak tercerai.
Sejak awal Allah menetapkan Israel sebagai umat pilihan-Nya padahal Yeremia hidup dan bekerja di Selatan. Para pengkhotbah
bukanlah Israel yang terpecah belah, namun perbuatan mereka dapat menarik pemikiran logis bahwa bila nubuat ini disampaikan
sendirilah yang membawa pada perpecahan sehingga akibatnya Yeremia di Selatan, maka itu sebenarnya adalah kritik sekaligus
harus menderita dijajah oleh bangsa lain. Ayat 2-3 menegaskan pengajaran kepada umat bahwa akibat dari pemberontakan kepada
bahwa Israel yang masih selamat namun hidup bagai di padang Allah adalah penderitaan, namun kasih Allah tidak mengenal batas
gurun, di luar tanah perjanjian yang Tuhan telah berikan kepada bahkan prioritas justru tertuju pada mereka yang menderita dan
nenek moyang mereka, mendapatkan kasih karunia Allah. Secara tertindas. Dengan demikian pesan tersebut disampaikan agar umat
tidak langsung kasih karunia Allah tersebut adalah juga sekaligus diajak untuk lebih memikirkan tentang bagaimana hidup yang
dipulihkan oleh Allah dibandingkan tetap memelihara perbedaan atau menyulut “perang dingin” (baca: persaingan) antarnegara-negara
pertikaian historis mereka. pembuat vaksin, bahkan melebar ke soal-soal politik dan ekonomi. Di
Prioritas Allah seharusnya menjadi prioritas umat yakni lebih tertuju dalam negeri, dampak sosial yang terjadi selain dirasakan langsung
pada mereka yang hidup dalam tangisan dan air mata serta lemah oleh rakyat, terjadi juga korupsi yang berarti bahwa ada orang yang
dan menderita. Hal itu dipertegas pada ayat 8 yang secara jelas ingin meraih keuntungan dibalik penderitaan rakyat. Gaung
menyebutkan orang lumpuh, buta, dan perempuan yang mengandung perpecahan juga menggeliat ketika politik identitas digunakan sebagai
sebagai pihak yang lemah dan terjajah akan dihibur, disegarkan, dan alat kepentingan tertentu demi kekuasaan. Masyarakat pun semakin
diratakan jalannya (ayat 9). Janji pemulihan itu juga menyelipkan tersekat dalam ruang-ruang virtual dunia maya dan semakin
pesan kepada bangsa-bangsa bahwa Allah menjaga mereka seperti tergantung pada teknologi sehingga menciptakan kelompok
gembala menjaga kawanan dombanya (ayat 10). Itu dapat dimaknai masyarakat yang melek teknologi tapi juga gaptek dan makin
sebagai proklamasi keagungan dan kemahakuasaan Allah atas dunia memperlebar kesenjangan sosial. Ini semua menjadi ancaman bagi
bahwa Dia sanggup memulihkan hidup umat-Nya yang telah menjadi keutuhan hidup manakala dunia dilanda krisis kemanusiaan yang
korban “kekuatan” yang mendominasi dunia. Pemulihan oleh Allah terus berlanjut.
tidak hanya terjadi secara mental tapi juga secara fisik yang ditandai 2. Namun keadaan itu mesti dipahami bukan sebagai tanda-tanda
dengan janji bahwa hidup tak akan berkekurangan karena segala kehancuran peradaban manusia melainkan justru menjadi alasan
kebutuhan pokoknya terjamin (ayat 12). Bahkan tergambar pula untuk semakin memperkuat keutuhan ciptaan atas dasar kasih. Kasih
bahwa pemulihan Allah ternyata juga menjaga keseimbangan antara dalam iman Kristen adalah sebagaimana Tuhan Yesus ajarkan yakni
kebutuhan jasmani dan rohani sehingga akan ada dukacita yang kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, namun secara teologis
berubah menjadi kegembiraan dan dapat dirasakan oleh umat dari kasih dapat diterapkan secara meluas kepada segala ciptaan.
segala kalangan dan usia. Semua itu bersumber dari kasih Allah yang Pengkhotbah dapat mengarahkan khotbahnya untuk mengajak umat
tidak pernah berkesudahan sehingga dibalik pemberontakan dan membangun sikap yang saling menopang serta menghilangkan
kejahatan manusia yang membawa derita bagi manusia sendiri, perbedaan yang tidak penting karena kasih lebih besar manfaatnya
selalu ada harapan datangnya kasih Allah yang memulihkan hidup. Ini dari segala perbedaan itu dan menjadi modal utama dalam mengatasi
yang akan menjadi inti pesan pemberitaan yang nantinya akan berbagai persoalan hidup.
dikembangkan oleh para pengkhotbah. 3. Umat juga patut diingatkan untuk membangun komitmen diri sebagai
gereja yang terus dibarui (ecclesia reformata semper reformanda).
C. Pertimbangan Homiletis
Kondisi pelayanan gereja semenjak pandemi Covid-19 berlangsung
Sesuai dengan tema mingguan yakni tentang kasih Allah yang tidak telah “memaksa” gereja untuk ada dalam adaptasi dengan hal-hal
berkesudahan, maka para pengkhotbah dapat menempatkan inti baru yang bahkan juga berbeda dari tradisi gereja yang selama ini
pemberitaan pada kasih Allah yang kekal sebagai dasar bagi pemulihan digunakan. Umat harus siap untuk menerima hal-hal yang baru
hidup. Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan oleh para sepanjang itu berguna demi memperkuat persekutuan di atas dasar
pengkhotbah adalah sebagai berikut: kasih Kristus. Secara pribadi masing-masing orang juga patut
1. Pengkhotbah dapat memaparkan tentang persoalan yang kini membangun komitmen untuk tetap hidup dalam dinamika bergereja
digumuli oleh dunia, misalnya tentang ancaman pandemi yang masih dan tidak gampang terpecah.
terus berlangsung namun membawa dunia pada sekat-sekat 4. Bagi wilayah yang terkena dampak pandemi dan berlaku pembatasan
perbedaan baik dalam penanganan maupun kebijakan, bahkan telah sosial, pengkhotbah perlu juga mengingatkan para pelayan khusus
untuk tetap menjadikan diri mereka sebagai teladan kasih, mengingat
kondisi pelayanan di masa pandemi juga turut berpengaruh bagi
pelayanan, maka para pelayan pun harus tetap memiliki jiwa melayani MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
yang kuat dan penuh kegembiraan sehingga umat dapat tetap Minggu, 31 Januari 2021
merasakan sentuhan kasih yang menguatkan jiwa mereka.
5. Selain itu keluarga perlu mendapat perhatian dengan cara Oleh: Pdt. Jois Fabeat - Rooy
mengingatkan setiap anggota keluarga untuk menjaga keutuhan
hidup keluarga dan tetap yakin bahwa kasih Tuhan hanya dapat Nas Bacaan : Mazmur 139 : 1 - 12
Tema Bulanan : Penyataan Kehadiran Allah kepada Ciptaan-Nya
dirasakan bila nilai-nilai kasih tetap hidup di dalam keluarga.
Tema Mingguan : Allah mengetahui Segala Sesuatu
6. Pengkhotbah dapat mengembangkan sesuai konteks masing-masing.
PENGANTAR:
Selamat Berkhotbah  Tema pemberitaan Firman Tuhan pada minggu terakhir Januari 2021
ini adalah “Allah Mengetahui Segala Sesuatu”. Tema ini hendak
menuntun kita pada kesadaran bahwa kehidupan kita ini terbuka
dihadapan Tuhan, tidak ada satu pun yang tertutup atau sengaja
ditutupi, sebab Tuhan melihat dan mengetahui segalanya. Memang,
Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan itu Allah yang Maha Tahu, dan
oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji (1 Sam. 2: 3; 1 Yoh.3:20); Ia maha
besar dan melebihi segala allah (Maz.135:5). Ia mengetahui segala
sesuatu; Ia mengenal hati semua anak manusia (1 Raja 8:39; Kis.1:
24). Ia mengetahui kehidupan semua orang sebelum berjumpa
denganNya (Mat.9:4; Luk.6:9; Mrk.14:13-15; Yoh.1:47-48). Ia
berdaulat atas ciptaanNya baik yang kelihatan maupun yang tidak
kelihatan. Kemahatahuan-Nya sangat tidak terbatas melampaui akal
manusia sehingga manusia tidak bisa berdusta kepadaNya.
 Dalam kaitan itu, marilah kita memaknai Firman Tuhan dari Mazmur
139:1-12, agar kita lebih mengenal dan memahami kehadiran Allah
melalui kemahatahuanNya atas hidup kita dan bagaimana kita
meresponi kemahatahuan Allah itu dalam kehidupan nyata setiap
hari.

KAJIAN TEKS
Beberapa cendekiawan Yahudi berpendapat bahwa Mazmur ini
merupakan yang terunggul dari keseluruhan Mazmur Daud, sebab
berisikan perenungan, penghayatan dan pengajaran tentang
kemahatahuan Allah, yang oleh karenanya harus memenuhi hati kita dan
membangun kesadaran kita tentang siapakah Allah dan bagimana kita
dihadapanNya. Pengajaran itu dikemukakan secara terperinci disini
(ay.1-6). Dengan dua dasar pertimbangan yakni: Pertama, Allah ada di sesuatu, sehingga baik ditempat kehidupan atau kematian, disana
mana-mana, oleh karena itulah Dia mengetahui segala sesuatu (ay. 7- pun Allah ada.
12). Kedua, Dialah yang menciptakan kita, oleh karena itulah Dia  “Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di
mengenal kita (ay. 13-16). Mari kita lihat mazmur ini menurut alurnya. ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan
kanan-Mu memegang aku”. (ay.9-10) Ujung laut menunjukan sebuah
Kemahatahuan dan Kehadiran Allah (139 : 1 - 12) tempat yang jauh, sangat sulit dijangkau, tetapi di sana Allah ada.
 Daud mengemukakan pengajaran yang agung bahwa Allah memiliki Ayat 9-10 ini menunjuk pada keberadaan Allah di bumi juga
pengetahuan yang sempurna mengenai kita. Melalui doa kepada pemeliharaanNya atas hidup. Bahwa tidak ada satu tempat pun yang
Allah, dia memaparkan pengajarannya melalui penerapan atas dirinya berada di luar jangkauanNya, termasuk di tempat yang sulit Allah
sendiri. Ketika Daud berkata, “Engkau mengenal aku”. Secara lebih menuntun dan memegang hidupnya. Demikian pun pada Ayat 11
rinci pengenalan Allah atas dirinya dijelaskan melalui kalimat-kalimat dan 12 menunjukkan jangkauan Allah dalam setiap waktu, baik siang
ini: “Engkau menyelidiki dan mengenal aku..” (ay.1). “Engkau maupun malam. Di dalam kegelapan, di mana segala sesuatu tidak
mengetahui kalau duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari dapat terlihat, Allah ada di sana dengan cahaya kemuliaan-Nya
jauh..” (ay.2). “Engkau memeriksa aku kalau berjalan dan berbaring.. sehingga segala sesuatu dapat terlihat dengan jelas. Tentu saja
segala jalanku Kau maklumi..” (ay.3). “..sebelum lidahku kedua ayat ini bukan hanya menunjukan keberadaan Allah yang tidak
mengeluarkan perkataan semuanya telah Engkau ketahui” (ay.4). dapat dibatasi oleh waktu, tetapi juga oleh situasi dan kondisi. Sebuah
“Engkau mengurung aku.. Engkau menaruh tanganMu..” (ay.5).. pengharapan yang disampaikan oleh Daud, bahwa ketika segala
Kalimat-kalimat ini sesungguhnya mau memperlihatkan betapa tidak sesuatu nampak gelap, buntu, atau tidak ada jalan keluar, maka
ada satu pun hal pada ruang gerak kehidupan kita yang tidak kehadiran Allah membuat terang benderang dan memperlihatkan
diketahui Tuhan. Segala dimensi kehidupan di hadapan Tuhan jalan keluar.
terbuka lebar. Baik pikiran, perkataan atau perbuatan, semuanya
Allah tahu. Daud membicarakan dan menghayati pengenalan Tuhan PERTIMBANGAN HOMILETIK
atas dirinya itu dengan penuh kekaguman (ay.6), karena semua  Pengetahuan dan pengenalan kita akan Allah dan bagaimana kita
pengetahuan Tuhan tentang hidupnya terlalu ajaib dan tinggi, tidak meresponi kemahatuan Allah dalam hidup akan sangat menentukan
sanggup dia mencapainya dengan pikirannya sebagai manusia. keberadaan hidup kita dihadapanNya. Jika kita sadar bahwa Allah
 Selanjutnya Daud memperlihatkan bahwa Keberadaan Allah yang mengenal dan mengetahui tentang kita dengan sempurna, maka
adalah roh membuat kehadiran-Nya tidak dapat dibatasi ruang dan hiduplah dengan jujur dihadapanNya. Pemazmur mengingatkan kita
waktu. Hal itu Daud ungkapkan sebagai berikut: “Jika aku mendaki kembali, bahwa sesungguhnya hidup kita senantiasa ada dalam
ke langit, Engkau di sana” (ay.8a). Langit (bhs.Ibrani samayim) pengawasan Allah. Ia mengetahui setiap pikiran, perkataan dan
menunjuk pada suatu tempat yang dapat dilihat, tetapi dapat juga tindakan kita, tidak ada satupun yang tertutup dihadapanNya. Allah
diartikan sebagai surga yang adalah tempat bersemayam Allah yang melingkupi kita dengan kehadiran-Nya. Ia selalu ada dalam ruang dan
tidak kelihatan. Hal ini menunjukan kehadiran Allah yang berkuasa waktu hidup hidup kita, sebab itu kita tidak dapat bersembunyi dari
atas alam semesta yang terlihat ini dan juga kekuasaan di sorga. hadapan Tuhan. Sebab itu, kebenaran bahwa Tuhan ada dan
Dan “Jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun mengawasi kita adalah hal yang menakutkan bagi orang yang suka
Engkau” (ay.8b). Dunia orang mati, (bhs. Ibrani sheol) yang menunjuk melakukan kecurangan dan kejahatan. Namun, tidak demikian halnya
pada “alam maut” yaitu tempat di mana orang yang telah mati bagi orang yang selalu berusaha untuk bertindak selaras dengan
berkumpul untuk menantikan hari penghakiman. Ini menunjukan firman Tuhan. Pengawasan Tuhan justru membawa ketenangan dan
bahwa di sana pun Allah tetap ada dan berkuasa di atas segala rasa aman dalam kehidupan. Sebab itu, mari belajar mempercayai
Allah dalam seluruh aspek hidup kita. Akuilah Dia dalam seluruh jalan
dan tindakan kita.
 Ingatlah, bahwa Allah itu adil terhadap pelaku kejahatan, maka KATA PENGANTAR
hiduplah dalam kebenaran. Realita kehidupan didunia ini harus

T
membawa hidup kita untuk terus membenci kejahatan dan tidak
erpujilah Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja yang telah memimpin
berkompromi dengannya. Sebaliknya, didalam pengenalan dan
perjalanan Gereja Protestan Maluku (GPM) sepanjang tahun 2020,
kekaguman kita akan Allah, kita akan meresponi itu dengan hidup
walaupun ditengah berbagai ancaman termasuk pandemic Covid-19, dan
dan berkarya secara baik dan benar dihadapan Allah yang Maha
mempertibakan dengan selamat di tahun anugerahNya tahun 2021.
Tahu. Kiranya sama seperti pemazmur, kita pun dapat jujur
Tidak seorangpun yang dapat mengetahui bagaimana kehidupannya di
mengatakan: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku
tahun yang baru ini, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa Tuhan
dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan
Yesus selalu menyertai, baik dalam susah maupun dalam senang. Kita
tuntunlah aku di jalan yang kekal!
akan mengawali perjalanan di tahun ini dengan pelayanan Perjamuan
 Selamat mempersiapkan khotbah yang dikembangkan sesuai dengan
Kudus Awal Tahun, yang mengingatkan kita tentang kasih dan
pengalaman dan konteks jemaat bpk/ibu/sdr/i, Tuhan Yesus
penyertaan Tuhan yang tak pernah berakhir. Tahun boleh berganti tetapi
memberkati pemberitaan kita bersama, syaloom…..
tanggungjawab pemberitaan Injil Kerajaan Allah tak akan pernah
berakhir.
Perumusan tema-tema Pembinaan Umat sepanjang tahun ini,
mengacu pada Tema Pelayanan GPM tahun 2021 - 2025, yaitu:
“Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang Dan Kerjakanlah
Keselamatanmu” (Yes.61:1-2; Fil.2:12) dan Sub Tema Pelayanan GPM
tahun 2021: “Menjadi Gereja Yang Menghamba Kepada Allah Demi
Kesejahteraan Bersama Di Tengah-tengah Dunia”.
Tema ini mengajak semua pelayan dan umat GPM untuk
merendahkan diri, seperti seorang hamba yang dipanggil dan diutus
untuk melayani, memberitakan kasih dan kemurahan Tuhan Allah
kepada manusia, agar manusia menjadi percaya dan memuliakan Allah
dalam seluruh hidupnya.
Untuk itu, maka Tema Pemberitaan Firman sepanjang bulan Januari
ini telah dikemas sebagai berikut:
Tema Bulanan Januari: Penyataan Kehadiran Allah Kepada Ciptaan-
Nya
Tahun Baru : Pertolonganku Hanya Dari Tuhan
Minggu I : Allah Menyatakan Diri Di Dalam Yesus Kristus
Minggu II : Suara Tuhan Penuh Kekuatan
Minggu III : Perbuatan Tangan Tuhan Ialah Kebenaran Dan
Keadilan
Minggu IV : Kasih Allah Tidak Berkesudahan
Minggu V : Allah Mengetahui segala Sesuatu
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk Bpk/Ibu/sdr
para penulis yang telah bersedia berbagi dalam Pemberitaan Fiman,
semoga Materi Bina Khotbah ini dapat dikreasikan oleh para
pengkhotbah sesuai konteks gumul di masing-masing jemaat. Kami
percaya bahwa pada akhirnya Yesus Kristus akan menyempurnakan
segala pekerjaan kita untuk perluasan misi-Nya di tengah dunia ini.
Selamat Tahun Baru, Selamat melayani.

Lembaga Pembinaan Jemaat GPM

Anda mungkin juga menyukai