Kegiatan Pekan Iman Anak dan Remaja kali ini, memberi penekanan kepada Anak dan
Remaja Pniel Oebobo Citra Kristus. Dengan demikian kegiatan kali ini kiranya menjadikan
kita sebagai pelayan, anak, dan remaja yang meneladani dan memiliki karakter Yesus Kristus
Tuhan dalam kehidupan kita.
Buku panduan ini merupakan salah satu sarana yang dipakai dalam proses
pembelajaran selama kegiatan PIAR Jemaat Pniel Oebobo 2018 berlangsung.
Tahun ini menjadi tahun kedua, PIAR dilaksanakan dengan tema “ANAK dan
REMAJA CITRA KRISTUS” dan menjadi tahun ketiga kita belajar bersama tentang karakter
Yesus Kristus Tuhan. Kita diingatkan kembali sebagai pelayan, anak dan remaja bahwa kita
ini adalah CITRA (GAMBARAN) TUHAN. Diciptakan sebagai gambaran yang serupa seperti
dengan TUHAN sendiri (Kejadian 1:26). Tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa citra Tuhan
itu menjadi rusak. Hubungan dengan Tuhan menjadi putus. Kita tidak sanggup untuk dapat
hidup seperti Tuhan. Kita cemar dan melakukan segala pelanggaran (dosa) di hadapan
Tuhan. Tetapi, terpujilah TUHAN semesta alam, yang tidak dapat mengingkari diriNya
sendiri bahwa Dia adalah TUHAN yang penuh kasih, memberikan YESUS KRISTUS anakNya
menjadi tebusan bagi dosa kita. Dalam Yesus Kristus sajalah kita dapat dipulihkan untuk
HIDUP BENAR. Dalam Yesus Kristus berdiam segala yang benar, yang suci yang kudus, yang
mulia yang berasal dari Bapa, karena YESUS KRISTUS dan BAPA adalah SATU (Yohanes
10:30).
Yesus Kristus telah memulihkan hubungan kita dengan Bapa, sehingga kita yang
berdosa ini dapat memiliki bagian dalam hidup yang kekal. Tetapi untuk dapat hidup yang
kekal, bukan hanya sekedar mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tetapi
haruslah kita dapat hidup sama seperti Yesus Kristus hidup selama di bumi (1 Yohanes 2:6).
Maksudnya adalah kita harus hidup dengan mempraktekkan semua karakter Yesus Kristus
dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa hanya sekedar mengetahui karakter Yesus Kristus
Tuhan, tetapi kita haruslah mempraktekkannya seumur hidup kita. Sehingga kita menjadi
CITRA KRISTUS di dunia ini, dan semua orang akan berkata SUNGGUH TUHAN HIDUP di
dalam KITA.
Kenyataan yang terjadi selama ini pada pelayan, anak dan remaja kita hanya sekedar
mengetahui karakter Yesus Kristus yang termuat dalam Galatia 5:22-23(kasih, sukacita,
damai sejaterah, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri) dan berbagai karakter benar dan baik lainnya yang semuanya merupakan
bagian dari BUAH ROH (ketekunan, ketaatan, kesalehan, kebajikan, rendah hati, pemaaf,
peramah, sopan, menghormati orang lain, tulus hati, dsb). Karakter-karakter ini seringkali
kita membicarakannya tetapi sungguh sulit untuk kita melakukannya. Sesungguhnya
kesulitan itu dikarenakan kita BELUM MEMINTA kekuatan dari YESUS KRISTUS TUHAN
pemilik semua karakter baik ini agar kita sanggup untuk menggerjakannya.
Syukur kepada Yesus Kristus Tuhan, karena tahun ini dalam PIAR ke 12 kita diijinkan
untuk kembali belajar tentang bagaimana menjadi CITRA KRISTUS. Didikan ini bukan hanya
bagi anak dan remaja saja, tetapi juga bagi pelayan dan orang tua. Memiliki CITRA KRISTUS
berarti kita hidup sama seperti KRISTUS HIDUP. Kita diajarkan lagi untuk memiliki karakter
KRISTUS karena saat ini banyak orang hidup tidak seperti KRISTUS sekalipun mereka
mengatakan dirinya pengikut YESUS KRISTUS TUHAN. Mengapa, mereka masih suka
membicarakan kejelekan orang lain, masih perhitungan, tidak tulus hati, tidak berkata benar,
sombong, tidak taat, suka perbantahan, suka menuduh, berpikiran negatif tentang orang lain,
pemarah dan lain sebagainya. Sejujurnya inilah yang dilakukan oleh kita sebagai pelayan dan
juga anak dan remaja yang kita layani.
Melalui PIAR kali ini, YESUS KRISTUS TUHAN ingin
mengajarkan kita bukan hanya sekedar mengetahui dan
mengerti tentang CITRANYA tetapi bagaimana kita dapat
melakukan semuanya itu, kemudian menghasilkan buah.
PIAR kali ini bertujuan untuk menjadikan pelayan, anak
dan remaja Jemaat Pniel Oebobo untuk belajar menjadi
CITRA KRISTUS yang sesungguhnya. Kita akan belajar
mengenai KELEMAHLEMBUTAN dan MULUT YANG
MEMUJI TUHAN.
Cerita-cerita dari Alkitab dan kisah ilustrasi bijak dapat dijadikan contoh sikap hidup
yang BENAR bagi anak dan remaja. Anak dan remaja juga mengadakan beberapa aktivitas
bersama sebagai aplikasi dari pengajaran yang disampaikan oleh pelayan. Dari aktivitas
bersama, anak-anak dan remaja diajarkan bagaimana memiliki saksi Yesus Kristus dan mau
belajar dan bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus Tuhan dalam mempraktekkan
CITRA KRISTUS yang benar.
Proses pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh pelayan anak dan remaja yang mana
aktivitas tidak hanya di dalam ruang/gedung, tetapi juga dapat melakukan berbagai aktivitas
kreatif di luar ruang/gedung. Selain aktivitas dan games bersama, mereka akan melakukan
beberapa kegiatan perorangan seperti menghafal ayat hafalan dari Alkitab dan mengisi
daftar kehadiran.
Berikut ini beberapa langkah-langkah yang dapat menolong kita sebagai
pelayan/pendamping selama kegiatan PIAR tahun 2018 berlangsung:
Persiapkan diri dengan baik. Sebelum mengajar pikirkan matang-matang, bagaimana
menyajikan pelajaran secara sistematis selama satu jam pelajaran. Khususnya tetapkan
langkah-langkahnya bagaimana berpindah dari kegiatan satu ke kegiatan selanjutnya.
Berlakulah ramah, sopan kepada anak didik saudara sebagaimana saudara
mengharapkan perlakuan mereka terhadap saudara.
Hendaklah bersifat konsekuensi. Beritahu kepada anak-anak bagaimana kelakuan yang
pantas. Persoalan yang timbul harus langsung diatasi. Tunjukkan bahwa saudara
menguasai keadaan.
Berilah tugas kepada semua anak didik juga kepada mereka yang “terlalu aktif” dan
menimbulkan ketidanyamanan, kalau saudara tahu bahwa mereka dapat menyelesaikan
tugas itu dengan berhasil. Beri mereka tanggung jawab dan tunjukan bahwa mereka bisa
berhasil.
Pelajaran paling berharga adalah anda dapat menjadi contoh yang nyata dari tercapainya
tema kegiatan ini, anda dapat menjadi saksi Kristus yang mau belajar dan bertumbuh
dalam iman. Tutur kata dan tindakan anda adalah contoh yang dapat langsung
dipelajari/ditirukan oleh anak didik.
MATERI BIMBINGAN BELAJAR ALKITAB SELAMA 2 HARI
Ayo Berkenalan!!!
Perkenalan: (± 10 menit)
Pendahuluan:
Pendamping mengajak anak-anak memperhatikan gambar yang telah disiapkan.
Tanyakan kepada anak-anak apa yang mereka lihat dari gambar tersebut.
Cerita Penerapan:
1. Pelayan mendengungkan lagu “Kasih Pasti Lemah Lembut, dst”. Mintalah anak-anak
untuk memperhatikan dan mendengarkan lagu. Mintalah mereka untuk menjelaskan
menebak judul lagu.
2. Pelayan menunjukkan gambar tindakan tidak lemah-lembut meminta anak-anak
menjelaskan maksud gambar tersebut.
3. Pelayan menunjukkan gambar tindakan lemah-lembut dan meminta anak-anak untuk
menjelaskan maksud gambar tersebut.
1. Adik-adik, ada seorang anak selama ini selalu diperlakukan dengan jahat oleh teman-
temannya, namun anak ini dia tidak pernah membalas namun dia senantiasa berdoa
kepada Tuhan dan memberkati teman-temannya yang selalu berlaku jahat terhadap
dirinya. Pada suatu saat, ketika ia sedang berjalan, dia bertemu dengan salah seorang
temannya yang selama ini memperlakukan dirinya dengan sangat jahat. Temannya itu
sedang dalam keadaan terluka karena ternyata dia baru saja jatuh dari sepeda sehingga
dia tidak dapat bangun dan tergeletak di jalan dan tubuhnya penuh dengan luka-luka.
Anak yang selama ini dijahati oleh temannya kemudian tanpa berbicara apapun,
mengendong temannya yang terluka dan membawanya ke pulang ke rumahnya untuk
kemudian mendapatkan perawatan supaya lukanya sembuh. Tahukah kalian mengapa
Tuhan memerintahkan kita untuk menjadi lemah-lembut? Karena Tuhan kita adalah
Tuhan yang lemah-lembut. Jika kalian melihat kembali cerita Musa, Alkitab menulis Musa
adalah orang yang paling lemah lembut di bumi. Mengapa demikian? Karena walaupun
Musa dijahati dan dibantah oleh Miryam dan Harun dia tidak membalas. Padahal Musa
bisa saja membalas mereka. Tetapi Musa lebih memilih diam dan membiarkan Tuhan
yang menjadi hakim atas mereka bertiga. Akhirnya Tuhan justru mendapati Harun dan
Miryam yang bersalah. Sikap lemah-lembut Musa ditunjukkan dengan percaya kepada
pembelaan Tuhan, sehingga ia tidak membalas perbuatan jahat Harun dan Miryam.
4. Menurut adik-adik, bagaimana tindakan dari anak yang selama ini dijahari oleh teman-
temannya, apakah dia lemah-lembut? Bagaimana perasaan anak yang ditolong, padahal
selama ini dia berbuat jahat kepada temannya?
5. Adik-adik tahukah kalian bagaimana caranya kita untuk menjadi lemah-lembut? Salah
satunya adalah dengan tidak membalas kejahatan orang lain, berdoa bagi orang yang
menjahati kita, berbicara dengan sopan dan tidak kasar, tidak memaki, tidak melawan
dan membentak atau membantah orang tua.
6. Adik-adik siapakah diantara kita yang mau menjadi lemah-lembut?
Pesan Cerita
Adik-adik Tuhan kita yang namanya adalah Yesus Kristus Tuhan, adalah Tuhan yang sangat
lemah-lembut. Tuhan kita tidak pernah berbantah, berkata dengan lembut, bahkan
memberkati semua orang yang berbuat jahat kepadanya ketika dia di siksa dan dihina. Sikap
Tuhan kita ini, sama seperti sikap Musa yang tidak membalas atau membantah atau berkata
kasar terhadap Miryam dan Harun yang melawan dan mempersalahkan Musa. Akhirnya dari
sikap tersebut Tuhanlah yang kemudian membela Musa. Karena Musa berlaku benar dan
penuh kelembutan hati. Adik-adik tahukah kalian bagaimana menjadi lemah-lembut?
Dengan senantiasa percaya bahwa Tuhan akan membela kita. Sehingga kita menjadi penuh
kasih untuk tidak membalas. Ketika kita percaya Tuhan akan membela kita, maka kita tidak
perlu marah, ataupun berkata kasar. Dengan demikian ketika kita berlaku seperti itu, maka
Tuhan akan membela kita, sehingga kita menjadi orang yang benar, baik di hadapan Tuhan
maupun hadapan manusia.
Aktivitas
Bagikanlah gambar (anak laki-laki dan perempuan). Berikanlah gambar perempuan untuk
anak perempuan dan anak laki-laki gambar anak laki-laki. Kemudian tempelkan pada
bagian-bagian tubuh tersebut tindakan-tindakan lemah-lembut. Berikan 1 contoh untuk tiap
anggota tubuh. Contoh-contoh tersebut ditempelkan pada gambar tubuh tersebut. Gambar
bisa diwarnai terlebih dahulu sebelum ditempelkan contoh-contoh tindakan.
Pendahuluan:
Pendamping mengajak anak-anak memperhatikan gambar yang telah disiapkan.
Tanyakan kepada anak-anak apa yang mereka lihat dari gambar tersebut.
Cerita Penerapan:
2. Tanyakan pada anak-anak siapa diantara mereka yang setiap hari marah, bamaki, pukul
kawan, melawan orang tua, menggerutu, bersungut, iri hati, gossip, mengolok teman,
berkata kasar, dan lainnya (perbuatan yang tidak baik). Tanyakan pada mereka apakah
itu merupakan contoh perbuatan LEMAH-LEMBUT atau sebaliknya.
3. Tanyakan pada anak-anak apa yang dimaksud dengan LEMAH-LEMBUT. Setelah mereka
menjawab tanyakan lagi kepada mereka pernahkah mereka bersikap lemah-lembut?
4. Adik-adik apakah kalian mengetahui bahwa Tuhan sangat lemah lembut? Dengarkan
jawaban mereka. Setelah itu ajaklah mereka untuk membaca pada Matius 5: 5 dan
Bilangan 12: 1-16.
5. Adik-adik, ada seorang anak selama ini selalu diperlakukan dengan jahat oleh teman-
temannya, namun anak ini dia tidak pernah membalas namun dia senantiasa berdoa
kepada Tuhan dan memberkati teman-temannya yang selalu berlaku jahat terhadap
dirinya. Pada suatu saat, ketika ia sedang berjalan, dia bertemu dengan salah seorang
temannya yang selama ini memperlakukan dirinya dengan sangat jahat. Temannya itu
sedang dalam keadaan terluka karena ternyata dia baru saja jatuh dari sepeda sehingga
dia tidak dapat bangun dan tergeletak di jalan dan tubuhnya penuh dengan luka-luka.
Anak yang selama ini dijahati oleh temannya kemudian tanpa berbicara apapun,
mengendong temannya yang terluka dan membawanya ke pulang ke rumahnya untuk
kemudian mendapatkan perawatan supaya lukanya sembuh.
6. Menurut adik-adik, bagaimana tindakan dari anak yang selama ini dijahari oleh teman-
temannya, apakah dia lemah-lembut? Bagaimana perasaan anak yang ditolong, padahal
selama ini dia berbuat jahat kepada temannya?
7. Tahukah kalian mengapa Tuhan memerintahkan kita untuk menjadi lemah-lembut?
Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang lemah-lembut. Jika kalian melihat kembali cerita
Musa, Alkitab menulis Musa adalah orang yang paling lemah lembut di bumi. Mengapa
demikian? Karena walaupun Musa dijahati dan dibantah oleh Miryam dan Harun dia
tidak membalas. Padahal Musa bisa saja membalas mereka. Tetapi Musa lebih memilih
diam dan membiarkan Tuhan yang menjadi hakim atas mereka bertiga. Akhirnya Tuhan
justru mendapati Harun dan Miryam yang bersalah. Sikap lemah-lembut Musa
ditunjukkan dengan percaya kepada pembelaan Tuhan, sehingga ia tidak membalas
perbuatan jahat Harun dan Miryam.
8. Bagaimana dengan kita, adik-adik? Apakah kita sering membalas orang yang jahat pada
kita. Memukul mereka kembali, memaki mereka, mengolok, menghina, bahkan kita
sering berkata kasar terhadap mereka. Jika kita masih melakukan itu maka kita belum
memiliki kelemahlembutan. Sekalipun kita berkata bahwa kita adalah anak-anak Tuhan.
9. Adik-adik jika kita menjadi lemah-lembut berarti kita mau hidup untuk sama seperti
Yesus Kristus Tuhan hidup. Menjadi lemah-lembut berarti berkata sopan, berkata benar,
berkata baik, tidak membalas, menjadi penurut orang tua dan juga suka membantu orang
lain tanpa bersungut-sungut. Mengapa kita harus menjadi lemah-lembut. Alkitab berkata
berbahagialah orang yang lemah-lembut karena mereka yang akan memiliki bumi. Apa
maksudnya? Maksudnya ialah, jika kita menjadi lemah-lembut, kita akan disukai dan
dikasihi oleh Tuhan dan semua orang.
10. Adik-adik Yesus Kristus Tuhan kita adalah sumber kelemahlembutan. Maksudnya ialah,
hanya Yesus Kristus Tuhan saja yang sanggup memberikan kepada kita
kelemahlembutan tersebut dan yang sanggup menolong kita untuk menjadi lemah-
lembut. Karena itu marilah kita meminta kelemahlembutan dari Tuhan dan hidup dalam
kelemahlembutan. Dengan demikian kita dapat menyenangkan hati Tuhan.
Pesan Cerita
Adik-adik Tuhan kita yang namanya adalah Yesus Kristus Tuhan, adalah Tuhan yang sangat
lemah-lembut. Tuhan kita tidak pernah berbantah, berkata dengan lembut, bahkan
memberkati semua orang yang berbuat jahat kepadanya ketika dia di siksa dan dihina. Sikap
Tuhan kita ini, sama seperti sikap Musa yang tidak membalas atau membantah atau berkata
kasar terhadap Miryam dan Harun yang melawan dan mempersalahkan Musa. Akhirnya dari
sikap tersebut Tuhanlah yang kemudian membela Musa. Karena Musa berlaku benar dan
penuh kelembutan hati. Adik-adik tahukah kalian bagaimana menjadi lemah-lembut?
Dengan senantiasa percaya bahwa Tuhan akan membela kita. Sehingga kita menjadi penuh
kasih untuk tidak membalas. Ketika kita percaya Tuhan akan membela kita, maka kita tidak
perlu marah, ataupun berkata kasar. Dengan demikian ketika kita berlaku seperti itu, maka
Tuhan akan membela kita, sehingga kita menjadi orang yang benar, baik di hadapan Tuhan
maupun hadapan manusia.
Aktivitas:
Menggunakan gambar manusia yang di cetak pada kertas A4. Gambar laki-laki untuk anak
laki-laki dan sebaliknya. Pada kelas besar, anak-anak harus menuliskan sendiri pada gambar
tersebut. Maksudnya adalah untuk mengajarkan anak-anak untuk dapat memikirkan
tindakan apa yang harus mereka lakukan yang terkait dengan kelemahlembutan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk kelas besar setiap anggota tubuh minimal contoh yang
dituliskan adalah 2. Tuliskan nama anak itu pada kertas kerja mereka, kemudian berdoalah
bersama mereka untuk setiap apa yang sudah mereka lakukan, dan tindakan apa yang harus
mereka buat.
Penutup:
Sebelum berdoa ajaklah anak-anak untuk saling bergandengan tangan.
Pelayan memimpin doa penutup. Mintalah anak-anak mengikuti doa yang dipimpin oleh
seorang pendamping “Ya Yesus Kristus Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu hari ini.
Tuhan, jadikan kami anak-anak yang lemah-lembut. Kami mau menjadi lemah-lembut.
Berikanlah kami kelemahlembutan milikMu Tuhan, agar kami dapat menjadi lemah-
lembut. Terpujilah Yesus Kristus Tuhan Raja sumber kelemahlembutan yang sempurna.
Amin.”
Setelah selesai berdoa ajak anak-anak untuk saling memberikan salam kepada teman-
temannya.
Ingatkan kepada anak-anak agar tidak lupa meminta orang-tua/wali untuk memberikan
tanda tangan pada buku panduan mereka serta ingatkan agar mereka datang kembali
pada esok hari.
Pendahuluan:
Pendamping mengajak anak-anak memperhatikan gambar yang telah disiapkan.
Tanyakan kepada anak-anak apa yang mereka lihat dari gambar tersebut.
Cerita Penerapan:
1. Adik-adik pernahkah kalian merenungkan atau berpikir bahwa mengapa sekarang ini,
banyak sekali remaja Kristen yang hidupnya tidak lemah-lembut? Banyak remaja Kristen
yang kasar, suka berkelahi, membantah orang tua, memaki, berpikiran kotor, membalas
kejahatan, mengolok, menghina, mencuri, suka berbantah, dan perbuatan kasar lainnya.
Tahukah kalian mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ataukah pernahkah kalian
melakukan tindakan-tindakan tersebut di atas?
2. Firman Tuhan berkata berbahagialah orang yang lemah-lembut karena mereka akan
memiliki bumi. Artinya orang yang memiliki kelemahlembutan akan dikasihi oleh Tuhan
dan orang lain. Hari ini kita akan belajar tentang kelemahlembutan. Sebelumnya mari
kita merenungkan cerita berikut ini.
3. Adik-adik, ada seorang anak selama ini selalu diperlakukan dengan jahat oleh teman-
temannya, namun anak ini dia tidak pernah membalas namun dia senantiasa berdoa
kepada Tuhan dan memberkati teman-temannya yang selalu berlaku jahat terhadap
dirinya. Pada suatu saat, ketika ia sedang berjalan, dia bertemu dengan salah seorang
temannya yang selama ini memperlakukan dirinya dengan sangat jahat. Temannya itu
sedang dalam keadaan terluka karena ternyata dia baru saja dipukuli oleh orang lain, dan
dia tidak dapat bangun dan tergeletak di jalan dan tubuhnya penuh dengan luka-luka.
Anak yang selama ini dijahati oleh temannya kemudian tanpa berbicara apapun,
mengendong temannya yang terluka dan membawanya ke pulang ke rumahnya untuk
kemudian mendapatkan perawatan supaya lukanya sembuh.
4. Adik-adik kalian akan merenungkan bersama dalam kelompok berdasarkan pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
a. Jika kalian adalah anak yang senantiasa disakiti oleh teman-teman apakah yang akan
kalian lakukan? Apakah kalian akan mendoakan teman-teman yang menyakiti kalian
ataukah kalian justru akan membalas mereka. Berikan alasan kalian.
b. Jika kalian menemukan orang yang selama ini kalian tidak sukai (sering menyakiti
atau berbuat jahat) dalam keadaan mendapatkan musibah, apakah yang akan kalian
lakukan? Menolongnya ataukah justru mensyukuri keadaannya yang susah. Berikan
pendapat kalian.
c. Menurut kalian kira-kira apa yang akan dikatakan, dirasakan dan akan dilakukan oleh
anak yang telah ditolong oleh orang yang selama ini dia sakiti?
d. Apakah kalian pernah menjadi korban (orang yang selalu disakiti) oleh orang lain?
Bagaiamana kalian bersikap terhadap orang yang menyakiti kalian.
e. Apakah kalian pernah menyakiti orang lain? Bagaimanakah perasaan kalian setelah
menyakiti orang tersebut?
f. Menurut kalian bagaimanakah perasaan Yesus Kristus Tuhan terhadap anak-anak
yang suka menyakiti orang lain?
g. Jika saat ini Yesus Kristus Tuhan bertanya kepada kalian untuk berlaku lemahlembut,
bagaimanakah kalian akan menjawab?
h. Adik-adik sekalian kita sama-sama telah membaca cerita di atas dan bahkan me-
renungkannya. Adik-adik telah mendiskusikan dan telah menjawab beberapa
pertanyaan tersebut (pengajar dapat menyebutkan beberapa jawaban yang telah
diberikan oleh anak-anak).
5. Adik-adik bayangkan jika anak yang selalu dijahati oleh temannya itu membalas
dengan tidak menolong anak yang sedang mendapatkan musibah karena diserang
oleh orang lain dan terluka di jalan? Bisa saja anak tersebut meninggal di jalan karena
tidak ada menolong. Dalam Matius 5:44 Tuhan berkata: “kasihilah musuhmu dan
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Tuhan mengajarkan bahwa orang
yang tidak membalas kesalahan orang lain namun berdoa dan memberkati orang
yang jahat terhadapnya adalah orang yang lembut hati, orang yang demikian sangat
dikasihi Tuhan.
6. Lebih dari pada itu adik-adik coba bayangkan bila Yesus Kristus Tuhan tidak lembut
hati yakni tidak taat kepada Bapa di Sorga serta rendah hati, untuk datang ke dunia
untuk menebus dosa kita, pastilah kita semuanya akan mati, dan berakhir dalam
siksaan api neraka untuk selama-lamanya. Kelembutan hati Yesus Kristus Tuhan
adalah sempurna. Dan kita harus meminta kelembutan hati dari padaNya sehingga
kita diberikan kelembutan hati untuk dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan tentang kelemahlembutan. Tuhan berkata
belajarlah kepadaNya karena Dia lemah lembut. Tuhan juga berkata bahwa orang
yang lemah lembut akan memiliki bumi. Lemah lembut yang dimaksudkan Tuhan
disini adalah kelembutan hati yakni taat, setia, menguasai diri, tidak membalas
kesalahan, tidak pemarah, rendah hati, mau diajar, penuh kasih. Kelembutan itu
bukan saja menjawab dengan halus, dan sopan kepada orang lain. Anak yang tadi
menolong temannya pasti akan dikasihi oleh teman yang telah ditolongnya, dan dia
juga mendapatkan kasih dari Tuhan karena melakukan kehendak Tuhan.
7. Jika kita menjadi anak-anak yang lemah lembut atau lembut hati, maka kita akan
mendapatkan kasih di hadapan manusia dan Tuhan. Orang yang lemah lembut akan
menguasai bumi, ini adalah perkataan Tuhan, dan perkataan Tuhan adalah Ya dan
Amin. Sungguh luar biasa bukan orang yang lembut hatinya. Kita harus belajar
kelembutan hati dari Yesus Kristus Tuhan, sehingga kita menjadi anak-anak yang
taat, setia, rendah hati, menguasai diri, dan mau diajar oleh kebenaran Firman Tuhan
dengan demikian hidup kita pasti akan diberkati. Maukah adik-adik belajar lemah
lembut seperti Yesus Kristus Tuhan? Kita pasti mau untuk belajar, untuk menjadi
pribadi yang lemah lembut untuk itu kita harus memintanya kepada Yesus Kristus
Tuhan. Tuhan pasti akan memberikan kelemahlembutan bagi kita. Amin.
Pesan Cerita
Adik-adik Tuhan kita yang namanya adalah Yesus Kristus Tuhan, adalah Tuhan yang sangat
lemah-lembut. Tuhan kita tidak pernah berbantah, berkata dengan lembut, bahkan
memberkati semua orang yang berbuat jahat kepadanya ketika dia di siksa dan dihina. Sikap
Tuhan kita ini, sama seperti sikap Musa yang tidak membalas atau membantah atau berkata
kasar terhadap Miryam dan Harun yang melawan dan mempersalahkan Musa. Akhirnya dari
sikap tersebut Tuhanlah yang kemudian membela Musa. Karena Musa berlaku benar dan
penuh kelembutan hati. Adik-adik tahukah kalian bagaimana menjadi lemah-lembut?
Dengan senantiasa percaya bahwa Tuhan akan membela kita. Sehingga kita menjadi penuh
kasih untuk tidak membalas. Ketika kita percaya Tuhan akan membela kita, maka kita tidak
perlu marah, ataupun berkata kasar. Dengan demikian ketika kita berlaku seperti itu, maka
Tuhan akan membela kita, sehingga kita menjadi orang yang benar, baik di hadapan Tuhan
maupun hadapan manusia.
Aktivitas:
Sama seperti kelas kecil dan besar, kelas remajapun menggunakan gambar tubuh manusia
di cetak pada kertas A4. Gambar laki-laki untuk anak laki-laki dan sebaliknya. Pada
kelas remaja aktivitas yang dilakukan adalah remaja menuliskan pada gambar
tersebut tindakan yang lemah lembut dan tidak. Setiap tindakan ditulis minimal 2
baik yang lemah-lembut maupun tidak. Kemudian mintalah mereka menuliskan
pendapat singkat mengapa mereka dapat melakukan tindakan yang tidak lemah-
lembut.
Contoh
Penutup:
Sebelum berdoa ajaklah anak-anak untuk saling bergandengan tangan.
Pelayan memimpin doa penutup. Mintalah anak-anak mengikuti doa yang dipimpin oleh
seorang pendamping “Ya Yesus Kristus Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu hari ini.
Tuhan, jadikan kami anak-anak yang lemah-lembut. Kami mau menjadi lemah-lembut.
Berikanlah kami kelemahlembutan milikMu Tuhan, agar kami dapat menjadi lemah-
lembut. Terpujilah Yesus Kristus Tuhan Raja sumber kelemahlembutan yang sempurna.
Amin.”
Setelah selesai berdoa ajak anak-anak untuk saling memberikan salam kepada teman-
temannya.
Ingatkan kepada anak-anak agar tidak lupa meminta orang-tua/wali untuk memberikan
tanda tangan pada buku panduan mereka serta ingatkan agar mereka datang kembali
pada esok hari.
Tujuan Pembelajaran:
Anak dan remaja menjelaskan bahwa ucapan bibir yang benar berkenan
kepada Tuhan.
PERENUNGAN
Memuji Tuhan adalah tugas kita. Memiliki mulut (bibir dan lidah) yang senantiasa
memuji Tuhan menyenangkan hatiNya. Daud adalah kesayangan Tuhan, bahkan Tuhan
sampai berjanji bahwa keturunan Daud akan bertahta sampai selama-lamanya karena Daud
senantiasa mencari Tuhan dengan memuji-muji Tuhan (2 Samuel 7:1-29).
Kita mungkin akan berpikir dan mengatakan bahwa memuji Tuhan dalam segala
keadaan itu tidak mungkin. Bagaimana mungkin orang memaki saya dan saya tidak
membalasnya, bagaiamana mungkin saya dicemooh dan tidak membalas, bagaimana
mungkin saya digosipkan dan tidak membalas, bagaimana mungkin saya dapat memuji
jikalau hati saya sedang bersedih, bagaimana mungkin dapat memuji kalau saya sedang
berduka. Benar semuanya itu rasanya tidak mungkin, tetapi belajar dari Daud dalam
keadaan apapun dia disanggupkan dengan kuasa Tuhan untuk dapat memuji Tuhan. Daud
menguasai lidah dan bibirnya dari yang ucapan jahat dan menggunakannya untuk memuji
Tuhan. Lidah dan bibir mulut kita juga harus dikuasai untuk menucapkan ucapan yang baik
dan benar serta untuk memuji Tuhan (Mazmur 34:14; Ibrani 13:15; I Petrus 3:10).
Bukankah dengan menggunakan lidah dan bibir, kita mengucapkan yang kotor,
yang sombong, yang buruk, yang mengucapkan dusta, yang tidak sedap didengar dan ucapan
yang menipu justru memperburuk suasana, dan bahkan menghancurkan kita. Lihatlah Kain
yang ucapan bibir menipu terkait dengan dimana adiknya Habel berada sehingga dihukum
menjadi pengembara di bumi, Ananias dan Safira yang menipu dengan bibirnya sehingga
mereka harus mati, ataupun raja Nebukadnezar yang ucapan bibirnya penuh kesombongan
dan direndahkan dengan harus hidup seperti anjing di hutan, serta Herodes yang dengan
ucapan bibir penuh kesombongan menghina Tuhan, akhirnya mati karena ditampar oleh
malaikat Tuhan. Dengan demikian betapa berbahayanya ucapan bibir yang tidak benar di
hadapan Tuhan. Yakobus 3:9-10 berkata bahwa dengan lidah kita memuji Tuhan dan dengan
lidah yang sama kita mengutuk manusia. Dengan demikian lidah kita membawa kita pada
kebinasaan.
Kita dapat senantiasa memuji Tuhan dengan ketulusan hati dengan ucapan yang
benar jika kita meminta kepada Tuhan mulut seorang pemuji, serta hati yang penuh
nyanyian ucapan syukur. Sebab punya Tuhanlah segala yang baik, yang indah, yang sedap
didengar. Dengan kelembutan hati meminta maka Tuhan akan memberikan kepada kita
mulut yang penuh pujian. Sebab orang yang mencari Tuhan adalah orang yang memuji-muji
Tuhan (Mazmur 22: 27b). Dengan melakukan tugas kita sebagai pemuji di hadapan Tuhan
maka percayalah Tuhan akan melakukan yang terbaik menurut rancanganNya dalam
kehidupan kita bahkan sebelum kita memikirkannya. Dengan ucapan bibir yang senantiasa
memuji Tuhan, kita tidak akan memberikan kesempatan kepada mulut kita untuk
mengerjakan yang cemar seperti menggosip, bertengkar, berbantah, mengkritik dengan
maksud menjatuhkan, menghina, mencemooh, menipu, dan segala perbuatan jahat yang
dilakukan oleh mulut kita.
Pendahuluan:
Pendamping mengajak anak-anak memperhatikan gambar yang telah disiapkan.
Tanyakan kepada anak-anak apa yang mereka lihat dari gambar tersebut.
Cerita Penerapan:
1. Adik-adik, siapakah diantara kalian yang suka menyanyi. Biasanya lagu apakah yang
kalian nyanyikan? Pasti banyak bukan? Kalau dalam sehari berapa banyak lagu rohani
yang kalian nyanyikan, lagu yang isinya memuji-muji Tuhan?
2. Tahukah kalian, sekarang ini banyak orang termasuk anak-anak kecil seperti adik-adik,
hanya memuji Tuhan kalau saat ada ibadah, sekolah minggu, ataupun menyanyi di gereja.
Kalau di rumah biasa anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa, yang terkadang isinya
tidak baik.
3. Adik-adik tahukah kalian mengapa Tuhan menciptakan mulut (bibir, lidah)? Fungsi yang
paling utama adalah untuk memuji Tuhan. Selain dari untuk bisa makan, minum,
berbicara. Tetapi sekarang ini banyak anak-anak yang menggunakan mulutnya justru
untuk bamaki, marah, bersungut, mengutuk, melawan orang tua, mengucapkan kata
kasar, menyanyikan lagu yang kata-katanya tidak indah. Apakah kalian juga seperti itu?
4. Adik-adik yang terkasih, mengapa kita harus memuji Tuhan? Karena untuk itulah kita
diciptakan. Tugas kita adalah memuji Tuhan. Mengapa karena Tuhan senang dengan
pujian kita. Pujian yang bagaimana? Pujian yang tulus dari hati dan keluar dari bibir
mulut kita. Tuhan tidak pernah mempersoalkan suara kita yang fals ataupun jelek,
karena ketika kita memuji Tuhan dengan pujian yang mengagungkan Tuhan, suara kita
terdengar indah di telinga Tuhan.
5. Tahukah adik-adik, mengapa raja Daud begitu hebat, perkasa, dan dikasihi Tuhan?
Karena raja Daud setiap waktu memuji-muji Tuhan. Dalam keadaan apapun (senang,
sulit, dsb) raja Daud tetap memuji Tuhan. Ketika raja Daud memuji Tuhan, Daud
menyenangkan hati Tuhan. Karena Tuhan senang dengan pujian Daud, maka Tuhan
memberkati raja Daud.
6. Adik-adik, salah satu cara kita menyenangkan hati Tuhan adalah dengan memuji-muji
Tuhan. Memuji Tuhan dengan ucapan yang menyatakan keagungan, kebesaran Tuhan.
Misalnya, Engkaulah Yesus Kristus Tuhanku yang kudus, agung, benar dan mulia,
kepadmu aku percaya. Kalau kita menyenangkan hati Tuhan maka Tuhan akan
memberkati kita.
7. Adik-adik sama seperti orang tua yang akan memberikan hadiah jika adik-adik
menyenangkan hati mereka, demikian juga Tuhan. Bahkan tanpa adik-adik meminta
Tuhan sudah mengetahuinya. Ketika adik-adik menyenangkan hati Tuhan, maka Tuhan
akan memberkati adik-adik. Salah satu cara menyenangkan hati Tuhan adalah dengan
memuji-muji Tuhan.
8. Adik-adik marilah kita menggunakan mulut dan bibir kita untuk senantiasa memuji
Tuhan. Memuji Tuhan dengan pujian yang datang dari hati kita dan keluar dari ucapan
bibir mulut kita yang memuliakan Tuhan. Sebab jika kita memuji-muji Tuhan, kita
membuat Tuhan bertahta di dalam hati kita. Jika mulut kita senantiasa memuji-muji
Tuhan, maka kita tidak memberikan kesempatan kepada mulut kita untuk bamaki,
marah, ucapkan kata kotor dan mengerjakan hal yang tidak indah. Tuhan suka terhadap
anak-anak yang memuji Tuhan dengan ketulusan hati.
Pesan Cerita:
Adik-adik tahukah kalian jika memuji Tuhan itu berbeda dengan menyanyi, mengapa demikian?
Karena menyanyi itu bisa sekedar dari bibir saja dan bisa saja tidak berasal dari hati. Selain itu
kalau kita menyanyi berarti kita dapat menyanyikan lagu apa saja.
Sedangkan memuji adalah menaikan pujian, mengagungkan dan
menyembah. Jika kita memuji Tuhan maka ucapan bibir kita adalah
untuk mengagungkan nama Tuhan dan menyembah Dia. Kita
menyatakan kekaguman dan pujian kita kepadaNya, dan pujian
tersebut harus berasal dari hati yang tulus, sebab Tuhan bertahta di
atas puji-pujian umatNya. Karena itu, apakah yang adik-adik
rasakan ketika menuliskan pujian kepada Tuhan, dan kemudian menaikan pujian tersebut?
Bukankah hati kita bersukacita seperti Daud bersukacita. Tuhan suka akan puji-pujian umatNya,
dan Tuhan berkenan terhadap anak-anak yang mencari Tuhan dengan memuji-muji namaNya.
Naikanlah pujian senantiasa kepada Tuhan dalam keadaan apapun, dan percayalah Tuhan akan
menolong kita. Mulut yang memuji-muji Tuhan dan hati yang menaikan pujian bagi Tuhan
menjadikan kita anak-anak yang mau senantiasa dibimbing oleh Tuhan, dengan demikian kita
tidak punya waktu dan memberikan kesempatan kepada iblis untuk menggunakan bibir mulut kita
mengerjakan apa yang jahat di mata Tuhan.
Aktivitas:
Mari mewarnai Gambar.
Anak-anak diajak untuk mewarnai gambar lidah.
Mintalah anak-anak untuk memperlihatkan gambar yang telah diwarnai tersebut. Lalu
pengajar menolong mereka untuk mengucapkan janji untuk menggunakan lidah mereka
dengan benar.
Janji Saya:
Kristus Tuhan saja. Saya tidak mau lagi berkata bohong, memaki, menjawab orang tua,
saudara, kakak, adik, teman, dengan kasar. Kiranya Yesus Kristus Tuhan Raja menolong
Catatan: untuk kelas kecil ini guru menyiapkan janji anak yang sudah di cetak, kemudian
digunting lalu mintalah anak menuliskan nama mereka. Mintalah anak untuk
menempelkan janji tersebut pada lembaran yang sudah mereka warnai. Kemudian guru
Penutup:
Sebelum berdoa ajaklah anak-anak untuk saling bergandengan tangan.
Pelayan memimpin doa penutup. Mintalah anak-anak mengikuti doa yang dipimpin oleh
seorang pendamping “Ya Yesus Kristus Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu hari ini.
Tuhan, jadikan kami anak-anak yang memiki hati, bibir dan mulut yang senantiasa
memuji-muji Engkau. Kami mau menjadi pemuji yang berkenan bagiMu. Berikanlah
kami mulut, hati dan kata-kata yang penuh dengan pujian kepadaMu Tuhan, agar kami
dapat menjadi pemuji yang menyenangkan hatiMu. Terpujilah Yesus Kristus Tuhan
Raja. Amin.”
Setelah selesai berdoa ajak anak-anak untuk saling memberikan salam kepada teman-
temannya.
Ingatkan kepada anak-anak agar tidak lupa meminta orang-tua/wali untuk memberikan
tanda tangan pada buku panduan mereka serta ingatkan agar mereka datang kembali
pada esok hari.
Saya……………………………………………………………………………………………...........................................
berjanji untuk menggunakan mulutku untuk berkata benar, baik, dan hanya untuk
memuji-muji Yesus Kristus Tuhan saja. Saya tidak mau lagi berkata bohong, memaki,
menjawab orang tua, saudara, kakak, adik, teman, dengan kasar. Kiranya Yesus Kristus
Tuhan Raja menolong saya untuk dapat melakukan yang benar dengan lidah saya.
PENYAJIAN CERITA UNTUK KELAS BESAR
Pendahuluan:
Pendamping mengajak anak-anak memperhatikan gambar yang telah disiapkan.
Tanyakan kepada anak-anak apa yang mereka lihat dari gambar tersebut.
Cerita Penerapan:
1. Adik-adik, siapakah diantara kalian yang suka menyanyi. Biasanya lagu apakah yang
kalian nyanyikan? Pasti banyak bukan? Kalau dalam sehari berapa banyak lagu rohani
yang kalian nyanyikan, lagu yang isinya memuji-muji Tuhan?
2. Tahukah kalian, sekarang ini banyak orang termasuk anak-anak kecil seperti adik-adik,
hanya memuji Tuhan kalau saat ada ibadah, sekolah minggu, ataupun menyanyi di gereja.
Kalau di rumah biasa anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa, yang terkadang isinya
tidak baik.
3. Adik-adik tahukah kalian mengapa Tuhan menciptakan mulut (bibir, lidah)? Fungsi yang
paling utama adalah untuk memuji Tuhan. Selain dari untuk bisa makan, minum,
berbicara. Tetapi sekarang ini banyak anak-anak yang menggunakan mulutnya justru
untuk bamaki, marah, bersungut, mengutuk, melawan orang tua, mengucapkan kata
kasar, menyanyikan lagu yang kata-katanya tidak indah. Apakah kalian juga seperti itu?
4. Adik-adik yang terkasih, mengapa kita harus memuji Tuhan? Karena untuk itulah kita
diciptakan. Tugas kita adalah memuji Tuhan. Mengapa karena Tuhan senang dengan
pujian kita. Pujian yang bagaimana? Pujian yang tulus dari hati dan keluar dari bibir
mulut kita. Tuhan tidak pernah mempersoalkan suara kita yang fals ataupun jelek,
karena ketika kita memuji Tuhan dengan pujian yang mengagungkan Tuhan, suara kita
terdengar indah di telinga Tuhan.
5. Tahukah adik-adik, mengapa raja Daud begitu hebat, perkasa, dan dikasihi Tuhan?
Karena raja Daud setiap waktu memuji-muji Tuhan. Dalam keadaan apapun (senang,
sulit, dsb) raja Daud tetap memuji Tuhan. Ketika raja Daud memuji Tuhan, Daud
menyenangkan hati Tuhan. Karena Tuhan senang dengan pujian Daud, maka Tuhan
memberkati raja Daud.
6. Adik-adik, salah satu cara kita menyenangkan hati Tuhan adalah dengan memuji-muji
Tuhan. Memuji Tuhan dengan ucapan yang menyatakan keagungan, kebesaran Tuhan.
Misalnya, Engkaulah Yesus Kristus Tuhanku yang kudus, agung, benar dan mulia,
kepadmu aku percaya. Kalau kita menyenangkan hati Tuhan maka Tuhan akan
memberkati kita.
7. Adik-adik sama seperti orang tua yang akan memberikan hadiah jika adik-adik
menyenangkan hati mereka, demikian juga Tuhan. Bahkan tanpa adik-adik meminta
Tuhan sudah mengetahuinya. Ketika adik-adik menyenangkan hati Tuhan, maka Tuhan
akan memberkati adik-adik. Salah satu cara menyenangkan hati Tuhan adalah dengan
memuji-muji Tuhan.
8. Adik-adik marilah kita menggunakan mulut dan bibir kita untuk senantiasa memuji
Tuhan. Memuji Tuhan dengan pujian yang datang dari hati kita dan keluar dari ucapan
bibir mulut kita yang memuliakan Tuhan. Sebab jika kita memuji-muji Tuhan, kita
membuat Tuhan bertahta di dalam hati kita. Jika mulut kita senantiasa memuji-muji
Tuhan, maka kita tidak memberikan kesempatan kepada mulut kita untuk bamaki,
marah, ucapkan kata kotor dan mengerjakan hal yang tidak indah. Tuhan suka terhadap
anak-anak yang memuji Tuhan dengan ketulusan hati.
Pesan Cerita:
Adik-adik tahukah kalian jika memuji Tuhan itu berbeda dengan menyanyi, mengapa demikian?
Karena menyanyi itu bisa sekedar dari bibir saja dan bisa saja tidak berasal dari hati. Selain itu
kalau kita menyanyi berarti kita dapat menyanyikan lagu apa saja.
Sedangkan memuji adalah menaikan pujian, mengagungkan dan
menyembah. Jika kita memuji Tuhan maka ucapan bibir kita adalah
untuk mengagungkan nama Tuhan dan menyembah Dia. Kita
menyatakan kekaguman dan pujian kita kepadaNya, dan pujian
tersebut harus berasal dari hati yang tulus, sebab Tuhan bertahta di
atas puji-pujian umatNya. Karena itu, apakah yang adik-adik
rasakan ketika menuliskan pujian kepada Tuhan, dan kemudian menaikan pujian tersebut?
Bukankah hati kita bersukacita seperti Daud bersukacita. Tuhan suka akan puji-pujian umatNya,
dan Tuhan berkenan terhadap anak-anak yang mencari Tuhan dengan memuji-muji namaNya.
Naikanlah pujian senantiasa kepada Tuhan dalam keadaan apapun, dan percayalah Tuhan akan
menolong kita. Mulut yang memuji-muji Tuhan dan hati yang menaikan pujian bagi Tuhan
menjadikan kita anak-anak yang mau senantiasa dibimbing oleh Tuhan, dengan demikian kita
tidak punya waktu dan memberikan kesempatan kepada iblis untuk menggunakan bibir mulut kita
mengerjakan apa yang jahat di mata Tuhan.
Aktivitas:
Untuk kelas besar, pengajar membagi anak dalam kelompok untuk dapat menuliskan pujian
bagi Tuhan. Pujian dapat dalam bentuk puisi, Mazmur, kalimat pujian ataupun menggubah
lagu. Menggubah lagu dapat dilakukan dengan menggunakan nyanyian atau lagu yang anak
ketahui. Kemudian mintalah anak untuk mempresentasikannya bersama kelompok.
Contoh: Pujian dalam bentuk Puisi atau kalimat pujian.
Tuhan Engkau dashyat, yang layak dipuji dan disembah
Engkau Tuhan yang agung, yang senantiasa menyediakan
kebutuhanku
Engkau yang mengenal hidupku, Engkau yang berkuasa atas alam
semesta
Engkau Tuhan yang kudus, dan mulia, layaklah seluruh bumi sujud
kepadaMu
Tuhan Engkaulah yang benar, aku mau hidup dalam kebenaranMu
Terpujilah namaMu Tuhan kekal selamanya.
Pendahuluan:
Pendamping mengajak anak-anak memperhatikan gambar yang telah disiapkan.
Tanyakan kepada anak-anak apa yang mereka lihat dari gambar tersebut.
Cerita Penerapan:
Pelayan (pengajar) meminta anak untuk bermain “kata bersambung” (5 menit). Langkah-
langkah permainan yakni:
a. Pelayan (pengajar) meminta anak-anak untuk berpikir sejenak terkait dengan kata-
kata yang bersifat pujian dan kata-kata kasar.
b. Pelayan (pengajar) lainnya bertindak sebagai penghitung terhadap setiap kata-kata
yang diucapkan anak-anak.
c. Pelayan mulai dengan mengucapkan satu kata yang dianggap kasar, kemudian
diteruskan oleh setiap anak. Jika ada anak yang dalam gilirannya tidak dapat
mengucapkan kata kasar maka permainan dihentikan.
d. Pelayan mulai dengan mengucapkan satu kata yang biasa digunakan untuk memuji
Tuhan, kemudian diteruskan oleh setiap anak. Jika ada anak yang dalam gilirannya
tidak dapat mengucapkan pujian kepada Tuhan maka permainan dihentikan.
e. Setelah selesai pelayan kemudian bertanya kepada teman pelayan yang tadi bertugas
untuk menghitung jumlah kata. Kata manakah yang paling banyak diucapkan, kata
kasar ataukah pujian.
f. Pelayan mengajak anak-anak untuk merenungkan bahwa perbendaharaan kata-kata
yang indah, yang memuji Tuhan yang banyak dimiliki ataukah justru kata-kata kasar.
Mintalah beberapa anak-anak untuk memberikan pendapat mereka, mengapa
demikian?
1. Adik-adik yang dikasihi dalam Yesus Kristus Tuhan, kita telah membaca Firman
Tuhan yang berjudul Nyanyian Syukur Daud dalam 2 Samuel 22:1-51. Menurut adik-
adik mengapa Daud mengucapkan syukur kepada Tuhan? Apakah hanya dalam
keadaan suka saja Daud memuji Tuhan? ataukah dalam segala keadaan. Jika kita
membaca Firman Tuhan ini dengan baik dan merenungkannya kita akan menemukan
bahwa Daud memuji Tuhan dalam setiap keadaan.
2. Di waktu susah, diwaktu senang, saat sakit, saat dikejar dan ditindas musuh, Daud
tetap memuji-muji Tuhan. Mengapa Daud dapat melakukan hal tersebut? (berikan
waktu untuk anak-anak merenungkan dan kemudian ada yang menjawab). Daud
dapat senantiasa memuji-muji Tuhan karena dia taat, setia, dan rendah hati di
hadapan Tuhan. Daud mau mencari Tuhan. Firman Tuhan mengatakan bahwa orang
yang mencari Tuhan adalah orang yang memuji-muji Tuhan (Mazmur 22:27b).
Karena Daud mencari Tuhan maka dia senantiasa memuji-muji Tuhan.
3. Apakah kita juga mencari Tuhan dengan senantiasa memuji-muji namaNya? Ataukah
justru kita malah menjauh dari Tuhan. Ucapan bibir kita bukan memuliakan Tuhan
malah menyakiti hati Tuhan dan sesama. Apakah mulut kita dipakai untuk
mengatakan yang benar atau justru berbohong, menggosip, menghina, mengatai
orang lain dan segala yang jahat yang dilakukan oleh mulut kita. Adik-adik coba
bayangkan jika mulut kita pakai untuk mengerjakan yang jahat, bukankah kita sudah
mempersiapkan diri untuk berada di api neraka yang kekal, selain itu membuat diri
kita tidak disukai oleh orang lain. Tapi jika bibir kita memuji-muji Tuhan dan
mengucapkan hal-hal yang indah bukankah kita menjadikan diri kita untuk dikasihi
oleh Tuhan dan manusia.
4. Mulut yang adalah pemberian Tuhan ini digunakan untuk memuji-muji Tuhan.
Ucapan lidah dan bibir kitalah yang membuat mengucapkan bahwa Yesus Kristus
adalah Tuhan. Jika demikian mengapa bibir kita senantiasa mengucapkan yang jahat
dan bukan pujian bagi Tuhan? Ternyata karena hati kita menjauh dari Tuhan. Selain
itu kita juga tidak dapat mengendalikan mulut kita untuk tidak berkata-kata, dan yang
paling utama adalah kita belum meminta kepada Tuhan untuk memberikan kepada
kita mulut seorang pemuji. Rindukah kita menjadi seorang pemuji di hadapan Tuhan
seperti Daud. Jika seseorang senantiasa memuji Tuhan dengan segenap hati dan
ucapan bibir yang benar, maka Tuhan akan mengerjakan dan memberikan apa yang
diinginkan hatinya, bahkan apa yang tidak pernah dipikirkannya. Adik-adik yang
terkasih marilah kita belajar untuk memuji-muji Tuhan senantiasa dengan hati yang
tulus, sebab Tuhan menyukai puji-pujian anak-anakNya.
Pesan Cerita:
Adik-adik tahukah kalian jika memuji Tuhan itu berbeda dengan menyanyi, mengapa demikian?
Karena menyanyi itu bisa sekedar dari bibir saja dan bisa saja tidak berasal dari hati. Selain itu
kalau kita menyanyi berarti kita dapat menyanyikan lagu apa saja.
Sedangkan memuji adalah menaikan pujian, mengagungkan dan
menyembah. Jika kita memuji Tuhan maka ucapan bibir kita adalah
untuk mengagungkan nama Tuhan dan menyembah Dia. Kita
menyatakan kekaguman dan pujian kita kepadaNya, dan pujian
tersebut harus berasal dari hati yang tulus, sebab Tuhan bertahta di
atas puji-pujian umatNya. Karena itu, apakah yang adik-adik
rasakan ketika menuliskan pujian kepada Tuhan, dan kemudian menaikan pujian tersebut?
Bukankah hati kita bersukacita seperti Daud bersukacita. Tuhan suka akan puji-pujian umatNya,
dan Tuhan berkenan terhadap anak-anak yang mencari Tuhan dengan memuji-muji namaNya.
Naikanlah pujian senantiasa kepada Tuhan dalam keadaan apapun, dan percayalah Tuhan akan
menolong kita. Mulut yang memuji-muji Tuhan dan hati yang menaikan pujian bagi Tuhan
menjadikan kita anak-anak yang mau senantiasa dibimbing oleh Tuhan, dengan demikian kita
tidak punya waktu dan memberikan kesempatan kepada iblis untuk menggunakan bibir mulut kita
mengerjakan apa yang jahat di mata Tuhan.
Aktivitas:
Untuk kelas remaja, pengajar membagi anak dalam kelompok untuk dapat menuliskan
pujian bagi Tuhan. Pujian dapat dalam bentuk puisi, Mazmur, kalimat pujian ataupun
menggubah lagu. Menggubah lagu dapat dilakukan dengan menggunakan nyanyian atau lagu
yang anak ketahui. Kemudian mintalah anak untuk mempresentasikannya bersama
kelompok.