Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan

Ilmu berkhotbah, sering disebut Homiletika, adalah sebuah pelajaran yang memadukan
antaraseni dan metode untuk menyampaikan firman Allah secara baik dan benar. Homiletika dari dua
kata Yunani homilia (pidato, khotbah) dan tekne (teknik, keterampilan). Berkhotbah adalah suatu
karunia rohani dari Roh Kudus. Namun, bisa dipelajari dan bisa dilatih.

Bentuk Khotbah Ekspositori


Khotbah Ekspositori adalah bentuk khotbah yang mengupas nas Alkitab berdasarkan konteksnya.
Yang dimaksud konteks adalah nas sebelum atau sesudah dari nas yang akan dikhotbahkan, atau
latar belakang dari nas sampai kitab tersebut. Berikut tujuh langkah dalam menyusun khotbah
ekspositori:

Langkah I: Memilih Nas Khotbah


Sebelum persiapan membuat khotbah, yang sangat penting adalah menentukan nas Alkitab yang
akan dikhotbahkan. Memilih dan menentukan nas yang tepat akan menjadi "menu" makanan rohani
yang mudah dimasak dan lezat untuk dihidangkan.

Cara memilih nas Alkitab:


1.

Dengan berdoa memohon pimpinan Roh Kudus.


Hubungan pengkhotbah dengan Tuhan akan menemukan kepekaan kehendak-Nya.

2.

Dengan menyelidiki nas yang sudah memberkati.


Hubungan pengkhotbah dengan pengalaman akan menghidupkan pemberitaannya.

3.

Dengan menyesuaikan kebutuhan pendengar.


Hubungan pengkhotbah dengan sesama akan menjadikan khotbah mem-"bumi".

4.

Dengan mencari sesuai tema yang diminta.


Hubungan pengkhotbah dengan perkembangan zaman khotbahnya akan akurat.

5.

Dengan mempertimbangkan kemampuan pengkhotbah.


Hubungan pengkhotbah dengan proses pembelajaran akan menjadi khotbah yang relevan.

6.

Dengan satu kesatuan nas yang logis dan praktis.

Khotbah adalah mengomunikasikan hubungan pengkhotbah dengan Alkitab.

Perhatikan nas dalam konteks dekat dan konteks jauh.

Perhatikan latar belakang sejarah kitab.

Gunakan metode penafsiran induktif bukan deduktif.

Hal yang perlu diwaspadai dalam memilih nas:


1.

Jangan memilih hanya nas-nas yang sudah terkenal.

2.

Jangan hanya biasa dengan kitab Perjanjian Baru atau Injil-injil, pelajarilah Perjanjian
Lama.

3.

Jangan memilih karena ada "pesan sponsor" atau karena motif khusus.

4.

Jangan memilih karena nas yang hanya menjadi kesukaan pribadi.

5.

Jangan menentukan nas hanya karena pengalaman pribadi.

Contoh memilih nas khotbah


Nas

Alasan memilih nas tersebut

Lukas 5:1-11

Karena nas ini sudah memberkati secara pribadi.

Yohanes 2:1-11

Karena sesuai kebutuhan pendengar.

Mazmur 90

Karena sesuai tema untuk khotbah akhir tahun.

Mazmur 133

Karena terpanggil untuk menyampaikan.

Nehemia 1

Karena tertark dengan biografi tokoh doa.

Latihan memilih nas khotbah


Pilihlah lima nas yang memiliki satu kesatuan logis (satu kesatuan pikiran) dan praktis (bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari). Berilah alasan mengapa nas tersebut dipilih.

Langkah II: Membuat Tema Khotbah


Setelah memilih nas, bacalah nas berulang-ulang kali, kemudian ringkaslah nas tersebut menjadi
satu kalimat. Kalimat hasil ringkasan nas ini disebut tema khotbah. Satu nas bisa muncul menjadi
beberapa tema, tetapi pilihlah salah satu tema yang sangat dominan, di mana tema tersebut adalah
hasil dari ringkasan nas, dan tema tersebut akan menjelaskan nas.

Contoh membuat tema khotbah


Nas

Kemungkinan tema khotbah yang bisa dipilih


Mukjizat Itu Nyata

Lukas 5:1-11

Berkat yang Melimpah-melimpah


Menjadi Orang yang Istimewa di Hadapan Tuhan
Menghadirkan Yesus dalam Keluarga

Yohanes 2:1-11

Keluarga yang Diberkati


Tuhan Memberi yang Terbaik

Mazmur 90

Memanfaatkan Waktu dengan Bijaksana

Mazmur 133

Rukun itu Indah

Nehemia 1

Doa yang Mengubah Keadaan

Latihan membuat tema khotbah


Pilihlah tiga nas Alkitab, masing-masing nas buatlah tiga tema khotbah. Kemudian pilihlah satu
tema saja, dan berilah alasan mengapa tema tersebut dipilih.

Langkah III: Membuat Kalimat Peralihan


Kalimat peralihan adalah sebuah kalimat yang akan menjembatani atau menjabarkan tema
khotbah ke dalam nas Alkitab. Dalam kalimat peralihan terdiri dari: tema khotbah + kata bantu +
kata kunci + kata tanya.
Memakai kalimat peralihan harus mempersiapkan jawabannya dari kata kunci tersebut di dalam
nas. Jika kata kunci syarat-syarat, pastikanlah Ialam nas berisi syarat-syarat. Jika kata kunci langkahlangkah, pastikanlah bahwa dalam nas ada langkah-langkah. Kemudian pakailah kata tanya. Dan,
pastikanlah jawabannya ada di dalam nas.

Contoh membuat kalimat peralihan (1)

Contoh membuat kalimat peralihan (2)

Kata kunci selalu jamak, untuk diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke pokok besar
lainnya.

DAFTAR KATA KUNCI


Alasan-alasan

Kebenaran-kebenaran

Peraturan-peraturan

Bukti-bukti

Keputusan-keputusan

Prioritas-prioritas

Bahaya-bahaya

Keuntungan-keuntungan

Pelajaran-pelajaran

Berkat-berkat

Kekurangan-kekurangan

Peringatan-peringatan

Cara-cara

Kesan-kesan

Perintah-perintah

Ciri-ciri

Kebutuhan-kebutuhan

Syarat-syarat

Dosa-dosa

Kesalahan-kesalahan

Sikap-sikap

Faedah-faedah

Langkah-langkah

Tugas-tugas

Faktor-faktor

Masalah-masalah

Teguran-teguran

Janji-janji

Nasihat-nasihat

Unsur-unsur

Daftar kata kunci bisa ditambahkan sesuai kebutuhan


Dalam membuat kata tanya, pastikanlah Anda sudah memikirkan jawabannya di dalam nas yang
akan dikhotbahkan. Ada enam kata tanya. Dan, dalam satu khotbah hanya menggunakan satu kata
tanya. Contoh penggunaan kata tanya, dan kaitannya dengan kata kunci.

Kata tanya

Jawaban

Apakah langkah-langkahnya?

Langkah-langkahnya: 1,2,3, dst.

Bagaimana cara menerapkan prinsip-prinsip?

Prinsip-prinsipnya: 1,2,3, dst.

Mengapa rukun itu indah?

Karena berkat-berkat: 1,2,3, dst.

Siapakah yang bijaksana?

Yang memiliki nilai-nilai: 1,2,3, dst.

Di mana Gembala menjaga domba-Nya?

Tempat-tempat: 1,2,3, dst.

Kapan Tuhan mengatur kita?

Dalam waktu-waktu: 1,2,3, dst.

Latihan membuat kalimat peralihan


Pilihlah tiga nas, misalnya dari Lukas 5:1-11, Yohanes 2:1-11, dan Mazmur 90. Buatlah tema
khotbah, dengan kalimat peralihan. Dan juga persiapkan kata tanyanya.

Langkah IV: Membuat Pokok Besar


Pokok besar adalah ide-ide dari bagian-bagian nas yang akan dibuat dalam bentuk ringkasan
yang disesuaikan dengan tema khotbah dan kata kunci (jamak). Pokok besar ini juga menjadi
jawaban dari kata tanya dalam langkah 3.
Pokok besar yang baik akan memperhatikan unsur-unsur:
1.

Satu kata atau kalimat yang sejajar sesuai kata kunci. Jika kata kuncinya perintah,
pokok besarnya berisi perintah-perintah. Jika kata kuncinya langkah, pokok besarnya
berisi langkah-langkah.

2.

Satu kata atau kalimat yang mudah dimengerti dan relevan.

3.

Pilihlah yang unik (contoh: kesamaan huruf, bunyi), mudah diingat, relevan.

4.

Kreatif dan bersumber dari bagian-bagian nas.

5.

Setiap pokok besar harus dicantumkan asal ide, atau kutipan ayat dari nas.

Ingat! Kata kunci harus jamak, harus diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke pokok
besar lainnya.

Contoh membuat pokok-pokok besar (1)


Nas Alkitab

: Nehemia 1

Tema khotbah

: Doa yang Mengubah Keadaan

Kalimat peralihan

: Doa yang mengubah keadaan dengan mengikuti langkah-langkah


dalamNehemia 1:1-11. Apa langkah-langkahnya?

1.

Doa dengan terbeban


"Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari.
Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit" (Nehemia 1:4).

2.

Doa dengan merendahkan diri


"Duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa"
(Nehemia 1:4). Juga, "Dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan"
(Nehemia 1:6).

3.

Doa dengan berusaha


"'Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu
yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas
kasihan dari orang ini.' Ketika itu aku ini juru minuman raja" (Nehemia 1:11)

Contoh membuat pokok-pokok besar (2)


Nas Alkitab

: Yohanes 2:1-11

Tema khotbah

: Keluarga yang Diberkati Tuhan

Kalimat peralihan

: Keluarga yang diberkati dengan mengikuti langkah-langkah dalam Yohanes 2:111. Apa langkah-langkahnya?

1.

Mengundang Yesus
"Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu" (Yohanes 2:2).

2.

Menaati firman Tuhan


"Apa yang dikatakan kepadamu, lakukanlah [taatilah] itu" (Yohanes 2:5).

3.

Memanfaatkan potensi
"Di situ ada enam tempayan ..." (Yohanes 2:6).

4.

Melangkah dengan iman


"Kata Yesus kepada mereka, 'Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pernimpin pesta.'
Lalu mereka pun membawanya"
(Yohanes 2:8).

Latihan membuat pokok besar


Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 5:1-11 dan Yohanes 2:1-11. Buatlah pokok-pokok besar.
Buatlah mulai dari langkah pertama sampai langkah keempat (tema, kalimat peralihan, pokok besar).

Langkah V: Membuat Pokok Kecil


Maksud membuat pokok-pokok kecil adalah menjelaskan pokok-pokok besar dengan dukungan
nas dan uraian-uraian sesuai tema khotbah.

Pokok kecil biasanya terdiri empat bagian:


1.

Menjelaskan
Pokok kecil menjelaskan pokok besar dengan ide-ide nas yang didapat dari "kata", "frasa",
atau "ayat". Jika ada kata yang memerlukan arti atau definisi, harus dijelaskan
menurutkamus atau Ensiklopedia.

2.

Menguraikan
Pokok kecil menguraikan pokok besar dengan dukungan ayat terdekat, konteks terdekat.
Bisa dipakai Buku Tafsiran Alkitab.

3.

Menggambarkan (ilustrasi)
Pokok kecil menggambarkan pokok besar dalam bentuk nyata, riil. Dalam hal ini bisa
dipakaiilustrasi (cara membuat ilustrasi akan dijelaskan lebih lanjut).

4.

Menerapkan
Dalam pokok kecil harus diberi contoh penerapan yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan hares bersifat spesifik, praktis, riil, relevan.

Cara membuat ilustrasi khotbah


1.

Sumber ilustrasi: Kisah dari tokoh Alkitab, majalah, koran, tayangan televisi, alam sekitar,
benda-benda sekitar, biografi tokoh, kata-kata bijak, pengalaman riribadi, pengamatan,
data-data statistik, dramatisasi, riwayat lagu, karya sastra, karya seni, dan lain-lain
(ilustrasi khotbah sebaiknya bersifat ilmiah dengan mencantumkan data atau sumbernya).

2.

Cara mengoleksi ilustrasi: Membuat kliping dari potongan koran, majalah; Mengumpulkan
berdasarkan: abjad atau tema; Membuat filling card (memotong dalam ukuran amplop
dibuat seperti menyusun katalog); Mengumpulkan benda, alat peraga: tali, lilin, roti, dan
lain-lain.

3.

Pedoman penggunaan ilustrasi:


1.

Ilustrasi untuk menjelaskan kebenaran pokok besar atau tema, bukan


sebaliknya.

2.

Ilustrasi untuk sarana menjelaskan pokok atau tema khotbah, bukan tujuan
khotbah.

3.

Ilustrasi sebaiknya bersifat riil atau ilmiah, bukan dongeng, atau fiksi.

4.

Jangan sering menggunakan ilustrasi dari pengalaman pribadi. cerita keluarga,


untuk menghindari "motif negatif dan ekses pendengar".

5.

Ilustrasi bersifat membangun, bukan pelecehan, diskriminasi, kesombongan


pribadi.

6.

Satu ilustrasi sebaiknya dipakai untuk menjelaskan hanya satu kebenaran.

7.

Waspadalah! Jangan menggunakan ilustrasi yang menarik perhatian, lucu,


konyol, sensasional, menyita waktu, yang pada akhirnya akan merusak alur
logika atau struktur khotbah. Dan, tidak membantu menjelaskan nas.

Contoh membuat pokok kecil


Nas Alkitab

: Nehemia 1:1-11

Tema khotbah

: Doa yang Mengubah Keadaan

Kalimat peralihan

: Doa yang mengubah keadaan dengan mengikuti langkah-langkah


dalamNehemia 1:1-11. Apa langkah-langkahnya?

1.

Doa dengan terbeban


"Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari.
Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit" (Nehemia 1:4).
1.

Menjelaskan
Nehemia orang buangan yang terhormat menjadi juru minuman raja (1:11, 2:1).
Ia mendengar dari Hanani (seorang dari Yehuda yang terluput dari penawanan),
bahwa kondisi Yerusalem sangat menyedihkan. Orang-orang menderita,
temboknya terbongkar, pintu-pintunya terbakar (1:3). Mendengar ini Nehemia
"menangis ... berkabung..." (1:4). Nehemia sangat "terbeban" atas penderitaan
bangsanya, keruntuhan kota, bahkan rusaknya kota Yerusalem.

2.

Menguraikan
Sebagai orang sukses, Nehemia bisa berpikir egois. Tetapi, Nehemia adalah
orang yang peduli terhadap penderitaan umat Allah. Ia memikirkan masalah
bangsanya sangat serius, sangat terbeban, sehingga kesedihannya terbaca
dalam sikap dan raut mukanya oleh Raja Artahsasta (2:2). Nehemia terpanggil
membangun Yerusalem, karena terbeban, karena terpanggil. Tanpa pamrih.
Nehemia mengungkapkan sikap terbeban dengan doa. Dan, pada saat
ditanya oleh sang raja, apa keinginannya, Nehemia tidak langsung menjawab
atau meminta kepada raja, tetapi kembali berdoa. "Lalu kata raja kepadaku:
'Jadi, apa yang kauinginkan?' Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit"
(Nehemia 2:4).

3.

Menggambarkan atau ilustrasi


(Tidak perlu ilustrasi, karena kisah Nehemia yang terbeban sudah jelas.)

4.

Menerapkan
Doa akan mengubah keadaan, jika kita memiliki sikap hati yang terbeban secara
pribadi. Tanpa rasa terbeban, tdak akan ada doa yang serius.

2.

Doa dengan merendahkan diri


Memukul dada, menyiram abu di atas kepala, berjalan dengan kaki telanjang, menarik dan
menggunting rambut, menyakiti dada (Kejadian 37:29-34; 2 Samuel 13:19; Imamat
10:6.). Inilah cara merendahkan diri dengan berkabung.
1.

Menguraikan
Doa permohonan Nehemia sungguh-sungguh digumuli dengan merendahkan diri
di hadapan Tuhan. Ia berdoa "siang dan malam" (1:6). Nehemia tidak hanya
berdoa secara pribadi. tetapi melibatkan orang-orang lain juga (1:11). Nehemia
sebenarnya layak sombong, karena di negeri orang lain, ia bisa berprestasi.
Namun, semua prestasi dan kejayaannya harus ditanggalkan tatkala ia
berhadapan dengan Allah. Nehemia merendahkan diri. Dalam doanya, ia
memohon pengampunan atas dosa-dosa, baik dosa secara pribadi maupun dosa
bangsanya (1:6).

2.

Menggambarkan atau ilustrasi


(Tidak perlu ilustrasi, karena kisah Nehemia dalam merendahkan diri sudah
jelas.)

3.

Menerapkan
Jauhkan kesombongan, tidak ada faedahnya menyalahkan siapa pun, tidak baik
menyesali kegagalan dan masalah di sekitar kita. Marilah saatnya kita berdoa
dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan.

3.

Doa dengan berusaha


"'Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu
yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas
kasihan dari orang ini.' Ketika itu aku ini juru minuman raja" (Nehemia 1:11).
1.

Menjelaskan
Nehemia mengharapkan satu hal: berhasil. Untuk berhasil, diperlukan doa dan
usaha. Dalam rangka berusaha, Nehemia menggunakan potensi dan strategi
yang didukung doa.

2.

Menguraikan
Berusaha memanfaatkan potensi:
"Ketika itu aku ini juru minuman raja" (Nehemia 1:11). Kedudukan, jabatan
adalah sebuah potensi yang bisa digunakan untuk akses hubungan yang lebih
luas.
Berusaha menggunakan strategi:
Setelah raja memberi kesempatan kepada Nehemia, ia memakai strategi
memohon surat rekomendasi atau surat jalan agar bupati-bupati yang
wilayahnya akan dilewati memperlancar tujuannya (2:7,8).
Berusaha dengan kerja keras:
Nehemia menghadapi banyak tantangan. Dari Sanbalat yang menolak Yerusalem
dibangun kembali (2:10,19; 6:1-19). Nehemia mengandalkan doa (4:9). Dan,

siap berperang (4:1-23). Inilah berdoa dengan berusaha. Akhirnya, pekerjaan


selesai (6:15), dan seluruh cita-cita berhasil (7:1).
3.

Menggambarkan atau ilustrasi

Lukisan "tangan berdoa". Perhatikanlah lukisan kedua tangan tersebut bukan


tangan yang lembut, melainkan tangan kasar yang berotot besar. Sebuah tangan
yang berdoa, tetapi juga sebuah tangan yang bekerja keras. Latar belakang
historis lukisan tersebut dimulai dari keinginan Albrecht untuk sekolah seni rupa.
Namun, karena Albrecht miskin, maka ia mencari kawan untuk bekerja sama.
Akhirnya, disepakati Albrecht sekolah dulu, sedangkan kawannya yang bekerja
untuk membiayai. Kawan Albrecht adalah seorang yang rajin berdoa dan bekerja
keras sebagai buruh kasar. Beberapa tahun kemudian Albrecht lulus, ia ingin
kawannya bergantian sekolah. Saat ia mengunjungi rumah kawannya, kawannya
sedang berdoa, dengan tangan kasar yang berotot besar, "Oh Tuhan, tanganku
sudah menjadi kaku dan kasar. Sudah tidak bisa untuk melukis lagi. Biarlah
Albrecht saja yang menjadi pelukis." Seorang yang rela berdoa dan bekerja
keras bukan bagi dirinya sendiri, melainkan bagi orang lain ini telah mengubah
hidup Albrecht dan diabadikan dalam lukisan tangan berdoa karya Albrecht Durer
(1471-1528), yang mengilhami motto ora et labora.

Thomas Alva Edison (1847-1931), seorang pekerja keras, penemu terbesar


dalam sejarah dunia dengan tiga ribu penemuannya. Pada usia enam tahun, ia
bereksperimen mengerami telur ayam. Usia tujuh tahun, ia dikeluarkan dari
sekolah karena dianggap terlalu bodoh, maka Nancy Elliot, sang ibu,
mengajarkannya membaca. Setelah bisa membaca, ia membaca buku-buku
ilmiah, buku sejarah, ensiklopedia. Dan, setiap kali membaca, ia juga mencoba
bereksperimen. Saat remaja pendengarannya rusak karena ditampar kondektur.
Ia mulai belajar telegraf, dan akhirnya memproduksi alat sendiri, serta menekuni
eksperimen listrik. Dan, menemukan: stasiun tenaga listrik, lampu listrik, sistem
pendistribusian listrik, dan lain-lain. Energi listrik yang membuat terang, yang
menjadi daya bagi seluruh komponen elektronik. Yang kita nikmati sekarang
adalah hasil penemuan keda kerasnya.

4.

Menerapkan
Untuk mengubah keadaan diperlukan doa dan usaha. Tuhan adalah sumber
mukjizat, tetapi tidak berarti kita pasif. Kita harus berusaha sesuai dengan
panggilan kita: usaha bekerja lebih keras, melayani lebih baik, mengampuni
dengan tulus, mengasihi tanpa pamrih, dan lain sebagainya. Suatu tindakan
keliru, bahkan mencobai Tuhan jika kita hanya berdoa tanpa mau berusaha.

Latihan membuat pokok kecil


Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 5:1-11 dan Yohanes 2:1-11. Buatlah pokok-pokok kecil. Buatlah
mulai dari langkah pertama sampai langkah kelima (tema, kalimat peralihan, pokok besar, pokok
kecil).

Langkah VI: Membuat Kesimpulan atau Penutup Khotbah


Kesimpulan atau penutup khotbah adalah rangkuman dari seluruh khotbah yang telah
disampaikan. Isi kesimpulan meliputi: tema, kata kunci, dan pokok-pokok besar.

Saran dalam memberi kesimpulan


1.

Kesimpulan bisa diisi dengan kutipan ayat emas, ilustrasi singkat, tantangan, pujian.

2.

Jika sudah berada dalam tal-yap kesimpulan atau penutup, jangan memasukkan ide barn
yang akan membuat antiklimaks.

3.

Kalimat kesimpulan sebaiknya dikonsep sesingkat mungkin, untuk menghindari sikap


mengambang, seperti pesawat yang berputar-putar tidak mampu mendarat.

Contoh membuat kesimpulan khotbah (1)


Nas Alkitab

: Nehemia 1

Tema khotbah

: doa yang mengubah keadaan

Kesimpulan
Doa dapat mengubah keadaan, sudah terbukti dalam kesaksian Nehemia. Ia berdoa dengan
terbeban atas keadaan bangsanya, disertai sikap merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan berusaha
menggunakan potensi serta strategi secara maksimal. Pada akhirnya, segala cita-citanya berhasil.
Doa kita juga dapat mengubah keadaan.

Contoh membuat kesimpulan khotbah (2)


Nas Alkitab

: Yohanes 2:1-11

Tema khotbah

: Keluarga yang diberkati Tuhan

Kesimpulan:
Tuhan memiliki perhatian khusus bagi keluarga. Tuhan merindukan adanya pemulihan dalam
keluarga. Keluarga kita akan dipulihkan dan diberkati Tuhan, jika kita mengundang Tuhan dalam
keluarga kita, jika kita menaati firman-Nya, jika kita menyadari dan menggunakan potensi kita, dan
jika kita melangkah dengan iman bahwa kuasa-Nya lebih besar dari segala masalah kita!

Latihan membuat kesimpulan


Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 5:1-11 dan Yohanes 2:1-11. Buatlah dari langkah pertama
sampai langkah kelima (tema, kalimat peralihan, pokok besar, pokok kecil). Kemudian buatlah
kesimpulan.

Langkah VII: Membuat Pendahuluan Khotbah


Pendahuluan adalah cara memperkenalkan apa yang akan dikhotbahkan. Sifat pendahuluan
seharusnya: singkat, menarik, memberi minat tuk mendengar, sederhana (seperti iklan, seperti
etalase toko, yang membuat orang tertarik).

Sekalipun pendahuluan dalam urutan kerangka khotbah adalah urutan pertama, dalam langkah
membuatnya adalah urutan terakhir, sebab pendahuluan menjadi sarana memperkenalkan isi
khotbah. Karena isi khotbah harus dibuat lebih dahulu.
Pendahuluan harus singkat, memiliki hubungan langsung dengan tema khotbah atau nas. Dan,
memiliki hubungan langsung dengan pendengar. Hindarilah sikap atau kesan kurang siap, tidak
percaya diri, kurang simpatik, kurang menguasai bahan. Atau, hindarilah sikap yang berlebih-lebihan
dengan banyak janji.

Contoh membuat pendahuluan khotbah (1):


Pendahuluan
Banyak masalah, yang ada di sekitar kita yang tidak mampu kita ubah baik melalui strategi,
metode, kemampuan, maupun potensi kita. Bahkan, keberhasilan dan pengalaman masa lalu juga
tidak bisa mengubah masalah masa kini, baik itu masalah ekonomi, keamanan, kesehatan, keluarga,
dan lain-lain. Apakah ada peluang kita mengubah keadaan? Kita akan belajar dari firman Tuhan
dengan tema khotbah: Doa yang Mengubah Keadaan. Bagaimana langkah-langkahnya?
Nas Alkitab

: Nehemia 1

Tema khotbah

: Doa Yang Mengubah Keadaan

Contoh membuat pendahuluan khotbah (2):


Pendahuluan
Keluarga adalah lembaga Ilahi yang dibentuk oleh Allah. Kepedulian Yesus menghadiri
pernikahan di Kana dengan melakukan mukjizat pertama-Nya, memberikan bukti bahwa Allah yang
membentuk keluarga juga berkenan memberkati keluarga. Keluarga kita juga akan diberkati oleh
Allah. Langkah-langkah apa saja yang perlu kita lakukan agar keluarga kita diberkati?
Nas Alkitab

: Yohanes 2:1-11

Tema khotbah

: Keluarga Yang Diberkati Tuhan

Latihan membuat pendahuluan khotbah:


Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 5:1-11 dan Yohanes 2:1-11. Setelah menyelesaikan langkah
pertama sampai langkah keenam (tema, kalimat peralihan, pokok besar, pokok kecil, penutup).
Kemudian buatlah pendahuluan khotbah.

Latihan membuat khotbah ekspositori secara lengkap


Buatlah dua kerangka khotbah secara lengkap, satu dari Perjanjian Lama dan satu dari Perjanjian
Baru, dengan menerapkan tujuh langkah membuat khotbah ekspositori. Setelah menyelesaikan
ketujuh langkah membuat khobtah ekspositori, untuk mempersiapkan teks khotbah, bisa ditulis
dalam bentuk garis besar, juga sangat baik ditulis dalam bentuk naskah lengkap siap baca.

Diambil dari:
Judul buku

: "Khotbah itu Indah Khotbah itu Mudah"

Penulis

: Thomas Eny Marsudi

Penerbit

: Gloria Grafika, 2010

Halaman

: 259-277

Anda mungkin juga menyukai