Ilmu berkhotbah, sering disebut Homiletika, adalah sebuah pelajaran yang memadukan
antaraseni dan metode untuk menyampaikan firman Allah secara baik dan benar. Homiletika dari dua
kata Yunani homilia (pidato, khotbah) dan tekne (teknik, keterampilan). Berkhotbah adalah suatu
karunia rohani dari Roh Kudus. Namun, bisa dipelajari dan bisa dilatih.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
Jangan hanya biasa dengan kitab Perjanjian Baru atau Injil-injil, pelajarilah Perjanjian
Lama.
3.
Jangan memilih karena ada "pesan sponsor" atau karena motif khusus.
4.
5.
Lukas 5:1-11
Yohanes 2:1-11
Mazmur 90
Mazmur 133
Nehemia 1
Lukas 5:1-11
Yohanes 2:1-11
Mazmur 90
Mazmur 133
Nehemia 1
Kata kunci selalu jamak, untuk diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke pokok besar
lainnya.
Kebenaran-kebenaran
Peraturan-peraturan
Bukti-bukti
Keputusan-keputusan
Prioritas-prioritas
Bahaya-bahaya
Keuntungan-keuntungan
Pelajaran-pelajaran
Berkat-berkat
Kekurangan-kekurangan
Peringatan-peringatan
Cara-cara
Kesan-kesan
Perintah-perintah
Ciri-ciri
Kebutuhan-kebutuhan
Syarat-syarat
Dosa-dosa
Kesalahan-kesalahan
Sikap-sikap
Faedah-faedah
Langkah-langkah
Tugas-tugas
Faktor-faktor
Masalah-masalah
Teguran-teguran
Janji-janji
Nasihat-nasihat
Unsur-unsur
Kata tanya
Jawaban
Apakah langkah-langkahnya?
Satu kata atau kalimat yang sejajar sesuai kata kunci. Jika kata kuncinya perintah,
pokok besarnya berisi perintah-perintah. Jika kata kuncinya langkah, pokok besarnya
berisi langkah-langkah.
2.
3.
Pilihlah yang unik (contoh: kesamaan huruf, bunyi), mudah diingat, relevan.
4.
5.
Setiap pokok besar harus dicantumkan asal ide, atau kutipan ayat dari nas.
Ingat! Kata kunci harus jamak, harus diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke pokok
besar lainnya.
: Nehemia 1
Tema khotbah
Kalimat peralihan
1.
2.
3.
: Yohanes 2:1-11
Tema khotbah
Kalimat peralihan
: Keluarga yang diberkati dengan mengikuti langkah-langkah dalam Yohanes 2:111. Apa langkah-langkahnya?
1.
Mengundang Yesus
"Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu" (Yohanes 2:2).
2.
3.
Memanfaatkan potensi
"Di situ ada enam tempayan ..." (Yohanes 2:6).
4.
Menjelaskan
Pokok kecil menjelaskan pokok besar dengan ide-ide nas yang didapat dari "kata", "frasa",
atau "ayat". Jika ada kata yang memerlukan arti atau definisi, harus dijelaskan
menurutkamus atau Ensiklopedia.
2.
Menguraikan
Pokok kecil menguraikan pokok besar dengan dukungan ayat terdekat, konteks terdekat.
Bisa dipakai Buku Tafsiran Alkitab.
3.
Menggambarkan (ilustrasi)
Pokok kecil menggambarkan pokok besar dalam bentuk nyata, riil. Dalam hal ini bisa
dipakaiilustrasi (cara membuat ilustrasi akan dijelaskan lebih lanjut).
4.
Menerapkan
Dalam pokok kecil harus diberi contoh penerapan yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan hares bersifat spesifik, praktis, riil, relevan.
Sumber ilustrasi: Kisah dari tokoh Alkitab, majalah, koran, tayangan televisi, alam sekitar,
benda-benda sekitar, biografi tokoh, kata-kata bijak, pengalaman riribadi, pengamatan,
data-data statistik, dramatisasi, riwayat lagu, karya sastra, karya seni, dan lain-lain
(ilustrasi khotbah sebaiknya bersifat ilmiah dengan mencantumkan data atau sumbernya).
2.
Cara mengoleksi ilustrasi: Membuat kliping dari potongan koran, majalah; Mengumpulkan
berdasarkan: abjad atau tema; Membuat filling card (memotong dalam ukuran amplop
dibuat seperti menyusun katalog); Mengumpulkan benda, alat peraga: tali, lilin, roti, dan
lain-lain.
3.
2.
Ilustrasi untuk sarana menjelaskan pokok atau tema khotbah, bukan tujuan
khotbah.
3.
Ilustrasi sebaiknya bersifat riil atau ilmiah, bukan dongeng, atau fiksi.
4.
5.
6.
7.
: Nehemia 1:1-11
Tema khotbah
Kalimat peralihan
1.
Menjelaskan
Nehemia orang buangan yang terhormat menjadi juru minuman raja (1:11, 2:1).
Ia mendengar dari Hanani (seorang dari Yehuda yang terluput dari penawanan),
bahwa kondisi Yerusalem sangat menyedihkan. Orang-orang menderita,
temboknya terbongkar, pintu-pintunya terbakar (1:3). Mendengar ini Nehemia
"menangis ... berkabung..." (1:4). Nehemia sangat "terbeban" atas penderitaan
bangsanya, keruntuhan kota, bahkan rusaknya kota Yerusalem.
2.
Menguraikan
Sebagai orang sukses, Nehemia bisa berpikir egois. Tetapi, Nehemia adalah
orang yang peduli terhadap penderitaan umat Allah. Ia memikirkan masalah
bangsanya sangat serius, sangat terbeban, sehingga kesedihannya terbaca
dalam sikap dan raut mukanya oleh Raja Artahsasta (2:2). Nehemia terpanggil
membangun Yerusalem, karena terbeban, karena terpanggil. Tanpa pamrih.
Nehemia mengungkapkan sikap terbeban dengan doa. Dan, pada saat
ditanya oleh sang raja, apa keinginannya, Nehemia tidak langsung menjawab
atau meminta kepada raja, tetapi kembali berdoa. "Lalu kata raja kepadaku:
'Jadi, apa yang kauinginkan?' Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit"
(Nehemia 2:4).
3.
4.
Menerapkan
Doa akan mengubah keadaan, jika kita memiliki sikap hati yang terbeban secara
pribadi. Tanpa rasa terbeban, tdak akan ada doa yang serius.
2.
Menguraikan
Doa permohonan Nehemia sungguh-sungguh digumuli dengan merendahkan diri
di hadapan Tuhan. Ia berdoa "siang dan malam" (1:6). Nehemia tidak hanya
berdoa secara pribadi. tetapi melibatkan orang-orang lain juga (1:11). Nehemia
sebenarnya layak sombong, karena di negeri orang lain, ia bisa berprestasi.
Namun, semua prestasi dan kejayaannya harus ditanggalkan tatkala ia
berhadapan dengan Allah. Nehemia merendahkan diri. Dalam doanya, ia
memohon pengampunan atas dosa-dosa, baik dosa secara pribadi maupun dosa
bangsanya (1:6).
2.
3.
Menerapkan
Jauhkan kesombongan, tidak ada faedahnya menyalahkan siapa pun, tidak baik
menyesali kegagalan dan masalah di sekitar kita. Marilah saatnya kita berdoa
dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan.
3.
Menjelaskan
Nehemia mengharapkan satu hal: berhasil. Untuk berhasil, diperlukan doa dan
usaha. Dalam rangka berusaha, Nehemia menggunakan potensi dan strategi
yang didukung doa.
2.
Menguraikan
Berusaha memanfaatkan potensi:
"Ketika itu aku ini juru minuman raja" (Nehemia 1:11). Kedudukan, jabatan
adalah sebuah potensi yang bisa digunakan untuk akses hubungan yang lebih
luas.
Berusaha menggunakan strategi:
Setelah raja memberi kesempatan kepada Nehemia, ia memakai strategi
memohon surat rekomendasi atau surat jalan agar bupati-bupati yang
wilayahnya akan dilewati memperlancar tujuannya (2:7,8).
Berusaha dengan kerja keras:
Nehemia menghadapi banyak tantangan. Dari Sanbalat yang menolak Yerusalem
dibangun kembali (2:10,19; 6:1-19). Nehemia mengandalkan doa (4:9). Dan,
4.
Menerapkan
Untuk mengubah keadaan diperlukan doa dan usaha. Tuhan adalah sumber
mukjizat, tetapi tidak berarti kita pasif. Kita harus berusaha sesuai dengan
panggilan kita: usaha bekerja lebih keras, melayani lebih baik, mengampuni
dengan tulus, mengasihi tanpa pamrih, dan lain sebagainya. Suatu tindakan
keliru, bahkan mencobai Tuhan jika kita hanya berdoa tanpa mau berusaha.
Kesimpulan bisa diisi dengan kutipan ayat emas, ilustrasi singkat, tantangan, pujian.
2.
Jika sudah berada dalam tal-yap kesimpulan atau penutup, jangan memasukkan ide barn
yang akan membuat antiklimaks.
3.
: Nehemia 1
Tema khotbah
Kesimpulan
Doa dapat mengubah keadaan, sudah terbukti dalam kesaksian Nehemia. Ia berdoa dengan
terbeban atas keadaan bangsanya, disertai sikap merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan berusaha
menggunakan potensi serta strategi secara maksimal. Pada akhirnya, segala cita-citanya berhasil.
Doa kita juga dapat mengubah keadaan.
: Yohanes 2:1-11
Tema khotbah
Kesimpulan:
Tuhan memiliki perhatian khusus bagi keluarga. Tuhan merindukan adanya pemulihan dalam
keluarga. Keluarga kita akan dipulihkan dan diberkati Tuhan, jika kita mengundang Tuhan dalam
keluarga kita, jika kita menaati firman-Nya, jika kita menyadari dan menggunakan potensi kita, dan
jika kita melangkah dengan iman bahwa kuasa-Nya lebih besar dari segala masalah kita!
Sekalipun pendahuluan dalam urutan kerangka khotbah adalah urutan pertama, dalam langkah
membuatnya adalah urutan terakhir, sebab pendahuluan menjadi sarana memperkenalkan isi
khotbah. Karena isi khotbah harus dibuat lebih dahulu.
Pendahuluan harus singkat, memiliki hubungan langsung dengan tema khotbah atau nas. Dan,
memiliki hubungan langsung dengan pendengar. Hindarilah sikap atau kesan kurang siap, tidak
percaya diri, kurang simpatik, kurang menguasai bahan. Atau, hindarilah sikap yang berlebih-lebihan
dengan banyak janji.
: Nehemia 1
Tema khotbah
: Yohanes 2:1-11
Tema khotbah
Diambil dari:
Judul buku
Penulis
Penerbit
Halaman
: 259-277