Anda di halaman 1dari 164

PASTORAL 1

STT KHARISMA
BANDUNG
PASTORAL PENGGEMBALAAN
PASAL 1
PEMAHAMAN TENTANG
PENGGEMBALAAN
A. PENGERTIAN PENGGEMBALAAN (PASTORAL).
Kata gembala dalam bahasa Latin ialah Pastor dan dalam
bahasa Yunani poimen. Jadi, pelayanan Penggembalaan
dapat disebut juga sebagai poimenika atau Pelayanan
Pastoral (pastoralia).
Menurut Bons Storms, Rumus Penggembalaan mencakup:
• Mencari & mengunjungi anggota jemaat satu persatu.
• Mengabarkan firman kepada mereka, dalam situasi
hidup mereka pribadi.
• Melayani mereka seperti Yesus melayani, supaya
mereka lebih sadar akan iman mereka dan dpt mewu-
judkan iman itu dalam hidupnya sehari-hari.
BONS STORMS

MENC
MENG

PI MEL

JEM
B. TUJUAN PENGGEMBALAAN
Di sini akan diberikan 2 contoh tujuan yang salah:
• Supaya gereja penuh.
Jawaban ini kurang memuaskan (banyak org yang
masuk kebaktian bukanlah ukuran untuk menilai
baik/buruknya).
• Supaya gereja Kudus.
Jawaban ini tidak tepat, sebab gereja dikuduskan
bukan oleh penggembalaan, kerajinan & kemampuan
sendiri, ttp oleh anugerah kpl gereja, yi. YK sendiri.
• Jawaban yang lebih tepat ialah: Supaya jemaat
dibangun. Inilah tujuan penggembalaan, yaitu supaya
jemaat Yesus Kristus dibangun.
C.HUBUNGAN ANTARA KEBAKTIAN & PENGGEMBALAAN
(INGAT RUMUSAN PENGGEMBALAAN: mencari, mengun-
jungi anggota jemaat supaya mereka satu persatu dibim-
bing untuk hidup sebagai pengikut Kristus) (lihat contoh-
contoh ayat FT pada halaman 2).
Persamaan antara Kebaktian dengan Penggembalaan:
• Baik kebaktian maupun penggembalaan bertujuan utk
memberi bhn kpd angg. jemaat yg dpt dipakai untuk ke
hidupan sehari-hari.
• Prof. H.H. Farmer mengatakan,“Hal berkhotbah sebenar
nya merupakan suatu aktivitas pastoral.”
• Jadi, tdk ada pertentangan antara penggembalaan dan
kebaktian krn keduanya mempunyai tujuan sama yaitu
membangun iman jemaat & sumber yg sama yaitu FT.
Perbedaan antara Kebaktian dengan
Penggembalaan
• Peranan Pelayan.
 Dlm kebaktian, pelayan Tuhan biasanya memimpin.
Dia bicara sec. monolog, terserah jemaat setuju/tdk.
 Dalam penggembalaan, si pelayan menghadapi 1, 2
org saja (sedikit jmlnya). Terjadi dialog. Si pelayan
membatasi bicara & hrs mendengar situasi jemaat.
• Peranan anggota jemaat.
 Dalam kebaktian, peranan jemaat pasif.
 Dlm penggembalaan, anggota jemaat aktif. Dia tdk
saja mendengar tapi juga hrs memikirkan persoalan-
nya &mempercakapkannya. Anggota juga disadarkan
untuk bertanggung jawab sendiri.
• Khotbah – Percakapan.
 Dalam kebaktian, khotbah/renungan menekankan dok-
trin, iman, pengharapan hidup kekal dll.
 Dalam penggembalaan, persoalan org Kristen ialah:
Bgm saya sbg org yg telah diselamatkan mewujudkan
sikap saleh dlm kehidupan pribadi? Bgm saya sbg nela-
yan, petani, pedagang, suami/istri/anak, hidup sbg pe-
ngikut Kristus? (dibahas sec. pribadi dlm percakapan
pastoral).
D. PERANAN FIRMAN ALLAH DALAM PENGGEMBALAAN.
Baca Mazmur 119:105. Jadi, tanpa FT mns hidup dalam
kegelapan, sehingga ia tdk bisa melihat Allah, sesamanya
ataupun diri sendiri. Tanpa FT mns tdk dpt melihat tujuan
hidupnya, shngga dgn gampang ia tersesat (lihat contoh
kasus pada hal. 3). (Hamil di luar nikah & org sakit).
Ada 3 peranan firman Allah di dlm penggembalaan:
1. FA itu dasar penggembalaan.
2. FA adalah sumber u/mengenal Yesus, gembala yg baik.
3. FA menjiwai pertemuan & percakapan penggembalaan
(Rumusan penggembalaan ada 4: 1. mencari; 2.me-
ngunjungi; 3. mengabarkan firman; 4. melayani).
E. HUBUNGAN ANTARA MEMIMPIN & MELAYANI JEMAAT
Pola kepemimpin Yesus dalam melayani:
4. Yesus mengasihi org yg dibimbing-Nya (Yoh. 2:1-11).
5. Yesus tdk mementingkan kuasa & pangkat-Nya sendiri
tetapi selalu menunjuk kpd bapa-Nya (Yoh.7:19-47)
6. Yesus selalu melihat tujuan dari pimpinan-Nya, yaitu
Kerajaan Allah.
7. Yesus tdk memaksa, ttpi memanggil & mengundang.
PASAL 2
PANGGILAN PENGGEMBALAAN
A. SIAPAKAH GEMBALA ITU?
Menurut Alkitab, seorg gembala (pastor/pendeta) adalah
seorang yang:
1.Dipisahkan oleh Allah untuk melayani (1 Kor.9:16;1 Tim
2:5-5:7).
2. Hamba Tuhan (Fil. 1:1; 1 Kor. 4:1; Rm. 15:17-18).
3. Abdi/Penatalayanan Injil (1 Kor 4:1-3; 1 Tim 1:3-5; 2 Tim
1:13-14)
4. Juru bicara Allah (2 Tim 1:11; 1 Kor 2:1-5; 2 Kor. 5:18-20).
5. Menjadi teladan utk org percaya (1 Tes. 1:6-8; 1 Kor. 11:1).
6. Gembala Jemaat (1 Pet. 5:1-4).
Gembala (poimen) dan Penilik (episkopos) adalah istilah
yang sinonim:
•Gembala: Fungsi dlm pelayanan memberi makan rohani,
membimbing dan menasehati.
•Penilik: Tanggung jwb dlm bidang pengawasan kerohanian
agar tidak terjadi kekeliruan doktrin atau penyimpangan
rohani di gereja
B. PANGGILAN PELAYANAN PENGGEMBALAAN.
Bagaimana kita tahu panggilan Tuhan itu?
1. Ada org yg mengalami panggilan Tuhan mel. masa krisis.
2. Org yg dipanggil Tuhan biasanya merasa bhw Tuhan telah
memberikan karunia rohani dan bakat alamiah yang harus
digunakan untuk kemuliaan Tuhan.
3. Seseorg sebaiknya jangan menjadi Pdt krn sudah gagal
dalam pendidikan, pekerjaan, atau karena menganggur.
4. Nasehat klasik yg penting: Jika Anda dpt mengelak dari
panggilan menjadi hamba Tuhan sepenuh wkt, sebaiknya
Anda memang mengelak saja, karena tindakan demikian
akan cukup membuktikan bahwa Anda belum mendengar
panggilan Tuhan secara khusus.
5. Seandainya Anda diberi karunia rohani yang istimewa,
namun tidak dipanggil jadi Pedeta, rajinlah melayani di
gereja setempat dan gunakan karunia Roh Anda untuk
kemuliaan Tuhan.
Bila telah meyakini panggilan Tuhan utk melayani, beberapa
persiapan yg hrs dilakukan u/ masuk dlm pelayanan pastoral:
1. Bila sudah pasti akan panggilan Ilahi,segera manfaatkan
karunia rohani dlm gereja setempat.
2. Paersiapkan diri dgn saat teduh & penyelidikan Firman yg
teratur, membaca buku rohani, ikut kursus Alkitab atau STT.
3. Alkitab menekankan panggilan Ilahi sbg hal yg tetap
seumur hidup.

Beberapa petunjuk u/menemukan tempat pelayanan yg tepat


1. Relakan diri utk menerima kesempatan yg ada u/melayani.
2. Sebaiknya pdt pemula dibina o/ pdt yg lebih pengalaman.
3. Ada hamba Tuhan melayani bukan sbg gembala sdg, namun
sbg salah 1 staf dr tim penggembalaan yg berkembang pesat
4. Bila Tuhan memanggil melayani di sebuah gereja, biasanya
ada ciri yg kita alami, a.l. betah di tempat itu, damai dlm hati
(Kol. 3:15) & jemaat merasa diberkati atas pelayanan kita
Bila ditetapkan utk melayani di tempat baru, ada bebera-
pa petunjuk yang harus diperhatikan:
1. Mohon kasih Allah untuk setiap anggota jemaat.
2. Biasakan diri dgn setiap segi dari pelayanan gereja baru.
3. Buat daftar prioritas apa yg perlu dibenahi, mulai doakan.
4. Hindari membandingkan antara gereja lama & yg baru.
5. Bila Anda menggantikan posisi pdt lain, miliki etika kepen
detaan yg baik terhadap gembala sidang terdahulu.
6. Kunjungilah angg. jemaat, khususnya yg lansia, yg sakit-
sakitan & pengurus gereja utk lebih mengenal mereka.
7. Jangan gampang percaya sasus sehingga timbul prasang-
ka buruk, jangan berpihak & terpancing gosip.
8. Bila mempunyai rencana atau program, bahas dahulu
secara pribadi dgn para pengurus yg memiliki posisi kunci
agar mereka merasa dihargai.
9. Jangan banyak bepergian selama thn pertama di
tempat pelayanan yang baru.
10. Bekhotbahlah dgn semangat berdasarkan pasal-pasal
penting dlm Alkitab secara ekspositori.
11. Segera berkenalan dgn para pemimpin gereja/gembala
sidang lain di wilayah tersebut.
Beberapa petunjuk bila Anda dari kota besar dan menja-
di gembala sidang di pedesaan:
1. Jangan memandang remeh pelayan di desa.
2. Umumnya cara hidup di desa berbeda dengan di kota.
3. Kenalilah kebiasaan yg lasim dlm masyarakat setempat
4. Layani jemaat sebaik-baiknya (Maz. 81:17).
5. Berusahalah menemani anak-anak dan kaum muda
(perlu regenerasi yang sistimatis-terencana).
PASAL 3
SIFAT SEORANG GEMBALA SIDANG
A. GEMBALA DALAM JEMAAT
Siapa Gembala dalam jemaat? Pendeta! Benarkah?
1. Yesus sebagai gembala yang baik. Gembala yang baik
sebenarnya ialah Yesus Kristus (Yoh. 10:1-21).
2. Seluruh anggota jemaat merupakan gembala bagi teman
temannya. Tiap pengikut Kristus adalah “gembala” bagi
saudara seimannya yg membimbing, menyokong, meno-
long, seperti Yesus membimbingnya (Ef. 4:11-16).
3. Anggota majelis jemaat sebagai “gembala2 khusus.”
4. Pendeta sbg gembala khusus sepenuh waktu (full time).
Biasanya waktu muda dia sudah studi teologi atau
diangkat pendeta berdasarkan karunia khusus.
B. PERSYARATAN UNTUK MENJADI GEMBALA.
Tuhan telah menetapkan dalam Alkitab persyaratan
seseorang yang ingin menjadi gembala sidang, yaitu dlm
1 Tim. 3:1-7 dan Titus 1:6-9.
Persyaratan Untuk Menjadi Penatua Jemaat (Gembala
Sidang) ialah:
1. Memiliki kepekaan terhadap panggilan dari Allah (1
Tim. 1: 12; 3:1; 2 Pet. 2:10).
2. Tidak bercacat/tercela. Seorg hamba Tuhan hrs memi-
liki kepribadian yg baik mel. perkataan, kelakuan, dsb
3. Suami dari satu istri (istri dari satu suami). Itu berarti
dia tidak boleh poliandri/poligami (Kej. 30:1-24).
• Bagaimana dengan seorang bujangan? (1 Tim 3:2-5)
• Bagaimana dengan seorg janda? (Lih. 1 Kor 7:39-40)
4. Menjadi teladan dlm segala hal (1 Tim. 4:12; Tit. 2:7).
5. Berani ( tdk ragu menentang dosa). Paulus menegur
Petrus ketika kelakuan tdk sesuai Injil/FT (Gal 2:14).
6. Rajin & pandai menggunakan kesempatan (Rm 12:11)
7. Bersungguh-sungguh:
• Jangan direndahkan krn usia muda (1 Tim. 4:12).
• Membuang omong kosong & kelakar tak berguna(Ef 5:4)
• Tdk membuat org tersandung agar pelayanan tak dicela
• Bersukacita senantiasa dlm Tuhan (Fil. 4:4, 11).
• Jangan melepaskan kepercayaan kpd YK (Ibr. 10:35).
8. Sabar.
• Kesabaran seperti seorg nelayan, pakai keahlian dpt
ikan.
• Kesabaran org tua terhadap anak-anaknya.
• Kesabaran seorang petani menunggu panen
9. Bijaksana (dlm berkata-kata & dalam mengambil
keputusan penting)
10. Mempunyai jiwa kepemimpinan:
• Memimpin ke jalan kebenaran
• Menuntun pada pengalaman rohani yang lebih dalam
• Melatih calon pemimpin pelayan Tuhan
• Dilakukan dengan rendah hati (1 Pet. 5:3, 5)
11. Dapat kerjasama dengan orang lain.
12. Suka berpakaian rapih/pantas
13. Disiplin terhadap waktu (on time)
14. Memiliki Kasih Allah
15. Memiliki Iman Yang Teguh ( Ibr. 11:6)
16. Memiliki kerinduan kuat menyelamatkan
jiwa(Luk. 19:10)
17. Suka mengampuni (1 Pet. 2:21-23).
18. Suka berdoa (Ef. 6:18)
19. Dapat menahan diri.
20. Mempunyai Sopan-santun.
21. Suka memberi tumpangan.
22. Cakap mengajar.
23. Bukan peminum/pemabuk.
24. Bukan pemarah melainkan peramah.
25. Pendamai.
26. Bukan hamba uang, tidak serakah.
27. Mengatur keluarga dengan baik.
28. Janganlah ia seorang yang baru bertobat.
29. Memiliki nama yang baik di luar gereja.
30. anak2nya hidup beriman & tdk dapat dituduh krn
hidup tidak senonoh atau tidak tertib.
31. Tidak angkuh.
32. Suka akan yang baik.
33. Adil
34. Saleh
C. CIRI GEMBALA SIDANG YANG BAIK
1. Seorang gembala mengenal akan Yesus Kristus sec. baik
2. Seorang gembala suka bergaul dengan orang lain. Untuk
itu ada hal yang perlu diperhatikan:
a. Ia tdk terus menghukum (Mat. 7:1-6)
b. Ia tahu mengampuni orang lain.
c. Ia tdk mau memperhatikan gosip/bisikan ttg org lain
d. Ia suka mendengarkan.
3. Seorang gembala rajin ke luar (bezuk) (Yeh. 34:16).
4. Seorg gembala tdk hrs menjadi seorang ahli ilmu jiwa.
D. PERINGATAN BAGI GEMBALA
Alkitab memberikan beberapa peringatan khusus utk para
hamba Tuhan dan gembala, shgga para pendeta harus
mewaspadai bidang-bidang yang membahayakan kepada
pelayanannya. Hal itu antara lain:
1. Menjauhkan diri dari cinta uang (2 Tim. 6:10-11)
2. Jangan suka berhutang, akan merusak nama baik
(Ams. 22:7). Org yang meminjam dikuasai orang yang
meminjamkan.
3. Menjauhkan diri dari pelanggaran susila & keinginan
jahat (2 Tim. 2:22; 1 Kor. 6:18).
4. Menjauhkan dan menghindari perdebatan & perbuat-
an bodoh (2 Tim. 2:23). Jangan suka bertengkar.
5. Menghindari pengajaran-pengajaran palsu yang
memecah belah (Tit. 3:10; Rm. 16:17).
6. Jangan menolak karunia rohani (1 Tim. 4:13-14)
7. Hrs memperhatikan kehidupan pribadi & pengajaran (1
Tim. 4:16). Banyak pendeta jatuh karena kehidupan
pribadi yang menyimpang. Pengajaran yang baik akan
memberi pertumbuhan iman di dalam Yesus Kristus (1
Kor. 3:1-9).
8.Tdk menganggap diri pemimpin tertinggi tetapi jadilah
pelayan Kristus (1 Pet. 5:3-4). Yesus pemimpin tertinggi.
9. Tdk mempromosikan diri sendiri ttp Kristus (2 Kor. 4:3-6).
10.Bukan mengandalkan kekuatan & kemampuan diri sendi-
ri melainkan Roh Allah (1 Kor. 2:1-5).
11.Tidak menjadi sombong (1 Kor. 10:11; 2 Kor. 2:1-5).
12.Hamba Tuhan hrs betul-betul jujur ( 2 Kor. 1:12-22).
13.Harus melayani jemaat. Bukan hanya mengatur program
(2 Kor. 3:1-3; 8:2-13). Jemaat lebih penting dp program.
14.Jangan terlalu perasa & mudah tersinggung.
E. MENGATASI KEJENUHAN DALAM PELAYANAN
Banyak pendeta meninggalkan pelayanan atau frustasi, de-
presi, jenuh dan tdk efektif krn “burn out” (habis terbakar).
Tanda peringatan u/kejenuhan, erosi rohani/burn out ad:
 Menjadi frustasi, depresi & kehilangan hati u/melayani Tuhan
 Bergantung pd kekuatan diri sendiri, bukan dari kekuatan
Allah.
 Tidak pernah berkata Tidak.
 Terlalu banyak target kegiatan & banyak kegiatan luar.
 Terlalu banyak terlibat dalam pelayanan di berbagai bidang di
mana ia tidak memiliki karunia & tidak termotivasi.
 Tidak memiliki kehidupan rohani secara pribadi dgn Allah.
 Pelayanan rasanya itu-itu saja.
 Kehilangan gairah dalam menggali firman Tuhan.
 Tugas penggembalaan terasa menjemukan.
 Disiplin kerja kendor.
 Langkah yg pertama, akuilah bhw masa-masa seperti itu pasti
akan muncul dlm pelayanan Anda. Tokoh Alkitab mengalami
juga hal seperti itu.
 Jika Anda mengalaminya, akuilah dgn jujur & jangan
mengam-bil keputusan penting selama masih dlm keadaan
seperti itu.
 Pikirkan cara mengatasinya, berbicaralah dgn sahabat karib
dan doakan bersama. Cari wkt istirahat bersama keluarga
dan mencari suasana yang baru.
 Bangun kehidupan rohani pribadi:miliki saat teduh, baca
Alki-tab, dan berjalan bersama Allah supaya hidup selalu
segar secara rohani & bukan rutinitas yg menjemukan.
 Perhatikan fisik dgn makanan yg baik & berolah raga yang
cukup
 Memelihara prioritas yang utama kpd Allah, keluarga dan
gereja.
 Berdiri teguh, berfokus pd Yesus & mengharap tujuan Allah.
 Mengingat kemampuan kita, karunia & keterbatasan kita &
mencoba melakukan dlm bdg & karunia yg Tuhan berikan.
 Waspada terhdp pencobaan-khususnya terhadap hal sexual
 Menjaga diri dr kesombongan & mencari pujian orang lain.
 Jangan lupa panggilan Allah dlm hidup kita & komitmen kita
kepada-Nya ketika masalah muncul.
 Melayani dlm kekuatan Allah & mengingat kesetiaan-Nya, Ia
tdk akan membiarkan & meninggalkan kita krn kasih-Nya.
 Hidup selalu dlm pujian & penyembahan kepada-Nya.
 Membentengi diri agar tdk terjadi kekeringan & motivasi
tujuan.
 Mempergunakan wkt dgn baik dlm berbagai segi pandangan
pelayanan, yakni: belajar, berkhotbah, memimpin,
menggembalakan, konseling, dll.
 Belajar untuk berkata TIDAK dlm pekerjaan pelayanan & ak-
tivitas lain dlm gereja & memberi wkt utk keluarga-prioritas.
 Mengevaluasi pelayanan dlm gereja yg sudah berhasil dari
terang FA bukan seperti dipandang oleh dunia.
 Jangan banyak terlibat dlm pertemuan menghabiskan wkt
 Melatih & melengkapi org kudus, lalu menempatkan org
yang bertanggung jawab dan terlatih dalam pelayanan.
 Belajar untuk terbuka kpd teman dekat
yang sudah dewasa rohani utk diskusikan
masalah, keperluan, kepahitan dan doa
bersama
 Belajar mencukupkan diri dalam segala hal.
 Mencari Allah untuk pertolongannya bukan
kepada manusia.
 Jangan meniru pendeta lain dan juga
jangan membandingkan diri dengan
mereka.
 Mengambil cuti untuk beristirahat, satu
hari dalam seminggu.
Ingat Tuhan tidak memanggil kita utk melakukan
segala sesuatu yang sebetulnya dapat kita
delegasikan kepada anggota gereja lain.
Pendeta yang mencoba melakukan segala
sesuatu dengan baik akan melihat dirinya sendiri
tidak menyelesaikan dengan baik.
Ini penyebab untuk masuk dalam frustasi,
depresi, dan bisa saja gagal dalam pelayanan.
Pendeta yang menjadi segala sesuatu bagi segala
orang, tidak akan berarti apa-apa di hadapan
Allah.
PROGRAM GEREJA UMUM

PENGGEMBALAAN

PENYEMBAHAN PENGUTUSAN

KRISTUS
PENGABDIAN PI-MISI

PAK
PROGRAM GEREJA ALKITABIAH

PENGGEMBALAAN PENGABDIAN

KRISTUS
MISI-PI DUNIA
PAK PENYEMBAHAN

IMPLEMENTASI DARI PROGRAM


BENTUK-BENTUK DARI PEMERINTAHAN GEREJA

DASAR
BENTUK PENGIKUT OTORITAS
FIRMAN

• ROMA KATOLIK
• ORTODOKS KISAH. 6:6; 14:23
EPISKOPAL • EPISKOPAL PARA BISHOP GAL. 1:19; 2:9
• LUTHERAN
• METHODIS

KISAH. 20:17
PRESBITERIAN • PRESBITERIAN PARA PENATUA 1 TIM. 5:17
• REFORM TIT. 1:5

• PENTAKOSTA/KHARIS
• BAPTIS JEMAAT/
KIS. 15:12; 22:25
KONGREGATION • MENNONITE GEMBALA SIDANG
KOL. 1:18
• EVANGELICAL 1 PET. 2:29
FREE
PASAL 4
PRIORITAS UTAMA SEORANG
PENDETA
Seorang pendeta hrs memiliki
prioritas yang tepat dalam
hidupnya. Hal ini sangat
penting sebab Pendeta harus
mengatur waktunya dengan
efektif dan produktif bagi
pelayanan.
Prioritas utama bagi seorang
hamba Tuhan adalah:
1. Allah.
Prioritas yg pertama & utama dlm kehidupan Gembala
Sidang adalah memiliki hubungan pribadi yg dekat dgn
Allah. Dengan memiliki persekutuan dgn Allah, pendeta
akan memperkuat kehidupan rohani secara pribadi mau
pun dlm pelayanan penggembalaan. Hal ini mencakup:
 Memiliki wkt u/bersekutu dgn Allah (Kol.1:6-12). Doa
mempersiapkan pdt utk melayani di atas mimbar.
 Mencari wajah Tuhan, konsistensi membaca Alkitab.
 Menjaga kekudusan & kemurnian hidup dlm sgl sesuatu
(2 Tim.2:19-22; Ef. 5:3; 2 Kor. 7:1; Rm. 8:12-13).
 Kehidupan maupun perjalanan hidup hrs dipimpin oleh
Roh Kudus. KPR. 11:24; Ef. 5:18-20.
 Menggali FA sendiri (Maz. 119:97-104; Kol. 3:16-17).
 Senantiasa hidup oleh krn iman di dlm Kristus (2 Kor.5:7;
Kol. 2:5-7; Ibr. 11:6).
 Memikirkan hal-hal bersifat kekal & terus mengharapkan
perkara-perkara besar (Kol. 3:1-4; 2Kor.4:16-18;Mat 6:33)
 Menyerahkan dirinya utk mengabdi kpd pekerjaan Allah
& hrs mengijinkan Kristus tinggal bersama Dia (1Pet 3:15)
 Memancarkan kehidupan yg menjadi teladan, disiplin, ke-
sehatan dan makanan yang baik (2 Kor. 6:19-20). Seorang
hamba Tuhan harus memiliki keseimbangan fisik dan
mental yang akan menolongnya efektif dalam pelayanan.
 Saling menghargai & menghormati orang lain (Kol. 3:16).
Seorang gembala akan memberikan nasehat dengan
penuh kasih dan menegor/mengoreksi serta membawa
orang kepada jalur kebenaran Allah.
2. Keluarga.
Setelah pendeta memiliki hubungan yg dekat dgn Allah,
prioritas yang kedua bukan kepada pelayanan dalam gereja
tetapi kepada keluarganya.
Jika seorg hamba Tuhan tidak mengatur keluarganya, ia
tidak berhak mengatur keluarga orang lain.
Petunjuk untuk menjaga keseimbangan antara pelayanan
dan keluarga: (halaman 20)
• Jika rumah Anda berdekatan dgn gereja, harus diatur dengan
baik setiap orang yang ke luar dan masuk rumah Anda.
• Jadikan rumah Anda sbg tempat pertemuan & pendekatan
dengan jemaat baru. Terlebih pasangan baru untuk keteladan.
• Seorg hamba Tuhan harus terlebih dahulu menggembalakan
keluarganya sebelum kepada jemaatnya (2 Tim. 3:1-5).
• Jadilah suami, ayah & gembala yang setia yang bertanggung
jawab dalam semua bidang kehidupannya.
Sikap apa yang perlu diambil bila anak pendeta bermasalah:
Ada beberapa saran yang dapat Anda pertimbangkan:
• Janganlah kita frustrasi & meninggalkan pelayanan dan
melepaskan jabatan yg telah dipercayakan kpd Anda.
Selesaikan dan bereskan dgn hikmat Tuhan & banyak
berdoa, karena tak mungkin Tuhan berdiam diri melihat
kehancuran keluarga Anda.
• Seringkali penderitaan karena masalah ini membentuk
hamba Tuhan untuk semakin dekat dengan Tuhan.
Bahkan semakin dipakai Tuhan dengan lebih luar biasa.
3. Pelayanan Dalam Gereja.
Prioritas ketiga seorang hamba Tuhan ialah menggembala-
kan domba Allah dengan penuh perhatian. Seorg gembala
harus memfokuskan hal yg utama di gereja lokal, di mana
Tuhan telah mempercayakan kepadanya, yakni: (Hal. 20)
4. Pekerjaan Sekular
Pekerjaan sekular tidak bertentangan dgn pekerjaan pelayanan.
5. Orang Lain dan Aktifitas/Kegiatan lain.
Hargai dan jangan menyita waktu dan menjauhkan diri dari
pelayanan.
Ini adalah prioritas pendeta yang terakhir berhubungan dengan
orang lain dan aktivitas-aktivitas lain (termasuk pendeta dpt
mengikuti pertemuan dgn denominasi lain).
Beberapa pedoman seorang pendeta dlm menggunakan wktnya
secara efektif:
1. Hari kerja yg paling efisien hrs dimulai dgn saat teduh.
2. Pakai wkt pagi sampai siang untuk belajar.
3. Gunakan wkt siang sampai sore untuk membaca, menulis, adm ...
4. Seleksilah undangan pelayanan yg diberikan agar jemaat tidak
terabaikan (prioritas).
5. Milikilah sebuah buku agenda dan aturlah
jadwal tugas Anda sehari-hari.
6. Pakai setiap waktu luang untuk hal-hal yang
berguna.
7. Pendeta harus dapat menentukan satu hari
libur setiap minggu (saat ini umumnya libur
pendeta adalah hari Senin)
DOME OF THE ROCK
JERUSALEM
PASAL 5
ISTRI GEMBALA SIDANG
A. PERANAN & KETELADANAN ISTRI GEMBALA
 Peranan istri gembala sangat besar (signifikan).
 Rumah Tangga pendeta adalah lingkungan yang
sangat mempengaruhi kondisi rohani jemaat.
 Rumah dan keluarga pendeta hrs menjadi saluran
berkat bagi jemaat maupun lingkungan di sekitar.
 Melibatkan istri dalam pelayanan sesuai dengan
talentanya.
 Istri gembala sangat efektif dalam membantu
keluarga keluarga muda yang baru menikah.
 Sangat indah bila suami/istri saling mengisi.
PERANAN DAN KETELADANAN ISTRI GEMBALA SIDANG
1. Teladan sebagai orang Kristen yang rohani.
• Org yang rohaninya baik harus bertumbuh setiap hari
• Tidak mudah putus asa dan tdk berhenti melayani Tuhan dalam
pimpinan dan kekuatan RK (Fil. 3:12-14).
• Org Kristen yang rohani baik memiliki ciri-ciri: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemah-lembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23 – Buah roh)
2. Teladan sebagai istri yang baik.
• Penopang suami dlm pelayanan
• Pencipta suasana yg baik
• Pendamping suami yg setia
• Memiliki komunikasi yg lancar dgn suaminya
• Ada kepuasaan dlm hubungan seksual
• Menjaga nama baik suami
3. Teladan sbg ibu rumah tangga yang baik:
• Mendidik anak sesuai dgn FT
• Menguatkan anak yg menghadapi tekanan khusus
• Bijaksana dlm pembicaraan di depan anak
• Menciptakan suasana RT yg penuh kasih
• Memandang RT sbg tempat pelayanan
• Mengatur rumah dgn rapih
• Mengatur ekonomi RT yg baik

Tiga cara praktis dlm memenuhi peran


seorang istri Gembala Sidang:
1. Menetapkan prioritas, yakni: Tuhan-Suami-Istri-Anak
2. Mengatur wkt sesuai dgn prioritas
3. Memelihara keseimbangan hidup
B. HUBUNGAN ISTRI GEMBALA DENGAN JEMAAT
Istri gembala sidang perlu mengenal dan mengasihi jemaat
dengan tulus dan tidak membeda-bedakan status sosial
Mereka. Untuk itu diperlukan sikap yang ramah agar
mudah mengenal anggota jemaatnya.
Cara praktis untuk menunjukkan kasih kepada jemaat ialah
• Mengingat nama anggota jemaat
• Mau menerima pendapat orang lain
• Berusaha mengerti perasaan jemaat (menghibur, mende
ngar keluhan dan memberikan nasehat/konseling).
Beberapa alasan mengapa harus mengampuni:
1. Tuhan memerintahkan utk mengampuni sdr kita (Mat 18:21-22)
2. Bila tdk mengampuni, Tuhan tdk mengampuni kita (Mat. 6:15)
3. Sifat tdk mengampuni merusak sifat rohani kita (Ef. 4:26-27)
4. Agar pelayanan kita tdk munafik krn tdk mengampuni (Ef. 1:7;4:32
Beberapa langkah praktis untuk mengampuni seseorg:
1. Carilah apa sebabnya org itu bersalah pada kita.
2. Berusahalah melihat dan mengerti jiwanya.
3. Layanilah jemaat/dia dengan baik.
4. Berdoa agar kita dimampukan untuk mengampuni
(ingat contoh Tuhan Yesus di kayu salib).
5. Doakan orang yang perlu diampuni.
6. Dengan pimpinan RK, tegur dia dengan kasih.
Dlm menghadapi situasi yg berat dan sukar. Seorg istri
gembala sidang perlu memiliki 3 sifat yg dpt menolong:
7. Kemampuan menguasai diri, khususnya mulut (Ams
11:13; 15:1: Gal. 6:1; Ef. 4:29)
2. Memiliki hikmat (Ul. 6:6-9; Ams 11:2; Mat 7:24-26)
3. Menyesuaikan diri dgn keadaan jemaatnya-ekonomi...
C. MASALAH YANG BIASA DIHADAPI ISTRI GEMBALA.
1. Harta benda
• Dalam dirinya: keinginan hidup mewah
• Di luar dirinya: bgm menghadapi anggota yg curiga/iri.
Cara menghadapi masalah harta benda ini adalah:
 Menerima berkat Tuhan dgn rasa syukur/terima kasih.
 Memperkembangkan rasa rela membagi berkat dengan
orang lain.
 Menyesuaikan diri dengan keadaan.
2. Dandanan istri gembala sidang.
Istri gembala sidang hrs menjaga tubuh & dandanananya
sesuai dgn situasi & kondisi & tdk pakai hiasan berlebih.
3. Rasa rendah diri.
Cara mengatasi: - Kita berharga di mata Tuhan
- Mengembangkan bakat & karunia Roh yg Tuhan beri
4. Iri hati dan rasa diabaikan oleh suami
Cara mengatasi:
• Berdoa
• Kembangkan komunikasi yg baik-bicarakan perasaan itu
dgn suami dan minta pengertiannya.
5. Kritikan tentang suami atau anak-anaknya
Cara mengatasi kritikan:
• Dengarkan apa kritikannya
• Perhatikan, apakah kritikan itu benar/salah
• Bila kritikan itu benar, terima & perbaiki kesalahan dgn
kekuatan Roh Kudus
• Bila kritikan itu tdk benar, berikan penjelasan dan alasan
yang kuat dan akurat
• Bila kritikan itu membangun, ucapkan terima kasih
• Kuasai diri jangan sampai marah bila dikritik.
6. Sasaran pembicaraan orang lain.
Keluarga gembala sidang selalu menjadi pembicaraan org
lain (jemaat): baik kelebihan apalagi kekurangan. Reaksi
paling bijak adalah hadapi dgn senyuman atau tdk begitu
memperhatikannya, seolah-olah tdk begitu penting.
7. Kesempatan untuk mencurahkan isi hati.
Seringkali istri gembala sidang tdk mempunyai tempat
untuk mencurahkan isi hatinya, krn ia dianggap teladan.
Cara untuk mencurahkan isi hati:
• Berdoa kepada Tuhan sbg teman yg mengerti perasaan.
• Kembangkan komunikasi yg baik dgn suami.
• Carilah teman istri hamba Tuhan lain/sahabat jemaat.
• Adakan pertemuan daerah untuk istri-istri hamba Tuhan.
• Hubungilah teman yg jauh melalui surat-menyurat,
telephon, dan media komunikasi lain (internet, email dll).
PASAL 6
PENDETA SEBAGAI PENGAJAR
Seorang pendeta bertanggung jawab untuk memberita-
kan dan mengajarkan firman Allah (1 Tim 4:13, 5:17).
Ada dua tujuan utama pengajaran:
1. Memberi makanan rohani kepada domba-domba
(anggota jemaat), melalui:
a. Khotbah (sumber Alkitab: bersifat monolog).
b. Pengajaran (sumber Alkitab+buku lain: dialog)
Fungsinya adalah:
a. Memperlengkapi (melatih Jemaat hidup benar)
b. Mendidik (membawa jemaat pd kedewasaan)
c. Mendorong (memakai FA menolong jemaat)
2. Menjaga domba-domba dari pengajaran/guru palsu
khususnya di dalam gereja. Ia juga harus berjaga-jaga dan
mangingatkan anggotanya mengenai pengajaran-peng-
ajaran palsu di luar gereja.
• Pengajaran di mimbar tidaklah cukup untuk membawa
kedewasaan rohani di dalam Kristus.
• Karena itu pendeta harus mencari wkt lain dan cara lain
yg efektif untuk pengajaran firman Tuhan.
• Ada beberapa saran untuk memberikan pengajaran kese-
luruhan kepada semua anggota jemaat/umum:
1). Sebelum/setelah ibadah Minggu.
Pdt dpt mengajar pemahaman Alkitab 1,5 jam sebelum
atau setelah ibadah, di mana mereka bertemu di gereja.
1 jam pertama membahas 1 topik atau kitab tertentu dlm
Alkitab, setengah jam berikut u/tanya jawab, diskusi dll
2).Ibadah Minggu malam.
Kalau memungkinkan pola ibadah umum setelah pujian
& penyembahan dilanjutkan pengajaran, bukan khotbah.
3).Tengah Minggu.
Jika ada kebaktian tengah minggu, itu dpt digunakan utk
pengajaran sistimatik ekspositori FA, doa & penyembahn.
4).Dalam kelompok kecil.
Pdt dpt mengajar dlm kelompok kecil. Ia juga hrs memu-
ridkan, melatih dan memperlengkapi para pemimpin lain.
Ada beberapa petunjuk u/meningkatkan kualitas khotbah:
1. Mulailah dgn merasa tdk puas dgn khotbah Anda. Jangan
terlalu percaya dgn pujian yg diberikan jemaat kpd Anda.
2. Jln terbaik memperbaiki cara khotbah dgn memperbaiki
sang penghotbah (ini bicara ttg kharakter, kualitas hidup
& kualitas hubungan dengan Tuhan).
3. Jangan segan-segan menerima kritik yg membangun.
4. Biasakan mendengar ulang khotbah (lewat rekaman
kaset), agar Anda bisa terus memperbaikinya.
5. Carilah kesempatan u/ mendengar khotbah org lain, baik
pengkhotbah ternama atau rekan kita sendiri.
6. Baca buku-buku yg baik tentang Homiletika. Bacalah juga
buku-buku khotbah yg sudah diterbitkan.
7. Belajarlah mengkhotbahkan tema-tema yg baru sama
sekali buat Anda. Jangan terlalu sering mengkhotbahkan
tema sejenis atau sama, tetapi jelajahi tema-tema baru.
8. Pelajari bhs asli Alkitab & jabarkan dgn sederhana.
9. Tuhan akan memberi kesempatan kpd kita untuk
memperbaiki cara berkhotbah, dgn cara menginjinkan
kita menghadapi kejadian-kejadian yg akan mendorong
utk lebih tekun berdoa & merenungkan FT.
Saran-saran praktis untuk mempersiapkan khotbah yang
efektif:
1. Bersikaplah wajar
2. Rencanakan pelayanan mimbar. Buatlah tema khotbah
minggu demi minggu, agar Anda tdk panik dlm mencari sesu-
atu utk dikhotbahkan. Supaya dpt mempersiapkan diri lebih
awal dengan baik.
3. Mulailah sedini mungkin mempersiapkan khotbah.
4. Gunakan suatu sistem arsip bhn khotbah yg rapih
5. Mulailah dgn FT. Sebelum membaca buku-buku lain, mulailah
dgn Alkitab.
6. Susunlah bahan khotbah dgn baik.
7. Biarlah Tuhan menggunakan Anda.
8. Tetap pelihara hubungan yang erat dengan jemaat.
9. Selalu siap sedia. Hrs mempersiapkan khotbah setiap waktu.
GEREJA LATA-LATA
MALUKU UTARA
PASAL 7
MENGELOLA PEKERJAAN TUHAN
Bagaimana sikap gembala sidang dalam memimpin
rapat pengurus gereja?
1. Pertama kita tdk boleh memisahkan antara pelayan-
nan rohani dan tugas organisasi/administrasi. Gereja
adalah sebuah organisme ilahi, tetapi juga sebuah
organisasi. Jika organisme tdk mempunyai susunan
organisasi, organisme itu akan mati. Namun, jika orga
nisasi menjadi hal terpenting, maka gereja itu pun
bakal mati. G. Campbell Morgan berkata, “susunlah
organisasi seminimal mungkin, demi hasil karya yang
semaksimal mungkin.”
2. Gembala hrs memandang rapat organisasi gereja sbg
kesempatan untuk menggembalakan para
pemimpin/pengurus gereja. Lebih banyak keputusan
yang penting dan posistif untuk pertumbuhan jemaat
yang diambil dalam rapat daripada kebaktian umum.
3. Belajar mengetuai rapat dengan baik. Rapat yang bergu-
na itu selalu mulai tepat waktu, mengikuti agenda yang
dipersiapkan lebih dulu, tetap terarah dan sedapat
mungkin selesai tepat waktu.
4. Berusahalah mengadakan pertemuan atau rapat dgn para
pemimpin/pengurus gereja sedikitnya sebulan sekali
Selain untuk membicarakan pekerjaan Tuhan, kita juga
hrs mendoakannya sungguh-sungguh. Doa ibarat minyak
pelumas bagi roda organisasi gereja. Seringkali rapat
gereja menjadi semakin pendek ketika doa banyak.
Bagaimana caranya saya dpt menemukan & menatar calon
pelayan Tuhan & Pemimpin gereja?
1. Sampaikan FT mengenai panggilan pelayanan &
berdoalah agar Allah membangkitkan pekerja yg
terbeban untuk tuaian (Luk. 10:2).
2. Biasanya kurang bijaksana kalau gereja seolah-olah
“pasang iklan” utk mencari pelayan. Lebih baik meng-
amati jemaat secara diam2 (mohon petunjuk Tuhan).
3. Bila ada org yg berpotensi, uji dulu dgn tugas kecil (Mat.
25:21), baru tambahkan pelayanan lain.
4. Baik bila sekali sethn angg. jemaat diminta mengisi for-
mulir u/ mendaftarkan berbagai pelayanan yg mrk mau
5. Lakukan proses pemuridan dgn sistim magang (2 Tim
2:2). Ajak & bina seorg calon pemimpin u/ terjun dlm
kehidupan & pelayanan Anda.Bila mahir bisa membina
Gembala sidang dalam gereja yg bertumbuh perlu dibantu
oleh staf gereja: mis. sekretaris gereja, pengerja, dll.
Ada beberapa petunjuk dlm memilih&membina staf gereja
1. Dari awal hendaknya ditulis secara jelas & tertib meng-
enai: tugas & tanggung jwb, wewenang, jam kerja:
masuk & pulang, hub. kerja, honor & tunjangan, dll.
2. Jangan menambah terlalu banyak angg. staf gereja
sekaligus, shgga timbul kesan memperkerjakan staf grj
terlalu banyak.
3. Jika ada bbrp staf gereja, adakan wkt pertemuan pd
awal minggu u/merundingkan masalah yg dihadapi,
tujuan yg akan dicapai, jadwal rencana minggu depan.
4. Tegur & bimbinglah staf gereja yg tdk melaksanakan
tugasnya dgn baik (Ams. 27:6). Jangan mengomel di
belakang, tapi nasehati & dorong u/jadi lebih baik.
Beberapa pedoman mengenai masalah keanggotaan gereja:
1. Buat daftar jemaat yg rapih & adakan pengabsenan jika perlu.
2. Tanamkan kpd jemaat bahwa gereja adalah keluarga, jadi jika ada yg
bermasalah atau undur, menjadi kewajiban bersama untuk
memperhatikan & memulihkannya.
3. Jika ada jemaat yg bbrp minggu tdk hadir hrs segera dikunjungi.
4. Gembalakan jemaat dgn kasih, mk Tuhan menjalin ikatan dgn mrk
5. Libatkan sebanyak mungkin jemaat yg sudah dws rohani & berta-
lenta dlm pelayanan.
6. Arahkan & berilah tugas2 sederhana kpd jiwa-jiwa yg baru bertobat.
Mrk amat bersemangat, mrk akan lebih bertumbuh & efektif jika
dimuridkan oleh jemaat yang sudah dewasa rohani.
7. Biasanya jemaat gereja terdiri dari 3 jenis orang:
a. 10% adalah jemaat dws, biarpun tanpa gembala, mrk sokoguru.
b. 10% tdk melayani dgn setia, sekalipun rasul Paulus gembalanya.
c. 80% adalah jemaat yg mudah terpengaruh bisa menjadi jemaat
dws ataupun jemaat yang malas (arahkan 10% yg dws utk mem-
bimbing mereka menjadi dws & mempengaruhi spy semakin setia)
Beberapa pedoman utk melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap
jiwa baru yg menghadiri acara kebaktian:
1. Sambut & hormati jiwa baru dgn ramah & antusias.
2. Mintalah para jiwa baru utk mengangkat tangan pd acara perkenal-
an & berikan kartu perkenalan utk diisi (kartu yg menarik/indah).
3. Ada bbrp gereja mengadakan ramah tamah sederhana setelah ke-
baktian. Dlm kesempatan ini pdt & pelayan berkenalan lebih dekat.
4. Adalah sangat baik bila gembala sdg org yg ramah, terutama ketika
menyambut jiwa baru yg pertama kali hadir (buat mrk berkesan).
5. Pd hari senin semestinya ada surat/kartu pos khusus dikirim dr ge-
reja kpd setiap jiwa baru yg menghadiri kebaktian pd hari minggu.
6. Setiap gereja baiknya memiliki tim pelayanan besuk yg berkunjung.
7. Jika ada tamu di gereja kita yang merupakan jemaat dari gereja lain
sebaiknya berbicara dgnnya, atau kita memberi tahu kpd gembala
sidang gerejanya. Jika tamu tersebut ingin pindah ke gereja kita
hrslah dgn cara yang baik dgn izin & surat pindah (atestasi) dari
gembalanya atau dari gereja asal mereka (ada rasa saling meng-
hargai antara gereja dan pimpinannya).
Beberapa pedoman utk meningkatkan pelayanan musik gereja:
1. Jika ada pedoman dlm pelayanan musik gereja mungkin sekali
ada juga problem di hati jemaat.Ijinkan RK bekerja dlm hati
jemaat secara lebih mendlm lewat khotbah Anda. Ajarkan apa
arti dan maksud dari pujian penyembahan.
2. Bedakan antara pelayanan & pagelaran. Krn pagelaran hanya
menyentuh tubuh & jiwa, tetapi pelayanan musik gereja harus
menyentuh hati/roh jemaat agar terangkat kpd Tuhan (untuk
memiliki kehidupan rohani yg intim dgn Tuhan).
3. Manfaatkan kebaktian2 doa utk mengajar lagu2 baru kepada
jemaat.
4. Kaitkan setiap lagu rohani dengan FT.
5. Doakan agar Tuhan membangkitkan pemain musik dan para
pelayan pujian yang handal serta komitmen di gereja Anda.
6. Sabarlah. Janganlah mengeritik pelayan musik di depan umum.
Dekatilah secara pribadi untuk meningkatkan kerohanian dan
keindahan musik mereka.
Beberapa pedoman utk mendorong jemaat agar lebih terlibat
dalam usaha penginjilan dan misi:
1. Ajarkan jemaat utk mengerti ttg pentingnya penginjilan.
Selidiki lalu promosikan badan2 PI tertentu (jika gereja kita
tdk memiliki badan PI seperti itu) yang dpt didukung oleh
jemaat dalam 3 D (Daya/kemampuan mns-Doa dan Dana).
2. Ada 2 cara utk mendukung pengabaran&pengutusan Injil:
1). Secara rutin menyisihkan sbgn dari persembahan dan
persepuluhan setiap minggu.
2).Mempromosikan pengumpulan uang utk tujuan PI-MISI
3. Sewkt-wkt undang seorg penginjil yg berpengalaman utk
berkhotbah di gereja Anda.
4. Didiklah jemaat utk terus peduli & terlibat langsung dlm
penginjilan, latih mereka utk bisa melakukannya. Adakan
seminar tentang pekabaran Injil jika perlu.
Sejauhmana gereja hrs melibatkan diri dlm pelayanan sosial
1. Tuhan Yesus & jemaat mula2 memberi teladan kpd kita
utk berbuat baik kpd sesama (Kis. 10:38; 9:36-42). Jadi,
gereja hrs memperhatikan & melakukan pelayanan ini.
2. Pelayanan sosial tdk boleh menghambat/meniadakan
pelayanan PI. Ke 2 pelayanan ini berjalan beriringan. Krn
pelayanan sosial menjadi pintu masuk yg efektif bagi PI.
3. Jangan lupakan pelayanan sosial bagi jemaat sendiri:
- mengunjungi keluarga yang berkekurangan.
- mencarikan pekerjaan untuk orang yang menganggur.
- memperhatikan & membantu jemaat yang sakit.
4. Pilihlah org2 yg punya beban utk hal ini menjadi diaken2.
mereka yg akan langsung menangani masalah ini. Jangan
lupa adakan dana dari gereja untuk keperluan ini.
MUSA
PASAL DELAPAN (8)
KUNJUNGAN DAN PERCAKAPAN
PASTORAL
A. PERLUNYA KUNJUNGAN & PERCAKAPAN PASTORAL
Seorang gembala tdk cukup melayani di mimbar saja secara umum, dia
Juga hrs terlibat secara pribadi dalam kehidupan anggota jemaatnya.
Jikalau gereja tersbut kecil (mis: 100 org) pdt dpt melayani semua
pelayananan sbg seorg pekerja penuh wkt. Jikalau gereja itu cukup besar,
ia memerlukan staf yg sudah terlatih untuk melayani khususnya dalam
pelayanan visitasi/perkunjungan untuk memperhatikan jemaat di rumah
mereka masing-masing.
Menurut Alkitab pelayanan perkunjungan sangat penting krn:
- Dilakukan oleh Yesus (Luk. 8:1)
- Diikuti oleh Paulus (Kis. 20:22)
- Gembala yg tdk rajin memelihara jemaat dijuluki gbl palsu (Yeh 34:4).
- Kunjungan terhdp penderita menentukan berkat seseorg-Mat 25:31-46
- Kunjungan/besuk merupakan bagian yang penting dari ibadah yang
murni (Yak. 1:27).
Tujuan melakukan kunjungan antara lain:
 Mengenal jemaat secara pribadi.
 Dpt menemukan kebutuhan sebenarnya dlm hidup & kel. Jemaat.
 Membangun kepercayaan & saling mempercayai.
 Memberi kesempatan jemaat utk memberi kesaksian kpd pendeta
 Mengetahui bahwa gereja memperdulikan mereka.
 Menghibur orang yang kita kunjungi.
 Memberi dorongan utk terlibat dlm aktivitas pel. gereja(Mat 25:34)
 Mengidentifikasi siapa yg memiliki potensi u/pelayanan tertentu.
Penting bagi gereja u/memiliki data lengkap jemaat meliputi:
 Nama; jenis kelamin; umur; alamat/tempat tinggal; no.phone
 Data keluarga; nama istri/suami; anak2 dan umur mereka.
 Pendidikannya,termasuk kursus Alkitab mungkin pernah diikutinya.
 Jenis pekerjaan dan alamatnya;Data tentang pertobatannya.
 Data anggota gereja & surat baptisan; karunia, talenta & bakatnya.
 Pelayanan dalam bidang tertentu; keterangan2 ttg kebutuhannya.
 Informasi-informasi yang lain.
Catatan dokumen di atas harus disimpan dlm urutan
(alphabetika) dlm komputer, dlm map, dan dgn halaman
buku khusus. Bagaimana mungkin jemaat dpt dilayani apa-
bila tidak memiliki data yang lengkap!
Kadang ada keluhan dari gembala: “bagaimana saya dpt
menggembalakan, sdgkan tdk ada seorgpun menceritakan
persoalan pribadi atau hubungannya dgn Tuhan kpd saya?”
Untuk itu hal di bawah ini perlu diperhatikan:
1. Gembala memandang manusia dulu, lalu persoalan2nya.
yg penting gembala betul2 memperhatikan jemaatnya.
Gembala yg penuh perhatian dgn kasih Kristus, dengan
demikian jemaat mau menceritakan masalahnya dgn
gembala, baik persoalan jasmani maupun rohani, krn ia
merasa gembala merupakan teman baginya, seorang
saudara dalam Kristus.
2. Gembala hrs mengunjungi jemaat dgn teratur, supaya
jemaat bisa mengenal gembala dgn baik. Dengan demikian
baru ia boleh mengharapkan, bhw jemaat akan membuka
hatinya kepada gembala.
• Perkunjungan pastoral termasuk ke: rumah; RS; penjara,dll.
Dalam perkunjungan pastoral harus diperhatikan hal ini:
1. Bilamana tdk memungkinkan mengunjungi di rumah krn
pekerjaannya, maka kunjungi di mana ia berada. Namun,
harus bijaksana dan lihat situasi dan kondisinya.
2. Bagaimana bila gembala ingin mempercakapkan suatu hal
dgn salah satu anggota keluarga yg krn keadaan tinggal
dgn beberapa keluarga dlm sebuah rumah? Jalan keluar-
nya kunjungi rumah itu dan bercakap dgn seluruh isi ru-
mah itu dulu. Atau angg. keluarga yg ada persoalan khu-
sus dpt diundang ke pastori/kantor gereja utk ber-cakap2.
B. SIAPA YANG DIKUNJUNGI?
Yang perlu dikunjungi oleh gembala sidang adalah:
1. Anggota-anggota jemaat.
2. Tamu-tamu yang menghadiri kebaktian.
3. Pendatang-pendatang baru di lingkungan Anda.
4. Tiap keluarga di wilayah Anda perlu dikunjungi dr rumah
ke rumah, sambil menunjukkan perhatian dan
mengabarkan berita Injil.
- Anggota terdiri dr:domba2, anak2 domba, yg sakit, sesat, dll.
Mereka hrs mendpt perhatian khusus. Untuk itu hrs ada ca-
tatan tentang yang tidak hadir, sakit, lanjut usia, tamu, dll.
-Agar mereka dpt dilayani sesuai kebutuhan mrk masing2.
Kunjungan kepada anggota setiapun perlu walaupun tidak
sebanyak kunjungan kepada yang sakit, supaya mereka
setia dalam gereja Anda.
-Perkunjungan rutin tiap keluarga sekurang2nya sekali/tahun.
Anggota jemaat baru dikunjungi tidak lebih dari 3 minggu
sesudah mereka tiba.
Peter Wongso membedakan jenis perkunjungan sbb:
1. Perkunjungan rutin. Sesuai dgn banyak sedikitnya jemaat.
2. Perkunjungan orang sakit. Kita perlu tahu sakitnya, di ru-
mahatau di di RS, kemudian menjenguk, berdoa & mem-
beri nasehat seperlunya, tapi hati2 dlm memperkenalkan
obat atau dokter.
3. Perlawatan kpd org berkabung.
4. Perkunjungan khusus kepada:
* Anggota baru.
* Orang yang undur atau murtad.
* Kelahiran seorang bayi.
* Pasangan yang baru menikah.
* Keluarga yang berselisih,
* Dan lain-lain.
Dalam perkunjungan, bilamana dibutuhkan maka gembala
juga perlu melakukan pembimbingan/konseling:
1. Konseling umum/masalah.
2. Konseling pernikahan dan keluarga.
3. Koseling pekerjaan.
4. Konseling pengajaran/pendidikan.
C. SIAPA YANG MENGUNJUNGI?
• Sebetulnya setiap perkunjungan org Kristen kpd teman-
nya dengan maksud menolongnya atas nama Yesus
sudah merupakan perkunjungan pastoral.
• Perkunjungan bukan semata-mata tugas pendeta saja,
tetapi juga tugas majelis jemaat dan pengurus gereja.
• Jadi pdt perlu melatih & memperlengkapi mrk agar dpt
melakukan tugas penggembalaan dgn baik (Ef 4:11-13).
• Kesulitannya:”perkunjungan pastoral” baru dianggap resmi bila
pendeta sendiri yang datang mengunjungi jemaat tersebut!
• Ada pertanyaan: Apakah sebelum berkunjung perlu mem
beritahukan sebelumnya/tidak kpd org/keluarga tersbut?
Tergantung situasi & kondisinya. Ada baiknya pakai berita
supaya mereka di rumah. Namun, ada juga yg tdk pakai
berita.
Sikap dari orang yang berkunjung :
 Bersikap ramah, sopan, dan hormat dengan memperhati-
kan adat-istiadat keluarga yang dikunjungi.
 Bersikap sbg penolong, teman, pendengar&bukan hakim.
 Tegur dengan kasih bila perlu.
D. BEBERAPA PETUNJUK KUNJUNGAN PASTORAL.
1. Mempunyai daftar perkunjungan&pelaksanaan sistimatis.
2. Mengadakan persiapan rohani sebelum berangkat. Berdoa,
membawa Alkitab, traktat atau daftar warga gereja.
3. Perkunjungan singkat, slm 15-20 mnt,namun tdk ter-gesa2.
4. Bila bertemu dgn org yg bersangkutan & ia sedang sibuk
boleh mempersingkat wkt atau membantunya jika dpt.
5. Jangan membicarakan org lain & menyampaikan perkataan
org lain, melainkan hrs mengabarkan Kristus.
6. Banyak mendengar perkataan mereke, memberikan
jawaban dan petunjuk seperlunya.
7. Jika ada pertanyaan ttg Alkitab/bersifat teologis, hrs dijwb
secara obyektif. Jangan menimbulkan perdebatan.
8. Mendorong&memupuk kebiasaan jemaat u/baca Alkitab,
berdoa, mengikuti kebaktian dan berilah teladan.
9. Bila ada org mengaku dosa krn ketdktentraman hati nurani
hrs mendengar dgn sabar & beri ayat pengampunan dosa,
penghiburan serta ajaklah untuk berdoa.
10. Rahasiakan soal keluarga mrk,bahkan thdp kluarga sendiri
11. Akhiri dgn doa singkat yang isinya sesuai pembicaraan.
Selanjutnya, Warren Wiersbe memberikan bbrp petunjuk utk
mengadakan prog.kunjungan/perlawatan thdp angg. Jemaat:
1. Berilah teladan kpd jemaat dgn mengunjungi mereka.
2. Utamakan mengunjungi org2 yg sedang mengalami pergu-
mulan berat, diopname atau yg terbaring di rumah sakit.
3. Tetapkan wkt besuk secara rutin & catat nama2 yg hrs dibe-
suk sesuai prioritasnya. Juga pilih jam kunjungan yg tepat.
4. Tetapkan sasaran yg ingin dicapai pd saat membesuk agar
kunjungan tidak membuang waktu secara efisien.
5. Ikut aturan RS pd saat membesuk. Bersikap ramah dan
kooporatif terhadap petugas Rumah Sakit.
6. Bersikap baik dan kata2 positif, antusias & gembira pd saat
mengunjungi yg sakit, shgga dpt membesarkan hati mereka
7. Ajak, latih & libatkan org2 yg dpt diandalkan u/membesuk.
8. Beri kesempatan kpd petugas besuk u/bersaksi ttg berkat
yang mereka terima dari kegiatan berkunjung ini.
D. ISI KUNJUNGAN PASTORAL.
• Perkunjungan pastoral bukan mengadakan ibadah biasa,
tetapi memberi perhatian khusus kepada rumah tangga
supaya ia merasa disapa pribadinya oleh firman Tuhan.
• Mulailah pembicaraan dgn hal2 umum, kemudian mengarah
pd hal yg bersifat rohani/berkaitan dgn pergumulan jemaat
misalnya: persoalan keluarga, pendidikan anak, kehidupan
rohani, ibadah, pekerjaan, dll.
• Pokok pembicaraan bergantung pd jenis kunjungan yg kita
lakukan. Tetapi dalam kunjungan jenis apapun, ke-4 hal di
bawah ini harus ada:
1. Nasehat dan bimbingan.
2. Pengajaran dan teguran.
3. Penghiburan.
4. Pengajakan.
Waspada terhadap cara atau maksud kunjungan yang
keliru:
 Jangan kunjungan rohani merosot menjadi kunjungan sosial
atau menjadi kesempatan informasi issue belaka (gosip).
 Jangan lebih sering mengunjungi orang-orang tertentu
kecuali karena sakit atau mundur rohaninya.
 Jangan akrab terlalu berlebihan dgn anggota jemaat terten-
tu, sehingga mrk tdk lagi menghormati Anda sbg gembala.
 Ketika berkunjung kepada orang-orang yang belum dikenal
ternyata mereka anggota gereja lain, katakan dengan jujur
bahwa Anda mencari orang-orang yang belum menjadi
anggota gereja manapun juga.
 Jangan lupa pula mengujungi anggota jemaat yang miskin
(Ams. 14:21, 31; 19:17; Gal. 2:10; Yak. 1:27).
Ruth F. Selan, menjelaskan pelayanan perkunjungan sbb:
• Sebelum melakukan kunjungan, kita hendaknya siap dgn
sungguh untuk melayani.
• Telah memeriksa diri dan menyerahkan pelayanan kita
kepada Tuhan dalam doa bersama.
• Peranan Roh Kudus dalam percakapan tidak terelakan dan
kita harus peka terhadap pimpinan-Nya.
1. Pendahuluan (menemui orangnya).
- ciptakan suasana kepercayaan supaya anggota terbuka
- ekspresikan sikap menerima (sebagaimana adanya).
- menciptakan hubungan yang simpatik di mana kedua
belah pihak bisa saling mengerti.
2. Penyelidikan persoalan.
- pendengaran & pengamatan, menghub. fakta yg ada.
- mengevaluasi pengamatan dan menilai.
- mengajar, memberikan makna.
- Mendukung, meyakinkan dan mendorong.
- Bertanya untuk lebih mengetahui masalah.
- Memberikan pengertian bahwa kita sungguh mengerti
masalah dan keadaannya.
3. Pertemuan dengan Tuhan.
- Penghiburan dari firman Allah.
- Nasehat dari firman Allah.
- Teguran dalam kasih.
- Penyerahan, pengajakan dan doa.
4. Penutupan (menemui dunia).
- Memberikan kesanggupan utk menghadapi tantangan atau
masalah karena Allah yang menyanggupkannya.
- keyakinan bahwa kita selalu bersedia untuk menolongnya.
5. Prkatek/demonstrasi.
- Mengisi kertas kerja.
- Memperagakan.
- Laporan kunjungan (pengisian)
E. HASIL KUNJUNGAN PASTORAL YANG BAIK.
1. Kita dapat melihat anggota jemaat dalam keadaan yang
sebenarnya sehingga dapat melayani mereka dengan firman
Allah yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Kita mengadakan hubungan yang terbuka dan intim dengan
para anggota jemaat dan para simpatisan.
3. Kita mendapat kesempatan bersaksi dan memenangkan jiwa
bagi Tuhan.
4. Para anggota jemaat merasa bahwa mereka dikasihi dan
dihargai.
5. Memungkinkan adanya waktu yang ideal bagi kita untuk
membimbing anggota jemaat dan keluarganya secara pribadi.
6. Dengan berkunjung, para anggota jemaat diberi semangat agar
setia menghadiri kebaktian dan kegiatan gereja.
7. Merupakan sarana pembinaan dan pendewasaan para
anggota.
PASAL SEMBILAN (9)
Pengakuan Dosa Dan Pengampunan
Dalam perbincangan pastoral, kadang2 ada jemaat yg menga-
kui dosa2 yg telah dilakukan sehingga perlu mendapatkan
bimbingan untuk menerima pengampunan dari Allah.
A. PENGAKUAN DOSA.
1. Apakah yang dimaksud dengan dosa?
* bukan hanya perbuatan salah, seperti berzinah, mencuri,
tipu
* Roma 3:10-18 tidak ada yg benar, seorgpun tdk.Jadi,dosa
adalah sikap mns yg mengatakan “tdk mau” kpd Tuhan!
2. Apakah pengakuan dosa itu?
* Syarat mutlak u/menerima pengampunan:mengaku dosa
* Pengakuan salah:Senin-Sabtu dosa;Minggu minta ampun
3. Fungsi pengakuan dosa dalam percakapan pastoral.
Seorg gembala sidang hrs mengingat bhw tujuan penggem-
balaan ialah mengarahkan firman Allah kpd anggota jemaat
pribadi, dlm situasi hidupnya. Hampir semua mns dikuasai
oleh dua perasaan dasar:
• Suka mempertahankan diri:
a. Dgn terang2an: memerintah, menonjolkan diri.
b. Dgn bersembunyi:berdiam diri, ber-sungut2
• Ketakutan u/bersalah, mengalami kegagalan, menjadi malu
Persoalan dlm rumah tangga, masyarakat, gereja atau di ma
na saja karena: “saya tidak mau kalah.”
Dalam percakapan pastoral setelah si A menyadari kesalahan
dan menyesali dosanya, maka gembala sidang hrs mengabar-
kan ttg anugerah pengampunan Allah (1 Yoh. 1:9). Kemudian
mendorong jemaat u/memakai senjata2 iman dlm melawan
godaan (Ef. 6:10-18) sambil berharap kpd Yesus Juruselamat.
B. DISIPLIN GEREJA.
Disiplin gereja adalah cara Tuhan Allah menjalankan kuasa
rohani-Nya melalui gereja tersebut, dengan tujuan:
1. Memulihkan kembali seorg percaya yg sdh jatuh dlm dosa.
2. Memelihara kemurnian keanggotaan jemaat tersebut.
Jadi, disiplin gereja bukan hukuman gerejani krn pelanggar-
an2 org berdosa, yg dilakukan o/polisi rohani (Majelis, Pdt).
Menurut 1 Kor. 5:1-13 disiplin gereja dijalankan:
1. Demi kebaikan org yg dikenakan disiplin (ayat 1-5).
2. Demi kebaikan seluruh jemaat (6-8).
3. Demi kebaikan org2 sesat di sekitar gereja yg perlu
mendengar kesaksian anggota gereja (9-13)
Matius 18 menggbrkan unsur2 yg hrs ada dlm setiap tindakan
disiplin gereja:
1. Hrs ada sikap rendah hati (ayat 1-6)
2. Harus ada sikap jujur & terus terang (ayat 15-17).
3. Harus ada ketaatan terhadap firman Tuhan (ayat 18-19).
4. Harus ada sikap suka mengampuni (ayat 21-35).
Siapakah yang harus melakukan disiplin gereja itu?
1. Sebaiknya adalah gembala yang prihatin terhdp jemaatnya
(Ibr. 13:17; 1 Pet. 5:1-4) walaupun dalam prosesnya dibantu
majelis gereja.
2. Mereka harus diperlakukan sebagai anggota keluarga
sendiri (1 Tim. 5:1)
3. Bila “pembicaraan pribadi” tidak menolong, praktekkan
Gal. 6:1-3. Ajak beberapa orang dewasa rohani (hamba
Tuhan/majelis) untuk menemani Anda (Mat. 18:15-18).
4. Bila tindakan tersebut tidak berhasil, dengan sangat
menyesal seluruh jemaat harus dilibatkan/diumumkan
kepada jemaat (1 Korintus 5).
Beberapa petunjuk praktis:
1. Sebelum menuduh seseorg tentang dosa yang besar,
pastikan dulu bhw ada saksi2nya(1 Tim.5:19-25;2 Kor. 13:1).
2. Jika ada kasus yg berat, atau org bersangkutan keras hati,
ajaklah seorg saksi u/ikut serta pd wkt Anda pertama kali
berusaha mengajak dia berbicara tentang dosa tersebut.
3. Berusahalah u/tdk berprasangka atau berat sebelah.
4. Janganlah bertindak terlalu cepat (Ams. 18:13-17; 2 Tim
5:22)
5. Adakan wkt utk berdoa, berpikir dan menunggu, namun
jangan bersikap begitu hati2 shgga Anda tdk pernah
bertindak.
6. Jangan mengharapkan bahwa Anda akan dpt mengetahui
atau mengerti semua seluk-beluk mengenai setiap kasus
yang rumit (1 Tim. 5:24-25).
Kasus2 yg hrs ditangani melalui tindakan disiplin gereja:
1. Adanya doktrin yang salah.
* Hrs dgn proses pengajaran dgn sabar (2 Tim. 2:23-26).
* Bila proses pengajaran gagal, sampaikan teguran (Tit.
1:10, 14; Gal. 2:14).
* Langkah terakhir: menghindari yg bersangkutan (Rm.
16:17-18). Memecat dari keanggotaan gereja (2 Tim.
2:16-18; 2 Yoh. 9:11).
2. Dosa moral yg dilakukan sec. terbuka(2 Kor.5:1-13;Gal 6:1-4
* Seluruh jemaat berdukacita.
* Org tersebut diberi kesempatan mengaku dosanya, ber-
tobat & berusaha memulihkan keadaan yg semestinya.
* Jika menolak ia dipecat dr keanggotaan gereja (kata usir
dlm 1 Kor. 5:13 berarti menghalau, menggiring keluar).
* Tindakan ini baru diambil atas persetujuan jemaat dalam
rapat resmi.
3. Pemecah belah jemaat.
Dalam Titus 3:10 istilah “Seorang bidat” berarti: seseorg yg
membuat pilihan. Jadi, bila ada anggota jemaat yg memak-
sa anggota lain u/memihak dia/lawannya maka ia seorg bi-
dat yg menyebabkan perpecahan di dalam jemaat.
4. Adanya dua anggota jemaat (lebih) yg berselisih (cekcok).
Dorong salah satu u/melakukan petunjuk Yesus di dalam
Matius 18:15-18 dan Filipi 4:2-3. Jika keduanya tdk mau,
baru perlu dipertimbangkan tindakan disiplin gereja, mis.
dgn menetapkan skorsing pada jangka wkt tertentu di mana
mereka tdk dilibatkan dlm pelayanan sampai tobat!
5. Adanya anggota gereja yg malas bekerja (2 Tes. 3:6-16; 1
Tim. 5:8). Hati2 menilai, apakah krn malas/belum ada
kesempatan untuk bekerja.
• Disiplin gereja yang dilaksanakan dgn suasana
kasih sayang akan menguatkan sebuah keluarga.
• Disiplin gereja dapat menguatkan: wewenang fir-
man Allah, sikap hormat kpd Tuhan Yesus, iman
anggota jemaat, dan kesaksian jemaat terhadap
orang luar.
• Namun, jangan sekali-kali memakai meriam
untuk membunuh nyamuk, maksudnya jangan
mengambil tindakan disiplin gereja yang lebih
berat dari kesalahan yang hendak didisiplinkan
itu (jangan mengambil tindakan yg sewenang-
wenang).
Menurut Paulus (2 Tes. 3:6-16) ada beberapa cara
untuk mendisiplinkan gereja:
• Dengan memperingatkan dan menasehati saja (12)
• Dengan menjauhkan diri (6-14).
• Akhirnya menegur di depan umum (15). Cara
menegurnya pun harus dilakukan seperti terhadap
saudara.
Keputusan resmi tentang pemecatan merupakan
langkah terakhir bila semua tindakan telah gagal.
Kedudukan orang yg dikenai disiplin sama seperti org
yang belum mengenal Allah atau seorang pemungut
cukai (Mat. 18:7b)
PASAL SEPULUH (10)
PENDETA SEBAGAI PELAYAN
Seorg gembala adalah seorg pelayan (servant leader),
yang hadir untuk memenuhi dan melayani kebutuhan
jemaat secara pribadi atau pun menyelenggarakan
kebaktian khusus untuk kepentingan para jemaat. Di
sini pendeta berperan sbg seorg yg memperhatikan
keperluan fisik, mental, emosi dan rohani para
anggotanya. Ia juga menjadi sahabat yg mengasuh,
melindungi dan membesarkan hati para jemaatnya.
Seorg pendeta sebagai pelayan membimbing para
anggotanya dgn penuh kasih.
Salah satu gbran alkitabiah yg terbaik utk menjelas-
kan fungsi pdt sbg pelayan dpt dilihat dari 2 pasal
tentang gembala, yakni Mazmur 23 & Yohanes 10.
Dua bgn Alkitab tsbut memberi gbran dasar sbb:
 Mengasihi domba-dombanya
 Menjaga
 Menuntun & memimpin.
 Menyediakan.
 Menghadirkan diri
 Memiliki hubungan secara pribadi
 Mengenal dgn baik.
 Rasa aman
 Rasa memiliki
 Mengorbankan hidupnya demi domba-dombanya.
 Kesatuan & kerjasama antara gembala dan domba.
• Ketika gembala mengasihi & memimpin
domba2nya domba2nya akan mengikutinya
dengan ketaatan & kerelaan.
• Gembala tidak menggunakan tongkatnya untuk
memukul dombanya tetapi melayani mereka
demi kepentingan dombanya tersebut.
• Yesus berkata Aku mengenal domba-Ku dan
domba-Ku mengenal Aku..... (Yoh. 10:14, 27).
• Untuk melayani secara efektif gembala harus
mengenal anggotanya dan mengetahui
kebutuhan mereka secara pribadi.
Pendeta sebagai pelayan harus:
1. Memiliki pelayanan pribadi, memelihara dan men-
jaga para jemaat di dlm gereja krn Tuhan telah
mempercayakan kepadanya (1 Pet. 5:1-4)
2. Memperlengkapi dan melatih dombanya untuk
melakukan pelayanan praktis kepada org lain di
bawah pimpinan dan pengawasannya (Ef. 4:11-12;
2 Tim. 2:2). Yang harus diperlengkapi dan dilatih
terutama ialah: para penatua, para majelis/deaken
dan para pengerja sukarelawan. Setiap pelayan
Tuhan memiliki fungsi dan peran yg berbeda utk
memperlengkapi kaum awam. Seorg pdt harus
melihat dirinya sbg pelengkap, pelatih bagi org lain
(Fil. 4:9).
Ada beberapa bidang pelayanan khusus yg perlu
dilakukan oleh seorang pendeta seperti:
A. PELAYANAN KEPADA ORANG SAKIT (HAL. 46)
Mengapa org sakit hrs digembalakan?
1. Supaya cepat sembuh.
Prof. Roscam Abbing membedakan 5 jalan
kesembuhan:
a. Istirahat dan makanan yang baik.
b. Melalui obat-obatan.
c. Karena perubahan sikap batin si sakit
d. Roh Kudus bisa mengubah sikap batin seorg
sakit, sehingga mengalami sukacita dan damai
sejahtera serta penuh pengharapan.
e. Kesembuhan langsung dari Tuhan (Mujizat).
2. Supaya si sakit yg tdk sempat ke gereja dapat men-
dengar Firman (supaya ia tetap merasan sbg angg.)
3. Supaya si sakit tetap tinggal dekat pada Tuhan.
Ada 3 tujuan penggembalaan kepada orang sakit
menurut Roscam Abbing:
a. Supaya si sakit tetap hidup beriman.
b. Supaya iman si sakit diperdalam.
c. Supaya iman si sakit berbuah dlm situasi sakitnya.
B. PELAYANAN KEDUKAAN
Jikalau ada anggota jemaat meninggal, pdt harus
mengekspresikan kasih & simpati Kristen kpd yang
sedang berada dlm dukacita (Rm. 12:15). Kematian
& penguburan sering menjadi sarana Penginjilan.
Beberapa petunjuk untuk melayani orang
Berdukacita karena kematian anggota keluarga
nya:
1. Jika mendengar ada anggota jemaat meninggal,
segera menghubungi/datangi keluarga mereka.
dampingi selama beberapa waktu.
2. Mengijinkan mereka mengekspresikan dukacita
dengan air mata.
3. Nyatakan kasih yang tulus, simpati dan kasih
Allah bagi mereka.
4. Membagikan ayat2 Alkitab yang cocok dan
berdoa bagi mereka.
5. Jangan menggunakan ungkapan agamawi dan
menampakkan diri se-olah2 menjawab semua
pertanyaan mereka.
6. Setiap kebaktian yg diadakan merupakan
kebaktian penghiburan u/menguatkan kluarga
yang ditinggalkan.
7. Usahakan banyak mendengar ketika sedang
menemani mereka, berikan empati yang
mendalam.
8. Cari tahu sebanyak mungkin org yg meninggal,
ambil hal2 positif dari hidupnya utk dituangkan
dalam khotbah penghiburan,shgga jadi teladan
untuk yang hidup
9. Setelah selesai penghiburan jangan berpikir
telah selesai, perlu follow up bagi keluarga yang
berduka.
10.Jika dlm ibadah penghiburan ada banyak yang
datang belum mengenal Kristus dpt dilakukan PI
(Pengkh. 3:1-14; 12:13-14; KPR 17:22-31).
Petunjuk mengenai acara ibadah dlm pemakaman:
1. Jadikan upacara penguburan singkat, sekitar 30
mnt saja termasuk pujian, firman Tuhan dan doa.
2. Gunakan lagu-lagu dan hymne yang cocok dan
sampaikan, khotbah singkat, jangan panjang lebar.
3. Bacalah ayat-ayat yg relevan: Maz. 23; 116:15-
16;Ayub 1:20-21; Yoh. 14:1-4; Rm. 8:28-39
(lengkapnya lihat halaman 48).
4. Ungkapkan hal yang positif mengenai orang yang
meninggal, namun jangan memuji secara
berlebihan.
C. PELAYANAN PENGGEMBALAAN PD KAUM MUDA
Latar belakang penyebab timbulnya persoalan remaja
generasi muda, menurut Peter Wongso adalah sbb:
1. Meningkatnya pengetahuan.
2. Ketidakseimbangan jiwa kehidupan mns dengan
materinya. 3 macam keadaan ttg materi masa kini:
a. Kaya raya: fasilitas kenikmatan tdk seimbang dgn
keadaan jiwa.
b. Pertengahan: fasilitas lumayan, tapi belum kaya
raya.
c. Kekurangan: belum dpt memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, sehingga timbul pertentangan
3. Pertentangan antara sosialisme & demokrasi.
4. Kejahatan sosial yang semakin meluas.
5. Kehancuran moral dan etika.
6. Kegagalan program pendidikan.
7. kepadatan penduduk & perbedaan mencolok anta-
ra miskin & kaya di dlm kota, menimbulkan bahaya
persaingan yg besar, mementingkan diri sendiri &
individualisme.
8. Reaksi kehidupan mekanik.
9. pergolakan politik internasional.
10 Kemajuan pesat di bdg ilmu pengetahuan.
11 Penyangkalan terhadap kewibawaan.
12 Kegagalan pendidikan di sekolah maupun RT.
13. Timbulnya eksistensialisme. Menekankan
humanisme atau antropologisme (hal. 49).
14. Ketidakteraturan perubahan jaman.
Selayang pandang atas keadaan kaum muda di luar kekristen-
An. Umumnya kaum muda akan bingung akan arah kehidupan
mereka:
1. Ada yg tekun belajar, terbenam dlm ilmu pengetahuan,
acuh tak acuh terhdp berita dunia, negara dan Allah.
2. Ada yg meniru kehidupan cara barat, menuntut kenikmatan
materi, shgga berpakaian aneh2.
3. Ada yg membiarkan diri dlm pepasifan, tdk berusaha men-
ri kemajuan, keluar masuk tempat dansa dan kaum hippies.
4. Ada yang membentuk gang, merampok dgn kekerasan,
hidup dlm kegelapan atau dgn keributan u/melampiaskan
keinginannya & menunjukkan kedewasaannya.
Selayang pandang keadaan kaum muda dlm gereja:
1. Pemuda yg pandai umumnya melanjutkan pelajar-
an ke luar negeri, shgga dirasakan kurang penerus.
2. Pemisahan antara org dewasa & kaum muda.
3. Kebaktian & majalah kristiani tdk dpt menarik
minat kaum muda.
4. Kebaktian minggu hanya krn terikat pada nikah.
5. Biasanya pemuda yg baru masuk gereja sangat
berkobar-kobar & terlibat dlm pelayanan.
6. Cara kebaktian pemuda/i perlu dikoreksi.
7. Apabila gereja tdk mampu mencukupi kebutuhan
rohani kaum muda, akan terjadi ketdkpuasan yg
menimbulkan keinginan utk meninggalkan gereja.
Instrospeksi terhdp pelayanan kaum muda dlm gereja
1. Dibimbing sesuai umur, spy memp.landasan FT kuat
2. Selesaikanlah masalah remaja, lepaskan mereka
dari kebingungan.
3. Dengan bijaksana manfaatkan karunia kaum muda,
serta memupuknya.
4. Pembagian tugas merata supaya tdk ada orang yg
terlampau berat dan tdk ada yg terlampau ringan.
5. Melatih dan memajukan bakat kepemimpinan
kaum muda.
6. Pelayanan kaum muda harus bersemangat,
sistimatis, berpandangan luas, kreatif dan ada ide-
ide yang baru. (halaman 51).
Tugas mendesak gereja masa kini:
1. Ada pembimbingan kaum muda mengumpul-
kan pendpt bagi perkembangan kaum muda.
2. Gereja kerjasama dengan Sekolah Theologia
dalam mendidik tenaga khusus.
3. Mendorong kaum muda/dewasa spy saling
mengerti, saling percaya & saling menghargai.
4. Perhatikan pelayanan literatur.
5. Seminar2 khusus membahas masalah pemuda
6. Mempertinggi ilmu pengetahuan, kepandaian
para penginjil&mendorong mrk dlm bersekutu
Beberapa pedoman u/membina kaum muda:
1. Mulailah dgn mengasihi mereka & jangan mera-
sa takut terhadap mereka, krn mrk terus terang
& idealis, jadi hrs jujur, tulus & jangan berkedok.
2. Belajar menjadi pendengar yg baik. Memang kri-
tik & usul mereka suka aneh2, namun hrs sabar.
3. Doakan kaum muda di gereja Anda.
4. Biar anak2 muda membuat rencana mrk sendiri.
5. Sgl sesuatu dlm pelayanan pemuda punya tujuan
rohani. Setiap kegiatan hrs punya dampak rohani
6. Kebersamaan Anda bersama kaum muda meru-
pakan modal berharga u/masa depan gereja.
7. Cari keterangan paling baru ttg mereka. Kapan
mrk HUT, ujian, naik kelas, jadi bintang kelas, dll.
8. Jika kaum muda sulit dijangkau dan dibimbing,
tetap layani dengan kasih.
9. Berusaha spy program kaum muda direncanakan
sedini mungkin, rencanakan kegiatan yg variatif.
10. Jangan mudah menjadi gundah hati, krn sering-
kali anak muda menjengkelkan & sulit dibimbing,
tetapi justru merekalah yg berhasil pd masa yad.
11. Kumpulkan buku & majalah yg memuat bahan2
yang berguna demi membina kaum muda.
12. Ajari mereka cara untuk memenangkan jiwa.
D. PELAYANAN PENGGEMBALAAN TERHADAP LANSIA

1. Banyak keluhan ttg macam2 penyakit, tanda tubuh mrk


semakin menjadi lemah.
2. Harapan u/sembuh makin kecil, pergumulan terhdp pe-
rasaan takut mati ada dlm hati maupun terang2an, krn itu
gembala hrs menghibur mrk dlm pergumulan ini.
3. Bimbing mrk kpd penyerahan sejati kpd Yesus Kristus.
4. Perlu kunjungan teratur, sekali sebulan dpt delegasikan.
5. Tiap kunjungan ada nyanyian, FT, &doa utk keluarganya.
6. Kpd org tuli perlu ditulis di atas kertas apa yg ingin
diucapkan oleh gembala sidang.
7. Bila dpt berkomunikasi, sampaikan perasaan dgn tulus
dan kasih Anda.
8. Bila punya tape recorder, dpt merekam khotbah utk mrk
E. PELAYANAN PENGGEMBALAAN
TERHADAP ORANG SULIT
1. Hadapi dlm suasana kasih.
2. Berusaha melayani mereka sebatas kemampuan
jangan sampai menimbulkan kepahitan.
3. Kebanyakan aneh2 krn ingin mencari perhatian.
4. Jika hrs berkhotbah bagi mrk, janganlah takut.
5. Hadapi para pengritik dgn kasih & terus terang,
minta hikmat Tuhan dlm menghadapi mereka.
6. Bila menghadapi surat kaleng/gelap yg menginti
midasi abaikan saja.
7. Jika ada jemaat yg mau keluar, hampiri dgn baik.
8. Jika org ini bersikeras u/keluar sekalipun Anda
sudah berusaha menyelesaikan masalahnya, jangan
Anda paksakan utk kembali ke persekutuan/gereja.
9. Kadang ada keluarga2 atau kelompok2 eksklusif di
dalam gereja, janganlah memihak kepada salah satu
kelompok, berdoa supaya Tuhan mengubah hati
mereka.
10. Ada orang yang punya tafsiran aneh dalam satu
ayat dan mempengaruhi orang lain untuk percaya
hal yang sama. Berundinglah dengan dia dan
jelaskan kekeliruannya. Jika ia menolak dan
tafsirannya itu dapat membahayakan jemaat, beri
kepadanya disiplin/teguran gereja.
PASAL SEBELAS (11)
PENGGEMBALAAN DALAM
PERNIKAHAN DAN PERCERAIAN
A. PENGGEMBALAAN BAGI YANG AKAN MENIKAH
Persiapan pernikahan memberi kesempatan Pdt .
melayani calon mempelai secara rohani & emosi
agar mereka memiliki komitmen yg benar setelah
memahami makna pernikahan Kristen. Adat perni-
kahan sangat beragam, tetapi sekarang hal itu
menjadi upacara universal. Penekanan yg kuat ter-
hadap pernikahan “di dlm gedung gereja” diban-
dingkan dilaksanakan di tempat lain, tdk alkitabiah.
Pernikahan alkitabiah
merupakan perjanjian
komitmen perjanjian seumur
hidup di hadapan Allah dan
manusia antara seorang pria
dan seorang wanita yang tidak
sempurna, namun masing-
masing berusaha dan
mengusahakan yang terbaik
bagi yang lain. Ayat-ayat kunci
untuk pernikahan: Kej. 2:20-25;
Ul. 24:1-5; Kidung Agung; Mal.
2:13-16; Mat. 19:1-12; Roma
7:1-3; 1 Kor. 7:1-40; Ef. 5:18-33;
Ibr. 13:4; 1 Pet. 3:1-7
Beberapa petunjuk untuk mempersiapkan
pemuda & pemudi masuk dlm pernikahan:
1. Persiapan umum berupa teladan dari cara
hidup gembala sidang serta pelayanan FA.
• RT gembala sidang, pdt & pelayan Tuhan hrs
menjadi teladan yang terlihat bagi jemaatnya.
• Siapkan suatu rangkaian khotbah tentang
pernikahan & RT. Sangat efektif jika pembahas
an ini diberikan dlm ibadah kaum muda. Sedia
kan pula buku-buku, kaset dan VCD ttg perni-
kahan Kristen dlm perpustakaan di gereja.
2. Persiapan khusus utk pasangan pemuda/i yang
sudah siap merencanakan pernikahan:
• Buatlah jadwal u/pertamuan dgn pasangan yang
akan menikah (konseling pranikah wajib diikuti).
• Galilah & selesaikan masalah yg ada di antara
mereka agar tdk jadi sumber keributan hari nanti.
• Dorong mereka agar sering berdoa & membahas FT
bersama, selama masa persiapan, agar terbiasa
ketika sudah menikah.
• Jika ada yg menikah krn “kecelakaan”, maka hrs ada
tindakan2 khusus. Temui mereka utk pertobatan dan
menerima pengampunan dari Tuhan.
• Jika pasangan darurat ini tdk mau nikah, hrs diper-
timbangkan mengenai anak mrk (cari cara terbaik).
Pendeta yang memimpin upacara pernikahan harus
mengingat hal ini:
1. Tdk baik seorg beriman menikah dgn org yg tidak
beriman (2 Kor. 6:14-18; 1 Kor. 7:12-16; 7:39-40).
2. Pdt. juga hrs memiliki pandangan pribadi yg jelas
mengenai perceraian, pernikahan ulang, dan apa-
kah ia akan melayani mereka yg bercerai atau tdk.
Ini akan menolong dlm konseling keluarga dengan
mereka yang memiliki masalah pernikahan.
3. Pendeta hrs memiliki wkt yg cukup utk konseling
pranikah (bgn khusus) atau bertunangan. Konseling
pranikah harus berfokus pada:
• Menegaskan kepastian keselamatan kepada dua
belah pihak.
• Menanyakan latar belakang & hubungan keluarga
agar tidak menimbulkan masalah pernikahan.
• Menegaskan kpd kedua mempelai untuk mengam
bil komitmen agar mengasihi Allah & sesama.
• Melihat kedewasaan rohani dan kestabilan emosi
dari keluarga.
• Menjelaskan tujuan pernikahan menurut Allah,
dan menunjukkan bahwa Allah membenci
perceraian (Mal. 2:16).
Intisari Konseling Alkitabiah Bagi Yang akan Menikah:
 Saling menghargai & bertanggungjwb sbg suami istri.
 Konsep alkitabiah mengenai kasih terfokus pd komitmen
utk mengasihi Allah dan sesama.
 Mrk hrs meninggalkan keluarga msg2 & bersatu dgn
pasangan hidupnya agar menciptakan keluarga yg baru.
 Peranan & fungsi suami-istri yang berbeda.
 Kenikmatan hubungan seks dlm pernikahan yg diajarkan
Alkitab & melarang perzinahan & ketdksetiaan.
 Menikmati bersama suka-duka dlm pernikahan.
 Menerima keberadaan bersama.
 Konflik, hrs diselesaikan dgn baik, solusi & pengampunan.
 Mempergunakan keuangan dgn baik.
 Saling bertumbuh secara rohani & doa bersama
 Peranan suami-istri terhadap anak-anak
 Belajar bgm menciptakan suasana pernikahan yg segar
4. Upacara pernikahan tergantung pd kebudayaan,
namun harus:
o Berfokus pada Yesus dan dua mempelai itu.
o Menghormati Allah dan gereja.
o Ada nyanyian dan pembacaan Alkitab yang sesuai.
o Jangan mengkhotbahkan atau jangan mengadakan
konseling pranikah pada upacara pernikahan.
o Jadikanlah sbg suatu perayaan yang penuh sukacita
Karena ditetapkan dan diberkati oleh Allah.
o Harus dilihat sebagai pelayanan yang kudus.
• Urutan-urutan persiapan pernikahan secara khusus
1. Konseling pernikahan. Beri daftar pertanyaan.
2. Bila berbeda agama, perlu diinjili.
3. Sudah melakukan hubungan suami-istri atau
belum?
4. Surat dari gereja peneguhan/pemberkatan
pernikahan.
5. Mendaftarkan diri ke Kantor Catatan Sipil (apabila
hanya akte Nikah dari gereja, ini belum dianggap
secara syah, yang layak disebut suami-istri, oleh
karena adanya surat dari kantor catatan sipil, jadi
secara “the yure” syah adalah di kantor catatan
sipil). Akte gereja sbg bukti telah diberkati gereja.
Pandangan Warren W. Wiersbe ttg pernikahan
darurat:
 Masalah pernikahan darurat, contohnya karena
telah terjadi kehamilan sebelum menikah.
 Umumkan bahwa Anda tdk akan meneguhkan
pernikahan siapapun sebelum memberi penyuluhan
kepada kedua mempelai terlebih dahulu.
 Bila timbul keadaan darurat pertimbangkan situasi
dan kondisinya dgn teliti, lalu bertindak sesuai
dengan rencana Tuhan.
 Dalam menghadapi masalah “pernikahan darurat
itu, tanggung jwb Anda yg pertama, adalah bantuan
rohani utk ke dua org yg bersangkutan, & pd
pelayanan keluarga mereka masing-masing
Apakah mereka memang harus menikah?
 Jika mereka sudah merencanakan pernikahan dan
rupanya cukup cocok, seorg dengan yang lain,
sebaiknya mereka segera menikah.
 Apakah kemungkinan bahwa kehamilan di luar
pernikahan itu justru pertanda adanya sesuatu yang
kurang beres dlm hubungan mereka berdua?
 Seandainya mereka tdk menikah, haruslah ada
pertimbangan matang tentang masa depan bayi itu.
 Kadang2 lebih baik jika bayi yang dilahirkanndi luar
pernikahan itu diangkat oleh sepasang suami istri
Kristen yg sungguh2 mau menerima dia.
 Kalau pemuda/i itu tdk mau mengaku salah, perlu
pertimbangan utk melakukan disiplin gereja.
B. PENGGEMBALAAN BAGI YANG BERCERAI
Sangat disayangkan apabila ada jemaat yg cerai dan
menikah lagi setelah itu. Bila ada pasangan jemaat
yang akan bercerai:
1. Gembala sidang memanggil mrk bicarakan hal ini:
 Bgm pandangan FA terhdp perceraian (Mat. 2:16).
 Apa akibat dari perceraian itu: kpd suami, istri,
anak-anak, harta milik, gereja, dll.
 Komunikasi berkali-kali agar cinta kasih dipulihkan.
 Bila terpaksa, anjurkan berpisah dulu utk sementa-
ra wkt agar dapat merenung lebih dalam, tetapi
jangan bercerai terlebih dahulu.
2. Bila terjadi perceraian.
 Tetap mengasihi,membimbing utk tdk menikah dulu
- sebab ada kemungkinan utk bersatu (rujuk)
- memikirkan akibat cerai, dan mulai beradaptasi.
3. Menikah lagi.
 Walaupun kita perlu menganjurkan agar org yg te-
lah bercerai sedpt mungkin utk tdk menikah lagi, na
mun setiap kasus hrs dibahas secara khusus.
 Kasihi, dan bimbing walaupun kita tdk setuju hal itu
 Pernikahan kembali bisa dipertimbangkan apabila:
1. Salah satu pasangan telah meninggal dunia.
2. Salah satu pasangan telah menikah kembali
dengan orang lain.
3. Orang itu diceraikan karena perbedaan agama
oleh pasangannya
4. Pasangannya hidup terus-menerus dlm perzinah-
an yang mengakibatkan terjadinya perceraian.
 Bila dinikahkan lagi buat surat peneguhan gereja.
Mengenai apakah pernikahan mereka yang kedua
harus diteguhkan atau tidak Anda harus benar-
benar yakin akan bimbingan Tuhan. Jangan sampai
kita meneguhkan pernikahan yang Tuhan tidak
restui, demikian pula sebaliknya.
 Jangan tergesa-gesa menikahkan orang yang belum
Anda kenal.
PASAL 12
PENDETA SEBAGAI KONSELOR
A. DASAR ALKITABIAH UNTUK KONSELING.
Konseling merupakan tugas seorg pendeta dalam
memberikan:
1. Nasehat: untuk persoalan tertentu, isu2, dsb.
2. Saran, langkah-langkah atau rekomendasi: utk
dipilih oleh yang bersangkutan.
3. Bimbingan utk memberi pengetahuan kebenar-
an & pengalaman. Ayat yg berkaitan: 2 Sam.
16:15-17; 1 Raja 12:1-15; 2 Taw. 8:10-12; KPR
5:33-40.
Konseling Alkitabiah memberi pimpinan kepada
seseorang untuk:
 Mencapai kesimpulan yg benar dari sudut pandang
Allah.
 Meresponi dgn tepat dgn ayat-ayat Alkitab.
 Mengubah kelakuan/atau cara berpikir sesuai FA.
 Mengingatkan tujuan tanpa membuat
kesalahan/kekeliruan.
 Memimpin untuk bertumbuh secara rohani
 Menyelesaikan persoalan dengan prinsip2 Allah.
Sebelum mengkonseling, Pdt hrs menyadari:
 Allah adalah sumber kebenaran & hikmat. Dialah
konselor agung. Dan.2:20-23;Yes. 9:6;40:13-14.
 Ia hrs bergantung pd RK sbg pendamping konselor
yg akan memberikan hikmat &membimbing pada
kebenaran. Yoh. 14:15-17; 16:13;1 Kor 2:10-16.
 FA memiliki sgl kebenaran & hikmat yg diperlukan
oleh pdt sbg konselor utk keperluannya. Mz.19:7-
14; 119:1-5; 1 Kor 4:6-7; 2 Tim 3:15-17.
 Tujuan konseling hanya dpt direalisasikan jikalau
org tersbut mengambil tindakan tepat. Yoh.13:17.
 Ketika org datang kpd pdt sbg seorg pemimpin ro-
hani yg memberikan nasehat.Pdt bicara u/Tuhan.
B. PRINSIP ALKITAB UNTUK KONSELING.
Sebagai seorg konselor, pdt bertanggung jawab utk:
 Mendengarkan
 Menasehati
 Memperingatkan
 Melatih/mengejar
 Mendorong/memotivasi
 Mengoreksi dan menegur
 Menghibur dan melindungi.
 Mengarahkan konseli utk melihat masalah/kondisi-
nya dari sudut pandang Allah.
 Berbicara dengan penuh kasih.
 Memimpin & mengarahkan konseli utk mendpt jwb
an/solusi yg sesuai FA.Kol 1:28-29;3:15-17;2 Tim.11-14
Apakah konseling yang sebenarnya itu? Konseling
alkitabiah adalah:
 Tidak memberitahukan apa yang harus dilakukan
dan tidak dilakukan.
 Tidak memaksa pendapat pribadi kita untuk orang
lain.
 Tidak meyakinkan orang bahwa konselor sendiri
yang benar.
 Tidak memberikan nasehat yang bertentangan
dengan firman Allah.
 Tidak menawarkan sesuatu yang akan menguntung-
kan pribadi konselor
Beberapa prinsip-prinsip dasar untuk konseling:
 Berdoa sebelum memulai & sesudah konseling.
 Mendekati konseli dgn roh rendah hati dan
bergantung pada Allah.
 Meyakinkan mrk utk penyerahan totalpd kebenaran
 Selalu mendengar dengan peka dan meresponi
ketika berkomunikasi.
 Usahakanlah menemukan jalan keluar dari masalah
yang didiskusikan.
 Meyakini bahwa firman Allah akan memberikan
jawaban setiap masalah.
 Mengaplikasikan kebenaran Firman dengan penuh
kasih untuk solusi itu.
 Menasehati orang itu dengan beberapa pilihan yg
baik berdasarkan firman Allah.
 Meyakinkan bahwa orang itu hrs mengambil
keputusan/tindakan yang benar.
 Perhatikan keinginan utk bunuh diri dan tanda-tan-
da kerasukan yang mempengaruhi konseli.
 Jangan memberikan konseling kepada lawan jenis
dengan pintu tertutup.
 Jangan terharu dengan lawan jenis secara emosi.
 Bila membahas masalah seks, tidak perlu
mengetahuinya secara detail.
C. PRAKTEK ALKITABIAH UNTUK KONSELING
Hal praktis yang diperlukan saat konseling:
1. Atur waktu untuk konseling. Usahakan jangan
menerima konseling yang menyita waktu
tanggung jawab keluarga.
2. Batasi waktu konseling tidak lebih dari 1 jam. Jika
pembicaraan belum tuntas, bagi dalam beberapa
sesi pertemuan.
3. Jikalau masalah keluarga, lebih baik berbicara
kepada suami/istri secara terpisah kemudian
keduanya, jikalau mereka mau.
Mengadakan session/pertemuan:
1. Sambut konseli dengan ramah, lalu buka pertemu-
an dgn doa. Pertemuan juga perlu ditutup dgn doa.
2. Meminta konseli untuk memberikan penjelasan
mengenai masalah yang dihadapi.
3. Mendengarkan dgn peka sambil meminta hikmat
Allah agar dapat menganalisa masalah dgn tepat.
4. Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengklarifikasikan hal yang dibahas dan mencoba
untuk mencapai akar persoalan itu.
5. Mengingatkan konseli bahwa Tuhan mengerti lebih
baik daripada kita.
6. Mencoba menentukan masalah yg berdasarkan pd:
 Perasaan/emosi yang tidak baik.
 Kelakuan atau hubungan yang salah.
 Pemikiran atau kepercayaan yang tidak benar.
7. Bangun hubungan yang baik dengan konseli
 Jangan menyerang/menghakimi konseli sec. pribadi
 Jangan beranggapan bhw pdt mengetahui sglnya.
 Jangan memberikan jwban teologis tapi tdk praktis
 Jangan memberi pengalaman pribadi sbg standart
kebenaran.
 Jangan merasa kita lebih suci daripada konseli.
 Jangan rendah diri krn konseli org kaya/berpangkat.
8. Nyatakan kebenaran dalam kasih dan tunjukkan Firman
yang relevan baginya.
Jikalau persoalan adalah berdasarkan pada:
1. Perasaan/emosi yang salah.
 Menghadapkan konseli dgn solusi dari prinsip FT.
 Mengingat bahwa ketentraman datang dari hubungan
baik dengan Kristus.
 Menunjukkan kpd mereka kenyataan situasinya.
 Menolong mrk utk melihat dr sudut pandang Allah.
 Mendorong mrk utk bertindakdlm iman&kebenaran
2. Tingkah laku yang salah.
 Tunjukkan kelakuan yg salah berdasarkan FA dan
menasehati/koreksi kelakuan mereka menurut FA.
 Dorong konseli agar komitmen utk mendisiplinkan peru
bahan kebiasaan mereka.
 Tentang mrk utk bergantung pd kuasa Roh Kudus.
 Mengingat bhw sesuatu yg salah tetap salah. Im 18:1-5
3. Pikiran/kepercayaan yang salah.
 Menunjukkan pola pikir atau kepercayaan yg tdk
alkitabiah.
 Menginstruksikan mereka dari FA tentang cara
berpikir yang benar mengenai situasi itu.
 Mengingatkan utk memperbarui pikiran dgn Firman
 Mengajarkan mereka mengenai nilai diri yang
berharga dalam Kristus.
 Sadarkan bahwa pikiran yang salah menyebabkan
kelakuan yang salah.
 Keadaan/situasi pd umumnya tdk menyelesaikan
masalah, jadi penting adalah pembaruan pikiran. 1
Kor.2:12-16; Yes.55:8-9; Rm. 8:5-8; 2 Kor.10:4-5;
Fil.4:6-9; 10-13; 1 Pet. 1:3-5; 2 Pet. 1:2-4.
Beberapa petunjuk umum:
1. Lihat akar dosa dari masalah, dan pimpin konseli
untuk mengakui dosa, memohon ampun, bertobat
dan lari dari dosa. Maz. 51:1-17; 1 Yoh.1:5-9.
2. Mengingatkan konseli bahwa org percaya telah
dilepaskan dari kuasa dosa-mrk tdk perlu berbuat
dosa kecuali mrk mau melakukannya.Rm 6:1-2;8:12
3. Menunjukkan kpd konseli bhw pelayanan RK bera-
da dlm hidup org percaya & hadir dlm penyembah-
an. Gal. 5:16-25; Ef. 5:18, 20; Kol.3:15-17.
4. Menegaskan kuasa FA itu berguna utk:mengajar,
menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan serta
mendidik org dlm kebenaran. 2 Tim. 3:15-16; Ibr.
4:12; Maz. 19:7-14.
5. Konseli harus memusatkan pikirannya pd Kristus
dan tinggal dlm Kristus. Kol.3:1-4; Ibr.12:1-3; Mat.
6:33; Yoh.15:4-8; Gal. 2:20.
6. Konseli hrs mengenal dan mempraktekkan kebenar
an utk mendptkan jwban/jalan keluar. 2 Pet 1:5-9;
Yoh. 13:17.
7. Menegaskan kasih Allah, pemeliharaan dan per-
hatian secara pribadi kepada konseli. 1 Yoh.4:7-12; 1
Pet. 5:7.
8. Mengarahkan konseli utk saling mengasihi dan
saling melayani. Fil. 2:1-5.
9. Menerima rencana Allah yang sempurna. Walau-
pun kita belum memahami sepenuhnya. Mat.
16:21-23; Roma 8:28.
PASAL 13
PENDETA SEBAGAI PEMIMPIN
A. GAMBARAN PEMIMPIN ALKITABIAH.
Alkitab secara jelas memberikan gbran tentang se-
seorang pemimpin dalam gereja. 1 Tim.3:4-5; 5:17;
Tit. 1:5; 1 Tes.5:12; 1 Pet.5:1-4; Ibr. 13:7, 17 (ayat yg
berhubungan dgn gembala, sbg pemimpin, adminis-
trator, org yg mengatur, menuntun dan mengawasi).
Pemimpin rohani adalah orang yang:
 Dipisahkan Allah; Allah memberi petunjuk firman-
Nya. 1 Tim. 1:12; Tit. 1:5.
 Dipilih berdasarkan kerohanian yg berkualitas. Kel 18:21.
 Tunduk dan bertanggung jawab kpd Allah. Mat.28:
18-20;2 Kor.13:10; Ibr. 13:17; Rm. 14:4.
 Seorang hamba Tuhan bagi umat-Nya, utk tujuan
Allah, menurut cara Allah.Mrk.10:35-45;2 Kor 4:5.
 Dipisahkan untuk menjadi teladan hidup bagi jema-
at-Nya. Ibr. 13:7; 1 Kor. 11:1; 1 Tim. 4:12.
B. LARANGAN BAGI PEMIMPIN ALKITABIAH.
Seorang pemimpin rohani tidak boleh:
 Menjadi Tuhan atas umat dipimpinnya (janganlah
memerintah atas mrk seenaknya). 1 Pet.5:3; 2 Kor.
1:24. Tapi dgn cara melayani.
 Menjadi diktator tapi menangani segala hal dengan
roh yang lemah lembut.
 Menindas umatnya, tetapi menggunakan kuasanya
utk saling membangun & menguatkan. 2 Kor. 13:10.
 Memimpin org lain untuk mengikuti dirinya tetapi
mengikuti Kristus.
 Menunjukkan posisi atau menyombongkan diri. 1
Kor. 3:9; 2 Kor. 12:1-10; Gal. 6:13-14.
 Menyesatkan org dari kebenaran & prinsip firman
Allah. Yer. 23:13-14;Yes 3:12;Yak 3:1;Mat.23:14.
 Mengikuti nasehat org yg tdk beriman yg tdk sesuai
firman Allah.Maz.1:1-2;1 Raj 12:1-15;2 Tim.3:1-5; 1
Kor.15:31-35.
 Mengkompromikan kebenaran/prinsip firman Allah,
utk mendptkan keuntungan/posisi. 2 Kor. 4:1-2.
 Membandingkan kesuksesannya dgn org lain. 1 Kor
3:8; Rm.14:4;9:12;2 Kor.10:12-13. Seorg pemimpin
alkitabiah mengukur dirinya dgn Kristus bukan lain.
 Memimpin umatnya u/melayani tujuan pribadinya.
Seorg pemimpin alkitabiah memimpin umatnya utk
melayani tujuan Tuhan. Mrk. 10:42-45.
C. PRINSIP ALKITABIAH UNTUK KEPEMIMPINAN
Pemimpin Alkitabiah haruslah seorang yang:
 Mentaati & melayani Allah, bukan hanya manusia.
KPR.5:27-33. Seorang pemimpin alkitabiah harus
bertanggung kepada Allah.
 Mencari persetujuan Allah bukan manusia. Lukas
16:15; Gal. 1:10-11.
 Dihargai/dihormati oleh jemaat karena ia:
o Melayani dgn jujur dan setia. 2 Kor. 1:12
o Melayani dgn sungguh2,penuh kasih, sabar.2Kor 6:6
o Pekerja keras. 1 Tes. 5:12-14
o Hidup dgn beriman&memberi tladan hdp.1Tim 4:15
o Bertumbuh secara dewasa. 1 Tim. 4:15.
o Memperbaiki &melengkapi 1 sama lain. Rm.1:11-12
o Tdk mencari keuntungan dari org lain.Fil. 2:3-4
o Mendengarkan nasehat orang lain. Ams. 19:20.
o Menghargai perbuatan orang lain. Luk. 6:31.
o Mengajar & memimpin dgn baik. 1 Tim.5:17; 4:14.
 Mengutus atau menyerahkan tanggung jwb kpd org
yg beriman yg cocok/tepat dlm melakukan pekerja-
an pelayanan. Contoh:Musa.Kel.18:13-27. Org yang
dipilih sebagai berikut:
o Orang yang takut akan Tuhan.
o Memiliki kesetiaan,kemampuan & dpt dipercayai.
o Cakap mengajar firman Allah.
o Menunjukkan teladan hidup.
o Melatih orang lain untuk mengerjakan pekerjaan.
o Bertanggung jawab kepada pemimpin.
 Melihat dirinya sbg pelatih & memperlengkapi org.
lain. Seorg pemimpin alkitabiah akan melatih org yg
beriman u/pekerjaan Tuhan &membawa pelayanan-
Nya kpd orang lain melatih orang lain. 1 Tim.2:2.
 Melayani sbg team work & teman sekerja 2 Kor 1:24
8:23. Paulus menunjukkan dirinya sbg seorg pemim-
pin dgn penuh kuasa tetapi ia melibatkan org lain
dalam pelayanannya utk saling melengkapi. Jadi pe-
mimpin hrs mengajak org lain utk menjadi satu tim
dalam pelayanannya. Nehemia 2:11-12.
 Mencari nasihat & memberi nasihat seperti seorg
beriman. 2 Taw.32:1-3; Ams. 19:20; 2 Kor. 8:10.
 Berlaku bijaksana berdasarkan fakta.Neh. 5:1-13; 1
Sam. 23:1-5. Seorg pemimpin hrs berpikir sec.benar
 Memimpin dlm kuasa Allah bukan kuasanya diri sen
diri. 2 Kor. 3:4-6; 13:4; Kol. 1:28. Seorg pemimpin yg
memimpin dgn kekuatan sendiri tdk akan produktif.
 Firman Allah menjadi penuntun hidupnya. 1 Kor. 3:
4-6; 1 Tes. 4:15. Bukan apa kata manusia, tetapi apa
kata Tuhan itulah kebenaran yang dia ikuti.
 Melayani dgn roh lemah lembut. KPR.20:19; 1 Kor
3:5-7.
 Memiliki roh pengajaran.Mat.11:29;Fil.3:12;4:12-13
 Memberikan hormat dan kemuliaan utk Tuhan akan
apa yang telah dicapai dalam pelayanan kita. 2 Sam
5:12; Roma 15:17-18.
D. PRAKTEK KEPEMIMPINAN ALKITABIAH
Pendeta Sebagai Pemimpin Dalam Rumah
Perananan pdt sbg pemimpin rohani di dalam rumah-Nya
merupakan panggilan tertinggi & kesempatan yg besar.
Pemimpin rohani hrs memiliki wkt utk hidup bersama-
sama dengan keluarga.
1. Terhadap Istrinya.
• Ia hrs mengejar perkararohani kpd istrinya. 1 Kor.
14:33-35.
• Mencukupkan kebutuhan jasmani & menciptakan sua-
sana aman yang stabil dalam keluarga. 1 Tim. 5:4, 8.
• Mengatur keluarganya dengan baik. 1 Tim. 3:4-5.
• Menghargai istrinya & menghormati sebagai seorang
pendamping dalam pelayanan hidupnya. 1 Pet. 3:7; 1
Kor. 9:3-6; Mal. 2:14.
• Melayani & mengasihi istri seperti Kristus mengasihi
gereja-Nya. Ef. 5:25-33; Ams. 18:22.
• Setia & memenuhi kebutuhan biologis istri.1 Kor. 7:1-6
• Memimpin dgn penuh kasih. Kol.3:18-19; Ef. 5:21.
Istri pendeta harus melihat dirinya sebagai seorg
pendamping yg sepadan dengan suami yang diberi-
kan Allah baginya. Hal ini akan menjadikan istri
seorang yang produktif dalam rumah dan dapat
membesarkan serta mendidik anak-anaknya dengan
baik. 1 Pet. 3:1-7; Tit. 2:3-5. Bagian Alkitab yang
perlu dipahami dan dilaksanakan oleh istri pendeta
termasuk: Ams. 31:10-31; 1 Tim. 2:9-15; 3:11.
2. Terhadap anak-anaknya.
 Mengingat bhw mereka adalah anugerah Tuhan &
milik Tuhan. Maz. 127; Mat. 18:1-5.
 Mengajar anak-anak u/mengasihi Allah & mentaati
kebenaran firman Allah. Im. 6:1-9; Ef. 6:4.
 Membesarkan, memelihara & melatih anak dalam
ajaran Tuhan. Kej. 18:19; Ams. 22:6. seorg anak didi
dik dgn firman Allah tdk menyimpang dr jaln Tuhan.
 Mendorong mrk utk mencapai kemampuan & karu-
nia mrk bagi Tuhan. Ams. 4:10-19; 3:1-10.
 Mendisiplinkan & mengoreksi mrk dlm kasih utk ke-
baikan. Ams. 3:11-12; 23:13-14; Ibr.12:5-11.
 Mendoakan pertumbuhan rohani mrk. Ayub 1:4-5.
 Memimpin mrk u/menghargai org tua & menghor
mati sgl otoritas. Kel. 20:12; Ef. 6:1-3; Ams 7:1-2;
23:22; Tit. 3:1-3
 Memperhatikan & mengontrol mrk u/tdk mlakukan
kekerasan/pemberontakan. Ams. 4:1-6; 22:15; 1
Tim. 3:4; Tit. 1:6.
Pendeta Sebagai Pemimpin Dalam Gereja.
1. Dalam Kebaktian.
Seorg pdt hrs memperkembangkan atmosfer/suasa-
na yg baik dlm kebaktian gereja. Khususnya pujian &
penyembahan yang murni.
2. Baptisan Air.
 Seorg pdt. Hrs melakukan pelayanan baptisan air,
krn itu adalah perintah Tuhan Yesus (Mrk 16:15-16).
 Sedpt mungkin lakukan baptisan selam sebab itu hal
yg tepat u/menggambarkan kenyataan rohani dlm
firman Allah & dipraktekkan dlm PB.
 Memberikan konseling mengenai dasar kekristenan
terutama menyangkut keselamatan & baptisan air.
Dibimbing spy mrk mengerti arti baptisan air itu.
 Membaptiskan mrk sesegera mungkin setelah me-
nerima keselamatan, ketika pengalaman msh segar.
 Baptisan merupakan pengakuan kpd umum & keta-
atan pd Kristus. Pd beberapa denominasi sbg syarat
keanggotaan jemaat.
 Menggunakan kolam dlm gereja jika memungkinkan
 Meminta angg. jemaat terlibat dlm baptisan.
 Memastikan pakaian yg tepat/cocok & sopan.
 Mengatur ruang ganti setelah baptisan.
 Mengundang teman/sdr u/menghadiri baptisan air
 Keselamatan tdk bergantung pd baptisan air.
 Tdk melakukan baptisan bayi, sebaiknya diserahkan
 Melakukan baptisan darurat kpd org tdk beriman yg
hampir mati tdk dibenarkan. Jelaskan pd keluarga.
3. Perjamuan Kudus (PK).
• Sakramen perjamuan ditetapkan o/Tuhan Yesus
sendiri (Mat. 26:26-29;Mar.14:22-25;1Kor.11:23-26)
• PK dipimpin o/pdt dpt dilakukan di dlm/luar gereja,
baik dlm ibadah minggu atau ibadah khusus.
• PK dpt dilakukan dgn cara:
-jemaat datang ke meja perjamuan/ke mimbar.
-para majelis mendatangi jemaat dgn roti & anggur
-peralatan tergantung yg ada, yg penting simbol tbh
& darah Kristus(roti/krakers, anggur) dpt digunakan
• Mengingat dlm pikiran bahwa PK:
- tdk dpt menyelamatkan
- yg terlibat hrs betul2 bertobat & percaya Yesus Kristus
- utk memperingatkan korban YK di kayu salib
-ini merupakan kebaktian perayaan penuh sukacita.
-merayakan PK spy menjadi 1 tbh Kristus dg jemaat
• Pelayanan hrs meliputi:
-berfokus pd pribadi & karya Kristus.
-menyanyikan lagu-lagu yang tepat.
-berdoa, dan pengakuan dosa (Mz.51, 130:23-24)
-pembacaan firman Tuhan (1 Kor. 11:17-32)
Pandangan berbagai aliran tentang PK:
1. Konsep perjamuan dari Roma Katolik. Mereka per-
caya “Transubstansi”, yi. Roti & cawan setelah di-
berkati pastor berubah jadi tbh & darah YK.
2. Konsep perjamuan dari Martin Luther. Dia tdk
setuju dgn konsep Transubstansi Katolik.
3. Konsep perjamuan dari Zwingli (PK hanya lambg)
4. Konsep PK Calvin. Lambang persekutuan org
percaya dengan Kristus.
5. Konsep Pentakosta yg ekstrim. Roti & anggur di-
anggap punya kekuatan magis utk menyembuhkan
penyakit & mengusir setan (bisa dialami), tapi tdk boleh
dianggap oleh roti & anggur itu.
4. Penyerahan Anak.
FT tdk mengajarkan baptisan anak, tetapi mengajarkan
penyerahan anak. Yang harus ditekankan ialah:
 Org tua menyerahkan anaknya kpd Allah.
 Komitmen ortu u/membesarkan anak&mendidik dl
Tuhan
 Komitmen grj hrs terfokus mendukung & memelihara
iman anak & orang tua.
 Kebaktian berkesempatan mengajar prinsip&nilai alkitabiah
5. Kebaktian Khusus.
ada banyak kesempatan utk mengadakan kebaktian
khusus dlm greja u/membangun kerohanian jemaat
Pendeta sbg Pemimpin di atas & di antara Ang Jemaat
Sbg pemimpin pdt hrs memberikan contoh di dalam
Gereja kepada anggota jemaat.
• Setiap anggota gereja adalah pelayan Kristus
• Stiap jemaat memiliki nilai kontribusi sbg tbh Kristus
• Para angg. gereja saling membutuhkan 1 sama lain
• Stiap angg gereja hrs diperlakukan dgn kasih, hor-
mat & pengharapan yg sama 1 sama lainnya.
• Pekerjaan pdt yg utama dlm gereja ialah melengkapi
org2 kudus u/melayani&pertumbuhan rohani greja
• Pdt adalah pelayan kerjasama dgn anggota jemaat.
1. Dengan Para Pendeta Lain.
sbgaimana Paulus memperlakukan Timotius & Titus,
pendeta2 yg lain dpt diperlakukan saling menghormati.
2. Dengan Para Penatua dan Diaken.
Dlm otoritas rohani pdt adalah pemimpin di atas pengu
rus&jemaat,namun sbg sesama pengerja pdt hrs meng-
ikutsertakan para penatua dlm mengambil keputusan.
3. Sebagai Pejabat Denominasi.
Prioritas seorg pdt adalah gembala bagi domba2nya yg
Allah percayakan pdnya, sehingga hrs membatasi diri
dlm kegiatan/pertemuan, shgga tdk mengabaikan
panggilannya yang utama (1 Pet.5:1-4)
Pendeta Sbg Pemimpin Dalam Masyarakat
Ada 2 mandat Allah yg hrs dilakukan org percaya,yaitu:
1. Mandat Pembaruan Rohani Kekal (Mat. 28:
19-20), menjadikan semua bgs murid Kristus.
2. Mandat Pembangunan Jasmani Sementara
(Kej. 1:28). Ini mandat yg dikerjakan bersama dgn
sesama umat mns tanpa melihat agama,untuk mem-
bangun bumi & masyarakat spy menjadi lebih baik.
Peranan Pendeta Dalam Masyarakat antara lain:
• Bertanggung jwb kepada hukum negara (Roma 13:1-7)
• Menghargai & berdoa u/penguasa & pimpinan pemerin-
tahan. 1 Pet. 2:13-17; 1 Tim. 2:1-7; Titus 3:1-2.
• Jadi teladan kpd org percaya/tdk dlm masy. 1 Pet. 2:11-12
• Memancarkan hidup saleh & punya nama baik. 1 Tim 3:7
• Bersedia bicara hal rohani sesuai FT di dlm masyarakat.
• Mendukung pelayanan sosial kemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai