Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH KHOTBAH TOPIKAL

KARYA ROH KUDUS YANG MENGUBAH HIDUP

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah:


HOMILETIKA 1

Yang Dibina Oleh :


Agrypa Selly. M.Th

Disusun Oleh:
Nama : Juinda Silitonga
NIM: 2017.86208.04

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BASOM


Batam November 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas kemurahan-
Nya tugas makalah ini dapat penulis selesaikan dengan tepat waktu. Tugas ini penulis
serahkan kepada pembina mata kuliah HOMILETIKA 1, Agrypa Selly. M.Th, sebagai salah
satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada seluruh mahasiswa.

Penulis memohon kepada bapak dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam tugas makalah ini, baik dari segi bahasanya
maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih
baiknya karya tulis yang akan datang.

Batam, November 2019

Hormat Saya
Juinda Silitonga
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Roh Kudus merupakan penolong yang lain tetapi dari satu jenis yaitu Allah
sendiri. Roh Kudus adalah janji Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Di dalam
Kisah Para Rasul diceritakan bahwa para rasul menerima kuasa dari Roh Kudus
sehingga mereka dapat melakukan mujizat. Dalam gereja mula-mula yang didirikan
para rasul peran Roh Kudus sangat penting. Roh Kudus yang mendiami setiap orang
yang telah percaya kepada Kristus membuat kehidupan mereka berubah drastis.
Dalam I Korintus 1:26 adalah bukti tentang berubahnya orang-orang yang telah
menerima Roh Kudus di dalam hati mereka karena percaya kepada Yesus. Jemaat
mula-mula sangat pesat pertumbuhannya walaupun didera penderitaan yang sangat
besar.
Dikaitkan dengan masa sekarang kekristenan berkembang di seluruh dunia.
Roh Kudus masih bekerja sampai sekarang dalam kehidupan berjemaat. Peran Roh
Kudus dalam jemaat zaman sekarang hal yang penting yang memberikan dorongan
untuk memberitakan kabar baik yaitu Injil keselamatan. Berkembangnya berbagai
denominasi gereja membuat teologi dan doktrin tentang Roh Kudus semakin variatif.
Namun yang menjadi penekanan adalah bagaimanapun doktrin yang diajarkan
penerapan karya Roh Kudus dalam karunia Roh sangat besar. Karunia Roh yang
berkembang sekarang dijadikan satu pemicu untuk menjadi kesaksian bagi orang-
orang yang belum percaya. Banyak kebaktian kebangunan rohani yang diadakan yang
memberikan karunia penyembuhan sebagai sarana kesaksian dan pembuktian bagi
semua orang bahwa Roh Kudus bekerja sampai sekarang dan akan terus bekerja
sampai selamanya. Kehidupan yang baru dari buah pertobatan adalah kunci untuk
menerima janji tentang pimpinan Roh Kudus.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan penulis uraikan dalam makalah ini yanitu:
1. Bagaimana pengertian Roh Kudus.?
2. Bagaimana karya Roh Kudus mengubah hidup orang percaya?
3. Apa saja buah-buah Roh?
4. Apa saja karunia-karunia Roh?

C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Roh Kudus
2. Untuk mengetahui karya Roh Kudus yang mengubah hidup orang percaya
3. Untuk mengetahui buah-buah Roh
4. Untuk mengetahui karunia-karunia Roh
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ROH KUDUS


2.
3.
4. BUAH-BUAH ROH
14 BUAH ROH. Sejak jam lima pagi beberapa laki-laki telah me- nunggu di
dermaga Sungai Thames pada musim dingin yang luar biasa dinginnya. Bersama
dengan mereka ada puluhan orang yang telah dipilih untuk menurunkan barang-
barang dari kapal dagang yang berlabuh di dermaga itu. Cara mereka bekerja ialah
dengan menggunakan kereta dorong dan me- masang papan dari dermaga ke sebuah
tongkang dan dari tongkang itu kepada kapal dagang besar. Di antara orang-orang
yang bekerja itu, ada seorang pendeta yang sedang menyamar. Ia sangat terbeban bagi
orang-orang yang tinggal di daerah itu. Maka ia memutuskan agar dapat
berkomunikasi dengan mereka hanya kalau ia tinggal dan bekerja di antara mereka. Ia
berpakaian seperti mereka dan ia tidak minum teh panas sebelum berangkat
meninggalkan kamarnya, dan ia pergi tanpa mantel. Ia tahu bah wa orang-orang yang
akan berbaris untuk be kerja di dermaga itu tentu tidak dapat minuman teh panas yang
enak, dan pasti kebanyakan tidak berpakaian cukup tebal.
Hari-hari sebelum ia mendapat pekerjaan, ia sudah mengalami bagaimana
perasaannya kalau di perlakukan sebagai seorang yang tak dikenal, Is belajar
bagaimana rasanya berdiri sepanjang har dalam cuaca yang dingin dan berkabut. Apa
lagi jika akhirnya mereka hanya mendapat jawaban bahwa tidak ada lowongan
pekerjaan. Orang-orang ini harus pulang ke rumahnya yang kecil dengan hampa dan
menghadapi keluarga tanpa sepotong roti bagi mereka. Tetapi hari ini ia beruntung
dan mendapat pe kerjaan. Pada perjalanannya yang keduabelas, se dang ia melintas
papan dengan kereta dorongnya, papan itu bergoncang sehingga ia terpeleset dan
terjatuh ke dalam Sungai Thames itu. Ia ditertawa kan oleh orang-orang di sekitarnya.
la bergumul untuk menguasai marahnya. Akhir- nya ia dapat berdiri lagi sambil
menyeringai. Salah seorang pekerja (orang yang telah menggoyangkan papan tadi)
berseru, "Ada orang tenggelam!" la berdiri di situ sambil tertawa. Sedang ia ménonton
pendeta yang menyamar itu bergumul di dalam lumpur, desakan hati yang lebih baik
menggerak- kan orang itu untuk menjatuhkan peti-peti kosong untuk dijadikan titian
dan menolong pendeta itu.
Perkataan pertama orang itu menyatakan memang benar sikap pendeta itu
yang dibisikkan oleh Roh Kudus kepadanya. Kau sangat sportif," berandal' itu berkata
ke- pada pendeta itu selagi ia menolong pendeta untuk menaiki peti-peti. Orang itu
ternyata tidak berbicara sekasar pekerja yang lainnya, rupanya ia bukan kuli biasa.
"Rupanya Anda belum lama di sini," sapa pen- deta itu. "Demikian juga Anda
rupanya," kata peng- ganggu yang menjadi penolongnya itu. Pendeta itu 44
mengiakan, kemudian mengundang orang itu untuk mampir ke rumah
pemondokannya. Dari pembicaraan mereka, pendeta itu mendapat- kan bahwa
ternyata orang itu tadi adalah bekas seorang dokter yang pernah berhasil baik. Tetapi
karena uman keras ia kehilangan pekerjaan, istrinya yang cantik, serta keluarganya.
Pada akhir cerita ini pendeta itu dapat memimpin dokter ter- sebut kepada Kristus dan
kemudian menyaksikan bagaimana dia kembali kepada keluarganya. Mungkin inilah
maksud buah Roh. Jika hidup itu selalu manis kepada kita, jika orang-orang selalu
ramah dan menyenangkan kita, jika kita tidak per- nah sakit kepala, tak pernah tahu
apa itu capai atau tertekan, buah Roh mungkin akan tidak ke- 6 tahuan. Tetapi hidup
ini tidak selalu demikian. Kita khususnya membutuhkan buah Roh di tengah- tengah
kesukaran dan penderitaan.
Dalam keadaan inilah khususnya Allah dapat bekerja melalui kita untuk
menyentuh orang lain bagi Kristus. Jika kita menghasilkan buah Roh di dalam hidup
kita, orang lain akan melihat kita "menjadi serupa dengan gambaran AnakNya"
(Roma 8:29) dan akan ter- tarik kepada Juru Selamat. Bukanlah suatu kebetulan
bahwa Firman Tuhan menyebut Pribadi Ketiga dari Tritunggal itu Roh Kudus. Salah
sata fungsi yang terutama dari Rh Kudus ialah untuk menanam kekudusan Allah
dalam kita. Ia melakukan ini pada waktu la me ngembangkan sifat kita yang seperti
Kristus-watak yang memperlihatkan buah Roh. Tujuan Allah ia lah agar kita
mencapai kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuh.
an Kristus" (Efesus 4:13). Yang Diharapkan Allah: Buah Allah Roh Kudus dalam
FirmanNya sering mens. gunakan kata buah untuk menyatakan apa yang di harapkan
dari umatNya dalam watak mereka, Kits telah perhatikan dalam pasal-pasal mengenai
karu nia-karunia Roh Kudus, bahwa orang-orang percaya diberi karunia yang
bermacam-macam. Mungkin saya mempunyai karunia yang tidak dimiliki oleh orang
lain, sedangkán mungkin orang lain men dapat karunia yang tidak saya miliki.
Pada waktu kita sampai kepada buah Roh, maka kita dapatkan perbedaan yang
pokok di antara karunia-karunis Roh dan buah Roh. Tidak sama dengan karunia-
karunia Roh, buah buah Roh tidak dibagi-bagikan di antara orang orang percaya.
Melainkan segala buah Roh adalah harapan Allah dalam hidup kita semua. Hal in
dapat kita lihat di dalam- banyak bagian dari Firman Tuhan. Dalam Matius 13 Yesus
menceritakn perumpamaan yang terkenal tentang penabur das benih. Ia menyamakan
pekerjaan siapa saja ya menerangkan Firman Allah-seorang pendeta, pengajar,
penginjil atau orang Kristen siapa saja lainnya -dengan seorang yang menaburkan
benih. Sebagai henih jatuh di pinggir jalan dan dimakan oleh hurung-burung; sebagian
jatuh di tanah yang herbatu dan layu kena sinar matahari; benih lain- nva juga tumbuh
tetapi terhimpit oleh semak ber- duri. Benih dari kelompok keempat jatuh di tanah
vang baik, lalu berakar, dan berbuah dengan lebat nva. Maka Anda dan saya harus
berbuah, sambil Firman Allah mulai bekerja di dalam hidup kita dengan kuasa Roh
Menarik sekali untuk mengetahui bah wa Alkitab membicarakan tentang buah Roh
dan bukan buah- buah Roh. Sebuah pohon itu dapat 'mengeluarkan banyak buah apel,
tetapi semua itu tumbuh dari pohon yang sama. Dengan cara yang sama, Roh Kudus
adalah sumber dari semua buah dalam hidup kita. Secara sederhana, Alkitab
mengatakan bahwa kita memerlukan Roh untuk memberi hasil buah ke dalam hidup
kita sebab kita tidak dapat meng- hasilkan kesalehan terpisah dari Roh.
Di dalam diri kita sendiri kita penuh dengan bermacam-macam hal yang
berpusat kepada diri sendiri dan kehendak diri sendiri yang bertentangan dengan
kehendak Allah di dalam hidup kita. Dengan kata lain, ada dua hal yang perlu terjadi
di dalam hidup kita. Pertama, dosa di dalam hidup kita perlu dibuang. Kedua, Roh
Kudus perlu masuk dan memenuhi hidup kita dan menghasilkan buah Roh. "Karena
itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi...sebagai orang-orang
pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan,
kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan dan kesabaran" (Kolose 3:5, 12).
Biarlah saya menggunakan sebuah ilustrasi. Banyak rumah yang berpagar di
sekelilingnya dan berpintu pagar untuk keluar masuk. Ingat, pinta itu dapat digunakan
bagi dua maksud: pintu itu dapat dibuka untuk menyilakan orang masuk, atau pintu
itu dapat ditutup agar orang tidak dapat masuk. Hidup rohani kita adalah seperti pintu
ini. Di dalam hidup kita ada banyak macam hal yang salah dan tidak menyenangkan
Allah. Kita perlu menge luarkan hal-hal ini, dan mengizinkan Roh Kudus untuk
masuk dan mengendalikan pusat hidup ki Tetapi kita tidak memiliki kekuatan walau
hanya untuk membuka pintu itu saja. Hanya Roh Kudus yang dapat melakukannya.
Pada waktu la melakukan - -pada waktu kita menyerahkan diri ke padaNya
dan mengharapkan dari Dia kekuatanNya --bukan saja Ia mau masuk tetapi Ia akan
menolong kita membuang hal yang jahat dari dalam hidup kita. Ia yang menguasai
pintu itu, dan pada waktu Ia menyingkirkan kejahatan hati la dapat mem bawa sikap
yang baru, motivasi yang baru, ketaat an baru dan kasih. Ia juga memperkokoh pintu
de ngan terali besi untuk mencegah kejahatan. Maka pekerjaan daging itu keluar
sedangkan buah Roh masuk. Firman Tuhan mengatakan bahwa Roh Ku- dus ingin
agar kita berbuah--kemudian berbuah lagi, dan bahkan berlimpah. Dalam bukunya,
Buah Roh (The Fruit of The Spirit), Manford George Gutzke membandingkan buah
Roh dengan cahaya. "Semua warna pelang itu ada di dalam setiap berkas sinar
matahari. Wa laupun mungkin tidak kelihatan, tetapi warna-wana itu selalu ada pada
setiap berkas sinar. Kita tidax perlu memikirkan warna-warna sinar yang berbeda itu.
Sama halnya seperti warna pelangi selalu ada di dalam cahaya, demikian juga
pekerjaan Roh Ku- dus ada di dalam tingkah laku setiap orang." Bagaimana Buah Itu
Bertumbuh Bagaimana Roh Kudus bekerja di dalam hidup kita untuk menghasilkan
buah Roh? Ada dua Fir- man Tuhan yang sangat menolong kita menjawab pertanyaan
ini. Bagian pertama adalah Mazmur 1, yang mem- bandingkan orang benar dengan
šebuah pohon yang ditanam di tepi sungai: "Tetapi yang kesuka- annya ialah Taurat
Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang
ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah- nya pada musimnya, dan yang
tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2, 3).
Di sini bertumbuhnya buah Roh erat hubungannya dengan di mana kita
meletakkan Firman Allah di dalam kehidupan kita. (Perhati- kan, tidak hanya
membaca, tetapi merenungkan.) Pada waktu kita membaca dan merenungkan Al-
kitab, Roh Kudus yang kita ingat sebagai yang memberi ilham kepada Alkitab--
meyakinkan kita tentang dosa yang harus disingkirkan dan memim- pin kita kepada
ukuran Allah bagi kehidupan kita. Terpisah dari Firman Allah tak akan ada pertum-
buhan rohani yang abadi atau kehidupan yang berbuah. Bagian kedua terdapat di
dalam Yohanes 15, di mana Yesus membandingkan hubungan kita dengan- Nya itu
dengan ranting anggur. "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendini kalau ia tidak tinggal pada
pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak ting gal di
dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamu lah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat ape apa" (Yohanes 15:4, 5). Ada banyak kebenaran yang
indah dalam bagian ini, tetapi ada beberapa yang harus kita perhatikan secara khusus.
Pertama, ini adalah perintah kepada semua orang percaya: Tinggallah di dalam Aku
Artinya, kita harus mempunyai hubungan yang ling akrab dengan Kristus, tiada
sesuatu pun yang menghalang-halangi di antara kita denganNya. I adalah salah satu
sebab mengapa disiplin- disiplin berdoa, menyelidiki Alkitab, dan bersekutu denzan
orang-orang percaya lainnya itu sedemikian pen ting. Juga, hal itu memberitahu kita
bahwa kita hanya dapat berbuah jika kita tinggal di dalam Kristus "Di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-opa Mungkin saja bagi kita untuk menggunakan karunie-
karunia Roh walaupun kita di luar persekutuan dengan Tuhan. Tetapi kita tidak dapat
menunjuk- kan buah Roh setiap saat pada waktu persekutua kita dengan Kristus
diganggu oleh dosa. Jadi kita dapat melihat, betapa pentingnya dipenuhi deng Roh itu.
Kita dipenuhi dengan Roh jika kita ting di dalam Kristus, pokok anggur itu.
Rahasia untuk tetap tinggal adalah kepatuhan. Pada waktu kits lewat hidup yang
patuh, tinggal di dalam Kristus hidup Kristus (seperti zat cair yang memberi hidup di
dalam pokok anggur) mengalir ke dalam kita, menghasilkan buah bagi kemuliaan
Bapa dan mem- beri bagi orang lain makanan dan berkat. Saya yakin bahwa ada
sesuatu tentang hubungan ini yang tidak dapat kita mengerti seluruhnya. Jikalau kita
bertanya kepada ranting anggur, "Bagai- mana kau dapat menumbuhkan buah yang
sedemi- kian lezatnya?" maka ranting itu mungkin akan menjawab, "Aku tak tahu.
Aku tidak menumbuh- kannya; Aku hanya mengeluarkannya. Potonglah Aku dari
pokok anggur ini maka Aku menjadi kering dan tidak berguna." Tanpa pokok anggur,
ranting itu tidak dapat berbuat apa-apa. Demikian juga halnya dengan hidup kita.
Selama saya ber- usaha sendiri dan bekerja sendiri untuk menghasil- kan buah Roh,
hasilnya tidak ada apa-apa dan membuat seseorang menjadi kecewa. Tetapi jika saya
tinggal di dalam Kristus--yaitu kalau saya tetap mengadakan hubungan yang dekat,
patuh dan bergantung kepadaNya--Allah Roh Kudus be- kerja di dalam hidup saya,
menciptakan buah Roh di dalam saya. Itu tidak berarti bahwa kita segera menjadi
matang, dan menghasilkan semua buah Roh sekaligus dan segera. Buah memerlukan
wak- tu untuk menjadi matang. Agar suatu pohon meng- hasilkan banyak buah, pohon
itu mungkin perlu pemangkasan. Demikian juga kadang-kadang dengan hidup kita.
Istri saya dan saya menyukai pohon-pohon di sekeliling rumah kami. Pada musim
gugur kebanyak an daunnya berguguran dan terbawa angin, tetapı masih ada ribuan
daun-daun kering yang menempel pada cabang-cabang sampai musim berganti.
Tetapi kemudian zat cair dalam tanaman itu mulai meng alir kembali, daun-daun baru
mulai keluar- -kehi dupan dan kekuatan menggelora menembus seluruh cabang yang
hidup. Kemudian daun-daun kering yang lama itu gugur tanpa diketahui. Hal itu me-
rupakan suatu analogi atau kiasan bagi orang Kris ten! "Yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17) Lebih jauh lagi, tiap musim
panas, kami memo tong beberapa pohon yang mengganggu pemandang. an atau yang
menghalang-halangi sinar mataha Dan sebagian telah hancur ketika ada angin tauf
pada musim dingin. Demikian juga hidup kita mungkin ada pohon yang perlu
ditebang- -pohon- pohon yang sudah rusak atau yang hanya merusak pemandangan.
Yesus berkata, "Setiap tanaman yang tidak ditanam aleh BapaKu yang di sorga akan
dicabut dengan akar-akarnya" (Matius 15:13) Kami mempunyai beberapa pohon buah
dalam kebun kami, Kami memelihara secara khusus pohon yang sedang
menghasilkan buah yang paling baik -dengan memangkas, memberi pupuk, dan
menyemprot pada waktu-waktu tertentu. Pohon yang baik mengeluarkan buah yang
baik pula, ma ka harus dipelihara. Tetapi apakah pohon dipe lihara atau ditebang
tergantung pada ciri khas yang dikatakan Tuhan Yesus. Ia berkata, "Jadi dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka" (Matius 7:20) Kami memiliki pohon
anggur. Untuk beberapa tahun buahnya sedikit, hanya cukup untuk kami makan
sendiri. Tetapi kami tidak menebang pohon itu. Kami memangkasnya dengan hati-
hati. Ma tahun berikutnya, pohon itu menghasilkan lebi banyak buah dan lebih baik.
Demikian juga [11.02, 20/11/2019] Windah Silitonga: henih jatuh di pinggir jalan dan
dimakan oleh hurung-burung; sebagian jatuh di tanah yang herbatu dan layu kena
sinar matahari; benih lain- nva juga tumbuh tetapi terhimpit oleh semak ber- duri.
Benih dari kelompok keempat jatuh di tanah vang baik, lalu berakar, dan berbuah
dengan lebat nva. Maka Anda dan saya harus berbuah, sambil Firman Allah mulai
bekerja di dalam hidup kita dengan kuasa Roh Menarik sekali untuk mengetahui bah
wa Alkitab membicarakan tentang buah Roh dan bukan buah- buah Roh. Sebuah
pohon itu dapat 'mengeluarkan banyak buah apel, tetapi semua itu tumbuh dari pohon
yang sama. Dengan cara yang sama, Roh Kudus adalah sumber dari semua buah
dalam hidup kita. Secara sederhana, Alkitab mengatakan bahwa kita memerlukan Roh
untuk memberi hasil buah ke dalam hidup kita sebab kita tidak dapat meng- hasilkan
kesalehan terpisah dari Roh. Di dalam diri kita sendiri kita penuh dengan bermacam-
macam hal yang berpusat kepada diri sendiri dan kehendak diri sendiri yang
bertentangan dengan kehendak Allah di dalam hidup kita. Dengan kata lain, ada dua
hal yang perlu terjadi di dalam hidup kita. Pertama, dosa di dalam hidup kita perlu
dibuang. Kedua, Roh Kudus perlu masuk dan memenuhi hidup kita dan menghasilkan
buah Roh. "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang
duniawi...sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan dan
kesabaran" (Kolose 3:5, 12). Biarlah saya menggunakan sebuah ilustrasi. -299-
[11.03, 20/11/2019] Windah Silitonga: yang mendalam kepada Gereja yang
mula-mula dan menolong memperkenalkan kerajaan Allah pada abad pertama.
Apakah hidup Anda berpaut pada Kristus? Ini adalah syarat yang utama yang
dikemukakan oleh Allah sebelum kita dapat menghasilkan buah Roh. Adakah dosa di
dalam hidup Anda yang belum diakui yang menghalang-halangi Anda dari jalan dekat
dengan Yesus Kristus? Adakah kekurangan disiplin? Adakah hubungan yang rusak di
antara Anda dengan orang lain yang memerlukan penyem buhan? Apa saja sebabnya,
bawalah kepada Kristus dalam pengakuan dan pertobatan. Kemudian bela jar dalam
setiap hari apa artinya "Tinggal di dalam Aku." -306-
[11.04, 20/11/2019] Windah Silitonga: proses pemangkasan pada hidup kita
terjadi di bawah pimpinan Roh Kudus. Ranting-ranting itu, secara rohani, berguna
untuk menghasilkan buah rohani yang lebih banyak. Ingat, lukisan dalam Yohanes 15
itu adalah me- ngenai Tuhan Yesus sebagai pokok anggur, kita sebagai ranting-
rantingnya, dan Allah sebagai pe- milik kebunNya. Ayat tiga mengatakan, "Kamu
memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan ke- padamu," atau seperti
terjemahan oleh J. B. Phillips yang berarti demikian, "Sekarang, kamu sudah di-
dipangkas oleh FirmanKu." Bagi anak-anak Allah tidak ada jalan pemangkasan yang
lebih baik dari- pada melalui menyelidiki dan menerapkan Alkitab dalam hati dan
kehidupan kita. Sebenarnya Allah dapat memperbaiki kita, memberitahu kita di mana
kekurangan kità dan penyelewengan kita, tanpa harus merasa kecil hati. Di dalam
Kisah Para Rasul kita membaca ten- tang Apollos yang ketulusan, kasih, dan karunia
berbicaranya menarik hati Priskila dan Akwila Namun, ia adalah seorang yang belum
masak dan belum disiapkan untuk membawa orang lain ke dalam kehidupan Kristen
yang lebih dalam.. Ia ha - nya mengerti baptisan Yohanes. Tetapi pasangan yang
rohani itu tidak menertawakan atau mencela kekurang-pengertian Apollos akan
kebenaran Al- kitab, melainkan mereka membawanya ke rumah mereka dan dengan
penuh kasih menjelaskan jalan Tuhan yang lebih sempurna kepadanya (Kisah Para
Rasul 18:26). Kemudian Apollos menggunakan karunia Allah yang besar itu bagi
kemuliaan Allah dan untuk memenangkan jiwa. Ia memberi kesan

Anda mungkin juga menyukai