Walaupun Tuhan sudah mati dan menebus kita dikayu salib, tetap saja naturnya kita itu cenderung
sll berbuat dosa, tapi karna Tuhan sudah panggil kita, maka kita bukan hamba dosa, hamba
kejahatan dan hamba kegelapan lagi. Karna kita sudah mengenal dan hidup baru didalam Tuhan,
maka Tuhan menghendaki agar pelayanan kita kepadanya menjadi prioritas hidup yang paling
utama.
Sekarang kita ke motivasi, saudara banyak sekali anak2 Tuhan melayani dengan motivasi yang salah
motivasi yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ada orang melayani karena dia mengasihi Tuhan, dan orang juga melayani Tuhan karena ingin
mendapat popularitas atau membesarkan dirinya sendiri.
Ingin bisa terlihat rohani > bisa menonjolkan kemampuan> ada pula ingin menarik perhatian orang
lain, dan ada juga karena mengejar berkat2 dari Tuhan dan masih bnyak lagi contoh dengan motivasi
yg salah.
Pendapat/motivasi kita boleh berbeda-beda yang penting motivasi yang benar dan menyenangkan
hati Tuhan.
Nas hari ini mengajak kita merenungkan peristiwa penting yang menampilkan sisi lain dari
pelayanan Paulus yang digambarkan dengan jelas sebagai seorang yang memiliki hati
seorang gembala. Dua hal yang kita perhatikan berkaitan dengan totalitas hati Paulus dalam
melayani: (1) prinsip dan panggilannya yang jernih, dan (2) bukti totalitasnya.
Paulus meniru ketaatan Kristus kepada kehendak Bapa. Ia tidak mempedulikan nyawanya
sedikitpun, asal tugas yang diembankan kepadanya dapat terlaksana dan selesai (bd. Filipi 2).
3. Ucapan syukur
Pelayanan harus didasari dengan kasih. Karena pelayanan itu adalah kita menunjukkan
(mendemonstrasikan) kasih Allah ada di dalam diri kita dan kita nyatakan kepada orang lain
dan tentunya kepada Tuhan. Pelayanan itu juga berbicara tentang rasa syukur kita atas segala
anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita.
Seperti yang terjadi ketika Tuhan Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus yang sakit demam
(Mat 8:14-15), dikatakan bahwa “Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu,
lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia”. Lewat pertolongan Tuhan
Yesus dalam kehidupannya, yaitu lewat kesembuhan atas sakit demamnya. Maka ibu mertua
Petrus setelah sembuh melakukan sebuah tindakan yaitu dia langsung melayani Tuhan sesuai
dengan karunia yang Tuhan berikan dalam kehidupannya. Kita bisa melihat bahwa orang yang
menyadari akan kasih karunia Tuhan dalam kehidupannya, maka dia akan bersyukur dan rasa
syukurnya dibuktikan lewat tindakannya yaitu melayani.
Ketika kita merenungkan hidup kita maka ada banyak anugerah Tuhan yang harus kita
syukuri. Tentunya rasa syukur dinyatakan lewat pujian, persembahan dan hal-hal
lainnya. Tentunya itu benar, akan tetapi lewat peristiwa tadi kita bisa melihat bahwa ternyata
rasa syukur kita, Tuhan mau kita wujudkan lewat pelayanan kita kepada Tuhan.
Paulus sebagai orang yang menyadari kasih karunia Tuhan, begitu giat dalam melayani Tuhan
dan dia lakukan itu dengan rasa mengasihi Tuhan serta bersyukur kepada Tuhan. Karena itu
dalam melayani Tuhan dia tidak mengalami tawar hati (2 Kor 4:1), dia terus maju dalam
melayani Tuhan sekalipun banyak tantangan (2 Kor 4:8-9).
Jadi melayani dengan rasa syukur kita kepada Tuhan adalah sesuatu yang indah di mata Tuhan
dan memberikan semangat untuk kita tetap maju dalam melayani.