Anda di halaman 1dari 12

Cara Mendorong Jemaat untuk Aktif dalam Sebuah

Pelayanan

Diserahkan kepada Sir Gerry Takaria. Untuk Memenuhi tugas mata pelajaran Pembina
Warga Jemaat dan untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas Mid semester tahun ajaran
2019

Oleh:
Michael Morisson Diazoni

1711002

FILSAFAT S-I

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 2


Pendahuluan ........................................................................................................................................ 3
“Hal- hal yang perlu diketahui sebelum membangkitkan Semangat Pelayanan” ........................ 4
Tujuan Mempelajari Kreativitas ........................................................................................................ 4
Ciri-ciri kepribadian Kreatif ............................................................................................................... 5
Hanya Berharap pada Yesus .............................................................................................................. 5
Kekawatiran sebagai seorang pemimpin, harus kita hilangkan ........................................................ 6
Sosok Wanita di dalam Semangatnya Penginjilan ............................................................................ 6
Kita Menerima Berkat-Berkat melalui Pelayanan ............................................................................. 7
Kesempatan untuk Melayani ..................................................................................................... 7
Masalah yang Dihadapi Jemaat Gereja Modern ........................................................................... 10
KESIMPULAN .................................................................................................................................. 11
Pendahuluan

Banyak buku- buku ataupun artikel yang membahas tentang pelayanan dan khususnya
keaktifan anggota jemaat. Disini akan merangkum beberapa hal penting yang perlu selayaknya
hamba Tuhan miliki, dan tidak hanya sampai dengan hamba Tuhan atau pendeta saja, namun
disini juga berfokus terhadap para anggota jemaat yang kerap kali ketika di tunjuk dalam hal
pelayanan mereka menolak.

Pada zaman yang berkembang pesat, memang tidaklah sedikit anggota jemaat yang
menolak pelayanan yang di tanggungjwabkan kepadanya. Bahkan tidak hanya sampai di situ
saja , merekapun malas terhadap kegiatan yang ada dalam gereja, khususnya bagi para orang
muda yang masih mencari jati dirinya. Namun di sini akan membahas bagian hal penting,
bagaimana cara untuk melibatkan anggota jemaat, apa saja yang dilibatkan bagi mereka, dan
solusi untuk permasalahan yang sering menjadi penoakan ini akan di bahas dalam paper “ Cara
Mendorong Jemaat untuk Aktif dalam Pelayanan.
Gereja berada di tengah-tengah dunia yang penuh dengan kreativitas, tetapi masih
ada gereja yang mempertahankan cara-cara atau metode yang kuno yang tidak relevan lagi
dengan perkembangan zaman. Yang dimaksudkan di sini bukan isi pelayanannya melainkan
bentuk dan cara bagaimana pelayanana itu dilakukan.
Gereja seharusnya memelopori Kreativitas ini, karena gereja adalah persekutuan orang-
orang percaya yang adalah anak-anak Allah Pencipta. Istilah Creator (Pencipta) erat kaitannya
dengan kata Creative (Kreatif). Itu berarti Roh Allah yang tinggal di dalam setiap diri orang
percaya akan memampukannya menjadi insane-insan yang kreatif. Karena kekreatifitasan
sebuah gereja untuk membangun semangat pelayanan anggota itu sangatlah penting, kita akan
bahas bagaimana itu nanti akan bisa kita terapkan dalam keseharian pelayanan gereja dalam
keluarga Allah.
“Hal- hal yang perlu diketahui sebelum membangkitkan Semangat
Pelayanan”
Secara garis besar kita memang kesulitan dalam hal membangun pelayanan dalam
gereja yang membuat iman mereka semakin kendor dan akan melemahkan kekreatifitasan
pelayanan mereka untuk menginjil.
Seorang tokoh yang bernama Henri J.M. Nouwen menyatakan bahwa dalam
bukunya, Creative Ministry, bahwa hari-hari ini ada kelaparan dan keharusan yang luar biasa
terhadap hal-hal rohani. Untuk memenuhi kebutuhan yang amat mendesak itu setidaknya
ada 5 (lima) bagian dalam pelayanan yang seharusnya dibuat begitu kreatif:
pengajaran (teaching), khotbah (preaching), konseling (counseling),
pengorganisasian (organizing), dan perayaan (celebrating).1
Perlu kita mengetahui pada dasarnya, mengapakah kita mengingini agar mereka bisa
aktif dalam pelayanan di gereja. Ada beberapa tujuan yang akan menunjukan bahwa
bagaimana pentingnya untuk bisa melayani dalam gereja.

Tujuan Mempelajari Kreativitas

Adapun tujuan kita mempelajari kreativitas adalah:


1. Untuk kemuliaan Tuhan yang terutama dan yang terpenting
2. Untuk dapat berkompetisi secara sehat dalam pelayanan. Dalam dunia dengan
kompleksitas, perubahan, dan kompetisi yang semakin meningkat, membangkitkan
gagasan baru sangatlah penting untuk pelayanan kita.
3. Untuk dapat mengefektifkan kreativitas SDM yang ada dalam lingkup jemaat.
4. Untuk berupaya menemukan cara-cara baru dan lebih baik dalam menyelesaikan masalah
dalam pelayanan.
5. Untuk mengembangkan komunitas di sekitar tempat kita melayani.
6. Untuk mengembangkan seluruh aspek kehidupan melalui pelayanan.2

1
https://pelayanankreatif.wordpress.com/2008/04/07/pelayanan-kreatif/

2
Ibid., https://pelayanankreatif.wordpress.com/2008/04/07/pelayanan-kreatif/
Ciri-ciri kepribadian Kreatif

Perlu kita sadari bahwa orang- orang yang memiliki potensi yang mungkin terpendam
karena tidak pernah dikeluarkan, memiliki banyak ide kreatif yang mungkin akan
dikeluarkan saat pelayanan dalam gereja, tetapi masalahnya kita kurang mengetahuinya
sehingga orang- orang semacam itu selalu pasif jika kita tidak mengeluarkan kebisaannya.
Itu sebabnya kita perlu mengetahui orang- orang yang seperti apa, yang memiliki sifat- sifat
kreatif :
1. Selalu ingin tahu
2. Mandiri dan memiliki rasa percaya diri
3. Lebih berani mengambil resiko (tetapi disertai perhitungan)
4. Tidak menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain
5. Tidak takut membuat kesalahan dan tidak takut mengemukakan pendapat

Hanya Berharap pada Yesus


Sehubungan dengan pemberitaan pekabaran injil di kota-kota besar, ba-nyak jenis pekerjaan yang
harus dilakukan oleh para pekerja yang memiliki bermacam-macam bakat. Ada yang harus bekerja
dengan satu cara, sedangkan yang lain dengan cara lain. Tuhan ingin kota-kota dilayani dengan
usaha para pekerja yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda namun bersatu. Semua harus
mengharapkan petunjuk dari Yesus, tidak bergantung kepada manusia dalam upaya memperoleh
hikmat, jangan sampai mereka tersesat. Sebagai teman sekerja bersama Allah, mereka harus berusaha
rukun satu dengan yang lain. Harus sering ada perembukan dan kerja sama yang sungguh-sungguh
dengan segenap hati. Namun demikian, semua orang harus berharap pada Yesus dalam pemerolehan
akal budi, begitu pula soal petunjuk, tidak bergantung pada manusia saja. PI 301.13

Ketika kita memerhatikan kehidupan orang-orang yang melayani dengan tidak mementingkan diri,
kita dapat melihat bahwa mereka memperoleh lebih banyak daripada yang mereka berikan. Salah
satu orang semacam itu adalah Orang Suci Zaman Akhir yang bernama Paul yang kehilangan fungsi
kedua kakinya dalam sebuah kecelakaan. Beberapa orang mungkin menjadi sedih dan merasa tak
berguna, namun sebaliknya Paul memilih untuk memikirkan orang lain. Dia mempelajari sebuah
usaha dan memperoleh cukup uang untuk membeli sebuah rumah. Di sana dia dan istrinya
menyediakan tempat bagi banyak anak yang tak diinginkan, yang tunawisma. Beberapa di antaranya
cacat parah. Sampai kematiannya 20 tahun kemudian, dia melayani anak-anak ini dan orang lain.

3
Ellem G. White, Pelayanan Injil (Indonesia Publishing House), Bab. 73 hal. 1.
Sebagai balasan dia sangat dikasihi, dan pikirannya teralihkan dari keadaan kakinya yang lumpuh.
Dia tumbuh dekat dengan Tuhan.

Kekawatiran sebagai seorang pemimpin, harus kita hilangkan


Tuhan telah memberikan kepada beberapa pendeta bakat untuk menghimpun dan mengasuh
jemaat besar. Di sini diperlukan strategi dan keterampilan. Di kota-kota sekarang, di tempat yang
begitu banyak hal yang menarik dan menyenangkan, orang tidak tertarik kepada upaya sederhana
saja. Para pendeta yang diangkat Allah akan mengetahui betapa pentingnya mengusahakan upaya
yang luar biasa supaya dapat menangkap perhatian orang. Bilamana mereka berhasil mengumpulkan
banyak orang, mereka harus menyampaikan pekabaran, dengan cara yang tidak biasa-biasa saja agar
perhatian orang ditarik dan dibangunkan oleh amaran. Mereka harus menggunakan setiap sarana
yang mungkin dapat direncanakan untuk membuat kebenaran tampil dengan terang dan jelas.
Pekabaran yang bersifat menguji untuk zaman ini harus dibawakan dengan jelas betul dan
menentukan untuk mencengangkan para pendengar, serta menuntun mereka kepada keinginan untuk
mempelajari Kitab Suci. 4 Setiap murid sejati dilahirkan ke dalam Kerajaan Allah sebagai seorang
misionaris. Dia yang minum dari air kehidupan akan menjadi sumber kehidupan. Si penerima
menjadi pemberi. Karunia Kristus dalam jiwa bagaikan mata air di padang belantara, mengeluarkan
air untuk menyegarkan semua orang, dan membuat mereka yang akan binasa ingin meminum air
kehidupan. (The Desire of Ages, hal.195.)5

Sosok Wanita di dalam Semangatnya Penginjilan


Ellen White dan Para Wanita dalam Penginjilan
Pernyataan Ellen White yang tertulis: "Ada sebuah ladang yang luas. Di sana, saudara-
saudara kita bisa mengerjakan pelayanan yang baik bagi Tuan dalam berbagai cabang pekerjaan yang
berhubungan dengan tujuan-Nya." Sang Juru Selamat akan merefleksikan pengorbanan diri para
wanita dalam terang wajah-Nya, dan akan memberi mereka kuasa sehingga dapat melebihi kaum
pria. Mereka dapat mengerjakan sebuah tugas di rumah yang tidak dapat dilakukan pria, sebuah
tugas yang menjangkau kehidupan di dalam. Mereka dapat masuk ke dalam hati orang-orang yang
tidak dapat dijangkau oleh pria. Usaha mereka sangat diperlukan."6 Allah mengharapkan
pelayanan pribadi dari setiap orang kepada siapa Dia telah mempercayakan pengetahuan
akan kebenaran zaman ini. Tidak semua orang dapat pergi ke luar negeri sebagai misionaris,
tetapi semua orang dapat menjadi misionaris bagi keluarga dan bagi tetangga. (Testimonies,

4
Ellem G. White, Pelayanan Injil (Indonesia Publishing House), Bab. 73 hal. 1.
5
Ellem G. White, Penuntun Pelayanan Kristen (Indonesia Publishing House), Bab. 1 hal. 3
6
http://wanita.sabda.org/wanita_dalam_penginjilan_talenta_gereja_yang_terkubur
Jld. 9, hal. 30.)7 Hanya anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketu- juh yang aktif yang akan
ditetapkan untuk setiap jabatan.8

Kita Menerima Berkat-Berkat melalui Pelayanan


Ketika kita melayani orang lain kita memperoleh berkat-berkat yang penting. Melalui
pelayanan kita meningkatkan kemampuan kita untuk mengasihi. Kita menjadi semakin tidak
mementingkan diri. Sewaktu kita memikirkan masalah orang lain, masalah kita sendiri terlihat lebih
ringan. Kita harus melayani orang lain untuk memperoleh kehidupan kekal. Allah telah berfirman
bahwa mereka yang hidup bersama-Nya harus mengasihi serta melayani anak-anak-Nya (lihat
Matius 25:34–40).

Presiden Spencer W. Kimball mengatakan, “Kita menjadi pribadi yang lebih bermakna ketika kita
melayani orang lain—sesungguhnya, adalah lebih mudah ’menemukan‘ diri kita sendiri karena ada
lebih banyak dari diri kita untuk ditemukan!” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Spencer W.
Kimball,104).9

Kesempatan untuk Melayani

Beberapa dari kita hanya melayani mereka yang keberadaannya di dekat kita, kita senangi dan
menghindari yang lain. Tetapi, Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi dan melayani setiap
orang. Ada banyak kesempatan untuk melayani. Kita hendaknya menggunakannya untuk melayani
orang lain. Allah memberkati kita dengan bakat dan kemampuan untuk menolong meningkatkan
kehidupan orang lain. Dalam gerejapun kita harus melakukan hal yang sama, oleh karena gereja juga
adalah sebagai sarana kita untuk bisa saling tolong- menolong, dalam tugas kecil ataupun besar,
semuanya sama di mata Tuhan dan berkat- berkat akan menyusul kepada kita yang setia
melakukannya. Menurut Alkitab, setiap orang Kristen telah diberi setidaknya satu karunia rohani
yang dapat digunakan untuk melayani jemaat tubuh Kristus. "Layanilah seorang akan yang lain,
sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih
karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan
firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang

7
Ellem G. White, Penuntun Pelayanan Kristen (Indonesia Publishing House), Bab. 1 hal. 3
8
Peraturan jemaat, hal. 50

9
https://www.lds.org/manual/gospel-principles/chapter-28-service?lang=ind
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah
yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin" (1 Petrus 4:10 11)10

Sebagai orang percaya, kita adalah tubuh Kristus yang dipanggil untuk melakukan karya-Nya di
dunia, termasuk juga di dalam gereja. Ada banyak ragam pelayanan di gereja yang membutuhkan
partisipasi dari jemaat dalam membangun tubuh Kristus serta memperluas nilai-nilai kerajaan
Allah11. Sebagai warga negara Indonesia, kita diberi kebebasan untuk menganut agama dan
kepercayaan masing-masing. Tidak ada larangan bagi manusia harus menganut agama ini dan itu.
Kemajemukan suku, bangsa, ras, dan agama membuat Indonesia menjadi negara yang unik. Setiap
perbedaan ini jangan dijadikan sebagai perselisihan, melainkan sebagai suatu alat yang
mempersatukan bangsa agar semakin kuat dan saling menghormati.12. Generasi remaja dan pemuda
adalah masa depan bagi gereja. Mereka adalah calon-calon pemimpin dan penerus sebuah gereja. Hal
serupa juga terjadi dalam hidup Samuel, nabi dan hakim terakhir Israel. Samuel muda bertumbuh
dalam rumah Tuhan, yaitu Silo, di bawah bimbingan Imam Eli. Ketika Samuel bertambah dewasa,
Samuel mengemban tugas dari Tuhan untuk melayani pekerjaan Tuhan dan melayani umat Israel.
Demikian pula dengan remaja dan pemuda. Setiap kita memiliki tugas untuk melayani pekerjaan
Tuhan dalam gereja. Generasi muda perlu memahami kedudukan mereka dalam gereja. Berikut ini
adalah beberapa pelayanan yang dapat dikerjakan oleh remaja dan pemuda dalam gereja. 13

1. Melayani dalam kegiatan pelayanan gereja.

Para remaja yang dilatih dapat dilibatkan dalam pelayanan gereja, entah itu dilibatkan sebagai
pemain musik, petugas kolekte, operator LCD, singer/pemimpin nyanyian jemaat, dsb.. Selain
itu, remaja juga dapat dilibatkan sebagai pemimpin pujian di ibadah sekolah minggu. Remaja
juga dapat didorong untuk mengikuti persekutuan dan memimpin persekutuan yang dilakukan
di rumah-rumah jemaat. Dengan kemampuan, kreativitas yang tinggi, serta talenta yang
terasah, remaja dapat didorong untuk mengembangkan talenta dan karunia rohani yang Tuhan
anugerahkan untuk giat melayani Dia.

2. Menjadi agen penggerak tubuh Kristus.

Remaja yang telah dibina dengan baik akan menghasilkan remaja dengan iman yang dewasa.
Remaja yang dewasa secara rohani bukan saja bisa bertumbuh dan dilibatkan dalam tugas

10
https://www.gotquestions.org/Indonesia/melayani-dalam-gereja.html

11
KADOS Januari 1/2014 (Aktif dalam Pelayanan di Gereja)

12
https://tuhanyesus.org/peran-gereja-dalam-masyarakat

13
http://remaja.sabda.org/menjadi-bagian-dalam-gereja-tuhan
pelayanan gereja, tetapi juga dapat menjadi agen penggerak bagi pertumbuhan iman tubuh
Kristus secara keseluruhan. Mereka bisa diberi tempat untuk ikut memberi masukan bagi
perkembangan gereja, misalnya ikut diundang dalam rapat-rapat gereja. Ide-ide yang baik dari
remaja dapat menjadi bagian dari kemajuan gereja. Perlu diperhatikan bahwa semakin muda
usia pembinaan, semakin cepat pula persiapan gereja untuk menghasilkan anggota-anggota
jemaat yang didewasakan dalam Kristus.

3. Menjadi saksi Kristus.

Remaja perlu dimenangkan saat mereka masih dalam usia dini sehingga ketika mereka
beranjak dewasa, mereka telah tumbuh menjadi pemuda Kristen yang berani bersaksi dan
memenangkan remaja yang lain bagi Kristus. Remaja memiliki semangat yang tinggi dan
memiliki kesempatan yang besar untuk bertemu dengan remaja-remaja lain, terlebih lagi
dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan mereka terkoneksi lebih cepat dan mudah
dengan banyak orang. Karena itu, bagian yang harus diperhatikan oleh gereja adalah
bagaimana memperlengkapi remaja dan menolong mereka yang sudah percaya untuk terlibat
menjadi saksi-saksi-Nya di tengah dunia yang gelap ini

Dalam pembinaan warga jemaat Yang dimaksud dengan pembinaan adalah pendewasaan orang-
orang yang telah menjadi anggota jemaat Tuhan dalam kerohanian. Kata lain yang juga
berhubungan dengan pembinaan adalah pendidikan. Ini adalah misi ke dalam. Pembinaan
ataupun pendidikan terhadap anggota jemaat juga termasuk dalam amanat agung Yesus, Dia
berkata; “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”
(Matius 28:20a). 14 Tujuan dari usaha pembinaan ini adalah untuk menjadikan anggota-anggota
jemaat bertumbuh dalam kehidupan rohani yang berkualitas. Allah menginginkan supaya
umatNya “bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah kepala” (Efesus
11:15).

"Kedepan gereja yang bertransformasi adalah gereja yang mampu melakukan pendapingan jemaat
terhadap masalah kejemaatan secara terukur dengan mengedepankan kasih sebagai solusi15

14
https://kebenaranbagidunia.org/misi-jemaat

15
http://pelitabatak.com/agama/Gereja-yang-Bertransformasi-Mendorong-Mutu-Kehidupan-Jemaat-dan-Bangsa-Ditengah-Keberagaman
Masalah yang Dihadapi Jemaat Gereja Modern
Tantangan yang serin terjadi dalam gereja modern berbeda dengan tantangan jemaat gereja
mula-mula. Hal tersebut menyebabkan beberapa hal dari cara hidup dari jemaat gereja mula-mula
tidak cukup relefan, atau sulit untuk dilakukan oleh jemaat gereja saat ini. Berikut ini beberapa
permasalahan yang muncul dalam kehidupam jemaat gereja modern:

 Sikap individualis yang muncul dalam diri beberapa anggota jemaat. Berbeda dengan jemaat mula-
mula yang sehati dan sejiwa, dan menjadikan kepunyaannya sebagai milik bersama.
 Teknologi modern yang terus berkembang dikatakan dapat mendekatkan yang jauh, tapi juga
menjauhkan yang dekat. Hal tersebut juga sangat berpengaruh dalam kehidupan jemaat gereja.
 Perbedaan tingkat kekayaan antar jemaat yang satu dengan yang lainnya juga menjadi masalah.
Seringkali ketika jemaat yang lebih kaya ingin mempererat persatuan dengan jemaat yang kurang
mampu, jemaat yang kurang mampu tersebut merasa minder dan malah menjauhkan diri.16

Interkasi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena


tanpainteraksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.17

Ketika kita membagikan kesaksian kita tentang Yesus Kristus, kita mengundang pengaruh Roh
Kudus. Sewaktu Anda bersiap dan mengajar, seringlah mencari cara untuk bersaksi tentang
Juruselamat dan untuk mengundang orang yang Anda ajar untuk melakukan hal yang sama.
Juruselamat menyediakan teladan pelayanan yang sempurna. Dia menjelaskan bahwa Dia tidak
datang ke bumi untuk dilayani melainkan untuk melayani serta untuk memberikan nyawa-Nya bagi
kita (lihat Matius 20:28).

16
https://tuhanyesus.org/cara-hidup-gereja-modern

17
https://www.academia.edu/11329051/Pola_Interaksi_Antar_Jemaat_Studi_Deskriptif_pada_Gereja_Toraja_Jemaat_Tamalanrea_Makass
ar_
KESIMPULAN

Yesus Kristus mengasihi kita semua lebih daripada yang dapat kita pahami. Ketika Dia
berada di bumi Dia melayani yang miskin, yang terabaikan, yang berdosa, yang dihina, dan masih
banyak hal lain lagi yang Dia tentunya lakukan dengan setulus hatinya. Dia mengajarkan Injil kepada
semua orang yang mau mendengarkan, memberi makan orang banyak yang kelaparan yang datang
untuk mendengar-Nya, menyembuhkan yang sakit, dan membangkitkan yang mati.

Sebuah contoh pelayanan yang luar biasa yang dapat kita lihat dari teladan Yesus. Saat tadi
kita telah melihat banyak cara- cara atau sebuah rangkaian khusus mengenai materi bagaimana cara
mendorong semangat pelayanan yang tinggi bai umat Tuhan. Allah khalik sang pencipta, telah turun
ke dunia memberikan kita teladan yang baik, kita yang mengasihinya patutlah kita mengikuti teladan
yang ditinggalkannya bagi umat manusia saat ini.

Dia adalah Pencipta bumi dan Juruselamat kita, namun Dia melakukan banyak tindakan
pelayanan dengan rendah hati. Tepat sebelum Penyaliban-Nya Dia bertemu dengan para murid-Nya.
Setelah mengajar mereka, Dia mengambil ember berisi air dan handuk serta membasuh kaki mereka
(Yohanes 13:4–10). Pada masa itu membasuh kaki tamu merupakan tanda penghormatan dan
biasanya dilakukan oleh seorang hamba. Yesus melakukan hal itu sebagai contoh akan kasih dan
pelayanan. Ketika kita dengan sukarela melayani orang lain dalam semangat kasih, kita menjadi
lebih seperti Kristus.

Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-
jemaat (wahyu 3: 22) siapa yang mendengarkan hendaklah ia melakukan. Semua ini kukatakan untuk
kepentingan kamu sendiri, buka untuk mengahalang- halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi
sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Amin, Tuhan berkati
Daftar Pustaka

https://pelayanankreatif.wordpress.com/2008/04/07/pelayanan-kreatif/

Ellem G. White, Pelayanan Injil (Indonesia Publishing House), Bab. 73 hal. 1.

Ellem G. White, Penuntun Pelayanan Kristen (Indonesia Publishing House), Bab. 1 hal. 3

http://wanita.sabda.org/wanita_dalam_penginjilan_talenta_gereja_yang_terkubur

Peraturan jemaat, hal. 50

https://www.lds.org/manual/gospel-principles/chapter-28-service?lang=ind

https://www.gotquestions.org/Indonesia/melayani-dalam-gereja.html

KADOS Januari 1/2014 (Aktif dalam Pelayanan di Gereja)

https://tuhanyesus.org/peran-gereja-dalam-masyarakat

http://remaja.sabda.org/menjadi-bagian-dalam-gereja-tuhan

https://kebenaranbagidunia.org/misi-jemaat

http://pelitabatak.com/agama/Gereja-yang-Bertransformasi-Mendorong-Mutu-Kehidupan-Jemaat-
dan-Bangsa-Ditengah-Keberagaman

https://tuhanyesus.org/cara-hidup-gereja-modern

https://www.academia.edu/11329051/Pola_Interaksi_Antar_Jemaat_Studi_Deskriptif_pada_Gereja_
Toraja_Jemaat_Tamalanrea_Makassar_

Anda mungkin juga menyukai