Anda di halaman 1dari 14

MiNJUNG TeOLOgy

KLEMENTIUS ANSELMUS LOBA (166114027)


PETRUS RIKARDUS UMBU DORU
ADHI JATI WIBOWO
MARCELIANUS BASA OLA
MiNJUNG TeOLOgy
from KOREA
MINJUNG

Min: Rakyat
Jung: Massa

Teolog: Orang-orang yg selalu ditindas (ekonomi,politik,


sosial dll)

“minjung” is not “proletar (Karl Marx)”


MINJUNG and HAN

 Ciri-ciri Minjung : “HAN” (perasaan gusar, kalah, marah,


susah, tertekan, tak berdaya, jengkel-
Yg bercampur dengan keinginan akan
masa depan yang lebih baik).

 HAN is perasaan dengan kemauan kuat untuk merasakan hidup


yang dialami oleh orang-orang yg lebih rendah.

 HAN is not perasaan sesaat, but TETAP

 HAN bersifat individual dan kolektif

 (di dalam HAN ada ketegangan... WHAT CAN WE DO?)


HAN and DAN

 DAN has 2 Tingkat, that is PRIBADI and SOSIAL


Mengsublimasikan pengalaman dan
memotong lingkaran SETAN
PEMBALASAN
Penyangkalan Diri

Transformasi Sosial
1: Menyadari Allah
dalam hati kita
4 Tahap
2: Say welcome to
kesadaran Ilahi
tumbuh dalam hati
kita 4: Mengalahkan
3: Mempraktekkan ketidakadilan
apa yang kita dengan
percayai mentransformasikan
dunia
Cara untuk mencapai DAN

“Tarian Topeng” yang disebut MUDANG


(Di sini para teolog berbicara tentang
sebuah transendensi kritis)

Dengan Humor, ketegangan HAN


dilepaskan
Membaca KITAB SUCI menurut MINJUNG

 Yesus mengidentifikasikan diri-Nya dengan Minjung.

 Dalam Injil Markus ada OCHLOS


Golongan Rakyat
Khusus, yakni orang
banyak yg senantiasa ada di
sekeliling Yesus.

 Dalam Perjanjian Lama, Minjung adalah orang-orang israel


yang berada dalam pembuangan dan juga orang Israel yang
menderita di Mesir, serta yang ditindas oleh bangsa Israel
sendiri (Misalnya pada masa Nabi Amos)
Musa dan Yesus: Sebuah Kontras

• Ada perbedaan antara Yesus dan Musa


• Sum Nam-dong mengatakan:

“Bagi Minjung, Musa adalah pahlawan yang herois. Sedangkan


Yesus adalah penentang yang selalu berada di pihak Minjung.
Dalam Musa revolusi itu berhasil sedangkan Yesus, revolusi itu
gagal. “REVOLUSI” Musa dan Yesus berbeda.

• Musa: revolusinya hanya terjadi satu kali, di mana Minjung


menjadi OBYEK penyelamatan.
• Yesus: revolusinya terjadi terus menerus, di mana Minjung
menjadi SUBYEK penyelamatan. Yesus adalah seruan rakyat
sendiri, di mana Ia adalah bagian dari Minjung. So, Yesus
dijadikan personifikasi dan lambang mereka”
Tradisi Pembebasan Antar Agama

 Sejarah Korea purba: ada Buddha Maitreya yang adalah toko


pembebas. Buddha Maitreya mempunyai kaitan erat dengan
Buddha Amita
 Praktek Syamanisme: merupakan cara untuk melepaskan HAN
(contohnya Tarian Topeng/mudang)
 Gerakan Keagamaan Donghak: gerakan ini mempercayai
wahyu saat dunia dihancurkan dan zaman baru akan timbul.
Hal ini juga yang mendorong adanya pemberontakan petani
Donghak 1895 dan gerakan kemerdekaan Maret 1919
 Pengaruh Kristen
MINJUNG and MESSIANISME

 Gerakan Minjung selalu bersudut pandang akan mesianisme


 Messianisme ini selalu diserukan melalui “milenium”
 Mesianisme ada dua yakni:
1. Mesianisme Minjung
2. Mesianisme politik palsu

Palsu:

1. Kaum penjajah (Jepang) Minjung sebagai


2. Rezim Marxis Korea Utara OBJEK
3. Kaum elit dan penguasa
Korea selatan
 Masa depan tidak ‘diciptakan’ oleh mereka, melainkan ‘dibuat’ oleh para
penguasa untuk mereka
 Mesianisme politis menjanjikan “Firdaus” yang tewujud dalam sejarah
(duniawi)
 Mesianisme keagamaan menjanjikan “firdaus” luar dunia (dunia lain)
 Ploteriat VS Minjung 1. Pandangan tentang Sejarah (minjung bersifat
transedental yang diungkapkan dalam agama)
2. Minjung menolak mesianisme luar dunia dari agama
yang menjanjikan firdaus sesudah kematian
(mengasingkan)
3. Milenium vs Kerajaan Allah

Milenium:
KA: -lambang historis, duniawi
-lambang surgawi dan dan semi terakhir
terakhir -Tempat/titik di mana sejarah
-Tempat orang beriman dan masyarakat diperbaharui
sesudah meninggal -keselamatan realitas sosial
-keselamatan orang secara bangsa manusia
individual dijamin
 Minjung tidak mengambil
bagian dalam firdaus dunia So...
yang dijanjikan oleh para
penguasa Perjuangan
 Firdaus luar dunia, Minjung adalah
membuat minjung menjadi suatu proses,
pasif revolusi terus-
 DILEMA: di satu pihak
pengharapan minjung
menerus, tak
adalah konkret dan historis kunjung selesai
(transformasi). Di lain pihak menuju
mereka tidak mempunyai
rencana atau daya kuasa
masyarakat yang
untuk melaksanakan adil, bersatu dan
transformasi ini dengan pasti damai sejahtera
Minjung, Yesus dan Roh Kudus

 Minjung berlandaskan pada Yesus Sang


Penebus
Tindakannya tidak didasarkan pada kekuasaan
melainkan pada ketidakberdayaan
Bukan dengan kekerasan melainkan dengan
daya kuasa Roh Kudus
Minjung terarah pada tindakan masa depan
dengan berkomitmen terhadap sejarah
Prosesnya lebih penting daripada tujuannya...

Anda mungkin juga menyukai