Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH GEREJA INDONESIA

DI NTT, NTB DAN BALI

DISUSUN OLEH:

Heryanto
Syukur Luhat
Timotius Roberto
Eberli
Thomas Yusak
Wikan Dwi Putra
Urai Larong
Riki Afrizal
KATA PENGANTAR

Syalom, Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-
Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul  Sejarah Gereja di NTT, NTB dan Bali ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada bidang
setudi mata kuliah ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Sejarah Gereja di NTT, NTB dan Bali bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen, selaku dosen kami di
STT Tenggarong yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kelompok kami tekuni.

Kelompok kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah yang kelompok kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kelompok kami sangat membutuhkan dukungan serta sumbangsih pikiran
yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Siapa yang pertama menginjil di NTT, NTB dan Bali
B. Mengapa Misionaris datang menginjil di NTT, NTB dan Bali
C. Apa strategi Misionaris dalam melaksanakan penginjilan
D. Bagaimana perkembangan daerah yang di Injili
E. Bandingkan dengan saat ini dan berikan evaluasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB. I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Gereja telah hadir di kepulauan Nusantara sekitar tahun 1543, sebagai hasil pekerjaan misi
gereja-gereja Barat, pada masa ekspansi kolonialis, imperialis dan kapitalis bangsa-bangsa Barat
ke Asia, yang berlangsung dalam kurun waktu lima abad dari tahun 1492 sampai dengan tahun
1947. Sejarah pekerjaan misi gereja-gereja Eropa di kepulauan Nusantara yang berlangsung pada
masa penjajahan bangsa-bangsa Eropa, menunjukkan bahwa pada satu pihak pekerjaan misi itu,
memang ada hubungannya dengan ekspansi Barat, sebab pekerjaan misi itu sering ditunggangi
penjajah demi kepentingan politik dan ekonomi, namun di lain pihak terpisah dari penjajah,
dimana bila di suatu daerah seperti di NTT, NTB, dan Bali; tatkala kepentingan politik dan
ekonomi pemerintah kolonial terancam oleh kehadiran gereja, pemerintah kolonial dengan
berbagai cara menghambat bahkan kalau bisa menutup daerah itu bagi kehadiran gereja.
Kedatangan gereja di kepulauan Nusantara dalam arti seperti termaksud di atas,
menunjukkan bahwa gereja datang ke kepulauan Nusantara tidak bergandengan tangan dengan
penjajahan. Bangsa-bangsa penjajah datang ke kepulauan Nusantara bukan untuk
mengkristenkan Nusantara, tetapi untuk mengambil kekayaan Nusantara demi kepentingan
ekonomi negara penjajah. Kenyataan yang demikian ini membuat gereja-gereja yang telah hadir
di kepulauan Nusantara ini, sejak awal telah bersikap kritis kepada penjajah. Api nasionalisme
untuk bersatu mengusir penjajah guna untuk membangun sebuah negara-bangsa yang merdeka,
yang menyala di Jawa dengan kelahiran Budi Utomo (1908), juga menyala di daerah–daerah
dimana penduduknya mayoritas beragama Kristen seperti di tanah Minahasa, Batak, Nusa
Tenggara Timur dan Maluku. Bahkan gereja pernah melakukan perlawanan bersenjata kepada
penjajah, seperti yang dilakukan Pattimura di Maluku pada tahun 1817. Semangat nasionalisme
yang bercikal-bakal pada suku-suku bangsa yang telah lama ada di bumi Nusantara, selalu ada di
hati gereja. Gereja tidak pernah absen sejak awal munculnya pergerakan nasional, mulai dengan
lahirnya Budi Utomo (1908), dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda (1928) dan berpuncak pada
Proklamasi Kemerdekaan (1945).
b. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kelompok kami akan menjelaskan beberapa hal terkait dengan Sejarah
Gereja Indonesia di NTT, NTB dan Bali, yaitu:

1. Siapa yang pertama menginjil di NTT, NTB, Bali


2. Mengapa Misionaris datang menginjil di NTT, NTB, Bali
3. Apa strategi Misionaris dalam melaksanakan penginjilan
4. Bagaimana perkembangan daerah yang di Injil
5. Membandingkan dengan saat ini dan memberikan evaluasi

c. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar setiap pembaca mengerti dan mengetahui
bagaimana awal masuknya Kristen di Nusantara terutama di NTT, NTB dan Bali serta
mengetahui sejarahnya.
BAB. II

PEMBAHASAN

BALI

1. Siapa yang pertama menginjil di bali

Misionaris pertama yang menginjil di Bali yaitu Justus Heurnius. Dia datang ke Bali
bersama rombongan Joachim Roelofsz van Deutekom yang diutus oleh gubernur jendral
kompeni Hendrik Brouwer di Batavia. Dia berada di Bali sebentar saja di tahun 1633.
Melalui penjajagan yang dilakukannya sebentar itu, dia menemukan bahwa ada beberapa
orang Bali tertarik dengan kehidupan orang Belanda dan kekristenan, namun dia tidak
melaporkan bagaimana metode penginjilan yang harus dilakukan terhadap orang Bali.

2. Mengapa misionaris menginjil di bali

Sebagian penduduk di Bali masih banyak yang percaya akan roh-roh gaib, bagi
mereka roh-roh itu adalah daya kekuatan hidup yang terdapat di alam, manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan dan unit-unit benda yang lain. Kepercayaan roh-roh ini lah yang
mendorong para misionaris datang ke Bali untuk mempersatukan jemaat Kristen yang ada di
Bali kemudian membentuk satu persekutuan yaitu Gereja Kristen Protestan Bali.

3. Apa strategi misionaris dalam melaksanakan penginjilan di bali

Strategi penginjilan di pulau Bali bisa diklasifikasi ke dalam empat tahapan masa.
Keempat tahapan masa itu terdiri dari: Pertama, masa penjajagan penginjilan di Bali, Kedua,
masa penginjilan oleh Utrechtsche Zendings Vereeniging (UZV). Ketiga, masa penginjilan
oleh Christian Missionary Alliance (CMA). Keempat, masa penginjilan oleh Gereja Kristen
Jawi Wetan (GKJW). Masa penjajagan penginjilan di Bali dilakukan oleh beberapa
misionaris Barat segera setelah Belanda menguasai Bali.

4. Bagaimana perkembangan daerah yang di injili

Pada tahun 1937 ajaran tersebut disebarkan ke beberapa daerah lain di Bali oleh
misionaris asal Jawa Timur. Para pemeluk agama Kristen kemudian menyebar ke daerah
pendalaman di desa palasari, desa gumberih dan beberapa desa sekitarnya di wilayah
kebupaten jembaran, bali barat. Selain itu juga berkembang ke wilayah kebupaten tabanan,
khususnya di desa piling, negesta, kecamatan penebel, kebupaten tabanan dan daerah lainnya
di pulau dewata.

5. Bandingkan dengan saat ini dan berikan evaluasi

Perbandingan misionaris saat itu dengan misionaris yang sekarang tidak terlalu jauh
perbedaannya, ada kesamaan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang masih tersesat dan jiwa-
jiwa yang masih meragukan akan keselamatan dari Allah. Karena injil sudah menyebar
keseluruh dunia dan sudah banyak jiwa-jiwa yang dimenangkan, di situlah perbedaan masa
dulu dan masa kini terlihat.

NTB

Perjalanan panjang suatu misio, lukiskan garis-garis panjang pada dinding sejarah babat
tanah Lombok.  Sebuah proyek besar telah dimulai Sang Juruselamat bagi Lombok  83 tahun
yang lalu. Jatuh bangun mengukir wajah gereja bak sang pemahat mengukir batu pualam
indah.  Lintasan yang berliuk-liuk menembus peristiwa, dewasakan diri.  Berawal Tahun 1920
Mgr. P. Noyen, SVD Prefek Apostolik wilayah Flores, Timor, Sumba, Sumbawa, Lombok
dan Bali membeli tanah pekarangan di Narmada. Tanggal 14 Mei 1935 Pater Jan van
der Heijden, SVD misionaris pertama mulai menetap di Mataram. Tanggal 15 Mei 1935
Membeli tanah dan bangunan dijadikan Pastoran dan Gereja pertama di Lombok. Tanggal 9 Juni
1935, Misa pertama diadakan di Gereja baru tersebut. Tahun 1936 seorang perawat  R. Joh. Adi
Sastro di Selong direkrut sebagai Guru Agama. Pada Oktober 1938 sebanyak 8 orang dibaptis
pertama kali di Tanjung dan Felix Fernandez sebagai Guru Agama di Tanjung. Dalam kurun
waktu 1920 sampai dengan 1935 sejumlah Uskup dan imam pernah melayani umat katolik di
Mataram yakni Mgr. P. Noyen, SVD,(1920), P. J. Cleef, (1922), P. B. Glanamon,(1923),P. Jos.
Lambert,(1924), Mgr. A. Verstreelm,(1925 – 1932), P. H. Limbroth,(1925),P. Schoorlemmer,
(1926), P. G. R. Velgen,(1928), P. Buis,(1931), P. J. Bouma,(1932) dan P. Jan van der Heyden,
SVD (1933-1935). Paroki Mataram menjadi paroki sejak tahun 1935 ditandai dengan
menetapnya P. Van der Heijden,SVD sejak 14 Mei 1935. Sejak 1935 sampai 2010 Paroki
Mataram pernah dilayani oleh P. Jan van der Heyden, SVD (1935- 1940), P. Henk de Beer,
SVD,(1940-1946), P. A. de Boer, SVD (1946-1956), H. Gierlings, SVD (1949-1963/Pastor
Pembantu), P. John Lynch, SVD (1953-1959), P. Leon Marks, SVD (1954-1962/Pastor
Pembantu), P. Coyle, SVD (1955 /Pastor Pembantu), P. B. Stiller, SVD (1963), P. J. R. Flaska,
SVD (1963-1964), P. Cl. Wein, SVD ( 1964-1966), P. J. Kersten, SVD (1966-1970), P. Andreas
Ade, SVD (1968-1970), P. H. Ballhorn, SVD (1969-1972). Pada tahun 1972-1976 Rm Marsel
Gde Myarsa,Pr  dipercayakan sebagai Pastor Paroki.  Selanjutnya P. Marcel Sega, SVD (1976-
1978), P. Rafael Giron, SVD (1977/Pastor Pembatu), P. Siprianus Setyawan,SVD (1978-1983),
P.Yohanes Tanumiarja, SVD (1983-1986), P. Mikael Mige Raya, SVD (1986-1991), P. Thomas
Tehpo, SVD (1991-1995), Rm. Philipus Wayan Jaya, Pr (1994-1998), Rm.Yoh.Handriyanto
Wijaya, Pr (1998-2000), Rm. FX. Wayan Sunardiana, Pr (1998-1999 /Pastor Pembantu). Pada
tahun 2000 gereja paroki st.Maria Immaculata dibakar oleh masa akibat dampak kerusuhan
Ambon.  Dikenal dengan peristiwa 1- 7 - 1.  gereja kembali dibangun oleh pastor dan umat
secara bertahap pada masa  P. Rosarius Geli, SVD (2000-2009), Rm. Ign. Gede Adiamika S, Pr
(2001-2004 /Pastor Pembantu) P. Ludovikus Pake, SVD (2004-2008 /Pastor Pembantu), Rm.
Flavianus Endi, Pr (2004-2008 /Pastor Pembantu), Rm. Yohanes Kadek Ariana, Pr (2008 –
2018), Rm. Eligius Pr (2016 – sekarang/pastor pembantu) dan Rm. Laurensius Maryono, Pr
(2010 – sekarang) sebagai pastor paroki. Pada medio tahun 2018 sekitar bulan Juli hingga
Agustus, gereja mengalami serentetan benca gempa berkekuatan cukup besar hingga seluruh
plafond runtuh, rumah tinggal pastoran retak dan genteng dan kaca mozaik pecah, hingga saat ini
masih dalam perbaikan dan pembenahan.  Memasuki usia ke 83 tahun pada 8 Desember 2018,
paroki yang memiliki pelindung St. Maria Immaculata ini menjadi gereja yang modern dengan
jumlah umat kurang lebih 3000 orang.

NTT

‘a. Siapa yang pertama menginjili di NTT

Kekristenan di Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah kisah perjalanan panjang oleh
para misionaris yang datang ke Nusantara. Orang Belanda mendarat pertama di tanah Timor
pada tahun 1613. Raja Kupang pada waktu itu kemudian menjadi pemeluk agama Kristen dan
memberikan tanah kepada Belanda. Satu tahun kemudian, datanglah seorang pendeta pertama di
Tanah Timor yang bernama Matheos van den Broeck. Pelayanan yang dilakukannya hanya
sebatas benteng Kupang dan sekitarnya. Lama kemudian setelah kedatangan pendeta pertama
yaitu tahun 1670 datanglah seorang pendeta yang bernama C. Keysero Kind, tetapi tidak lama
kemudian ia meninggal dunia.

‘b. Mengapa misionaris menginjil di NTT

Karena munculnya kelompok-kelompok Kharismatik yang membawa dampak yang luar


biasa terhadap pertumbuhan rohani pada saat itu. Dikarenakan hal ini terjadi di luar Indonesia,
sangat mungkin jika hal ini tidak diketahui oleh orang-orang Indonesia. Tetapi memang
kebangkitan ini merupakan karya Roh Kudus jadi pergerakan dan kebangkitan rohani juga terjadi
di Timur.

c. Apa strategi para misionaris dalam melaksanakan penginjilan di NTT

Di dalam penginjilan yang dilakukan oleh para misionaris tentu banyak hal-hal yang
dilakukan dan juga banyak rintangan serta tantangan yang dihadapi oleh para misionaris dalam
berupaya untuk tetap melaksanakan penginjilan tetapi itu tidak menguragi rasa semagat mereka
untuk melaksanakan penginjilan. Ada pun hal-hal yang dilakukan oleh misionaris di dalam
penginjilan yakini memahami dalam berkehidupan berusaha untuk menyesuaikan diri mereka
dan juga di dalam penginjilan mereka juga berusah untuk belajar memahami bahasa lokal
( bahasa daerah yaitu bahasa timur) segala upaya yang dilakukan itu berhasil dengan itu mereka
mudah meneterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa timur agar mereka mengerti. Dengan adanya
penginjilan yang dilakukan oleh para misionaris ini, mereka mengalami pertumbuhan di dalam
Iman kepada Yesus samapai sekarang.

d. Bagaimana perkembagan-perkembagan daerah yang di-Injili

Di daerah tersebut mengalami pertumbuhan Iman yang kokoh di dalam Kristus karena
penginjilan yang dilakukan oleh para misionaris dan juga seperti yang kita lihat di zaman
sekarang banyak misionaris dari NTT yang menginjil ke seluruh dunia saat ini karena mereka
sudah diinjili.

e. Bandingkan dengan saat ini dan berikan evaluasi

Kalau dulu masih banyak orang-orang yang belum mengenal ajaran firman Tuhan dan
masih mengikuti adat istiadat setempat sehingga banyak orang yang masih mengikuti ajaran
kharismatik sehingga para misionaris berusaha membangkitkan Iman kepercayaan-Nya kepada
Tuhan. dengan adanya penginjilan yang dilakukan mereka sekarang lebih maju di dalam Iman
percaya kepada Yesus yang memberikan keselamatan.

BAB. III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dari apa yang kami baca, kami menyimpulkan bahwa kabar Injil dapat di terimah dengan
cepat, oleh warga. Walaupun dalam keadaan ketakutan, karna masih dalam keadaan
penjajahan. Sehingga para misionaris dapat membangun jemaat, dan membangun gereja di
mana.

b. Saran

Dengan selesainya laporan tentang makalah berjudul Sejarah Gereja di NTT, NTB dan Bali yang
kelompok kami selidiki selama ini di berbagai artikel, kelompok kami berterima kasih kepada
penulis jurnal ataupun buku yang tercantum di daftar pustaka yang telah membantu kelompok
kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kelompok kami menyadari bahwa makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Kami sangat membutuhkan
masukan dan saran dari rekan-rekan ataupun dosen karena tentunya kami masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Daftar Pustaka

Gereja Kristen Protestan di Bali-Antara News Bali, Tuka Penganut Kristen Protestan di Bali

Paroki Santa Maria Immaculata, Mataram - Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai