Anda di halaman 1dari 24

Nestorianisme

Ajaran bidat ini dikemukakan oleh Nestorius; bekas rektor biara antiokhia Dan uskup
constantinopel instambul Turki. Pada mulanya is sangat menentang ajaran Apollinarianisme
dengan memisahkan kedua sifat Yesus. Sebenarnya ia mempunyai motiv yang baik, tetapi
sayang is melakukan kesalahan dengan memisahkan kedua sifat Yesus.

Ia mengemukakan pendapatnya sebagai berikutnya : " apabila Kristus sungguh - sungguh


Allah dan sungguh - sungguh manusia pula, maka itu suatu keduaan dan bukan keesaan. Lebih
lanjut ia mengajarkan bahwa Yesus seakan - akan menjadi sebuah rumah kudus bagi Logos
Allah. Demikianlah logos yang kekal itu Dan oknum Yesus yang bebas Dan dapat diubah itu,
tinggal dua. Ada perbuatan - perbuatan yang buat oleh logos, misalnya mujizat - mujizat Dan
Ada juga perbuatan - perbuatan yang mempunyai hubungan dengan kemanusiaan-Nya; misalnya
kesengsaraan Dan kematian. Sebagaimana kalam mendiami hati segala orang Saleh, demikian
juga kalam mendiami Yesus tetapi lebih sempurna. Kita menyembah Kristus, bukan karena Ia
Allah, melainkan karena di dalam Dia, Allah berada.

Pengajaran Nestorius ditentang oleh Cyrillus, Uskup Alexandria Dan Celestine, Uskup
Rum dengan menyatakan bahwa ajaran Nestorius membagi - bagi kedua sifat Yesus itu, merusak
keoknuman Yesus.

Akhirnya Celestine pada tahun 431 menuduh Nestorius sebagai bidat dalam sidang di
Efesus dan pada tahun 451, melalui konsili yang dihadiri 500 Uskup di Chalcedon menelorkan
pengakuan iman yang kemudian terkenal dengan sebutan " Pengakuan Iman Chalcedon " yang
antara lain menyebutkan bahwa Kristus bukan tabiat satu Dan bukan bertabiat dua dalam Satu
oknum. Kedua tabiat ini tidak bercampur dan tidak berubah, tidak berbagi dan tidak terpisah.

EUTYCHIANISME

Pada tahun 448, seorang sarjana theologia bernama Eutychesng yang menjadi pemimpin
gereja di Constantinopel mengemukakan pendapat bahwa Dua tabiat Kristus itu bercampur
menjadi satu, sehingga menjadi tabiat yang ketiga ( third nature ).

Di dalam tabiat yang bercampur baur ini, tabiat ilahiNya melampaui tabiat
kemanusianNya. Sebab itu, tabiat kemanusianNya terhisap dalam tabiat ilahiNya. Tetapi karena
tabiat ilahiNya bercampur dengan tabiat kemanusianNya, maka tabiat ilahi tersebut sudah tidak
sama lagi dengan tabiat ilahi yang dulu ( sebelum kedua tabiat ini bercampur ). Jelas terlihat
bahwa ajaran ini adalah Monophysites ( mono = satu, physis = tabiat ), karena jelas dalam
kenyataannya, ia mengurangi kedua tabiat Kristus menjadi satu Tabiat.

Pada tahun 449, A.D. Uskup Rome Leo I Dan Uskup Constantinopel Flavanius
bermaksud menyelenggarakan konsili di Efesus untuk menentukan Eutychianisme sebagai bidat.
Tetapi sayang dalam persidangan Uskup Flavanius meninggal. Sebagai penggantinya adalah
Diosurus yang secara fanatik berpihak kepada Eutychianisme. Agar Eutychianisme memperoleh
kemenangan dalam persidangan ini, maka Diosorus menggunakan kekuatan politik untuk
menekan persidangan tersebut. Karena di bawah tekanan, persidangan tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Pada akhirnya dengan terpaksa diputuskan bahwa putusan theologia dari
Eutychianisme adalah benar dan murni.

Jalan Dan hasil persidangan menimbulkan kemarahan Uskup Leo I dan menyebut
persidangan itu sebagai " sinode penyamun ". Kemudian ia mengadukan permasalahan ini
kepada Kaisar Rome Theodosius tetapi Kaisar berpihak kepada Eutychianisme Dan menyetujui
pikiran theologia Eutychianisme adalah benar Dan sah.

Meskipun segala usaha dari Uskup Leo I mengalami kegagalan, tetapi ia tidak putus asa,
ia terus berusaha untuk menegakkan kebenaran Tuhan. Dua tahun kemudian atas bantuan kakak
Kaisar, ia berhasil dalam persidangan konsili di Chalcedon, sehingga tercapai keputusan untuk
menentukan pikiran theologia Eutychianisme sebagai bidat.

PELAGIANISME

Pelagius adalah rahib pada tahun 360 - 415 dari Britania yang tinggal di Roma, tetapi
pada 410 ia Dan murid - muridnya pindah ke Afrika Utara. Jalan pikiran theologianya sebagai
berikut : ia menolak alkitab wahyu dari Allah. Menurutnya tiap - tiap manusia dilahirkan Tanpa
cacat ( dosa ); keadaan mereka sama seperti Adam di taman Firdaus; jadi ia tidak mengakui
adanya alarm dosa atau turunan. Duduknya dosa bukan di dalam tabiat manusia, melainkan
dalam kehendaknya; tiap kali kalau kehendak manusia bermaksud jahat, ketika itu juga manusia
berdosa. Dosa adam tidak berpengaruh bagi keturunannya, melainkan hanya berpengaruh bagi
dirinya sendiri; tetapi teladan dosa dari Adam itu dengan mudah ditiru oleh generasi berikutnya.
Kematian manusia, bukan karena upah dosa melainkan karena manusia takluk dibawah hukum
alam . Keselamatan bukan karena anugrah melainkan akibat dari berbuat amal atau kebajikan.

Terhadap pemikirian theologia Pelagius, para Uskup di Roma mempunyai dua pendapat
yang berlawanan. Ada yang menyetujui dan ada yang menolaknya. Meskipun kemudian Uskup
Roma, Innocent I pada tahun 417 menentukan bahwa ajaran Pelagius sebagai bidat, tetapi yang
kemudian membenarkan pandangan Pelagius ini.

Uskup – uskup yang berkedudukan di Afrika Utara dengan tugas menolak keputusan atau
sikap Uskup Roma yang membenarkan pikiran Pelagius ini. Di antara Uskup Afrika yang paling
keras menentang ajaran Pelagius adalah Uskup Hippo yang bernama Augustinus dengan
mengemukakan Allah menciptakan manusia dengan sempurna dan memiliki kehendak yang
ebbas. Manusia boleh memilih untuk patuh kepada Tuhan atau patuh kepada keinginan dan
kehendak diri sendiri. Tuhan memberikan rahmat-Nya untuk melakukan perbuatan yang
diperkenankan Tuhan. Sebab itu Adam tidak menggunakan kemungkinan ini, melainkan
menuruti kehendaknya sendiri untuk berbuat dosa. Karena kejatuhannya ini, maka ia dikuasai
oleh dosa, persekutuannya dengan Tuhan terputus, pertolongan rahmat telah hilang dari Tuhan.
Akibatnya ia harus mati karena dosa yang dilakukan. Sekarang ia tidak mempunyai kemampuan
untuk berbuat baik, melainkan apa yang dipikirkan dan dilakukan menjurus pada dosa.

Di dalam Adam semua keuturunannya berdosa juga (Roma 5 : 12 ). Tubuh dan jiwa tiap
– tiap manusia telah diracuni oleh dosa turunan yang turun temurun dari orang tua kepada anak –
anaknya. Segenap yang turun temurun dari orang tua kepada anak – anaknya . Segenap manusia
tidak lain dari pada kaum “kebinasaan” yang tidak sanggup untuk berbuat baik dan dibawah
kutukan Tuhan dan akan menerima hukuman kekal. Tetapi karena rahmat Allah dan kasihNya,
maka Ia memilih sebagian manusia yang tertentu untuk mendapatkan anugrah keselamatan.
Inilah permulaan pikiran theologia “predestinasi” ( artinya : tujuan hidup dan akhir manusia
sudah ditentukan atau ditakdirkan oleh Tuhan sebelum manusia dilahirkan ) yang kemudian
dikembangkan oleh Yohanes Calvin.

Akhirnya pada tahun 431 di persidangan konsili di Efesus dengan resmi menolak ajaran
Pelagius dan memutuskannya sebagai bidat.

BAB KELIMA

BIDAT BIDAT PADA ABAD VI S/D XV

A. ROMA KATOLIK
B. CATHARINISM
C. WALDENESS
D. JOACHIMISM

ROMA - KATOLIK

ASAL - MULA DAN PERKEMBANGANNYA

Sejak raja Konstantin berkuasa Dan memberi kebebasan penuh kepada gereja untuk
berkembang, maka gereja maju dengan pesat. Gereja - gereja yang berada di daerah - daerah
dipimpin oleh Uskup - Uskup dan kelihatan Pengaruh gereja di kalangan masyarakat Makin Hari
Makin kuat.

Kemudian perkembangan gereja disentralisir di Lima tempat, yaitu Roma, Konstatinopel,


Antiokhia, Yerusalem, Alexandria. Kelima pusat ini making - masing dipimpin oleh seorang
Uskup.

1). Diantara Uskup - Uskup ini, kelihatan kewibawaan Uskup Roma melebihi yang lainnya.
Uskup Roma, disamping mempunyai pandangan bahwa Kota Roma sebagai pusat kegiatan
politik, maka selayaknya juga gereja yang di Roma dijadikan pusat gereja, ditambah pergolakan
politik pada waktu itu dan keberanian uskup Roma di dalam mempertahankan pendirian gereja,
maka pada abad V diumumkan bahwa uskup Roma adalah uskup diatas segala uskup dengan
gelar “Paus” dan sekaligus menganggap dirinya dipanggil oleh Tuhan menjadi kepala gereja,
selaku pengganti Petrus (Matius 16:18) bahkan sebagai “wakil Kristus” di bumi.

2).Dibawah pimpinan Paus, gereja terus berkembang dengan baik. Tetapi sayang, dengan makin
besarnya kekuasaan Paus, keadaan gereja makin bobrok dan jauh meninggikan kebenaran
Firman Tuhan. Khususnya menjelang akhir dari abad XV, gereja dibawah pimpinan Paus
Alexander VI Borgia (1492 – 1503), terjerumus dalam kemewahan, egois, percabulan dan dosa –
dosa lainnya.

3). Boleh dikatakan masa itu adalah masa yang tergelap dalam sejarah gereja. Titik cahaya terang
bagi gereja baru kelihatan pada akhir abad XV dan permulaan abad XVI dengan meletusnya
gerakan Reformasi yang dipimpin oleh Martin Luther dan kawan – kawan.

Ajaran – ajaran ( DOKTRIN )

a. Tentang Alkitab :

a1. Roma Katolik bukan saja menerima ke 66 jilid kitab yang kita kenal dan juga menerima
Apocrypha sebagai bagian dari Alkitab

a2. Roma katolik meskipun mengakui Alkitab adalah wahyu Allah tetapi mereka tidak menerima
Alkitab mempunyai kewibawaan (otoritas) tertinggi dan mutlak. Disamping Alkitab mereka juga
menganggap keputusan – keputusan yang telah ditetapkan yang bersifat tradisionil juga
mempunyai kewibawaan ( otoritas ) yang sama, bahkan lebih tinggi karena hanya gereja Roma
Katolik yang berhak untuk menentukan penguraian kebenaran Alkitab dengan benar.

a3. Meskipun di depan Alkitab terjemahan bahasa Inggris dari Roma Katolik mencantumkan
surat dari Paus Pius VI yang menganjurkan agar membaca Alkitab, tetapi kenyataannya mereka
melarang anggota biasa membaca alkitab. Hal ini jelas terlihat dalam keputusan konsili pada
tahun 1239 di Toulon yang menyatakan bahwa selain Mazmur dan bacaan harian (Breveriary)
atau doa Bapa Kami dan ayat – ayat tertentu yang telah diambil dari Alkitab dan juga melarang
menterjemahkan Alkitab, Bahasa Latin ke dalam bahasa lainnya.

b. Tentang Gereja :

Mereka beranggapan bahwa hanyalah gereja Katolik adalah gereja yang sejati. Ini
didasarkan pada Matius 16 : 18 – 19 yang mengatakan : Dan Akupun berkata kepadamu engkau
adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak
akan menguasainya. Kepadamu akanKu berikan kunci kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di Sorga.
Perkataan “ Batu karang “ yang dimaksud Tuhan, menurut penafsiran Roma Katolik
adalah ditujukan kepada Petrus. Dengan demikian, maka Petrus adalah dasar dari gereja, yang
mempunyai kunci pintu kerajaan Sorga dan memiliki kuasa untuk membelenggu dan melepaskan.
Mereka juga beranggapan bahwa Petrus adalah orang pertama yang menjabat sebagai uskup di
Roma, maka seyogianyalah Roma dijadikan pusat gereja – gereja dan memegang tampuk
pimpinan yang teratas.

Dari titik tolak inilah Roma Katolik lalu mengambil kesimpulan bahwa di luar gereja
Katolik tidak ada gereja yang benar dan sejati

c. Tentang Paus tidak pernah bersalah (Papal infalibility )

Dalam konsili tahun 1870 di Vatikan telah diputuskan pengajaran Paus tidak pernah bersalah.
Hal ini berarti segala keputusan yang diambil, baik dibidang keagamaan dan yang menyangkut
etika dari Paus adalah mutlak benar. Segala perintah yang dikeluarkan dari Paus harus ditaati,
diterima dan dilaksanakan dengan mutlak. Menanggapi tentang pengajaran ini, uskup
Strossmayer mengatakan bahwa dalam sejarah dengan jelas telihat kesalahan yang pernah
dilakukan oleh Paus; diantaranya :

Paus Victor : Pada mulanya ia menerima dan menyetujui ajaran Montanisme, tetapi kemudian
menolaknya.

Paus Liberius (358) : Setelah pulang dari pertempuran ia berharap untuk mendapat kembali
jabatan pausnya, maka ia menerima ajaran Arianisme dan menyebut Athanasius sebagai bidat.

Paus Pasca III ( 1088 – 1099) dan Paus Eugenius III (1145 – 1153) : mereka berpendapat bahwa
pertandingan ( bertempur ) dapat dibenarkan.

Paus Julius (1509) dan Paus Pius IV : Mereka tidak membenarkan bertanding ( bertempur ).

Paus Hadrian II ( 867 – 872 ) mengesahkan perkawinan yang belum mendapat restu gereja;
tetapi Paus Pius VII ( 1800 – 1823) tidak menyetujui dan membatalkan pengesahan tersebut.

Paus Sixtus V ( 1585 – 1590 ) mengizinkan orang membaca Alkitab, tetapi Paus Pius VII
sebaliknya melarang orang membaca Alkitab.

Paus Clemens XIV ( 1700 – 1721) melarang Jesuit yang direstui oleh Paus Paulus III tetapi Paus
Pius VII merestui kembali perkumpulan ini.

d. Tentang dosa :

Menurut doktrin Theologia Roma Katolik berpendapat bahwa dosa itu terbagi dua
bagian :

D1. Dosa yang tidak dapat diampuni :


Dosa ini mengakibatkan manusia menjadi seteru Allah dan akhirnya akan membawa
kepada kebinasaan. Jalan kelepasan dari dosa ini, hanya dapat terjadi jika yang bersangkutan
mau mengakui dan menyerahkan dosanya dihadapan pastor dan menjalankan upacara pengakuan
dan penyesalan tersebut.

D2. Dosa yang dapat diampuni :

Dosa ini tidak mengakibatkan manusia menjadi seteru Allah dan tidak membawa kepada
kebinasaan. Sebenarnya pengakuan orang tergolong dalam dosa ini tidak diperlukan, tetapi demi
untuk pencegahan, maka tetap dianjukan untuk mengadakan pengakuan.

e. Tentang perbuatan baik :

Roma Katolik bukan saja mengajarkan bahwa orang dapat menebus dosa yang “ dapat
diampuni “ dan mengajar juga bahwa orang dapat menebus pembalasan dari dosa yang “tidak
dapat diampuni”. Meskipun melalui pengakuan dan penyesalan dosa yang “tidak dapat diampuni”
telah dihapuskan, tetapi akibat dari dosa itu tetap ada. Untuk menghindari konsekuensi dosa
tersebut, maka orang Kristen harus menebusnya dengan berbuat baik; dengan berbuat baik akan
memuaskan tuntutan keadilan Allah, sehingga tidak lagi terkena konsekuensi dosa tersebut.

Jika jasa dari perbuatan baik belum memadai, maka orang Kristen dapat bersandar pada
jasa yang berkelebihan dari orang – orang atau santo maria untuk mencukupi kekurangan jasa
dari orang yang bersangkutan.

Jika jasa dari perbuatan baik telah memadai, bahkan berlebihan; maka jasa yang
berkelebihan itu akan dimasukkan dalam perbendaharaan gereja yang dinamakan “Gudang Jasa
Perbuatan Baik”. Dalam gudang ini, tersimpan banyak jasa – jasa dari Yesus Kristus, Maria dan
Orang – orang suci lainnya. Jasa ini dapat dibagi kepada mereka yang belum memadai. Yang
berhak untuk membaginya adalah Paus sebagai wakil Kristus.

Jasa berlebihan ini dibagi kepada mereka yang meninggal dan berada dalam api
penyucian, sehingga meringankan penderitaan mereka itu.

Dasar dari doktrin ini diambil dari surat Yakobus 2 : 22 yang berbunyi : “ Kamu lihat,
bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan – perbuatan dan oleh perbuatan – perbuatan itu iman
menjadi sempurna”

f. Tentang baptisan :

Menurut pendapat mereka “ baptisan “ sebagai keharusan untuk syarat keselamatan. Jika seorang
belum menerima baptisan, setelah meninggal ia akan masuk ke neraka. Dalam konsili dalam
tahun 1215 ditelorkan keputusan bahwa baptisan dapat menghapuskan segala dosa.
Jasa darah Kristus dapat disalurkan kepada orang Kristen dengan berbagai sakramen
kudus. Dengan baptisan bukan saja memperoleh pengampunan dosa dan juga dapat melepaskan
diri dari segala hukuman.

Bila air baptisan dipercikan di atas kepala anak – anak, maka secara langsung “dosa asal”
mereka disucikan.

g. Api penyucian (purgatory):

Konsep pemikiran tentang api penyucian ini sudah ada pada abad III dan IV, kemudian baru
dikemukakan secara resmi pada akhir abad IV oleh Paus yang pertama Gregorius I.

Doktrin ini mengajarkan bahwa diantara sorga dan neraka ada sebuah tempat yang
dinamakan “api penyucian”.

Tempat ini diperuntukkan bagi orang yang sedikit dosanya, tetapi tidak masuk sorga.
Kemudian pengertian api penyucian ini ditambah oleh Gregorius I dengan konsep bahwa di
tempat itu ada api yang berfungsi membersihkan , sehingga jiwa dan roh yang ada di tempat itu
disucikan dan kemudian dapat bertemu dengan Tuhan.

Pada abad 11, mereka sampai pada kesimpulan bahwa setiap orang yang tidak bertobat,
setelah meninggal akan langsung masuk ke neraka. Sebagian kecil orang Kristen yang sudah
mencukupi syarat, karena perbuatan baiknya akan masuk sorga, tetapi sebagian besar orang
Kristen harus masuk ke api penyucian ini.

Orang yang masuk ke dalam api penyucian adalah orang Kristen yang telah melakukan
“dosa yang dapat diampuni”, tetapi tidak sempat diakui waktu ia meninggal dunia atau orang
Kristen yang telah melakukan dosa besar, meskipun sudah ditebus dengan perbuatan baik tetapi
belum dapat memuaskan Keadilan Allah.

Berapa lamakah orang Kristen dihukum dalam api penyucian ? Berapa beratkah hukuman
yang akan diterima disana? Para theolog Roma Katolik mempunyai pandangan yang berbeda-
beda. Ada Theolog yang beranggapan bahwa setiap orang dalam setiap hari melakukan dosa
kecil, maka ia akan merasakan penderitaan api penyucian 1 hari untuk 1 dosa yang diperbuatnya.
Dengan demikian, jika seorang hidup mencapa usia 60 tahun dan setiap hari ia melakukan 30
kali dosa kecil dan besar, maka harus menderita dalam api penyucian selama 1800 tahun
lamanya.

h. Mengaku dosa di hadapan pastor ( confession):

Roma katolik beranggapan bahwa baptisan adalah untuk menghapus dosa asal dan dosa yang
diperbuat pada masa lalu, tetapi untuk dosa yang dilakukan kemudian, maka ia harus
mengakuinya di hadapan pastor. Pengakuan dosa di hadapan pastor sangat diperlukan, karena
Allah telah memberikan kuasa kepada pastor untuk mengadili; memvonis dan mengampuni dosa
yang telah dilakukannya.

i. Surat penghapusan siksa (Idulgence):

Sewaktu Yesus berada di dunia, pernah berkata kepada perempuan yang tertangkap basah
karena berzinah;”aku tidak menentukan dosamu, pergilah ! Jangan berbuat dosa lagi “. Roma
Katolik berpendapat bahwa jika Tuhan mempunyai kuasa membebaskan dosa, maka paus
sebagai wakil Kristus di dunia, seyogianya ia juga mempunyai kuasa untuk mengampuni
kesalahan orang. Dan paus juga dapat membagikan “gudang jasa baik” kepada orang yang
memerlukan. Cara membaginya adalah dengan surat penghapus siksa.

Surat penghapus siksa telah dibagi sebagai berikut :

1. Surat penghapus siksa terbatas :

Dengan memiliki surat ini, dosa yang dilakukan asal belum jatuh tempo, masih dapat diampuni,
tetapi jika telah lewat jangka waktu yang ditentukan dalam surat tersebut, maka dosanya akan
tetap.

2. Surat penghapus siksa pribadi :

Surat ini dipergunakan bagi keperluan pribadi / untuk keperluan satu organisasi

3. Surat penghapusan siksa khusus

Surat ini dipergunakan untuk satu gereja atau satu wilayah yang sudah ditentukan.

4. Surat penghapusan siksa darurat :

Surat ini dapat dipergunakan dalam situasi yang mendesak.

5. Surat penghapus siksa umum ;

Surat ini dapat dipergunakan di mana saja.

6. Surat siksa tidak terbatas :

Harga surat ini sangat mahal, karena dengan memiliki surat ini bukan saja dosa yang lalu
dihapuskan dan juga telah termasuk dosa yang akan dilakukan. Bukan saja dosa selama di dunia
terhapus, demikian juga hukuman di api penyucian ditiadakan.

7. Ada juga semacam surat penghapus siksa yang diedarkan pada tahun 1517. Pada waktu itu,
Paus Leo x sangat membutuhkan uang untuk membangun gereja santo Petrus, maka
diperintahkan untuk menjual secara besar – besaran. Surat penghapus siksa ini mendapat
tantangan yang luar biasa, khususnya dari Marthin Luther. Dan surat ini, merupakan penyebab
timbulnya gerakan reformasi.

j.Menyembah ibunda maria (Marialatry)

Penyembahan terhadap bunda Maria telah melampaui penyembahan mereka terhadap


Allah maupun Yesus Kristus. Mereka berpendapat Allah maupun Yesus Kristus adalah raja yang
adil, tetapi bunda Maria adalah ratu yang welas asih.

Lebih lanjut mereka berpendapat :

1. Jika doa kita yang dipanjatkan melalui bunda Maria, lebih mudah didengar dan
dikabulkan Tuhan.
2. Maria dikandung tanpa dosa (immaculate conception): oleh karena Maria dikandung
tanpa dosa, maka ia tidak memiliki dosa asal. Bukti nyata bahwa Maria tidak memiliki
dosa asal berdasarkan perkataan malaikat yang menyebut Maria sebagai wanita yang
sudah beroleh anugrah (Lukas 1 : 28).
3. Maria sepanjang hidupnya tetap memilihara keperawanannya. Tentang saudara Yesus
yang disebut dalam Alkitab, bukan saudara kandung melainkan saudara sepupu.
4. Maria bukan saja tidak memiliki dosa asal, ia juga tidak pernah melakukan kesalahan
dalam hidupnya; dengan kata lain, Maria suci adanya. Sebab itu ia sama dengan Tuhan
Yesus, pada hari ketiga bangkit dari kematian dan juga naik ke Surga, duduk disebelah
kanan Yesus Kristus dan diangkat menjadi ratu.

k. Penyembahan berhala :

Pada akhir abad ke tiga, kebiasaan menghias dinding dengan lukisan di tempat – tempat
ibadah menjadi sangat populer. Sampai pada abad kelima, gereja mempergunakan lukisan –
lukisan ini sebagai alat peraga dalam bidang pendidikan. Tetapi kemudian kebiasaan ini dan
ditambah dengan kemerosotan kerohanian orang Kristen pada waktu itu, maka lukisan – lukisan
ini berubah fungsinya menjadi objek penyembahan.

Di dalam konsili tahun 787 di Nicea menelorkan keputusan pengesahan upacara


penyembahan kepada berhala – berhala ini dan akan mengutuki orang – orang yang menentang
keputusan ini. Meskipun diancam dengan kutukan, tetapi masih banyak orang yang menentang
keputusan ini, sampai pada tahun 1562 di dalam konsili Trent, sekali lagi ditekankan tentang
perintah membawa berhala masuk kedalam gereja sebagai objek penyembahan.
CATHARINISM

Ajara bidat Catharinism adalah campuran dari paham Manicheism dan Gnoticism.
Berhubung pusat kegiatan mereka di Albi, sebelah selatan Perancis, maka bidat ini juga
disebut dengan nama “Albigenses”.

Semangat kerja bidat ini sungguh luar biasa, karena disertai dengan semangat tahan
menderita, tahan nafsu dan semangat agama yang ekstrim, sehingga membawa pengaruh
yang tidak boleh dipandang ringan. Banyak orang tertarik, khususnya orang – orang di Eropa.

Perkembangan bidat ini sampai pada puncaknya, tatkala pasukan salib untuk
keduakalinya mengalami kekalahan di medan perang. Bidat ini mempergunakan kasus ini,
melancarkan kritikan yang pedas ke alamat Gereja dan mendapat simpatik dan dukungan dari
masyarakat umum. Sebab itu, pengaruh bidat ini, bukan saja di Selatan Perancis dan juga
disebelah utara Itali, sebelah utara Spanyol. Bidat ini makin mengembangkan sayapnya
keberbagai tempat, karena mereka bukan saja dilindungi dan juga didukung oleh raja-raja
yang berkuasa di daerah itu. Pada tahun 1200 A.D. merupakan masa keemasan dari bidat ini
dan membawa ancaman yang cukup serius bagi Roma Katolik.

AJARAN – AJARAN (DOKTRIN) CATHARINISM

a. Bidat ini memegang ajaran dualisme yang ekstrim. Mereka berpendapat bahwa di dunia
ini terdapat dua kekuatan yang saling berlawanan satu dengan yang lain. Dua kekuatan
ini adalah “kebajikan” dan “kejahatan”.
Dunia materi yang ada sekarang ini adalah hasil ciptaan si jahat. Roh dan jiwa yang
berasal dari Allah yang baik, ditawan dan dipenjarakan di dalam dunia ini. Hal ini terjadi,
adalah akibat jatuhnya Adam dan Hawa kedalam dosa, sehingga dosa menurun pada anak
cucunya
Malaikat yang jatuh ke dalam dosa, menjadi iblis dan mempunyai tubuh yang berbentuk.
Sebab itu, segala yang berbentuk adalah jahat. Sedangkan Tuhan Yesus bukan bersifat
materi, karena itu Ia disifatkan pada kebajikan. Kedua kekuatan ini, sering bertemu dan
bertarung.
b. Manusia hanya dapat mengalahkan kejahatan dan takluk pada kebajikan, jika ia memiliki
“hati yang suci ” atau “Cathari” ( dari sinilah bidat ini mengambill nama ). Untuk
mendapatkan “Cathari” ini, maka diperlukan “pertobatan”. Yang dimaksud dengan
pertobatan adalah menerima konsep pemikiran “Cathari”, yang dimaksud dengan konsep
pemikiran “Cathari” adalah pengekangan hawa nafsu dan menerima “Sakramen
penghiburan” (sebangsa dengan baptisan kudus). Mereka berkeyakinan bahwa sakramen
ini dapat mengampuni dosa dan menolong manusia untuk masuk ke dalam kerajaan Allah.
Upacara sakramen ini, Pelaksanaan dilakukan dengan menaruh sejilid kitab Injil Yohanes
diatas kepala. Dengan melaksanakan upacara ini, secara langsung menyatakan bahwa
mereka telah bersatu dengan tekat Yohanes Pembaptis, yaitu mengekang hawa nafsu.
Mereka juga berpendapat bahwa upacara yang dilakukan sesuai dengan pengajaran dari
para rasul. Orang – orang yang telah menerima sakramen penghiburan ini, disebut “Umat
yang sempurna”. Untuk menjaga dan menghindari, agar predikat ini tidak hilang, maka
“umat yang sempurna” harus menjauhi diri dari hal – hal yang bisa membawa kepada
dosa; misalnya : menikah, bersumpah, menjadi tentara, makan daging, minum susu,
makan telor dan sebagainya. Para tokoh dari bidat ini berpendapat bahwa orang yang
meninggal sebelum menerima sakramen penghiburan ini, akan menitis kembali; mungkin
menjadi manusia / binatang. Penitisan ini akan terjadi berulang – ulang, sampai orang
tersebut menerima sakramen penghiburan ini. Dengan kata lain, orang yang belum
menjadi “Umat yang sempurna” tidak akan masuk kerajaan surga!
c. Bidat ini sangat pandai mempergunakan Alkitab. Mereka hanya menterjemahkan Alkitab
yang diberitakan. Bidat ini menolak Alkitab perjanjian lama, karena menurut mereka
perjanjian lama memuat berita tentang penciptaan dunia materi yang jahat ini. Mereka
menerima secara bulat, Alkitab perjanjian baru karena pada anggapan mereka, perjanjian
baru berasal dari Allah yang baik.
d. Mereka berpandangan bahwa Yesus semasa di dunia tidak memiliki tubuh jasmani dan
juga tidak pernah mati. Karena itu mereka menolak kebenaran tentang salib. Mereka juga
tidak mengakui adanya surga dan neraka.
e. Di dalam melaksanakan ibadah, mereka mengambil tempat yang sangat sederhana,
karena menurut pandangan mereka, beribadah di tempat bangunan yang indah dan dihias
adalah dosa. Tata ibadah mereka pun sangat sederhana. Acara kebaktian, dimulai dengan
pembacaan Alkitab ( Khususnya Yohanes, karena dipandangan mereka, Injil Yohanes
lebih rohani dari pada yang lainnya), disusul dengan khotbah. Setelah itu para umat
memuji dan membesarkan “Umat yang sempurna” itu, kemudian “Umat yang sempurna”
itu memberikan berkatnya kepada para umat. Jika dalam ibadah ada acara doa, maka
mereka menggunakan “Doa Bapa Kami”.

Harus diakui bahwa kehidupan para umat bidat ini sangat disiplin, menuntun kesucian,
tahan menderita. Setelah mengalami penindasan dan pembunuhan di bawa Paus
Innocentius III (1198-1216) selama 20 tahun, barulah bidat ini secara perlahan
dimusnahkan.

WALDENESS
Bidat ini didirikan oleh seseorang berkebangsaan Prancis yang bernama Peter
Waldo. Gerakan ini dimulai, karena pada tahun 1176, secara kebetulan Waldo
menemukan sejilid Alkitab (sebagaimana kita ketahui, pada waktu itu tidak sembarang
orang dapat membaca Alkitab). Mulai saat ini, Waldo dengan rajin dan tekun
mempelajari dan menyelidiki Firman Tuhan. Hatinya sangat terkesan dan tergerak akan
Firman Tuhan dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya.
Ayat yang berkesan dan menarik perhatiannya adalah Matius 19 : 21 yang
berbunyi “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah
itu kepada orang – orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian
datanglah ke mari dan ikutlah Aku”. Berdasarkan ayat alkitab ini, ia membagikan harta
kekayaannya pada isteri dan anaknya, selain itu dibagikan kepada orang-orang miskin.
Ia mentaati juga firman Tuhan yang terdapat dalam Matius 10 : untuk
mengabarkan injil keberbagai tempat. Cara kehidupannya, baik makan maupun
berpakaian, semua dilaksanakan secara literal. Semangat dan hidup menderita,
membangkitkan kekaguman masyarakat, sehingga dalam waktu yang singkat ia menarik
banyak orang untuk ikut dan hidup dengan cara seperti dia. Dari sini, mulailah dibentuk
perkumpulan kecil dan menamakannya sebagai kumpulan orang yang “hampa hatinya”.
Dalam hal perkabaran Injil, perkumpulan ini sangat aktif. Mereka pergi ke segala
pelosok dan menganjurkan untuk hidup sesuai dengan Alkitab. Dalam waktu singkat,
banyak orang ditarik dan anggota mereka tersebar di sebelah selatan Perancis dan di
Utara Itali.
AJARAN – AJARAN (DOKTRIN) WALDENESS
A. Waldo berpendapat bahwa alkitab perlu diterjemahkan kedalam bahasa daerah dan
dibaca oleh setiap orang. Setiap orang Kristen,harus menjadikan Alkitab, khususnya
Perjanjian baru sebagai dasar iman dan standar kehidupan.
Dipandagan mereka, Alkitab adalah hukum Taurat dan peratauran bagi kehidupan
manusia dan harus ditaati secara literal. Berdasarkan pandangan ini, maka umat
dianjurkan untuk menghapal ayat – ayat Alkitab. Mereka juga berpandangan bahwa
berduaan pergi mengabarkan Injil dengan berpakaian sederhana harus ditaati.
B. Hari senin, rabu dan jumat adalah hari berpuasa. Mereka melarang para anggota
membunuh Makhluk hidup, melarang bersumpah. Doa yang bisa disampaikan kepada
Allah, hanyalah Doa Bapa Kami dan doa pengucapan syukur.
C. Upacara Perjamuan Suci, Sakramen, penumpangan tangan, pengakuan dosa dan lain
– lain, sama seperti yang dilakukan oleh Roma Katolik. Bedanya mereka tidak
menerima konsep adanya ”Api penyucian” dan ketidak bersalahan Paus.
D. Mereka berpendapat bahwa umat Kristen biasa harus dilibatkan dalam jabatan
Gerejani. Mereka percaya bahwa doa pribadi lebih berkuasa dari pada doa di gereja.
Mereka mengizinkan wanita untuk berkotbah. Struktur organisasi, mereka juga
memiliki jabatan uskup, pendeta dan majelis. Di atas jabatan ini / pemimpin yang
tertinggi adalah Peter Waldo sendiri.

Pada tahun 1184, Ia dipecat dari keanggotaan Gereja oleh Paus. Pada waktu itu,
disekitar Milan terdapat satu kelompok yang menyebut dirinya sebagai orang – orang
yang hina – dina. Mereka berasal dari golongan renda yang menyatukan diri menjadi
1 kelompok dan menuntun hidup mengasingkan diri dan menyiksa diri. Golongan ini,
karena tidak mentaati perintah Paus, mengalami nasib yang sama, yaitu dipecat.
Setelah dipecat, golongan ini menyatukan diri dengan kaum Waldeness dan mengakui
Waldo sebagai pemimpin mereka.
Dengan demikian , bidat ini berkembang lebih cepat. Selain anggotanya tersebar
di sebelah selatan Perancis, sebelah utara Itali, sebelah Utara Spanyol, Austria dan
juga Jerman.
Meskipun banyak ajaran Waldeness menyimpang dari Alkitab, tetapi harus diakui
bahwa keberadaan mereka, membawa pengaruh besar atau membuka jalan yang
mulus bagi gerakan Reformasi. Karena dasar yang penting bagi gerakan Reformasi,
antara lain adalah menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa latin dan menerima
Alkitab sebagai ukuran bagi kepercayaan dan kehidupan umat Kristen. Menolak
kekuasaan mutlak dari paus dan lainnya

JOACHIMISM
Pendiri dari Joachimism adalah Joachim De Fiori (1145 - 1202). Ia sebenarnya
termasuk salah 1 anggota dari “Perkumpulan Francis of Assisi”. Harus diakui bahwa
para anggota perkumpulan ini, memiliki semangat kenabian dan menitik beratkan
tentang berita dan nubuatan tentang akhir zaman.
Joachim sendiri pernah membuat buku nubutan, yang isinya antara lain
menyinggug bahwa Gereja masa itu, bagaikan wanita pelacur dan pohon ara yang
sudah kering. Pemerintah bagaikan alat di tangan Tuhan yang akan dipergunakan
untuk menghukum Gereja yang sudah bobrok itu.
Ia juga menubuatkan bahwa pada tahun 1260, Roh kudus pasti datang lagi dan
akan mengatasi semua masalah yang ada. Pada waktu itu gereja memasuki zaman
ketiga. Kedatangan Roh kduus kali ini, sebagai wakil Allah Bapa, Allah anak adalah
untuk menyempurnakan keselamatan. Dinubuatkan pula bahwa pada waktu itu akan
terjadi penganiayaan dan terjadi pemisahan antara gandum dan sekam. Pada akhirnya,
hanyalah orang dipilih Allah akan memasuki tempat yang penuh damai dan sentosa.
Pada tahun 1254, muncul pula seseorang yang mempunyai semangat seperti
Joachim yaitu Gherado. Bukunya yang berjudul “Pengantar kedalam Injil yang kekal”
bersifat revoluisoner. Isinya banyak mengemukakan semangat pemberontakan
terhadap Gereja. Mereka berpendirian struktur organisasi dan cara ibadah yang ada
sekarang, harus dirombak. Tata-cara Gereja yang kaku, harus diganti dan di dalam hal
ini kasihlah yang harus lebih ditonjolkan. Kehidupan bermeditasi harus lebih
ditingkatkan, dengan mengurangi aktivitas dalam kehidupan yang nyata.
Pada waktu itu, gereja mengambil tindakan kekerasan dengan jalan penganiayaan
menghadap bidat ini, tapi gagal. Bagaimana lenyapnya bidat ini, tidak diketahui.
BAB KEENAM

BIDAT – BIDAT PADA ABAD XVI S/D XVII

A. LIBERTINESISME
B. SOCIRNUSISME

LIBERTINESISME

Bidat ini muncul sekitar tahun 1530. Pada mulanya mereka bergerak di Prancis,
kemudian ke berbagai negara di Eropa. Di Inggris, mereka dikenal dengan sebutan “Familists”.
Pada waktu bidat ini mengembangkan sayapnya sampai di Jenewa, mereka mendapat tantangan
hebat dari Reformator John Calvin. Dan menuduh ajaran mereka sebagai antek-antek Gnotisisme
dan bentuk lain dari Manicheisme. Pada akhirnya, anggota bidat-bidat ini diusir keluar dari
Jenewa.

AJARAN-AJARAN (DOKTRIN) LIERTINESISME

a. Merek berpendapat bahwa ditengah-tengah dunia ini, hanya ada satu Roh : yaitu Roh
Allah! Oleh sebab itu, tidak ada malaikat yang baik ataupun yang jahat. Dan tentu juga
tidak ada iblis maupun setan.
b. Menurut mereka, hakekat dosa itu tidak ada. Konsep dosa hanyalah semacam hayalan.
Arti keselamatan adalah melepaskan diri dari hayalan dosa.
c. Penderitaan dan kebangkitan Yesus bukan sesungguhnya, melainkan hanya lambang saja.
Mereka menolak sejarah kebenaran Injil dan dianggap tidak bernilai.
d. Mereka menekankan bahwa “Kalam” yang terdapat dalam Alkitab, hanya bersifat
hurufiah dan tidak perlu diakui nilainya. Kalau memang harus diakui, maka pengakuan
tersebut harus sesuai dengan penjelasan dan pandangan Libertinesisme.
e. Pandangan yang paling gila dari bidat ini adalah tentang perkawinan. Mereka
mengatakan bahwa perkawinan rohani harus lebih tinggi nilainya dari perkawinan dunia.
Sedagkan wanitanya bagaikan harta yang boleh dimiliki oleh semua orang.
SOCINURSISME

Pendiri dari bidat ini adalah Fausto Sucirnus (1539-1604). Jalan pemikiran theologinya
sangat dipengaruhi oleh pamanya bernama Lelio Socirnus (1525-1562).

Ia pernah belajar theologia di Basel yang terkenal sebagai pusat ajaran Unitarianisme.
Setelah menyelesaikan studinya. ia pindah ke Polandia dan di Racovia mendirikan sebuah
sekolah theologia. Paham theologia yang dinamakan “Racovian Catechism” itu, disebar luaskan
melalui sekolah ini dan mendapat sambutan luas dikalangan masyarakat.

Bidat ini mendapat tantangan keras dari golongan Yesuit, bahkan mengalami
penganiayaan. Oleh karena pengaruh bidat ini kuat. Khususnya di Belanda dan Inggris, sehingga
dapat bertahan kurang lebih 50 tahun. Setelah mengalami tekanan dari pihak pemerintah
setempat, maka pada tahun 1658, pengikut-pengikut bidat ini tercerai berai dan akhirnya lenyap.

AJARAN-AJARAN (DOKTRIN) SOCINURSISME

a. Tentang Allah :
Pandangan mereka tentang Allah sejalan dengan Unitarianisme. Mereka menolak
kebenaran Allah Tritunggal, karena mereka berpendapat bahwa Allah itu Esa adanya.
b. Tentang Yesus Kristus :
Yesus Kristus bukan Allah, melainkan manusia bisaa. Kesucian dan kelahiran Yesus
diakui mereka. Bidat ini berpendapat bahwa Yesus Kristus menerima baptisan Roh yang
istimewa. Karena ketaatan dalam kehidupanNya, teladan yang diperlihatkan dan hikmat
ilahi yang dimilkiNya, maka Allah mengaruniakan kebangkitan padaNya. Setelah naik ke
surga, segala kuasa, baik di surga dan di bumi diberikan kepadaNya, merupakan lambang
kekuasaan Allah terhadap alam semesta ini. Karena itu, mereka mengakui jabatan Yesus
sebagai Raja, Nabi, Iman, sebagai manusia yang super disembah dan dapat
mendengarkan doa-doa yang dipanjatkan oleh orang percaya.
c. Tentang Keselamatan :
Mereka menolak kebenaran pengampunan yang merupakan karya Yesus diatas kayu
Salib. Karena mereka berpendapat bahwa pengorbanan orang benar untuk menggantikan
orang yang bersalah, sangat tidak adil! Kematian Yesus diatas kayu salib, hanyalah untuk
menyatakan ketaatanNya kepada Allah dan untuk dijadikan sebagai teladan. Meskipun
pengorbanan Yesus sangat besar, tapi bukan sebagai pengganti, melainkan kewajibanNya
dan keharusan. Menurut mereka, jika kematian Yesus dapat dijadikan pengganti, maka
manusia boleh tidak bertanggung jawab lagi dibidang etik-moral dan mereka tidak perlu
lagi menuntut kesucian, keadilan dan sebagainya. Mereka mengakui manusia telah jatuh
dalam dosa dan akan menerima hukuman. Diakui pula bahwa manusia tidak dapat
menyelamatkan diri sendiri. Untuk menolong manusia, terhindar dari hukuman, maka
Allah memberikan Alkitab dan hidup Yesus sebagai teladan untuk ditaati, agar dapat
menemukan dan memperoleh jalan menuju hidup yang kekal itu.
BAB KETUJUH
BIDAT-BIDAT MASA KINI
A. CAMPBELLISME
B. GERAKAN MORMON
C. ADVENT HARI KETUJUH
D. SAKSI YEHUWA
E. CHRISTIAN SCIENCE
F. CHRISTIAN UNITISME
G. LIBERALISME/MODERNISME
H. UNIFICATION CHURCH
I. CHILDREN OF GOD
CAMPBELLISME

Thomas Campbell (1763-1854) bersama anaknya Alexander Campbell adalah pendiri


dari bidat ini. Mereka sebenarnya anggota Gereja Presbiterian dan Thomas sendiri pernah
menjabat sebagai pendeta Presbiterian. Tahun 1807 pindah ke Amerika, menjadi anggota Gereja
Baptis. Tidak berapa lama, ayah dan anak ini berselisih paham dengan pimpinan Gereja.
Perselisihan ini berpangkal soal baptisan. Thomas dan anaknya berpendapat bahwa baptisan
merupakan syarat yang tidak dapat ditawar-tawar untuk mendapat dan menyempurnakan
keselamatan. Mereka juga berpendapat bahwa Perjamuan Kudus harus diadakan setiap minggu;
didalam Gereja seharusnya ada perbedaan jabatan.

Pada tahun 1827, kedua ayah dan anak ini dengan resmi melepaskan diri dari
keanggotaan Baptis. Mereka bersama-sama dengan Greville Ewing, Jogn Glass, Robert
Sandeman dan lain-lain mendirikan sebuah aliran baru dengan nama “Disciples of Christ”.

Bidat ini berpendapat bahwa kewibawaan Alkitab Perjanjian Lama tidak dapat
dibandingkan dengan Perjanjian Baru, dan umat Kristen harus bersatu diatas dasar Alkitab.
Mereka bersikap dingin dan acuh tak acuh terhadap aliran Kristen lainnya. Jika ada kesempatan,
mereka menyerang aliran lainnya.

Bidat ini makin kuat dan berkembang, setelah Walter Scott, Barton W. Stone dan lain-
lain bergabung dengan mereka. Campbell sendiri selalu mengembar-gemborkan persatuan dan
menghilangkan berbagai bentuk aliran, tapi tanpa disadari, ia sendiri mendirikan satu aliran baru.
GERAKAN MORMON

Gerakan ini juga menyebut dirinya sebagai “Gereja orang-orang kudus pada akhir zaman”
(Church of the latter day saints). Gerakan ini didirikan oleh seorang Amerika yang bernama
Joseph Smith pada tahun 1830.

Joseph Smith dilahirkan pada tanggal 23 Desember 1805 di Sharon (Vermont A.S.).
dilingkungan keluarga kaum tani yang miskin. Menurut pengakuan ibunya, sewaktu remaja
Joseph Smith adalah seorang yang buta huruf dan tidak paham isi dari Alkitanb. Diakui pula
bahwa ia seorang pemuda yang suka menghayal.

Menurut pengakuan Joseph Smith pada tahun 1823, dalam usia 18 tahun ia mendapat
kunjungan dari seorang malaikat yang bernama Moroni. Malaikat tersebut memberitahukannya
bahwa pada tahun 420 sesudah Kristus di sebuah bukit sekat Manchester, suatu perkampungan
yang terletak di daerah New York, pernah ditanam lempengan-lempengan emas. Dan ia disuruh
malaikat untuk mengambilnya. Setelah ditemukan, ia melihat diatas lempengan emas tersebut, ia
melihat diatas lempengan ema tersebut tertulis huruf-huruf Mesir. Untuk menterjemahkan huruf-
huruf tersebut, ia mendapat bantuan “Urim dan Thummim”, sebuah batu yang dipinjam dari
malaikat. Setelah menterjemahkan malaikat itu mengambil lempengan-lempengan emas tersebut.
Karya terjemahan ini, kemudian dijadikan kitab suci orang Mormon.

Setelah Joseph Smith berhasil memperoleh pengakuan atas buku terjemahan itu, sebagai
dasar dari satu perhimpunan keagamaan yang baru, maka ia lebih lanjut menulis buku-buku lain.
Menurut pengakuannya bahwa buku-buku ini ditulis atas dasar ilham yang diperoleh dari
kunjungan malaikat kepadanya. Ia juga mengatakan bahwa ia pernah dikunjungi Yohanes
Pembaptis, Petrus, Yakobus, Yohanes, Musa dan Elia.

Kesaksian kehidupan moralnya tidak baik, ia memegang pandangan poligami, dan


menganjurkan para penganutnya untuk mengambil isteri banyak. Ia sendiri mempunyai beberapa
isteri. Ia mengawini empat wanita sekaligus dan menyebut perkawinan ini sebagai “perkawinan
rohani”. Karena perbuatannya ini, maka ia harus berurusan dengan polisi dan dipenjarakan.
Kemudian ia diperbolehkan pulang dengan uang jaminan, tetapi ia tidak berani meninggalkan
rumah penjara, karena rumah penjara tersebut sudah dikepung oleh massa yang marah melihat
perbuatan amoral tersebut. Akhirnya massa yang marah itu berhasil menerobos masuk ke dalam
penjara. Di sanalah Joseph Smith ditembak mati.

Penggantinya adalah Brigham Yong yang memiliki pandangan yang sama dan juga
menganjurkan penganutnya mengambil isteri banyak. Ia mengatakan : “Barang siapa yang
menolak poligami, saya berani mengatakan bahwa ia akan masuk ke dalam neraka; lebih lanjut
saya mengatakan, jika barang siapa menolak ilham tentang poligami atau ilham lainnya, tidak
luput akan hukuman neraka.”
Ia sendiri mempunyai 28 isteri dan 56 anak. Jumlah isteri yang masih hidup sewaktu ia
meninggal adalah 17 orang.

Gerakan Mormon ini boleh dikatakan mempunyai anggota terbanyak di antara segala
bidat. Pada tahun 1960, anggotanya mencapai 1.650.000 orang. Jumlah ini kurang lebih 30
persen lebih banyak dari 10 tahun yang lampau.

Di berbagai tempat didirikan bangunan-bangunan mewah. Pengaruh gerakan ini makin


lama makin menumpuk. Propaganda gerakan Mormon ini sangat luar bisaa. Lebih dari 7500
orang yang tersebar di seluruh pelosok dengan aktif menyebarkan ajaran agama mereka.
Kebanyakan diantara mereka adalah pekerja sukarela dengan tidak mendapatkan imbalan apa-
apa.

CARA KERJA ORANG MORMON

Dibidang perdagangan :

Di Amerika, gerakan Mormon ini memiliki areal tanah yang sangat luas, pabrik-pabrik
dan usaha-usaha dibidang pertanian. Segala masalah jual beli yang mempunyai sangkut paut
dengan perdagangan diatur oleh gereja. Hasil keuntungan digunakan untuk membeli saham,
membangun gedung-gedung yang mewah dan mengembangkan propaganda agama mereka.

Membangun gedung yang megah :

Agama Mormon ini tidak segan-segan untuk mendirikan gedung-gedung yang serba lux.
Gedung-gedung yang didirikan, mempunyai fasilitas yang serba komplit. Bukan saja ada ruang
kebaktian, juga ada ruangan khusus untuk pameran tentang doktrin Mormon dan lain-lainnya.

Bangunan yang sangat terkenal berjumlah 10 buah, yang terakhir dibangun pada tahun
1956 di Los Angeles dengan memakan biaya 6.000.000 dollar Amerika. Di ujung dari gedung
tersebut dipasang patung emas malaikat Moroni. Setiap tahun Gedung ini menarik perhatian para
pengunjung dari berbagai negara dan banyak pengunjung sangat tertarik dan terpengaruh oleh
mereka.

Perkunjungan :

Semangat perkunjungan mereka seperti saksi Yuhuwa. Setiap anggota yang muda
diharuskan menyumbangkan satu atau dua tahun waktunya untuk bekerja bagi penyebar luasan
ajaran mereka, baik di dalam maupun di luat negeri. Dalam masa bekerja ini, pihak gereja hanya
menanggung makan dan penginapan mereka, sedangkan yang lainnya ditanggung mereka
senidiri.

Bisaanya dalam perkunjungan, mereka berdua-dua dengan pakaian rapih mengunjungi


dari rumah ke rumah. Dengan sopan mereka memperkenalkan diri sebagai misionaris dari
“Gereja orang-orang suci pada akhir zaman”.
AJARAN-AJARAN (DOKTRIN) GERAKAN MORMON

Pada tahun 1831 gerakan Mormon mengumumkan ajaran mereka dalam 13 (tiga belas)
pasal kepercayaan dan dibawah ini merupakan ringkasan dari berbagai pasal yang perlu
diketahui.

Doktrin tentang Allah :

Menurut mereka bahwa Allah adalah superman, mempunyai badan, dapat dilihat dan
diraba tetapi mempunyai kekuatan yang luar bisaa. Allah itu adalah Adam yang sudah
dipermuliakan. Orang-orang yang beriman setelah meninggal dunia akan sama seperti Adam
menjadi ilah. Dan ilah itu masinh-masing mempunyai isteri yang dikawini semasa di dunia.

Doktrin tentang Kristus :

- Yesus adalah anak dari Adam dan Maria


- Yesus di Kana menikah dengan Marta dan Mariam, sehingga ia dapat melihat
keturunannya sebelum disalibkan (Yesaya 53:10)
- Allah lebih besar dari Kristus, Kristus lebih besar dari Roh Kudus yang menjadi
pesuruhnya
- Joseph Smith adalah keturunan dari Yesus
Doktin tentang Rohulkudus :

- Rohulkudus itu semacam benda yang kekal keberadaanya yang disalurkan dari atas dan
menyebar ke berbagai tempat
- Rohulkudus dapat dikarunikan kepada seseorang melalui upacara-upacara yang dipimpin
oleh pendeta Mormon
- Pribadi Rohulkudus yang sesunggguhnya tidak dapat hadir lebih dari satu tempat
Doktrin tentang Allah Tritunggal :

Allah merupakan suatu pribadi, Yesus Kristus satu pribadi, demikian juga Rohulkudus.
Mereka memiliki pribadi yang berbeda-beda, mereka bukan Allah Tritunggal, melainkan tiga
Allah.

Doktrin tentang dosa :

Menurut Mormon, Adam terpaksa berbuat dsa dengan memakan buah pengetahuan baik
dan jahat, karena didesak untuk berbuat demikian. Jika Adam tidak makan buah itu, maka ia
tidak mungkin mengetahui hal yang baik dan jahat dan tidak mungkin pula ia bisa mempunyai
keturunan. Ini berarti juga ia tidak mentaati perintah Tuhan yang menghendaki manusia beranak-
cucu untuk memenuhi dunia.
Perintah Allah yang terutama adalah beranak-cuculah, dan perintah kudus, janganlah
makan buah larangan. Adam demi untuk mentaati perintah yang pertama, maka dengan terpaksa
melanggar perintah yang kudus.

Yang berbuat dosa bukanlah Adam melainkan Hawa. Dosa hal ini dikuatkan dengan
pernyataan Rasul Paulus dalam I Timotius 2:14 yang berbunyi : “Lagi pula bukan Adam yang
tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.”

Doktrin tentang keselamatan :

Menurut pendapat mereka bahwa kematian Yesus tidak dapat menyelamatkan orang lain,
melainkan hanya menyelamatkan Adam saja. Keselamatan yang sesungguhnya hanya diperoleh
melalui ketaatan pada peraturan-peraturam, sakramen-sakramen dari Mormon dan perbuatan
baik.

Baptisan yang dilaksanakan oleh pendeta Mormon dapat menghapus dosa. Dengan kata
lain, bahwa baptisan merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan keselamatan.

Mereka juga mengajarkan bahwa anggota Mormon ini dapat menggantikan sanak family
yang sudah meninggal untuk dibaptiskan dan ini berarti bahwa orang yang sudah meninggal
masih mempunyai kesempatan untuk diselamatkan, asalkan ada orang yang hidup mau dibaptis
untuk mereka.

Doktrin tentang gereja :

Menurut mereka, gereja Mormon merupakan gereja satu-satunya yang sejati dan benar.
Gereja Mormon juga merupakan penjelmaan Allah dan Kristus dan juga didirikan oleh malaikat,
Petrus dan Yohanes.

Doktrin tentang pernikahan :

Mormon mengajarkan praktek poligami dan berpendapat bahwa suami-isteri tidak


terbatas hanya di dunia ini, melainkan juga sampai akhirat. Seorang anggota Mormon yang
meninggal, ia akan masuk dalam kemuliaan dan isteri-isterinya menurut urutan juga akan masuk
ke dalam kemuliaan. Jika ia diangkat sebagai raja untuk menguasai satu daerah maka isterinya
akan menjadi permaisuri.

Doktrin tentang Alkitab :

Mereka juga mengajarkan bahwa ada tiga buku yang mempunyai otoritas yang sejajar dengan
Alkitab, yaitu :

- Kitab Mormon (The Book of Mormon)


- Doktrin dan Perjanjian (Doctrin and Covenants)
- Mutiara yang bernilai (Pearl of Great Price)
Joseph Smith juga mengumumkan bahwa pendeta Mormon juga berbicara dengan gerakan
Rohulkudus itu adalah Firman Allah yang bisa mendatangkan keselamatan.

Doktrin tentang penghakiman :

Orang-orang yang tidak termasuk dalam gerakan Mormon akan diadili, demikian juga
orang-orang yang menerima sakramen-sakramen dari gereja lain juga akan diadili.
ADVENT HARI KETUJUH

Pendiri gereja Advent Hari ketujuh adalah William Miller. Ia dilahirkan pada tahun 1782
di Pittsfield, USA dan dibesarkan di rumah seorang komisaris polisi.

William sangat dipengaruhi oleh ajaran Voltaire, Hume dan Thomas Paine. Barulah pada
tahun 1816, ia dapat melepaskan diri dari ajaran Sceptical Deisme dan masuk menjadi anggota
dan kemudian menjadi pendeta Baptis.

Ia sangat rajin menyelidi Alkitan, khususnya tentang ajaran kedatangan Yesus yang
kedua kalinya. Pada mulanya ia dengan aktif yang benar menyelidiki Firman Tuhan, tetapi
sayang kemudian ia menyeleweng dari ajaran murni Alkitab. Dari hasil penyelidikannya, maka
pada tahun 1831 ia mengumumkan bahwa kedatangan Yesus yang kedua kalinya terjadi pada
tanggal 10 Oktober 1843. Ia menganjurkan agar orang mempercayai ajarannya itu. Kebetulan
pada waktu itu terjadi kejadian luar bisaa, sehingga banyak orang percaya akan perkataannya.
Beratus-ratus orang menjadi pengikutnya, beratus-ratus orang mengabarkan amanat tersebut.

Pada waktu yang sudah ditentukan, ternyata bahwa Tuhan Yesus tidak datang. William
dihadapan umum mengakui bahwa ia salah hitung. Kedatangan Tuhan Yesus seharusnya kurang
lebih satu tahun lagi, yaitu pada tanggal 27 Oktober tahun berikutnya. Tetapi ternyata pada hari
tersebut, Tuhan Yesus tetap tidak datang. Karena peristiwa tersebut, maka nama William Miller
dalam gerakan secara perlahan-lahan tidak terdengar lagi.

Kedua muridnya, yaitu suami-isteri James dan Ellen Gould White Harmon menggalakan
kembali gerakan ini. Dalam gerakan selanjutnya, popularitas si isteri lebih menonjol dai si suami,
sehingga nama Nyonya White lebih banyak disebut dalam gerakan ini. Nyonya White dilahirkan

Anda mungkin juga menyukai