Anda di halaman 1dari 15

PENGINJILAN OLEH GEREJA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

KATEKETIKA

OLEH :

KELOMPOK 3

NAMA KELOMPOK DENI ROSNA HALAWA

HARLEN PASARIBU

JOHANDA SIHOTANG

JONTRI MALAU

MISWANTO SIMARE-MARE

MATA KULIAH KATEKETIKA TEOLOGIA

PROGRAM STUDI Pdt. ELIRANI GEA, M.Th

DOSEN

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA SUMATERA UTARA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kateketika merupakan suatu keseluruhan metode pengajaran yang dilakukan oleh


gereja untuk menyampaikan, mengajarkan kebenaran Kristen secara
terstruktur/terpola. Kateketika sesungguhnya bersifat eksklusif karena pemakai
adalah orang Kristen. Katekisasi adalah bentuk pelayanan pendidikan kristiani
yang dilakukan oleh gereja. Istilah katekisasi berasal dari bahasa Yunani:
katekhein yang berarti: memberitakan, memberitahukan, menjelaskan, memberi
pengajaran. Melakukan pengajaran menurut katekhein bukan hanya ditekankan
dalam arti intelektualistas tetapi lebih kepada arti praktis, yaitu mengajar atau
membimbing seseorang, supaya ia melakukan apa yang diajarkan kepadanya.

Penginjilan merupakan segala kegiatan mewartakan Injil, yaitu kabar baik tentang
keselamatan umat manusia. Penginjilan juga merupakan bagian dari kateketika
yang diamanatkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius pasal 28 : 19-20 “ Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman”.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Kateketika?


2. Apa pengertian Gereja, sifat dan fungsi gereja?
3. Apa Pengertian Penginjilan, Metode Penginjilan dan Prinsip Penginjilan?
4. Bagaimana Peranan Gereja dalam Penginjilan berdasarkan Persfektif
Kateketika?
1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian kateketika,


pengertian penginjilan dan metode pengijilan serta peran gereja dalam penginjilan
berdasarkan perspektif kateketika sehingga pembaca memahami hubungan
kateketika dengan penginjilan dan mampu mempraktekkan penginjilan di gereja
masing-masing.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kateketika

Istilah “katekisasi ” dan “katekese” berasal dari kata Yunani dan berarti
“pengajaran”. Katekisasi atau pelajaran agama Kristen merupakan pelaksanaan
tugas gereja untuk melengkapi calon anggotanya atau anggota baptis yang ingin
mengakui sidi, dengan maksud agar mereka akan menjadi anggota dewasa.
Kateketika merupakan jawaban gereja purba untuk menanggulangi masalah
banyaknya orang dewasa yang ingin mengabdikan diri kepada Kristus.Yang
menjadi tugas Katekisasi adalah pangilan dari Allah yang perlu kita lakukan dalam
tanggung jawab kepada Tuhan dan dalam menyatakan kasih kepada murid, calon
anggota Gereja itu.
Tujuan katekese ialah agar anak-anak muda mengenal Allah. Sehingga, mereka
dengan jalan itu dapat hidup bersama-sama dengan Dia. Arti katekitika dalam
perjanjian baru pengajaran-pengajaran katekitika dalam perjanjian Lama diambil
alih oleh jemaat-jemaat purba. Mereka mempergunakan katekitika dalam
pelayanan mereka. Mereka memakai pengajaran itu dalam beberapa istilah:
1. Katekhein: memberitakan, memberitahukan, mengajar, memberi pengajaran (
Luk 1:4; Kis 18:25; 21:21, 24; Rm 2:17,18; 1 Kor 14:19; Gal 6:6).
2. Didaskein: menyampaikan pengetahuan, supaya orang dapat bertindak
terampil (Mat 4:23; 28:19; Kol 1:28; 3:16; 1Tim 4:11; 6:2).
3. Ginoskein: mengenal, belajar mengenal. Sama seperti istilah 'yada' dalam
Perjanjian Lama (Yoh 17:3; Rm 1:21, 28; 1 Kor 10:5; Gal 4:8,9).
4. Manthanein: belajar, suatu proses rohani untuk mengembangkan kepribadian
seseorang (Mat 9:13; Ef 4:20; Ibr 5:7, 8).
5. Paideuein: mendidik, memberikan bimbingan kepada anak-anak (2 Tim
3:16,17; Tit 2:12; Ibr 12:7).
Dari istilah-istilah tersebut, diharapkan bahwa seseorang setelah mengalami
pendidikan, pengajaran dan pembentukan kepribadian orang itu untuk mengenal
Tuhan Yesus dan persekutuan jemaatNya.
2.1.1 Pengertian Kateketika Menurut Para Tokoh.

• Menurut Luther.
Kateketika ialah keluarga, orang tua yg berkewajiban mendidik anak-anak
mereka menurut Firman Tuhan dan Hukum-hukum Allah, dan membimbing
mereka kepada Kristus dan harus juga ditugaskan kepada sekolah-sekolah untuk
menyebarluaskan Agama Kristen.
• Menurut Calvin.
Kateketika merupakan suatu pengajaran yg sangat penting dan harus didorong
kuat oleh Gereja itu sendiri. Didalam Kateketika gereja wajib membentangkan
dihadapan mereka kebenaran dan keindahan Iman Kristen tentang Panggilan
Tuhan.
2.2. Pengertian Gereja, Sifat dan Fungsi Gereja
1. Pengertian Gereja

Istilah Gereja berasal dari bahasa Portugis, “igreya”, yang jika mengingat akan
cara pemakaian sekarang adalah terjemahan dari bahasa Yunani Kyriake, yang
berarti menjadi milik Tuhan. Adapun yang dimaksud milik Tuhan adalah orang-
orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnnya.
Dalam buku Harta Dalam Bejana karangan Th. van den End memberikan beberapa
arti kata mengenai gereja yaitu: kata gereja melalui kata Portugis “igreja”, dari
kata Yunani “ekklesia”, bahasa Inggris “church”, sedangkan Belanda adalah
“kerk”. Sementara itu dalam bahasa Yunani ada satu kata lain yang berarti gereja,
yaitu “kurakion”, berarti rumah Tuhan.
2. Sifat Gereja

a. Gereja adalah kudus

Kata kudus berarti disendirikan, diasingkan. Kata ini dapat diterapkan


terhadap barang-barang, tetapi juga terhadap manusia. Pengudusan atau
pengasingan itu diarahkan kepada suatu tujuan tertentu (Bil. 16:4). Jadi
Gereja harus menampakkan hidup baru di tengah-tengah dunia ini.
Perbuatan-perbuatan Gereja harus secara jelas dapat dilihat oleh orang lain.
Sehingga Gereja menjadi berkat
b. Gereja adalah satu

Dalam Yohanes 17:20-21 Tuhan Yesus berdoa, supaya semua orang


milikNya menjadi satu, sama seperti Bapa berada di dalam Anak dan Anak
di dalam Bapa. Hal itu dimaksud supaya dunia percaya, bahwa Bapalah
yang telah mengutus Anak. Jelaslah bahwa doa Kristus yang mengenai
kesatuan Gereja ini dikaitkan dengan suatu tujuan khusus, yaitu supaya
dunia percaya, bahwa “Engkaulah yang mengutus Aku” (Yoh.17:21)
3. Fungsi Gereja

a. Gereja sebagai Persekutuan

Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan
diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan
hakikat gereja. Gereja juga dikenal sebagai suatu organisme yang
senantiasa tumbuh dan berkembang. Gereja sebagai persekutuan sekaligus
sebagai suatu organisme pada saat ini merupakan wujud atau hasil
perkembangan dari jemaat Kristen mula-mula (Kis. 2:41-47) yang lahir
dari sebuah gerakan sosial keagamaan yang dipelopori oleh Yesus.
b. Gereja sebagai Organisme

Gereja sebagai organisme yang hidup merupakan karya Roh Kudus


yang juga melibatkan peran serta orang-orang percaya. Keberadaan
gereja juga dipahami sebagai bagian dari dunia bagian dari zaman yang
berkembang, bagian dari suatu tempat di mana ia berada, dan bagian
dari masyarakat dunia, hal-hal ini disebut juga dengan konteks.

Gereja sebagai organisme yang hidup tidak bisa terlepas dari


konteks, artinya gereja akan dapat terus hidup apabila gereja terus
merespon konteksnya. Gereja perlu berdialog dengan konteksnya,
karena konteks senantiasa berubah. Dengan demikian gereja dituntut
untuk selalu dinamis menyikapi perubahan-perubahan yang ada. Hal ini
bertujuan agar gereja dapat menghadirkan damai sejahtera dari Allah
kepada dunia. Perubahan zaman serta perkembangan pemikiran
manusia turut menjadi bagian historis dari perjalanan panjang gereja.
Berbagai pemikiran tentang gereja muncul dan berkembang pada masa
lalu membentuk suatu sejarah yang mengandung nilai-nilai teologis
yang berguna bagi keberadaan gereja pada masa sekarang.

2.3 Pengertian Penginjilan, Metode Penginjilan dan Prinsip

Penginjilan

1. Pengertian Penginjilan
Penginjilan adalah sebuah aktivitas untuk memberitakan Injil
secara pribadi. Injil yang dimaksudkan adalah berita tentang Yesus
Kristus yang mati, dikuburkan untuk menebus segala dosa manusia dan
bangkit untuk memberikan hidup yang kekal, sebagaimana yang
dijelaskan dalam surat I Korintus 15:3-4.
Ada empat istilah yang pararel dalam bahasa Yunani yang
digunakan untuk menyatakan tentang penginjilan:

a. Euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik,

b. Kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan

c. Didasko artinya mengaj ar

d. Martureo artinya bersaksi.


Oleh karena itu, penginjilan tidak hanya dipahami sebagai upaya
untuk memberitakan Injil, namun juga berhotbah, mengajar dan bersaksi
yang tentunya mendukung perintah Amanat Agung Yesus Kristus untuk
memuridkan (Mat. 28:19-20).

D. W. Ellis menjelaskan bahwa “penginjilan merupakan upaya


mewartakan: Yesus Kristus sebagai Juruselamat, sehingga setiap orang
yang diinjili akan menerimaNya, taat dan melayaniNya, serta hidup
dalampersekutuan gerejaNya”.

Hal yang senada juga dinyatakan oleh J. I. Packer bahwa


“penginjilan adalah pengkomunikasian yang dilakukan orang Kristen
sebagai penyambung lidah Allah untuk menyampaikan berita
pengampunan Allah kepada manusia berdosd".
2. Metode Penginjilan oleh Gereja

Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana dalam melakukan


penginjilan gereja dengan metode 5M, yaitu :
1. Merencanakan

Perencanaan dalam penginjilan oleh gereja menyangkut 3 hal: a.

Nama

(keluarga, teman kerja, bawahan, tetanggal, relasi, pembantu, dll)


b. Dana, waktu dan tenaga

• Dana yang dikeluarkan untuk mengjil

• Saat yang tepat untuk melakukan pendekatan terhadap


pribadi yang akan diinjili Apabila ada kesempatan untuk
membantu dia dalam melakukan sesuatu, lakukanlah.
• Sikap

Perhatikan dan sesuaikan sikap Anda mulai saat ini, terlebih


terhadap orang yang akan Anda injili. Orang tidak akan
tertarik dengan injil yang Anda sampaikan, tanpa Anda
menunjukkan sikap hidup yang sesuai dengan nilai-nilai
Firman Tuhan. Dampak positif dalam melakukan
perencanaan penginjilan oleh gereja adalah: melatih diri
dalam membenahi kepribadian sebagai seorang Kristen
yang benar.
2. Mendoakan

Dalam Yohanes 6: 44 dan 65 kita disadarkan bahwa untuk


membuat orang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru
selamatnya bukan karena kekuatan dan kehebatan kita,
melainkan oleh kuasa Tuhan semata-mata. Oleh karena itu
mohonkanlah hikmat dan kuasa Tuhan untuk menjamah
orang-orang yang akan kita injili setiap saat. Allah, juru
selamat kitalah yang menghendaki.

1 Timotius 2: 1-4 supaya semua orang diselamatkan dan


memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Mulai saat ini
Anda harus berdoa secara terus menerus untuk orang-orang
yang akan Anda injili dan memasukkan kedalam pokok doa
rutin Anda setiap saat.
3. Menjajaki

Hal penting yang harus Anda lakukan dalam penjajakan adalah:


menjadikan orang yang akan Anda injili menjadi teman Anda. Ada orang
Kristen yang salah dalam menjalani hidup rohaninya. Mereka menjadi
eksklusif membatasi diri dalam pergaulan dengan orang-orang yang tidak
seiman, hanya karena takut tercemar atau terpengaruh oleh kehidupan dan
keyakinan orang lain. Ketahuilah orang yang sehat pemahaman rohaninya
dan hidup bergaul dengan Tuhan dengan baik tidak akan terbawa arus
kehidupan yang tidak benar dan tidak baik.
4. Menginjil

Alkitab berkata bahwa Allah menginginkan agar semua orang beroleh


keselamatan. Dalam hal memberi peluang untuk keselamatan Allah tidak
pilih kasih. Anda bisa menjadi alat untuk menawarkan keselamatan itu.
Yohanes 3: 16, 2 Petrus 3: 9.
5. Membimbing

Seorang penginjil yang baik tidak berhenti sampai pada menyampaikan


injil. Anda harus mengarahkan dan membimbing dia pada langkah
selanjutnya. Ketika Anda menginjili seseorang, maka kemungkinan yang
menjadi responnya adalah menolak atau menerima.
• Menolak

Apabila Anda menginjili seseorang dan dengan jelas-jelas orang itu


menolak tawaran Anda untuk diselamatkan oleh injil yang disampaikan,
maka berusahalah untuk selalu meninggalkan kesan yang baik sebagai
benih yang kita harapkan dapat bertunas pada waktunya. Meninggalkan
kesan
yang baik akan menjadi petunjuk arah Anda atau bimbingan
bagi mereka yang menolak injil.
• Menerima

Anda harus memastikan apakah dia menerima, dan sejauh


mana dia menerima. Contoh: Ketika dia berada dalam
persekutuan, Anda harus pastikan apakah orang tersebut adalah
tipe pendengar yang baik, atau seorang pendiam. Sebaiknya
Anda perlu menyelidiki hal ini. Caranya: (1) Tanyakan apakah
dia memahami segala yang Anda katakan atau belum. (2)
Bimbinglah dia dalam doa penyerahan. (3) Ajaklah dia ke
gereja dan usahakan dia mendapatkan bimbingan dari gereja
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Prinsip Penginjilan oleh Gereja

Menurut Ronald W. Leigh dalam buku Administrasi dan


Manajemen
yang ditulis oleh IB Gea. Gereja ada beberapa prinsip yang
harus dimiliki
oleh Gereja untuk penginjilan, yaitu :

1. Penginjilan Kristen sejati selalu melibatkan pengajaran


Alkitab serta kegiatan Roh Kudus

2. Berita injil ialah Kristus yang telah mati bagi dosa-dosa


kita dan bangkit kembali. Inilah berita yang harus disampaikan
dan dijelaskan dalam penginjilan.

3. Kematian rohani Yesus adalah penebusan yang sejati yang


merupakan intisari Injil

4. Injil harus disajikan dengan lengkap, sesuatu penyajian


yang lengkap didasari pada pemahaman yang memadai
mengenai masalah dosa.

5. Penginjilan harus dianggap sebagai suatu proses


pendidikan dimana kejelasan merupakan hal yang penting dan
dimana tidak ada tekanan psikologis yang diberikan.
6. Penginjilan meliputi proses bertahap dalam pembentukan, rasa percaya
dan persahabatan tetapi selalu menghindari paksaan

7. Penginjilan terhadap anak-anak harus dimulai sejak dini. Namun


demikian usaha itu harus ditunjukkan kepada tingkah laku, bahasa dan
mental anak

8. Pemuridan adalah pelayanan yang diberikan dalam memberikan


bimbingan pribadi yanng diarahkan untuk mengembangkan orang-
orang kristen.
2.4 Peranan Gereja dalam Penginjilan berdasarkan Persfektif
Kateketika

Alkitab menginstruksikan orang-orang Kristen untuk meneladani Kristus,


sehingga ketika mereka melakukan hal ini, Gereja terlibat di dalam
karya-karya sama yang Yesus lakukan ketika Ia masih berada di dunia
ini. Mari kita memperhatikan Matius 9:35-36 yang mendeskripsikan
keempat pelayanan utama Yesus dibumi ini, yaitu :

❖ Yesus berkeliling ke kota-kota dan desa-desa untuk memberitakan


Injil Kerajaan Sorga
❖ Yesus mengajar dalam rumah-rumah ibadat

❖ Yesus melenyapkan segala penyakit, membangkitkan orang mati dan


menebus manusia dari dosa
❖ Yesus menyatakan kasih Allah akan dunia ini.

Dan atas dasar inilah gereja juga mengambil peran penting dalam
penginjilan. Ada 4 yang menjadi peran penting Gereja dalam
pelayamam masa ini:
1. Mengajar Firman Allah

Ketika Yesus ada dibumi, misinya dalah untuk menerangi orang-orang


mengenai siapa Allah itu, apa yang Allah tuntut dari manusia, dan
bagaimana mereka menemukan keselamatan. Demikian juga peran
gereja dalam penginjilan adalah membritakan berita keselamatan,
mengajarkan
Firman Allah. Untuk melakukan penginjilan secara efektif gereja harus
diperlengkapi dengan mempersiapka pemimpin-pemimpin awam untuk
melayani sebagai pengajar yang yang berdedikasi tinggi dan siap untuk
diperlengkapi dan dilatih dalam pengetahuan Alkitan dan Teologi Kristen.
2. Gereja Memiliki Visi Dan Misi Penginjilan

Gereja harus berkomitmen dengan sepenuh hati pada pengembangan


kebenaran tersebut yang berkaitan dengan injil kerajaan Allah, supaya
gereja bisa menyebarkan injil kerajaan Allah gereja harus terlibat dalam
pemuridan orang-orang percaya untuk menjadi saksi-saksi Yesus dan
melatih serta mengirimkan para misionaris ke dalam dunia. Lebih jauh
lagi, anggota-anggota gereja lokal perlu untuk menghidupi Injil tersebut di
dalam kehidupan pribadi mereka dan melayani dengan gaya hidup
penginjil-penginjil dan misionaris-misionaris.
3. Gereja Melakukan Pelayanan Kesembuhan

Tujuan dari pelayanan kesembuhan Yesus aalah untuk membawa


kesembuhan pada keseluruhan pribadi orang. Gereja-gereja dipanggil
untuk menyembuhkan hati, pikiran, jiwa mereka yang sakit dan gereja juga
perlu melakukan karya pemulihannya serta membawa kesembuhan pada
tubuh, hati, pikiran, roh, cara pandang, karakter, dan relasi antar sesama
manusia
4. Gereja Melakukan Pekerjaan Kasih

Gereja akan hanya menjadi efektif dalam karya-karya kemurahan mereka


jika gereja membagikan belas kasihanyang Yesus miliki. Ketika Yesus
melayani orang-orang yang menderita. Sebagai sebuah gereja, kita perlu
menerima mereka yang ditolak oleh masyarakat seperti yatim piatu, janda-
janda, kaum miskin, tuna wisma, orang cacat, penjahat-penjahat, dan orang
asing ditengah-tengah kita. Ini merupakan bagian peran penting gereja
ditengah-tengah masa kini.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penulis (Kelompok 3), maka dapat disimpulkan


bahwa :

1. Katekisasi dalam sebuah gereja sangat diperlukan untuk mengaj ar orang-


orang yang belum mengenal pengajaran tentang Yesus Kristus mulai dari anak-
anak sampai orang dewasa

2. Gereja yang hidup adalah gereja yang bersaksi tentang Yesus Kristus didunia
ini sesuai dengan Firman Tuhan Kisah Para Rasul 1:8 “ Tetapi kamu akan
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu akan
menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampe
keujung bumi” serta gereja terpanggil untuk melakukan Amanat Agung Yesus
Kristus.

3. Peranan Gereja dalam penginjilan adalah untuk memenangkan orang-orang


yang belum percaya kepada Yesus Kristus dan menjadikan semua bangsa menjadi
murid Kristus. Adapun pean gereja dalam penginjilan adalah :
• Mengajarkan kebenaran Firman Allah

• Berkomitmen sepenuh hati dalam membritakan Injil

• Melayani dengan sepenuh hati baik melalui doa penyembuhan, pelepasandan


juga pelayanan kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Chung, S. W. (2011). Belajar Teologi Sistematika dengan Mudah : Memahami


Teologi dengan Sederhana dan jelas. Bandung: Visi Anugrah Indonesia .
Gea, I. (2012). Administrasi dan Manajemen Gereja. Medan : Cv Mitra Medan.
Hutabarat, L. G. (2018, Maret 19). lamhotgelis10. Retrieved from KATEKETIKA:
https://lamhotgelis10.blogspot.com/2018/03/kateketika.html
Penginjilan GBI-Departemen PI BPH GBI. (2013). Modul 1: Penginjilan
Pemenang- Membawa Firman dan Kasih. Jakarta: On Fire Publishing .
Yayasan Lembaga Sabda. (1996). Katekisasi. Jurnal Pelita Zaman , Volume 11
No. 1

Anda mungkin juga menyukai