Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rio Sanggam P.

S
NIM : 101.17.012
Prodi : S1 – Teologi
Mata Kuliah : Sejarah Gereja Umum 1
Tugas : Meringkas dan Menanggapi Buku

BAB 1
DUNIA HELLENIS PADA AWAL SEJARAH GEREJA

1. Keadaannya secara lahiriah


Dunia gereja mulai timbul adalah kekaisaran, akan tetapi
dunia barat tidak pernah mengalami persatuan yang besar itu.
Hanya satu bahasa pergaulan dipakai, yaitu bahasa Yunani, yang
pada zaman itu disebut bahasa Koine, artinya bahasa umum.
Dimana-mana terdapat “jalan raya’’ yang baik, yang bukan saja
berguna bagi saudagar-saudagar dan pasukan-pasukan kaisar,
tetapi juga bagi rasul-rasul dan penginjil-penginjil yang perlu
berpergian kemana-mana untuk memasyhurkan nama Tuhan.

2. Keadaan secara batiniah


Mereka masih memelihara sifat dan adatnya sendiri. Akibat
dari perhubungan dan pencampuran bangsa-bangsa pada zaman
itu ialah bangsa-bangsa itu kehilangan ketentraman jiwa dan adat
yang baik.

3. Pengaruh agama-agama timur


Segala agama ini mengajarkan, bahwa dunia yang fana dan
bersifat sementara ini berdasarkan dan berbataskan seuatu yang
lain. Oleh berjeni-jenis latihan askese dan oleh rupa-rupa
penahbisan rohani yang bertingkat, maka jiwa dapat mengalahkan
kefanaan sehingga akhirnya dipersatukan dengan keadaan Ilahi
yang baka, yang sebetulnya menjadi dasar dan maksud hidup
manusia. Jenis agama ini dapat juga disebut pantheisme adalah
kepercayaan bahwa semua (= pan), yakni alam baka dan beserta
isinya termasuk juga manusia, bersifat Ilahi dan dualisme adalah
dunia ini terbagi atas dua bagian yang bertentangan, yakni yang
nampal dan yang tidak nampak, zat benda dan roh, tubuh dan jiwa
yang lahiriah yang jahat dan yang batiniah yang baik dan
sebagainya.

4. Penyembahan kepada Kaisar


Ibadat kepada kaisar adalah salah satu pernyataan yang
sangat penting dari hidup keagamaan pada permulaan tarikh
Masehi. Siapapun yang tak mau berbakti kepada Kaisar menjadi
musuh negara.
5. Ilmu Filsafat
Pada waktu gereja Gereja memasuki dunia zaman Hellenisme
itu juga ada beberapa golongan ahli filsafat yang kenamaan, baik di
bumi ( lihat Kis 17:18 ), maupun di Italia dan di lain-lain
negeri.sungguhpu ajaran mereka kerapkali berlain-lainan
( umpamanya golongan Stoa berbeda filsafat nya dengan pengikut-
pengikut Epicurus). Tetapi tujuan nya sama yaitu mau membaharui
hidup kesusilaan, supaya manusia boleh mendapatkan
kesenangan batiniah yang diidam-idamkan itu dengan
mengusahakan kelakuan dan perbuatan yang baik.

BAB 2
KAUM YAHUDI

1. Di tanah Palestina
Tanah palestina takluk kepada pemerintahan Romawi. Di
lapangan agama kaum yahudi bebas artinyam mereka berhak
menyembah Allahnya menurut hukum-hukum tauratnya.

2. Harapan akan kedatangan Mesias


Sungguhpun orang Yahudi tak dianiaya tetapi secara rohani
mereka semua merasa dirinya tertindas. Hatinya sakit, sebab
mereka dipilih Tuhan untuk memerintah dunia, sekarang di kuasai
oleh suatu bangsa Kafir. Kedatangan Mesias ( Almasih ) yang
dijanjikan itu, dinantikannya dengan kerinduan besar.

3. Hal melakukan Taurat


Pada umumnya kaum Yahudi berpegang teguh kepada Kitab
Kudusnya, yaitu Perjanjian Lama; dengan itu mereka sangat
melawan segala pengaruh agama kafir, yang menguasai
masyarakat pada zaman itu.

4. Diaspora
Sesudah pembuangan di Babel, kaum Yahudi hidup berserak-
serak atau “dalam diaspora” (=dalam perserakan). Sungguhpun
berserak-serak, tetapi mereka tetap setia kepada Agamanya.

5. Pengaruh Yahudi
Banyak orang kafir sakit hati karena adat dan agama orang
yahudi serta sikap mereka yang sombong itu. Tetapi banyak juga
yang mulai menghargai agama itu, karena dilihatnya; kaum Yahudi
sehati dan sepakat bahwa dirinya sebagai umat Allah, umat yang
terpilih, mereka menyembah satu Allah saja ( jadi mereka
“monotheis”). Ibadat nya rohani dan tidak membuat patung-patung;
kitab kudusnya sangat tua dan indah, dan hidup amalnya sangat
baik.

6. Philo dan Alexandria


Seorang filsuf yang berusaha menyesuaikan ajaran Perjanjian
Lama dengan Filsafat Yunani dari Plato dan Stoa. Metode Plato ini
berpengaruh dalam sejarah Gereja karena ditiru oleh para
pemimpin Kristen, yang juga mencoba membela agamanya dengan
mencocokan ajaran Injil dengan Filsafat kafir, sebagaimana
diuraikan nanti.

BAB 3
JEMAAT KRISTEN YANG MULA-MULA

1. Keadaan sidang itu


Murid-murid dipenhi dengan turunnya Roh Kristus, sehingga
mereka berani bersaksi tentang kelepasan yang dikaruniakan
Tuhan kepada dunia. Dari Kitab Kisah Para Rasul yang melukiskan
hidup jemaat mula-mula, yang rukun dan dalam suasana gembira
dan bahagia.

2. Sidang pertama bersifat Komunis


Jemaat mula-mula bersifat komunis berhubung dengan
penjualan harta benda yang hasilnya dibagi-bagikan diantara
semua saudara sesuai dengan keperluan masing-masing.

3. Karunia-karunia
Orang Kristen banyak yang diberi kasih karunia pada zaman
itu, “ Karunia Roh” atau “ Karunia dari Roh Allah” seperti karunia
menyembuhkan orang sakit, mengadakan mukjizat, bernubuat, dan
“Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa Roh” (glosolalia) yaitu
mengeluarkan bunyi atau suara yang tak dapat diartikan oleh orang
banyak, tetapi yang perlu diterangkan maknanya.

4. Gereja menjauhkan diri dari keyahudian


Awalnya orang Kristen di Yerusalem belum sadar akan
panggilannya terhadap dunia, tetapi segala aniaya yang diderita
dari pihal orang yahudi menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk
mencelikan mata mereka guna melihat tugasnya, yakni
menyebarkan Injil kepada semua bangsa.

5. Pertikaian
Kemudian timbulah perselisihan antara jemaat muda di antara
orang-orang kafir dengan jemaat induk di Yerusalem .. Paulus
mengutus hanya iman Kepada Yesus Kristus saja manusia dapat
diselamatkan, sehingga orang kafir tidak usah bertobat lagi untuk
memenuhi tuntutan taurat, misalnya sunat. Banyak orang Kristen
diantara kaum Yahudi tidak setuju dengan pendirian itu.

6. Kemunduran jemaat di Yerusalem


Pada waktu demikian kuasa yerusalem makun surut. Jumlah
anggota sedikit, jika dibandingkan gereja-gereja di luar negeri yang
bertambah-tambah banyak. Banyak orang Kristen yahudi yang
menolak dan tak setuju dengan cita-cita dan maksud pemberontak
Yahudi.

Bab 4
ZAMAN SESUDAH PARA RASUL

1. Perkembangan Gereja
Pada masa sesudah rasul-rasul terjadilah perubahan-
perubahan besar dalam Gereja Kristen yang muda itu, baik secara
lahiriah, maupun secara batiniah.

2. Organisasi
Mula-mula pimpinan gereja diamanatkan kepada Rasu-rasul
(yaitu bukan saja saksi-saksi kebangkitan Yesus, tetapi juga
utusan-utusan injil yang mengedari semua negeri), pengejar-
pengejar (guru-guru agama, yang menafsirkan Alkitab, seperti ahli-
ahli taurat dalam agama yahudi) dan nabi-nabi (yang menerima
karunia Roh yang istimewa).

3. Kebaktian
Oleh karena Tuhan Yesus Kristus bangkit pada hari pertama
suatu minggu, maka jemaat kristen juga berkumpul pada hari
minggu.

4. Ajaran dan kebajikan


Menurut ajaran Perjanjian Baru pada umumnya dan ajaran
Paulus pada khususnya, maka keselamatan manusia bergantung
semata-mata pada rahmat Allah di dalam Yesus Kristus dan bukan
pada suatu perbuatan manusia. Segala kebajikan manusia hanya
bauh dan akibat dari iman saja.
Bab 5
PERTIKAIAN ANTARA GEREJA DAN DUNIA

1. Sebab-sebabnya pertikaian itu


Mula-mula negara Romawi menganggap kaum Kristen
sebagai mazhab Yahudi, sehingga mereka pun bebas melakukan
agamanya. Ada yang menyangka bahwa orang kristen membunuh
dan memakan anak-anak kecil dalam perkumpulannya, karena
pernah dengar bahwa mereka “makan daging dan minum darah
Anak manusia” (Yoh 6:53).

2. Penghambatan
Penghambatan pertama terjadi di kota Roma pada tahun 64
atas perintah kaisar Nero, yang memperslahkan orang Kristen
karena kebakaran besar yang memusnahkan sebagian dari ibu
negeri itu, padahal Nero sendirilah yang menyuruh orangnya
melakukan pembakaran itu.

3. Sikap jemaat dalam kesengsaraan


Pada saat itu muncullah suatu jenis karangan yang
melukiskan kepada kita keberanian dan iman orang percaya pada
zaman itu. Daripadanya kita ketahui jalannya acara-acara
pengadilan itu.

4. Orang apologet
Maksud yang hendak dituju para apologet itu tidak tercapai,
oleh karena seteru-seteru agama Kristen tidak memperhatikannya.
Tetapi walaupun demikian, apologia itu sanat berfaedah juga,
karena orang-orang percaya asyik mempelajarinya serta
mempergunakan uraiannya dan pembuktiannya selaku senjata
dalam menangkis segala musuhnya, dan untuk membela diri,
apabila disalahkan.

Bab 6
GODAAN DARI PIHAK GNOSTIK

1. Wujud gnostik
Kata gnostik ini berarti “pengetahuan”, tetapi disini
dimaksudkan suatu “hikmat tinggi” yang berahasia dan tersembunyi
tentang asal dan tujuan hidup manusia.

2. Gnostik Kristen
Ajaran gnostik boleh diringkas sebagai berikut: 1. Allah yang
tertinggi, yang keadaanNya adalah Roh, tidak ada hubunganNya
dengan dunia ini. 2. Dunia diciptakan oleh suatu ilah rendahyang
dikenal dari Perjanjian Lama. 3. Manusia mengandung sebagian
kecil dari Roh Allah dengan tubuh maya untuk membebaskan
bagian ilahi yang kecil itu. 4. Oleh pengajaran dan teladan Kristus,
roh manusia diajak untuk berusaha melepaskan dirinya dari zat
benda dan supaya kembali kepada Allah yang tinggi itu.

3. Sejarahnya
Ada yang masih bergaul dengan jemaat yang lain, ada yang
mengadakan perkumpulannya sendiri, dan ada pula yang
dikucilkan oleh pemimpin-pemimpin gereja, sehingga terpaksa
mereka merupakan jemaat terpisah.

4. Sikap gereja terhadap gnostik.


Gereja mulai mengerti lagi bahwa maksud Injil yang terutama
ialah kebebasan dan bukan untuk mengemukakan suatu taurat
baru.

Bab 7
SENJATA-SENJATA GEREJA

1. Kemenagan Gereja.
Gereja terpaksa melengkapi senjatanya untuk melawan sekta.
Ketiga senjata itu ialah, kanon dari kitab-kitab PB, pengakuan iman,
dan jabatan uskup.

2. Kanon.
Gereja tunduk kepada kuasa yang lebih tinggi dan lebih tua
daripada kuasanya sendiri, yaitu kuasa Firman Tuhan yang
terdapat dalam Alkitab.

3. Pengakuan.
Pengakuan yang tertua hanyalah mengenai Kristus: “Yesus
adalah Tuhan” (1 kor 12:3). Pengakuan itu sangat berfaedah bagi
gereja dalam perlawanannya terhadap gnostik dan marcion.

4. Pewarisan jabatan Rasuli.


Dengan demikian manusia, yaitu Uskup, menerima kuasa
yang sama besar dengan kuasa kanon atau Alkitab, bahkan lebih
besar lagi, karena uskuplah yang di anggap berhak dan berkuasa
menjelaskan Alkitab dengan sempurna.
Bab 8
GEREJA KATOLIK YANG LAMA

1. Kebaktian.
Jikalau kebaktian Gereja yang lama dibandingkan dengan
kebaktian Kristen pada tahun 100, ternyatalah betapa Gereja sudah
bertambah-tambah dipengaruhi oleh suasana sekelilingnya.
Baptisan kristen pun diartikan salah. Baptisan itu sebenarnya tidak
lain daripada khotbah yang kelihatan tentang keampunan dosa oleh
rahmat Allah dalam Yesus Kristus.

2. Disiplin Gereja.
Keputusan tentang soal ini diambil pada tahun 217 oleh uskup
Roma calixtus, yang memaklumkan bahwa ia selaku uskup berhak
mengampuni dosa percabulan, tetapi dengan mengenakan
hukuman berat kepada yang bersalah.

3. Organisasi.
Pusat organisasi gereja adalah oknum uskup, yang
mengepalai jemaat, baik mengenai ajaran dan pengakuan, baik
dalam kebaktian, maupun dalam hal disiplin dan pemerintahan
harian.

4. Uskup Roma.
Di antara jemaat-jemaat yang penting tadi Romalah
diutamakan, sebab dalam ibu kota kekaisaran itu terdapat jemaat
Kristen yang terbesar dan terkaya.

5. Cypiranus.
Pada tahun 255 cypiranus menghadapi persoalan, yaitu uskup
dari Roma melarang baptisan-ulang orang sekta

Bab 9
THEOLOGIA GEREJA LAMA

1. Golongan apologet.
Kaum apologet berusaha untuk menyesuaikan injil dengan
semangat zaman. Maksudnya ialah untuk membuktikan bahwa
hanya Injil saja yang menggenapi segala cita-cita filsafat Yunani.
Ireneus.
Beberapa waktu kemudian sesudah timbulnya golongan
opologet itu, bangkitlah seorang ahli theologia yang kembali lagi
kepada ajaran Alkitab tentang penebusan manusia oleh Yesus
Kristus.
2. Tertullianus
Ia seorang ahli hukum yang bekerja sebagai advokat di
charthago.

3. Clemens dari Alexandria (200).


Clemens adalah salah seorang ahli theologia.

4. Origenes (185-254).
Ia lahir di Alexandria. Ajaran Origenes adalah asal usul dan
tujuan segala yang hidup ialah Allah, Bapa abadi, yang dari kekal
melahirkan segala sesuatu yang ada.

Anda mungkin juga menyukai