S
NIM : 101.17.012
Prodi : S1 – Teologi
Mata Kuliah : Sejarah Gereja Umum 1
Tugas : Meringkas dan Menanggapi Buku
BAB 1
DUNIA HELLENIS PADA AWAL SEJARAH GEREJA
BAB 2
KAUM YAHUDI
1. Di tanah Palestina
Tanah palestina takluk kepada pemerintahan Romawi. Di
lapangan agama kaum yahudi bebas artinyam mereka berhak
menyembah Allahnya menurut hukum-hukum tauratnya.
4. Diaspora
Sesudah pembuangan di Babel, kaum Yahudi hidup berserak-
serak atau “dalam diaspora” (=dalam perserakan). Sungguhpun
berserak-serak, tetapi mereka tetap setia kepada Agamanya.
5. Pengaruh Yahudi
Banyak orang kafir sakit hati karena adat dan agama orang
yahudi serta sikap mereka yang sombong itu. Tetapi banyak juga
yang mulai menghargai agama itu, karena dilihatnya; kaum Yahudi
sehati dan sepakat bahwa dirinya sebagai umat Allah, umat yang
terpilih, mereka menyembah satu Allah saja ( jadi mereka
“monotheis”). Ibadat nya rohani dan tidak membuat patung-patung;
kitab kudusnya sangat tua dan indah, dan hidup amalnya sangat
baik.
BAB 3
JEMAAT KRISTEN YANG MULA-MULA
3. Karunia-karunia
Orang Kristen banyak yang diberi kasih karunia pada zaman
itu, “ Karunia Roh” atau “ Karunia dari Roh Allah” seperti karunia
menyembuhkan orang sakit, mengadakan mukjizat, bernubuat, dan
“Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa Roh” (glosolalia) yaitu
mengeluarkan bunyi atau suara yang tak dapat diartikan oleh orang
banyak, tetapi yang perlu diterangkan maknanya.
5. Pertikaian
Kemudian timbulah perselisihan antara jemaat muda di antara
orang-orang kafir dengan jemaat induk di Yerusalem .. Paulus
mengutus hanya iman Kepada Yesus Kristus saja manusia dapat
diselamatkan, sehingga orang kafir tidak usah bertobat lagi untuk
memenuhi tuntutan taurat, misalnya sunat. Banyak orang Kristen
diantara kaum Yahudi tidak setuju dengan pendirian itu.
Bab 4
ZAMAN SESUDAH PARA RASUL
1. Perkembangan Gereja
Pada masa sesudah rasul-rasul terjadilah perubahan-
perubahan besar dalam Gereja Kristen yang muda itu, baik secara
lahiriah, maupun secara batiniah.
2. Organisasi
Mula-mula pimpinan gereja diamanatkan kepada Rasu-rasul
(yaitu bukan saja saksi-saksi kebangkitan Yesus, tetapi juga
utusan-utusan injil yang mengedari semua negeri), pengejar-
pengejar (guru-guru agama, yang menafsirkan Alkitab, seperti ahli-
ahli taurat dalam agama yahudi) dan nabi-nabi (yang menerima
karunia Roh yang istimewa).
3. Kebaktian
Oleh karena Tuhan Yesus Kristus bangkit pada hari pertama
suatu minggu, maka jemaat kristen juga berkumpul pada hari
minggu.
2. Penghambatan
Penghambatan pertama terjadi di kota Roma pada tahun 64
atas perintah kaisar Nero, yang memperslahkan orang Kristen
karena kebakaran besar yang memusnahkan sebagian dari ibu
negeri itu, padahal Nero sendirilah yang menyuruh orangnya
melakukan pembakaran itu.
4. Orang apologet
Maksud yang hendak dituju para apologet itu tidak tercapai,
oleh karena seteru-seteru agama Kristen tidak memperhatikannya.
Tetapi walaupun demikian, apologia itu sanat berfaedah juga,
karena orang-orang percaya asyik mempelajarinya serta
mempergunakan uraiannya dan pembuktiannya selaku senjata
dalam menangkis segala musuhnya, dan untuk membela diri,
apabila disalahkan.
Bab 6
GODAAN DARI PIHAK GNOSTIK
1. Wujud gnostik
Kata gnostik ini berarti “pengetahuan”, tetapi disini
dimaksudkan suatu “hikmat tinggi” yang berahasia dan tersembunyi
tentang asal dan tujuan hidup manusia.
2. Gnostik Kristen
Ajaran gnostik boleh diringkas sebagai berikut: 1. Allah yang
tertinggi, yang keadaanNya adalah Roh, tidak ada hubunganNya
dengan dunia ini. 2. Dunia diciptakan oleh suatu ilah rendahyang
dikenal dari Perjanjian Lama. 3. Manusia mengandung sebagian
kecil dari Roh Allah dengan tubuh maya untuk membebaskan
bagian ilahi yang kecil itu. 4. Oleh pengajaran dan teladan Kristus,
roh manusia diajak untuk berusaha melepaskan dirinya dari zat
benda dan supaya kembali kepada Allah yang tinggi itu.
3. Sejarahnya
Ada yang masih bergaul dengan jemaat yang lain, ada yang
mengadakan perkumpulannya sendiri, dan ada pula yang
dikucilkan oleh pemimpin-pemimpin gereja, sehingga terpaksa
mereka merupakan jemaat terpisah.
Bab 7
SENJATA-SENJATA GEREJA
1. Kemenagan Gereja.
Gereja terpaksa melengkapi senjatanya untuk melawan sekta.
Ketiga senjata itu ialah, kanon dari kitab-kitab PB, pengakuan iman,
dan jabatan uskup.
2. Kanon.
Gereja tunduk kepada kuasa yang lebih tinggi dan lebih tua
daripada kuasanya sendiri, yaitu kuasa Firman Tuhan yang
terdapat dalam Alkitab.
3. Pengakuan.
Pengakuan yang tertua hanyalah mengenai Kristus: “Yesus
adalah Tuhan” (1 kor 12:3). Pengakuan itu sangat berfaedah bagi
gereja dalam perlawanannya terhadap gnostik dan marcion.
1. Kebaktian.
Jikalau kebaktian Gereja yang lama dibandingkan dengan
kebaktian Kristen pada tahun 100, ternyatalah betapa Gereja sudah
bertambah-tambah dipengaruhi oleh suasana sekelilingnya.
Baptisan kristen pun diartikan salah. Baptisan itu sebenarnya tidak
lain daripada khotbah yang kelihatan tentang keampunan dosa oleh
rahmat Allah dalam Yesus Kristus.
2. Disiplin Gereja.
Keputusan tentang soal ini diambil pada tahun 217 oleh uskup
Roma calixtus, yang memaklumkan bahwa ia selaku uskup berhak
mengampuni dosa percabulan, tetapi dengan mengenakan
hukuman berat kepada yang bersalah.
3. Organisasi.
Pusat organisasi gereja adalah oknum uskup, yang
mengepalai jemaat, baik mengenai ajaran dan pengakuan, baik
dalam kebaktian, maupun dalam hal disiplin dan pemerintahan
harian.
4. Uskup Roma.
Di antara jemaat-jemaat yang penting tadi Romalah
diutamakan, sebab dalam ibu kota kekaisaran itu terdapat jemaat
Kristen yang terbesar dan terkaya.
5. Cypiranus.
Pada tahun 255 cypiranus menghadapi persoalan, yaitu uskup
dari Roma melarang baptisan-ulang orang sekta
Bab 9
THEOLOGIA GEREJA LAMA
1. Golongan apologet.
Kaum apologet berusaha untuk menyesuaikan injil dengan
semangat zaman. Maksudnya ialah untuk membuktikan bahwa
hanya Injil saja yang menggenapi segala cita-cita filsafat Yunani.
Ireneus.
Beberapa waktu kemudian sesudah timbulnya golongan
opologet itu, bangkitlah seorang ahli theologia yang kembali lagi
kepada ajaran Alkitab tentang penebusan manusia oleh Yesus
Kristus.
2. Tertullianus
Ia seorang ahli hukum yang bekerja sebagai advokat di
charthago.
4. Origenes (185-254).
Ia lahir di Alexandria. Ajaran Origenes adalah asal usul dan
tujuan segala yang hidup ialah Allah, Bapa abadi, yang dari kekal
melahirkan segala sesuatu yang ada.