PENDAHULUAN
yang sangat kompleks. Gembala merupakan penuntun bagi umat yang dipercayakan
Allah untuk segala sesuatu yang ia lakukan kepada jemaat yang ia layani; baik tentang
jawaban dan pertolongan dalam hidupnya. Pada sisi yang lain dengan tingkat
perkembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan yang semakin maju, juga
ditawarkan para pofesional dunia. Gereja dianggap ketinggalan jaman dalam upaya
menjalankan tugas dan fungsinya. Melalui berbagai pandangan dan survei yang ada,
diperoleh kesimpulan bahwa salah satu penyebab kemunduran gereja adalah tidak
kepemimpinan gembala mesti digali, dikaji, dan dikembangkan. Oleh karena itu, hal
paling penting bagi para pemimpin gereja atau gembala mesti melihat kembali pola
1
2
lebih khusus yang sedang disoroti oleh penulis adalah kepemimpinan gembala sidang.
prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai yang di dalamnya juga terkandung strategi
yang matang dan standar yang layak dihormati dan dapat dijadikan teladan bagi
kepemimpinan dalam ranah apapun. Oleh karena itu, gembala sidang harus
mempunyai cara pandang yang jauh lebih spesifik dan lengkap guna kemajuan dan
Kita jangan keliru, yang disebut kepemimpinan itu jenis dan derajatnya
bermacam-macam. Kepemimpinan tidak hanya terbatas kepada segolongan
kecil negarawan, atau kepada sejumlah kecil tokoh yang bercokol pada puncak
kehidupan nasional. Dalam setiap masyarakat kepemimpinan itu mempunyai
bentuk dan rupa yang aneka raga. . . . Dalam semua bidang dan situasi masa
kini semakin terasa kebutuhan yang amat sangat akan pemimpin-pemimpin
yang mempunyai pandangan ke depan yang lebih tajam, keberanian yang
besar dan dedikasi yang tidak tanggung-tanggung.4
masing-masing memiliki nilai dan standar yang berbeda-beda, tentunya tetap dibutuhkan
2
John C. Maxwell, Failing Forward, Mengubah Kegagalan Menjadi Batu Loncatan (t.k.:
Interaksara, tt), 14.
3
Myles Munroe, The Spirit of Leadership, pen., Budijanto, peny., Paula Allo (Jakarta:
Immanuel Publishing House, 2008), 17.
4
John Stott, “Kepemimpinan Kristiani,” dalam Isu-Isu Global, pen., G.M.A. Nainggolan
(Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1996), 460.
3
sebuah prinsip yang baku yang akan menjadi pedoman bagi sebuah kepemimpinan yang
efektif, terutama bagi para pemimpin Kristiani. Oleh karena itu, kitab Keluaran 18:13-27,
yang mengacu pada kepemimpinan Musa akan menjadi standar atau nilai bagi para
perubahan yang berdampak pada semua sendi dan segi kehidupan bangsa. Masyarakat
Indonesia mengalami perubahan-perubahan besar dalam tata nilai, pola pikir dan pola
hidup. Perubahan-perubahan itu dapat menjadi tantangan dan hambatan baru, namun
Kesaksian jemaat dapat terwujud apabila gereja sendiri sebagai tubuh Kristus dapat
hidup dan bertumbuh dalam wilayah setempat dengan menjadi berkat. Dari sisi ini,
kepemimpinan memegang peranan penting yang membuat gereja dapat hidup dan
bertumbuh. Tanpa kepemimpinan yang baik, suatu organisasi, termasuk gereja tidak
dapat berfungsi dengan baik untuk mencapai tujuannya. “Jikalau tidak ada pemimpin,
tidak berkaitan dengan fungsi kepemimpinan. Mulai dari keluarga sebagai organisasi
terkecil dalam masyarakat sampai pada negara dan dunia membutuhkan pemimpin
segala bidang; baik dalam lingkup kecil sampai kepada skala besar.
5
G. E. Wright, Mengelola Konflik Dalam Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 15.
4
adalah hal yang penting dan menyentuh seluruh sisi kehidupan manusia menuju
mengarahkan orang lain untuk siap sedia melaksanakan seperangkat kegiatan demi
mencapai tujuan yang telah diterapkan. Pemimpin adalah seorang yang mengetahui
tujuan dengan jelas dan mempunyai keyakinan pribadi tentang tujuan itu, serta
Para rohaniawan adalah pemimpin dalam jemaat dan gereja lokal. Para orang
tua adalah pemimpin dalam rumah tangga dan keluarga mereka. Demikian
juga para guru di sekolah dan para dosen di kampus. Para eksekutif di bidang
bisnis dan industri, para hakim, dokter, politisi, pekerja sosial semua mereka
mengembang tanggung jawab kepemimpinan dalam lingkungan masing-
masing.6
Dalam semua bidang dan situasi masa kini semakin terasa kebutuhan yang
tajam, keberanian yang besar dan berdedikasi serta yang memiliki strategi.
esensial. Menurut Poltak Y. P Sibarani: “Allah adalah Allah yang sangat concern
dengan masalah kepemimpinan. Salah satu motifnya adalah karena Allah adalah
Pemimpin Tertinggi dari segala sistem kehidupan di seluruh jagad raya, di surga
maupun di bumi, sehingga tidak mungkin bila Dia tidak memperhatikan masalah ini.7
6
Stott, Isu-isu Global, 460.
7
pergumulan dan tantangan di dalamnya. Karena itu tidak sedikit mereka yang
melayani Tuhan sebagai gembala atau pemimpin gereja yang merasa lelah dan
menyerah oleh karena banyaknya beban dan masalah di dalamnya. Oleh karena itu
perlu sekali untuk diteliti apa yang menjadi latar belakang di dalam permasalahan
Di zaman modern dan serba maju ini ada banyak hal-hal yang dapat
juga dalam bidang keagamaan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tentunya
akan sangat mendukung dalam segala hal yang manusia kerjakan. Oleh karena tidak
berlahan akan ditinggalkan. Meskipun bukan itu faktor utama kemajuan semua gereja,
karena masih banyak hal-hal lain di dalamnya. Adapun yang menjadi latar belakang
beberapa hamba Tuhan yang melayani hanya karna ingin mencari keuntungan bagi
dirinya dan organisasinya sendiri, yaitu hamba Tuhan yang melayani dengan hanya
Hal ini terlihat dari rutinitas atau kebiasaan gereja yang hanya tinggal dalam zona
Suhento Liauw, Melayani Tuhan Atau Perut? (Jakarta: STT Graphe, 2005), 122.
6
Ketiga, struktur organisasi yang tidak jelas. Gembala berperan seorang diri
dalam tugas pelayanan yang Allah percayakan (one man show) sehingga
perubahan dunia secara global. Gereja sebenarnya harus mampu memposisikan diri
dalam dunia yang selalu ada dalam perubahannya. Ini bukan berarti bahwa gereja
harus menjadi serupa dengan dunia, tetapi rasul Paulus menjelaskan bahwa gereja
itu sama dengan mirip, tetapi tetap saja berbeda.9 Hal ini dilakukan Paulus supaya
dirinya dapat diterima di kalangan siapa pun dan di manapun. Dan bukan berarti isi
Permasalahan
memahami dan menerapkan konsep dan strategi pertumbuhan gereja yang relevan
9
Bible Works 8
7
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Riset International Barna USA
kepedulian sosial. Hal ini menyebabkan banyak anak-anak muda yang tidak ingin lagi
sehari-hari tidak bisa dijadikan teladan. Banyak pendeta pada praktiknya menjadi
“hamba uang”, cinta uang dan tidak peduli kepada orang miskin dan susah.10 Suhento
Liauw juga menjelaskan dalam bukunya, bahwa ada beberapa pengkhotbah atau
hamba Tuhan yang melayani Tuhan dengan hanya mencari keuntungan bagi perutnya
sendiri, hal itu terlihat dari karakter hamba Tuhan yang selalu mengusahakan
keuntungan materi belaka.11 Hal ini menyebabkan hamba Tuhan atau gembala tidak
dapat dipercayai lagi oleh jemaat sehingga integritas seorang gembala diragukan.
Ketiga, adanya gereja yang tutup atau tidak lagi beroperasi. Hal ini dapat
dipastikan bahwa kepimimpinan dan manajemen gereja tidak terstruktur secara baik
10
Majalah Spektrum, Hasil Riset, Kemunafikan Pemimpin Gereja Jadi Alasan Generasi
Muda Enggan Ke Gereja. https://majalahspektrum.com/2020/02/12/hasil-riset-kemunafian-pemimpin-
gereja-jadi-alasan-generasi-muda-enggan-ke-gereja/
11
Suhento Liauw, Melayani Tuhan Atau Perut? (Jakarta: STT Graphe, 2005), 7.
12
berpendidikan sejak lama telah diambil alih oleh profesi-profesi yang lain; psikiater,
pendeta serupa dengan seorang gembala memang masuk akal dalam suatu dunia yang
modern ini analogi domba dan gembala adalah pemandangan yang tidak lazim dan
tidak lagi mempunyai arti. Perubahan struktural sosial mempengaruhi kita secara
lebih mendalam dari yang kita sadari. Kita memaksakan suatu kerangka rasional dan
ilmiah kepada dunia kita dan tidak lagi mendekati persoalan-persoalannya sebagai
misteri-misteri besar, tetapi hanya sebagai masalah masalah yang perlu dipecahkan
sederhana dan umum, sehingga tidak efektif dan menyentuh persoalan yang rumit dan
kompleks.
hal memiliki suatu gelar atau jabatan sudah cukup untuk membuat orang lain
menerima apa yang dikatakan tanpa bertanya lagi. Sekarang wewenang harus
diperoleh sebagai imbalan dan disahkan oleh pengalaman pribadi dan bukannya
sebagai label kelembagaan. Hal ini juga terjadi dalam jabatan gembala.
lebih efektif, namun sistem penggembalaan setelah sekian abad usianya secara umum
tetaplah sama. Oleh karena itu banyak gereja yang ditinggalkan jemaat.
9
kesadaran yang semakin besar bahwa Allah tidak dibatasi untuk bekerja di dalam dan
melalui gereja saja dan kebenaran tidak ditemukan hanya dalam lingkungan gereja,
maka seringkali permasalahan manusia tidak lagi memerlukan pemecahan dari gereja.
tersebut tentu membuat pelayanan gereja tidak berjalan sesuai secara baik. Padahal
perlu menindaklanjuti apa yang ditegaskan Myron Rush, “bahwa organisasi Kristen
harus mulai memberikan lebih banyak perhatian pada pelatihan manajemen dan
terus berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman, apakah gereja harus mengadopsi
model kepemimpinan sekuler? Hal ini tidak salah selama itu tidak bertentangan
dengan kebenaran Alkitab. Menurut Myron Rush, “Filosofi manajemen sekular sering
kali terlalu bersifat manusiawi dan duniawi. Kekuatan dan kekuasaan dipandang
rohani. Namun demikian menurut penulis, perlu juga digaris bawahi bahwa bila
sidang selain sebagai pembawa firman dan kehendak Allah kepada jemaat, dia juga
harus bisa mendorong jemaat menuju kepada kedewasaan rohani, kesadaran diri, rasa
mengajak warga jemaatnya untuk menyalurkan setiap potensi dan bakat serta ide-ide
yang dimiliki oleh warga jemaat ke dalam bidang tugas yang ada dalam jemaat,
Karena itu adapun yang menjadi alasan dalam pemilihan judul, “Pengaruh
Glow Fellowship Centre Jakarta Berdasarkan Keluaran 18:25” adalah sebagai berikut:
kebenaran Alkitab supaya setiap pembaca dapat dengan mudah mengerti maksud dan
seharusnya seorang gembala sidang menjadi pemimpin umat yang berkarakter Kristus
sungguh tentang arti kehidupan sebagai seorang hamba Tuhan atau pun orang percaya
11
yang harus melayani dengan hati yang tulus dan suci tanpa harus memikirkan
Kelima, tentunya juga alasan pemilihan judul ini adalah untuk penulis
sendiri, yaitu supaya penulis semakin hari semakin giat dalam pelayanan
Musa. Menjadi teladan bagi banyak orang dan terlebih bagi orang-orang di sekitar dan
Problem Statement
ini, yaitu terjadinya kelemahan kepemimpinan seorang gembala sidang yang tidak
yang menilai kurangnya integritas diri seorang gembala sidang. Adanya gembala yang
melayani hanya karena ingin mendapat keuntungan pribadi; baik secara materi
Rumusan Masalah
pertumbuhan jemaat?
12
proporsional?
pertumbuhan jemaat.
Tujuan Penulisan
sidang yang efektif dan kompleks sangatlah penting dalam memajukan pertumbuhan
jemaat Allah, baik secara kualitas, maupun kuantitas. Karena itu adapun yang menjadi
pertumbuhan jemaat masa kini. Agar setiap pemimpin Kristen memahami konsep
Kedua, tujuan penulisan ini difokuskan pada upaya untuk menjawab setiap
sidang, yaitu guna memberikan strategi dan masukan yang alkitabiah dengan
yang serius yang perlu penanggulangan secara khusus. Karena berdasarkan fakta di
lapangan bahwa tidak sedikit hamba Tuhan yang hidupnya tidak lagi menjadi
13
kesaksian yang baik dan benar.15 Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan supaya dapat
menjadi koreksi bagi gereja Tuhan masa kini untuk lebih mementingkan cara-cara
sekitarnya dalam memberikan teladan seperti yang dimaksud oleh rasul Paulus kepada
Timotius sebagai seorang pelayan atau hamba Tuhan yang sejati, yaitu perkataan yang
memberkati, karakter yang matang, kekudusan, dan dalam kasih yang nyata.
pertumbuhan jemaat kepada setiap pelayan dan agar warga jemaat juga memiliki
Pentingnya Penelitian
Tuhan sebagai gembala. Secara spesifik, penelitian ini dilakukan guna mengungkap
secara jelas dan tegas tentang pengaruh kepemimpinan dan strategi gembala sidang
berdasarkan kebenaran Alkitab dan realita kehidupan pemimpin Kristen atau orang
Hal ini perlu dilakukan supaya para gembala jemaat semakin bersungguh-
sungguh melayani dengan sepenuh hati melalui cara-cara yang terus berinovasi
menjelang kedatangan Tuhan kedua kali. Oleh karena itu ada beberapa hal yang
15
Randy Clark, Power, Holiness, and Evangelism, pen., Budijanto (Yogyakarta: ANDI
Offset, 2008), 4.
14
terjadi di lapangan, lalu kemudian akan dikaji dan ditelusuri berdasarkan fakta dan
banyak para pemimpin gereja yang tidak mengerti tugas dan tanggung jawabnya di
hadapan Allah. Terjadinya stagnan dalam penggembalaan yang memajukan iman dan
kuantitas jemaat. Hal ini perlu adanya penuntasan yang serius untuk membawa gereja
Tuhan dalam pertumbuhan iman yang sejati menjelang kedatangan-Nya yang kedua.
Pentingnya penelitian ini secara khusus bagi penulis sendiri, agar dengan
pembahasan yang tepat dan benar tentang pengaruh kepemimpina dan strategi
gembala sidang yang sesuai dengan Alkitab, akan semakin mendorong penulis untuk
semakin giat dalam pelayanan yang sudah Allah percayakan. Dengan demikian
penggembalaan yang efektif. Tulisan ini juga diperlukan untuk penerimaan gelar
Magister Theologia, serta juga untuk menambah literatur tentang pelayanan pastoral
Hipotesis
landasan utama dalam penulisan karya ilmiah ini, maka hipotesa atau praduga penulis
berdasarkan Keluaran 18:13-26 secara baik dan benar, maka dapat dipastikan bahwa
gereja atau jemaat akan mengalami pertumbuhan secara signifikan; baik kualitasnya
prinsip-prinsip dan nilai-nilai Alkitab serta strategi yang terstruktur dengan baik dan
15
Karena itu dirasa tepat dan perlu bahwa kepemimpinan Musa menjadi jawaban bagi
tesis ini akan berorientasi dan berfokus kepada teks yang diangkat, yakni Keluaran
18:25 berdasarkan kata-kata kunci dan konteks yang ada di dalamnya guna
ditemukannya sebuah jawaban yang alkitabiah dan komprehensif. Selain itu juga, di
dalam ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan pada masalah-masalah yang ada
di lapangan guna menjawab setiap tantangan yang ada berdasarkan cara-cara yang
Karena itu, dirasa perlu untuk terlebih dulu memaparkan ayat yang
diangkat sehubungan dengan kata-kata kunci yang akan dibahas, yaitu di dalam
Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat
mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang,
pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh
orang. (Kel. 18:25 ITB)
אלָפִי ם֙ שָׂ ֵ ֣יר ָ וַי ִ ּבְ ַ֙חר מֹ ֶ ׁ֤שה אַנְשֵׁי־ ַ֙֙חִיל֙ מִכ ָּל־ִישְׂר ָ אֵ֔ל וַי ִ ּ ֵ ּ֥תן אֹ ָ ֛תם ר ָא ִ ׁ֖שים עַל־
ֲ ה ָ ֑עם שָׂ ֵ ֤יר
Adapun kata-kata kunci atau frasa yang akan diteliti lebih dalam di bab
empat supaya penelitian tidak menjadi luas dan tidak terarah adalah sebagai berikut:
16
kata dasar ( ב ָ ּחַרbachar) yaitu menyeleksi dengan teliti. Kata “memilih” merupakan
hal yang biasa dilakukan oleh semua orang. Dalam konteks ini adalah pemilihan para
pemimpin yang dilakukan oleh Musa sebagai pemimpin tertinggi mereka di dunia.
hayil), yaitu orang-orang hebat, efisiensi, memiliki kekuatan, dapat juga kekayaan,
apakah dari manusia, sarana, atau sumber daya lainnya. Dalam penggunaanya kata
֙( ַ֙֙חִילhayil) ini sering diartikan “mampu”. Dalam konteks ini ialah bahwa seorang
pemimpin yang punya wewenang dalam memilih, tentunya harus punya strategi yang
baik dan benar, yaitu dengan memilih orang-orang cakap, mampu, berkompetensi.
Di sini Musa memberikan sebuah delegasi dan wewenang kepada orang-orang yang
( שָׂ ֵ ֤יsare). Kata ini menjelaskan sebuah jabatan khusus kepada setiap
pemimpin” ר
orang-orang pilihan supaya mereka menolong Musa dalam tanggung jawab yang
dimensi yang luas dan kompleks. Oleh karena itu, di dalam pembahasan tesis ini
dalam judul tesis ini, yaitu pengaruh kepempimpinan dan strategi gembala sidang
Untuk menguji dan membuktikan tulisan yang baik dan benar serta
menghasilkan suatu tulisan yang mengandung nilai kebenaran teologis, maka tulisan
ini akan menggunakan metode induktif dengan metode penelitian kualitatif. Metode
ini sangat tepat untuk memperoleh kebenaran yang diharapkan, sebab metode ini
adalah usaha untuk memperoleh data-data dan fakta-fakta yang bersumber dari
Alkitab. Lalu kemudian data-data dan fakta tersebut, diambil suatu kesimpulan.16
Dengan demikian metode dan prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:
guna mencari jawaban dan kebenaran untuk menjawab setiap permasalahan yang ada
di seputaran pelayanan pastoral, yaitu secara khusus teks Keluaran 18:25. Ayat ini
akan dibahas secara mendalam kata demi kata supaya memudahkan maksud dan
Kedua, hal yang dianggap penting dalam prosedur penelitian ini ialah
menerangkan dan menjelaskan serta mengeluarkan makna atau arti dari ayat-ayat
arti teks yang ada atau apa adanya teks tersebut. Penelitian dilakukan juga dengan
dari banyaknya pandangan yang ada untuk mendukung tulisan ilmiah ini.
16
Welinton Pandensolang, “Argumentasi Teologis Tentang Parousia Berdasarkan 1
Tesalonika 4:13-5:10 dan Wahyu 19:11-20:15” (Tesis S2, STTII Yogyakarta, 2003), 18.
18
kamus, media aplikasi Alkitab dalam teknologi dan sumber-sumber lainnya yang
relevan dengan judul atau penulisan tesis ini, sehingga menghasilkan suatu
literatur ini adalah pendukung dalam memberikan jawaban tentang semua persoalan
di dalam pembahasan yang ada. Arti teks asli adalah kunci utama dalam tulisan ini.
tukar pikiran dengan rekan-rekan yang dapat dipercayai oleh penulis guna
memperoleh banyak pemikiran maupun informasi terhadap judul tesis yang sedang
dibahas. Ini semua dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan tulisan ilmiah
yang memiliki nilai teologis serta memiliki kualitas yang memadai untuk dapat
kesimpulan yang dapat dipegang serta diaplikasikan dan terhindar dari pemaksaan
gagasan atau konsep tentang topik yang dibahas. Untuk itu, apa yang menjadi
prosedur dalam menemukan sebuah jawaban dan kebenaran dari setiap permasalahan
yang ada mengenai penggembalaan dapat terjawab dengan baik, sehingga jemaat
dapat mengalami pertumbuhan iman dengan jumlah jiwa yang semakin bertambah.
Definisi Istilah
terhadap topik yang diangkat dan diteliti, maka istilah-istilah pada judul perlu untuk
Pertama, kata “pengaruh” yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu
“kepemimpinan” merupakan kata kerja aktif, yaitu perihal pemimpin; atau juga cara
untuk mencapai sasaran khusus, atau dapat juga diartikan sebagai ilmu dan seni
dalam kemiliteran kata “strategi” dapat juga diartikan tempat yang baik menurut
siasat perang.18
diangkat dari penjaga atau pemiara binatang (ternak). Gembala ini bertanggung jawab
makan, minum atau atas hidup peliharaannya. Dari sinilah seseorang yang pemimpin
dikatakan gembala, lebih khusus bagi pemimpin gereja. Tuhan Yesus juga dilukiskan
sebagai Gembala yang baik (Yoh. 10:11; Mzm. 23:1-6). Jadi “gembala sidang” adalah
pemimpin dan yang mengayomi mereka kepada kebenaran Allah itu sendiri atau
(kemajuan dan sebagainya), atau dapat juga meningkat kepada sesuatu yang lebih
17
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), 849.
18
KBBI Daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/strategi
20
Sistematika Penulisan
berikut ini:
penelitian, metode dan prosedur penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II, merupakan landasan teori dalam tulisan ini, yaitu penulis akan
penafsiran genre sastra, prinsip penafsiran tata bahasa, prinsip penafsiran makna dan
konotasi kata asli, prinsip penafsiran penggunaan bagian-bagian paralel secara tepat,
Bab IV, akan membahas tentang keseluruhan isi dari tulisan ini yang
berdasarkan patokan Alkitab, dan merupakan jawaban atas segala permasalahan yang
ada dari apa yang telah terjadi. Pada bab ini kata-kata kunci akan dibahas secara
mendalam berdasarkan teks dan maksud aslinya. Namun sebelum itu, latar belakang
kitab perlu untuk dijelaskan terlebih dahulu; baik penulisnya, tujuannya, letak dan
dan pandangan yang penulis bahas. Di sini penulis memberikan suatu rangkuman
singkat dari pembahasan yang ada dan saran-saran dari penulis serta juga daftar
pustaka yang berisikan buku-buku yang mendukung dalam penulisan karya ilmiah ini.
22