Diserahkan Kepada :
LAMRIA PURBA, S.Th., M.Pd.K
Disusun oleh:
Ruth Theresia M. Br Nainggolan (20.201.017)
Prodi Pendidikan Agama Kristen
M.Kuliah : PAK Gereja Lokal
Istilah pendidikan Kristen berasal dari bahasa Inggris Christian Education. Dalam
bahasa Indonesia ditejemahkan sebagai “Pendidikan Agama Kristen”. Istilah PAK dibedakan
dengan istilah Pendidikan Kristen (PK) karena PAK merupakan pendidikan yang berporos
pada pribadi Tuhan Yesus Kristus dan Alkitab (firman Allah) sebagai dasar atau sumber
acuannya. Ada banyak pendapat para ahli tentang pengertian PAK, dan kesimpulannya PAK
yang alkitabiah harus mendasarkan diri pada Alkitab sebagai firman Allah dan menjadikan
Kristus sebagai pusat beritanya dan harus bermuara pada hasilnya, yaitu mendewasakan
murid.
Dasara teologis PAK adalah alasan alkitabiah tentang pentingnya pengajaran APK
yang terdiri dari tugas, proses, dan tujuan PAK :
SUBJEK PAK
Iman Kristen masih tetap berlaku,asal saja iman itu diucapkan ulang sesuai dengan gaya
berpikir ilmiah atau modern tersebut. Gereja tidak perlu merasa terancam atau khawatir
tentang setiap penemuan baru tentang sains, tetapi harus rela menghadapi tga tantangan yang
timbul dari kebudayaan modern cara kreatif
BAGIAN - II
Pendidikan Agama dalam PL dimulai dari perpindahan Abraham dari daerah sekitar
sungai Efrat dan Tigris menuju Kanaan (Kej 12: 2-3; Ul 6: 4-9). Pengajaran Agama dalam PL
berpusat pada Hukum Allah dan Kurban melalui sistem imamat ( Kel. 20:1-17; Ul. 6:4-9).
Allah sendiri bertindak sebagai pemrakarsa dan pengajar utama pendidikan agama dalam PL
(Hos. 11: 1,3,4). Dalam mengajar umatNya, Allah sering menggunakan empat golongan
pemimpin orang Israel, yaitu :
Pendidikan agama dalam PB tidak terlepas dari pendidikan dalam PL. Tema pokok
pengajaran dalam PL dan PB adalah karya penyelamatan manusia oleh Allah. Dalam PL
karya tersebut dinyatakan dalam pengajaran tentang Hukum-Hukum Allah dan Kurban (yang
sesungguhnya merupakan bayang-bayang dari penyelamatan manusia oleh Allah dalam
Yesus Kristus). PL dan PB memunyai pusat pengajaran pada satu pribadi, yaitu Kristus.
1. Memenangkan Perhatian
2. Menggunakan Pertanyaan-Pertanyaan
3. Menggunakan Ilustrasi dan Cerita
4. Menggunakan Ceramah atau Khotbah
5. Menggunakan Benda atau Objek
6. Menggunakan Model.
Ada tujuh pokok penting yang menjelaskan arti dan pentingnya mengajar, yaitu :
BAGIAN III
Pengajaran atau pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses pendidikan
yang melibatkan pengajar dan pelajar atau guru dan murid. Dalam hal ini ada beberapa
prinsip pengajaran (yang harus dimiliki pengajar) berdasarkan Alkitab yang akan dibahas,
antara lain :
Berikan pelajaran secara bertahap dengan jelas dan dengan penuh kesabaran.
8. Sukacita Menemukan.
Mendorong murid untuk menemukan sendiri, tidak hanya sebagai pendengar.
9. Jagalah Hati Dengan Segala Kewaspadaan.
Emosi yang stabil merupakan energy kemauan untuk menuju tindakan berarti.
10. Respons Kemauan.
Guru harus memberikan kesempatan yang luas untuk merespons kemauan.
11. Hidup Sebagai Pelaku Firman.
Guru harus menolong murid mengejawantahkan pelajaran dalam kehidupan sehari-
hari.
BAGIAN IV
Ada beberapa konsep yang keliru yang sering terjadi namun sering sekalikita tidak menyadari
akan hal itu, salah satu nya yaitu :
a. Menurut Saylor. Alexander dan Lewis (1981), Dalam bukunya Curriculum Planning
for Better Teaching and Learning (1981) mengemukakan 4 kategori kurikulum :
Rencana mata pelajaran atau bahan-bahan pelajaran.
Rencana pengalaman belajar.
Rencana tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
Rencana kesempatan belajar.
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Tujuan kurikulum adalah mencapai proses belajar dan mengajar. Contoh-contoh tingkatan
tujuan untuk mencapai tujuan PAK dalam gereja local, antara lain :
TujuanAkhir, Seluruh anggota jemaat dari anak-anak sampai orang tua supaya
menjadi dewasa di dalam Kristus (Kolose 1:28).
Tujuan Antara, Tujuan ini dicapai melalui bidang-bidang kehidupan jemaat.
Tujuan Sekarang, Agar suami-isteri menyadari bahwa hubungan mereka seperti
hubungan Kristus dengan jemaat yang diwarnai kasih dan pengurbanan.
BAGIAN VI
Alkitab terdiri dari PL dan PB. PL terdiri dari 39 kitab, PB terdiri dari 27 kitab. Alkitab berisi
penyataan Allah, tanpa Alkitab manusia tidak mungkin mengerti dengan benar siapa diri
mereka, siapa pencipta alam semesta, siapa pencipta diri mereka dan apa tujuan hidup
mereka. Melalui Alkitab, manusia mengetahui bahwa Allah adalah pencipta alam semesta
dan Allah menjadikan manusia “menurut gambar dan rupa Allah” Kej 1:26. Berita Alkitab
berpusatkan pada puncak penyataan Allah kepada manusia dalam diri Tuhan Yesus Kristus
(Luk 24:25-27).
PROSES PENGAMATAN
Pengamatan adalah proses pengumpulan fakta dari kitab, bagian kitab dalam Alkitab,
biasanya menggunakan pertanyaan penolong : Apa, Siapa, Dimana, Kapan, dll. Irving L.
Jensen (1972) mengemukakan empat kegiatan utama dalam pengamatan suatu kitab, yaitu :
Penyampaian berita Alkitab kepada orang lain merupakan proses menemukan kebenaran
firman Tuhan secara induktif setelah diterapkan kepada diri sendiri. Ramesh Richard (1995)
mengemukakan tujuh langkah penyampaian berita Alkitab dari persiapan sampai penyajian,
yaitu :
1) Studi Teks.
2) Membangun Struktur Teks.
3) Mengidentifikasi tema utama dan subtema teks.
4) Membangun jembatan untuk menyampaikan firman Tuhan.
5) Menentukan tema penyampaian (Khotbah).
6) Memgangun struktur penyampaian berita Alkitab (Khotbah).
7) Penyampaian berita Alkitab (Khotbah).
BAGIAN VII
PENGERTIAN DOA
Doa merupakan komunikasi manusia-Allah. Dalam Doa “Bapa Kami” (Mat 6:5-13) kita
memperoleh gambaran bahwa Doa tidak hanya berupa permohonan tetapi penyembahan
kepada Allah juga. Dalam arti luas, Doa juga mencakup permohonan kepada Allah (Fil 4:6),
termasuk pengakuan dosa (Neh 1:4,7), puji-pujian dan penyembahan (Mzm 66:17), ucapan
syukur (Flp 4:6; Kol 4:2). Doa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang beriman.
Allah menghendaki orang Kristen berdoa, Doa diilustrasikan sebagai “nafas hidup” orang
Kristen. Tanpa doa, orang kristen akan mati imannya.
BAGIAN VIII
Dalam pembahasan ini, kita dapat mengembangkan tiga bidang keahlian utama, yakni :
Pandangan ini lebih diterima orang, karena, melalui guru, Roh Kudus mengajar secara
langsung dan tidak langsung.
UNSUR-UNSUR BELAJAR
Fokus vertikal adalah bersekutu dengan Allah. Bersekutu dengan Allah merupakan
komponen utama. Di samping fokus kita kepada Tuhan, kita juga melihat suatu tanggung
jawab horizontal. Dalam hal ini, kita memiliki tugas kepada sesama. Empat tema kedewasaan
Kristen terdiri dari :
1) Komunitas : Kasih
2) Kumintas : Persatuan.
3) Karakter : Mendapatkan Kehidupan yang Benar.
4) Pelayanan : Melayani dalam KerajaanNya.
BAGIAN IX
METODE MENGAJAR
Metode adalah alat sederhana yang digunakan guru untuk mengomunikasikan ilmu yang
didalamnya terdapat idealisme dan kebenaran. Metode adalah “motor” untuk memberi
pelajaran tentang Tuhan dan firman Tuhan.
1) Kelompok Kerja.
2) Guru-Murid : Tanya-Jawab.
3) Murid-Guru : Tulisan-Kreatif.
4) Guru Kepada Murid : Kuliah.
BAGIAN X
Secara Fisik, Bayi bertumbuh dengan cepat dan mulai belajar berjalan pada usia 8-20
bulan.
Secara Mental, Intelektualitas bayi mulai bertumbuh. Mereka belajar berbicara dari
orangtuanya dan orang di sekitarnya dengan kata-kata yang singkat.
Secara Emosi, Bayi memunyai kebutuhan yang paling mendasar yaitu kasih sayang
dan keamanan.
Secara Sosial, Bayi memunyai ikatan terbaik dengan orangtuanya dan orang-orang
dirumahnya.
Secara Spiritual, Bayi perlu mendapat pengajaran rohani melalui apa yang dilihatnya.
Secara Fisik, Mereka bertumbuh dengan cepat, aktif, banyak menggunakan energinya
untuk bermain-main, dan otot-otot tangan dan kakinya bertumbuh cepat. Mereka
mulai dapat berkata-kata secara singkat.
Secara Mental, Mereka hidup dalam dunia yang terbatas. Mereka tidak dapat mengerti
konsep waktu, ruang dan jumlah.
Secara Emosi, Mereka cenderung tidak stabil dan pemarah.
Secara Sosial, Mereka memunyai hubungan yang baik dengan orang tuanya dan orang
dirumahnya.
Secara Spiritual, Mereka memunyai iman yang sederhana.
ANAK USIA 4-5 TAHUN
Secara Fisik, Mereka mulai masuk SD, mulai bertumbuh cepat dan tidak menyukai
kegiatan lama.
Secara Mental, Mereka adalah pengamat yang peduli. Mereka senang melihat
bagaimana sesuatu bekerja dan menunjukkan minat yang besar terhadap proses
daripada hasil.
Secara Emosi, Mereka sangat simpatik kepada umurnya sendiri, mereka masih sulit
mengendalikan emosi.
Secara Sosial, Mereka biasanya berteman dengan cepat, bahkan dengan orang asing.
Secara Spiritual, Dengan cara yang sederhana, mereka siap menerima pengajaran
tentang keselamatan.
Secara Fisik, Mereka kelas 4-6 SD berlimpah energi. Mereka aktif dan tidak pernah
lelah.
Secara Mental, Mereka bergairah untuk diajar, mereka berpikir tajam dan kritis.
Secara Emosi, Mereka memunyai sedikit rasa takut. Mereka senang jika banyak orang
terkesan dengan keberaniaanya dan tidak suka dipanggil penakut atau banci.
Secara Sosial, Anak-anak usia 9-11 tahun memiliki kesadaran akan teman-teman
sebaya mereka dan ingin menjadi bagian dari mereka.
Secara Spiritual, Mereka siap diajari ajaran keselamatan dengan lebih lengkap.
Dengan bimbingan yang benar, mereka mampu menyelidiki dan mencari sendiri
kebenaran-kebenaran yang dinyatakan dalam Alkitab.
BAGIAN XI
Remaja (usia 12-17 tahun), dengan karakteristiknya yang berjangkauan luas dan
penuh warna, merupakan kekuatan besar bagi Gereja dan keluarga. Mereka disbut remaja
karena :
Sebagai orang yang lebih dewasa dari remaja, respons kita terhadapa gaya hidup mereka
adalah :
BAB XII
Pendidikan dewasa muda dimulai saat seseorang lulus SMA (Usia 18-34 Tahun). Setiap
pribadi sifatnya unik. Mereka dibentuk dari permasalahan dan pengalaman yang berbeda.
Penelitian Tentang Dewasa Muda, Untuk menolong para dewasa muda, harus diterapkan
sistem kelas yang terorganisasi dengan baik untuk Pemahaman Alkitab (PA), kelompok
sharing, doa bersama dirumah, seminar Alkitab dan kelompok PA berdasarkan jenis kelamin
untuk memperlengkapi khotbah pendeta. Sayangnya, gereja-gereja cenderung menyerahkan
pengajaran Alkitab kepada pendeta atau orang lain yang mampu mengajar. Namun, PA harus
dibuat dalam kelompok kecil atau perorangan di bawah bimbingan guru yang cakap tetapi
tidak harus teolog. Pengembangan Identitas, Identitas digambarkan memiliki sebuah rasa
yang pasti tentang siapakah Anda sebenarnya, yang sepertinya didukung oleh orang-orang
tertentu di dalam hidup anda.
Pengembangan Hubungan, Hubungan lebih dari sekedar kasih sayang kepada lawan jenis.
Dalam hubungan terdapat komitmen dan kejujuran tentang masalah pribadi yang mencakup
fisik, emosional, intelektual, sosial dan rohani yang berbeda dengan pandangan hidup.
Kebalikannya adalah merasa sendiri dan tersisih. Dalam persaan tersisih terdapat perasaan
terpisah, pengecualian, kekakuan, ketakutan dan ketidakamanan.
Masa dewasa menengah ini bisa disebut sebagai masa penghasilan. Pada tahap ini
sesorang telah menetapkan dan sedang dalam proses memelihara dan meningkatkan stabilitas
ekonomi pada saat ini dan masa mendatang. Mereka sering merasa tidak nyaman dengan
pilihan yang mereka buat semasa muda dan menganggap bahwa pilihan-pilihan tersebut tidak
berlaku lagi. Tanggung Jawab Sosial Sebagai Warga Negara, mereka cenderung aktif dalam
kegiatan gereja, sosial dan kewarganegaraan. Namun pada waktu muda, partisipasi mereka
sangat rendah. Membingbing Remaja Memasuki Tahap Kedewasaan, pasangan usia dewasa
yang memiliki anak remaja mulai membingbing anak mereka menuju kedewasaan.
Masa dewasa lanjut mendapat dukungan dari kemajuan teknologi medis, penekanan
gaya hidup dan diet yang menyehatkan. Penyesuaian Fisik, karakteristik mereka adalah
mereka tidak memiliki kekuatan fisik, kegesitan atau ketahanan seprtio orang muda. Mereka
jangan dipandang tidak berguna atau lemah. Pensiun dan Penyesuaian Ekonomi, dengan andil
utama dari masa-masa penghasilannya pada pensiun, investasi, jaminan sosial atau
perencanaan hidup yang lain. Pada masa pensiun seseorang harus menyesuaikan diri dengan
peran barunya. Mereka tidak lagi menjadi pekerja produktif. Namun setidaknya mereka
berada pada masa senggang yang kreatif. Menyesuaikan Diri dari Rasa Kehilangan atas
Orang yang Dikasihi, banyak pasangan menikmati masa pensiun yang lama secara bersama-
sama. Kemudian, tiba-tiba salah satu pasangan pergi sehingga pasangan yang masih hidup
menghadapi masa depan sendiri. Wanita memiliki tingkat kehilangan yang lebih besar
dibandingkan dengan pria saat pasangannya meninggal. Namun kebanyakan wanita yang
ditinggal mati pasangannya tidak menikah lagi.
Tujuan PAK untuk orang dewasa adalah untuk menjangkau orang dewasa agar bisa hidup
dalam kedewasaan karena pendidikan formal yang mereka terima di sekolah pada dasarnya
sudah diselesaikan, dicapai dan direalisasikan.
BAGIAN XIII
Fungsi dan bentuk program pengajaran mencerminkan apa yang dilakukan gereja
lokal. Tujuannya adalh membuat para murid memaknai amanat agung (Mat 28:19-20). Tugas
gereja lokal adalah menggerakkan jemaat untuk menginjil atau membawa jiwa-jiwa kepada
Kristus Yesus, dan mengajar sesuai perintah dan pengajaran firmanNya. Gereja lokal dalam
melaksanakan amanat agung harus menyusun program, merumuskan tujuan dan
melaksanakannya. Setiap lapisan umur harus diterima dengan baik dalam gereja lokal. Dalam
mengembangkan program, gereja lokal harus melibatkan dan melayani pribadi secara utuh.
Ada beberapa elemen dalam program gereja lokal :
Pengajaran, PAK dalam gereja lokal dijalankan melalui permintaan dan pengajaran
yang mengutamakan intelektual atau pemikiran dan penyebaran informasi Alkitab,
doktrin dan kebenaran.
Penyembahan, Penyembahan merupakan ekspresi hati kita kepada Allah untuk
menghormati dan menghargaiNya.
Persekutuan, orang percaya bukan hanya bersekutu dengan Tuhan dan
Juruselamatnya, tetapi juga bersekutu dalam gereja, Tubuh Kristus (Efesus 4:25-26; 1
Yoh 1:3). Persekutuan yang sejati melampaui hubungan sosial dan kegiatan rekreasi.
Pelayanan, setiap orang percaya dapat menerapkan pengetahuan an imannya dalam
berbagai bentuk seperti menyaksikan imannya, mengajar, mengunjungi, melayani
sebagai diaken atau diakonos, menunjukkan keramahan, peduli pada orang sakit,
berdoa dan memimpin dalam pemahaman Alkitab.
Penginjilan, Penginjilan merupakan upaya pemberitaan Injil sebagai sasaran PAK
sebagaimana yang diperintahkan oleh Alkitab.
Memandang program pendidikan dengan berbagai variasi dalam pengajaran adalah penting,
melaksanakan perintah Alkitab adalah kewajiban. Ada beberapa proses, antara lain :
Perintah Alkitabiah, pembangunan tubuh Kristus (jemaat) – ajarlah mereka sesuai dengan
yang kuperintahkan kepadamu (Mat 28:19-20). Sasaran Alkitabiah, gereja lokal harus
mengupayakan pembangunan tubuh Kristus (jemaat) yang efektif dimana setiap orang
percaya dari setiap lapisan usia dapat mengembangkan kedewasaan Kristen yang efektif.
Sasaran, Sasaran dan tujuan merupakan perencanaan apakah pribadi-pribadi atau kelompok
akan mengerjakannya. Serta mengorganisir program pelayanan pendidikan untuk mencapai
tujuan supaya memenuhi kebutuhan.
Administrasi dan Pengawasan, Fungsi administrasi mencakup perencanaan,
pengorganisasian, susunan kepegawaian, pemberian inisiatif, pendelegasian, pengarahan,
pengawasan, pengorganisasian, pengevaluasian dan pemberian motivasi. Pengawasan
berkaitan dengan peningkatan kualitas kepemimpinan dan program kegiatannya yang
mencakup pengawasan, motivasi, pemeliharaan hubungan baik dan penilaian terhadap hasil
yang sudah dicapai.
Metode dan Materi, Metode pelayanan PAK dalam gereja lokal membangun suatu
pemahaman tentang isi (kurikululm) dan proses pendidikan (belajar-mengajar).
Evaluasi, Evaluasi bukanlah titik terakhir. Evaluasi dilakukan untuk mengukur kemajuan dan
menentukan apa yang telah dipenuhi atau diselesaikan.
1) Sekolah Minggu.
Memberi kesempatan kepada mereka untuk berdoa sesuai dengan tingkat pemahaman dan
kemampuan mereka.
3) Kegiatan Pelatihan.
Ditujukan untuk segala usia, dengan tujuan untuk mengembangkan mutu kepemimpinan
anak-anak, remaja dan orang dewasa.
PENGERTIAN KELUARGA
Gambaran tentang maksud keluarga dalam lima identifikasi menurut Dr. Kenneth Chafin
dalam bukunya Is There a Family in the House
Merupakan tempat untuk bertumbuh, menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial,
kasih dan rohani
Merupakan pusat pengembangan semua aktivitas. Dalam keluarga setiap orang bebas
mengembangkan setiap karunianya masing-masing
Merupakan tempat yang aman untuk berteduh saat ada badai kehidupan.
Merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai , laboratorium hidup bagi setiap
anggota keluarga dan saling belajar hal yang baik.
Merupakan tempat munculnya permasalahan dan penyelesaiannya.
Masalah yang timbul secara normal dalam siklus kehidupan keluarga, yaitu dari pernikahan,
menjadi orang tua, berpisah dengan anak-anak yang sudah menikah sampai Tuhan
memanggil mereka. Masalah yang timbul dari luar keluarga, seperti tekanan masyarakat dan
perubahan-perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya.
PASANGAN SUAMI-ISTERI
1) Dasar Pernikahan.
Dengan dasar firman Allah, suami isteri membentuk keluarga melalui pernikahan. Hubungan
suami-isteri dengan Tuhan dapat digambarkan dalam jalinan kasih segitiga suci “Aku
mengasihi dia, dia mengasihi aku, aku dan dia mengasihi Dia”.
2) Mempersiapkan Pernikahan.
Langkah pertama mempersiapkan pernikahan yang baik adalah memberi prioritas hubungan
dalam kehidupan ini. Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk menuju pernikahan yang
sehat seperti yang digambarkan dalam gambar berikut ini.
3) Komitmen Hidup Bersama.
Pada saat menikah pasangan calon pengantin laki-laki dan perempuan membuat ikrar
dihadapan Tuhan dan jemaat bahwa mereka akan hidup bersama baik suka maupun duka,
dalam kelimpahan maupun kekurangan, sehat maupun sakit, sampai kematian memisahkan
mereka. Adapun komitmen hidup bersama, antara lain :
(1 Kor 13:4-6). Hubungan suami-isteri merupakan hubungan yang sejajar di hadapan Tuhan
dan didasari kasih Kristus. Namun, demikian dalam mengelola rumah tangga mereka diatur
dalam (Efesus 5:22-23). Cinta ksih suami-isteri merupakan tema hubungan yang saling
mendorong satu dengan yang lainnya dalam segala hal yang baik. Pasangan suami-isteri
harus menjaga hubungan mereka dan saling belajar mengahargai perbedaan supaya dapat
saling melengkapi dalam kegiatan keluarganya.
Kebaktian keluarga dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga dan
seisi rumah. Dalam kebaktian keluarga dilibatkan semua anggota keluarga. Saat teduh
merupakan waktu yang disisihkan setiap hari oleh setiap pribadi, biasanya pagi hari, untuk
bersekutu dengan Allah, melalui doa, pujian dan membaca firman Allah. Saat teduh
merupakan hal yang sangat penting sebagai sarana pertumbuhan rohani.
Demikianlah laporan baca ini, saya nyatakan bahwa laporan bacaan diatas benar saya
laksanakan dihadapan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus