Anda di halaman 1dari 10

Wendo, Akron.

“Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan


Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

STRATEGI PELAYANAN PEMUDA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEROHANIAN PEMUDA DI

GEREJA TORAJA MAMASA JEMAAT NAFIRI TARINDING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat-Syarat Menyelesaikan

Strantum Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar

Oleh

AKRON WENDO

NPM 10202018

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY

MAKASSAR

2016
Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Abstrak

Akron Wendo. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan


Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.”
(Dibimbing oleh Pdt. Dr. Jermia Djadi)
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pertumbuhan kerohanian pemuda di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri
Tarinding serta menemukan startegi pelayanan pemuda yang tepat dalam upaya
meningkatkan kerohanian pemuda di GTM Jemaat Nafiri Tarinding. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut:
Pertama, ciri-ciri pemuda yang dikatan mengalami pertumbuhan secara rohani,
jika sudah melakukan saat teduh secara teratur. Kedua, seorang pemuda yang
dikatakan mengalami pertumbuhan secara rohani jika sudah memiliki kecintaan
terhadap Firman Tuhan. Ketiga, pemuda yang dikatakan bertumbuh secara rohani
jika sudah hidup dalam persekutuan, dan merasa senang jika bertemu dengan
teman-teman seiman dalam persekutuan. Keempat, dalam pelayan pemuda harus
ada tujuan yang ditetapkan. Dari pelayanan yang dilakukan, hal yang harus
dicapai dalam pelayanan pemuda yaitu menjadikan pemuda bertumbuh secara
matang serta menjadi pemuda serupa dan segambar dengan karakter Kristus.
Keenam, dalam melayani kaum muda harus ada strategi pelayanan yang dibuat.
seperti halnya: 1) Mengadakan konseling pribadi, dalam konseling peribadi yang
dilakukan ini bertujuan untuk membawa pemuda kepada pengambilan keputusan
yang benar serta memberi pengertian atau pengajaran kepada pemuda dalam
menghadapi masalahnya sehingga pemuda dapat mencapai kedewasaan Kristen.
2) mengadakan pendekatan terhadap pemuda, yaitu pendekatan secara pribadi dan
pendekatan dalam persekutuan. 3) mengadakan PA Kelompok, dalam PA ini
dapat menolong pemuda untuk memahami setiap isi dari kebenaran Firman
Tuhan, selain itu PA kelompok juga dapat membuat pemuda untuk terlibat aktif di
dalamnya, dan pemuda juga dapat saling menopang, memperhatikan serta saling
mendorong untuk terus maju sehingga pada akhirnya pemuda dapat mencapai
pertumbuhan kerohanian yang matang. 4) mengadakan perkunjuangan. pelayanan
perkunjungan yang dilakukan dimakadsutkan untuk memberikan perhatian khusus
kepada pemuda baik, yang aktif maupun yang tidak aktif dalam persekutuan
maka, dengan demikian pemuda akan merasa bahwa dia tidak diabaikan dalam
persekutuan, dan pemuda akan merasa nyaman.

Kata Kunci: Pelayanan, Pemuda, Kerohanian, Gereja Toraja Mamasa Jemaat


Nafiri Tarinding.
Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kaum muda merupakan golongan manusia yang masih memerlukan

pembinaan dan pengembangan ke arah yang lebih baik, karena pada prinsipnya

pemuda merupakan generasi yang terus bertumbuh dan memiliki semangat yang

tinggi untuk terus berkembang. “Kaum muda adalah masa transisi dan dalam

masa ini kawula muda sangat membutuhkan pengalaman menerima kasih Tuhan.

Secara potensial, telah didesain oleh Tuhan bahwa masa muda merupakan masa

peka untuk mengalami kasih.”1 Dari pandangan ini dapat dipahami bahwa pada

masa muda merupakan masa peralihan dimana pada masi ini kaum muda sangat

membutuhkan pengalaman menerimah kasih Tuhan dan, pada masi ini juga secara

kemampuan Tuhan telah mendesain mereka untuk menerima kasih tersebut.

Tetapi, jika dalam perkembangan pemuda baik secara fisik, intelektual, dan

kerohanian tidak ditanamkan pengajaran yang benar maka, hal ini akan

berpengaruh besar bagi pemuda dalam kehidupannya. Winarno Surachmad

mengatakan, “Perkembangan yang besar secara fisik, intelektual dan emosional

memberikan kepadanya dasar-dasar yang kuat untuk mendapatkan pengalaman

dan pengetahuan dalam banyak lapangan, yang menjadi daya kritis dengan

1
Robi I. Chandra, Pemimpin yang Meraih Kawula Muda (Bekasi: Seri Kepemimpinan
Bina Warga 1997) , 6.
Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

semakin banyak minat kepada soal-soal teoritis.”2 Berdasarkan pandangan di

atas, dapat dijelaskan bahwa perkembangan secara fisik, intelektual dan

emosional yang terjadi pada kaum muda, akan memberikan dasar yang kuat

untuk lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat teoritis.

Dalam buku Spiritual Kaum Muda, Lawrence Kohlbert mengungkapkan,

”Lingkungan sekitar mempengaruhi penalaran moral dan lingkungan juga sangat

kuat dalam memberi pengaruh bagi perkembangan pemuda di bidang perspektif

kesadaran sosial.”3 Kebanyakan pemuda saat sekarang ini mengalami perubahan

mental, oleh karena dipengaruhi lingkungan sekitarnya, bahkan apa yang

dilakukan oleh kaum muda tidak dikontrol dan tidak diperhatikan, sehingga

banyak pemuda-pemudi yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran

Firman Tuhan. Hal lain yang dialami oleh kaum muda yaitu menyangkut jati

dirinya, banyak kaum muda yang belum memiliki kepastian keselamatan.

“Seorang pemuda perlu memastikan diri telah menerima Yesus Kristus sebagai

Juru Selamat pribadi dan memastikan diri menerima kehidupan yang kekal. Anda

harus tahu dan memastikan bahwa saat ini Tuhan Yesus sudah berada dalam hati

dan hidup Anda, dan Anda pun sedang hidup di dalam Tuhan Yesus.” 4

2
Winarno Surachmad, Psikologi Pemuda (Bandung: C.V. Jemmars 1997), 51-52.
3
Caeles M. Selton SJ, Spritual Kaum Muda (Yokyakarta: Kanisius ), 139.
4
Nehemia Akanfani, Tanggung Jawab Pemuda Kristen (Jakarta: Lembaga Pengembangan
Media Masyarakat 2006), 6-7
Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Dalam hal ini gereja harus memberi perhatian terhadap generasi muda,

karena pada prinsipnya kaum muda adalah generasi penerus gereja. Selvester M.

Tacoy mengatakan, “Kaum muda yang tidak dilayani secara khusus akan

melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam kehidupan mereka.”5 Hal ini

memang benar bahwa karena kurangnya pelayanan dan perhatian terhadap

pemuda, maka banyak kaum muda yang mengalami penyimpangan dalam

kehidupannya.

Pelayanan kaum muda sangat penting karena kaum muda berharga di mata
Allah. Kaum muda adalah makhluk ciptaan Allah yang mulia yang dimahkotai
dengan kemulian dari Allah seperti ditulis dalam Mazmur 8:5-7a, “Apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga
Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama
seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu”. Dalam Kejadian 1:27
dikatakan, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka. 6

Kedua bagian Firman Tuhan ini, menjelaskan bahwa manusia yang Allah

ciptakan sangat berharga di hadapan-Nya, dan Allah menciptakan manusia itu

menurut rupa dan gambar-Nya. Tetapi kenyataan yang terjadi bahwa banyak

gereja yang kurang memperhatikan pelayanan terhadap kaum muda. Kurangnya

5
Selvester M. Tacoy, 6 Kunci Sukses Melayani Kaum Muda (Bandung : Yaysan Kalam
Hidup 2009), 54.
6
Ibid, 55.
Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

perhatian serta pelayanan dari gereja, maka banyak kaum muda yang mangalami

penyimpangan.

Penyimpangan yang dilakukan oleh kaum muda memberikan pengaruh

yang negatif bagi persekutuan. Begitu pula permasalahan yang terjadi terhadap

pemuda GTM Jemaat Nafiri Tarinding. “Sebagian besar pemuda yang ada di

daerah ini tidak lagi memiliki semangat untuk ikut kegiatan kerohanian atau

pelaksanaan ibadah, tetapi sebaliknya yang dilakukan adalah mengkonsumsi

minuman keras, dan melakukan seks di luar nikah.”7 Dalam hal ini penulis

melihat bahwa ada suatu permasalahan serius yang muncul dalam kehidupan

pemuda.

Yonatan mengatakan kehidupan keseharian pemuda di daerah ini banyak


yang meleset dari apa yang diharapkan gereja, kemudian juga dikemukakan
bahwa hal yang sangat mempengaruhi situasi dan kondisi pemuda di daerah
ini yaitu keluarga, lingkuang, pengaruh media sosial, dan penyebab yang lain
yaitu karena kurangnya pembinaan dan pelayanan. Oleh karena itu, banyak
pemuda yang mengalami penyimpangan, sehingga hal ini memberikan
pengaruh yang cukup besar bagi orang lain.8

Dengan melihat permasalahan yang terjadi di atas, maka penulis melihat

bahwa sangat penting menanamkan Firman Tuhan terhadap kehidupan kaum

muda yang ada di daerah ini serta mencari strategi agar anak muda yang ada di

daerah ini dapat kembali ke dalam kehidupan kekristenan yang sesuai dengan

7
Lisa Yetririismaya, Wawancara oleh Penulis, Tarinding 10 Oktober 2015.
8
Yonatan, Wawancara oleh Penulis, Tarinding 11 Oktober 2015.
Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

ajaran Firman Tuhan, serta kerohaniannya dapat bertumbuh dan boleh aktif

dalam persekutuan dan pelaksanaan ibadah serta terlibat dalam pelayanan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis

terdorong untuk menulis sebuah karya ilmiah yang

berjudul: “STRATEGI PELAYANAN PEMUDA DALAM UPAYA MENING

KATKAN KEROHANIAN PEMUDA DI GEREJA TORAJA MAMASA

JEMAAT NAFIRI TARINDING.“

Pokok Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang sudah penulis uraikan di atas,

maka yang menjadi pokok masalah di sini adalah sebagai berikut:

Pertama, sejauh mana pertumbuhan kerohanian pemuda di Jemaat Nafiri

Tarinding?

Kedua, bagaimana strategi pelayanan pemuda dalam upaya

meningkatkan kerohanian pemuda di GTM Jemaat Nafiri Tarinding?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam karya ilmiah ini

adalah sebagai berikut:

Pertama, untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan kerohanian pemuda

di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.


Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Kedua, untuk menemukan startegi pelayanan pemuda yang tepat dalam

upaya meningkatkan kerohanian pemuda di GTM Jemaat Nafiri Tarinding.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi berkaitan dengan karya tulis ini,

maka penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan beberapa model

pengumpulan data sebagai berikut:

Pertama, angket, yakni membagikan angket kepada anggota pemuda di

GTM Jemaat Nafiri Tarinding. Tujuannya untuk mendapatkan data yang lebih

akurat tentang strategi pelayanan pemuda dalam upaya meningkatkan kerohanian

pemuda di gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.

Kedua, wawancara, yakni penulis melakukan wawancara langsung dengan

pengurus pemuda, Badan Pengurus Majelis Jemaat, dan anggota pemuda.

Tujuannya untuk menguatkan data angket yang dibagikan kepada responden.

Ketiga, kepustakaan, yakni penulis mengadakan penelitian dan

mengumpulkan data lewat buku-buku yang ada di perpustakaan Sekolah

Tinggi Theologia Jaffray Makassar yang berhubungan dengan penulisan karya

ilmiah ini.

Batasan Penulisan

Untuk kelancaran karya ilmiah ini, maka penulis membatasi ruang lingkup

pembahasan yang diusulkan oleh penulis dalam karya ilmiah ini, hanya berfokus
Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

pada strategi pelayanan pemuda dalam upaya meningkatkan kerohanian

pemuda di GTM Jemaat Nafari Tarinding.

Manfaat Penulisan

Yang menjadi manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

Pertama, memberikan gambaran bagi gereja untuk lebih memberi

perhatian serta pelayanan kepada kaum muda?

Kedua, untuk memenuhi sebagian syarat-syarat dalam menyelesaikan

Strantum Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen pada Sekolah

Tinggi Theologia Jaffray Makassar.

Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun secara sistematis, untuk memudahkan

pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I, menguraikan pendahuluan dengan membahas latar belakang

masalah, pokok masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, batasan penulisan,

manfaat penuliasan, , dan sistematika penulisan.

Bab II, menguraikan tinjauan pustaka yang terdiri atas: Pengertian

pelayanan pemuda, dasar Alkitab pelayanan pemuda, tujuan pelayanan pemuda,

aspek kepribadian pemuda, masalah-masalah yang dialami oleh pemuda, faktor

penyebab masalah yang dialami pemuda, ciri-ciri pemuda yang bertumbuh secara

rohani, strategi pelayanan pemuda: mengadakan konseling pribadi, mengadakan


Wendo, Akron. “Strategi Pelayanan Pemuda Dalan Upaya Meningkatkan
Kerohanian Pemuda Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Nafiri Tarinding.” Skripsi,
S. Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

pendekatan terhadap pemuda, mengadakan pendalaman Alkitab (PA) kelompok,

dan mengadakan perkunjungan.

Bab III, metodologi penelitian yang membahas: gambaran umum lokasi

penelitian, sejarah terbentuknya persekutuan pemuda GTM Jemaat Nafiri

Tarinding, keadaan anggota persekutuan pemuda dan , pertambahan jumlah

anggota pemuda, bentuk-bentuk pelayanan, Jadwal Ibadah Pemuda, program

PPGTM Jemaat Nafiri Tarinding, jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV, membahas mengenai hasil penilitian dan pembahasan.

Bab V, merupakan bab penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai