PAK DEWASA
Pengertian
Pendidikan Agama Kristen (PAK) untuk orang dewasa melalui gereja bermaksud
untuk menolong orang dewasa membebaskan dirinya sendiri dari setiap
kebergantungan kecuali kebergantungannya pada Yesus. Gereja dipanggil melalui
PAK untuk menolong orang dewasa menemukan Allah yang aktif dalam setiap
peristiwa kehidupan, mempercayakan hidup mereka dalam tarafnya yang paling dalam
untuk alasan ini, dan untuk merayakan dengan sukacita perbuatan Allah yang
sempurna dalam Kristus dan berlangsung terus melalui Roh Kudus.
Pengertian Orang Dewasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dewasa berarti suatu keadaan yang
menunjukkan akil balik yakni berumur 15 tahun ke atas.1 Dikatakan orang dewasa
dimana individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dikatakan orang
dewasa dimana seseorang akan berusaha sedapat mungkin untuk menangani masalah
mereka secara individual Secara etimologi, kata “adult” berasal dari kata kerja Latin
yaitu“adolescene-adolescere”, yang berarti tumbuh menjadi kedewasaan. Akan tetapi
kata adult berasal dari bentuk lampau participle dari kata kerja “adultus”, artinya
adalah telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau “telah
menjadi dewasa”. Jadi orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang lain.
[4]Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata dewasa berarti suatu keadaan yang
menunjukkan akil balik yakni berumur 15 tahun ke atas.[5] Orang dewasa juga dapat
diartikan sebagai individu-individu yang telah memiliki kekuatan tubuh secara
maksimal dan siap berproduksi dan telah dapat diharapkan memiliki kesiapan kognitif,
afektif, dan psikomotorik, serta dapat diharapkan memainkan peranannya bersama
individu-individu lain dalam masyarakat.[6] Dikatakan orang dewasa dimana
seseorang akan berusaha sedapat mungkin untuk menangani masalah mereka secara
individual.[7]
Pengertian Orang Dewasa Menurut Beberapa Para Tokoh
Daniel Nuhamara
1
Orang dewasa adalah orang Kristen garis depan yang menghadapi dunia dengan segala
tantangannya, terutama dalam pekerjaan masing-masing, dan juga sebagai agen dari
pelaksana tugas panggilan gereja.
Dari segi ekonomi, orang dewasa telah mampu mendukung dirinya sendiri secara
financial dan mampu mencukupi kebutuhan ekonomisnya sendiri.
Dari segi pendidikan, orang dapat disebut dewasa apabila telah menyelesaikan
tahun-tahun sekolahnya sebagaimana tuntutan masyarakatnya.
Dari segi budaya, sosiologis dan pengetahuan, orang dewasa adalah orang yang telah
mengasumsikan semacam tanggung jawab bagi diri sendiri dan terhadap orang lain dan
juga mempunyai tingkat kemandirian dari otoritas orang tua yang tidak sama lagi dengan
remaja dan pemuda[8].
Richard M. Daulay
Dewasa secara jasmani artinya sudah mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan
secara maksimal dengan gizi yang memadai. Agar kondisi tubuh yang sehat harus juga
diperhatikan keseimbangan antara waktu bekerja dengan waktu santai dan olahraga.
Orang dewasa biasanya menaruh perhatian khusus pada bentuk tubuh yang ramping
sehingga memiliki pola makan yang teratur.[9]
Lydia Harlina dan S.K Satya Joewana
Dewasa adalah tidak dapat dipisahkan dari arti dan tujuan. Jika telah mampu dan ingin
menjadi manusia yang dapat bertanggungjawab sendiri, yang didalamnya terdapat hal-
hal yang normatif, etika atau kesusilaan. Ada dua yangdapat dikatakan dewasa secara
jasmani dan sosial. Dikatakan dewasa secara jasmani jika ia telah mampu
menghasilkan keturunan (akil baliq), dikatakan dewasa secara sosial jika ia telah
mampu hidup mandiri dan bertanggungjawab.[10]
Jersild
Mengartikan masa dewasa bukan hanya diukur dari aspek kematangan tubuh, tetapi
juga diukur dengan aspek psikologis. Aspek kematangan tubuh sudah dapat dipastikan
atau ditentukan sebagai orang yang dewasa, tetapi dari aspek psikologis belum tentu
orang yang berumur 22 tahun dapat dikatakan dewasa. Sebab masih banyak ditemukan
orang yang berumur 22 tahun masih bersikap selayaknya anak kecil, yang bersifat
egosentris, tidak dapat mengendalikan perasaan diri, melakukan sesuatu tanpa tujuan
yang pasti, sulit menerima kritik, saran atau pendapat dari orang-orang sekitar dan
tidak mampu menempatkan diri sesuai dengan kenyataan hidup. Seseorang dikatakan
jika ia dewasa secara sosial dan jasmani.[11]
Earl F. Ziegler
2
Dikatakan orang dewasa dimana menjadi tulang punggung bagi kepemimpinan,
pengalaman dan potensi-potensi dari gereja[12]
Charles M. Shelton MJ
Dikatakan dewasa adalah adanya sikap saling memberi dan menerima (take and give)
secara sehat dalam hal perasaan, pikiran dan cita-cita.[13]
Paulus Lilik Kristianto
Dikatakan orang dewasa adalah serius dengan kegiatan yang dikerjakan, pribadinya
semakin matang dan mengalami perpindahan dari masa remaja menuju dewasa muda.
[14]
Andi Mappiare
Dikatakan orang dewasa dimana seseorang mengalami kematangan secara hukum
sekitar umur 20-40 tahun.[15]
B. Hurlock
Dikatakan orang dewasa ketika seseorang yang menyelesaikan pertumbuhannya dan
siap menerima kedudukan dalam masyarakat.[16]
Sudirman Lase
Dikatakan orang dewasa dimana dimulai umur 18/19 tahun, yang mana pribadinya
matang secara psikologis bersama-sama dengan orang dewasa lainnya.[17]
David Chaney
Orang dewasa adalah individu yang telah siap untuk menerima kedudukan dalam
masyarakat. Sedangkan kedewasaan atau kematangan adalah suatu keadaan bergerak
maju ke arah kesempurnaan. Kedewasaan bukanlah suatu keadaan yang statis, tetapi
merupakan suatu keadaan menjadi (a state of becoming). Adapun ciri-ciri kedewasaan
adalah: menghargai orang lain, sabar, penuh dya tahan, sanggup mengmbil keputusan,
menyenamgi pekerjaan, menerima tanggung jawab, percaya pada diri sendiri, memiliki
rasa humor, memiliki kepribadian yang utuh, seimbang, menerima diri sendiri, dan
memiliki prinsip yang kuat.[18]
Ramlan Surbakti
Dari segi politik, dewasa adalah memiliki tanggungjawab yang sudah dapat terjun
langsung pada msayarakat. Disinilah dewasa sudah mengenal pada masyarakat politik,
sehingga mereka mempunyai pemikiran yang sanagt radikal.[19]
Knowless
Orang dewasa adalah individu yang memiliki 4 konsep dalam kehidupannya yaitu
konsep diri, pengalaman, kesiapan belajar, dan orientasi belajar.[20]
R. Havighurts
3
Menyatakan bahwa orang dewasa terbagi atas tiga tahap yaitu:
1. Dewasa muda ( young adults)
Yang dimulai dari umur 16-18 tahun. Pada masa ini yang paling banyak adalah masa-
masa belajar bukan masa-masa mengajar
2. Dewasa setengah baya (middle adults)
Yaitu dimulai pada masa usia 35-60 tahun atau antara 40 sampai 65 tahun. Pada masa
inilah orang lajimnya mencapai puncak dalam karirnya keuangannya dan prestasinya.
3. Dewasa usia lanjut( older adilts).
Masa ini disebut juga dengan masa “wredatama” mereka yang berusia 60 tahun atau
55 keatas.[21]
Tujuan
Tujuan PAK untuk orang dewasa adalah agar semua pribadi menyadari Allah lewat
penyingkapan diri-Nya, khususnya melalui kasih-Nya yang membebaskan sebagaimana
yang dinyatakan dalam Yesus Kristus, dan kemudian mereka memberi respon dalam iman
dan kasih--yang pada akhirnya mereka boleh mengenal siapa diri mereka dan apa arti
hidup, bertumbuh sebagai anak-anak Allah yang berakar dalam persekutuan Kristen, hidup
dalam Roh Allah dalam setiap hubungan, memenuhi panggilan pemuridan bersama di
dunia, dan tinggal di dalam pengharapan Kristen.[3][3]
Sasaran
1. Tingkat Usia: 25-ke atas, dengan pembagian;
Pada masa dewasa dini terjadi apa yang disebut dengan puncak efisiensi fisik yang
terjadi pada usia pertengahan duapuluhan dan terjadi penurunan lambat laun
hingga awal usia empat puluhan.
[3]
[4]
[5]
4
Pada masa dewasa madya terjadi perubahan fungsi fisik yang tak mampu berfungsi
seperti sedia kala, dan beberapa organ tubuh tertentu mulai "aus".
Pada masa dewasa lanjut terjadi perubahan kondisi fisik ke arah yang memburuk
dengan proses dan kecepatan yang berbeda-beda sesuai masing-masing individu.
Dan pada masa ini keadaan fisik benar-benar semakin melemah dan tak berdaya
sehingga harus bergantung pada orang lain.
Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir
puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda).
Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan
penghalusan dari pola pemikiran ini.
Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan
universal yaitu dunia idealitas paling tinggi.
Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki
masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat
melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah
tersebut.
Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik
fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan
hidupnya.
Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih
dahulu secara teoretis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai
hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat
suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat-
pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa
dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.
[6]
[7]
5
Dalam tahap ini pemuda siap dan ingin untuk menyatukan identitasnya dengan
orang-orang lain.
Mereka mendambakan hubungan-hubungan intim-akrab, dan persaudaraan, serta
siap mengembangkan daya-daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan daya-
daya yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen-komitmen ini meskipun mereka
harus berkorban.
Para pemuda dalam tahap ini untuk pertama kalinya mereka mengembangkan
daya-daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan genitalitas seksual yang
sesungguhnya dalam hubungan timbal balik dengan mitra yang dicintainya.
Pada tahap ini orang dewasa melampaui dunia terbatas keluarga intimnya dan
membuka diri terhadap dunia masyarakat luas, untuk memberikan sumbanganya
yang berarti.
Pada tahap ini orang dewasa memasuki situasi antara rasa kebersamaan, sambil
mengalahkan rasa kehilangan identitas.
Dan pada tahap ini orang dewasa memasuki taraf memelihara dan
mempertahankan milik yang ada.
Pada tahap ini para lanjut usia (lansia) menghargai kontiunitas prestasi masa
lampau dan melihat hidupnya yang berprestasi itu sebagai suatu langkah maju.
Orang dewasa pada tahap ini berdasarkan perkembangan-perkembangan
sebelumnya mulai belajar menjadi bijaksana.
[8]
6
2.e. Perkembangan Iman[9][9]
Tahap Kepercayaan Eksistensial Konjungtif (usia 25-45 tahun).
Pada tahap ini ditandai adanya keterbukaan dan perhatian baru terhadapa adanya
polaritas, ketegangan, paradoks, dan ambiguitas, dalam kodrat kebenaran diri dan
hidupnya.
Tahap Kepercayaan Eksistensial yang Mengacu pada Universalitas (usia 45-ke
atas).
Pada tahap ini pribadi sudah melampaui tingkatan paradoks dan polarisasi, karena
gaya hidupnya sudah langsung berakar pada kesatuan dengan "Yang Ultim".
Pada tahap ini pribadi sudah mampu meninggalkan atau melepaskan diri dari
egonya.
BAB IV
PENGANTAR PSIKOLOGI ORANG DEWASA/KELUARGA
A. KARAKTERISTIK ORANG DEWASA
Istilah orang dewasa secara umum dapat dimengerti sebagai sebutan bagi mereka
yang berumur di atas 18 tahun, dimana diperkirakan pada usia tsb. alat-alat reproduksi
(seksual) mereka telah matang/dewasa. Tapi mendefinisikan dengan cara tsb. agak terlalu
sederhana, karena dalam kenyataan ada banyak faktor lain yang mempengaruhi
kedewasaan seseorang, mis. faktor intelektual, emosi, sosial, ekonomi, budaya dll. Oleh
karena itu kedewasaan seseorang biasanya ditinjau tidak saja dari faktor umur saja karena
ada beberapa karakteristik yang perlu dilihat untuk menentukan kedewasaannya, mis:
1. Memiliki kesadaran akan tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri, orang lain,
maupun masyarakat dan bangsa pada umumnya.
2. Secara ekonomi mereka sudah tidak lagi tergantung.
3. Memiliki kepekaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia berada.
4. Memiliki kemauan untuk memperhatikan kesehatannya dengan baik.
5. Mengalami kemajuan perkembangan jiwa sejalan dengan bertambahnya usia.
6. Menggunakan kemampuan berkomunikasi untuk berinteraksi secara positif dengan
manusia lain.
[9]
7
Pembagian ini didasarkan pada karakteristik, kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh
masing-masing kelompok.
8
-hidup pada masa ini mulai mapan, khususnya dalam hal keuangan.
-mulai menyesuaikan diri untuk memasuki masa tua, sehingga menimbulkan banyak stres
dan ketegangan.
9
1. Self directed. Tidak memerlukan kontrol dari orang lain, harus mempunyai agenda sendiri.
Mereka yang membuat keputusan sendiri, tidak perlu diminta, kapan dan bagaimana
mereka belajar.
3. Orientasi orang dewasa lebih banyak ke pengembangan dalam rangka tugas dalam peran
sosialnya. Misalnya sebagai orang tua, sebagai bagian dari masyarakat.
BAB V
PERANAN PAK DEWASA/KELUARGA DALAM PEMBANGUNAN TUBUH
KRISTUS (GEREJA)
Gereja yang sehat anggotanya terdiri dari sebagian besar orang dewasa. Orang-
orang dewasa ini adalah anggota yang paling pontensial di gereja karena mereka adalah:
11. dll.
10
1. Melayani Tuhan Worship/menyembah dan meninggikan Tuhan, Raja di atas segala raja.
2. Melayani orang-orang percaya Memelihara kesejahteraan rohani kawanan domba yang
Tuhan percayakan.
3. Melayani dunia yang terhilang Melakukan penginjilan, memberitakan Berita Kesukaan
kepada semua orang.
Diantara 3 tujuan di atas, tujuan kedua adalah tujuan yang ingin dicapai oleh
gereja melalui program Pendidikan Agama Kristen. Di dalam tujuan kedua ini tercakup
tugas gereja untuk tidak hanya memelihara kerohanian jemaat tetapi secara jelas
dikatakan dalam Kol 11:28, bahwa gereja harus menolong jemaat untuk bertumbuh
kearah kedewasaan dalam Kristus. Juga di Ef 4:12-13, dikatakan bahwa gereja harus
melayani jemaat agar pembangunan Tubuh Kristus terlaksana seperti apa yang
dikehendaki Tuhan.
Jadi disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Kristen sangat penting diadakan di
gereja sebagai sarana untuk menumbuhkan dan memperlengkapi jemaat agar gereja
secara kesatuan bertumbuh ke arah kedewasaan dalam Kristus dan pembangunan tubuh
Kristus tercapai sesuai dengan panggilan gereja.
BAB VI
11
TUJUAN PAK DEWASA/KELUARGA
A. TUJUAN UTAMA PENDIDIKAN UNTUK ORANG DEWASA
3. Membangun kasih kepada jiwa-jiwa yang terhilang Menyediakan pelayanan yang cocok
dengan mereka untuk menjangkau orang dewasa yang lain.
Berdasarkan pemahaman Ef 4:11-16; 3:8 dan Kis 8:4 maka ada beberapa bidang
pelayanan gereja yang perlu digarap:
1. Bidang Pengajaran untuk memberikan dasar-dasar iman Kristen.
2. Bidang Kebaktian untuk membawa jemaat beribadah kepada Tuhan.
3. Bidang Pelayanan untuk melibatkan jemaat ikut dalam pelayanan.
4. Bidang Pelatihan untuk melatih pemimpin dan regenerasinya.
5. Bidang Sosial/masyarakat untuk menjangkau keluar dan menjadi terang.
6. Bidang Penginjilan untuk memenangkan jiwa bagi Kristus.
7. Bidang Konseling untuk menolong jemaat mengatasi masalahnya.
BAB VII
METODE PAK DEWASA/KELUARGA
12
3. Berpusatkan pada kerjasama kelompok
Contoh: penugasan
4. Berpusatkan pada pangajar dan murid
Contoh: tanya jawab
BAB VIII
PERKAWINAN DAN KELUARGA KRISTEN
BAHAN DISKUSI
4. Bagaimana gereja menolong jemaat untuk memiliki keluarga Kristen yang sehat?
13