Anda di halaman 1dari 20

TEOLOGI BIBLIKA DAN TEOLOGI SISTEMATIKA (LAPORAN BACA)

TEOLOGI BIBLIKA DAN TEOLOGI SISTEMATIKA (LAPORAN BACA)


Oleh: Charisma

Pendahuluan

    Buku The Moody Handbook of Theology terdiri dari dua bagian, dimana bagian pertama
membahas tentang Teologi Biblika yang dibagi dalam enam belas pembahasan yaitu:
Pendahuluan Teologi Biblika, Pendahuluan teologi Perjanjian Lama, Teologi Era Endenik,
Teologi Era Nuh, Teologi Era Patriak, Teologi Era Musa, Teologi Era Monarki, Teologi Era para
Nabi, pendahuluan teologi Perjanjian Baru, Teologi Sinoptik, Teologi Kisah para rasul, Teologi
Yakobus, Teologi Paulus, Teologi Ibrani, Teologi Petrus dan Yudas, Teologi Yohanes.
Sedangkan Dalam bagian kedua membahas tentang Teologi Sistematika yang terdiri atas:
pendahuluan teologi Sistematika, Bibliologi Doktrin Alkitab, teologi Proper Doktrin Allah,
Kristologi Doktrin kristus, Pneumatologi Doktrin roh kudus, Angelology Doktrin Malaikat,
Antropologi dan Harmatologi Doktrin Manusia dan Dosa, Seteriologi Doktrin Keslamatan,
Eklesiologi Doktrin Gereja, dan Eskatologi Doktrin Akhir Zaman.

TEOLOGI BIBLIKA DAN TEOLOGI


SISTEMATIKA (LAPORAN BACA)
Dalam bagaian ini saya akan memberikan sedikit dari ringkasan setiap bagian-bagian dari isi
buku ini.

Bagian pertama : TEOLOGI BIBLIKA


    Ada beberapa unsur penting dalam Definisi teologi Biblika yaitu: Sistematisasi dimana
Teologi Biblika menyelidiki periode sejarah dimana Allah telah menyatakan dirinya, atau
penekanan doktrinal dari penulis-penulis Alkitab yang berbeda dan disusun secara
sistematis.Teologi Biblika juga menaruh perhatian pada peristiwa penting dalam sejara yang
menyatakan doktrin-doktrin Alkitab.Doktrin ortodoksi yang telah lama dipegang oleh kaum
evangelical adalah kepercayaan mengenai wahyu yang bersifat progresif; dimana Allah tidak
menyatakan semua kebenaran tentang diri-Nya sekaligus melainkan sebagian demi sebagian
kepada orang yang berbeda di sepanjang sejarah. Natur dari teologi biblika adalah eksegetikal,
yaitu mempelajari doktrin-doktrin dari berbagai periode sejarah.

Ada persamaan dan perbedaan antar teologi biblika dengan sistematik.(1) Teologi biblika
merupakan awal dari teologi sistematik; eksegesis memimpin teologi biblika yang kemudian
memimpin teologi sistematik. (2) Teologi biblika berusaha menentukan apa yang dimaksudkan
oleh penulis Alkitab berkaitan dengan isu-isu teologi, sedangkan teologi Sistematik menjelaskan
mengapa sesuatu itu benar dengan menambahkan pandangan secara filosofis. (3) Teologi
biblika memberikan pandangan penulis Alkitab sedangkan teologi sistematik memberikan
diskusi doctrinal dari sudut pandang masa kini. (4) teologi biblika menganalisis materi dari
penulis tertentu sedangkan teologi sistematik meneliti semua materi baik dari Alkitab maupun
dari luar Alkitab yang berkaitan dengan doktrin tertentu. Kepentingan dari teologi Biblika yaitu:
memperlihatkan perkembangan sejarah doktrin; memperlihatkan penekanan dari penulis; dan
memperlihatkan unsur manusiawi dalam inspirasi.
SEJARAH TEOLOGI PERJANJIAN LAMA
Sejarah teologi perjanjian lama dibagi atas; sejarah perkembangan awal,abad kesembilan
belas,sejarah agama-agama, sekolah sejarah keslamatan, Neo Ortodoksi, dan konservatisme.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam metodologi Perjanjian lama yaitu: metode
didaktik-dogmatik, metode progresif-genetik, metode lintas bagian, metode tipikal, metode
Diakronik, metode Formasi-tradisi, metode Dialektika,metode teologi biblika baru, kanonikal
Multipleks Teologi PL, “janji” sebagai tema, dan “rancangan Allah” sebagai tema.

Beberapa unsur harus jelas dalam teologi PL: (1) Doktrin Inspirasi kitab suci merupakan
keharusan apabila keadilan akan ditegakkan pada teks kitab suci. (2) Teologi PL harus
melibatkan eksigesis teks kitab suci, mengaplikasikan prinsip-prinsip hermeneutic yang tepat,
sehingga membiarkan teks itu berbicara bagi dirinya sendiri.(3) Teologi PL dibangun diatas
premis wahyu progresif dan melalui eksigesis menemukan menemukan progresif dari wahyu
Allah dalam bentuk sejarah. (4) Teologi PL menyelidiki berbagai era yang berbeda. (5) Teologi
PL harus memperlihatkan kesatuan kitab suci.

TEOLOGI ERA EDENIK

Bersamaan dengan penyataan Allah tentang diri-Nya sebagai Allah yang transenden, Ia juga
menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang imanen, yang berusaha untuk bersekutu dengan
manusia. Ia mengakui penciptaan manusia sebagai amat baik (Kej. 1:31); Ia menciptakan
manusia berdasarkan gambar dan rupa-Nya sehingga dapat berelasi dengan manusia dan
manusia berkuasa di atas bumi (Kej. 1:26); Ia berbicara dengan manusia (Kej. 1:28-30); la
menciptakan suatu lingkungan secara khusus untuk manusia (Kej. 1:3-25, 2930); Ia menguji
kesetiaan manusia (Kej. 2:16-17); Ia mencari manusia (Kej. 3:9).

Penciptaan Dunia “Pada mulanya” menjelaskan waktu penciptaan Allah. Ini bukan merupakan
mitos; ini merupakan peristiwa sejarah. Kejadian 1:1 memberikan pernyataan utama dengan
tiga anak kalimat sirkumstansial yang mengikutinya di ayat 2 yang menyatakan bahwa tidak ada
gap antara 1:1 dan 1:2. Kata menciptakan (Ibr. bara) menyatakan Allah menciptakan dalam arti
ex nihilo, yaitu “dari yang tidak ada.”tujuan dari penciptaan adalah untuk kemuliaan Allah.
Penciptaan manusia adalah khusus dan unik. Manusia diciptakan pada hari terakhir, sebagai
puncak dari penciptaan Allah; pada konklusi dari penciptaan manusia, Allah mencatat, “itu
adalah amat baik” (Kej. 1:31). Manusia bukan produk evolusi tetapi penciptaan langsung oleh
Allah (Kej. 1:27; 2:7; 5:1; U1. 4:32. Tujuan Allah menciptakan manusia dinyatakan di Kejadian
1:26, “biarlah mereka berkuasa.” Allah menempatkan manusia di taman untuk memerintah atas
ciptaan-Nya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penyataan Allah pada era Edenik. (1)
Allah menyatakan diri-Nya sendiri sebagai yang mahakuasa dan berdaulat atas penciptaan
alam semesta dan dunia. (2) Allah yang kudus, menuntut ketaatan untuk dapat bersekutu
dengan Dia. (3) Allah adalah Allah dari anugerah, seperti yang dimanifestasikan melalui janji
seorang Juruselamat. (4) Manusia adalah puncak dari ciptaan Allah, diciptakan segambar dan
serupa dengan Allah untuk bersekutu dengan Allah dan untuk memerintah atas ciptaan Allah.
(5) Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab kepada Allah yang kudus. Manusia
ditetapkan berdosa melalui dosa Adam. (6) Allah berinisiatif untuk memberikan program
penebusan dengan menjanjikan seorang Juruselamat kepada Adam dan Hawa. Janji
menantikan kemenangan terakhir dari Mesias atas Setan itu, menyediakan dasar bagi kerajaan
yang dipulihkan.
TEOLOGI ERA NUH

Dalam bab ini membahas tentang: orang kanaan dan orang Set, Air bah, Kovenan Nuh, berkat
Sem, dan menara babel. Periode nuh memperlihatkan degradasi dan kemerosotan umat
manusia. Kemunduran yang berkaitan dengan kecenderungan untuk berdosa selama periode
ini dimulai sejak Kain membunuh Habel (Kej. 4:1-8). Keil dan Delitzsch menggambarkan dosa
“sebagai seekor binatang buas, yang siap menerkam di depan pintu hati manusia, dan ingin
sekali menelan jiwanya (1Ptr. 5:8). Nuh sebagai mediator pemerintahan kerajaan Allah, berdiri
sendiri sebagai manusia yang benar di tengah dunia yang berdosa (Kej. 6:9-11). Nuh berlaku
benar terhadap manusia dan Allah: ia adalah benar (Ibr. zedek), dilihat dari sudut pandang
manusia, dan ia tanpa cacat cela (Ibr. tamim), dilihat dari sudut pandang Allah (6:9). Kontras
antara Nuh dan dunia itu sangat nyata; Nuh adalah benar sedangkan bumi telah tercemar; Nuh
berjalan dengan Allah sedangkan bumi penuh dengan kejahatan.

Dosa menuntut penghakiman, dan Tuhan mengumumkan penghakimanNya yang benar atas
dosa (Kej. 6:7, 13); Roh-Nya tidak lagi bersama dengan manusia. Tindakan pertama Nuh
setelah peristiwa Air Bah adalah membangun mezbah dan beribadah kepada Tuhan (Kej. 8:20).
Nuh menjadi pengantara kovenan Allah bagi semua umat manusia. Hal ini juga merupakan
kovenan yang tidak bersyarat sebagaimana tidak ada juga persyaratan yang dikenakan pada
kovenan itu.. Allah adalah Transenden dan imanen.

TEOLOGI ERA PATRIAKH

Abraham menjadi pusat figur dimana melaluinya Allah bertindak. (1) kovenan Abraham dalam
kejadian 12:1-3 dan merupakan kovenan tak bersyarat. (2) kovenan itu juga merupakan
kovenan literal di mana janji-janji itu harus dimengerti secara harafiah.(3) kovenan itu
merupakan kovenan yang kekal. Ada tiga segi dalam kovenan Abraham yaitu Tanah perjanjian
Kej 12:1; perjanjian Keturunan kej 12:2; perjanjian berkat dan penebusan kej. 12:3. Metode
Allah menggenapi kovenan Abraham adalah harafiah. Unsur penting dari kovenan adalah
penggenapan di masa yang akan datang di mana kerajaan Mesias akan berkuasa. Kovenan
Abraham akan digenapi sepenuhnya dalam hubungan dengan kedatangan Mesias kembali
untuk membebaskan dan memberkati umat-Nya Israel.puncak berkat itu adalah pengampunan
dosa dan kerajaan Mesias yang mulia akan memerintah di atas bumi.

TEOLOGI ERA MUSA

Israel menjadi mediator Allah dalam kerajaan teokrasi Allah diatas bumi melalui kovenan
Musa.Pola dari kovenan itu mengikuti format perjajian zaman kuno antar raja yang berkuasa
dengan taklukannya. Tuhan memngingatkan bangsa itu akan kewajiban mereka untuk taat, dan
bangsa itu menyetujuinya dengan mengatakan segala yang difirmankan TUHAN akan kami
lakukan. Setelah memasuki sebuah kovenan dengan bangsa Israel, Allah memberikan Israel
konstitusinya yang terdapat di keluaran, Imamamat, dan Bilangan. Hukum moral ditemukan
pada prinsipnya di sepuluh hukum ( kel. 20:2-17;Ul.5:6-21). Hukum sipil meliputi banyan hukum
yang muncul di keluaran 21:1-24:18, demikian pula di imamat dan Ulangan. Hukum seremonial
dijelaskan terutama di Keluaran 25:1-40:38, meliputi tabernakel,pakaian dan fungsi dari imam-
imam, dan korban-korban serta persembahan.

Pada waktu Allah memilih suatu bangsa bagi diri-Nya, Allah juga memberikan cara bagaimana
bangsa itu dapat bertemu dengan Tuhan. Para imam yang berasal dari suku lewi, dikhususkan
sebagai mediator antara bangsa itu dengan Allah yang kudus. Natur kovenan Palestina adalah
sbb: (1) bangsa itu akan diusir karena ketidaksetiaanya. (2) akan ada pertobatan di kemudian
hari dari Israel.(3) mesias akan kembali. (4) Israel akan dipulihkan kembali ke tanah itu.(5)
Israel akan bertobat sebagai sebuah bangsa. Dan (6) para musuhnya akan dihakimi. Kovenan
Palestina diberikan sebagai Kovenan kekal (Yeh 16:60) oleh karena hal itu adalah dari kovenan
Abraham yang tanpa syarat. Kovenan palestina adalah tentang masa depan yaitu suatu
peristiwa eskatologis yang akan digenapi di tanah Israel yang sebenarnya dalam kerajaan
milenial.

TEOLOGI ERA MONARKI

Konsep kerajaan mencapai titik akhirnya dalam kovenan Daud yang memprediksi pemerintahan
milenial dari anak Daud yang Agung, Sang mesias. Esensi dari kovenan daud diberikan di 2
Samuel 7:16 berisi empat unsur penting yaitu: Rumah; kerajaan;tahta;selama-lamanya. Natur
dari penggenapan terakhir kovenan dapat dimengerti dengan mempelajari penggenapan inisial
dari janji kepada Daud. Allah berjanji dengan sumpah kepada Daud bahwa garis keturunannya
akan berlangsung selama-lamanya dan bahwa Daud akan memiliki keturunan yang memerintah
atas raja-raja dunia ini (Mzm. 89:3-4, 27-29, 33-37).

Para nabi PL juga mengharapkan penggenapan harfiah dari Kovenan Daud melalui Mesias.
Mereka menyatakan kembali janji-janji dari penggenapan di masa yang akan datang tanpa
memperhitungkan dosa dan kemurtadan Israel (menunjukkan natur tanpa syarat dari kovenan
itu). Nubuat Yesaya tentang Anak yang akan diberikan yang akan memerintah di takhta Daud
(Yes. 9:6-7); ia berbicara tentang keadilan dari pemerintahan kerajaan Mesias (Yes. 11:4-5).

TEOLOGI ERA PARA NABI

Fungsi utama dari nabi PL adalah sebagai administrator dari kerajaan teokrasi untuk membawa
Israel kembali pada hukum Musa, di mana orang Israel terikat pada Tuhan dalam kovenan
antara Tuan dengan hambaNya. Fungsi lain (di antaranya) dari seorang nabi adalah untuk
memproklamasikan apa yang akan terjadi. Kulminasi dari berita tentang apa yang akan terjadi
ini berbicara tentang masa depan Israel di bawah pemerintahan kerajaan Mesias.

Para nabi memberikan suatu gambaran yang cukup luas tentang karya Mesias, baik pada
waktu kedatangan-Nya yang pertama maupun yang yang berfokus pada pendirian kerajaan di
masa yang akan datang. Yesaya merinci penebusan-Nya sebagai Pengganti (Yes. 52:13-53:12)
dan Zakharia juga tinggal dalam penderitaan-Nya (Za. 11:12-13;13:6-7). Namun demikian,
penekanan yang besar diberikan pada kedatangan Mesias yang kedua kalinya dan kemuliaan
pemerintahan-Nya di bumi. Sangat dekat dengan peristiwa itu adalah pertobatan Israel,
pengampunan, dan restorasi. Keduanya berjalan bersamaan karena melalui Israel, Allah akan
memberkati bangsa-bangsa dunia ini. Jadi, keduanya adalah konsep yang saling tumpang
tindih yang dijelaskan oleh para nabi. Tetapi, fokus terakhir tidak terletak pada Israel; tetapi
terletak pada kemuliaan Allah. Pelayanan Yesaya berfokus pada Allah yang kudus (Yes. 6)
demikian pula Yehezkiel (Yeh. 1). Yesaya berbicara tentang suatu kerajaan di masa yang akan
datang di mana hanya yang kudus yang akan memiliki persekutuan dengan Allah yang kudus
(Yes. 35:8); Yehezkiel merinci ibadah pada masa mendatang kepada Allah yang kudus, mulia
dalam penampakanNya pada bangsa-Nya (Yeh. 43:2, 4, 5). Zakharia mengakhiri dengan suatu
penekanan atas kekudusan Allah (Za. 14:20-21). Pengakuan dan penyembahan akan
kekudusan Allah akan tercapai pada zaman kerajaan di masa mendatang itu.

PENDAHULUAN TEOLOGI PERJANJIAN BARU

Teologi PB baru diminati dalam perkembangan selama dua abad akhir-akhir ini. Sebelumnya
teologi yang diminati adalah dogmatik, formulasi doctrinal dari gereja, dan sistematik, yang
sering kali merupakan hasil dari spekulasi filosofis.

Beberapa faktor harus dipertimbangkan dalam perkembangan suatu metodologi. (1)


Pewahyuan bersifat progresif, berkulminasi dalam wahyu yang berkaitan dengan Kristus. (2)
Penekanan dari PB berpuncak pada kepercayaan kematian dan kebangkitan Kristus dan
pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali. (3) Teologi PB harus mengakui bahwa
pengajaran Yesus dan pengajaran dari penulis PB lainnya merupakan suatu kesatuan dan
harmonis. (4) Keragaman tulisan-tulisan PB tidak menyebabkan kontradiksi, tetapi berakar dari
asal mula Ilahi PB. (5) Teologi PB harus mengaplikasikan metode analitik (tetapi tidak berarti
mengesampingkan metode tematik) karena metode itu dengan baik merefleksikan keragaman
dari PB.

TEOLOGI SINOPTIK

Istilah sinoptik berasal dari kata Yunani sunoptikos, “melihat sesuatu bersama-sama, dan itu
merupakan karakteristik dari ketiga injil,Matius,Markus dan Lukas.ada beberapa teori yang
diusulkan berdasarkan keterkaitan ketiga injil tersebut yaitu teori: tradisi lisan;independen;injil
primitive;fragmentaris;dua dokumen; empat dokumen. Teori Kritik modern telah muncul dan
berusaha menjelaskan asal-usul manusia dan hasilnya dari tulisan-tulisan Injil. ada beberapa
kritik yaitu: Kritik Historis;kritik sumber;kritik bentuk;kritik redaksi.

Doktrin Allah adalah keharusan dalam studi teologi sistematik untuk sampai pada gambaran
Alkitabiah secara menyeluruh dari natur dan atribut Allah. Atribut Allah yang digambarkan di
sinoptik yaitu: Profidensia Allah; kebapaan Allah; Anugerah Allah; Kerajaan Allah;dan
Penghakiman Allah. Doktrin Kristus: Kelahiran dari anak dara;kemanusiaan; ketidakberdosaan;
keilahian;karya penebusan; dan kebangkitan. Doktrin Roh Kudus: berkaitan dengan kelahiran
Kristus dari anak dara; berkitan dengan pencobaan Kristus; berkaitan dengan Pelayanan
Kristus;berkaitan dengan inspirasi kitab suci. Doktrin Gereja: tidak ada pengembangan doktrin
gereja dalam injil sinoptik. Doktrin Akhir Zaman: Injil sinoptik menyediakanmateri yang cukup
banyak berkaitan dengan Akhir zaman.

TEOLOGI KISAH PARA RASUL

Kisah para Rasul juga menyatakan otoritas kerasulan Paulus dan kuasa yang sederajat dengan
otoritas dan kuasa Petrus. Diskusi Teologi kisah para rasul: Allah yang membahas tentang
kedaulatan Allah dan eksistensi Allah dan Anugerah umum. Kristus: Penyaliban dan kematian
Kristus; kebangkitan Kristus;Kembalinya Kristus. Roh kudus: Keilahiannya; dan pekerjaannya.
Keslamatan: keslamatan melalui iman kepada Kristus; percaya mencakup
pertobatan;keslamatan adalah melalui anugrah Allah; keslamatan terlepas dari jasa dalam
bentuk apapun. Gereja: Formasi gereja; organisasi gereja; fungsi-fungsi di gereja.

TEOLOGI YAKOBUS

Dalam teologi Yakobus ada beberapa poin penting yang dibahas yaitu: Kitab suci yang
didalamnya membahas tentang penekanan yang kuat atas PL di kitab Yakobus; ada penekanan
pada pengajaran Yesus; ada penekanan tentang otoritas kitab suci; ada penekanan atas karya
kitab suci. Allah: Pandangan Yakobus tentang Allah merefleksikan konsep dari relasi bersyarat
antar orang Israel dengan Allah dibawah hukum Musa: Ketaatan membawa berkat;
ketidaktaatan membawa penghukuman. Manusia dan Dosa: Yakobus menunjuk pada dosa
(Yun. Hamartia, “meleset dari sasaran”) enam kali; dosa berasal dari hawa nafsu yang ada
dalam diri manusia; akibat dosa adalah dalam hal rohani dan kematian yang kekal; dosa
memperlihatkan kasih yang pilih-pilih dan tidak mengasihi; dosa gagal untuk berbuat baik;dosa
dapat diampuni. Dan Keslamatan.

TEOLOGI PAULUS

Teologi Paulus menyajikan sebuah gambaran yang tinggi berkaitan dengan teologi tentang
Allah. Paulus menggambarkan Allah sebagai yang berdaulat, dan menyatakan dirinya sendiri
melalui anugrah dalam Yesus Kristus. Kosep kedaulatan Allah mendominasi penulisan Paulus,
Ia memberikan sejumlah istilah untuk menekankan konsep ini yaitu;
Predestinasi;kemahatahuan;pilihan; adopsi;dipanggil;tujuan; dan kehendak. Konklusi penting
berkaitan dengan ajaran Paulus tentang kedaulatan harus dicermati yaitu: 1) sumber utama dari
predestinasi adalah mutlak kedaulatan Allah; 2) tujuan predestinasi adalah keslamatan, dan
isunya adalah pelayanan; 3) predestinasi tidak mengabaikan tanggung jawab manusia. Paulus
juga memberikan pernyataan-pernyataan yang paling kuat tentang keilahian Kristus, dan
menekankan tentang kemanusiaannya dan ketuhanan. Teologi Paulus memberikan
pembahasan yang panjang lebar baik tentang pribadi maupun karya Roh kudus. Dosa adalah
sebuah hutang, menyatakan obligasi manusia dan ketidakmampuan manusia untuk membayar
hutang itu.

Doktrin Paulus tentang Soteriologi berpusat pada Anugrah Allah : Allah yang berinsiatif
menyelamatkan manusia berdasarkan anugerah-Nya semata-mata. Kata lain dari Paulus untuk
pengampunan (Yun. aphesis) memiliki arti dasar “membebaskan” atau “menyuruh pergi” tetapi
secara teologis berarti “mengampuni” atau “membatalkan suatu obligasi atau hukuman” (Ef. 1:7;
Kol. 1:14). 24 Anugerah Allah mencapai puncaknya dalam teologi Paulus pada waktu ia
meninggikan kemuliaan-Nya, di mana Allah dengan murah hati telah membatalkan hutang dosa
yang tidak dapat dibayar oleh manusia. Kata penebusan (Yun. apolutrosis) adalah istilah yang
secara khusus dipakai oleh Paulus. Paulus juga menjelaskan bahwa pembayaran penebusan
itu adalah dengan darah Kristus. Kematian-Nya diperlukan untuk mencapai pembebasan dosa.
Roma 3:24 menekankan bahwa kematian Kristus memuaskan dan mengalihkan murka Allah,
membuat penebusan menjadi mungkin. Kata pendamaian muncul hanya empat kali di PB, di
Roma 3:25; Ibrani 2:17; dan 1 Yohanes 2:2; 4:10. Kata ini (dari bahasa Yun. hilasmos dan
bilasterion) berarti mengalihkan, memindahkan, atau mendamaikan. Justifikasi secara khusus
merupakan istilah Paulus. Beberapa hal lain dapat dipelajari tentang penggunaan justifikasi oleh
Paulus; justifikasi merupakan pemberian anugerah Allah (Rm. 3:24); hal ini dapat terjadi melalui
iman (Rm. 5:1; Gal. 3:24); hal itu dimungkinkan melalui darah Kristus (Rm. 5:9); dan hal itu
terpisah dari hukum Taurat (Rm. 3:20; Gal. 2:16; 3:11). Hal yang terakhir itu adalah suatu
penekanan utama dari Paulus dan tanpa diragukan merupakan tesis dari surat Galatia, manusia
tidak dibenarkan melalui melakukan hukum Taurat tetapi melalui iman kepada Yesus Kristus.

TEOLOGI IBRANI

Penulis Ibrani menekankan pribadi Allah yang mulia dan cara Allah menyatakan diri-Nya
kepada umat-Nya. Penyataan tentang wahyu Allah adalah melalui putra-Nya. Kebesaran
anugerah Allah terlihat, karena melaluinya, Kristus mati bagi semua orang. Tema penghakiman
ditekankan di kitab Ibrani, karena adanya bahaya orang Kristen Ibrani berbalik kepada
Yudaisme. Oleh karena itu, mereka diingatkan untuk tidak tersandung di bawah kaki Putra Allah
yang oleh-Nya mereka telah dikuduskan, karena Allah akan menghakimi orang yang
meremehkan darah Kristus (10:30). Kristus juga ditunjuk sebagai imam besar yang permanen,
yang telah menjadi kurban pendamaian dosa. Keilahian Yesus diteguhkan melalui nama yang
diberikan kepada-Nya. Penulis juga menjelaskan tentang keilahian Yesus melalui karya-Nya. Ia
merupakan pencipta masa (Yun. aion), “penerima dari segala yang ada (1:2).” la pemelihara
(Yun. pheron) yang “membawa segala sesuatu pada waktu yang telah ditetapkan.”

Manusia tak berdosa. Penulis Ibrani menekankan kesejatian, ketidakbercelaan dari


kemanusiaan Yesus, sehingga Ia dapat menjadi kurban yang sempurna bagi dosa. Keimaman.
Kristus paling tinggi karena Ia adalah imam menurut aturan Melkisedek, tidak menurut
keimaman Harun. Keimaman Kristus yang berdasarkan Melkisedek adalah superior, karena:6
(1) Keimaman Kristus adalah baru dan lebih baik (7:15; bdk. 7:7, 19, 22, 8:6); (2) Keimaman
Kristus adalah permanen (7:16, 24); (3) Keimaman Kristus berdasar pada suatu kovenan yang
lebih baik (8:6; 6:13). Meskipun doktrin Roh Kudus tidak dibahas secara panjang lebar, namun
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kitab Ibrani. (1) Tanda karunia diperlihatkan
melalui kedaulatan kehendak Roh Kudus (2:4). (2) Roh Kudus adalah penulis Kitab Suci (3:7;
9:8; 10:15). (3) Keselamatan menjadikan seseorang mendapatkan bagian dalam Roh Kudus
(6:4). (4) Menolak keselamatan melalui Kristus adalah melawan Roh Kudus (10:29).

Doktrin dosa dalam Ibrani merupakan hal yang fundamental, karena tema Ibrani adalah
peringatan bagi orang Ibrani Kristen untuk tidak kembali ke Yudaisme karena itu berarti berdosa
kepada Kristus. penulis memperingatkan orang Ibrani agar tidak mengeraskan hati mereka (3:7-
11) dan mendorong mereka mengejar kekudusan dan tidak menyianyiakan anugerah Allah
(12:14-15). Dosa ketidakpercayaan (tidak beriman) adalah akar dari masalah mereka; penulis
menantang mereka untuk mengesampingkan dosa ketidakpercayaan yang mengikat mereka
dan sebaliknya memandang kepada Yesus, pendahulu iman mereka, yang telah menyelesaikan
hal yang ada di hadapan-Nya (12:1-2). Provisi superioritas Kristus dalam keselamatan terlihat
pada waktu la mengalami kematian bagi semua orang (2:9), dan melalui kematian-Nya Ia
membawa “banyak anak-anak pada kemuliaan” (2:10). Fakta bahwa keselamatan dari Yesus
dapat membawa banyak anak pada kemuliaan menekankan finalitas dan jaminan dari
keselamatan.

TEOLOGI PETRUS DAN YUDAS

Teologi Petrus berpusat pada Kristus dan dalam penekanannya ia membahas secara
mendalam doktrin-doktrin penting yang berkaitan dengan pribadi kristus. Ia menyatakan
ketidakberdosaan Kristus, korban pendamaian Kristus sebagai substitusi, kebangkitan-Nya, dan
kemuliaan-Nya. Petrus banyak sekali berbicara tentang penderitaan, Kristus yang direndahkan
dan penolakan terhadap Kristus.

Petrus memilih menyebut Kristus dalam surat-suratnya, dan paling sering menggunakan
sebutan Mesias untuk menjabarkan penderitaan-Nya. Petrus juga menggunakan nama Tuhan
Yesus Kristus, bukan untuk menekankan penderitaan Kristus, tetapi kebangkitan, glorifikasi,
dan Kedatangan kedua. Melalui Tuhan Yesus Kristus, orang percaya akan dilahirbarukan dalam
pengharapan yang hidup (1Ptr. 1:3), mereka telah diselamatkan melalui kebangkitan Yesus
Kristus (1Ptr. 3:21), sekarang ini sedang dibangun sebagai tubuh rohani (1Ptr. 2:5). Petrus
menekankan karya keselamatan Kristus: Ia adalah kurban yang sempurna, seperti domba yang
tak bercacat dan tak bercela (1Ptr. 1:19); Ia tidak berdosa (1Ptr. 2:22); la mati sebagai
pengganti sekali bagi kita semua, yang tanpa salah bagi orang yang bersalah (1Ptr. 3:18).
Petrus menekankan tindakan, bahwa Ia dibunuh untuk kita. Keselamatan Kristus direncanakan
sejak kekekalan (1 Ptr. 1:20) tetapi dinyatakan dalam sejarah. Ia menyelesaikan keselamatan
melalui kebangkitanNya, memberikan orang percaya suatu hidup yang penuh pengharapan (1
Ptr. 1:3).

doktrin Kitab Suci ditulis oleh Petrus: (1) Kitab Suci diistilahkan sebagai “nubuat” (2Ptr. 1:19),.
(2) Kitab Suci adalah hidup dan tidak berubah selama-lamanya” (1 Ptr. 1:23). (3) Kitab Suci
tidak terkontaminasi dan menyehatkan, memampukan orang percaya untuk bertumbuh secara
rohani (1Ptr. 2:2). (4) Kitab Suci bukan secara murni berasal dari manusia (2Ptr. 1:20). (5) Kitab
Suci adalah produk dari manusia yang berbicara atas pimpinan Roh Kudus, sehingga menjamin
keakuratan dari Kitab Suci (2Ptr. 1:21). (6) Kitab Suci. PB juga diinspirasikan setara dengan
Kitab Suci PL (2Ptr. 3:16). Petrus menempatkan surat-surat Paulus setara dengan “tulisan-
tulisan Kitab Suci lainnya.” (7) Kitab Suci merupakan dasar kebenaran teologis (1Ptr. 2:6).

Paulus telah menjelaskan tentang aspek lain dari kehidupan orang Kristen, namun fokus utama
dari tulisannya adalah supaya mereka berta han dalam penderitaan. Pertama, orang percaya
harus mengantisipasi pencobaan dan penderitaan dan mempersiapkan pikiran mereka untuk
menghadapinya, karena Kristus juga telah menderita (1Ptr. 1:11; 4:12; 5:9). Kedua, orang
percaya harus bersukacita di tengah penderitaan karena antisipasi akan kedatangan kembali
Kristus (1Ptr. 3:14; 4:13). Ketiga, orang percaya dapat menderita karena ketidakadilan (1Ptr.
2:19, 20, 21, 23; 3:17). Tidak ada pujian apabila seorang Kristen menderita karena perbuatan
dosa, tetapi Allah menghargai orang percaya yang menanggung penderitaan karena
ketidakadilan. Gereja universal. Petrus mengakui kesatuan dari orang Yahudi dan nonYahudi
dalam satu tubuh (Kis. 10:34-43). Gereja lokal. Di 1 Petrus 5:1-4, Petrus menunjuk pada
tanggung jawab penatua di gereja lokal. Tanggung jawab mereka adalah menggembalakan
domba Allah. Tugas penggembalaan adalah memberi makan (mengajar), melindungi, merawat,
dan memperhatikan domba gembalaannya. Hal ini tidak boleh dilakukan dengan sikap
mendominasi atau karena cinta uang, tetapi dengan kerinduan dan sambil memberikan teladan
dalam kesalehan. Kedatangan Kristus. Dalam kedua suratnya, Petrus kelihatannya
membedakan antara pengangkatan gereja dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk
menghakimi orang fasik. Hari Tuhan meliputi penghakiman atas orang tidak percaya dan berkat
bagi orang percaya. Dari 2 Petrus 3:10b-12, Petrus menjabarkan hidup kekal.

PEMBAHASAN TENTANG TEOLOGI YUDAS

Yudas memperingatkan akan adanya guru-guru palsu yang menyangkali “satu-satunya


Penguasa dan Tuhan kita” (ay. 4). Sebutan Penguasa dan Tuhan, keduanya mengacu pada
Kristus. Ini merupakan pernyataan kristologis yang besar. Penguasa (Yun. despoten) berarti
Kristus adalah “Penguasa yang absolut” (2Ptr. 2:1); kata Inggris despot berasal dari kata Yunani
ini. Yudas juga menunjuk pada Yesus sebagai Tuhan, yang merupakan sebutan keilahian-Nya
(bdk. ay. 25

Yudas mengalamatkan suratnya pada mereka yang dipanggil.” Yudas lebih lanjut menekankan
sekuritas dari keselamatan dengan menegaskan bahwa Allah akan memampukan orang
percaya untuk berdiri di hadapan kemuliaan hadirat-Nya (ay. 24). Berdiri di hadapan Allah
berarti mampu untuk bertahan, yaitu untuk diterima (kontras dengan Mzm. 1:5). Yudas telah
meneguhkan sekuritas orang percaya dalam keselamatan karena pemilihannya pada waktu
yang lampau dan kemampuan Allah untuk mempertahankan orang percaya bagi kemuliaan-Nya
di masa yang akan datang. Yudas juga mengenali hierarki dari malaikat pada waktu menyebut
Mikhael, sebagai penghulu malaikat (ay. 9), yang merupakan pembela Israel (lih. pembahasan
lebih lanjut di bawah “Doktrin Malaikat”).

TEOLOGI YOHANES

Yohanes menjabarkan wahyu dengan dua cara: wahyu melalui Kitab Suci dan melalui Putra
Allah. Yesus menegaskan bahwa Kitab Suci adalah kebenaran yang proposional, yang
menyatakan terang Allah melalui diri-Nya. Tensa yang mengacu waktu sekarang, menunjukkan
bahwa wahyu di Kitab Suci sedang berlangsung. . Pada pendahuluan Injilnya, Yohanes
menyatakan bahwa wahyu Allah dimanifestasikan melalui Anak-Nya. Pribadi yang telah
bersama Bapa sejak kekekalan (Yoh. 1:1), sekarang tinggal dengan manusia, dan Yohanes
bersukacita karena melihat kemuliaan-Nya. Tujuan Yohanes adalah untuk menekankan wahyu
yang lebih besar vang datang melalui Kristus. Yohanes menutup prolog itu dengan menyatakan
dilema ("tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah") dan solusinya ("tetapi Anak
Tunggal Allahı ... Dialah yang telah menyatakan Nva“).

Yohanes sering menggunakan kata dunia; di Injil Sinoptik hanya digunakan lima belas kali,
sedang Yohanes menggunakannya sebanyak tujuh puluh delapan kali di Injilnya dan dua puluh
tujuh kali di tulisannya yang lain. Yohanes menggunakan kata dunia untuk menjelaskan tentang
dunia yang berada dalam dosa, kegelapan, dan di bawah kuasa Setan. Dalam kaitan dengan
inkarnasi, Yohanes menyatakan Yesus sebagai terang yang telah datang ke dalam dunia yang
gelap karena dosa. Mukjizat inkarnasi ialah bahwa Yesus adalah hidup (Yoh. 1:4). Yohanes
menyejajarkan Yesus dengan keilahian, dengan demikian sama halnya dengan Bapa yang
adalah sumber kehidupan (Mzm. 36:9; Yer. 2:13; Yoh. 5:26), demikian pula Anak memiliki hidup
dalam diri-Nya sendiri (Yoh. 1:4). Yohanes menjabarkan inkarnasi Kristus dengan menunjuk
Yesus sebagai “Putra Allah” atau “Putra. Istilah 'Anak Manusia,' jadi menunjuk pada konsep
Kristus akan diri-Nya sebagai yang berasal mula dari surga dan sebagai pemilik kemuliaan
surga. Pada saat yang sama hal itu menunjukkan kepada kita tentang kerendahan-Nya dan
penderitaan-Nya bagi manusia.

Kata bahasa Inggris, atonement (pendamaian) berasal dari dua kata “at” dan “onement”, yang
berarti rekonsiliasi. Yohanes menjabarkan kisah kebangkitan di Yohanes 20 untuk
memperlihatkan penebusan Kristus telah sampai pada puncaknya saat kebangkitan.
Penebusan Kristus tidak berakhir pada kematian-Nya tetapi pada kebangkitan-Nya;
kebangkitan itu harus terjadi untuk meneguhkan Anak Allah (Rm. 1:4).

Bagian Kedua : TEOLOGI SISTEMATIKA

INTRODUKSI TEOLOGI SISTEMATIKA

Teologi berasal dari kata Yunani, Theos, yang artinya “Allah” dan “logos” artinya”kata” jadi
istilah teologi dapat diartikan sebagai percakapan mengenai Allah. Sementara kata sistematik
artinya “berdiri bersama-sama” atau untuk mengatur” . dapat disimpulkan bahwa teologi
sistematika menekankan pada pensisteman teologi. Menurut Chafer, teologi sistematika
didefinisikan sebagai mengoleksi, menyusun secara ilmiah membandingkan,
mendemonstrasikan, dan mempertahankan semua fakta dari sumber manapun yang berkaitan
dengan Allah dan karya-Nya.

Dalam teologi sistematika dibedakan menjadi beberapa klasifikasi lain yang berbeda dengan
teologi sistematik diantaranya; Teologi blibika : teologi ini lebih menekankan studi tentang era
tertentu atau penulis tertentu di Alkitab. Sejarah teologi : studi dari perkembangan historis dari
perumusan teologi. Teologi dokmatik : studi yang merujuk pada sistem kredo yang
dikembangkan oleh suatu denominasi atau gerakan teologi tertentu. Teologi kristen : dirancang
dengan penekanan bahwa itu ditulis dari prespektif orang Kristen yang telah diputuskan
demikian .Teologi Proper:studi mengenai natur dan keberadaan Allah.

Dalam teologi sistematika terdapat beberapa kepentingan diantaranya; sebagai penjelasan


tentang Kekristenan. Dengan teologi sistematika orang Kristen mendapat pengertian yang jelas
tentang kepercayaan dasar dari iman Kristen. Sebagai apologetik bagi Kekristenan, dengan
adanya teologi sistematika memampukan orang Kristen untuk mempertahankan kepercayaan
mereka secara rasional terhadap orang yang menentang iman mereka. Sebagai alat untuk
mendewasakan orang Kristen.

Sumber-sumber teologi sistematika sendiri dibagi menjadi dua yaitu sumber utama dan sumber
kedua. Kitab suci merupakan sumber utama bagi teologi yang mewahyukan tentang Allah dan
relasi manusia dengan Dia. Sumber kedua teologi yaitu pengakuan-pengakuan doktrinal yang
penting untuk memahami bagaimana orang Kristen yang lain sepanjang abad telah mengerti
konsep teologis.kemudian tradisi dan juga penalaran dari Roh Kudus.

BLIBIOLOGI: DOKTRIN ALKITAB

Kata Inggris bible =alkitab berasal dari kata Yunani biblion, yang berarti “kitab” atau “gulungan”.
Nama itu berasal dari byblos, yang menunjuk pada pohon papirus yang banyak tumbuh di rawa-
rawa atau pinggiran sungai di sepanjang sungai Nil. Bentuk jamak Bibblia digunakan oleh orang
Kristen yang berbahasa Latin untuk menunjuk pada semua PL dan PB.

Arti dari Kitab Suci

Kata ”kitab suci” merupakan terjemahan dari kata Yunani graphe, yang artinya “tulisan”. Dalam
PL tulisan ini diakui memiliki otoritas yang besar. Dalam PB kata kerja Yunani grapho
digunakan kira-kira sembilan puluh kali untuk menunjuk pada Alkitab. Istilah-istilah lain yang
dipakai adalah Kitab Suci dan “Tulisan-tulisan yang Sakral” .

Alkitab Berasal Dari Allah

Banyak bukti yang menyatakan bahwa Alkitab secara keseluruhan adalah kitab yang unik, yaitu
berbeda dengan karya tulis lainnya. Klaim keunikan itu dinyatakan oleh Alkitab sendiri, yang
menyaksikan karakter dirinya yang unik. Sebanyak tiga ribu delapan ratus kali Alkitab
menyatakan “ Allah berfirman”, atau “Demikian Firman Allah” . Paulus mengakui bahwa hal-hal
yang ia tulis merupakan perintah Tuhan. Petrus memproklamasikan kepastian dari Kitab Suci
dan keharusan untuk memperhatikan ketidakberubah dan kepastian dari firman Allah. Dalam
merespon mereka yang akan menyanggah argumentasi di atas, harus dicatat bahwa para
penulis yang mengklaim bahwa Kitab Suci berasal dari Allah adalah orang-orang yang patut
dipercayai dan mereka adalah orang-orang yang telah mempertahankan integritas Kitab Suci
dengan pengorbanan pribadi yang besar.

Sumber ilahi dari Alkitab lebih jauh dapat dilihat dengan mempertimbangkan kontinuitas
pengajaran dan natur yang tidak biasa dari pengkomposisiannya . Alkitab tetap berbeda dengan
tulisan religius lainnya, Alkitab berasal dari empat puluh penulis yang berbeda, dengan berbagai
profesi dalam kehidupan mereka masing-masing. Lebih dari itu, Alkitab tidak hanya ditulis oleh
berbagai penulis, tetapi juga berbagai lokasi yang berbeda dan di tengah situasi dan kondisi
yang beragam. Hal itu terlihat banyak dari para penulis Alkitab tidak mengenal penulis Kitab
Suci lainnya dan mereka tidak mengetahui tentang tulisan lainnya. Hal itu dikarenakan para
penulisan yang menulis dalam jangka waktu lebih dari seribu lima ratus tahun. Namun demikian
secara menakjubkannya, merupakan suatu kesatuan yang utuh. Tidak ada kontradiksi atau
ketidakkonsistenan di antara bagian-bagiannya.

Wahyu Ilahi dari Alkitab

Kata wahyu diambil dari bahasa Yunani apokalupsis, yang berarti “ penyingkapan “ atau
“dibukakan”. Jadi, wahyu menunjukkan bahwa Allah menyingkapkan diri-Nya sendiri kepada
umat manusia. Dalam penggunaan yang luas dari istilah ini , wahyu menyatakan “Allah
menyingkapkan diri-Nya sendiri melalui ciptaan sejarah, hati nurani manusia dan kitab suci.
Oleh karena itu, wahyu ada yang “umum”, dimana Allah menyatakan dirinya melalui sejarah
dan natur, dan ada yang “khusus”, dimana Allah menyatakan diri-Nya melalui Kitab Suci dan
melalui Anak-Nya. Menurut Karl Barth sendiri wahyu yang berada dalam di dalam Firman Allah
datang pada manusia dalam suatu perjumpaan yang dialaminya. Wahyu hanya dapat dianggap
sebagai aktual, pada saat terjadi perjumpaan secara ekstensial antara seseorang dengan
Kristus.

Inspirasi Alkitab

Inspirasi dapat diartikan sebagai pimpinan Roh Kudus pada para penulis, sehingga meskipun
penulisan dilakukan sesuai dengan gaya dan kepribadian mereka hasilnya adalah Firman Allah
yang tertulis, yang erotoritas, patut dipercaya, dan bebas dari salah dalam autograf yang asli.
Pandangan-pandangan yang salah dari ispirasi yaitu; inspirasi natural, yaitu pandangan yang
mengajarkan bahwa tidak ada yang supranatural dalam inspirasi biblical. Iluminasi spiritual,
pandangan iluminasi ini berpendapat bahwa sebagian orang Kristen dapat memiliki pandangan
spiritual yang walaupun serupa dengan orang Kristen lain namun derajatnya lebih tinggi.
Inspirasi Parsial atau dinamik. Teori inspirasi parsial mengajarkan bahwa bagian bagian dari
alkitab yang berhubungan dengan hal-hal iman dan praktis yang diinspirasikan. Inspirasi
Konseptual, inspirasi didikte oleh Allah, dan pendapat Neo-ortodoksi. Menghadapi pandangan-
pandangan ini orang Kristen evangelikal memberkan butir-butir yang kontras sebagai respons.
Alkitab adalah Firman Allah yang objektif dan berotoritas, baik orang merespons atau tidak
kepadanya.

ineransi berarti bahwa pada waktu semua fakta diketahui, maka Kitab Suci dalam tulisan
aslinya, apabila diinterpretasikan dengan benar akan terlihat sepenuhnya benar dalam setiap
pengajarannya; baik pengajaran itu berkaitan dengan doktrin, sejarah, ilmu, pengetahuan,
geografi, geologi atau disiplin lain dan pengetahuan lain. Penjelasan tentang ineransi yakni,
ineransi mengizinkan adanya keragaman gaya Bahasa, ineransi mengizinkan adanya
keragaman rincian dalam menjelaskan peristiwa yang sama, ineransi tidak menuntut laporan
kata demi kata dari suatu peristiwa, ineransi mengizinkan untuk tidak menggunakan bentuk tata
Bahasa standar, ineransi mengizinkan ayat-ayat problematic, ineransi menuntut catatan itu
tidak mengajarkan kesalahan atau kontradiksi, dan ineransi dinyatakan melalui berbagai
terjemahan.

Doktrin ALLAH

Eksestansi Allah dapat dilihat dalam beberapa argumentasi yang dipercayakan oleh

orang-orang Kristiani, diantaranya argumentasi kosmologi, argument teleologikal, argumen

antropologikal, argumen moral, dan argumen ontological. Dari beberapa argumen ini
merupakan

gambaran-gambaran mengenai eksestansi Allah. Selain dari Eksestansi Allah, dalam buku ini

juga menjelaskan tentang teori-teori antiteistik. Teori antiteistik adalah teori yang menjelaskan

tentang menyangkali Allah secara pribadi. Dalam teori ini ada beberapa pandangan, yaitu
agnostik, evolusi, politeisme, panteisme, dan deisme, masing-masing pandangan ini memiliki

pengertian yang berbeda-beda dalam pengakuan mereka kepada Kristus.

Wahyu tentang Allah, ada dua tentang wahyu Allah yaitu, wahyu khusus dan wahyu umum.

Wahyu umum merupakan pendahuluan keselamatan, menyatakan aspek-aspek tentang Allah


dan

natur-Nya kepada seluruh umat manusia sehingga semua umat manusia memiliki kesadaran
akan

keberadaan Allah. Sedangkan wahyu khusus adalah wahyu yang lebih sempit dari wahyu
umum.

Semua umat manusia adalah penerima wahyu umum, tetapi tidak semua umat manusia adalah

penerima wahyu khusus.

Atribut-atribut Allah dapat didefinisikan sebagai “yang membedakan karakteristik natur

ilahi yang tidak terpisahkan dari ide tentang Allah dan yang menjadi dasar dari berbagai

manifestasi-Nya kepada ciptaan-Nya. Atribut-atribut Allah biasanya dikalsifikasikan dibawah

dua kategori, kalsifikasi yang sering dimasukan adalah absolut dan juga relatif. Atribut absolut

atau lebih kepada spiritualitas. Spiritualitas memiliki arti yang lebih luas bukan hanya sekadar

mengidentifikasi bahwa Allah tidak memiliki suatu tubuh, tetapi juga berarti Ia adalah sumber

dari semua kehidupan. Dalam atribut absolut ini juga yang berkaitan dengan pribadi Allah yaitu

Allah ada secara mandiri, tidak berubah, kebanaran, kasih, kebaikan, dan kekudusan Allah.

Adapun atribut relative adalah atribut yang diberi istilah “relatif” karena ini berkaitan dengan

ruang dan waktu. Dalam atribut relative yang dibahas ialah kekekalan Allah, ketidakterbatasan,

mahatahu (omniscience), kemahakuasaan (omnipotence), kebenaran, kemurahan, anugerah,


dan

keadilan Allah.

Allah tritunggal adalah sebuah doktrin yang fundamental bagi iman Kristen; kepercayaan atau
ketidakpercayaan pada tritunggal menandai ortodoksi atau bukan ortodoksi. Istilah tritunggal

bukan yang terbaik karena kata itu menekankan hanya tiga pribadi tetapi bukan kesatuan
diantara
tritunggal. Dalam perjanjian baru dijelaskan ada dua hal utama yang harus dikukuhkan untuk

mendemonstrasikan bahwa kitab suci mengajarkan trinitas: bahwa hanya ada satu Allah dan

bahwa ketiga pribadi disebut Allah. Ketetapan-ketetapan Allah telah didirikan sejak kekekalan

dan merujuk pada kedaulatan Allah atas semua wilayah dan semua kejadian. Ketetapan Allah

adalah tujuan-Nya yang kekal, menurut kehendak-Nya, dimana bagi kemuliaan-Nya, ia telah

menetapkan apa yang akan terjadi. Ketetapan Allah memiliki implikasi yang praktis, dan kita

harus tetap takjub akan kebesaran Allah yang bijak, berkuasa dan penuh kasih.

Doktrin Kristus

Kekekalan dan Keilahian Kristus tidak dapat dipisahkan. Apabila keilahian Kristus diakui, maka
tidak ada masalah untuk menerima kekekalan-Nya. Banyak ayat yang menyatakan kekekalan
Yesus yaitu Ibrani 1:8 , penulis Ibrani memulai suatu seri kutipan dari PL kata pengantar untuk
pernyataan-pernyataan itu adalah “ tetapi tentang Anak ia berkata,” jadi , pernyataan yang
berikut berkaitan dengan Kristus. Oleh karena itu pernyataan, “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk
seterusnya dan selamanya” menunjukan kekekalan Yesus. Dalam kitab PL juga salah satunya
dalam Mikha 5:2 menekankan bahwa ”yang permulaanya sudah sejak purbakala, sejak dahulu
kala”. Meskipun Yesus dilahirkan di Betlehem (nubuat dari ayat ini), namun waktu itu bukanlah
permulaan-Nya; ia telah ada “sejak dahulu kala”.

Terdapat juga nubuat mengenai garis Keturunan Kristus, dalam kejadian 3:15 dikenal sebagai
protevangelium karena itu adalah nubuat pertama tentang Kristus. Akan ada permusuhan
antara setan dengan Mesias, hal itu dinyatakan dalam frasa, “benih perempuan”. Frasa “benih
perempuan” hanya berbicara tentang Maria dan menunjuk pada kelahiran anak dara; Mesias
lahir dari Maria saja. Matius 1:16 juga menekankan frasa ini “dari siapa” (Yunani hes), suatu
kata ganti relatif feminim, menekankan Yesus dilahirkan tanpa partisipasi Yusuf. Mengenai
kelahiran Yesus sendiri juga terdapat dalam kitab Yesaya 7:14 menjelaskan cara Yesus lahir
yang mana dijelaskan bahwa seorang anak dara yang masih belum terjamah itu akan
melahirkan seorang anak laki-laki yang akan disebut Imanuel. Dalam kitab Mikha 5:2 sendiri
mencantumkan tempat kelahiran Yesus seperti Betlehem. Matius memberikan tafsiran
mengenai ayat ini.

Banyak kitab dalam Perjanjian Lama menubuatkan mengenai Kristus seperti Yesaya 40:3 yang
menubuatkan pendahulu-Nya, kemudian Yesaya 61:1 menuliskan misi-Nya, Yesaya 53:4 yang
menjabarkan mengenai pelayanan-Nya, dalam Mazmur 78:2 memprediksi bahwa Kristus akan
mengajar dalam bentuk perumpamaan, kemudian dalam Zakharia 9:9 menjelaskan mengenai
kemenangan-kemenangan Kristus atas dosa, dan pada Mazmur 118:22 mendeklarasikan
mengenai Kristus yang akan ditolak. Mengenai kematian Kristus sendiri dinubuatkan dalam
kitab Mazmur 22 yang menjelaskan bahwa Yesus mengalami kematian yang menyakitkan
sementara dalam Yesaya 52-53 menjelakan kematian kejam yang akan ditanggung oleh
Kristus. Namun dalam Mazmur 16:10 menjelaskan mengenai keangkitan-Nya dan kenaikan-
Nya pada Mazmur 68:19.

Doktrin kemanusiaan Kristus sama penting dengan Doktrin keilahian Kristus. Kitab suci
mengajarkan kemanusiaan Kristus . naamun demikian, mereka juga memperlihatkan bahwa ia
tidak memiliki dosa manusia, natur kejatuhan. Yesus memilliki tubuh yang sama dengan
manusai pada umumnya kecuali unntuk kualitas-kualitas yang merupaakan akibat dari dosa
dan kejatuhan. Ia dikenal sebagai orang Yahudi, dan sebagai tukang kayu yang memiliki
saudara perempuan dan laki-laki. Pada akhirnya ia sangat menderita dalam tubuh manusia-
Nya, Ia merasakan rasa sakit disesah, ketakutan akan penyaliban dan saat disalib ia
merasakan haus hal yang sama dirasakan oleh manusia.. unsur-unsur ini menekankan

kemanusiaan sejati-Nya. Ia memiliki perkembangan yang norma, Lukas 2:52 menjelaskan


perkemembangan Yesus dalam empat area: mental, fisikal, spiritual, dan sosial. Ia memiliki jiwa
dan roh manusia. Ia juga memiliki karakteristik keberadaan manusia, ini tampak pada saat ia di
padang gurun ia merasa lapar, waktu ia berjalan bersama murid-murid-Nya ia merasa lelah dan
bberhenti untuk beristirahat. Ia juga memiliki nama manusia, ia dipanggil “putra Daud”
mengindikasikan ia keturunan dari Raja Daud. Ia juga dipanggil Yesus setara dengan nama di
PL yaitu Yosua, ia dianggap sebagai “manusia”

Kristus secara mutlak setara dengan Bapa dalam pribadi dan karya-Nya. Kristus adalah ilahi
yang tidak dapat dikurangi. Kitab suci sangat tegas menyatakan klaim pribadi dari Kristus,,
demikian juga kesaksian dari yang lain tentang keilahian-Nya. Injil Yohanes khususnya kaya
dalam penekanannya akan keilahian Kristus. Dalam Timotius 4:8, Paulus menunjuk Yesus
sebagai Tuhan dan memberikan kemuliaan kepada-Nya. Kemuliaan menunjuk pada shekinah
dari Allah dan mengukuhkan keilahian-Nya..

Kehidupan Kristus di dunia adalah penting dalam studi Kristologisebagaimana halnya


keotentikan Yesus dari Nazaret sebagai janji Mesias. Penulis ijnjil mendemonstrasikan bahwa
Yesus menggenapi nubuat-nubuat di PL sepanjang hidup-Nya. Pengajaran Kristus adalah
penting dalam mengotentikan klaim-Nya tentang kemesiasan-Nya, karena itu, penulis injil
memberikan cukup banyak ruang untuk memaparkan kata-kata yang sebenarnya atau
pengajaran-pengajaran Krisus.

Pneumatologi: Doktrin Roh Kudus

Roh Kudus adalah salah satu Pribadi dari Allah Tritunggal oleh karena iytudi khusus tentang
pribadi dan karya-Nya sama penting dengan studi yang lainnya. Alkitab kaya dengan data
mengenai Roh Kudus, dari situlah segmen dari teologikal yang utama itu sudah siap untuk
dibangun. Roh Kudus memiliki akal budi, emosi dan kehendak maka dapat dilihat bahwa ia
adalah suatu pribadi dan memiliki personalitas. Akal budi, Roh Kudus memiliki akal budi karena
dikatakan bahwa “Roh Kudus menyelidiki segala sesuatu” ( 1 Kor. 2:10). Emosi, Ef. 4:30
memerintahkan “jangan mendukakan Roh Kudus dari Allah”. Konteksnya menekankan bahwa
Roh Kudus didukacitakan pada waktu orang percaya berdosa. Kehendak, Roh Kudus memiliki
kehendak, mengindikasian ia memiliki kuasa yang berdaulat dalam pemilihan dan keputusan.
Roh kudus mendistribusikan karunia-karunia Roh Kudus sebagaimana kehendak-Nya.

DOKTRIN MALAIKAT, SETAN, DAN IBLIS

Terdapat sejumlah kata berbeda yang digunakan kitab suci untuk menjelaskan keberadaan
malaikat. Malaikat, kata Ibrani malak artinya “utusan” ditujukan pada utusan manusia atau
utusan ilahi. Kata Yunani angelos, kata yang ditujukan untuk manusia kata ini juga berarti
”utusan...yang berbicara dan bertindak atas nama orang yang mengutus dia.” Malaikat juga
disebut “putra Allah” pada tahap sebelum mereka jatuh, mereka adalah putra Allah yang
diciptakan-Nya.malaikat juga disebut “yang kudus” dalam arti bahwa mereka “dikhususkan atau
dipisahkan” oleh Allah dan untuk Allah sebagai pelayan dari kekudusan-Nya. Malaikat juga
disebut ”Tentara” yang dapat dimengerti sebagai tentara surgawi.

Keberadaan malaikat secara seragam disajikan di Kitab Suci. 34 kita di Alkitab memberikan
refrensi pada malaikat. Hal penting bagi kepercayaan kepada malaikat karena relasi malaikat
dngan Kristus. Keberadaan malaikat berkaitan dengan kredibilitas dari kesaksian Kristus.
Malaikat adalah keberadaan yang bersifat roh, mereka tidak memiliki tubuh seperti manusia.
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Kristus, mereka diciptakan secara serentak dan tidak
terhitung jumlahnya. Malaikat memiliki urutan yang leih tinggi dari manusia,para malaikat
berkuasa dari manusia namun kekuasaan mereka tetap terbatas.

Jenis-jenis malaikat itu sendiri seperti para malaikat yang berperan sebagai penguasa
pemerintahan, Ef.6:12 menunjuk pada “tingkat dari para malaikat yang jatuh;” pemerintahan
adalah”mereka yang berada di tingkatan pertama atau tinggi” penguasa adalah” mereka yang
diberi otoritas”. Malaikat yang memiliki tingkatan tertinggi, Mikael adalah satu-satunya yang
disebut penghulu malaikat dan malaikat tertinggi Allah. Malaikat yang adalah individu yang
prominem, Mikhael yang artinya “siapakah yang seperti Allah?” dan diklasifikasikan secara
khusus sebagai penghulu malaikat, Gabriel berarti “manusia Allah” atau “Allah itu kuat” ia
menjadi khusus Allah dari program kerajaan-Nya, Lucifer berarti “yang bersinar” atau “bintang
Fajar” ia adalah makhluk paling bijaksana dan indah, berkuasa atas serafim yang mengeliling
takhta Allah. Malaikat yang melayani, kerub adalah urutan tertinggi yang diciptakan dengan
kuasa dan keindahan yang tak terlukiskan, serafim mereka mengelilingi takhta Allah dan
memuji serta menyerukan kesempurnaan Allah.

Pelayanan yang dilakukan malaikat seperti melayani Allah,kerub dalam pelayanan


memepertahankan kekudusan Allah dan serafim melayani kekudusan Allah. Melayani Kristus,
mereka memprediksi kelahira-Nya, melindungi Kristus pada masa kecil, melayani Dia setelah
pencobaan, menguatkan Dia di Getsemani, mewartakan kebangkitan-Nya, hadir pada waktu
kenaikan-Nya, hadir dikedatangan-Nya yang kedua. Melayani Orang percaya, mereka
melindungi dalam hal fisik, memelihara secara fiisk, memberi dorongan dan petunjuk, menolong
dalam menjawab doa.

Doktrin Setan.

Baik PL maupun PB meneguhkan realitas dan eksistensi dari Setan. Kristus sendiri membuat
refrensi tentang Setan sebanyak dua puluh lima kali. Fakta dari eksistensis Setan mendapat
dukungan dari keabsahan perkataan Kristus. Yehezkiel 28:12-15, menjabarkan setan sebelum
kejatuhannya, ia menikmati suatu posisi yang tinggi di Hadirat Allah, Yesaya menunjukkan
kedudukan tinggi malaikat ini sebagai “bintang fajar” namun setelah menjadi musuh Allah ia
tidak pernah disebut dengan semua nama terhormat itu. Alasan kejatuhan Setan dulemparkan
dari hadirat Allah karena kesombongannya dan ia menjadi tinggi hati karena keindahannya dan
hikmatnya. Ia ingin memasuku hadirat Allah dan mendirikan takhtanya di atas takhta Allah dan
malaikat lainnya. Ia ingin menjadi seperti” Yanng Mahatinggi’ oleh karena itu Allah
melemparkan dan menjatuhkannya dari surga.sebagai kerub yang diurapi setan memimpin
sepasukan malaikat, kemungkinan besar sepertiga dari semua malaikat dari surga dalam
kejatuhannya.

Doktrin iblis

Ada sejumlah teori tentang asal mula dari iblis. Berdasarkan pandangan Philo, Josephus, dan
beberapa penulis Kristen mula-mula iblis berasal dari roh orang jahat yang telah meninggal,
namun teori ini terbukti salah dapat dilihat dalam Luk. 16:23. Teori kesenjangan menyatakan
iblis berasal dari roh-roh sebelum Adam dan keturunannya. Teori yang mengatakan bahwa iblis
berasal dari malaikat “putra-putra Allah” yang bersetubuh dengan “anak-anak perempuan
manusia” dan menghasilkan keturunan orang Nefilim, pandangan ini juga tidak dipilih. Jatuh
tetepi malaikat tidak diikat, pandangan ini yang lebih dipilih, teori ini mengajarkan bahwa pada
waktu Lucifer memberontak melawan Allah ia jatuh dan membawa sepasukan malaikat dari
tingkatan yang lebih rendah. Lucifer sekarang lebih tertuju pada sebutan untuk iblis.

DOKTRIN MANUSIA DAN DOSA

Ada beberapa pandangan mengenai asal mula manusia. Evolusi ateistik, pandangan ini
menjelaskan asal mula manusia dan kehidupan yang terlepas dari Allah. Asal mula kehidupan
manusia dan makhluk ciptaan lainnya semua dijelaskan terpisah dari proses supranatural.
Evolusi testik adalah pengajaran bahwa semua makhluk hidup secara bertahap berevolusi dari
bentuk yang lebih rendah, dan proses itu disupervisi oleh Allah. Penciptaan yang bersifat
progresif, teori iniberdasarkan Maz. 90:4 dan 2pPet 3:8 dalam penolakan atas enam hari
penciptaan secara harfiah. Teori kesenjangan menempatkan periode waktu yang panjang
antara Kejadian 1:1 dengan 1:2. Pada dasarnya, hal itu dilakukan untuk mengakomodasikannya
dengan ilmu pengetahuan. Ini adalah beberapa pandangan mengenai asal mula manusia.

Selanjutnya membahas mengenai bagian tubuh manusia. Struktur tubuh, Kitab Suci
membedakan materi (tubuh) dengan non-materi (jiwa/roh). Kej.2:7 menunjukkan bahwa tubuh
manusia telah dibentuk dari debu dan tanah. Nama Adam sesungguhnya menjadi pengingat
bahwa manusia berasal dari tanah. Terdapat beberapa pandangan mengenai tubuh manusia
seperti tubuh adalah penjara jiwa, tubuh adalah satu-satunya bagian manusia yang penting,
dan pandangan bahwa tubuh adalah patner dari jiwa. Bagian non materi dari manusia
melibatkan personalitas yaitu manusia memiliki kesadaran diri, keberadaan spritual yaitu Allah
adalah roh, dan jiwa manusia adalah suatu roh, natur moral yaitu manusia diciptakan dalam
“kebenaran oriental” menunjuk pada “pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan. Asal mula
bagian non-materi manusia sendiri memiliki beberapa pandangan seperti teori praesksistensi
yang mengatakan bahwa jiwa manusia telah ada sebelumnya dan juga teori traducian yang
mengatakan bahwa jiwa dan tubuh diturunkan oleh orang tua.

Selanjutnya mengenai kejatuhan manusia, kejadian 3 tidak menjabarkan tentang asalmula dosa
melainkan penjelasan mengenai masuknya dosa dalam dunia umat manusia. Terdapat 3
peristiwa disana yaitu ujian, Adam dan Hawa selama hidup di taman Eden tuhan menguji
ketaatan mereka. percobaan, pencobaan datang pada Adam dan Hawa melalui ular(Kej.3:1)
yang terakhir akibat dosa, yang mana penghakiman atas ular, penghukuman atas Setan,
perempuan, laki-laki, dan semua makluk ciptaan-Nya.

Asal mula dosa, dosa dengan sederhana menyatakan “kerusakan dari keseluruhan natur
manusia. ” akibat dari dosa pertama, manusia secara total tercemar berarti bahwa kerusakan
karena dosa meluas pada seluruh manusia sehingga dalam diri manusia natural tidak ada
kebaikan dalam pandangan Allah. Kedua, manusia memiliki natur dosa bawaan. Lalu
bagaimana orang Kristen dan dosa. Yang pertama konflik dengan dosa dari orang Kristen yang
timbul dari tiga wilayah yaitu dunia, daging, dan si jahat. Kedua, provisi Allah telah membuat
provisi yang cukup menjaga orang Kristen dari jalan dosa.yaitu firman Allah, Pengantaraan
Kristus, didiami oleh Roh kudus.

Doktrin Keselamatan

Penebusan, berasal dari kata Yunani agorazo yang berarti “membeli dari pasar” kata ini
digunakan untuk mejabarkan orang percaya yang dibeli dari pasar dosa dan dibebaskan dari
ikatan dosa. Rekonsiliasi, penekanan kata ini adalah berdamai dengan Allah, melalui Kristus
permusuhan dan murka Allah telah diangkat. Propisiasi, berarti bahwa kematian Kristus secara
penuh memuaskan semua tuntutan kebenaran Allah terhadap orang berdosa. Pengampunan,
merupakan tindakan legal dari Allah di mana Ia mngngkat tuduhan-tuduhan yang diberikan
pada orang berdosa karena pemuasan atau penebusan yang tepat untuk dosa-dosa yang telah
dilakukan. Justifikasi adalah karunia yang diberikan melalui anugerah Allah dan terjadi pada
saat seorang memiliki iman kepada Kristus. Dasar dari justifikasi adalah kematian Kristus,
terpisah dari pekerjaan apapun.

Proses keselamatan terdapat dari sudut Allah dan sisi manusia. Sudut Allah yaitu pekerjaan
bapa, memang ada tanggung jawab manusia dalam keselamatan, namun sebelumnya ada sisi
ilahi utuk keelamatan di mana tindakan Allah yag menjamin keselamatan orang berdosa.
Pekerjaan Kristus, dalam membicarakan proses keselamatan, karya Kristus adalah yang
terutama untuk mencapai keselamatan manusia. Terutama, meliatkan kematian Kristus sebagai
penebusan substitusionari untuk dosa yang menjamin pembebasan manusia dari hukum dan
perbudakan dosa dan memenuhi tuntutan kebenaran dari Allah yang kudus. Pekerjaan Roh
Kudus, melibatkan pelayanan untuk meyakinkan orang tidak percaya, meregenerasi seseorang
untuk memberikan kepadanya kehidupan rohani, menndiami orang percaya dan memateraikan
orang percaya. Sisi manusia, banyak ayat Kitab Suci menegaskan bahwa tanggung jawab
manusia dalam keselamatan hanyalah percaya pada injil. iman yang menyelamatkan bukan
hanya sekedar pengertian atas suatu doktrin, iman melibatkan lebih dari intelektual

Jaminan kekal, dasar dari jaminan kekal untuk keselamatan tidak terletak pada manusia, tetapi
pada Allah. Jaminan karya Allah Bapa, orang percaya terjamin karena bapa telah memilih
mereka untuk keselamatan sejak kekekalan. Bapa menetapkan orang percaya untuk
memperoleh status anak dalam Kristus. Jaminan karya Putra Allah, Putra Allah telah menebus
orang percaya , mengangkat murka Allah dari orang percaya, membenarkan orang percaya,
dan menguduskan orang percaya. Jaminan karya Roh Kudus, Roh Kudus telah
meregenerasikan orang percaya, memberikan hidup kepada mereka, Roh Kudus tinggal dalam
orang percaya selamanya, Ia telah memateraikan orang percaya pada hari penebusan , orang
percaya dibaptis dalam persekutuan dengan Kristus dan ke dalam tubuh orang percaya.

Jaminan kekal dari orang percaya oleh anugerah Allah adalah kelengkapan/pemenuhan dan
mahkota kemuliaan dari rencana Allah untuk keselamatan.

DOKTRIN GEREJA

Istilah church diterjemahkan dari kata Yunani ekklesia, yang berasal dari kata ek berarti”keluar
dari” dan kaleo yang berarti “memanggil”. Jadi gereja adalah “suatu kelompok ynag dipanggil
keluar.” Umumnya katan ini digunakan dalam pengertian teknis yang ditujukan pada gereja PB,
yaitu suatu kelompok orang percaya yang dipanggil dalam Yesus Kristus. Adapun aspek-aspek
gereja seperti Gereja lokal, penggunnaan paling umum dari kata gereja di PB ditujukan pada
sekelompok orang percaya yang diidentifikasi sebagai jemaat lokal. Gereja unniversal, gereja
lokal melihat gereja sebagai orang percaya yang berkumpul di lokasi tertentu, sedangkan gereja
universal dipandang sebagai keduanya, pada zaman ini, dilahirkan dari Roh Allah dan oleh Roh
yang sama telah dibaptis ke dalam tubuh Kristus. Gereja universal disebut sebagai gereja yang
tidak kelihatan dan gereja lokal sebagai yang kelihatan.

Sejumlah figur digunakan Alkitab untuk menggambarkan gereja sebagai suatu organisme yang
hidup. Tubuh, menggambarkan kesatuan dan universalitas dan gereja adalah kata tubuh. Yang
mana Kristus adalah kepala dan jemaat adalahh tubuh yang satu dalam Kristus. Pengantin
perempuan,analogi ini diambil untuk menggambarkan hubungan suami-istri dalam pernikahan
antara Kristus dan pengantin perempuan-Nya yaitu gereja. ilustrasi ini penting karena
menyatakan kebesaran dan kasih Kristus bagi gereja. Bangunan, dalam gambaran
bangunan,Yesus sebagai batu penjuru, yang dapat disebut sebagai “dasar batu utama pada
sudut struktur di mana arsitek menetapkan suatu standar untuk tumpuan bagi seluruh dinding.
Kawanan domba, gambaran ini menekankan bahwa anggota gereja sebagai domba dari Kristus
adalah kepunyaan-Nya sebagai gembala dari kawanan domba itu. Ranting, Yesus menjabarkan
relasi dekat pada zaman gereja, di mana orang percaya menikmati persekutuan dengan Dia
sebagai sebuah ranting yang terhubung dengan pokoknya.

Keunikan Gereja, dalam relasi dengan kerajaan, gereja adalah kesatuan yang terpisah dari
Israel dan tetap dibedakan dari Israel. Paulus juga tetap membedakan antara Israel dengan
gereja. Dalam relasi dengan kerajaan, gereja berbeda dengan kerajaan. Istilah gereja dan
kerajaan tidak pernah digunakan secara bergantian di Kitab Suci. Selanjutnya mengenai fungsi
dari gereja lokal yaitu ibadah, ibadah yang sejati harus memiliki natur atau wilayah spiritual, dan
ibadah yang sejati harus sesuai dengan kebenaran yang sebagaimana yang telah dinyatakan
oleh Allah. Hal itu melibatkan presentasi yang berasal dari suatu keputusan yang pasti dari
keseluruhan diri orang percaya kepada Allah. Pengajaran, merupakan unsur penting dalam
kehidupan dari gereja mula-mula. Gereja tekun mempelajari pengajaran dari para rasul, dan
kemudian memenuhi kota dengan doktrin Kristen. Persekutuan, persekutuan menekankan fakta
bahwa orang percaya saling memiliki. Karena persekutuan mereka dalam Kristus, Paulus
memerintahkan orang percaya untuk saling menerima satu sama lain. Pelayanan, gereja terlibat
berbagai macam pelayanan dalam persekutuan gerejawi. Adapun pimpinan-pimpinan dalam
gereja seperti penatua sebagai pemimpin umum lalu diaken sebagai pengurus pelayanan.
Tujuan dari gereja itu sendiri adalah untuk melayani tubuh Kristus dan melayani dunia.

DOKTRIN ESKATOLOGI

Terdapat beberapa faktor-faktor yang disepakati dalam eskatologi. Kematian, dapat


didefinisikan sebagai akhir dari kehidupan fisik melalui pemisahan jiwa dan tubuh. Surga, kata
surga digunakan dalam tiga cara di Alkitab yaitu surga atmospherik, surga angkasa, dan tempat
tinggal Allah. Aspek penting dari surga adalah intimasi, persekutuan personal orang percaya
dengan Allah. Neraka, dalam PL fokus kepada tempat tubuh manusia pergi namun bukan
jiwanya. Dalam Pb terdapat kata hades yang menunjuk kepada tempat kematian. Kembalinya
Kristus, doktrin ini yang dipegang oleh para evangelikal secara umum. Kembalinya Kristus
merupakan sebuah penghiburan bagi pengikut-Nya. Kebangkitan orang mati, kembalinya
Kristus memiliki implikasi penting bagi orang percaya, karena itu pengharapan dari kebangkitan
secara tubuh. Penghakiman, orang Kristen telah mengakui bahwa zaman ini akan berakhir
dengan penghakiman pada saat Kristus kembali. Keadaan yang kekal.

Pandangan-pandangan lain mengenai akhir zaman

Yang pertama adalah Amilenialisme, ada introduksi, menurut pandangan ini kerajaan Allah
hadir

dalam zaman gereja dan pada konsumsi dari masa sekarang. Dan kedatangan Kristus kali yang

kedua, yang artinya Kristus akan datang pada saat hari konsumsi – hari kiamat namun, tidak
ada
seorang pun yang tahu waktu kedatanganNya. Yang ketiga pandangan mengenai akhir zaman

ialah, kebangkitan orang mati, Amilenialisme memahami bahwa alkitab mengajarkan

kebangkitan tubuh pada akhir zaman (1 Kor.15:35-49). Tubuh kebangkitan dari orang percaya

dalam arti fundamental akan identik dengan tubuh yang sekarang. Yang keempat ialah

penghakiman terakhir, penghakiman terakhir menurut amilenialis terjadi pada akhir zaman dan

diasosiasikan dengan kedatangan Kristus yang kedua, kebangkitan semua orang dan inagurasi

dari kekekalan. Rincian dari penghakiman ini perlu diperhatikan, karena kebangkitan itu adalah

kebangkitan secara umum, waktu dari penghakiman terakhir terjadi pada akhir zaman (2 Petrus

3:7), yang menjadi standar dari penghakiman ialah wahyu Allah. Yang kelima ialah status

kekekalan. Amilenialis mengajarkan orang percaya dan orang tidak percaya akan terus berada

dalam kekekalan. Dan pandangan kedua ialah dari Postmilenialisme, istilah dari

Postimileanilisme berarti Kristus akan kembali setelah Milenium zaman sekarang akan

berkembang secara moral dan spiritual sampai muncul zaman milenial dengan kembalinya

Kristus ke bumi pada akhir millennium. Ada beberapa menurutnya yang berkaitan dengan akhir

zaman, yaitu introduksi ,millennium, kedatangan Kristus yang kedua, kebangkitan orang mati,

dan hidup kekal. Serta ada beberapa lagi pandangan yang berkaitan dengan akhir zaman yaitu

Premilenialisme “ Historik”, dan pandangan dari Premilenialisme Dispensasional.

Refleksi Pribadi

Dari buku The Moody Handbook of Theology banyak hal-hal yang baru saya pelajari setelah
membaca buku ini. buku ini menjelaskan tiap-tiap materi dengan ringan dan mudah untuk
dimengerti. Dengan mempelajari buku ini hal yang saya dapatkan sebagai berikut:
1. Buku ini memberi materi menjelaskan secara rinci mengenai apa itu teologi sistematika
dengan menjelaskan mengenai klasifikasi dari teologi sistematika. Hal itu membuat saya
mengetahui bahwa teologi sistematika bukan hanya berfokus kepada satu bidang atau satu
materi saja namun terbagi menjadi beberapa fokus pembahasan. Buku ini juga memaparkan
pendapat mengenai beberapa pandangan dari beberapa ahli mengenai pengertian dari teologi
sistematika itu sendiri. Hal ini memungkinkan saya melihat arti atau makna dari teologi
sistematika dari berbagai sudut pandang para ahli.
2. Dalam penjelasan buku ini mengenai doktrin Kristus memberi saya pemahaman mengenai
Kristus sendiri. Buku ini menjelaskan begitu baik dan begitu sistematis dan diikuti dengan
menaruh ayat-ayat Alkitab mengenai apa yang dipaparkan dalam buku ini. ini membantu saya
untuk menelusuri kebenaran tersebut dari sisi Alkitab itu sendiri. Ini membuka lebih lagi
wawasan saya dalam mempelajari teologi sistematika
3. Penjelasan Doktrin mengenai malaikat,setan dan iblis menurut saya sangatlah menarik
dalam bagian dalam buku ini saya mendapat pengetahuan atau wawasan baru mengenai hal
tersebut.
4. Penjelasan Doktrin keselamatan yang terdapat dalam buku ini membuat saya mengetahui
bahwa proses keselamatan mengandung dua sudut yaitu sudut Allah dan sudut manusia. Hal
ini menjelaskan bahwa memang keselamatan itu dari Allah namun penerimaan keselamatan
tergantung bagaimana manusia menanggapinya. Ini membantu saya dan menambah wawasan
saya dalam hal keselamatan itu sendiri.
5. Bagian dari keseluruhan buku ini dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan
membantu dan membuka wawasan saya lebih lagi dalam pengenalan-pengenalan mengenai
doktri-doktrin yang ada. Hal-hal dan pengetahuan yang menaik tersedia dalam buku ini seputar
topik teologi sistematika.

Pada inti dari pembacaan buku The Moody Handbook of Theology yang saya lakukan
membuka wawasan yang lebih lagi mengenai doktrin-doktrin yang dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai