Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN

Dogmatika

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Dogmatika

Disusun oleh

Samena Bahleri

Program Sarjana Kependetaan


Sekolah Tinggin Teologi Yestoya
Malang
Tahun 2019
 Dalam buku yang berjudul Teologi Sistematika yang ditulis oleh Henry C. Thiessen
 Hakikat dan atribut Alllah
1.Hakikat

Istilah-istilah “Hakikat” dan “Zat” praktis sinonim bila dipakai


Allah.Keduanya dapat didefinisikan sebagai yang melandasi semua perwujudann
keluar;kenyataan itu sendiri baik yang bendawi maupun yang tidak bendawi;dasar dari
segala sesuatu;di dalamnya semua sifat dari sifat dasar Allah.

Karena ada terdapat perbedaan antara hakikat dan sifa-sifat Allah,maka kita
diperhadapkan dengan soal bagaimana membedakan keduanya.

1. Kerohanian
Allah merupakan zat akan tetapi,Allah bukanlah zat bendawi,melainkan zat
rohani.Yesus mengatakan “Allah itu Roh”(Yoh 4:24).pernyataan ini menetapkan
sifat dasar Allah sebagai Rohani.

a. Allah tidak berbdan dan tidak berwujud


Yesus mengatakan “…roh(hantu) tidak ada daging dan tulangnya.jika Allah
adalah roh,maka dengan sendirinya ia tidak berbadan dan tidak berwujud.

b. Ia tidak dapat dilihat


Orang –orang israel “tidak melihat sesuatu rupa” ketika Allah menampakan diri
kepada mereka di gunung Horeb,dan Yohanes pun mengatakan “tidak seorang
pun yang pernah melihat Allah(Yohanes 1:18)

c. Allah itu hidup


Pengertian tentang ro meniadakan bukan saja kesan adanya zat bendawi,tetapi
juga meniadakan pengertian mengenai adanya zat yang tidak hidup.ini berarti
bahwa Allah hidup.Dengan demikian Allah disebut sebagai “Allah yang
hidup”(Yosua 3:10)

d. Allah itu berkepribadian


Hagel serta para filsuf idealis lainnya salah ketika mengerjakan bahwa Allah
itu roh yang tak berkepribadian,karena pengertian roh itu sendiri mengandung
juga pengertian akan adanya kepribadian.Terlepas dari Alkitab maka satu-satunya
cara untuk menetapkan seperti apa roh itu ialah melalui analogi dengan roh
manusia,karena roh manusia itu berkepribaduan,maka pastilah Roh Ilahi juga
berkepribadian.

2. Ada dengan sendirinya


Walaupun sumber keberadaan manusia berada di luar dirinya
sendiri,keberadaan Alah tidak bergantung pada apa pun di luar diri-Nya,sebagaimana
dikatan oleh Thomas dari Aquino “Ia adalah penyebab pertama,Dia sendiri tidak ada
penyebabnya”bahwa Dia ada dengan sendirinya terirat dari kesaksian-Nya “Aku
adalah Aku (Keluaran 3:14).

3. Kebesaran yang tak terhingga


Allah tidak terbatas dengan ukuran tempat.Ia tidak dibatasi atau disekat oleh
tempat,sebaliknya segala tempat yang bersifat terbatas bergantung pada-
Nya,sesungguhnya Allah melebihi tempat.(kejadian 21;33)

4. Kekekalan
Allah juga tidak terbatas dalam ukuran waktu,Allah tidak memiliki awal atau
akhir,Ia bebas dari keterbatasan kurun waktu,Ialah pencipta waktu(Ibrani 1:2).

2.Sifat-sifat Allah

Sifat-sifat Allah berbeda dengan zat atau hakikat Allah,merupakan sifat0sifat yang
terdapat di dalam zat dan merupakan perian yang analistis dan lebih terinci dari zat Allah
tersebut.sifat-sifat Allah terbagi menjadi dua yaitu:

a. Sifat-sifat nonmoral
b. Sifat-sifat moral

1. Sifat –sifat nonmoral


Merupakan sifat-sifat Allah yang tidak melibatkan hal-hal moral,seperti
a. Mahahadir
b. Mahatau
c. Mahakuasa
d. Tidak berubah
2. Sifat-sifat moral
Merupakan sifat-sifat yang mengandung unsur-unsur moral dalam hakikat Ilahi,seperti
a. Kekudusan
b. Kebenaran dan keadilan
c. Kebaikan
d. Kebenaran

3. Sifat dasar Allah


a. Keesaan Allah
Keesaan Allah berarti bahwa hanya ada satu Allah saja dan bahwa sifat-dasar
atau watak Allah tidak dapat dipisah-pisahkan atau dibagi. Bahwa Allah itu esa
adanya merupakan kebenaran sejati Perjanjian Lama (Ulangan 4:35, 39; IRaja-
Raja 8:60; Yesaya 45:5- 6). Kebenaran yang sama juga sering diajarkan dalam
Perjanjian Baru (Markus 12:29-32; Yohanes 17:3; I Korintus 8:4-6; I Timotius 2:5).
Akan tetapi, Allah itu bukan saja esa, Dia adalah satu-satunya Allah; oleh karena
itu Allah unik adanya (Keluaran 15:11; Zakharia 14:9). Hanya ada satu saja oknum
yang tak terbatas dan sempuma Memikirkan dua atau lebih oknum yang tidak
terbatas tidaklah masuk akal dan tidak dapat dibayangkan. Bahwa sifat-dasar
Allah tidak dapat dipisah-pisahkan atau dibagi diberitahukan oleh Ulangan 6:4,
"Dengarlah, hai orang Isracl: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!" (bandingkan
dengan Markus 12:29; Yakobus 2:19). Allah tidak terdiri atas bagian-bagian
tertentu atau dapat diuraikan menjadi bagian-bagian tertentu. Allah itu
sederhana; menurut angka Ia hanya satu, bebas dari segala bentuk paduan;
manusia merupakan suatu paduan karena manusia memiliki bagian yang
jasmaniah dan bagian yang rohaniah. Tetapi Allah itu roh adanya schingga tak
dapat diurai seperti itu.

b. keTritunggallan Allah
Ajaran Trinitas atau Tritunggallan Allah bukanlah suatu kebenaran yang
diperoleh melalui akal budi atau yang dikenal istilah teologi natural,tetapi suatu
kebenaran yang dapat diketahui melalui penyataan atau Wahyu.Akal manusia
mungkin dapat menuntun kepada kita keesaan Allah, tetapi ajaran tentang
trinitas langsuna berasal dari penyataan yang khusus. Sekalipun istilah "'trinitas"
ada dalam Alkitab, tetapi istilah ini dipakai sejak awal di dalan gereja. Bentuk
Yunaninya, trias, nampaknya pertama kali dipakai oleh Teofilus dari Antiokhia
(wafat tahun 181 M), sedangkan ben- tuk Latinnya, trinitas, pertama kali dipakai
oleh Tertulianus (wafat t tahun 220 M). Dalam teologi Kristen, istilah "trinitas"
atau tritunggal berarti bahwa ada tiga oknum kekal dalam hakikat ilahi yang satu
itu, yang masing-masing dikenal sebagai Allah Bapa Allah Anak, dan Allah Roh
Kudus. Tiga oknum ini dapat dikatakan sebagai tiga kepribadian Allah. Kita
menyembah Allah tritunggal. Syahadat Athanasius mengungkapkan keyakinan
akan tri- tunggal ini sebagai berikut, "Kita menyembah satu Allah dalam ke
Tritunggalan, dan ke-Tritunggalan dalam keesaan; kita membeda- kan antara tiga
pribadi, tetapi kita tidak memisahkan hakikatnya." Syahadat ini selanjutnya
mengatakan, "Ketiga pribadi ilahi ini sama kekal dan sama kedudukan satu
dengan yang lain, sehingga. ..kita memuja keesaan utuh dalam Trinitas dan
Trinitas dalam keesaan." tidak Ajaran tentang tritunggal ini harus dibedakan dari
pandangan Triteisme dan Sabelianisme. Triteisme tidak dapat menerima keesaan
hakikat Allah dan beranggapan bahwa ada tiga Allah yang berbeda

 Dalam buku yang berjudul Teologi Allah yang ditulis oleh Tony evans dibawah ini akan
dijelaskan dengan menggunakan Kodrat Allah bukan hakikat Allah

1. Kodrat Allah
Kalau kita berbicara tentang kodrat sesuatu,yang kita maksudkan adalah apa yang
benar-benar merupakan bagian integral dari eksistensinya atau adanya.
a. Allah itu Transanden
b. Allah itu roh
c. Allah itu kekal
d. Allah itu tidak berubah
e. Allah itu Tritunggal

2. Sifat-sifat Allah bagian 1


a. Allah itu Mahasmpurna dan Mahamencukupi
b. Allah bertanggung jawab atas ciptaan-Nya
c. Allah itu tidak bergantung pada ciptaan-Nya
3. Sifat-sifat Allah bagian 2
 Sifat utama Allah
Kekudusan merupakan sifat paling utama dari antara sifat-sifat
Allah.Dari antara unsur-unsur kodrat Allah,yang paling utama adala bahwa dia
kudus

 Dalam buku yang berjudul The moody handbook of theology yang ditulis oleh Paul
Enns
 Atribut Allah
Allah adalah roh yang tidak kelihatan,pribadi, dan hidup,dibedakan dari semua roh-
roh yang lain dengan beberapa macam atribut-Nya,
1. secara metafisik Allah ada secara mandiri,kekal, dan tidak berubah
2. secara intelektual Allah adalah mahatau,setia dan bijak
3. secara etis Allah adalah adil,murah hati, dan kasih
4. seara emosi Allah tidak suka pada yang jahat,panjang sabar , dan berbelas kasihan
5. secara eksistensi Allah adalah bebas,autentik dan mahakuasa
6. dari segi rasional Allah adalah keberadaan yang transanden
7. secara universal imanen dalam aktivitas pemeliharaan da imanen bersama umat-
Nya dalam aktivitas umatnya.

A. Atribut Absolut
1. Spiritualitas
2. Ada secara mandiri
3. Tidak berubah
4. Kesatuan
5. Kebenaran
6. Kasih
7. Kebaikan
8. Kekudusan
B. Atribut Relatif
1. Kekekalan
2. Ketidakterbatasan
3. Mahahadir(omnipresence)
4. Mahatau(omnisciece)
5. Kemahakuasaan(omnipotence)
6. Kebenaran
7. Kemuraan
8. anugerah
9. Keadilan

Atribut-atribut Allah
Macam –macam kategori
Teolog kategori Atribut –atribut
Henry C. Non-moral Mahahadir
Thienssen Mahatahu
Vernon D. Tidak berubah
Doerksen
Moral Kekudusan
Kebenaran dan keadilan
Kebaikan dan kemurahan
Kebenaran
Augustus Absolut/Imanen Spiritualitas:Kehidupan,kepribadian
Hopkins Tidak terbatas:mandiri,tidak berubah,kesatuan
Strong Kesempurnaan:benar,kasih,kekudusan
Relatif/transif Sehubungan dengan ruang dan waktu:kekal,tidak berubah
Sehubungan dengan ciptaan:mahahadir,mahatahu
Mahakuasa
Sehubungan dengan keberadaan yang bermoral:kebenaran
kebenaran dan kesetiaan,kemurahan dan kebaikan(kasih
transitif)
Keadilan dan benar(kekudusan transitif)

Willian Tidak dapat Sheed /Hodge:mandiri,kesederhanaan,tidak


G.T Shedd dikomunikasikan terbatas,kekal,tidak berubah
Charles Berkhof :mandiri,tidak berubah,kesatuan,tidak
Hodge terbatas(sempurna,kekal,tidak berubah)
Louis Bavinck :tidak bergantung,mandiri,tidak berubah
Berkhof tidak terbatas:kekal,tidak
Herman berubah(mahahadir)kesatuan(jumlah,kualitas)
Bavinck

Dapat Sheed/Hodge:Hikmat,kemurahan,kekudusan,keadilan,belas
dikomunikasikan kasihan,kebenaran.

Berkhof
:spiritualitas,intelektual,pegetahuan,hikmat,kejujuran,
moral
kebaikan(kasih,anugerah,kemurahan,panjang
sabar)kekudusan,
kebenaran
keadilan remuneratif(datangkan berkat),keadilan
retributuf(datangkan hukuman),
kedaulatan
kedaulatan dalam kehendak
kedaulatan dalam kuasa

Bavinck
Hidup dan roh,spiritualitas,tidak dapat dilihat,sempurna
dalam kesabaran,pengetahuan,mahatahu,hikmat,kejujuran,
Natur etikal
Kebaikan,kenbenaran,kekudusan
Tuhan raja berdaulat
Kehendak,kebebasan,mahakuasa,
Berkat absolut
Kesempurnaan,berkat,kemuliaan

Milliard J. keakraban Spiritualitas,personalitas,hidup,infinitas,konstan


Erickson kebaikan Kemurnian
moral,kekudusan,kebenaran,keadilan,integritas,ketulusan,k
ejujuran,kesetiaan,kasih
Kemurahan,anugerah,belas kasihan,ketekunan
Gordon R. metafisikal Mandiri,kekal,tidak berubah
Lewis intelektual Mahatau,setia,bijaksana
Etikal Kudus,benar,kasih
emosional Tidak suka yang jahat,panjang sabar,belas kasihan
eksistensial Bebas,otentik,mahahadir
Relasional Keberadaan yang transanden,
imanen secara universal dalam aktivitas providensial
imanen dengan umat-Nya dalam aktivitas penebusan

 Dalam buku yang berjudul Ikhtisar Dogmatika yang ditulis oleh D.r. Soedarmo

 Sifat-sifat Allah
Ada yang mengatakan,bahwa kata sifat tidak dapat dipakai oelh karena terlalu
secara manusiawi,dan mengandung isi,bahwa sifat-sifat itu berdampingan yang satu
disamping yang lain.padahal pada Allah segala sifat bertindih tepat oleh karena
segala sifat adalah sempurna.Sifat yang satu tidak membatasi sifat yang lain.
Maka ada yang mengganti kata sifat dengan kata kesempurnaan.Dan memang masih
ada banyak kata-kata lain yang pernh dipakai sebagai pengganti sifat.Akan tetapi
kata-kata lain tadi juga mengandung kekurangan-kekurangan maka kita memakai
kata sifat.
Dalam kitab suci,keesaan Allah ditekankan sangat kuat “Dengarlah hai orang
israel:Tuhan itu Allah kita,Tuhan itu esa!”(Ul.6:4,5; Mrk 12:29).Selain kurios ini
tidak ada lainnya lagi.Kurios di sini kata yang dipakai Yhwh dalam perjanjian
lama,yang dimaksudkan di sini ialah Tuhan perjanjian jadi tampaklah lagi hubungan
antara dengan umat-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sifat-sifat Alah yang termuat dalam keesaan-nya:
1. Kebebasan Allah
2. Allah tidak berubah
3. Allah adalah suci
4. Allah adalah adil dan benar
5. Allah adalah kasih
6. Allah berkuasa
7. Alah adalah mahatau
8. Allah adalah mulia

Anda mungkin juga menyukai