Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena
pertolongan dan campur tangan-Nya saya boleh dapat menulis dan membuat makalah ini
dengan judul Kepribadian Roh Kudus dengan baik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang boleh membimbing saya sehingga
saya boleh dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan untuk para pembaca makalah ini dapat
menyampaikan saran ataupun kritik yang bersifat membangun demi tercapainya makalah
yang lebih baik untuk selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Roh Kudus dikatakan sebagai Allah Ketiga dari Allah Tritunggal Allah Roh Kudus.
Dalam pengertian “Pneuma” yang artinya “nafas” dan dalam bahasa ibrani disebut
“Ruakh” yang berarti “Angin, Udarah, Hawa”. Kata roh diambil dari bahasa Arab
“Ruch” dan dalam bahasa Ibrani “Ruach” dan dalam kata Yunani “Pneuma”.
Kata “Ruach” dan “Pneuma” berarti gerakan udara yang disebabkan oleh angin
karena itu kedua kata ini dapat diterjemahkan dengan “angin” angin sepoi-sepoi, angin
kencang, angin rebut, badai, topan dan lain-lain. Beberapa contoh terdapat dalam kitab
Kejadian 3:8; Keluaran 15:8; Mazmur 55:8, 78:39. Pembahasan diatas tentang asal dan
arti kata “Roh” menyetakan bahwa yang dimaksudkan kitab suci dengan Ruach dan
Pneuma ialah pertama-tama Allah sebagai Allah.
Roh Kudus adalah pribadi dan Dia sederajat dalam kualitas ke-Tuhnan dengan Bapa
maupun Anak, Dia memiliki karakter Ilahi seperti bapa maupun Anak. Sifat-sifat dan
atribut ke-Allahan dari Bapa ataupun anak juga ada pada Roh Kudus yaitu bahwa Dia
Maha Kekal (Efernity) Ibrani 9:14, Dia Maha Tahu (Omni Science), Dia Maha Hadir
(Omni Presence), serta Dia Maha Kuasa (Omni Potence), Yohanes 14:26, Mazmur
139;10. Jelaslah, bahwa semua atribut keAllahan ada kepada Roh Kudus menjadikan
Roh Kudus bukan hanya sebagai oknum atau pribadi Allah. Tetapi dalam segala dimensi
Dia sederajat dan sekualitas dengan Bapa ataupun Anak.
Beberapa bukti berikut sebagai bukti kesederetan Roh Kudus dengan Bapa ataupun
Anak, yaitu nama Roh Kudus disamakan dengan nama Yesus Kristus (Matius 28:19).
Nama Roh Kudus disamakan dengan Bapa dan Anak (2 Korintus 13:13). Ganti-ganti
membuktikan kualitas keAllahan yang sama. Walaupun Roh Kudus bukan pribadi Allah
Bapa dan juga bukan pribadi Allah Anak.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah ini yaitu :
1. Apa definisi dari pneumatelogi atau roh kudus?
2. Apa saja fungsi dan peran Roh Kudus?
3. Apa saja jenis-jenis pekerjaan Roh Kudus?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui defenisi dari pneumatologi atau Roh Kudus.
2. Untuk mengetahui fungsi dan peran dari Roh.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan Roh Kudus.
BAB II
ISI / PEMBAHASAN
Ada banyak kebingungan sekarang ini tentang pelajaran Roh Kudus. Pelajaran tentang
Roh Kudus adalah sukar, tetapi begitu juga dengan pelajaran tentang Allah Bapa dan Yesus
Kristus. Beberapa tahun yang lalu seorang penginjil memberitahukan pada saya bahwa dia
tidak memberitakan, juga tidak mengajarkan berbagai pelajaran tentang Roh Kudus karena
takut akan membingungkan orang. Barangkali hal ini bagian dari masalah akhir tahun enam
puluhan dan awal tahun tujuh puluhan adalah sebagai suatu akibat sikap semacam itu.
4. Roh Kudus menderita karena pengabaian dan luka hati yang hanya dapat digunakan
kepada seorangan oknum.
a. Dia dapat didukan atau disakiti (Efesus 4:31; Yesaya 63:10)
1) Berduka cita (Lupeo), “Membuat sedih; mempengaruhi dengan kesedihan;
menyebabkan duka; menjebloskan kedalam kesedihan; berduka cita; melukai
hati/perasaan” Thayer.
2) Persis seperti seorang anak yang dapat membaut sedih orang tuanya, kita
dapat membuat sedih Roh Kudus.
b. Dia dapat dihujat. (Matius 12:31, 32). Menghujat “Mencerca, caci maki,
menfitnah, mengurangi, berbicara yang merugikan nama baik orang lain.
c. Dia dapat dianggap rendah (Ibrani 10:29). Memandang rendah –
“Memperlakukan dengan hina, dengan hinaan”.
d. Dia dapat didustai dan ditolak (Kisah Rasul-Rasul 5:3; 7:51).
e. Sebuah pendirian belaka atau pengaruh tidak dapat memakai satupun dari sikap-
sikap yang meremehkan ini. Hanya oknum yang dapat diperlakukan seperti itu.
7. Kata-kata penyimpulan
a. Roh Kudus adalah oknum yang dijelaskan dalam Alkitab sebagai “Dia” (“He” –
Bahasa Inggris untuk benda/binatang). Dia adalah oknum (mahluk) ilahi. Dia
bukanlah semata-mata pengaruh aneh yang misterius atas kekuatan yang tidak
beroknum.
b. Orang-orang Kristen berjalan dalam persekutuan dan hubungan yang erat dengan
Roh Kudus (2 Korintus 13:14; Filipi 2:1).
KATA-KATA
ALKITAB
A. Kesimpulan
Roh Kudus adalah Allah ketiga dari Allah Tritunggal. Roh Kudus adalah Roh yang
akan diutus oleh Yesus Kristus ketika Dia pergi kepada Bapa. Roh Kudus yang akan
melanjutkan pekerjaan atau karya Yesus dibumi. Dalam ayat 7 pembahasan nast ini
Yesus mengatakan adalah lebih berguna jika Aku pergi karena jika Aku akan mengutus
Dia (Roh Kudus) kepadamu. Dalam Yohanes 16:13-14 dalam bagian ini menceritakan
karya Roh Kudus yang besar ketika Dia menjadi utusan dari Kristus itu sendiri. “tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh kebenaran Ia akan memimpin kamu kedalam seluruh
kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri tetapi segala sesuati yang
didengarNya itulah yang akan dikatakannya dan sesuatu yang didengarNya itulah yang
akan dikatakannya dan ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia
memberitakan kepadamu yang diterimanya dari padaku.
Dalam Yohanes 15:26, Tuhan menyatakan “Ia akan bersaksi tentang. Aku Roh
Kudus akan memimpin orang-orang percaya untuk selalu berada dan menuju kebenaran
yang sejati yakni Allah sendiri dalam Kristus Yesus. Roh Kudus memberitakan oleh
Yesus. Dalam tugasnya Dia akan selalu mengingatkan akan kebenaran yang telah
diajarkan oleh Yesus hingga sekarang.
Banyaknya denominasi gereja yang berkembang sekarang terkadang membuat
perbedaan antara individu maupun dari organisasi gereja tersebut. Tapi firman Tuhan
dari dulu sampai sekarang tetap sama, yaitu adanya kesatuan yang harmonis sebagai
tubuh Kristus. Roh Kudus adalah oknum yang memampukan orang percaya untuk
melakukan kesatuan dan menjadi kehidupan kerohanian lebih berkualitas. Dalam
perkembangannya sekarang banyaknya gereja-gereja kharismatik membuat karunia-
karunia Roh. Terlebih karunia berbahasa Roh sebagai ukuran kerohanian seseprang
seperti orang yang berbhasa roh dalam bahasanya dalam ibadah hanya sebatas
ukuranemosi saja dan tidak dapat diukur kebenarannya. Hanya kehidupan secara nyata
seseorang yang dapat dijadikan ukuran untuk dapat dikategorikan dipenuhi Roh Kudus
atau tidak.