SENI TARI
Disusun oleh:
NIM : 148620618126
KELAS : 5 B
UNIMUDA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
Semoga makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah di mengerti dan
dapat di pahami isi dari makalah tersebut. Saya minta maaf bila ada kesalahan
kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................. 3
C. Tari Kreasi............................................................................. 8
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................... 11
iii
BAB V PENUTUP................................................................................... 36
A. Kesimpulan........................................................................... 36
B. Saran ..................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan
berbagi cara dan media seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai
budaya Nusantara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang
hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi
segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan,
aspek budaya tidak di bahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni.
1
2
sistem pendidikan nasional telah di tetapkan visi, misi dan strategi pembangunan
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
kedewasaan. Tari juga bukanlah bahasa verbal yang dapat secara langsung dikaji.
Tetapi merupakan simbol simbol yang dikemas secara apik yakni melalui bahasa
geraknya. Oleh karena itu dalam hal ini, siswa dituntut tidak hanya terampil
menari saja, tetapi lebih dalam cara berfikir dan bersikap supaya akhirnya dapat
kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan dan mampu memciptakan sesuatu yang
B. RumusanMasalah
Adapun yang akan dibahas serta menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut:
5. Bagaimanamemahamipengalamansenitari-drama anak?
3
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang ingin dicapai penulis dalam makalah ini adalah:
Dasar.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Drama di SD
2. Bagi Guru
BAB II
LANDASAN TEORI
Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan
mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan,
Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai
budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk
Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan
spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting
hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai
budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya
4
5
daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di
tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu
zaman.
Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam
prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-
Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh
Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak
daerah Nusantara
Tari tunggal adalah tari yang disajikan dan dibawakan oleh satu orang
Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari
lawan jenis.
Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana
Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan
ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang
Tari Upacara
Upacara keagamaan
contoh : Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, Gambuh, dan lain-
lain (bali). Ngalase (Jawa Barat), Senyang (Jawa Timur), dan Seblang
(Kalimantan) Tari Mon dan Tari Tewadan (Papua) Tari Reko Tenda
7
(plores) Tari Ma'gellu, Tari Pa'gellu, Tari Bissu, dan Tari Bataran
(Sulawesi).
dengan tari Sisingan (Subang) dari Tari Jaranan Buto (Blitar) Upacara
(Sulawesi Timur).
Tari Pergaulan
yang pada saat ini ikut menari pada tari pergaulan ini. Kita dapat
Tari Traisional
sejarah yang cukup lama dan selalu pola kepada kaidah-kaidah tradisi
Tari rakyat (tari tradisi rakyat) yaitu tarian yang lahir atau berasal
masyarakat.
Tari klasik (Tari Tradisi Klasik) adalah tarian yang bernilai artistik
tinggi dan mempunyai standar atau norma yan cukup kuat sehingga
C. Tari Kreasi
Tari Kreasi merupakan tari yang timbul karena adanya keinginan untuk
1. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada.
ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak
banyak berubah
bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah
Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang
Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap
maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan
musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis
5. Tari Kontemporer
khusus untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pembelajaran seni tari di sekolah dasar, kaitanya dengan kurikulum K13, dan
pada sisi lain orentasi materi yang terkait pada bidang garapan, yaitu karakteristik
siswa, aspek itu tentu mengarah pada aspek budaya lokal dan nilai-nili ke-
Nusantara-annya. Bahkan pada intinya ada akar-akar budaya etnik yang bertolak
pada spiritualitas, karena sumber seni tari berkembang di berbagai wilayah etnik
bersumber dari tradisi ritual masyarakatnya. Sebagai bahan ajar dianggap oleh
berimajinasi memang bukan milik seniman, tetapi juga milik guru dalam
Konstruksi kurikulum k13 bidang Seni budaya (dalam kaitan ini lebih
dipokuskan pada seni tari) berakar dari kenyatan tersebut di atas, tetapi dalam
dengan mudah untuk diangkat menjadi materi bahan ajar. Bahkan inti
pembelajaran seni budaya bermuara pada pembentukan nilai dalam diri peserta
didiknya, yaitu hakekat manusia yang memahami aspek ’keindahan.’, hal ini
kreasi, dan berinovasi untuk membawa proses berkesenian mencapai pada tingkat
11
12
Jika benar-benar mencermati aspek tersebut di atas, yaitu sisi materi bahan
ajar dan tujuan hasil belajar. Satu paket ini merupakan kenyataanya proses
digali dari moral budaya atau akar dari masyarakatnya. Sebuah strategi institusi
terkait dengan pola ”konservasi” (pelestarian) yang terus diberdayakan pada setiap
guru seni. Tetapi di sisi lain ditekankan, bahwa dasar kompetensi hasil belajar
ditekankan pada produksi, yaitu hasil unjuk kerja siswa. Pembentukan budaya
masyarakat tidak dapat direduksi dalam sebuah kelas yang dibatasi oleh jam tatap
muka dan dicermati hasil akhir, bahkan menjelajahan tematik untuk kegiatan
diri) artinya sadar akan tubuhnya yang memiliki ukuran tinggi, lebar, dan
dan dengan cara apa tubuh itu digerakan. Tujuannya siswa tidak merasa
asing terhadap anggota tubuhnya, seperti kaki, tangan, kepala, dan sistem
pengalaman tari adalah menjadi siswa sadar tentang cara mengenal dan
pada tingkat yang paling awal adalah kemampuan mengimitasi pola gerakan
13
dari orang lain adalah penting. Karena dari pada itu akan ditarik secara
prospektif ke arah transendental, yaitu hidup. Karena hakekat hidup itu adalah
’gerak.’ Pencapaian hal ini sangat sukar agar mampu membangkitkan empati
siswa, bahwa dalam kehidupan ini ada anugrah Tuhan yang menjadi
kenikmatan hidup, oleh karena itu kesadaran tentang tumbuhnya rasa syukur
2. Seni Tari sebagai Media Pembentukan Tubuh (Forming Body); Seni tari
menengadah serta beberapa cara berdiri tertentu akan dapat dikontrol dan
yang hidup di dunia ini akan mengalami perumbuhan, dari kecil, dewasa, tua,
dan mati. Pola pertumbuhan ini adalah bersifat ’pasti.’ Oleh karena itu
lebar, dan atau bertambah berat, bahkan pada kesadaran akan perubahan yang
bermasyarakat.
Pada prakteknya, arahan isi pengajaran seni tari lebih ditekankan pada
merespon lagu, jadi tari’gerak dan laku.’. Kemudian meningkat pada kepekaan
pada ritme musikal yang sederhana, kemampuan ritmikal. Masa pra sekolah
mengenal tentang struktur (tata urutan gerak) sederhana. Hal ini didasarkan pada
Kanak (ada yang mengajukan beberapa point). Dasar yang telah ditumbuhkan dari
terus ditumbuhkan pada jenjang usia sekolah (SD), pengalaman yang diharapkan
1. Menunjukan pemahaman positif tentang diri dan percaya diri. Ini hasil dari
sekitar. Ini hasil dari pembentukan nilai-nilai sosial untuk menyadari tentang
kehidupan itu adalah proses. Jenis tari etnik daerah di Indonesia menunjukan
sebuah proses untuk mencapai sebuah, yaitu tentang kejahatan akan berakhir
namun juga sebagai media komunikasi dengan roh dan alam semesta,
5. Terbiasa hidup sehat, ini adalah nilai yang mengarah pada penghargaan
tentang hidup, sehingga hidup itu adalah memiliki arti penting. Tari etnik di
Bahwa hidup ini akan dihadapakan pada sejumlah pekerjaan. Semua jenis tari
etnik di Indonesia diperoleh dari hasil kedisiplinan dan kerja keras, karena di
Pada jenjang pendidikan dasar (SD) yang umumnya dibagi menjadi dua; 1)
menangkap pola irama. 2) siswa klas tinggi (2-3) yang menekanakan pada
kemampuan gerak konstrukif bertema, bermain peran. Pola gerak yang bersumber
dari tari etnik sangat potensial materi bahan ajar, di samping melanjutkan
membina intraksi sosial pada diri setiap individu siswa. Jenjang pendidikan tinggi
karya tari adalah menjadi tekanan utama. Artinya pendidikan seni membawa
siswa pada kesadaran mengekspresikan berbagai realitas yang dialami dan atau
Dalam pada itu kompetensi pendidikan seni tari dapat dikemukakan sebagai
dengan pengembangan gerak, baik sebagai alat berekspresi ataupun sebagai alat
muatan teknis, artistik, dan nilai budaya se tempat, 3) penyadaran tentang tubuh
Para pengajar yang tidak paham tentang pendidikan seni, hasil belajar hanya
publik. Titapi jika guru mampu mencerna lebih mendalam tentang fungsi
pendidikan seni tari. Tentunya tidak demikian, belajar menari ada yang tidak
mendorong siswa tampil di depan publik. Mereka dapat saja menari untuk
memahami aspek kehidupan ini lebih jeli, lebih kritis, lebih mendalam. Langkah
manusia.
melakukan penelaahan yang lebih mendalam, sehingga para guru seni budaya
tidak terperosok pada pengajaran yang rancu. Sehingga tidak tampak perbedaan
yang nyata bagaimana hasil pengajaran pada kelas intra dan kelas ekstra, atau pun
hasil pengajaran di sanggar tari. Oleh karena itu memasukan dalam tema-tema dan
ketrampilan guru kelas. Pada posisi seperti ini, guru kelas di sekolah dasar dalam
pembelajaran seni (tari) tidak sama sekali diarahkan untuk mencapai ketrampilan
mampu membentuk siswa menjadi pribdi yang memiliki karakteristik positif dan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam kurikulum PGSD 1995 seni merupakan media ekspresi kreatif dan
aspiratif yang dapat diwujudkan melalui garis, warna, bidang dan tekstur untuk
seni rupa, gerak dan peran untuk seni tari drama, serta suara dan bunyi untuk seni
seni, kreativitas, kognisi, serta kepekaan indrawi dan emosi serta memelihara
secara lahir maupun batin, jasmani maupun pribadi, berbudi luhur sesuai dengan
lingkungan dan konteks sossial budaya Indonesia. Oleh karena itu “pendidikan
antara pokok bahasan yang tercakup di dalamnya (inter bidang studi), maupun
dengan bidang studi lainnya (antar bidang studi). Demikian pula pendidikan seni
tari-drama pelaksanaannya dapatdipadukan dengan seni rupa dan seni musik (inter
bidang studi) dan dengan IPA, Bahasa, Matematika, Olah raga dan Kesehatan
serta yang lain (antar bidang studi). Dalam pelaksanaanya pembelajaran terpadu
tersebut sangat terlihat bahwa konsep pendidikan melalui seni sangat mudah
untuk diterapkan. Bahkan melalui seni seluruh potensi siswa SD akan dapat
18
19
perkembangan maksimal dari rohani dan jasmani anak. Untuk mencapainya salah
satu alat/media yang dapat dimanfaatkan adalah seni tari-drama. Seni tari-drama
hadir dalam kurikulum Sekolah Dasar sebagai bidang studi yang menyajikan
Pengalaman ini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan yang ada dalam lingkup
menghayati seperti halnya apresiator seni meghayati seni yang dihadapi. Jadi apa
yang dilaksanakan oleh siswa Sekolah Dasar sama wataknya dengan kegiatan seni
yang nyata-nyata sebagai kegiatan yang dapat menjadi wadah peluang ekspresi
dan kreativitas.
dengan norma-norma yang harus diikuti secara ketat. Latihan demi latihan
yang dapat dibanggakan. Gerakan demi gerakan dapat dilakukan dengan tepat
tanpa salah. Hal ini dapat kita lihat pada masyarakat di pulau Bali antara
orang tua). Dalam system ini orang tua yang memiliki keterampilan menari
anak-anak di Bali waktu itu bisa menari dengan baik. Seiring berkembangnya
20
zaman, tradisi tersebut di Bali mulai luntur, namun tetap masih ada keluarga
dihasilkan seniman-seniman tari hasil swasta, seperti ISI, SMKI, dan IKJ.
menjadi seni mantari yang dapat melakukan gerak-gerak tari dengan mahir.
penari atau seniman tari, namun semata-mata untuk perkembangan mental, fisik
dan perasaan estetika . Secara khusus fungsi pendidikan seni tari drama di SD
penari topeng, atau penari-penari lain yang terkenal. Walaupun ada di antara anak-
anak SD yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan
Anak
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilihat antara lain untuk
sadar diri, membina imajinasi kreatif dan memberi sumbangan ke arah pemecahan
masalah.
caranya sendiri. Ada yang dengan tangan terlentang digerakkan naik turun,
kegiatan ini telah melibatkan proses mental yaitu visualisasi hasil pengamatan
Melalui kegiatan seni tari-drama keunikan anak akan terbina. Karenanya anak
dapat mengenali dirinya sendiri dengan baik. Dengan demikian self anak akan
suatu kegiatan artistik/estetik, misal dalam diskusi kecil antar teman tentang
dirasakan lebih baik, akan selalu dilakukan. Proses ini menjadi dasar untuk
ke “aku”nya masih besar, maka pada kelas tinggi hal tersebut makin hari
Imajinasi kreaatif itu sangat vital bagi anak SD. Oleh karena itu setiap usaha
usaha yang sangat baik. Contohnya seorang anak SD akan selalu berkhayal
bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga dalam
secara kreatif dan sensitif. Jika siswa SD bermain, aktivitas mereka juga
24
melibatkan pikiran. Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang mereka
juga berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti apa yang mereka
Kepribadian
serta mendorong anak agar selalu berbuat positif. Hal-hal tersebut dapat
contoh ada siswa anak SD yang takut jika melakukan gerak. Halini perlu
disiasati guru, agar siswa tersebut tidak menjadi lebih takut, misalnya akibat
Perkembangan estetik dapat dibina melalui kegiatan seni seni tari-drama yang
berupa penghayatan, apresiasi, ekspresi dan kreasi. Melalui seni tari-drama anak
akan terlatih, penghayatan menjadi kuat dan keputusan visual akan berkembang
menjadi peka kritis. Cara melatih pancaindra dan seluruh anggota tubuh harus
berikut ini:
kesadaran estetik dan keputusan kritis. Orang yang telah berkembang perasaan
keputusan terhadap apa yang dilihatnya. Untuk itu perlu diberikan kesempatan
lain.
berekspresi.
26
Daya kreatif tetap terpendam di dalam diri tiap anak kalau tidak ditolong
pemunculannya. Daya kreatif berbeda dengan bakat dalam seni. Seni disajikan
bagi semua anak. Baik yang mempunyai bakat maupun tidak. Tujuan pendidikan
bagi anak didik. Sebaiknya keinginan anak untuk mengetahui kehidupan, akan
pengalamannnya yaitu pengalaman dalam hal bahan, alat-alat dan dalam hal
secara baik, seperti kerja sama, tanggung jawab, percaya diri sendiri dan inisiatif.
Untuk maksud itu pendidikan seni tari-drama perlu direncanakan dalam kegiatan-
serius, sehingga terbuka horizon baru bagi hobi, bagi pekerjaan sampingan dan
minat murid perlu diketahui lebih banyak tentang aspek anak. Hal ini bisa didapat
lewat perhatian yang diberikan, antara lain : lewat pekerjaan yang dikerjakan, cara
keamanan, segalanya masih asing, sehingga perlu mencari teman, akan tetapi
ke “aku” anya masih tinggi. Guru harus bisa menghadapi anak dengan
mengakibatkan fakta dan fantasi sering campur aduk, peka dan mudah, gugup
28
sejenisnya, dan sangat berminat pada permainan atau kegiatan seni secara
berkelompok.
Dalam hal ini guru harus berhati-hati supaya murid-murid tidak mengalami
terima.
29
Siswa SD kelas 5 pada umumnya ingin mengetahui diri sendiri dan dunia
sering bersifat ideal, mudah putus asa dan terangsang marah atau
awal. Dalam hal ini guru perlu bekerja sama dengan orang tua untuk
selera yang unik, kesadaran jabatan yang baik, kesehatan serta proses-proses
sosial lainnya.
Pada tahap-tahap tertentu anak akan terus maju ke arah pertumbuhan fisis,
mental, dan estetis. Pada umumnya bergantung pada umur dan minat masing-
masing anak pada pengalaman seni yang berbeda-beda. Akan tetapi kenyataan
hubungan dengan pengalaman seni. Akan tetapi bergerak sambil bersuara dengan
pengalaman seni. Jadi tidaklah benar, apabila pertumbuhan mental dan estetis
Guru sekolah dasar harus bisa mencari cara dan sikap tertentu demi kemajuan
siswa Sekolah Dasar dalam periode yang berbeda satu dengan yang lainnya itu.
Terutama gurulah yang akan terlibat dengan pengalaman seni tari-drama tiap
Sekolah Dasar. Beberapa pengalaman seni tari drama anak yang memunculkan
Sikap menjelajah adalah ingin tahu atau ingin mencoba. Sebelum anak
akan menemukan sesuatu/ kemungkinan bahan baru. Misalnya anak diberi plastik,
karet, atau bahan lain yang belum dikenalnya. Pertama kali mungkin anak tersebut
kreatif, sehingga anak tahu bahwa plastik bisa disobek dan karet bisa digerakkan
dengan lentur. Demikian pula jika diberi motivasi untuk mencipta gerak
maka pertama kali pasti akan bermunculan gerak-gerak lucu yang erbeda satu
dengan yang lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan anak bergerak sambil
mental fisis, emosional, dan estetis. Di dalam pengalaman seni mereka akan
terhadap gerak atau irama inilah yang sangat berarti bagi perkembangan estetis
anak.
irama lagu. Pada waktu menjelajahi gerak, anak akan menemukan image
(bayangan) dalam gerakannya. Khayalan anak akan terus berkembang dalam batas
Perkembangan rasa dan idea untuk berkhayal ini terus berlangsung, sampai anak
amat terlibat pada fakta pengalamannya. Dalam hal ini guru dapat memusatkan
perhatian pada bagian-bagian kecil, teknik dan prosedur dalam seluruh kegiatan
bayangan ini makin meningkat menjadi lebih lengkap, namun tidak perlu lebih
nyata.
seni dalam pendidikan. Perkembangan imajinasi kreatif yang bebas jauh lebih
penting dari pada hanya sanggup meniru gerak sesuatu yang bisa dikenal, meniru
merupakan dunia imajinasinya. Ia juga akan bekerja tanpa melihat kesadaran diri
seperti seniman matang. Di sinilah guru harus berhati-hati, agar anak berkembang
dalam patranya sendiri, sebagai seorang yang ekspresif dan bukan seorang
perekam fakta-fakta visual. Karena hal inilah yang justru akan terikat erat dengan
Suatu saat akan demikian terlibat dengan fakta. Ia menjadi kritis terhadap
gerak atau tari yang ia ciptakan. Ia ingin membuat gerak sesuai dengan kenyataan,
serta menjadi tidak sabar karena tak dapat menggunakan semua fakta yang telah ia
temukan di dalam pengalaman seninya. Mereka sering menjadi kecewa dan kacau
faktual tentang bagaimana bentuk dan perkiraan watak raksasa. Atau ingin
mengungkapkan gerak harimau tentu ada keinginan untuk melihat harimau secra
sesungguhnya bukan hanya dari gambar saja. Guru harus bisa membimbing anak
untuk menilai segi kualitas rasa, bukan isi faktualnya. Mereka bebas berekspresi
Kegiatan belajar akan lebih efektif jika anak mengekspresikan idea dan rasa
yang sempurna lebih dari bagian yang terpisah-pisah. Pengalaman seni merupakan
pengalaman menyeluruh yang menjadi tak berarti jika diambil secara terpisah.
Sebagai contoh, guru bisa menganalisa gerak lemah dengan irama lembut,
kemudian gerak tegang dengan irama cepat dan keras. Akan tetapi guru akan
merupakan jalan yang terbaik untuk mengenal anak. Misalnya pada waktu anak
ragu, sifat agresif, dan sebagainya. Sehingga guru akan mengetahui bagaimana
Tari-Drama di SD
anak tingkat Sekolah Dasar adalah guru yang bersikap sebagai seorang teman.
kondisi memberi dan menerima yang sehat dan mendorong sikap berbagi-bagi
banyak hal dalam pengalaman mengajarnya dan menjadikan setiap saat menarik,
merangsang keinganan anak untuk belajar, dan tidak membosankan bagi anak-
anak. Jika perlu, guru harus mengkhayalkan sesuatu yang lebih baik, lebih
menarik atau lebih memuaskan. Guru yang matang secara emosial dan
pengalaman. Penampilan guru yang kreatif dapat dilihat jelas pada minatnya
dilakukan murid dan mendorong mereka agar selalu antusias terhadap kegiatan-
kegiatan yang dilakukan. Guru yang menyadari kualitas seni dan segala sesuatu,
34
akan membawa ke dalam kelas benda-benda yang secara visual akan memberikan
rangsangan kepada anak. Guru juga akan membawa objek bentuk, warna dan
teksturnya yang telah menyatu dengan dirinya dan yang ingin dibagikan kepada
siswanya. Guru dapat membangun suasana yang merangsang kualitas seni melalui
Semangat guru tidak boleh kendor karena peralatan dan bahan tidak terpenuhi
dapat menjadi bahan seni. Dalam kegitan seni guru mempunyai sumber-sumber
sekolah, masyarakat, buku petunjuk, dan kekayaan bahan-bahan visual yang bisa
diperoleh dalam buku, majalah terkenal, dan benda-benda cetakan. Guru harus
berhati-hati menangani ruang yang penuh dengan anak-anak yang sedang sibuk
dengan pengalaman studionya. Tidak boleh ada kata-kata dari guru, yang nantinya
akan menjadikan siswa SD rendah diri, menjadi tidak percaya diri lagi, atau takut
melakukan suatu gerakan tari. Di belakang setiap kegiatan seni tari-drama yang
berhasil, terletak perencanaan yang dilakukan dengan hati-hati oleh guru. Dalam
hal ini yang diperlukan adalah adanya kerja sama antara guru dengan siswa, guru
yang satu dengan guru lain, guru dengan pengurus, atau bahkan orang tua siswa.
Guru juga harus mengetahui bahwa kelas harus disiapkan sebelumnya sehingga
ruangan dan peralatan yang bisa memenuhi kebutuhan siswa tidak harus dicari
ketika pelajaran mulai berlangsung. Akan tetapi kadang-kadang siswa juga perlu
pemilihan dan pertimbangan yang matang sangat diperlukan oleh guru dalam
melaksanakan pengalaman seni. Jika tidak maka guru akan tenggelam dalam
akan jemudalam melaksanakan suatu kegiatan seni tari-drama. Untuk itu maka
Guru perlu mengenal kehidupan siswa yang nyata dan yang khayal, yang
nyanyian, dan menguatkannya. Guru kelas adalah orang di sekolah yang paling
untuk mengamati anak dalam berbagai situasi dan mengenal anak secara akrab,
guru. Hal tersebut merupakan proses yang akan terus menerus terjadi, dan dengan
demikian memerlukan koordinasi dari usaha guru, orang tua, dan masyarakat
Membimbing anak dalam kegiatan seni meliputi kesadaran terhadap situasi belajar
ditekankan sebelumnya, dan dengan demikian sebaiknya dan bila mungkin guru
tangan orang tua dan guru. Membimbing potensi ekspresi anak merupakan proses
terus menerus dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Sejak lahir hampir semua
terhadap kehidupan melalui banyak cara. Bermain bebas dengan imajinasi yang
kreatif adalah dasar dari segala kegiatan oleh seni. Maka dari itu sangat perlu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak
Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan
hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir
yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu,
beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat
dan aspiratif yang dapat diwujudkan melalui garis, warna, bidang dan
tekstur untuk seni rupa,gerak dan peran untuk seni tari drama, serta
suara dan bunyi untuk seni musik, dalam tata susunan yang artistik dan
estetis.
seni, sebagai suatu kegiatan yang ada dalam lingkup kesadaran artistik.
36
37
sekolah dasar adalah guru yang bersikap sebagai seorang teman, guru
yang kreatif dan sensitif (peka), sertaguru yang matang secara emosial
dan intelektualnya.
B. Saran
untuk:
seni tari-drama, memahami anak SD, serta profil guru merupakan hal yang
pendidik dan guru, hendaknya menjadi figur yang kreatif dan sensitif
(peka), serta guru yang matang secara emosial dan intelektualnya sehingga
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kamusjenius.com/2015/06/pengertian-seni-tari-jenis-dan-macam.html
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Unsur-Konsep-Jenis-Jenis-
Seni-Tari-Adalah.html
http://sahabatnesia.com/tari-gambyong-jawa-tengah/
http://sanggarsatriabima.blogspot.co.id/2011/01/deskripsi-seni-tari.html
http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/10/unsur-unsur-seni-tari.html
http://www.kamusjenius.com/2015/06/pengertian-seni-tari-jenis-dan-macam.html
http://solikhulniam.blogspot.co.id/2014/01/pembelajaran-seni-tari-di-sekolah-
dasar.html
http://sahabatnesia.com/tari-merak-jawa-barat/