Anda di halaman 1dari 4

Ornamen-ornamen dalam motif batik

1. Ornamen meru
Meru adalah bentuk gambaran gunung dilihat dari samping, kadang-kadang digambarkan rangkaian
dari tiga gunung yang tengah sebagai gunung puncak. Dalam kebudayaan jawa hindu,meru untuk
menggambarkan puncak gunung yang tinggi, tempat bersemayam para dewa, pada seni motif atau
pola batik, meru untuk menyimbolkan unsur tanah atau “bumi” untuk menggambarkan proses hidup
tumbuh diatas tanah, proses hidup tumbuh ini disebut “semi” (jawa) dan hal yang menggambarkan
semi ini disebut “semen”.

2. Ornamen pohon hayat


Pohon hayat didalam seni kebudayaan Indonesia berupa suatu bentuk pohon khayalan yang bersifat
perkasa dan sakti, lambing dari “kehidupan”, pohon hayat khayalan digambarkan dengan bentuk
lengkap, batang, dahan, kuncup dan daun, berakar tunjang atau sobrah, dalam motif batik terjadi
penurunan timbale-menimbal secara tradisi, terjadilah perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk
ornament.

3. Ornamen tumbuhan
Ornamen tumbuahan digambarkan secara nyata dari salah satu bagian, misalnya bunga, sekelompok
daun atau kuncup, atau rangkaian dari daun dan bunga, belakangan tumbuhan digambarkan secara
lengkap dan realis, seperti misalnya pada kain batik buketan dari Pantai Utara Jawa. Pada motif batik
klasik ornamen tumbuhan memegang peranan penting, baik sebagai ornamen pokok maupun
sebagai ornament pengisi.
4. Ornamen garuda
Garuda adalah suatu makhluk khayalan atau mitos, suatu bentuk yang perkasa dan sakti, kadang-
kadang digambarkan dengean bentuk badannya seperti manusia, kepalanya seperti burung raksasa
dan bersayap, didalam motif batik, ornamen garuda digambarkan sebagai bentuk nyata dari burung
garuda. Ornamen garuda digambarkan dengan beberapa macam bentuk, antara lain:
a. Bentuk dengan dua sayap dan lengkap dengan ekor .
b. Bentuk garuda disusun dengan dua sayap, bentuk semacam ini disebut “mirong”.
c. Garuda digambarkan dengan satu sayap.

5. Ornamen burung
Bentuk ornamen burung didalam motif batik terdapat tiga macam, yaitu:
a. Burung tipe merak, yaitu pada kepala terdapat jengger, sayapnya seperti sayap garuda, bentuk
terbuka, ekor dan sayap tidak menggelombang.
b. Ornamen burung tipe burung phoenix, digambarkan dengan bulu panjang dan bergelombang,
yaitu pada sayap dan ekor.
c. Ornamen burung tipe aneh atau khayalan, tipe ini terdapat diberbagai tempat daerah
pembatikan di Indonesia, bentuk aneh ini antara lain kepala berjengger dan berbalung,
berkepala naga, berkepala dua, berkepala burung, badan burung berbentuk lingkaran.

6. Ornamen bangunan
Yang dimaksud dengan ornamen bangunan ialah bentuk yang menggambarkan semacam rumah,
terdiri dari lantai atau dasar dan atap.

7. Ornamen lidah api


Lidah api dalam seni batik atau dalam motif batik digambarkan dengan dua macam bentuk:
a. Sebagai deretan nyala api, dipakai sebagai hiasan pinggir atau batas antara bidang bermotif dan
bidang tidak bermotif.
b. Bentuk yang lain berupa deretan ujung lidah api membentuk seperti blumbangan memanjang.
Bentuk ini terdapat pada motif semen sebagai ornamen pokok dalam suatu motif. Didalam
paham Indonesia kuna, api melambangkan kekuatan sakti, yang dapat mempengaruhi mata
manusia. Pada pengertian 4 unsur hidup (bumi, geni, banyu, angina).

8. Ornamen binatang
Ragam hias atau ornamen binatang (berkaki empat) terdapat di Indonesia sejak jaman kesaktian,
sebelum zaman indonesia-hindu. Binatang yang sering digambarkan dalam ornamen seni berupa
lembu, kijang, gajah, singa atau harimau. Jadi binatang digambarkan dengan segala keperkasaan dan
kesaktian.
9. Ornamen kupu-kupu
Ragam hias yang bentuknya semacam kupu, biasanya digambarkan penampang dari sebelah atas
punggung pada keadaan terbang. Binatang ini kita kelompokkan sebagai ornamen kupu-kupu.
Ornamen dalam golongan ini terdapat pula bentuk-bentuk yang aneh, seperti daun, dirangkai dalam
tumbuhan, sayapnya mendekati bentuk pohon hayat, badannya seperti susunan daun dan bunga,
sayapnya seperti rangkaian daun.
10. Ornamen Naga
Naga adalah ular besar, mempunyai kekuatan luar biasa dan sakti, ular besar ini
digambarkan dengan bentuk aneh, kepala raksasa memakai mahkota ,kadang-kadang bersayap,
kadang-kadang bersayap dan berkaki, kadang-kadang dua naga disusun simetris sehingga
menyerupai ornament garuda atau bentuk lainnya. Jadi ornamen naga adalah bentuk khayalan,
seperti halnya garuda dan pohon hayat, menurut penyelidikan, ornamen naga sudah ada sebelum
zaman kebudayaan Indonesia-Hindu, dan terdapat di seluruh daerah Indonesia.
Diseluruh motif batik, ornamen naga terutama terdapat pada motif Semen, beberapa
terdapat pda motif yang lain, misalnya “ceplokan” pada motif Parang Rusak, motif ini diberi nama
Parang Rusak Naga. Ornamen naga kita jumpai pada motif-motif Semen yang klasik, penciptaan
motif Semen pada waktu belakangan jarang menggunakan ornamen naga.

Anda mungkin juga menyukai