Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

MAKNA KIASAN LAMBANG DAN MOTTO


GERAKAN PRAMUKA
Dosen Pengampu: Dr. Rokhmaniyah, M.Pd

Disusun Oleh:
1. Nanda Aulia Adesti N. (K7119184/2B)
2. Nanda Febri Anjalika (K7119187/2B)
3. Nanda Galuh Rania (K7119188/2B)
4. Niken Sekar Lintang (K7119192/2B)
5. Nikita ‘Aina Sulha (K7119194/2B)

PROGRAM STUDI S1 PGSD KEBUMEN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
1. Jelaskan pengertian makna Kiasan Dasar Pramuka
Kiasan Dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan
(gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Kiasan Dasar dalam
Gerakan Paramuka diambil dari romantika sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, kiasan ini mengambil hal-hal yang terkait dengan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa lalu maupun perjuangan
pembangunan pada masa sekarang.
Kiasan Dasar digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam
pendidikan kepramukaan. Penggunaannya dimaksudkan untuk
mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan peserta
didik sehingga sehingga akan mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta
didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan. Juga difungsikan untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air karena dilaksanakan berdasarkan sejarah
dan budaya bangsa Indonesia.
Kiasan dasar kepramukaan yaitu gambaran yang mengesankan dan
menyenangkan yang digunakan dalam penyelanggaraan kegiatan
kepramukaan tersebut. Kiasan dasar harus dilaksanakan secara menantang,
menyenangkan, dan menarik namun juga harus memperhatikan kondisi dari
anggota pramuka tersebut. Fungsi dari kiasan dasar yaitu untuk agar peserta
pramuka lebih kreatif dalam hal apapun dan untuk mengembangkan imajinasi
peserta pramuka. Pelaksanaan kiasan dasar ini juga berfungsi untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air karena dilaksanakan berdasarkan sejarah
dan budaya bangsa Indonesia.
Kiasan dasar Gerakan Pramuka sangat terlihat jelas dari pembukaan
anggaran dasar Gerakan Pramuka yang mana setiap penamaan memiliki
makna sejarah perjuangan dan budaya bangsa. Pada pembukaan anggaran
dasar Gerakan Pramuka tersebut tertulis: Bahwa persatuan dan kesatuan
bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil dan spiritual
serta beradab merupakan adicita bangsa Indonesia yang mulai bangkit dan
siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Adicita itu
pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia melakukan Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dalam upaya menggalang persatuan
untuk merebut kemerdekaan dan dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda,
rakyat Indonesia berjuang untuk kemerdekaan nusa dan bangsa Indonesia
yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan ini
merupakan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa gerakan
kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan
bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan
kepanduan nasional Indonesia mempunyai andil yang tidak ternilai dalam
sejarah perjuangan kemerdekaan. Jiwa kesatria yang patriotik telah
mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para
pemuda untuk mewujudkan adicita bangsa Indonesia dalam menegakkan dan
memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-lamanya.
Dari pembukaan tersebut menarik untuk dikaji adalah terbersit empat
kata yang dijelaskan maknanya dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Empat kata tersebut adalah siaga, menggalang, menegakkan dan
memandegani. Empat kata tersebut merupakan penggolongan dari Gerakan
Pramuka yang disesuaikan dengan usia, yaitu siaga, penggalang, penegak, dan
pandega yang mana memiliki makna kiasan sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Kristiadi (2014:56) menjelaskan bahwa setiap kata penting terkait
dengan sejarah dan kebudayaan bangsa bias digunakan sebagai kiasan dasar
dalam pembagian golongan, tingkatan-tingkatan, dan pengelompokan serta
kegiatan kepramukaan.
Sumber kiasan dasar pramuka ada dua yaitu sejarah perjuangan
Indonesia dan budaya bangsa Indonesia. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan
diantaranya:
1. Pramuka usia 7-10 tahun (SIAGA), kiasan dari perjuangan Budi Utomo
untuk mensiagakan rakyat.
2. Pramuka usia 11-15 tahun (PENGGALANG), kiasan dari perjuangan
pemuda untuk menggalang persatuan
3. Pramuka usia 16-20 tahun (PENEGAK), kiasan dari pendirian Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pramuka usia 21-25 tahun (PANDEGA), kiasan dari setelah merdeka kita
mempadegani Indonesia
Berikut contoh kiasan dasar dalam pramuka:
1. Untuk tingkat siaga: hal-hal yang menarik dan fantastis, untuk
mengembangkan imajinasi anggota
2. Untuk tingkat penggalang: hal yang berkaitan dengan kepahlawanan dan
perjuangan, seperti bersikap pantang menyerah.
3. Untuk tingkat penegak: hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan, seperti
aktif di organisasi, ikut melaksanakan kegiatan kerja bakti.
4. Untuk tingkat pandega: hal yang berkaitan dengan simulasi jabatan
kepemimpinan, dengan mengikuti kegiatan pramuka maka secara otomatis
kita akan belajar menjadi pemimpin.

2. Menjelaskan Motto Gerakan Pramuka


Motto adalah semboyan yang diciptakan dalam usaha untuk
memberikan semangat (spirit) kepada anggota dalam visi dan misi lembaga
dalam mencapai sebuah tujuan. Motto Gerakan Pramuka merupakan
semboyan tetap dan tunggal bagi Gerakan Pramuka, yaitu "Satyaku
Kudarmakan Darmaku Kubaktikan".
Arti kata Satyaku Kudarmakan yaitu Satya berarti Janji Pramuka, Ku
berarti Aku serta Darma Artinya Kode Etik Pramuka bagi anggota Gerakan
Pramuka. Arti Kata Darmaku Kubaktikan yaitu Darma berarti Kode Etik
Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka yang isinya ada 2 point bagi
Anggota Golongan Siaga dan ada 10 point bagi Golongan Pramuka
Penggalang, Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa.
Jadi arti dari “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan” adalah
merupakan sebuah janji seorang Pramuka yang harus diamalkan, dihayati, dan
juga mengamalkan Dwi Darma atau Dasa Darma Pramuka untuk di terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan
sebagai motto Pramuka ini ditegaskan dalam AD ART Gerakan Pramuka
tepatnya pada pasal 14. Kalimat ini sendiri bisa pula dijumpai sebagai lirik
pembuka pada Hymne Pramuka yang menjadi lagu wajib Pramuka. Berikut
lirik lagu Hymne Pramuka.
Kami Pramuka Indonesia
Manusia pancasila
Satya ku kudarmakan
Darma ku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
IndonesiaTanah airku
Kami jadi pandumu
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka,
antara lain:
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Menanamkan motto Gerakan Pramuka kepada peserta didik tidak
dengan cara menghafal untuk selanjutnya memahaminya, tetapi harus kita
masukkan kedalam setiap kegiatan kepramukaan, sehingga penanaman motto
dalam diri peserta didik berlangsung secara alami dan bertahap. Pengaruh
motto Gerakan Pramuka terhadap peserta didik wajib dihayati agar sebagai
anggota Pramuka tidak lepas dari upaya untuk merealisasikan satya dan juga
mengamalkan darma Pramuka di dalam seluruh aspek kehidupan.
Selain itu, pengaruh motto Gerakan Pramuka juga dapat untuk
meningkatkan kekompakan dan kebanggaan dalam kegiatan kepramukaan.
Sehingga motto Gerakan Pramuka tersebut dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari para anggota Pramuka.
3. Latar belakang menentukan kiasan dasar pramuka yang sampai sekarang
masih digunakan.
Kiasan dasar bisa diartikan sebagai gambaran, atau alam pemikiran
dan juuga suatu hal yang melatar belakangi suatu kegiatan. Kiasan dasar
pramuka digunakan untuk melatar belakangi suatu kegiatan kepramukaan
sehingga dalam kegiatan tersebut ada kesan tersendiri yang didapat. Kiasan
dasar dalam gerakan pramuka diambil dari sejarah perjuangan bangsa
indonesia dan budaya bangsa indonesia dalam melawan penjajahan. Kiasan
dasar mengambil hal-hal yang terkait dalam sejarah perjuangan bangsa
indonesia. Baik masa lalu maupun perjuangan pembangunan di massa
sekaranng.
Romantika sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mendasari
kepramukaan di Indonesia. Termasuk dalam penggunaan berbagai istilah di
kepramukaan. Berikut ini adalah contoh kiasan dasar jenjang keanggotaan
dalam Gerakan Pramuka yang didasarkan pada periodesasi perjuangan bangsa
Indonesia.
a. Jenjang keanggotaan pramuka paling awal dinamakan siaga. Siaga
merupakan anggota pramuka berusia 7 - 10 tahun. Kelahiran Budi Utomo
pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi tonggak Kebangkitan Nasional. Ini pun
menandai dimulailah perjuangan baru, perjuangan menyiagakan rakyat.
b. Jenjang keanggotaan pramuka setelah siaga adalah Penggalang, yaitu usia
11 - 15 tahun dinamakan penggalang. Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 menjadi salah satu tonggak sejarah dalam upaya
penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa yang dipelopori oleh para
pemuda-pemudi di seluruh Indonesia.
c. Jenjang keanggotaan pramuka selanjutnya adalah Penegak, yaitu pramuka
berusia 16-20 tahun. Penegak sendiri diambil dari kata "Tegak" dimana
perjuangan bangsa Indonesia akhirnya membawa hasil dengan tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
d. Jenjang keanggotaan selanjutnya adalah Pandega, yaitu pramuka dengan
usia 21-25 tahun. Tegaknya Negara Republik Indonesia harus dilanjutkan
dengan perjuangan dalam mengelola atau memandegani negara Indonesia
di bidang pembangunan.
e. Pembina Pramuka adalah pramuka dewasa usia 25 tahun lebih yang
terlibat aktif di Gugusdepan sebagai pendidik dan pembimbing adik-adik
anggota muda pramuka. Pembangunan fisik maupun non fisik perlu terus
di-bina dan dikembangkan dalam rangka mengantarkan bangsa Indonesia
menuju kemajuan dan kemakmuran.
Penggolongan dan tingkatan Tanda Kecakapan Umum dalam Gerakan
Pramuka pun dapat dilandasi dengan kiasan dasar. Dengan berdasarkan masa
perjuangan bangsa Indonesia itu, tingkatan Kecakapan Umum Pramuka dapat
dinyatakan:
a. Tingkatan SKU Pramuka Siaga terdiri atas Mula, Bantu, dan Tata; dimulai
dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan dan kesadaran yang
tinggi dan membutuhkan penataan yang baik.
b. Tingkatan SKU Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap;
pembangunan diawali dengan meramu (bahan) yang ada, kemudian kita
rakit (susun) setelah itu baru kita terapkan (praktekan).
c. Tingkatan SKU Pramuka Penegak terdiri atas bantara dan laksana;
pembangunan tersebut kemudian membutuhkan bantara-bantara (ajudan,
pengawas, kader) pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral
yang sanggup melaksanakan pembangunan bangsa.
d. Tingkatan SKU Pramuka pandega; setelah pembangunan itu berhasil
maka perlu yang memandegani (mengelola, memanage) pembangunan
tersebut.

4. Membandingkan dengan salah satu motto oraganisasi lainnya dengan motto


Gerakan Pramuka.
Motto organisasi lainnya yang kelompok kami pilih ialah Organisasi
Paskibra.
Motto Organisasi Paskibra:
PASKIBRA
PASKIBRA
PASKIBRA
TIDAK TAKUT SALAH
TIDAK TAKUT KALAH
TIDAK TAKUT JATUH
TIDAK TAKUT MATI
TAKUT MATI JANGAN HIDUP
TAKUT HIDUP MATI SEKALIAN
KALAU ADA SERIBU KAMI ADALAH SATU
KALAU ADA SERATUS KAMI TETAP SATU
KALAU ADA SEPULUH KAMI YAKIN TETAP SATU
KALAU ADA SATU YA ITULAH KAMI

Motto Gerakan Pramuka:


SATYAKU KUDARMAKAN
DARMAKU KUBAKTIKAN
Dari kedua organisasi tersebut sangat terlihat jelas perbandingannya,
pada organisasi Paskibra mottonya sangat panjang dan memiliki makna dan
arti satu. Paskibra itu pasti berkelompok, walaupun berkelompok mereka itu
tetap satu. Harus berani dalam menghadapi masalah yang terjadi dan
diselesaikan secara bersama. Untuk menghasilkan gerakan yang indah, selaras,
seirama, dan kompak Paskibra harus menjadi satu. Sedangkan pada Gerakan
Pramuka, memiliki motto yang singkat padat dan jelas. Motto tersebut tidak
perlu dihafal, tetapi di pahami dan di praktekan langsung dengan
menyelipkannya di setiap kegiatan kepramukaan. Pada saat mengikuti
kegiatan berarti harus selalu mmenyiapkan diri untuk mengamalkan kode
kehormatan Pramuka. Ditanamkan secara alami dan bertahap, tidak dengan
paksaan. Dapat dibandingkan motto gerakan pramuka dijalankan sesuai
dengan kode kehormatan dan dilakukan secara suka rela.

5. Memberikan contoh perilaku dalam kehidupan sebagai bukti pengamalan


kiasan dan motto gerakan pramuka.
Contoh perilaku pengamalan kiasan dasar gerakan pramuka :
a. Siaga
Diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada romantika perjuangan
bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda,
yaitu masa “mensiagakan” rakyat. Contoh implementasi: melakukan
ronda malam untuk menjaga keamanan lingkugan masyarakat.
b. Penggalang
Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang
bersumber pada romatika perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan
dari penjajahan Belanda, yaitu “masa menggalang persatuan”. Contoh
implementasi: menanamkan sikap toleransi antar sesama untuk
mewujudkan persatuan kesatuan serta menciptakan iklim kehidupan yang
kondusif tanpa konflik. Mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan
melakukan musyawarah antar anggota organisasi dalam pengambilan
mufakat.
c. Penegak
Memiliki kiasan dalam menegakan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945. Dalam masa ini,
diperlukannya bantara-bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik,
terampil dan mermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.
Contoh: Melatih diri untuk senantiasa bertanggung jawab, kuat, cerdas
untuk membentuk karakter pemimpin pembangun bangsa,
mengembangkan sikap disiplin dengan mentaati tata terib yang berlaku
d. Pandega
Pandega diambil dari Kiasan Dasar Gerakan Pramuka yang
bersumber pada romatika perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan
dengan memandegani atau memelopori pembangunan bangsa. Contoh:
Sebagai pemimpin mampu mengarahkan roda organisasi dan bawahan
agar tujuan dapat tercapai sesuai harapan.
Perilaku pengamalan motto gerakan pramuka adalah dengan
mmngiplementasikan satya serta dasa dharma dalam kehidupan sehari. Satya
merupakan janji yang telah diucap kemudian direalisasikan dengan
mengamalkan dasa dharma pramuka. Contohnya adalah:
a. Mentaati segala aturan agama yang dianut dengan menjalankan apa yang
menjadi perintah dan larangan nya.
b. Ikut serta menjaga dan melestarikan alam dengan tetap menjaga
kebersihan lingkungan.
c. Memberikan batuan material, tenaga, maupun fikiran kepada sesama.
d. Menghormati kepada yang lebih tua dan menghargai antar sesama.
e. Patuh terhadap aturan-aturan yang telah dibuat, entah itu dalam lingkup
keluarga, sekolah, masyarakat maupun negara.
f. Membantu tetangga yang sekiranya memerlukan bantuan banyak orang
seperti gotong royong membangun rumah.
g. Melaksanakan segala kegiatan dengan senang hati dan penuh kesadaran
tanpa adanya paksaan dari orang lain.
h. Hidup secara hemat tanpa dan rajin menabung.
i. Berani untuk mengemukakan pendapat dalam setiap forum ataupun berani
mengambil keputusan.
j. Dapat mempertanggungjawabkan segala pekerjaan yang dilakukan.
k. Berperilaku baik sebagaimana mestinya.

PPT:
https://drive.google.com/file/d/1e1y46OJDF2oybhsO0iCjcd3OyvxODjW1/view?
usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai