Anda di halaman 1dari 5

KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017.

ISSN 2477-3311

PENGARUH LATIHAN BEBAN GAYA-PEGAS KARET BAN TERHADAP


KECEPATAN PUKULAN KUMITE GYAKU TZUKI UNTUK ATLET KARATE INKANAS
KOTA BENGKULU

Lingga Dwi Pranata


Universitas Bengkulu
lingga@gmail.com
Yarmani
Universitas Bengkulu
Tono Sugihartono
Universitas Bengkulu

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan beban gaya-
pegas karet ban terhadap kecepatan pukulan kumite gyaku tzuki untuk atlet karate
inkanas kota bengkulu. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental dengan latihan beban gaya pegas karet ban sebagai variabel independen
dan kecepatan pukulan kumite gyaku tsuki sebagai variabel dependen. sampel
penelitian ini adalah 30 atlet inkanas di kota bengkulu. validitas pukulan kumite gyaku
tzuki adalah 0,71 dan 0,64. hasil dari analisis data statistik menunjukkan bahwa latihan
beban yang menggunakan ban karet memberikan efek yang lebih baik dan meningkat
secara signifikan terhadap kecepatan pukulan kumite gyaku tsuki, ditunjukkan oleh t-
test 21.64 dan t-tabel menunjukkan tingkat signifikansi 5%. nilai diperoleh dari nilai 2,00.
kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa latihan beban gaya pegas karet ban
berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan kecepatan pukulan kumite gyaku
tzuki. untuk atlit inkanas kota Bengkulu.

Kata kunci: latihan beban gaya-pegas karet ban, pukulan kumite gyaku tsuki, karate

Abstract

This study aims to determine whether there is influence of the tire-rubber spring-load
training style to the speed of kumite gyaku tzuki blow for karate inlet athletes bengkulu
city. the method used in this research is the experimental method with the tire rubber
spring load training style as the independent variable and the speed of kumite gyaku
tsuki blow as the dependent variable. The sample of this research is 30 athletes inkanas
in bengkulu city. The validity of kumite gyaku tzuki's blows is 0.71 and 0.64. the result of
statistical data analysis showed that weight training using rubber tires gave better effect
and increased significantly to the speed of kumite gyaku tsuki blow, shown by t-test
21.64 and t-table showed 5% significance level. value is obtained from value 2.00. the
conclusion of this study is that the tire rubber spring load training influences significantly
in increasing the speed of kumite gyaku tzuki blow. for athletes of the city inkanas
bengkulu.
Keywords: weight training style-spring rubber tire, kumite gyaku tsuki blow, karate

PENDAHULUAN Berdasarkan pengamatan peneliti selama


ini atlet-atlet INKANAS Bengkulu mempunyai

106
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

kelemahan pada kecepatan pukulan Kumite Bompa (1999:46) terjadinya peningkatan


Gyaku Tzuki yang dimana kecepatan pukulan dalam latihan terjadinya dalam waktu 2-6
kumite tersebut sangat mempengaruhi minggu tetapi biasanya 4 minggu (1 bulan).hal
penyerangan atau pertahanan atlet tersebut. yang diperhatikan adalah terjadi peningkatan
Hal itu terjadi karena kurangnya disiplin atlet dalam latihan apabila latihan dilakukan
dalam mengikuti latihan dan juga kecepatan minimal 3x seminggu, dan maksimal 12-14x
pukulan sangat mempengaruh penyerangan dalam seminggu (sehari 2 sesi), sebab dalam
atau pertahanan atlet untuk memperoleh keadaan normal, kelelahan yang timbul akan
poin. Komponen yang berpengaruh seperti dapat diatasi dalam waktu antara 12-24 jam
yang diuraikan diatas harus dilatih sesuai dan setelah itu atlet akan merasa segar dan
dengan porsi yang diharapakan pada cabang bugar kembali) Harsono, 1988: 135).
olahraga karate tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Prinsip-prinsip Latihan
komponen yang mempengaruhi kemampuan Menurut Lubis, (2013: 12-22) prinsip-
kecepatan pukulan, yang dimana kecepatan prinsip latihan adalah hal yang wajib diketahui
pukulan harus mendapat perhatian secara oleh seorang pelatih agar tujuan latihan dapat
serius dari pelatih mengenai pembinaan tercapai sesuai tujuannya. Ada beberapa
maupun peningkatan latihannya. Untuk prinsip latihan sebagai berikut:
menghasilkan pukulan Kumite Gyaku Tzuki Multilateral
yang baik peneliti berinisiatif menggunakan 1. Spesialisasi.
karet ban yang dimana beban gaya-pegas 2. Individual.
karet ban, menurut Mulyana (1996: 3) “Beban 3. Beban Berlebihan (Over Load).
gaya-pegas dapat disebut suatu pegas yang di 4. Memperhitungkan Perbedaan Gender.
tarik lalu kita lepaskan maka pegas akan 5. Variasi Latihan.
kembali lagi kebentuk atau posisi semula dan 6. Pengembangan Model Latihan
hal inilah salah satu alat bantu latihan yang
dapat digunakan untuk meningkatkan Metode Latihan
kecepatan pukulan”. Kecepatan pukulan Dalam Anggoro (2014),“latihan
Kumite Gyaku Tzuki dipengaruhi oleh merupakan suatu proses yang sistematis
kemampuan otot lengan atas/lengan bawah dalam menyiapkan atlet pada suatu kegiatan.
otot-otot tersebut adalah: Syaifuddin Proses dilakukan secara berulang-ulang
(1997:41-46), Lengan Atas: M. deltoloit, M. dengan beban yang semakin meningkat”.
subskapularis, M. supraspinatus, M. Latihan pada prinsipnya adalah memberikan
infraspinatus, M. teres mayor, M. teres minor. tekanan atau stress secara teratur, sistematis,
Lengan bawah: Otot kedang, Otot ketul, Otot- berkesinambungan, sedemikian rupa sehingga
otot tangan. Jika kekuatan otot-otot lengan dapat meningkatkan kemampuan fisik di
lemah maka dapat diprediksi bahawa pukulan dalam kemampuan kerja.
dalam teknik Pukulan Kumite Gyaku Tzuki juga
akan lemah. Teknik Karate
Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini Menurut Nastiti, (2008:9), teknik Karate
adalah: untuk mengetahui Pengaruh Latihan menjadi tiga bagian utamanya yaitu Kihon
Beban Gaya-Pegas Karet Ban Terahadap (Tehnik Dasar), Kata (Jurus), Kumite
pukulan Kumite Gyaku Tzuki untuk atlet Karate (Pertarungan). Murid tingkat lanjut juga
Inkanas Kota Bengkulu. diajarkan untuk menggunakan senjata seperti
tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).
Peningkatan Latihan
Beban

107
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

Beban adalah salah satu bentuk latihan digunakan untuk meningkatkan kecepatan
tahanan untuk meningkatkan kekuatan. tendangan karena latihan ketahan dapat
Prawirasaputra, (2000). Sedangkan menurut mengembangkan kecepatan . Martens, (2004 :
Harsono, (1988) Latihan tahanan tersebut 325).
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
atlet harus mengeluarkan tenaga maksimal METODE
atau hampir maksimal untuk menahan beban.
Instrumen penelitian sering dikenal dengan
Beban tersebut sedikit demi sedikit bertambah
alat ukur. Menurut Sugiyono (2014: 102),
berat agar perkembangan otot terjamin.
instrumen penelitian adalah suatu alat yang
Gaya-Pegas Karet Ban digunakan mengukur fenomena alam maupun
Gaya-pegas dapat disebut suatu pegas sosial yang diamati karena pada prinsipnya
yang ditarik lalu kita lepaskan maka pegas akan meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
kembali lagi kebentuk atau posisi semula dan dalam melakukan penelitian harus ada alat
hal inilah yang dimaksud dengan gaya pegas. ukur yang baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan
Pegas juga memiliki sifat unik, yaitu sifat elastis bahwa instrumen adalah alat ukur yang
atau elastisitas, sedangkan elastisitas itu digunakan untuk mengumpulkan data dalam
sendiri adalah kemampuan suatu benda sebuah penelitian.
(karet) untuk kembali ke bentuk awalnya Mengingat bahwa penelitian ini adalah
segera setelah gaya luar yang diberikan kepada penelitian kuantitatif, Sugiyono (2014: 22)
benda tersebut dihilangkan (dibebaskan). mengatakan bahwa instrument yang dapat
Menurut Martens (2004:325) bahwa digunakan berupa tes, pedoman wawancara,
“Resistance training can be done to develop pedoman observasi, dan kuesioner (angket).
not only strength, but also endurance, power, Penelitian ini akan menggunakan instrumen
and speed”Artinya latihan ketahanan dapat penelitian berupa tes.
dilakukan untuk mengembangkan tidak hanya Menurut Arikunto (2010:193): “tes adalah
kekuatan, tetapi juga daya-tahan, kekuatan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
dan kecepatan. lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi,
Kecepatan kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh
Kecepatan merupakan salah satu aspek individu atau kelompok”. Beberapa macam
kemampuan yang di perlukan dalam cabang jenis tes yang digunakan dalam penilaian
olahraga tertentu. Kecepatan adalah pendidikan, yaitu: tes kepribadian, tes bakat,
kemampuan untuk melakukan gerakan yang tes intelegensi, tes minat, tes prestasi, dan tes
sejenis secara berturut-turut dalam waktu sikap Winarni, (2011: 155). Jenis tes yang
dalam sesingkat-singkatnya, atau kemampuan digunakan dalam penelitian ini adalah tes
untuk menempuh suatu jarak dalam waktu kemampuan atlet Karate Inkanas Kota
yang sesingkat-singkatnya. Bengkulu.
Pengaruh Antara Beban Gaya-Pegas Karet Ban
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terhadap Kecepatan Pukulan Kumite Gyaku
Tzuki Hasil
Mengkaji pengaruh latihan beban gaya-
pegas karet ban antara kecepatan tendangan. Dari skor hasil tes awal dilakukan
Kecepata tendangan dapat ditingkatkan perhitungan mean ( ̅ ) 40,8, standar deviasi (s)
menggunakan latihan beban yaitu dengan 4,69dan varian ( ) 21,99 masing-masing atlet
latihan gaya pegas karet ban. tahanan karet data tersebut.
merupakan alat bantu latihan yang dapat

108
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

Begitu juga tes akhir yang telah di uji, kaki kanan berada segaris dibelakangnya.
maka dilakukan perhitungan mean ( ̅ ) 63,53, Kepalkan tangan kiri dan jari-jari menghadap
standar deviasi (s) 3,99dan varian ( ) 15,92 keatas letakakan di samping pinggang julurkan
masing-masing atlet data tersebut. tangan kanan kedepan, seperti pada waktu
akan melakukan latihan pukulan panjang.
Penguji Persyaratan Analisis Posisi badan juga harus tegap dengan
Sebelum mengadakan perhitungan uji t pandangan lurus kedepan.
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Dari Mulyana (1996:3) bahwa Latihan
uji normalitas yang dilakukan sampel didapat menggunakan Tahanan karet dapat diartikan
harga. dan tes awal 6,26 dan tes juga sebagai gerakan suatu model latihan
akhir 3,73 pada taraf signifikan 0,5 di peroleh dengan meluruskan tungkai atau
nilai 11,07. Maka simpulkan bahwa data memperbesar sudut antara tulang-tulang pada
normal di lihat dari. lebih kecil dari suatu persendian. Maka latihan beban gaya
. pegas karet ban terhadap kecepatan pukulan
Dari perthitungan antara dan Kumite Gyaku zuki, otot-otot lengan
tes awal dan tes akhir maka dapat 3,19 atas/lengan bawah sangat mempegaruhi
dan di lakukan pada taraf signifikan 0,5 di untuk melakukan pukulan Kumite Gyaku Tzuki
peroleh nilai 3,84. Maka dapat di simpulkan dikarenakan power dari otot-otot sangat
bahwa nilai homogen. mempengaruh untuk kecepatan pukulan
tersebut. Selain itu juga otot tungkai
Uji Hipotesisi Penelitian mempengaruh pukulan Kumite Gyaku Tzuki
Setelah dianalisis data dilakukan nilai t karena otot tungkai membantu agar pukulan
antara tes awal dan tes akhir pukulan kumite Kumite Gyaku Tzuki dilakukan dengan
gyaku tzuki sebesar 21,64 dan selanjutnya nilai sempurna atau yang diharapkan. Kecepatan
t yang diperoleh dibandingkan dengan juga merupakan salah satu aspek kemampuan
pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat yang diperlukan dalam cabang olahraga
kebesaran 58 ternyata nilai t yang diperoleh tertentu, kecepatan adalah kemampuan untuk
lebih besar dari nilai yaitu 21,64 > 2,00. melakukan gerakan yang sejenis secara
Hal ini berarti terdapat peningkatan pengaruh berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-
latihan karet ban terhadap pukulan Kumite singkatnya, atau kemampuan untuk
Gyaku Tzuki. menempuh suatu jarak dalam waktu yang
Pembahasan sesingkat-singkatnya. Maka terdapat
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hubungan yang signifikan latihan beban gaya
statistik yang telah kemukakan diatas, pegas terhadap peningkatan kecepatan
selanjutnya pada bagian ini akan dikaitkan pukulan Kumite Gyaku Tzuki.
pembahasan tentang pengaruh latihan beban Dari analisis uji t di dapat nilai
gaya-pegas karet ban terhadap kecepatan pukulan Kumite gyaku tzuki lebih besar dari
pukulan Kumite Gyaku Tzuki untuk atlet karate nilai ( 21,64 dan 2.00 ), pada
Inkanas Kota Bengkulu. taraf yang signifikan 0,05. Hal ini menunjukan
Proses latihan beban gaya pegas karet ban bahwa latihan mengunakan karet ban
terhadap kecepatan pukulan kumite gyaku mempunyai pengaruh latihan yang signifikan
tzuki, dengan cara atlet menarikan karet ban untuk meningkatkan kemampuan pukulan
dengan posisi berdiri sikap kuda-kuda depan, Kumite Gyaku Tzuki pada cabang olahraga
setelah itu karet di tarik kedepan dengan beladiri karate. hal ini dapat dilihat pada
sasaran target di depannya. Sesuai dengan peningkatan mean.
sumber dari Nastiti, (2008:20) Berdiri dengan Dengan demikian latihan beban gaya pegas
sikap kuda-kuda depan, kaki kiri didepan dan karet ban sangat signifikan untuk

109
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

meningkatkan kecepatan pukulan Kumite DAFTAR PUSTAKA


Gyaku Tzuki untuk atlet karate Inkanas Kota Anggoro, setra w. (2014). Kontribusi Kekuatan
Bengkulu dan juga bisa menunjang prestasi Otot Lengan dan Kelincahan Terhadap
meraka untuk mengikuti open-open turnamen Keterampilan Mae Geri atlet Karate
di daerah dan nasional maupun internasional. Lemkari Kota Bengkulu. Universitas
Bengkulu.
PENUTUP
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Simpulan Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Berdasarkan uraian analisis data dan Fajriani, Nurasifa. Wina, (2011). Mengenal
pembahasan yang diatas, maka selanjutnya Senam Alat: Jakarta Timur: PT Wadah
peneliti dapat mengemukakan kesimpulan, Ilmu.
yang dimana hasil > , dari uji
Lubis, Johansyah, (2013). Panduan Praktis
diperoleh sebesar 21,64 dan ,
Penyusunan Program Latihan: Jakarta:
diperoleh angka dengan taraf signifikan ∝ 5% Rajawali Pers
di peroleh nilai sebesar 2,00. Di dapatkan nilai
rata-rata mean ( ̅ ) dari data statistik tes awal Nastiti, Dewi, (2008), Menjadi Karateka.
diperoleh sebesar 40,8 dan tes akhir di peroleh Jakarta: Be Champion.
sebesar 63,53. Artinya Bahwa latihan beban Rudianto, Dody, (2010), Seni Beladiri Karate.
gaya-pegas karet ban dapat berpengaruh Jakarta: Golden Terayon Pres.
secara signifikan dalam meningkatkan Sugiyono, (2014), Metode Penelitian
kecepatan pukulan Kumite Gyaku Tzuki. Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Saran Syaifuddin, 1997, Anatomi dan Fisiologi untuk
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian Siswa Perawat: Jakarta: Suku Kedokteran
diatas maka disarankan: EGC.
Widiatusti, (2011), Tes dan Pengukuran
1. Bagi atlet Karate bisa memahami tentang
Olahraga: Jakarta
prioritasnya dalam mengikuti latihan agar
kondisi fisiknya dan kemampuannya terus Undang – Undang RI No.3 Tahun 2005,
bisa meningkat. Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
2. Bagi para pelatih atau pembina olahraga
beladiri karate tingkat pemula dan
sebaliknya agar menggunakan metode
latihan jangan menoton cobalah
menggunakan metode variasi atau
modifikasi yang dimana dengan cara
latihan tersebut bisa meningkatkan
prestasi atlet dan juga agar setiap latihan
atlet tidak merasa bosan.
3. Bagi peneliti untuk membantu para
pelatih dan pembimbing melakukan
latihan kondisi atletnya sebelum
mengikuti pertandingan, kalau kondisi
atletnya segar bugar, fisik, mental dan
tekniknya bagus pasti atlet mengikuti
pertandingan dengan semaksimalnya.

110

Anda mungkin juga menyukai