Kelas : 3B
Anggota:
1. Frasa dapat diartikan satuan gramatik atau satuan bahasa yang berwujud dua
kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa (Ramlan,
2001:138).
2. Jos Daniel Parera memberi pengertian frasa sebagai suatu konstruksi yang
dapat dibentuk oleh dua kata atau lebih, baik dalam bentuk sebuah pola dasar
kalimat atau tidak.
a. Frasa merupakan satuan bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.
b. Frasa merupakan satuan bahasa yang dapat mengisi salah satu fungsi
dalam kalimat.
c. Frasa merupakan gabungan kata yang bersifat nonpredikatif.
d. Gabungan kata dalam frasa tidak menimbulkan makna baru.
Klausa menurut para ahli:
1. Menurut Chaer (2009:43) klausa merupakan satuan yang berada diatas satuan
frase dan dibawah satuan kalimat, berupa runtunan kata berkontruksi predikat.
2. Menurutt pendapat Arifin (2008:34) klausa adalah satuan gramatikal yang
berupa gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan
predikat.
3. Menurut Barasandji (2006:27) klausa adalah salah satu aras gramatika yang
dapat dilihat dari dua aspek, yaitu berdasarkan struktur internalnya dan
berdasarkan distribusi eksternalnya.
4. Menurut Kridalaksana (1993:110) klausa adalah satuan gramatikal yang
memiliki tataran diatas frasa dibawah kalimat, berupa kelompok kata yang
sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat, dan berpotensi untuk
menjadi kalimat.
5. Menurut Garantjang (dalam Zuidin, 2012:9) klausa adalah uraian tagmen
yang terdiri dari subjek, predikat, objek, sebagai tagmen nuclear (inti) dan
ajung sebagai tagmen pariferal.
a. Klausa yaitu kalimat dasar yang terdiri atas subjek dan predikat baik
disertai objek, pelengkap, dan keterangan maupun tidak.
b. Subjek dan predikat ada pada setiap unsur kalimat dasar
c. Tidak mengandung unsur yang dihubungkan oleh konjungsi dengan unsur
lain.
Sumber