Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2

MATA KULIAH PDGK4504 MATER DAN PEMBELAJARAN BI


MINGGU, 14 NOVEMBER 2021
TUTOR: SABHAN RASYID
NAMA: MARSELINA CORAEMA UCI
NIM: 837019351

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan uraian yang tepat!


1. Jelaskan konsep frasa bahasa Indonesia!
2. Satuan-satuan sintaksis saling berkaitan untuk membetuk satuan bahasa yang lebih besar.
Jelaskan dan berikan satu contoh untuk satuan sintaksis berikut.
a. Klausa
b. Kalimat
3. Jelaskan pengertian wacana!
4. Jelaskan ragam wacana berikut ini dengan jelas.
a. Wacana monolog
b. Wacana polilog
c. Wacana deskpripsi
d. Wacana eksposisi
5. Jelaskan hal berikut yang berkaitan erat dengan wacana bahasa Indonesia.
a. Kohesi
b. Koherensi

JAWABAN :
1. Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk suatu makna. Frasa
bersifat nonpredikatif atau yang sering dijelaskan sebagai gabungan kata yang
mengisi salah satu fungsi sintaksis (subyek, obyek, keterangan, dan pelengkap) dalam
sebuah kalimat.
2. Satuan-satuan sintaksis
a. Klausa adalah penggabungan kata yang terdiri atas subjek dan predikat.
Klausa biasanya dilengkapi dengan menggunakan objek, pelengkap, dan
keterangan. Sehingga, bisa ditarik kesimpulannya bahwa klausa lebih
lengkap dibandingkan dengan frasa. Akan tetapi , klausa belum menjadi
sebuah kalimat karena tidak mempunyai intonasi akhir. Contoh: Adik
sekolah hari ini ( Adik: subjek, sekolah: predikat, hari ini: keterangan)

b. Kalimat ialah sebuah susunan beberapa kata ataupun klausa yang dapat
diperlukan dengan dilengkapi dengan sebuah kata penghubung atau konjungsi.
Kalimat mempunyai peran yang cukup penting dalam hal komunikasi
dikarenakan kalimat tersebut telah berfungsi untuk dapat menyampaikan
sebuah informasi dan juga untuk dapat menggambarkan perasaan dari
seseorang.
Contoh: Ayah membeli mobil baru
3. Pengertian Wacana menurut Eti Setiawati dan Roosi Rusmawati dalam buku Analisis
Wacana (Konsep, Teori, dan Aplikasi) (2019), wacana merupakan satuan bahasa yang paling
lengkap dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana mempunyai bentuk serta
proposisi yang berkesinambungan. Ada awalan dan akhiran yang jelas dalam sebuah wacana.
Bentuk penyampaiannya bisa lewat media lisan ataupun tertulis. Keberadaannya bisa dilihat
dari suatu rangkaian kalimat yang utuh dan serasi sehingga akhirnya membentuk makna pada
sebuah wacana.

4. Ragam wacana
a. Wacana Monolog
Pada wacana monolog pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas
ucapan pembicara. Contohnya pidato,ceramah.
b. Wacana polilog
Apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran.
Contohnya perbincangan antara beberapa orang dan mereka memiliki peran
pembicara dan pendengar.
c. Wacana Deskripsi
Istilah deskripsi (dalam bahasa Inggris : description) artinya perian. Wacana deskripsi
adalah wacana yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya,
sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang
dipahaminya itu sesuai dengan pikiran penulisnya. Wacana ini bermaksud
menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu, dengan kesan utama sebagai pengikat
semua kesan yang dilukisnya.
d. Wacana Eksposisi
Istilah eksposisi (dalam bahasa Inggris : exposition) yang artinya membuka atau
memulai. Wacana eksposisi adalah wacana yang berusaha menerangkan atau
menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca karangan
itu.

5. Wacana Bahasa Indonesia


a) Kohesi
Kohesi merupakan aspek formal bahasa dalam wacana (hubungan yang tampak pada
bentuk). Kohesi merupakan organisasi sintaktik, merupakan wadah-wadah kalimat
disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan tuturan. Dalam hal ini berarti
pula bahwa kohesi adalah hubungan antarkalimat di dalam sebuah wacana, baik
dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu (Gutwinsky dalam
Tarigan 1987:96).
b) Koherensi
Koeherensi adalah kekompakan hubungan antar kalimat dalam wacana. Koherensi
juga hubungan timbal balik yang serasi antar unsur dalam kalimat Keraf (dalam
Mulyana 2005: 30). Sejalan dengan hal tersebut Halliday dan Hasan (dalam Mulyana
2005: 31) menegaskan bahwa struktur wacana pada dasarnya bukanlah struktur
sintaktik, melainkan struktur semantik, yakni semantik kalimat yang di dalamnya
mengandung proposisi-proposisi. Sebab beberapa kalimat hanya akan menjadi wacana
sepanjang ada hubungan makna (arti) di antara kalimat-kalimat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai