TUGAS TUTORIAL II
Uaraian Tugas
1. Jelaskan pengertian wacana disertai contoh!
Jawab
Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap, berisi lebih dari klausa dan
kalimat, memiliki kohesi dan koherensi, memiliki awal dan akhir yang jelas, serta
berkesinambungan, baik dalam tulisan maupun tulisan, seperti dikutip dari Keutuhan
Wacana oleh Junaiyah HME.
Adapun menurut ahli bahasa Henry Guntur Tarigan, wacana merupakan satuan
bahasa terlengkap dan tertinggi di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan
kohesi, seperti dikutip dari buku Analisis Wacana Konsep, Teori, dan Aplikasi oleh Eti
Setiawati.
Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar (Chaer, 2007:267). Sebagai
satuan tertinggi dalam hierarki sintaksis wacana mempunyai pengertian yang lengkap
atau utuh, dibangun oleh kalimat atau kalimat-kalimat.
Berikut beberapa contoh teks wacana, seperti dikutip dari buku Cara Praktis Penulisan
Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia oleh Novi Indrastuti:
Akhir-akhir ini, banyak orang ingin berlibur ke Pulau Tidung. Pulau Tidung terletak di
Wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pulau Tidung adalah pulau yang baru dikembangkan oleh Provinsi DKI Jakarta sebagai
tempat wisata. Dina dan kakaknya menginap di salah satu penginapan di Pulau
Tidung. Penginapan sederhana, tetapi bersih.
Mereka menyelam dan bermain air. Mereka dapat bersepeda menyusuri tepi pantai
dan keliling desa pada pagi sampai malam hari. Pada sore hari, mereka menikmati
pemandangan matahari tenggelam di tepi. Pada malam hari, mereka makan jagung
bakar.
Oleh karena itu, sebaiknya manusia dapat menciptakan kebersihan di mana pun
berada. Aksi sederhana yang dapat dilakukan antara lain membuang sampah pada
tempatnya, menjaga kebersihan diri, dan mengurangi konsumsi barang dan jasa
sehari-hari yang akan menimbulkan sampah.
1. Unsur internal
Unsur internal wacana terdiri atas topik dan kalimat. Satuan bahasa yang
digunakan untuk menyatakan topik adalah kalimat.
A. Topik, tema, judul
Topik, tema, dan judul erat kaitannya. Topik merupakan pokok persoalan
yang disampaikan. Topik adalah pokok gagasan yang dikembangkan menjadi
sebuah wacana. Dalam sebuah wacana hanya ada sebuah topik. Ganti topik
berarti ganti wacana. Untuk membentuk sebuah wacana, topik
dikembangkan dengan sebuah kalimat atau lebih.
Misalnya:
Di stasiun kareta api
Entah berapa lama, neng santi menanti-nanti di sana. Tapi, belum juga
datang. Selama duduk, mukanya cemberut, tanda marah. Sebentar-sebentar
melihat ke arah timur. Sementara yang dinantikannya belum juga datang.
Neng santi kesal, mau marah tak bisa. Kemudian ia berdiri, karena pantatnya
terasa kaku. Akhirnya, ia berdiri, berjalan-jalan ke sana ke mari sambil
menggerutu.
B. Kalimat
Kalimat termasuk unit dalam wacana. Untuk memproduksi sebuah wacana,
sekurang-kurangnya digunakan satu kalimat. Hal ini dapat dipahami karena
wacana secara konkret merujuk pada realitas penggunaan bahasa yang
disebut teks. Teks sebagai perwujudan konkret wacana terbentuk dari
untaian kalimat-kalimat. Sebuah kalimat diakhiri dengan intonasi final.
Kalimat sering diandaikan seperti sebuah bangunan yang terdiri atas
beberapa ruang. Padahal, bisa saja sebuah kalimat hanya terdiri atas satu
kata. Namun, kalimat satu kata itu harus merupakan pengungkapan atau
tuturan pendek yang memiliki esensi sebagai kalimat (satu ruang itu harus
dianggap sebuah rumah). Kalimat pendek seperti itu sering terdapat pada
dialog atau percakapan karena pada tempat dan situasi tertentu orang
cenderung bertanya jawab dengan kalimat pendek, bahkan mungkin tidak
berbentuk kalimat.
2. Unsur eksternal
Unsur eksternal (unsur luar) wacana adalah sesuatu yang menjadi bagian
wacana, namun tidak nampak eksplisit. Sesuatu itu berada di luar satuan lingual
wacana. Kehadirannya berfungsi sebagai pelengkap keutuhan wacana. Unsur-
unsur eksternal ini terdiri atas konteks, implikatur, presuposisi, referensi, dan
inferensi. Analisis dan pemahaman terhadap unsur-unsur tersebut dapat
membantu pemahaman tentang suatu wacana.
a. Konteks
Konteks berarti yang berkenaan dengan teks, yakni benda-benda atau hal-hal
yang ikut bersama teks dan menjadi kesatuan. Menurut brown dan yull
(1983), konteks adalah lingkungan atau keadaan tempat bahasa digunakan.
Dapat pula dikatakan bahwa konteks adalah lingkungan teks.
Konteks wacana adalah aspek-aspek internal wacana dan segala sesuatu
yang secara eksternal melingkupi sebuah wacana (sumarlam, 2003 : 47).
Konteks wacana secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu konteks verbal dan konteks nonverbal.
1) konteks verbal
Konteks verbal yaitu hubungan dengan satuan bahasa yang
melingkupinya contoh: kalimat-kalimat dalam percakapan.
2) konteks nonverbal
Konteks nonverbal yaitu hubungan yang berkaian dengan hal-hal di luar
bahasa. Konteks nonverbal meliputi situasi sosial,dan budaya.
Pemahaman konteks situasi dan budaya dalam wacana dapat dilakukan
dengan berbagai prinsip penafsiran dan analogi. Prinsip-prinsip tersebut
yaitu: prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip
penafsiran temporal, dan prinsip analogi (sumarlam, 2005 : 47-54).
Prinsip analogi digunakan sebagai dasar, baik oleh penutur maupun mitra
tutur, untuk memahami makna dan mengidentifikasi maksud dari (bagian
atau keseluruhan) sebuah wacana. Interensi adalah proses yang harus
dilakukan oleh komunikan (pembaca/pendengar/mitra tutur) untuk
memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat dalam wacana yang
diungkapkan oleh komunikator (pembicara/penulis/penutur).
P = participants (peserta)
E = ends (hasil)
I = instrumentalities (sarana)
N = norms (norma)
G = genres (jenis)
3. Syarat sebuah paragraf atau wacana yang baik adalah kohesif dan koherensi.
Jelaskan!
Jawab
Syarat sebuah paragraf adalah adanya kesatuan (kohesi) dan kepaduan
koherensi. Kesatuan dan kepaduan juga menjadi ciri paragraf yang baik.
Artinya, jika paragraf hanya memiliki salah satu syarat tersebut atau tidak
memiliki keduanya, maka paragraf tersebut adalah paragraf yang buruk.
Kohesi diartikan sebagai kesatuan bentuk yang secara struktural
membentuk ikatan sintaktik dalam wacana. Sedangkan koherensi adalah
pertalian makna atau pertalian isi kalimat.pemahaman mahasiswa terhadap
penyusunan karangan narasi berimplikasi pada karya tulis ilmiah.
4. Susunlah urutan kalimat-kalimat di bawah ini menjadi wacana yang kohesif dan
koherensif!
a) Paragraf eksposisi
(a) Satai Tambulins merupakan salah satu kekayaan kuliner di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
(b) Cara memasaknya hampir sama dengan satai biasa, yaitu daging dipotong
kecil-kecil.
(c) Setelah itu daging ditusukkan satu per satu pada tusuk satai, lalu dibakar di
atas bara api.
(d) Daging tersebut dicampur dengan bumbu, minyak goreng, dan air jeruk nipis.
(e) Makanan ini terbuat dari daging has dengan bumbu, seperti bawang merah,
bawang putih, cabai merah, cabai rawit, jahe, garam, dan sedikit gula pasir.
b) Paragraf narasi
(a) Dengung dan raung lalu lintas jalan raya kembali menggila seperti kemarin.
(b) Kian lama kian berkurang.
(c) Sayup-sayup terdengar lonceng gereja menyongsong hari baru dan
menyatakan selamat tinggal pada hari kemarin
(d) Keributan ayam berkukuruyuk bersahut-sahutan mengendur.
(e) Akhirnya tinggal satu-satu saja yang terdengar kokok yang nyaring.
(f) Raung klakson mobil dan desis kereta api bergema-gema menerobos ke
relung-relung rumah di sepanjang jalan.
(g) Dan ayam-ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi ke ladang dan
pelataran.
Jawab
Susunan yang benar yakni :
a) Paragraf eksposisi
(e) Makanan ini terbuat dari daging has dengan bumbu, seperti bawang merah,
bawang putih, cabai merah, cabai rawit, jahe, garam, dan sedikit gula pasir.
(a) Satai Tambulins merupakan salah satu kekayaan kuliner di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
(b) Cara memasaknya hampir sama dengan satai biasa, yaitu daging dipotong
kecil-kecil.
(d) Daging tersebut dicampur dengan bumbu, minyak goreng, dan air jeruk nipis.
(c) Setelah itu daging ditusukkan satu per satu pada tusuk satai, lalu dibakar di
atas bara api.
b) Paragraf narasi
(f) Raung klakson mobil dan desis kereta api bergema-gema menerobos ke
relung-relung rumah di sepanjang jalan.
(a) Dengung dan raung lalu lintas jalan raya kembali menggila seperti kemarin.
(d) Keributan ayam berkukuruyuk bersahut-sahutan mengendur.
(c) Sayup-sayup terdengar lonceng gereja menyongsong hari baru dan
menyatakan selamat tinggal pada hari kemarin
(g) Dan ayam-ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi ke ladang dan
(b) Kian lama kian berkurang.
pelataran.
(e) Akhirnya tinggal satu-satu saja yang terdengar kokok yang nyaring.
Ada delapan komponen pendekatan Whole Language yang harus dikuasai guru, yaitu
reading aloud, sustained silent reading, shared reading, journal writing, guided
reading, guided writing, independent reading, dan independent writing
3. Questioning (bertanya)
Questioning merupakan strategi yang utama dalam pendekatan kontekstual.
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru yntuk mendorong,
membeimbing dan menilai kemampuan berfikir siswa.
5. Modeling (pemodelan)
Maksud dari pemodelan adalah pembelajaran dilakukan dengan menampilkan
model yang bisa dilahat, dirasa dan bahkan bisa ditiru oleh siswa. Dalam
praktiknya guru bukan merupakan satu-satunya model. Karena model yang
disampaikan akan menjadi standar kompetensi yang akan dicapai, maka jika guru
tidak mampu menjadi model jangan sekali-kali memaksakan diri. Guru dapat
mendatangkan model dari luar. Model tersebut bisa dari siswa yang dianggap
mampu, atau para pakar ke dalam kelas.
6. Reflection ( refleksi)
Reflection adalah cara berfikir tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa
lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian , aktivitas, atau pengetahuan
yang baru diterima. Tujuan dari kegiatan refleksi ini adalah untuk melihat sudah
sejauh mana pengetahuan yang dibangun sebelumnya dapat mengendap di benak
siswa. Oleh sebab itu kegiatan refleksi ini harus selalu dilakukan sebelum guru
mengakhiri proses pembelajaran untuk setiap kali pertemuannya.
Silakan kerjakan diketik di ms word kemudian kumpulkan pada google drive DAN
MASUKKAN KE DALAM DRIVE MASING-MASING SESUAI NAMANYA dengan alamat
tautan (link) berikut: http://bitly.ws/EvRb