INDONESIA
1. Keterampilan Bahasa
Mahasiswa harus mempunyai keterampilan berbahasa. Ada dua keterampilan yang harus dikuasai
- Produktif / Menghasilkan
kemampuan seseorang untuk menyampaikan ide dengan menggunakan bahasa secara tertib dan sistematis sehingga
idenya dapat dipahami orang lain dengan mudah
- Reseptif / Menerima
kemampuan seseorang untuk menerima, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh orang
lain melalui bahasa lisan maupun tulis
menghasilkan : 1. Keterampilan Meyimak (mendengarkan (apabila yang diterima adalah bahasa lisan)
Manfaat Ketp.Menyimak
Manfaat Ketp.Membaca
2. Sejarah B.indonesia
Suku-suku bangsa di Indonesia dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Nasional Indonesia.
Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk digunakan sebagai bahasa kebudayaan dalam arti luas.
Tiga Fungsi Bahasa:
Bahasa berfungsi mengekspresikan suatu keadaan / kondisi diri manusia secara langsung (lisan) maupun tidak
langsung (tulisan) berupa perasaan dan aspirasi.
Bahasa berguna untuk merumuskan sebuah pemikiran. Bahasa terdiri dari satuan tata bahasa (gramatika) yang
mengorganisir kata-kata menjadi susunan yang bermakna.
Bahasa membantu manusia dalam mengabstraksikan segala sesuatu terkait kehidupannya dan mengambil tindakan
sesuai dengan tujuannya.
Hakikat komunikasi dalam bahasa ini adalah sebuah sarana atau alat agar berbagai hal dapat
disampaikan/dikomunikasikan kepada pihak lain. Adanya komunikasi inilah yang mensyaratkan adanya
interaksi/hubungan sosial di masyarakat.
1. Percakapan sehari-hari secara langsung maupun tidak langsung, seperti lewat SMS, chatting, FB, dst.
3. Paragraf
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan
ide pokok sebagai pengendalinya
menurut Ramlan sebuah paragraf selalu memiliki ide pokok yang merupakan inti dari informasi yang diungkapkan dalam
paragraph
1. Syarat-syarat Paragraf
1) Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut.
Oleh sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur–unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik
atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan
pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.
2) Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan
kumpulanatau tumpukan kalimat yang masing–masing berdiri sendiriatau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang
mempunyai hubungan timbal balik
Kepaduan antar kalimat dalam paragraf itu meliputi dua macam, yaitu kepaduan bentuk dan kepaduan makna. Kepaduan
makna adalah kepaduan informasi yang disebut koherensi dan
3) Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat– kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik dan
kalimat utama
Paragraf dapat dikatakan memiliki kelengkapan, jika kalimat topiknya dapat dikembangkan dengan pendukung yang cukup
(Rohmadi dan Nasucha, 2009: 47-48). Istilah cukup adalah relatif, tetapi yang jelas lebih dari satu dan kurang dari sepuluh
2. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas
a. Transisi
Transisi adalah mata rantai penghubung antara-paragraf. Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua
paragraf yang berdekatan. beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi dan
kesatuan antarbab, antarsubbab, dan antar paragraf (Tarigan, 2008: 15).
Transisi berupa kata atau kelompok kata amat banyak. Pengelompokkan berdasarkan penanda hubungannya antara lain
seperti di bawah ini.
1) Penanda hubungan kelanjutan, antara lain dan, serta, lagi, lagipula, tambahan lagi, bahkan, kedua, ketiga,selanjutnya,
akhirnya, terakhir.
2) Hubungan waktu,antara lain dahulu, sekarang, kini, kelak, sebelum, setelah, sesudah, sementara itu, sehari kemudian,
tahun depan. Dll
Contoh:
(1) Ringkasannya, tata bahasa meliputi 3 hal, yaitu fonologi, morfologi, dan sintaksis. (2) Fonologi berhubungan dengan
studi tata bunyi, morfologi mengenai tata kata, dan sintaksis membicarakan tata kalimat.
b. Kalimat Topik
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang
Dilihat dari letak, kalimat topik dapat di bedakan menjadi tiga jenis paragraf deduktif yaitu deduktif (kalimat topik
berada di awal), induktif (kalimat topik berada di akhir), campuran (kalimat topik berada di awal dan di tegaskan kembali
di akhir).
Contoh :
Kebudayaan dapat dibagi atas dua macam, yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan nonfisik. Kebudayaan fisik
tampak jelas karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan nonfisik ada yang berupa pemikiran dan berupa tingkah
laku.
c. Kalimat Pengembang
Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis, biasanya menyangkut hubungan antara benda atau
kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu, kini, dan yang akan datang
Contoh :
Pada pagi hari suasana lingkungan rumah andi begitu indah, di sekitar rumah berjejer pohon-pohon yang menambah
keteduhan. Sementara itu, kicau burung menambah semaraknya pagi itu. Di kejauhan terlihat gunung Tangkuban Perahu yang
penuh misteri. Sungguh, pagi yang indah dan hangat (Tarigan, 2008: 15).
Paragraf diatas dikembangkan berdasarkan hubungan jarak atau spasial. Kalimat topik (lingkungan rumah andi begitu
indah) dikembangkan dengan kalimatkalimat sebagai berikut.
Ilmu adalah suatu hal yang penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat
manusia menjadi kejam. Lantaran pentingnya ilmu, junjungan kita semua yakni Nabi Muhammad saw. telah memerintahkan
untuk menuntut ilmu hingga ke negeri China. Adapun yang dimaksud menuntut ilmu hingga ke negeri China adalah kita
dianjurkan untuk mencari ilmu hingga ke tempat yang sangat jauh. Dengan menuntut ilmu, kita pasti akan menjadi orang yang
berilmu.
Hampir setiap orang menyukai kebersihan, namun tidak semua orang ingin melakukannya. Padahal bagi umat muslim,
kebersihan adalah sebagian daripada iman. itulah sebabnya, orang yang menciptakan kebersihan berarti juga memperkokoh
keimanannya. Secara fisik, kebersihan juga bisa dirasakan manfaatnya. Meski perlu effort lebih untuk bersih-bersih namun
kebersihan juga akan mendatangkan kenyamanan.
4. Daftar Pustaka
a. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
c. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.)
d. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit
diberi tanda titik(.)
e. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih
dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor. Misal :
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1 (1) : 33-47.
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Nama majalah atau koran dicetak
miring diikuti dengan nomor halaman. Misal :
Gaedner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”. Psychological Today, hal. 70
4. Teks Akademik
teks akademik atau karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis
dengan menggunakan bahasa yang benar. Secara umum teks akademik ditandai oleh sifat-sifat baku,logis,lugas,dan ojektif. Teks
akademik diasosiasikan dengan teks tulis
4. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis 5. Teks Akademik Bersifat Taksonomik dan Abstrak6. Teks Akademik
Tergolong ke dalam Genre Faktual bukan Genre Fiksional