Anda di halaman 1dari 62

PARAGRAF

Oleh
I Ketut Subagia
PARAGRAF
1. Pengertian
2. Bentuk paragraf
3. Fungsi
4. Syarat pembentukan paragraf
5. Struktur paragraf
6. Penempatan kalimat topik
7. Jenis-jenis paragraf
1. Pengertian
• Paragraf adalah kumpulan kalimat yang
mengandung satu pikiran utama atau satu ide.
Dengan demikian, paragraf yang dinyatakan
dengan sebuah kalimat tidak dapat disebut
sebagai paragraf.
• Pikiran utama atau ide pokok paragraf biasanya
dituangkan dalam sebuah kalimat, yang
disebut kalimat topik atau kalimat utama atau
kalimat pokok atau kalimat sentral.
2. Bentuk paragraf
Bentuk paragraf ada tiga
a) Bentuk lekuk
b)Bentuk lurus
c) Bentuk gantung
• Bentuk Lekuk

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
• Bentuk Lurus
• --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

• --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Bentuk Gantung
•  
• -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------. -----------------------------------------------------------
----------------------------------
3. Fungsi paragraf
1) Bagi penulis
a) Memfokuskan pikiran utama dalam satu kesatuan,
b) Menghubungkan satu pikiran dengan pikiran lain secara
koheren,
c) Menegaskan penghentian secara wajar.
2) Bagi pembaca
a) Memudahkan pengertian tiap ide,
b) Memudahkan pemahaman jalan pikiran penulis,
c) Mengarahkan pembaca untuk memahamikarya tulis
secara totalitas, dan
d) Memberikan kesempatan istirahat lebih lama.
4. Syarat pembentukan paragraf

1) Kesatuan
2) Kepaduan/koherensi
3) Pengembangan
Kesatuan
Kesatuan artinya setiap paragraf hanya
boleh mengandung satu pikiran utama. Pikiran
utama harus dinyatakan dengan tegas melalui
kalimat topik. Kalimat penjelas harus
menjelaskan kalimat topik, dan diusahakan
untuk tidak mengaburkan pikiran utama tadi.
Kalimat penjelas tidak boleh menimbulkan ide
baru.
Contoh:
.
Bagi manusia bahasa merupakan alat
berkomunikasi yang sungguh penting. Dengan
bahasa manusia dapat menyampaikan isi
hatinya kepada sesamanya. Dengan bahasa itu
pula manusia dapat mewarisi dan mewariskan,
menerima dan memberikan segala
pengalamannya kepada sesamanya. Jelaslah
bahwa bahasa merupakan sarana yang paling
penting dalam kehidupan manusia.
Koherensi/kepaduan
Koherensi atau kepaduan adalah hubungan yang harmonis, yang
memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat
dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan
gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail
ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari
satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan
mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Kepaduan atau koherensi dari sebuah paragraf dapat dipelihara
dengan menggunakan penanda hubungan, baik secara ekplisit
maupun implisit.
Penanda hubungan ekplisit menggunakan kata atau frase, sedangkan
.
hubungan implisit menggunakan lagu kalimat, situasi
pembicaraan, lingkungan dan sebagainya.
Penanda koherensi secara ekplisit dapat dinyatakan dengan
(1) Repetisi : pengulangan kata-kata atau frase yang dianggap cukup
penting atau menjadi topik pembahasan. Pengulangan bisa
berwujud kata/frase secara utuh, sinonim kata/frase, ekpresi
yang berbeda, tetapi maksudnya sama, pengulangan bentuk
dasar yang sama.
(2) Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subjek
pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang : ia/dia, beliau, mereka, -nya , aku, saya,
ku, kamu, kamu sekalian;
b. kata ganti milik: -nya, beliau, mereka;
c. kata ganti penunjuk: ini dan itu.
(3) Kata/frase transisi
tambahan: tambahan lagi, di samping itu, selain itu,
berikutnya, dll
perbandingan: sama halnya, lebih dari itu, dalam hal yang
sama, dll
pertentangan: akan tetapi, melainkan, sebaliknya, dsb
akibat: akibatnya, oleh karena itu, sebab itu, dengan
demikian, dsb.
waktu: sementara itu, sesudah itu, tak lama kemudian,
tujuan: untuk itu, utuk tujuan tersebut,
ringkasan: singkatnya, pendeknya, ringkasnya, kesimpulan
urutan: pertama, kedua, akhirnya, yang terakhir.
Contoh 1:
.
Kalau Saudara naik kapal terbang, pramugari
menghidangkan gula-gula. Sebenarnya itu ada maksudnya,
yaitu selama berlepas landas dan mendarat Saudara selalu
mengunyah-ngunyah. Dengan cara demikian, hubungan antara
rongga hidung dan telinga selalu terbuka. Bila hubungan itu
macet, misalnya jika sedang pilek, pada waktu pesawat lepas
landas dan terutama waktu mendarat, telinga Saudara akan
nyeri sekali. Akibatnya, selaput gendrang telinga dapat pecah
dan keluar darah.
Contoh 2:
Joko murid SMP Negeri I Malang. Sekarang dia duduk di kelas
tiga. Tiap-tiap pagi teman-temannya selalu menghampirinya.
Mereka berangkat dan pulang bersama-sama.
Contoh 3:
.
Deterjen tidak hanya dipakai oleh industri kecil. Tetapi
jauh lebih luas lagi, karena dianggap lebih cocok untuk
mencuci pakaian halus seperti sutra. Bahkan
perabotan dapur yang dicuci dengan sabun bubuk ini
warnanya tidak segera pudar.
Contoh 4:
Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam
ini. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa,
dan menyia-nyiakan. Siapa saja menyiksa binatang
berdosa besar. Sebaliknya, siapa menolong binatang
akan mendapat pahala.
Contoh 5:
.
Khusus mengenai buku-buku terdapat beberapa
masalah. Pertama, jumlah dan jenis buku yang
diperlukan oleh murid dan guru belum memadai.
Kedua, perpustakaan sekolah yang bertugas
membina buku-buku dan media bacaan lainnya
belum berkembang sebagaimana mestinya. Ketiga,
buku-buku pelajaran masih banyak yang tidak
memenuhi syarat, baik mengenai bahasa, isi,
maupun ejaannya.
Contoh 6: .
Indonesia adalah salah satu Negara dengan
penduduk terbanyak di dunia. Bahkan menurut data,
Indonesia termasuk ke dalam posisi lima besar.
Walaupun Indonesia dikenal sangat kentat dalam
melakukan pemberdayaan KB (keluarga berencana),
tetapi tetap saja angka kelahiran tidak dapat
dibendung dan masih pada tingkat yang sangat
tinggi. Akibatnya, negara tidak memiliki kapasitas
dalam memperluas lapangan pekerjaan sesuai
dengan jumlah penduduk Indonesia. Bahkan tingkat
pengangguran juga menjadi tinggi.
. implisit dapat
Penanda koherensi secara
dinyatakan dengan situasi pembicaraan.
Contoh:
Matahari hampir tenggelam ke dasar
samudra. Cahaya keemasan memancar menyepuh
kaki langit yang terbentang lebar. Air laut
berkilauan. Ombak beriak dan beralun berkejar-
kejaran. Sampan meluncur kencang dan menuju
ke laut lepas.
Pengembangan
Sebuah paragraf terdiri atas satu pikiran
utama dan beberapa pikiran penjelas. Pikiran
utama dituangkan dalam kalimat topik dan
pikiran penjelas dituangkan ke dalam kalimat-
kalimat penjelas sebagai rincian kalimat
utama.
Ada beberapa pola pengembangan
. paragraf, di
antaranya adalah:
a) umum-khusus,khusus-umum,
b) alasan-alasan (sebab-akibat),
c) perbandingan,
d) contoh-contoh,
e) definisi luas, atau
f) campuran.
Contoh paragraf dengan contoh-contoh:
.
Kata-kata pungut itu ada yang telah lama
masuk ada juga yang baru masuk. Baik yang
telah lama maupun yang baru, ada yang
benar-benar telah menjadi warga bahasa
Indonesia, misalnya: saya, badan, pasar,
sabun, meja, kursi, dsb. Ada juga yang masih
terasa asingnya, misalnya: akhlak, insaf,
distribusi, proklamasi, dan sebagainya.
Contoh paragraf dengan perbandingan:

Dalam kesusastraan Indonesia kita


mengenal cipta sastra yang disebut pantun dan
syair. Kedua cipta sastra itu berbentuk puisi dan
tergolong hasil sastra lama. Kedua puisi lama itu
jumlah barisnya sama, yaitu empat baris. Baik
pantun maupun syair seperti pada bentuk aslinya,
tidak kita jumpai pada cipta sastra masa kini. Kalau
pun ada, biasanya hanya dalam nyanyian saja.
Pola Urutan Khusus Umum
Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-
mula mengungkapkankan gagasan-gagasan suatu hal
yang khusus, kemudian diungkapkan ke umum.
Contoh :
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedu-nya,
dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya.
Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya
yang serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit
empedunya berumur panjang.
Contoh (Umum- khusus):
.
Semua isi alam ini adalah ciptaan Tuhan. Ciptaan tuhan
yang paling berkuasa di dunia ini adalah manusia. Manusia
diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-baiknya.
Akan tetapi, tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan, dan
menyia-nyiakan.
Contoh (khusus- umum)
Sudah beberapa kali Pancasila bahkan hendak diubah dan
dipereteli. Namun, setiap usaha yang hendak merongrong,
mengubah, dan memereteli itu ternyata gagal. Betapa pun
usaha itu dipersiapkan dengan cara yang teliti dan matang,
semuanya dapat dihancurleburkan. Bukti yang lalu
meyakinkan kita bahwa Pancasila memang benar-benar sakti,
tak dapat diubah dan dipereteli.
Pola Urutan Sebab – Akibat
Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang
dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi
sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh :
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-
pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di
samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi
dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya
pengetahuan para petani dalam menggarap lahan
pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di
desa ini selalu gagal.
• Contoh (sebab-akibat)
.
Keluarga berencana berusaha menjamin
kebahagiaan hidup keluarga. Ibu tidak selalu
hidup merana karena setiap tahun harus
melahirkan. Bapak juga tidak terlalu pusing
memikirkan usaha untuk mencukupi kebutuhan
keluarganya. Anak pun tidak terlantar
hidupnya.
Paragraf Sebab-Akibat1-Akibat2
Dalam paragraf hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu
penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat
pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat
kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
Contoh :
Baru-baru ini petani Cimanuk gagal panen karena tanaman padi mereka
diserang hama wereng. Peristiwa ini menelan kerugian ratusan juta rupiah.
Selain itu, distribusi beras ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung
terganggu. Pasokan beras di pasar tradisional pun semakin lama semakin
menipis sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan beras. Hal ini
mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras dari negara tetangga
dengan harapan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan pangannya selama
menunggu hasil panen berikutnya.
Paragraf Akibat-Sebab

Paragraf hubungan akibat- sebab adalah paragraf yang dimulai


dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu
dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Contoh :
Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim
tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum
berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang
tidak berhasil tumbuh dengan baik.
Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan
penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya.
Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para
petani dalam pengolahan pertanian.
.
Contoh (akibat-sebab)
Dia terpaksa tidak masuk sekolah hari ini.
Sudah beberapa hari ibunya sakit. Ayahnya
yang dinanti-nantikan kedatangannya dari
Jakarta, belum tiba. Adik-adiknya yang masih
kecil tidak ada yang menjaganya.
Pola Urutan Waktu
Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-
gagasannya secara kronologis.

Contoh :
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia kemudian
mendiskusikan dengan guru atau teman-temannya. Selanjutnya,
ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar
jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba
Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA SMA
Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemanang harapan.
Pola Urutan Tempat
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari
suatu tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke
luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan
dengan urutan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang
terpenting ke tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting.
Contoh :
Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas
membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan
jaring telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air
bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus
mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah
membetulkan payang (jaring), atau menjaganya jangan tersangkut di dalam air.
Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan
kembali ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring.
Pola Urutan Klimaks
Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat.
Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya
intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan tingkat
tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis
mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin
meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling
intens.
Contoh :
Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh,
dan buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap
hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan
perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu
dinyalakan diruang Press Club.
Paragraf Analogi
Analogi adalah perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda
kelas, tetapi banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal
tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh :
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika
manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan
menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang
semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia
akan berdiri tegak.
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak
berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti
padi yang selalu merunduk.
•  
5. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok
dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Dalam
paragraf yang panjang juga sangat dibutuhkan
kalimat simpulan yang tidak lepas dari kalimat topik.
Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea, sedangkan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama, kalimat simpulan
berfungsi memberi tekanan kepada pikiran
utamanya.
Kalimat simpulan
1) Mengulang kalimat utama yang terletak pada
awal kalimat.
2) Kalimat yang berfungsi memberi tekanan
kepada pikiran pokoknya.
3) Kalimat yang diulang ini tidak harus sama
dengan kalimat utama pada awal paragraf.
4) Bentuk kata-kata dan susunan kalimatnya
dapat berbeda dengan kalimat utama, tetapi
ide pokok tetap sama.
a. Ciri kalimat topik
1) Di samping memuat ide pokok, kalimat topik juga membatasi
topik kedalam satu atau dua hal yang dapat dijelaskan secara
lengkap dalam sebuah paragraf. Jadi, kalimat topik mengandung
topik dan ide yang dijelaskan.
2) Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih
lanjut.
3) Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
4) Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat
lain.
5) Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
6) Dapat memberitahu pembaca apa yang diperbincangkan dalam
paragraf itu.
7) Pemberi arah dan pengontrol bagi penulis terhadap suatu
pembicaraan dalam paragraf itu.
b.Ciri kalimat pendukung
1) Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2) Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan
kalimat lain dalam satu alinea.
3) Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata
sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.
4) Isinya berupa rincian, alasan, fakta, statistik, kutipan,
keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat
mendukung kalimat topik.
6. Penempatan kalimat topik

1) Kalimat topik di awal


paragraf
2) Kalimat topik di akhir
paragraf
3) Kalimat topik di awal dan di
akhir paragraf
4) Kalimat topik tersirat dalam
keseluruhan paragraf
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di
awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang
disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya,
sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan
bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan
akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang
penting, efektif, dan efisien.
3. Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal
dan di akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak di akhir merupakan
kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana
maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan
bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
4. Paragraf deskriptif atau naratif
• Paragraf deskriptif/naratif ditandai dengan penyebaran kalimat
utama di dalam seluruh paragraf.

• Contoh:
Pagi hari ini aku duduk di bangku yang besar di belakang rumah.
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggallah. Sinarnya
mengusir dingin. Di mukaku bermekaranlah beraneka warna
bunga. Angin pegunungan sepoi-sepoi basah membelai wajah,
membawa bau harum bunga dan rasa manis madunya. Kuhirup
udara pagi yang segar sepuas-puasku. Nyaman rasa badan, dan
hilanglah rasa lelah berjalan sehari suntuk kemarin.
7. jenis-jenis paragraf
1) Paragraf menurut teknik pemaparannya
a) Deskriptif
b) Ekspositoris
c) Argumentatif
d) Naratif
2) Paragraf menurut tujuannya
a) Paragraf pembuka
b) Paragraf penghubung
c) Paragraf penutup
a) Deskripsi
Deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat,
mendengar, merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat,
didengar, dirasakan, dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.

Contoh:

Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar
memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip
yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
• Contoh paragraf deskriptif :
.
Gadis kecil itu terus memandangi lautan yang biru.
Gulungan riak-riak kecil tak membuatnya bergeming.
Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat
matanya beralih dari laut. Air pantai terus menyapu
lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak membisiki
telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus
memandangi laut. Laut yang semakin biru sampai
ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang
tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di
seberang sana. Ia benci laut! Gadis itu benci laut,
karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal.
b) Ekspositoris

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan


memberi informasi.

Contoh:

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan


karena dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.
Keluhan mereka hampir seminggu terakhir mereka kehilangan
pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
c) Argumentatif
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan
dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.

Contoh:

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.


Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi
pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah
banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini terbukti
dari masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan
jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada
orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak di negeri kita
terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
d) Paragraf Naratif
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa
atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur
cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki
kalimat utama.

Contoh:

Jam istirahat dimulai. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda


sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah
ke langit-langit perpustakaan, mengernyitkan kening, tersenyum, dan
kembali menulis. Asyik sekali, seakan di ruang perpustakaan hanya
ada dia.
• Contoh paragraf naratif:
.
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya
Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut
dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah.
Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka
pada ke luar rumah menyongsong. Tuan Hasan
memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan
Tuan Hasan saling berlomba menyambut
kedatangan Nyonya Marta.
e) Persuasif
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.

Contoh:

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-
nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang
rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita
harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana
kemanusian dan saling mencintai.
Berdasarkan tujuannya
a) Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

a) Dalam karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa:


a) garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang
penting;
b) pemaparan isi dan maksud judul karangan;
c) kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan;
d) sitiran dari suatu pendapat;
e) pembatasan objek dan subjeknya;
f) pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan;
g) gabungan dari beberapa cara di atas.
Contoh paragraf pembuka tentang tempat
wisata
Siapa yang tidak mengenal kota Yogyakarta.
Kota gudeg ini memiliki sejumlah tempat wisata
yang sudah dianggap iconic oleh wisatawan. Tempat
tempat tersebut antara lain Candi Prambanan,
Pantai Parangtritis, dan Mallioboro. Kota yang
dipimpin oleh Sultan Hamengku X ini kini
mempunyai sejumlah tempat wisata baru yang patut
dikunjungi. Tempat-tempat wisata tersebut
beberapa diantaranya dapat dijumpai di pusat kota
Yogyakarta.
Contoh paragraf pembuka:

Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de


Cubzac, Prancis. Sejak usia 4 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air.
Cousteau pandai berenang dan menyelam karena pada usia 10 tahun
ia dikirim ke sekolah musim panas di Danau Harvey, AS. Ketika itu
orang tuanya tinggal di sana. Seorang gurunya sering berprilaku agak
sentimen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan
dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak
dibersihkan, anak-anak yang terjun ke danau bisa celaka. Inilah asal
mulanya ia semakain pandai berenang dan menyelam.
b) Paragraf penghubung
Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara
paragraf pembuka dan paragraf penutup.

• Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-


paragraf ini. Oleh Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf
penghubung harus diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan
paragraf yang lainnya itu teratur dan disusun secara logis.

• Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.


Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang
logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa
paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah
kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
C) Paragraf penutup
• Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk
mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain,
paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang
telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung.

• Apa pun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan
harus tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu
panjang, tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling
esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan suatu
kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu
serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.
Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan
. :
Media cetak tergolong media yang tertua di Indonesia jika
dibandingkan dengan media jenis lainya , seperti radio, film, dan
televisi. Seorang pembaca media cetak biasanya adalah pendengar
radio dan penonton televisi. Dengan demikian, media cetak
mempunyai peranan yang khas dalam penyampaian informasi.
Peranan media cetak adalah bukan saja untuk menghidupkan tradisi
tulis-menulis dan meningkatkan minat baca masyarakat, tetapi juga
merupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana
kemasyarakatan yang dinamis dan harmonis dari keseluruhan sistem
media komunikasi modern, baik di derah pedesaan maupun di
daerah perkotaan.
Contoh alinea penutup yang berupa ringkasan :
.
Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas.
Pertama, terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh
Indonesia, yaitu murid SD tidak mampu mencapai 50 % standar
pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai. Kedua, daerah-
daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata
nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu
pengetahuan alam adalah ilmu yang dicapai dengan standar yang
paling rendah oleh semua murid SD, sedangkan matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang dicapai dengan standar yang
paling tinggi. Keempat, rendahnya mutu murid SD tampak terjadi
juga dalam jumlah kenaikan kelas yang cukup deras.
• Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali
hal-hal yang penting : .
Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan
memecahkan persoalan yang menyangkut Pancasila itu secara
tepat merupakan faktor penting yang memungkinkan terwujudnya
stabilitas masyarakat dan pembangunan nasional. Kejadian
sejarah yang penuh ujian bagi Pancasila kiranya akan dapat
membawa bangsa ini ke dalam tataran yang lebih baik dan lebih
dewasa yaitu pengalaman dan penghayatan Pancasila secara lebih
mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat diwujudkan,
Pancasila harus dijadikan eksistensi bangsa dan negara sehingga
bangsa Indonesia mempunyai landasan yang sangat kuat.
Eksistensi ini harus diwujudkan dalam bentuk sikap dan hati
nurani manusia-manusia Indonesia.
Contoh alinea penutup yang
. berupa saran :

Demikianlah peta bumi koran masuk desa (KMD).


Jangkauan KMD sangat luas, meliputi sebagian besar
rakyat Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya
sekadar memberi dorongan pada pertumbuhan dan
perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di
daerah-daerah. Selanjutnya para penerbit pers itu
sendiri yang harus bekerja keras: menyusuri pantai,
dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan
daerah-daerah pegunungan untuk mencapai
masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD.
. yang berupa
• Contoh alinea penutup
harapan :

Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi


usaha peningkatan sutau laporan hasil penelitian,
dan peningkatan keefisienan, serta keefektifan
pengelolaan penelitian bahasa, dan sastra. Dan
untuk dapat mewujudkan harapan ini, segala
kritik dan saran para pemakai buku ini akan
dimanfaatkan.
Beberapa contoh paragraf
Contoh 1.

Olahraga adalah kegiatan yang sangat bermanfaat


bagi kita. Dengan berolahraga timbunan lemak
dalam tubuh bisa dibakar. Di samping itu, peredaran
darah dari jantung ke seluruh tubuh dapat berjalan
lancar. Manfaat lainnya adalah kotoran dalam tubuh
dapat dikeluarkan melalui keringat. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik olahraga
sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu.
Contoh 2
.
Putu wigatana adalah kiper muda bertalenta tinggi. Peria
yang lahir di Padang Tegal tanggal 28 April 1987 ini bakatnya
sudah terlihat sejak ia menginjak usia 12 tahun, pada saat itu ia
membela SMP tempat ia bersekolah. Bersama teman-
temannya ia berhasil memperoleh juara pertama dalam
Porseni tshun itu. Tidak cukup sampai di sana pada PON XVII
yang berlangsung di Kalimantan Timur, ia ikut membela nama
Bali yang merupakan daerah asalnya. Terakhir ia berhasil
membawa tim Perseden meraih kemenagan dalam
pertandingan lanjutan divisi 3 liga Indonesia melawan tim PS
Berau Kaltim. Begitu banyak prestasi yang diraihnya. Tidak
salah jika saat ini banyak tim yang ingin merekrutnya.
Contoh 3:
.
Semua isi alam ini adalah ciptaan Tuhan. Ciptaan tuhan
yang paling berkuasa di dunia ini adalah manusia. Manusia
diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-
baiknya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan,
dan menyia-nyiakan.
Contoh 4
Sudah beberapa kali Pancasila bahkan hendak diubah
dan dipereteli. Namun, setiap usaha yang hendak
merongrong, mengubah, dan memereteli itu ternyata gagal.
Betapa pun usaha itu dipersiapkan dengan cara yang teliti
dan matang, semuanya dapat dihancurleburkan. Bukti yang
lalu meyakinkan kita bahwa Pancasila memang benar-
benar sakti, tak dapat diubah dan dipereteli.

Anda mungkin juga menyukai