Penyusunan Paragraf
1. Paragraf adalah gabungan dari beberapa kalimat yang berhubungan
antara kalimat yang pertama dengan kalimat yang selanjutnya.
Paragraf di bagi 3:
1. Deduksi
Contoh :
Kosakata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling
mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang-
mengarang. Jumlah kosakata yang dimiliki seseorang akan menjadi
petunjuk tentang pengetahuannya. Di samping itu, jumlah kosakata
yang dikuasainya, juga akan menjadi indikator bahwa orang itu
mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosakata yang
dukuasai, semakin tinggi pula pengetahuan seseorang. Dengan
demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat
atau cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada dalam fikirannya.
2. Induksi
Contoh :
Pada waktu anak memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa
Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan
halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa
daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali
mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-
temannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan
bahasa daerah. Baik dalam waktu istirahat maupun diantara jam-jam
pelajaran, unsu-unsur bahasa daerah tetap menerobos. Ditambah lagi
jika sekolah itu bersifat homogeny dan gurunya pun penutur asli
bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan
pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus
dengan cepat.
3. Campuran
Contoh :
Peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sama pentingnya
dengan usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang
berpendidikan memadai dapat mengubah sistem pertanian tradisional
yang bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan
menjadi petani modern yang produktif. Petani yang demikian akan
mampu menunjang pembangunan secara positif. Mereka dapat
memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan
yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah. Itulah sebabnya, peningkatan taraf
pendidikan para petani dirasakan sangat mendesak.
3.4 Perangkaian
Perangkaian adalah kata-kata yang merangkaikan kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain. Penanda hubungan perangkaian ada yang
berupa kata, misalnya, sebaliknya, namun, akhirnya, padahal, kemudian,
tetapi,dan ada yang berupa kelompok kata yang diakhiri dengan kata
itu,begitu,atau demikian, misalnya, oleh karena itu, jika begitu, kendati
pun demikian. Sesungguhnya kata itu,begitu,dan demikian merupakan
unsur pengganti, yaitu menggantikan unsur yang disebutkan sebelumnya.
Contoh :
1. Persoalannya mereka khawatir setelah renovasi mereka tidak
dapat berdagang dilokasi itu. Di samping itu, mereka juga
mengharapkan dapat menjadi pelaksana renovasi pasar itu
2. Kami tidak sependapat denga dia. Biarpun begitu, kami tidak
akan menghalanginya.
4. Hubungan leksikal
Hubungan leksikal adalah adanya kata-kata yang secara leksikal memiliki
pertalian bentuk dan arti. Pengulangan adalah adanya unsur pengulang
yang mengulang yang terdapat pada kalimat yang di depannya.
Ada 4 pengulangan, yaitu :