Yang pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu
pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam
suatu kesatuan.
Yang kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
Yang ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan
memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
Yang keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran
yang lebih kecil.
Yang kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.
1. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Ditengah hutan terdapat sebuah rumah tua. Di rumah itu ada seorang
nenek penghuni rumah tua tersebut, nenek itu kira-kira berumur 75 tahun.
Setiap malam ia selalu melihat seorang wanita di rumah tersebut, mungkin
itu setan. Tetapi nenek itu sudah terbiasa dengan hal-hal aneh semacam itu.
2. Paragraf penghubung
Paragraf ini berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Karena itu,
paragraf penghubung biasanya paling panjang di antara paragraf-paragraf
yang lain yang saling berhubungan secara logis.
Contoh paragraph penghubung :
Tiba-tiba dari kamar dekat dapur terdengar suara tangisan seorang
wanita, semua anak muda itu pun kaget. Kobil dan Jamal berniat untuk
menyelidikinya. Sesampainya di depan kamar dekat dapur itu, suaranya
semakin keras terdengar. Tiba-tiba nenek penghuni rumah tua itu muncul di
belakang mereka dan tangisan seorang cewek itu pun menghilang.
3. Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.
Contoh paragraf penutup :
Setelah mereka benar-benar kenyang, mereka segera mencari tempat
tinggal. Dua hari kemudian mereka menemukan tempat tinggal yang
menurut mereka tepat. Yaitu di sebuah padang rumput yang luas. Mereka
tidak akan kekurangan makanan karena di tepi padang rumput itu terdapat
banyak pohon buah-buahan dan sebuah mata air yang sangat bersih. Didi
dan Dodo hidup dengan rukun. Semakin hari persahabatan mereka semakin
erat. Mereka pun hidup dengan aman, tenteram dan bahagia.
2. Jenis-Jenis Diksi
Berdasarkan Makna
Makna Denotatif
Makna denotatif menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makana denotatif
berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam
relasi, pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan
kedua, relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang
diwakilinya.
Contoh : Bunga Melati
Makna Konotatif
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya.
Contoh : Bunga Bank
Makna leksikal adalah makna kata yang terdapat dalam leksikal (kamus). Makna leksikal
bersifat umum atau lugas artinya makna kata yang tidak dipengaruhi oleh bentuk lain.
Mata : indra untuk melihat (makna leksikal)
Bermata : memiliki mata (makna gramatikal)
Memata-matai : mengamati secara diam-diam (makna gramatikal)
Implikasinya salah satunya awalan ter- atau imbuhan lainnya, tentunya tidak mempunyai
makna. Sebuah imbuhan baru dapat memiliki makna atau kemungkinan memiliki makna
apabila sudah berproses dengan kata lain. Kata terangkat memiliki kemungkinan makna
dapat atau tidak sengaja tergantung konteks kalimat yang membawanya.
1. Afiksasi
Proses melekatnya afiks (imbuhan) kepada bentuk dasar. Akibat melekatnya afiks kepada
kata dasar akan menimbulkan fungsi dan makna baru.
Macam-macam afiks bahasa indonesia
a. Prefiks (awalan) = di, me, ber, pe, ter dan sebagainya
b. Infiks (sisipan) = in, el
c. Sufiks (akhiran) = an, kan, i, lah
d. Konfiks (afiks gabung) =pe - an, ke - an, se - nya
e. Simulfiks (afiks berurutan) =me - kan, me - i, di - kan
2. Reduplikasi
Proses pembentukan kata baru dengan cara mengulang bentuk dasar.
Bentuk perulangan kata meliputi:
a. Kata ulang utuh/penuh = gedung-gedung
b. Kata ulang sebagian = berlari-lari
c. Kata ulang berimbuhan = anak-anakan
d. Kata ulang berubah bunyi = sayur mayur
e. Kata ulang semu = kupu-kupu, kunang-kunang
3. Komposisi
Gabungan dua kata atau lebih yang menimbulkan makna baru.
Contoh:
Rumah makan = rumah digunakan untuk makan
Rumah sakit = rumah digunakan untuk mengobati orang sakit
Rumah dinas = rumah yang digunakan untuk kepentingan dinas
3. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga
akan terbentuk proposisi proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar
yaitu deduktif dan induktif.
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti breakdance, Shuffle, salsa (dan
Kripton), modern dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka
menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan
beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan
pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan
budaya tradisional.
Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama
belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa
singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda
titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti
nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang
pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama
kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama
terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan
nama selesai,
Kedua; Tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda
kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik).
Ketiga; Judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis
dengan huruf miring ok.
Keempat; Yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda
titik dua : ) dan terakhir
Kelima; Nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri
(tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar
pustaka.Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki
Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods.
Indianapolis: McGraw-Hill Education.