Anda di halaman 1dari 26

KALIMAT EFEKTIF

N. AINI PUSPITASARI
1. Taruna belajar.
2. Taruna STMKG sedang latihan marchingband
3. Taruna STMKG yang berbaju abu-abu
4. Apakah Anda sudah makan?
5. Silakan baca halaman 10!
 Bagian ujaran/ tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek
PENGERTIAN (S) dan predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian
KALIMAT ujaran/ tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita,
tanya, atau perintah).
 Subjek
Bagian kalimat yang menunjuk pelaku, tokoh, sosok, sesuatu hal,
atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan.
 Predikat
Bagian kalimat yang memberi tahu melakukan perbuatan apa S,
yaitu pelaku/ tokoh atau sosok di dalam suatu kalimat. Predikat juga
menyatakan sifat/ keadaan bagaimana S.
Unsur Kalimat  Objek
Bagian kalimat yang melengkapi P.
 Pelengkap
Bagian kalimat yang melengkapi P.
 Keterangan
Bagian kalimat yang menerangkan P dalam sebuah kalimat.
 Subjek diisi oleh kata benda/ frasa nominal, klausa, atau frasa
verbal.

Contoh:
(1) Ayahku sadang melukis.
Subjek (2) Meja direktur besar.
(3) Yang berbaju batik dosen saya.
(4) Berjalan kaki menyehatkan badan.
(5) Membangun jalan layang sangat mahal.
 Jawaban apa dan siapa
Contoh: Amira adalah taruna yang cerdas.
 Didahului kata bahwa
Contoh: Bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia.
Ciri Subjek  Disertai kata ini dan itu
Contoh: Laki-laki yang berbaju biru itu adalah kakak saya.
 Disertai pewatas yang
 Predikat dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah
sesuatu yang dimiliki oleh S.
 Satuan bentuk pengisi P dapat berupa kata atau frasa, sebagian
berkelas verba atau ajektifa, tetapi dapat juga numeralia, nomina,
atau frasa nominal.
Contoh:
(1) Kuda merumput
Predikat (2) Ibu sedang tidur siang.
(3) Putri Indonesia cantik jelita.
(4) Kota Jakarta dalam keadaan aman.
(5) Kucingku belang tiga.
(6) Erik taruna baru.
(7) Rumah Immanudin lima.
 Jawaban mengapa dan bagaimana
 Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
 Didahului aspek akan, sudah, sedang, selalu, hampir
Ciri Predikat  Didahului modalitas sebaiknya, seharusnya, seharusnya, mesti,
selayaknya
 Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
 Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau
klausa.
 Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu
verba yang menuntut wajib hadirnya O.
Objek Contoh:
(1) Taruna STMKG meneliti udara [0].
Udara [S] diteliti oleh Taruna STMKG.
 Letak Pel umumnya di belakang P yang berupa verba.
 Posisi itu juga ditempati oleh O dan jenis kata yang mengisi Pel
dan O juga bisa sama, yaitu nomina dan frasa nominal.
Contoh:
Pelengkap 1) Ketua MPR// membacakan// Pancasila.
S P O
2) Banyak orsospol// berlandaskan// Pancasila.
S P Pel
 Posisi keterangan boleh manasuka, di awal, di tengah, atau di
akhir kalimat.
 Pengisi Ket dapat berupa adverbial, frasa nominal, frasa
preposisional, atau klausa.
Contoh:
1) Tiardo menjilid makalah kemarin pagi.
Keterangan 2) Tiardo kemarin pagimenjilid makalah.
3) Kemarin pagiTiardo menjilid makalah.
 Kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/ penulis
Kalimat Efektif secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh
pendengar/ pembaca secara tepat pula.
 Terdapat satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
 Dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud utama penulis/
pembicara, dan maksud itu harus dapat dikenali dan dipahami
oleh pembaca/ pendengar.
Contoh:
1) Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas
politik.
Kesatuan Seharusnya: Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas
politik.
2) Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh
bank yang memberikan kredit.
Seharusnya: Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi
kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
 Terjadi hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk
kalimat.
 Unsur pembentu kalimat adalah kata, frasa, klausa, tanda baca,
dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).
Contoh:
1) Kepada setiap taruna harus memiliki kartu ujian semester.
2) Saya punya rumah baru saja diperbaiki.
3) Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para
Kepaduan petani.
Seharusnya:
1) Setiap taruna harus memiliki kartu ujian semester.
2) Rumah saya baru saja diperbaiki.
3) Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk .
 Terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau
susunan kata dan frasa yang dipakai dalam kalimat.
 Misalnya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama
menggunakan verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus
verba.
Contoh:
1) Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat
katalog, dan buku-buku diberi label.
Keparalelan 2) Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha?
Seharusnya:
3) Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan
katalog, dan pelabelan buku.
4) Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha?
 Kesesuaian/ kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk
suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti.
Contoh:
1) Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sehingga
petang.

Ketepatan 2) …bukan saya yang tidak mau, namun dia yang tidak suka.
Seharusnya:
3) Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai
petang.
4) …bukan saya yang tidak mau, melainkan dia yang tidak suka.
 Adanya upaya menghindari pemakian kata yang tidak perlu.
 Hal yang harus diperhatikan; tidak mengulang subjek, tidak menjamakkan kata
yang sudah berbentuk jamak.
Contoh:
Kehematan 1) Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar
sepanjang hari dari pagi sampai sore.
2) Nabila bekerja membanting tulang demi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
3) Karyawan itu dengan segera mengubah rencananya setelah dia bertemu
dengan direkturnya.
Seharusnya:
4) Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
5) Nabila bekerja membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarga.
6) Karyawan itu dengan segera mengubah rencana setelah bertemu dengan
 Terdapat arti kalimat yang logis/ masuk akal.
Contoh:
1) Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal kambing
tergolong binatang antiair)
Kelogisan 2) Tumpukan uang itu terdiri atas pecahan ribuan, ratusan ,
sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan. (tidak
runut)
3) Kepada Bapak Presiden, waktu dan tempat kami persilakan.
4) HUT RI Ke-76 = HUT ke-76 RI
 Variasi dalam pola kalimat
Contoh:

Kevariasian a. Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat desa


Cibimbim. (S-P-O)
b. Belum dikenal oleh masyarakat desa Cibimbim dokter muda
itu. (P-O-S)
 Variasi dalam pembukaan kalimat
Contoh:
Frase keterangan cara
Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah
menyambar umpan dan menembus jala kiper pada menit kesembilan
belas.
 Kesalahan tata Bahasa
Contoh: Dia tidak ngambil buku itu.
Dia tidak mengambil buku itu.
 ketidaklogisan kalimat
Penyebab  Ketaksaan kalimat: kalimat tidak memiliki makna ganda.
Ketidakefektifan  Ketidakhematan kalimat/ pleonasme
Kalimat  Ketidaksejajaran kalimat
 Kerancuan kalimat
 Pengaruh bahasa asing: Rumah di mana ia tinggal?
 Pengaruh Bahasa daerah: Ini rumahnya Amelia yang besar sendiri.
Variasikanlah
 Dokter itu memeriksa pasien itu pada waktu itu di ruang itu
kalimat di dengan alat itu.
samping!
 Dokter itu memeriksa pasien itu pada waktu itu dengan
alat itu di ruang itu.
 Dokter itu memeriksa pasien itu di ruang itu dengan
alat itu pada waktu itu
 Dokter itu memeriksa pasien itu di ruang itu pada
waktu itu dengan alat itu.
Jawaban  Dokter itu memeriksa pasien itu dengan alat itu pada
waktu itu di ruang itu.
 Dokter itu memeriksa pasien itu dengan alat itu di
ruang itu pada waktu itu.
 Pada waktu itu dokter itu memeriksa pasien itu di
ruang itu dengan alat itu.
 Pada waktu itu dokter itu memeriksa pasien itu dengan
alat itu di ruang itu.
 Di ruang itu dokter itu memeriksa pasien itu pada
waktu itu dengan alat itu.
 Di ruang itu dokter itu memeriksa pasien itu dengan
alat itu pada waktu itu.
 Dengan alat itu dokter itu memeriksa pasien itu pada
waktu itu di ruang itu.
 Dengan alat itu dokter itu memeriksa pasien itu di
ruang itu pada waktu itu.
 Pada waktu itu di ruang itu dengan alat itu dokter itu
memeriksa pasien itu.
 Pada waktu itu dengan alat itu di ruang itu
dokter itu memeriksa pasien itu.
 Di ruang itu pada waktu itu dengan alat itu
dokter itu memeriksa pasien itu.
 Di ruang itu dengan alat itu pada waktu itu
dokter itu memeriksa pasien itu.
 Dengan alat itu pada waktu itu di ruang itu
dokter itu memeriksa pasien itu.
 Dengan alat itu di ruang itu pada waktu itu
dokter itu memeriksa pasien itu.
 Pada waktu itu di ruang itu dokter itu memeriksa
pasien itu dengan alat itu .
 Pada waktu itu itu dengan alat itu dokter itu
memeriksa pasien itu di ruang.
 Di ruang itu pada waktu itu dokter itu
memeriksa pasien itu dengan alat itu .
 Di ruang itu dengan alat itu dokter itu
memeriksa pasien itu pada waktu itu.
 Dengan alat itu di ruang itu dokter itu
memeriksa pasien itu pada waktu itu .
 Dengan alat itu pada waktu itu dokter itu
memeriksa pasien itu di ruang itu .

Anda mungkin juga menyukai