Anda di halaman 1dari 15

KALIMAT EFEKTIF

MAKALAH

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing : Dr. H. Muhamad Arwani, S.Ag.,M.Pd

Disusun oleh :

Abdul Kholiq Baydhowi


I’anatul Karimah

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NAWAWI

PURWOREJO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia agar dapat berkomunikasi


dengan manusia lainnya, seperti istilah dan gerakan. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan,
atau perasaan yang terdapat dalam diri pembicara atau penulis. Dalam bahasa ada ide,
gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri sendiri. Setiap gagasan pikiran atau
konsep yang dimiliki seseorang dalam prakteknya wajib dituangkan kedalam bentuk
kalimat.

Dalam karangan ilmiah tak jarang kita jumpai kalimat-kalimat yg tidak memenuhi
syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini mungkin ditimbulkan oleh kalimat-kalimat yang
dituliskan kabur. kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya permasalahan itu,
pembaca mengalami kesulitan untuk memahami kalimat yang kita sampaikan karena
kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan hal inilah kami menyajikan makalah ini agar
dapat memahami mengenai kalimat efektif.

Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang


berlaku, misalnya unsur-unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan
predikat), memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan menentukan istilah yang tepat
pada kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut akan lebih mudah
dipahami pembaca atau pendengar.

Kalimat efektif biasa digunakan untuk menuliskan tulisan/karya ilmiah, seperti


essay. jurnal, skripsi, dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat efektif cukup penting
dalam menyampaikan pesan. Tujuannya adalah agar pesan dapat tersampaikan dengan
baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalimat efektif ?
2. Apa saja umsur-unsur kalimat efektif ?
3. Apa saja syarat kalimat efektif ?
4. Apa saja ciri-ciri kalimat efektif ?
5. Bagaimana penggunaan kalimat efektif ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau
perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama
tepatnya dalam pekiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara
atau penulis. Menurut Rohmadi bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang
memperihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara atau penulis dan proses
penerimaan oleh pendengar atau pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi
atau maksud yang disampaikan oleh pembicara atau penulis tergambar lengkap dalam
pikiran pendengar atau pembaca. Selain itu Akhadiah juga menyatakan bahwa kalimat
efektif adalah kalimat yang harus memiliki persyaratan gramatikal disusun
berdasarkan kaidah yang berlaku seperti:
1) Unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat.
2) Aturan tentang Ejaan yang disempurnakan.
3) Cara memilih kata dalam kalimat (diksi).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah


kalimat yang memiliki pemahaman yang tinggi bagi pembacanya, menggunakan
kosakata yang tepat dan tata bahasa yang sederhana1.

B. Unsur-Unsur Kalimat Efektif

Unsur-unsur Kalimat Efektif Beberapa unsur pembentuk kalimat efektif yaitu

subjek, predikat, objek, dan keterangan.

1. Subjek

Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, benda,


atau suatu hal yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek dapat berbentuk kata
benda, frasa kata benda, atau kata kerja. Contoh:

a. Dina membaca buku di perpustakaan.


b. Ayam nenek bertelur.

1
Prof.Dr.Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika) Edisi Revisi. Bandung:
Refika Aditama. hlm. 1.

2
c. Ibuku sedang melukis.
d. Memasak nasi goreng sangat mudah dilakukan.
2. Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menyatakan suatu tindakan atau
keadaan yang dilakukan oleh subjek. Predikat biasanya berbentuk kata kerja,
frasa kata kerja, frasa numeral, kata benda, frasa kata benda, kata depan, kata
sifat, dan frasa kata sifat. Contoh :

a. Katak melompat.
b. Paman memetik mangga.
c. Mangga paman lima buah.
d. Budi mahasiswa baru
3. Objek

Objek adalah unsur kalimat yang melengkapi kata kerja sehingga terletak
langsung di belakang predikat. Objek dapat berbentuk kata benda atau frasa kata
benda. Contoh :

a. Ibu berbelanja sayuran di pasar.


b. Ayah makan pisang.
c. Bu Guru menulis soal di papan tulis.
4. Pelengkap

Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi


predikat (P). letak Pelengkap umumnya di belakang prediket (P) yang berupa
verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh objek (O), dan jenis kata yang
mengisi pelengkap dan objek juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
nominal, atau klausa. Namun, antara pelengkap (P) dan objek (O) terdapat
perbedaan. Perhatikan contoh di bawah ini:

a. Ketua MPR membacakan Pancasila.


S P O
b. Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel
Di samping itu, letak Pelengkap tidak selalu persis di belakang predikat
(P). Apabila dalam kalimatnya terdapat objek (O), letak pelengkap (Pel) adalah di

3
belakang objek (O) sehingga urutan penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel.
Berikut adalah beberapa contoh pelengkap dalam kalimat.

a. Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer.


b. Mayang mendongengkan Rayhan Cerita si Kancil.
c. Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum.
d. Annisa mengirimi kakeknya kopiah bludru.
e. Pamanku membelikan anaknya rumah mungil.
5. Keterangan

Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut


tentang makna subjek atau predikat. Keterangan dibagi menjadi empat, yaitu
keterangan waktu, tempat, suasana, dan cara.

a. Keterangan waktu

Keterangan waktu merupakan kata yang menerangkan waktu


terjadinya peristiwa atau kegiatan yang dilakukan subjek. Contoh :

1) Dita berangkat ke kebun binatang tadi pagi.


2) Dua minggu yang lalu, Siti berkunjung ke rumah nenek.
3) Sebelum makan, kita harus mencuci tangan.

b. Keterangan tempat

Keterangan tempat merupakan kata yang menerangkan tempat


terjadinya peristiwa atau kegiatan tertentu. Contoh:

1) Ibu memasak di dapur.


2) Ayah membaca koran di ruang tamu.
3) Adik bermain sepak bola di lapangan.

c. Keterangan suasana

Keterangan suasana merupakan kata yang menerangkan suasana


atau situasi dari suatu perbuatan. Contoh :

1) Suasana malam itu sangat sepi.


2) Kami melihat pemandangan pantai yang sangat indah.

4
3) Dinda merasa senang atas kelahiran adiknya.

d. Keterangan cara

Keterangan cara merupakan kata keterangan yang menjelaskan


cara pada suatu aktivitas atau kegiatan. Kata keterangan cara biasanya
diikuti kata "dengan" atau "secara". Contoh :

1) Pelari itu berlari dengan kencang.


2) Perselisihan antara Bayu dan Bima diselesaikan secara damai.
3) Ana menyeberang jalan dengan hati-hati.2
C. Syarat Kalimat Efektif

Adapun syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:


a. Memiliki kesepadanan, subjek, predikat, kata penghubung dalam dan
antar kalimat.
b. Memiliki kesejajaran/parelelisme: kontruksi bahasa dalam susunan serial.
c. Penekanan kalimat, dengan ditandai penggulangan subjek kalimat,
hiponim, dan penggunaan kata secara tepat.
d. Penggunaan variasi kalimat, yaitu dalam hal letak, aktif-pasif,
deduktifinduktif, dan panjang-pendeknya kalimat.3
D. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1. Kesepadanan Struktur

Ciri kalimat efektif yang pertama adalah kesepadanan. Kalimat dengan


kesepadanan setidaknya memenuhi dua unsur pembentuk kalimat. Dua unsur
tersebut adalah Subjek (S) dan Predikat (P). Subjek adalah pokok
pembicaraan/bahasan yang melakukan aktivitas. Bentuk subjek bisa meliputi
orang, benda, atau tempat. Predikat adalah bagian kalimat yang menerangkan
kegiatan. Biasanya, bentuk predikat dalam sebuah kalimat berupa kata kerja.

2
https://pembelajar.net/unsur-kalimat-efektif/
3
https://www.suara.com/news/2020/12/13/140058/contoh-kalimat-efektif-dan-ciri-
ciri-serta-syaratnya?page=all

5
Perhatikan kalimat: Dalam makalah ini membahas kalimat efektif.
Perhatikan juga kalimat: Makalah ini membahas kalimat efektif. Sepintas, dua
kalimat tersebut memiliki kemiripan. Nyatanya, struktur dari kalimat tersebut
berbeda.
Perhatikan kembali dua contoh kalimat yang diberikan.
Dalam makalah ini membahas kalimat efektif.
a. Dalam makalah ini : keterangan
b. Membahas : predikat
c. Kalimat efektif : objek
Pada contoh kalimat pertama ini tidak ada subjek. Sehingga, contoh kalimat
pertama ini bukan merupakan kalimat efektif.
Contoh berikutnya,
Makalah ini membahas kalimat efektif.
a. Makalah ini : subjek
b. Membahas : predikat
c. kalimat efektif : objek
Ada unsur subjek dan predikat dalam kalimat. Sehingga, contoh kalimat
yang kedua ini merupakan kalimat efektif.
2. Kelogisan Bahasa

Kelogisan adalah suatu gagasan/ide yang dapat diterima oleh akal.


Kelogisan bahasa memiliki pengertian kalimat memiliki arti yang bisa diterima
oleh akal. Selain itu penting juga untuk memperhatikan bahwa kalimat mudah
dipahami. Logis atau tidaknya kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan
strukturnya. Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat
tersebut dapat diterima oleh akal/nalar.

Contoh kalimat tidak logis:

a. Jalannya macet!Bukan jalan yang macet, tetapi lalu lintas kendaraannya.


b. Kepada saudara pemateri, Waktu dan tempat kami persilahkan. Yang
dipersilahkan seharusnya pemateri, bukan waktu dan tempat.

Contoh kalimat logis:

a. Lalu lintas kendaraan macet.


b. Saudara pemateri kami persilahkan

6
3. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Kecermatan dalam pemilihan kata diperlukan untuk menghindari makna


ganda. Sehingga, kalimat efektif perlu disusun secara cermat. Kecermatan tersebut
meluputi pemilihan, penggunaan, dan penempatan kata.

Contoh:

a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.


(bukan kalimat efektif).
b. Memiliki dua arti yaitu mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal atau
mahasiswa duri perguruan tinggi yang terkenal.
c. Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. (kalimat
efekti).
d. Hanya memiliki satu arti yaitu mahasiswa dari perguruan tinggi
terkenal
4. Kehematan Kata

Pengertian kehematan kata adalah tidak boros kata. Caranya dengan


menggunakan kata-kata seperlunya. Kehematan kata tidak berarti harus
menghilangkan kata kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Namun, hindari
menggunakan kata yang memiliki fungsi sama dalam sebuah kalimat.

Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu

a. Menghilangkan pengulangan subjek.


b. Menghindarkan pemakaian hiponimi kata. misalnya: warna merah
hanya ditulis merah (karena merah sudah pasti merupakan warna)
c. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Menjamak kata-kata yang berbentuk jamak.

Contoh kalimat tidak hemat dan hemat:

a. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu, (tidak hemat)
b. Karena tidak diundang, ia tidak datang ke pesta itu. (hemat)
c. Ani memakai celana warna biru. (tidak hemat)
d. Ani memakai celana biru. (hemat)
e. Sejak dari pagi dia bersedih. (tidak hemat)

7
f. Sejak pagi dia bersedih. (hemat)
g. Para murid-murid sedang berlatih baris - berbaris. (tidak hemat)
h. Para murid sedang berlatih baris - berbaris. (hemat)
5. Kesejajaran dan Keparalelan

Kesejajaran/keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan


dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk
kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Jika bentuk pertama
menggunakan verba, maka bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan verba.

Begitu pun dengan verba. Adanya sebuah kesamaan kata dan imbuhan
dalam sebuah kalimat.

Contoh:
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara bertahap. (tidak
sejajar/paralel)
b. Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara bertahap.
(sejajar/paralel)
c. Sebastian memancing ikan dan dimasukkan ke dalam jaring. (tidak
sejajar/paralel)
d. Sebastian memancing ikan dan memasukkannya ke dalam jaring.
(sejajar/paralel)
6. Kesatuan atau Kepaduan Gagasan

Kesatuan/kepadua gagasan memiliki pengertian bahwa pernyataan dalam


suatu kalimat menyampaikan informasi yang tidak terpecah pecah. Kalimat padu
disusun secara jelas dan tidak bertele tele. Penggunaan kata tentang atau daripada
pada kalimat padu biasanya dihindari.

Contoh kalimat dengan kesatuan atau kepaduan gagasan:

a. Liputan ini membahas tentang desain interior pada rumah adat. (Tidak
padu)
b. Liputan ini membahas desain interior pda rumah adat. (Padu)
7. Kebervariasian

Kalimat yang efektif menunjukkan penggunaan kalimat yang tidak


monoton. Kalimat yang digunakan sebaiknya bervariasi dengan memanfaatkan

8
jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia.Selain itu, variasi dalam
panjang-pendek kalimat dan penggantian unsur di awal kalimat juga menandakan
keefektifan kalimat.

Contoh:

a. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua.


b. Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada anaknya.
c. Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkan anak.
8. Ketegasan

Sebuah kalimat memerlukan ide/gagasan yang perlu ditonjolkan. Ketegasan


pada suatu kalimat merupakan penekanan atau suatu perlakukan menonjol pada ide
pokok kalimat. Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat,
yaitu
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat
Contoh:
1) Sudah saya baca buku itu. (penekanan pada baca buku)
2) Buku itu sudah saya baca. (penekanan pada Buku itu)
b. Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh:
1) Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan
presiden. (Tidak efektif)
2) Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan
gubernur. (Efektif)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
Contoh:
1) Suroto ayah yang baik, ayah yang rela berkorban demi anak-
anaknya.
2) Sudah merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk belajar,
belajar, dan belajar.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh:
1) Perusahaan itu tidak bangkrut, tetapi berkembang dengan pesat.
2) Surti kurus, tetapi jago makan.

9
e. Menggunakan partikel penekanan/penegasan
Contoh:
1) Buanglah semua sampah itu!
2) Jangankan emas uang pun aku tak punya.
3) Harapan Presiden adalah agar rakyat membangun bangsa dan
negaranya.
4) Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta juta rupiah telah.
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
5) Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan
mereka.
6) Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
9. Ketepatan

Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga
dapat mewakili tujuan, maksud, atau pesan penulis.

Contoh:

a. Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian


berada dalam satu ruangan. (Tidak tepat)
b. Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat kepolisian, berada
dalam satu ruangan. (Tepat)
c. Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian di
dalam satu ruangan. (Tepat)
10. Kebenaran Struktur

Kalimat efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya


unsur-unsur yang digunakan dalam kalimat tidak memakai unsur-unsur asing, atau
daerah. Sebagai contoh, pemakaian unsur bahasa Inggris which, where tidak benar
jika disepadankan dengan konjungsi dimana, di mana, atau yang mana dalam
bahasa Indonesia. Penggunaan kata tersebut perlu dihindari. Begitu pula unsur
bahasa daerah sebaiknya tidak dipakai dalam tulisan.
Contoh:
a. Kota dimana dia lahir kini hancur karena gempa. (Tidak benar)
b. Kota tempat dia lahir kini hancur karena gempa. (Benar)

10
c. Dengan kita punya kemampuan menggunakan teknologi baru,
segala pekerjaan akan lancar. (Tidak benar)
d. Dengan kemampuan kita menggunakan teknologi baru, segala
pekerjaan akan lancar. (benar)
11. Keringkasan

Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang


sebenarnya memiliki makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan
bentuk panjang, sedangkan kata merupakan bentuk ringkas atau pendek.

Contoh:

a. Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta. (Bentuk


panjang)
b. Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (Bentuk ringkas)
c. Pak Sanusi selalu memberi nasihat kepada anak-anaknya. (Bentuk
panjang)
d. Pak Sanusi selalu menasihati anak-anaknya. (Bentuk ringkas)
e. Mahasiswa mengadakan diskusi mengerjakan tugas dari dosen.
(Bentuk panjang)
f. Mahasiswa berdiskusi mengerjakan tugas dari dosen. (Bentuk
ringkas)4
E. Penggunaan Kalimat Efektif

Adapun penggunaan kalimat efektif umumnya digunakan dalam tulisan ilmiah

seperti:

1. Skripsi, Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang berbentuk deskriptif atau
menggambarkan kondisi, dan menjelaskan konsep.
2. Tesis, Tesis adalah karya tulis ilmiah yang disusun menurut kaidah
keilmuan oleh mahasiswa dibawah bimbingan dan pengawasan dosen
pembimbing.
3. Disertasi, Disertasi merupakan bentuk karya tulis ilmiah resmi akhir oleh
seorang mahasiswa dalam penyelesaian program S3.

4
https://idschool.net/sma/7-ciri-ciri-kalimat-efektif-dan-contohnya/

11
4. Makalah.
5. Laporan Penelitian dan sebagainya.5

5
Lukam Ali dkk. Petunjuk praktis Berbahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1991), hlm. 58.

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Kalimat Efektif

Kelimat efektif adalah kalimat yang memiliki pemahaman yang tinggi


bagi pembacanya, menggunakan kosakata yang tepat dan tata bahasa yang
sederhana.

2) Unsur-Unsur kalimat efektif


a) Subjek
b) Predikat
c) Objek
d) Pelengkap
e) Keterangan
3) Syarat Kalimat Efektif
a) Memiliki kesepadanan, subjek, prediket, kata penghubung dalam dan
antar kalimat.
b) Memiliki kesejajaran/parelelisme: kontruksi bahasa dalam susunan
serial.
c) Penekanan kalimat, dengan ditandai penggulangan subjek kalimat,
hiponim, dan penggunaan kata secara tepat.
d) Penggunaan variasi kalimat, yaitu dalam hal letak, aktif-pafis,
deduktif-induktif, dan panjang-pendeknya kalimat.
4) Ciri-Ciri Kalimat Efektif
a) Kesepadanan d) Kecermatan
b) Keparalelan e) Kepadanan
c) Kehematan f) Kelogisan.
5) Penggunaan Kalimat Efektif
a) Skripsi d) Makalah
b) Tesis e) Laporan penelitian dll.
c) Disertasi

13
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung : Pustaka Prima.

Bagus Putrayasa, Prof.Dr.Ida (2014). Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika) Edisi
Revisi. Bandung: Refika Aditama. hlm. ISBN 9786027-948259

Finoza, Lamuddin. 2002. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.

https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/
https://pembelajar.net/unsur-kalimat-efektif/
https://idschool.net/sma/7-ciri-ciri-kalimat-efektif-dan-contohnya/
https://www.suara.com/news/2020/12/13/140058/contoh-kalimat-efektif-dan-ciri-ciri-serta-
syaratnya?page=all

Ali, Lukman dkk. 1991.


Petunjuk Praktis Berbahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Razak, Abdul, 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia

14

Anda mungkin juga menyukai