Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Pembuatan dan Penggunaan Kalimat

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Nurbeda, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

1. Erliya Dhiny : PU.04.223.50


2. Elma Suci Rahmadani Putri : PU.04.223.50
3. Hidayana : PU.04.223.50

INSTITUT AGAMA ISLAM YAYASAN NURUL ISLAM BUNGO (IAI YASNI BUNGO)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
ISLAM ANAK USIA DINI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang 'Dampak Bermain Lato-lato
pada Anak'.

Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi, dalam penyusunan makalah ini. Tentu saja, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari masih terdapat kekurangan. Baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki karya ilmiah
ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Muara Bungo, 12 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. A

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat utama dalam menyampaikan informasi, pemikiran, dan emosi
antarindividu. Dalam konteks penulisan, kalimat menjadi unsur terkecil namun paling
fundamental dalam menyusun teks yang berkualitas. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas aspek-aspek krusial terkait pembuatan dan penggunaan kalimat, dengan fokus
pada tiga nilai utama.

Pertama, proses pembuatan kalimat yang efektif dan jelas menjadi landasan utama
dalam menyusun teks yang dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Proses ini melibatkan
pemilihan kata yang tepat dan penyusunan struktur kalimat yang logis. Pemahaman
mendalam mengenai proses ini akan memberikan dasar yang kuat bagi penulis untuk
mengekspresikan ide dengan jelas dan efektif.

Kedua, penggunaan kalimat yang tepat memegang peran kunci dalam memengaruhi
pemahaman pembaca serta mencapai tujuan komunikasi suatu tulisan. Kalimat yang
dirancang dengan baik dapat memberikan kejelasan maksud penulis, menghindari
kesalahpahaman, dan meningkatkan daya serap informasi oleh pembaca. Oleh karena itu,
makalah ini akan membahas dampak penggunaan kalimat yang tepat terhadap efektivitas
komunikasi.

Ketiga, prinsip sintaksis dan semantik dalam pembuatan kalimat menjadi fondasi untuk
meningkatkan kualitas suatu naskah. Penerapan prinsip-prinsip ini membantu penulis dalam
menyusun kalimat yang tidak hanya gramatikal tetapi juga memuat makna yang mendalam.
Analisis tentang bagaimana sintaksis dan semantik dapat diterapkan dengan baik akan
memberikan panduan praktis bagi penulis dalam meningkatkan kualitas tulisan mereka.

Dengan menggali nilai-nilai ini, makalah ini diharapkan dapat memberikan pandangan
yang komprehensif tentang pentingnya pembuatan dan penggunaan kalimat dalam proses
penulisan, serta memberikan pedoman praktis untuk meningkatkan keterampilan menulis
para pembaca.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan kalimat yang efektif dan jelas dalam penulisan suatu
teks?
2. Apa pengaruh penggunaan kalimat yang tepat terhadap pemahaman pembaca dan
tujuan komunikasi suatu tulisan?
3. Bagaimana penerapan prinsip sintaksis dan semantik dalam pembuatan kalimat untuk
meningkatkan kualitas suatu naskah?

C. Tujuan

1. Menganalisis proses pembuatan kalimat yang efektif:


2. Menilai pengaruh penggunaan kalimat terhadap pemahaman pembaca.
3. Membahas penerapan prinsip sintaksis dan semantik dalam pembuatan kalimat.
B. JENIS-JENIS KALIMAT

1. Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa

a. kalimat tunggal : kalimat yang memiliki satu pola (satu subjek, satu predfikat, satu
objek dan keterangan.
Contoh :
1) Ibu tidur.
2) Anas membeli buku.

b. kalimat majemuk : kalimat yang terdiri dari satu atau lebih kalimat tunggal (klausa)
saling berhubungan, baik koordinasi maupun subordinasi. Berdasarkan
pengelompokannya, kalimat majemuk terdiri dari dua jenis, yaitu :

1) Kalimat majemuk setara, adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa
mandiri yang dihubungkan kata penghubung setara (dan, tetapi, atau,
melainkan) atau tanda koma (,).
Contoh : kamu tinggal di sini atau pergi dari sini
S P K P K

2) Kalimat majemuk bertingkat, adalah kalimat yang memiliki 2 klausa yang


kedudukannya tidak setara atau sederajat dimana salah satu klausa sebagai
induk kalimat dan klausa lain merupakan anak kalimat. Kata penghubung
(karena, sebab, sehingga, maka, bahwa)
Contoh :
Gempa yang sangat kuat terjadi di aceh sehingga memporak-porandakan
tempat itu.
- Induk kalimat : Gempa yang sangat kuat terjadi di aceh (bisa berdiri
sendiri).
- Anak kalimat : sehingga memporak-porandakan tempat itu. (tidak bisa
berdiri sendiri)

2. Jenis kalimat berdasarkan struktur klausa


a. Kalimat lengkap atau kalimat mayor, merupakan kalimat yang sekurang-kurangnya
mengandung dua unsur pusat (inti).

Contoh : kakak membaca.

b. Kalimat tidak lengkap atau kalimat minor, adalah kalimat yang hanya
mengandung satu unsur pusat.

Contoh : pulang!

3. Jenis kalimat berdasarkan jenis klausa

C. Unsur-unsur Kalimat

Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia
lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S),
predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia
baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain
(objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir
atau wajib tidak hadir.

1. Subjek

Subjek kalimat adalah kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu
hal, suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis
kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.

Contoh : Burung terbang di langit.

2. Predikat (P)
Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa (tindakan) atau
dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku, tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain
itu predikat dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek. Termasuk
juga sebagai predikat dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki
subjek.

Contoh : Sani mencuci baju.

3. Objek (O)

Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Objek pada umumnya diisi
oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu di belakang predikat yang berupa
verbal transitif, yaitu verbal yang menuntut wajib hadirnya objek.

Contoh : Kakak menyapu lantai.

4. Pelengkap (Pel)

Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi
makna verba predikat kalimat. Pelengkap dan objek memiliki kesamaan.

Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :

- Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.

- Menempati posisi di belakang predikat.

- Tidak didahului preposisi.

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi
subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.

Contoh : Mereka membelikan ayahnya sepeda baru. (ayahnya ini bersifat sebagai
pelengkap.

5. Keterangan (Ket)
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Keterangan merupakan
unsur kalimat yang memberikan infomasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam
kalimat. Informasi yang diberikan dapat berupa tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan.
Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada,
kepada, terhadap, oleh, untuk. Sedangkan keterangan yang berupa anak kalimat ditandai
dengan kata penghubung seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga.

Contoh : Malam ini, aku akan kembali ke Jepang.

Anda mungkin juga menyukai