PENDAHULUAN
Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami
terlebiih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah
tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan
tersebut. kalimat yang baik akan menghasilkan paragraf yang baik, paragraf
yang baik dan padu akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik serta enak
dibaca.
1
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan dibuatnya makalah ini kami selaku pembuat makalah ini sangat
mengharapkan makalah ini sangan berguna bagi seluruh pembaca dan dengan
makalah yang bejudul “Kalimat dalam Bahasa Indonesia” para pembaca akan
mengetahui apa saja yang dimaksu dengan pengertian kaliat,unsur – unsur
kalimat dan jenis-jenis penggunaan dalam sebuah kalimat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban
minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
4. Sutan Takdir Alisyahbana
kalimat adalah satuan terkecil dari resepsi lengkap
kalimat adalah suatu gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang
yang disertai nada akhir turun atau naik.
6. Oxford
Seperangkat kata yang lengkap dengan sendirinya, biasanya berisi
subjek dan predikat, menyampaikan pernyataan, pertanyaan, seru, atau
perintah, dan terdiri dari klausa utama dan kadang-kadang satu atau
lebih klausa subordinat.
Contoh:
4
Ciri – Ciri Subjek
2.4.2. Predikat
Predikat ialah suatu bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan
oleh sih penulis tentang sebuah subjek. Predikat biasanya berbentuk sebuah
kata kerja, frasa kata kerja, frasa numeral (bilangan), kata benda, frasa kata
benda, frasa preposisi (kata depan), kata sifat, atau frasa kata sifat.
Contoh:
5
2.4.3. Objek
Objek ialah suatu bagian kalimat yang melengkapi sebuah kata kerja.
Objek bisa berbentuk sebuah kata benda atau frasa kata benda. Bagian kalimat
ini terletak pada setelah predikat berkata kerja aktif transitif (-kan, -i, me-).
Contoh:
Agil menyayangi soraya. (kata benda)
Agil memasukkan bukunya ke dalam tas. (frasa kata benda)
Agil memerankan Sang pangeran. (frasa kata benda)
2.4.4. Pelengkap
Pelengkap atau komplemen sering disamakan dengan objek. Padahal,
pelengkap yaitu beda dengan suatu objek karena tidak bisa menjadi subjek jika
kalimat dipasifkan. Pelengkap mengikuti suatu predikat yang berimbuhan ber-,
ter-, ber-an, ber-kan, dan kata-kata khusus (merupakan, berdasarkan, dan
menjadi).
Contoh:
6
Ciri – Ciri Pelengkap:
Di Belakang Predikat
2.4.5. Keterangan
Contoh:
Contohnya:
7
Mereka sedang bersepeda. =S – P (Kata Kerja)
Ibunya guru SMA. = S – P (Kata Benda)
Pemandangan itu indah.= S – P (Kata Sifat)
Peserta pengajian ini seratus puluh orang. = S P (kata bilangan)
Contohnya:
Contohnya :
Contohnya :
8
contohnya :
Contohnya :
Contohnya:
Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan sebuah keterangan. pada subjek berupa nomina atau
frasa nominal, pada predikat berupa verba intransitif, pada objek berupa nomina
atau frasa nominal, pada pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan
pada keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya :
9
Semua kalimat yang kita pakai berasal dari beberapa struktur ataupun
pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat
dasar tersebut bisa dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar
kalimat bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut:
Kalimat dasar semacam ini hanya mempunyai unsur subjek dan predikat.
Predikatnya bisa berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, ataupun kata
bilangan.
Contohnya :
S P
Pola kalimat ini sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Unsurnya
ada subjek predikat dan objek.
Contohnya :
S P O
Contohnya :
Contoh :
S P O Pel
10
5. Kalimat dasar berpola S P K
Contoh :
S P K
Contoh :
Indah merapikan kamarnya seminggu lalu.
S P O K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, pelengkap dan
keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Jika kita tinjau dari segi maknanya (nilai komunikatifnya), maka kalimat
terbagi menjadi lima kelompok, yakni (1) kalimat berita, (2) kalimat perintah, (3)
kalimat tanya, (4) kalimat seru, dan (5) kalimat emfatik.
Kalimat Berita
Kalimat berita, yang sering pula dinamakan kalimat deklaratif, adalah
kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar.
Jika suatu saat kita mengetahui ada kecelakaan lalu lintas dan kemudian
11
menyampaikan peristiwa itu kepada orang lain, maka kita memberitakan kejadian
itu. Kalimat berita dapat bermacam-macam, sebagai berikut:
Kemarin sore ada angkutan kota menabrak pengendara motor.
Pada pagi terjadi kecelakaan beruntun yang menyebabkan
kemacetan lalu lintas.
Banjir yang terjadi di Bekasi merendam perumahan warga.
Terjadi kebakaran besar di pasar Obor Jakarta Timur.
Dari segi bentuknya, kalimat diatas bermacam-macam. Ada yang
memperlihatkan inversi, ada yang berbentuk aktif, ada yang pasif, dan
sebagainya. Akan tetapi, jika dilihat nilai komunikatifnya, maka kalimat diatas
adalah sama, yakni semua merupakan kalimat berita.
Dengan demikian, kalimat berita dapat berupa bentuk apa saja. Asalkan
isinya merupakan pemberitaan. Dalam bentuk tulisnya, kalimat berita diakhiri
dengan tanda titik. Dalam bentik lisan, nada suara berakhir dengan nada turun.
Kalimat Perintah
Kalimat perintah, atau kalimat imperatif adalah kalimat yang maknanya
memberikan perintah untuk melakukan sesuatu.
Kalimat yang dapat memiliki bentuk perintah pada umumnya adalah
kalimat taktransitif atau transitif (baik aktif maupun pasif). Kalimat yang
predikatnya adjektiva kadang-kadang dapat juga memiliki bentuk perintah,
bergantung pada macam adjektivanya. Sebaliknya, kalimat yang bukan verbal
atau adjektival tidak memiliki bentuk perintah. Berikut contoh kalimat perintah.
Buatlah satu kalimat yang berpola SPOK!
Pergilah ke sekolah!
Dalam bentuk tulis, kalimat perintah seringkali diakhiri dengan tanda seru
(!) meskipun tanda titik biasa pula dipakai. Dalam bentuk lisan, nadanya agak
naik sedikit.
12
Anda naik bus kota sekali-kali.
Naik bus kota sekali-kali!
Naiklah bus kota sekali-kali!
Kamu berlibur ke tempat nenekmu.
Berliburlah ke tempat nenekmu!
Baik verba traktransitif yang berupa kata dasar (naik), maupun yang
turunan (berlibur), tidak mengalami perubahan apa-apa.
13
Kontrak ini dikirim sekarang!
Konsep perjanjian itu diketik serapi-rapinya, ya!
Dijual saja mobil tua seperti itu.
Pemakai bentuk pasif dalam kalimat perintah sangat umum dalam bahsa
Indonesia. Hal itu mungkin berkaitan dengan keinginan penutur untuk meminta
agar orang lain melakukan sesuatu untuknya, tetapi tidak tidak secara langsung.
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung memakai di- atau ter-.
Contohnya : Bangunan itu dikerjakan dengan baik oleh para teknisi
ternama.
2. Kalimat Inverse
Kalimat ini jenis ini adalah kebalikan dari kalimat normal. Dimana
predikatnya mendahului objek.
3. Kalimat Minor
4. Kalimat Mayor
14
Kalimat mayor hanya mempunyai subjek dan predikat. Objek, pelengkap
dan keterangan boleh ditambahkan sesuka hati. Sama seperti pola dasar
pertama.
Kalimat tunggal hanya mempunyai Subjek dan Predikat. Bila dilihat dari
unsur penyusunnya, kalimat yang panjang dalam bahasa indonesia bisa
dikembalikan ke bentuk dasar yang sederhana.
Bapak-bapak bersalaman
S P
Struktur kalimat ini mempunyai dua kalimat tunggal atau lebih yang bila
dipisahkan bisa berdiri sendiri. Kata penghubung kalimat majemuk setara
biasanya digunakan kata dan, serta, tanda koma (,), tetapi, lalu, kemudian, atau.
Contoh kalimat majemuk setara : Indonesia tergolong negara berkembang tetapi
Jepang telah digolongkan negara maju.
15
kecuali, dengan. Contoh kalimat majemuk bertingkat : Ilmuan masih saja
mencari asal usul bulan
Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak dapat pulang dan
menunggu di sekolah.
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah
dikembangkan maupun tidak. Penggunaan unsur-unsurnya jelas. Sehingga
mudah dipahami. Contoh : Warna merah melambangkan keberanian
16
2.8. KALIMAT EFEKTIF
Ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada
pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas,yaitu kesepadanan
struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,kehematan kata,kecermatan
penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
1. Kesepadanan
Yang dimaksud kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang di pakai.
2. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang
digunakan dalam kalimat itu.
3. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan adalah suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.dalam sebuah kalimat ada
ide yang perlu ditonjolkan.
4. Kehematan
Yang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat
mempergunakan kata,frasa,atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat
menambah kejelasan kalimat.
5. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda,dan tepat dalam pilihan kata.
6. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepauan adalah pernyataan dalam kalimat itu
sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
7. Kelogisan
17
Beberapa penggunaan kata yang salah dalam kalimat diantara
1. Penggunaan Kata “Kalau” yang Salah
Kadang-kadang kita melihat pemakaian kata kalau yang kurang tepat
sebagai unsur penghubung antarklausa seperti yang akan diperhatikan pada
contoh di bawah ini. Kata kalau kita gunakan di depan klausa yang bersifat
kondisional (=syarat).Isinya menyatakan sesuatu yang mungkin,namun dapat
juga sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan atau mungkin tercapai. Dalam
halseperti yang disebutkan terakhir itu, kata sambung kalau dapat diganti dengan
kata lain yang menyatakan ketidakmungkinan itu, yaitu kata umpamanya,
seandainya, andai kata dan sekiranya. Contoh :
a. Kalau engkau bersungguh-sungguh belajar, engkau akan lulus dalam
ujian nanti. (benar)
18
Penggunaan kata “daripada” yang salah, di antaranya :
a. Pukulan smash daripada Icuk menghujam tajam. (salah)
Pukulan smash Icuk menghujam tajam.(benar)
b. Hati kita sedih melihat daripada penderitaan korban bencana itu.
(salah)
4. Pengulangan Kata
Pengulangan kata yang terjadi dalam kalimat , misalnya :
a. Setahunnya hanya menghasilkan sekitar 200 film setahun.(salah)
b. Setahun hanya menghasilkan 200 film. (benar)
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Dari pembahasan tenteng kalimat maka diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur
minimal subjek (S), predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan
19
bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita,
tanya, atau perintah).
2. Kalimat dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa jenis menurut
a. Jumlah klausa pembentuknya,
b. Fungsi isinya
c. Kelengkapan unsurnya,
d. Susunan subjek dan predikatnya,dan
e. Sifat hubungan aktor-aksi.
3. Kalimat inti berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat yang
terdiri atas S dan P. Sedangkan inti kalimat adalh kalimat yang terdiri atas
inti-inti kalimat atau unsur-unsur kalimat yaitu S-P-O.
4. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud
penutur/ penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh
pendengar / pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik sebagai
alat komunikasi. Kalimat efektif memiliki diksi (pilihan kata) yang tepat,
tidak mengalami kontaminasi frasa, sesuai ketentuan EYD, baik
penulisan tanda baca dan penulisan kata.Selain itu kalimat efektif juga
memiliki enam syarat keefektifan, yaitu adanya
a. Kesatuan ,
b. Kepaduan
c. Kepararelan,
d. Ketepatan,
e. Kehematan,
f. Kelogisan
g. Kecermatan.
5. Dalam kalimat kita akan menemui beberapa keasalan atau
ketidakefektifan. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam kalimat,
diantaranya :
a. Kalimat kontaminasi,
b. Ketidakjelasan unsur S dan P dalam kalimat ,
c. Gejala pleonasme dalam kalimat,dan
d. Penggunaan kata yang salah dalam kalimat.
3.2. SARAN
20
Saran dari kami, setiap dosen atau guru yang mengajarkan mata kuliah
atau mata pelajaran Bahasa indonesia, jangan lupa untuk mengajarkan pula
bagaimana cara pengungkapan dan penulisan dengan tepat, agar para siswa
dan mahasiswa tidak keliru dalam penulisan serta penggunkapan kalimat
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jatikom.com/2018/11/jenis-jenis-kalimat-terlengkap.html
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/2/
https://seputarilmu.com/2018/12/kalimat.html
http://anaozen.blogspot.com/2017/12/kalimat-dalam-bahasa-indonesia.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kalimat/
https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/
21
22