Anda di halaman 1dari 9

Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Analisa Tingkat Pelayanan Lalu Lintas Berdasarkan Kapasitas Jalan


di Jalan Dr. Setiabudi Pada Ruas Jalan Simpang Resor-Simpang Empat
Kampung Baru Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu

Oleh: Lindawati MZ 

Abstract

Road capacity is the ability of roads to accommodate the traffic flow or volume of an ideal in
a certain unit of time, expressed in number of vehicles that pass a certain street pieces in one
hour (veh / h), or of the considerable variety of types of vehicles that use the road through a
unit car as a passenger in a vehicle unit calculation capacity of the units' capacity to use the
car penumpangper hours or (smp)/hour. During low flow speed vehicle traffic free no
interference from other vehicles, the more vehicles that pass roads, the speed will be down
until such time as it can no longer flow / volume of traffic increases, this is where capacity
occurs. After that the flow will continue to be reduced in the current conditions imposed until
such time as the total traffic conditions, the current is not moving and high density.

Keywords: Traffic service, the capacity of the road, vehicles

Pendahuluan
Berdasarkan Buku OKU Dalam Angka Tahun 2012 Kab. OKU , jumlah penduduk di
Baturaja adalah 80.617 jiwa. Agar aktivitas pembangunan tersebut berjalan dengan baik,
maka keberadaan pelayanan transportasi yang handal amatlah dibutuhkan. Pada kenyataannya,
walaupun Kota Baturaja telah tertata rapi ketertiban lalu lintasnya, masalah transportasi masih
menjadi fenomena umum yang dirasakan oleh setiap warga. Salah satu masalah yang terjadi di
Kota Baturaja tersebut adalah seringnya terjadi kemacetan di jalan Dr. Setiabudi terutama
pada ruas jalan Simpang Empat Resor hingga Simpang Empat Kampung Baru.
Untuk mencari solusi masalah di atas, perlu dilakukan berbagai kegiatan penelitian yang
komprehensif mengenai permasalahan transportasi. Salah satu upaya penelitian guna
terciptanya transportasi yang sesuai dengan tingkat pelayanan adalah Analisa Tingkat
Pelayanan Lalu Lintas Berdasarkan Kapasitas Jalan Di Jalan Dr. SetiaBudi Pada Ruas Jalan
Simpang Empat Resor Hingga Simpang Empat Kampung Baru.

Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus masalah adalah sering terjadi kemacetan di
Jalan Dr. Setiabudi meskipun hanya bersifat temporal. Penyebab kemacetan pada Jalan Dr.
Setiabudi diduga karena kapasitas jalan yang tidak mampu menampung volume lalu lintas,
pengaturan lalu lintas yang kurang optimal, atau terbatasnya rambu lalu lintas.
Mengingat keterbatasan sumber daya yang tersedia, penelitian ini hanya dilakukan pada
sebagian Jalan Dr. Setiabudi yaitu Pada Ruas Jalan Simpang Empat Resor Hingga Simpang


Dosen Tetap Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Baturaja

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 12


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Empat Kampung Baru begitupun sebaliknya dan hanya menitik beratkan masalah pada analisa
kinerja pelayanan lalu lintas yang berdasarkan pada kapasitas jalan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini agar diketahui volume pergerakan lalu lintas kendaraan,kapasitas Jalan, dan cara
menganalisa kinerja tingkat pelayanan (level of service) lalu lintas pada Jalan Dr. Setiabudi
Pada Ruas Jalan Simpang Empat Resor Hingga Simpang Empat Kampung Baru Baturaja
Timur

Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang antara lain adalah:


a. Untuk mengetahui volume pergerakan lalu lintas kendaraan pada Jalan Dr. Setiabudi
b. Untuk mengetahui kapasitas Jalan Dr. Setiabudi;
c. Untuk menganalisa kinerja tingkat pelayanan (level of service) lalu lintas pada Jalan Dr.
Setiabudi

Tinjauan Pustaka

Terminologi Lalu Lintas

Lalu lintas atau dalam istilah lain disebut juga sebagai pergerakan merupakan hasil
interaksi antara aktivitas manusia (A) yang menunjukkan tingkat permintaan (D) dan
keberadaan sarana-prasarana transportasi (T) yang menunjukkan tingkat penyediaan (S).
Semakin beragamnya tingkat aktivitas masyarakat maka akan menimbulkan kebutuhan yang
beragam yang bermuara pada kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan.

Pengertian Arus Lalu Lintas

Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan kendaraan yang
melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada suatu ruas jalan dan
lingkungannya.

Volume dan Arus Lalu Lintas

Volume lalu lintas didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang lewat pada suatu titik
di ruas jalan, atau pada suatu lajur selama interval waktu tertentu. Satuan dari volume
secara sederhana adalah “kendaraan”, walaupun dapat dinyatakan dengan cara lain yaitu
satuan mobil penumpang (smp) tiap satu satuan waktu.

Unsur Lalu Lintas

Dalam Manual Kapasitas Jalan Raya Indonesia (MKJI) 1997, yang disebutkan sebagai
unsur lalu lintas adalah benda atau pejalan kaki yang menjadi bagian dari lalu lintas.
Sedangkan kendaraan adalah merupakan unsur lalu lintas yang bergerak di atas roda.

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 13


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Pengaturan Lalu Lintas

Tindakan pengaturan lalu lintas merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah
sebagai pengatur dan pembina kegiatan transportasi.

Penentuan Tingkat Pelayanan / Untuk Lalu Lintas

Untuk kerja/tingkat pelayanan lalu lintas merupakan indikator yang menunjukkan lingkat
kualitas lalu lintas. Hubungan antara waktu tempuh kendaraan dan VC Ratio dapat dilihat
pada grafik berikut:

Waktu Tempuh Kondisi Macet

VC Ratio 1

Gambar 1.
Hubungan Waktu Tempuh dan Nilai VC Ratio

Apabila kondisi mencapai titik jenuh dimana nilai VC Ratio mencapai nilai maksimum
yaitu 1 maka kondisi lalu lintas sudah amat padat dan waktu tempuh akan mencapai daerah
simtot menuju tak hingga. Inilah yang disebut sebagai kondisi macet.
Besarnya volume pergerakan kendaraan dalam SMP merupakan hasil penjumlahan dari
perkalian frekuensi kendaraan dikalikan dengan nilai ekuivalensi SMP masing-masing
kendaraan dan dirumuskan sebagai berikut:

V = Σ ( Fi x SMP ) . . . . . . . . . . . . . . . ( 2.1 )
Di mana :
V = volume pergerakan kendaraan (SMP/jam)
Fi = jumlah suatu kendaraan yang melalui suatu titik
(frekuensi kendaraan) per jam (unit kendaraan/jam)
SMP = nilai ekuivalensi tiap jenis kendaraan (SMP/unit kendaraan)

Besarnya nilai kapasitas dapat dihitung menurut metode Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI, 1997) dengan rumus berikut:

Cj = Co x FCw x FCsp x FCsc x FCsf (smp/jam). . . . . . . . .(2.2)

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 14


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Di mana :

CJ = kapasitas ruas jalan (smp/jam)


Co = kapasitas dasar untuk kondisi tertentu / ideal
FCw = faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCsp = faktor penyesuaian pemisahan arah
FCsf = faktor penyesuaian hambatan samping
FCcs = faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota

Faktor koreksi kapasitas untuk jalan 6 lajur dapat diperkirakan dengan menggunakan
faktor koreksi kapasitas untuk jalan 4 lajur dengan menggunakan persamaan bertikut:

FC6,SF = 1 – 0,8 x (1-FC4,SF) . . . . . . . . . . . .(2.3)


Di mana :

FC6,SF = faktor koreksi kapasitas untuk jalan 6 lajur


FC4,SF = faktor koreksi kapasitas untuk jalan 4 lajur

Arus Lalu Lintas Dengan Desain Geometrik

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam desain geometrik jalan yaitu tipe kendaraan
yang dilayani, volume lalu lintas yang membelok, kecepatan rencana dan lain-lain.
Perencanaan desain geometrik jalan meliputi: a) Alinyemen dan profil; b) Pulau, dan; c)
Median

Metode Penelitian

Bagan Alur Penelitian

Agar permasalahan dapat diselesaikan secara sistematis maka dibuat langkah pengertian
yang ditunjukkan pada bagan alir gambar di bawah ini.

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 15


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Mulai

Studi Literatur

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


- Volume Kendaraan - Study Literatur
- Penyeberang jalan - Buku dan Internet
- Survei Kecepatan

Pengolahan dan Analisa data


- Program Excel
- Rumus-rumus Baku lainnya

Pembahasan :
Tingkat pelayanan pada ruas jalan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Bagan 1.
Bagan Alir Penelitian

Proses Penelitian dan Objek Penelitian

Proses penelitian meliputi tahapan sebagai berikut: a) Kegiatan Pra Survei; b) Kegiatan
Survei, dan; c) Kegiatan Tabulasi dan Pengolahan Data. Sedangkan objek dalam penelitian ini
adalah: a) Kendaraan bermotor ringan sejenis mobil penumpang; b) Kendaraan bermotor roda
dua/sepeda motor, dan; c) Kendaraan Tidak bermotor roda tiga/becak.

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 16


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 3 (tiga) minggu. Penelitian dilakukan untuk


mendapatkan data pergerakan kendaraan pada hari kerja, hari sabtu dan hari minggu dari jam
06.00 hingga 15.00 WIB. Adapun lokasi penelitian adalah pada setiap akses jalan dengan lalu
lintas yang dominan dari atau ke ruas Jalan Dr. Setiabudi dari Persimpangan Resor hingga
Persimpangan Empat Kampung Baru terlihat pada denah berikut.

Metode Survei

Untuk menghitung besarnya volume pergerakan kendaraan, dapat dilakukan dengan


metode penghitungan/counting 2 cara yaitu: cara mekanik dan cara manual.

Analisa dan Pembahasan

Data Hasil Survei

Setelah dilakukan tampilan dan pengolahan data pada bagian ini akan dilanjutkan dengan
analisa data sebagai berikut :

Analisa Fluktuasi Lalu Lintas

Berdasarkan hasil data yang telah diolah pada bagian sebelumnya, Fluktuasi lalu lintas
pada jalan Dr. Setiabudi untuk ruas jalan Simpang Empat Kampung Baru-Simpang Empat
Resor pada tanggal 27 September – 16 September 2012 yang di asumsikan mewakili kondisi
lalu lintas yang sebenarnya, sebagai berikut:

1. Arah pergerakan lalu lintas kendaraan untuk arah/jalur Simpang Empat Kampung Baru-
Simpang Empat Resor lebih tinggi dari arah pergerakan Simpang Empat Resor-Simpang
Empat Kampung Baru.
2. Kondisi puncak (peak hour) lalu lintas pada jalur Simpang Empat Kampung Baru-
Simpang Empat Resor terjadi pada jam 08.00-09.00 Wib sedangkan untuk jalur arah
Simpang Empat Resor-Simpang Kampung Empat Kampung Baru terjadi pada pukul
11.00-12.00 Wib.
3. Kondisi lalu lintas yang lengang (off-peak hour) terjadi pada pukul 14.00-15.00 Wib pada
kedua arah pergerakan.
4. Pada jam 13.00 – 14.00 Wib kondisi arus lalu lintas pada kedua jalur ini hampir sama.

Analisa Komposisi Lalu Lintas

Dari hasil analisa data diatas dapat diperoleh grafik komposisi pada arah pergerakan
Simpang Empat Resor – Simpang Empat Kampung Baru adalah sebagai berikut:

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 17


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Grafik 1.
Komposisi Lalu Lintas Perhari
Arah: Simpang Resor – Simpang Empat Kampung Baru

MP AU PU KTB
5% 4% 2% 6%

SM
83%
Sumber: Hasil Analisis
Sedangkan untuk pergerakan kendaraan arah Simpang Empat Kampung Baru – Simpang
Empat Resor adalah sebagai berikut :

Grafik 2.
Komposisi Lalu Lintas Perhari
Arah : Simpang Empat Kampung Baru - Simpang Resor
AU PU KTB
MP
3% 2% 7%
5%

SM
83%

Sumber: Hasil Analisis


Analisa Kapasitas

Dapat diketahui nilai kapasitas ruas jalan merdeka dengan Rumus Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI) sebagaimana terdapat pada bab. II tinjauan pustaka adalah sebagai
berikut :
Cj = Co x Fcw x FCsp x FCsc x FCsf (smp/jam)
= 2.900 x 0,87 x 1,0 x 0,86 x 0,82 (smp/jam)
= 1779 smp/jam

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 18


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

Di mana :
CJ = kapasitas ruas jalan (smp/jam)
Co = kapasitas dasar untuk kondisi tertentu / ideal
FCw = faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCsp = faktor penyesuaian pemisahan arah
FCsf = faktor penyesuaian hambatan samping
FCcs = faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota

Dengan demikian kapasitas Jalan Dr. Setiabudi untuk Ruas Simpang Empat Resor –
Simpang Empat Kampung Baru adalah 1779 smp/jam.

Analisa Kepadatan Lalu Lintas

Kepadatan jalan adalah suatu indikator yang menunjukkan macetnya suatu jalan akibat
kondisi lalu lintas. Indikator kepadatan lalu lintas ini dapat ditentukan dengan nilai
perbandingan antara besarnya volume lalu lintas kendaraan terhadap kapasitas jalan, atau yang
lebih dikenal dengan istilah VC Ratio.
Adapun untuk mengetahui VC Ratio dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
V/C = Volume / Kapasitas
= 1.246/1779
= 0,70

Berdasarkan indikator tingkat pelayanan yang terdapat pada bagian tinjauan pustaka,
dengan nilai VC Ratio 0,70 maka tingkat pelayanan/kondisi kemacetan pada jalan Dr.
Setiabudi untuk ruas jalan Simpang Empat Resor-Simpang Empat Kampung Baru berada pada
kategori Stable flow/arus stabil dengan karakteristik Arus masih dalam batas stabil tetapi
kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.
Secara sederhana dapat diketahui bahwa kondisi ini relatif stabil, hal ini juga sesuai
dengan fakta dilapangan sebagaimana yang terlihat ketika dilakukan survei dilapangan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei, analisa, dan pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Volume pergerakan pada Jalan Dr. Setiabudi untuk Ruas Jalan Simpang Empat Resor -
Simpang Empat Kampung Baru adalah sebesar 1.246 smp/jam sedangkan untuk Kapasitas
Dasar untuk Ruas Jalan Simpang Pasar Empat Resor - Simpang Empat Kampung Baru
adalah sebesar 1779 smp/jam.
b. VC Ratio pada ruas Jalan Dr. Setiabudi untuk Ruas Jalan Persimpanagan Resor hingga
Simpang Empat Kampung Baru adalah sebesar 0,70 yang berarti Tingkat Pelayanan (level
of service) pada Jalan Dr. Setiabudi untuk Ruas Jalan Persimpangan Resor hingga
Simpang Empat Kampung Baru berada pada tingkat pelayanan C dengan karakteristik
jalan pada kategori Stable flow/arus masih dalam batas stabil tetapi kecepatan dan gerak
kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 19


Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2012 ISSN: 2087 – 1902

DAFTAR PUSTAKA

Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks. 1990. Teknik Jalan Raya. Jakarta: Erlangga

Sumadi. 2006. Kemacetan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan. Semarang: Universitas Diponegoro

Sungkono. K. H. 1984. Buku Teknik Sipil. Bandung: Nova

Surjadi, P. A. 1983. Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika. Bandung: ITB

Directorat General Bina Marga Directorate OF Development (BINCOT). “Consulting Service


For HCM Phose: Implemention”. Pelatihan Diseminas Manual Kapasitas Jalan
Indonesia. Swroad In Association With PT. Bina Karya (Persero), Jakarta, 1997

Jendral Bina Marga. 1997. “Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)”. Jakarta: Penerbit
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum RI

Junaidi, Ukuran-ukuran Numerik Statistik Deskriptif,


http://junaidichaniago.wordpress.com/2010/04/21/ukuran-ukuran-numerik-statistik-deskriptif/,
1997.

Lindawati M.Z., Hal; 12-20 20

Anda mungkin juga menyukai