Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KINERJA RUAS JALAN


Yusandy Aswad1 dan Muhammad Fahmi2
1
Departmen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Medan
Email: yusandyaswad@gmail.com
2
Departmen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Medan
Email: mfphunk@gmail.com

ABSTRAK
Jalan S.Parman merupakan salah satu jalan utama (main street) di kota Medan yang terdiri dari 4
lajur dan merupakan jalan satu arah. Jalan tersebut yang seharusnya untuk lalu-lintas, tetapi pada
kenyataannya banyak lajur jalannya yang digunakan sebagai parkir pada badan jalan (on street
parking), yang salah satunya di depan SMA St.Thomas 1 Medan, sehingga arus lalu-lintas
terganggu. Dengan adanya masalah parkir pada badan jalan tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dari parkir pada badan jalan (on
street parking) tersebut terhadap kapasitas ruas jalan, karakteristik lalu-lintas dan mencari solusi
yang memungkinkan untuk permasalahan parkir pada badan jalan di lokasi penelitian tersebut.
Kapasitas ruas jalan pada hari kerja yang diwakili hari Senin, jika dibandingkan dengan hari
Minggu, terjadi penurunan sebesar 599,28 smp/jam pada saat parkir satu lapis pada badan jalan pada
hari kerja, dan terjadi penurunan sebesar 1692,5 smp/jam pada saat parkir dua lapis pada badan jalan
pada hari kerja. Tingkat pelayanan jalan terendah terjadi pada hari Senin pada saat parkir dua lapis
pada badan jalan pada interval waktu 12.30-13.30 dengan nilai E. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa parkir pada badan jalan mengakibatkan penurunan kapasitas ruas jalan yang
berujung pada penurunan kinerja ruas jalan.
Kata kunci: parkir badan jalan, kapasitas, lalu-lintas

1. PENDAHULUAN
Transportasi adalah kebutuhan turunan (derived demand). Artinya, seseorang tidak akan melakukan perjalanan
kecuali akibat adanya kebutuhan untuk melakukan aktifitas di tempat yang berbeda dengan tempat yang
bersangkutan berada. Dengan demikian jelaslah bahwa transportasi bukanlah tujuan tetapi alat untuk mencapai
tujuan.
Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan. Biasanya pemilik kendaraan ini menginginkan
kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai. Dalam hal ini tempat yang mudah dicapai tersebut adalah
pinggir jalan (badan jalan).
Gangguan samping akan sangat mempengaruhi kapasitas ruas jalan. Salah satu bentuk gangguan samping yang
paling banyak dijumpai di daerah perkotaan adalah kegiatan perparkiran yang menggunakan badan jalan. Lebar
jalan yang tersita oleh kegiatan perparkiran (termasuk lebar manuver) tentu mengurangi kemampuan jalan tersebut
dalam menampung arus kendaraan yang lewat, atau dengan kata lain terjadi penurunan kapasitas ruas jalan. (Tamin,
2000).
Penyediaan tempat-tempat parkir di pinggir jalan pada lokasi jalan tertentu mengakibatkan terhambatnya arus lalu
lintas dan penggunaan jalan menjadi tidak efektif. Pengendalian parkir di tepi jalan merupakan hal yang paling
penting untuk mengendalikan lalu lintas agar kemacetan, polusi, kebisingan dapat diminimalisir. Pengendalian
parkir diharapkan pula dapat mendistribusikan ruang parkir lebih adil diantara para pemakai dan dapat pula
memberikan pengaruh yang penting pada kebijaksanaan transportasi dan pemilihan moda transportasi. Hal-hal
tersebut di atas yang menyebabkan pemilihan lokasi di Jalan S.Parman, tepatnya berada di depan SMA St.Thomas
Medan.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang diakibatkan parkir pada badan
jalan (on street parking) terhadap kapasitas ruas jalan, untuk mengetahui pengaruh dari parkir pada badan jalan (on
street parking) di ruas jalan terhadap karakteristik lalu-lintas yang ditinjau berdasarkan V/C Ratio, waktu tempuh
rata-rata kendaraan, kecepatan rata-rata kendaraan, dan angka kepadatan lalu-lintas, serta mencari solusi yang
memungkinkan untuk permasalahan parkir pada badan jalan di Jalan S.Parman, khususnya di depan SMA
St.Thomas 1 Medan.

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 T-267


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport

2. LANDASAN TEORI
Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat melintasi suatu ruas jalan
yang uniform per jam, dalam satu arah untuk jalan dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan
dua jalur tanpa median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu. Kondisi jalan
adalah kondisi fisik jalan, sedangkan kondisi lalu lintas adalah sifat lalu lintas (nature of traffic). (Yunianta, A,
2006).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan antara lain faktor jalan, seperti lebar jalur, kebebasan
lateral, bahu jalan, ada median atau tidak, kondisi permukaan jalan, alinyemen, kelandaian jalan ,trotoar dan lain-
lain, faktor lalu lintas, seperti komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, dan gangguan lalu lintas, adanya
kendaraan tidak bermotor, hambatan samping dan lain-lain, dan faktor lingkungan, seperti misalnya pejalan kaki,
pengendara sepeda, binatang yang menyeberang, dan lain-lain.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), memberikan metoda untuk memperkirakan kapasitas jalan di
Indonesia dengan rumus sebagai berikut :
C = C0 x Fcw x FCsp x FCsf x FCcs
Di mana :
C = Kapasitas (smp/jam)
C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)
Fcw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
FCcs = Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik lalu lintas merupakan interaksi yang unik antara pengemudi, kendaraan, dan jalan. Tidak ada arus lalu
lintas yang sama bahkan pada kendaraan yang serupa, sehingga arus pada suatu ruas jalan tertentu selalu bervariasi.
Walaupun demikian diperlukan parameter yang dapat menunjukkan kinerja ruas jalan atau yang akan dipakai untuk
desain. Parameter tersebut antara lain V/C Ratio, waktu tempuh rata-rata kendaraan, kecepatan rata-rata kendaraan,
dan angka kepadatan lalu-lintas. Hal ini sangat penting untuk dapat merancang dan mengoperasikan sistem
transportasi dengan tingkat efisiensi dan keselamatan yang paling baik (Suhardjito, 2004)
Kinerja ruas jalan
Kinerja ruas jalan dapat didefinisikan, sejauh mana kemampuan jalan menjalankan fungsinya. (Suwardi, Jurnal
Teknik Sipil Vol.7 No.2, Juli 2010). Atas dasar itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan tingkat pelayanan
jalan (level of service) sebagai parameter untuk meninjau kinerja ruas jalan.
Level of service merupakan suatu ukuran kualitatif yang menggunakan kondisi operasi lalu-lintas pada suatu
potongan jalan. Dengan kata lain tingkat pelayanan jalan adalah ukuran yang menyatakan kualitas pelayanan yang
disediakan oleh suatu jalan dalam kondisi tertentu.

Tabel 1. Nilai Tingkat Pelayanan Jalan


No Tingkat Pelayanan D=V/C Kecepatan Ideal (km/jam) Kondisi Lalu Lintas
1 A <0.04 >60 Lalu lintas lengang, kecepatan bebas
2 B 0.04-0.24 50-60 Lalu lintas agak ramai, kecepatan menurun
3 C 0.25-0.54 40-50 Lalu lintas ramai, kecepatan terbatas
4 D 0.55-0.80 35-40 Lalu lintas jenuh, kecepatan mulai rendah
5 E 0.81-1.00 30-35 Lalu lintas mulai macet, kecepatan rendah
6 F >1.00 <30 Lalu lintas macet, kecepatan rendah sekali
Sumber : Highway Capacity Manual, (2000)

3. METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok data, yaitu
data karakteristik lalu-lintas dan data karakteristik parkir. Jenis data yang dibutuhkan dan kegunaannya dapat dilihat
selengkapnya pada tabel

T-268 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport

Tabel 2. Kebutuhan Data Ruas Jalan dan Lalu Lintas


No. Nama Data Jenis Data Pengumpulan Data Kegunaan Data
1 Lebar Jalan Data Primer Observasi Identifikasi dan pembatasan sistem
2 Panjang segmen Data Primer Observasi Menentukan kecepatan
3 Waktu tempuh Data Primer Manual Traffic Count Menentukan kecepatan
4 Volume Lalu lintas Data Primer Manual Traffic Count Mendapatkan fluktuasi arus
5 Hambatan Samping Data Primer Manual Count Menentukan kelas hambatan samping
Diambil dari peta jalan Sebagai referensi menentukan lay out
6 Peta Lokasi Data Sekunder
kota Medan lokasi survei
Sumber : Hasil Identifikasi Masalah

Tabel 3. Kebutuhan Data Parkir


No. Nama Data Jenis Data Pengumpulan Data Kegunaan Data
Panjang On Street Identifikasi dan pembatasan
1 Data Primer Observasi
Parking sistem
2 Lebar On Street Parking Data Primer Observasi Pengaruh terhadap kapasitas
3 Sudut Parkir Data Primer Observasi Menentukan Karakteristik Parkir
4 Arah Parkir Data Primer Observasi Sebagai data pendukung
Jumlah kendaraan keluar
5 Data Primer Manual Count Menentukan Kebutuhan Parkir
masuk parkir
Sumber : Hasil Identifikasi Masalah
Survei karakteristik lalu lintas
1. Survei Geometrik Jalan
Pengumpulan data geometrik jalan dengan metode manual dilakukan langsung di lokasi survei dengan
mengukur lebar jalan, lebar trotoar, dan lay out parkir, serta data lain-lain tentang ruas jalan yang berhubungan
dengan penelitian ini dengan menggunakan meteran sesuai standar petunjuk SNI, Dirjen Bina Marga (Survei
Inventarisasi Geometri Jalan Perkotaan, 2004)
2. Survei Volume Lalu Lintas
Survei yang dilakukan pada penelitian ini adalah survei volume terklasifikasi dengan metode manual manual
traffic counts sesuai standar SNI, Dirjen Bina Marga (Pedoman Pencacahan Lalu Lintas dengan Cara
Manual,2004). Pelaksanaan survei dilakukan dengan menempatkan surveior pada suatu titk tetap di tepi jalan,
sehingga dapat dengan jelas mengamati kendaraan yang lewat pada titik yang ditentukan. Pencatatan data diisi
pada formulir survei sesuai dengan klasifikasi kendaraan yang telah ditentukan. Periode survei pada penelitian
ini adalah 1 jam, sedangkan jangka waktu pelaksanaan adalah 9 jam, yaitu dari pukul 06.30 s.d pukul 15.30.
3. Survei Kecepatan
Pada penelitian ini pengukuran kecepatan dilakukan dengan menggunakan metode tidak langsung, yaitu
mengukur secara manual waktu tempuh kendaraan untuk melintasi dua titik tertentu yang telah diketahui
jaraknya sesuai standar SNI, Dirjen Bina Marga (Panduan Survei dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu
Lintas, 1990).
Pengukuran dilakukan oleh dua orang pengamat. Ketika pengamat pertama memberi tanda dengan menaikkan
tangannya pada garis start, maka pengamat kedua yang berdiri pada garis finish akan mulai menghitung dengan
stopwatch dan menghentikan stopwatch pada saat kendaraan mencapai garis finish.
Pengambilan sampel terhadap semua jenis kendaraan yang ditinjau pada penelitian ini dilakukan setiap 5 menit
dalam interval waktu satu jam. Dengan kata lain sampel yang diambil untuk setiap kendaraan dalam satu jam
adalah 12 sampel, terkecuali kendaraan-kendaraan yang hanya sedikit melewati ruas jalan yang ditinjau.
Data kecepatan didapat dari data waktu tempuh yang dibutuhkan kendaraan untuk melewati segmen jalan yang
ditetapkan sebagai wilayah survei yaitu sepanjang 100 meter, yang mana panjang segmen jalan ini adalah
segmen yang dipengaruhi parkir pada badan jalan.
Dengan menggunakan rumus kecepatan rata-rata ruang (Space Mean Speed) maka akan diperoleh data
kecepatan.
Survei karakteristik parkir
Survei ini dilakukan dengan maksud memperoleh data karakteristik parkir (on-street parking), yaitu dengan cara
mencatat jumlah kendaraan yang masuk dan keluar parkir dengan periode per jam.

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 T-269


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport

Pencatatan dilakukan dengan cara membagi 4 segmen parkir pada badan jalan untuk mempermudah pencatatan dan
menjaga keakuratan data. Jadi ada 4 orang surveior yang bertugas mencatat waktu masuk dan waktu keluar
kendaraan dari areal parkir lengkap beserta No.Polisi kendaraan tersebut sesuai standar survei (Traffic Engineering
Design, Principles and Practice, 2nd edition, Slinn. M., Mathews. P, Guest. P).
Survei hambatan samping
Survei ini dilakukan untuk memperoleh data hambatan samping yang berguna untuk menghitung kapasitas ruas
jalan. Survei ini dilakukan oleh 4 orang surveior, yang mana masing-masing surveior melakukan survei terhadap
jumlah pejalan kaki (pedestrian), kendaraan berhenti, kendaraan keluar-masuk dari sisi jalan, dan kendaraan lambat.
Lokasi survei
Penelitian ini mengambil studi kasus kegiatan on-street parking di ruas jalan S.Parman, tepatnya di depan SMA
St.Thomas 1 Medan dengan panjang segmen penelitian yaitu 100 meter.
Panjang segmen jalan yang dipengaruhi parkir pada badan jalan (on-street parking) sepanjang 100 meter inilah yang
menjadi wilayah penelitian. Pada segmen sepanjang 100 meter ini dilakukan pencatatan volume lalu-lintas, waktu
tempuh rata-rata kendaraan, hambatan samping, serta pencataan data-data yang berhubungan dengan parkir pada
badan jalan.
Waktu survei
Survei dilakukan pada hari Sabtu/26 Februari 2011, Minggu/27 Februari 2011, dan Senin/28 Februari 2011 dengan
durasi survei 9 jam, dimulai dari pukul 06.30 dan diakhiri pada pukul 15.30.
Teknik pengolahan data
Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka pengolahan data yang dilakukan secara umum terbagi dalam 3 bagian,
yaitu pengolahan data yang berkaitan dengan volume lalu-lintas, pengolahan data volume lalu-lintas dilakukan
dengan cara mengkonversikan setiap jenis kendaraan yang dicatat ke dalam satuan mobil penumpang (smp) sesuai
dengan nilai emp nya masing-masing berdasarkan ketentuan MKJI 1997. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk
tabel supaya dapat dilihat fluktuasinya setiap jam secara jelas., pengolahan data yang yang berkaitan dengan kondisi
parkir, data parkir yang telah direkapitulasi akan dihitung nilai dari akumulasi parkir, indeks parkir, volume parkir,
dan turn over parkir agar bisa dicari solusi penanganan masalah parkir pada badan jalan tersebut, pengolahan data
yang berkaitan dengan waktu tempuh kendaraan, data waktu tempuh kendaraan dari tiap jenis kendaraan yang
disurvei tiap 5 menit dirata-ratakan untuk tiap jamnya. Nilai rata-rata dari tiap jenis kendaraan ini dirata-ratakan lagi
berdasarkan berapa jenis kendaraan yang melintas pada tiap jam tersebut. Nilai rata-rata inilah yang menjadi waktu
tempuh rata-rata untuk tiap jam. Mengenai data waktu tempuh kendaraan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran, nilai waktu tempuh rata-rata inilah yang kemudian diolah menjadi kecepatan rata-rata untuk tiap jam
dengan menggunakan formula kecepatan rata-rata ruang (space mean speed).
Teknik analisis dan pembahasan
Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan yang kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan.
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif terhadap volume lalu-lintas, kecepatan
rata-rata, akumulasi parkir, indeks parkir, volume parkir, turn over parkir, kapasitas ruas jalan, nilai V/C Ratio, serta
kepadatan lalu-lintas.
Kemudian pembahasan dilakukan dengan metode perbandingan, dengan tujuan membandingkan karakteristik lalu-
lintas pada hari kerja yang diwakili oleh hari Sabtu dan Senin dengan hari libur yang diwakili hari Minggu.
Perbandingan ini akan menunjukkan seberapa besar pengaruh aktifitas parkir pada badan jalan (on street parking)
terhadap fluktuasi kinerja ruas jalan yang terjadi pada ruas jalan yang diteliti.
Penarikan kesimpulan
Pada tahap ini, setelah dilakuakan analisis dan pembahasan terhadap data-data yang disajikan, maka dapat dilakukan
penarikan kesimpulan. Kemudian berdasarkan kesimpulan yang diperoleh akan dicoba memberikan suatu saran
maupun masukan bagi pihak terkait dengan harapan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada lokasi penelitian.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tabel 4. Kapasitas Jalan Pada Hari Libur Berdasarkan MKJI 1997


Hari Libur
No. Faktor Analisa
Lajur kiri Lajur Tengah Lajur Tengah Lajur Kanan

T-270 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport

1 Kapasitas Dasar (Co) (smp/jam) 1650 1650 1650 1650


2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur (FCw) 0,98 0,98 0,98 0,692
3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCsp) 1 1 1 1
Faktor Penyesuaian Hambatan Samping
4 0,92 0,92 0,92 0,92
(FCsf)
5 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCss) 1 1 1 1
6 Kapasitas (C) (smp/jam) 1487,64 1487,64 1487,64 1050,45
7 Kapasitas Total (C) (smp/jam) 5513,37
Sumber :Hasil Pengolahan Data

Tabel 5. Kapasitas Jalan Pada Saat Parkir Satu Lapis Pada Badan Jalan Pada Hari Kerja Berdasarkan MKJI 1997
Hari Kerja
No. Faktor Analisa
Lajur kiri Lajur Tengah Lajur Tengah Lajur Kanan
1 Kapasitas Dasar (Co) (smp/jam) 1650 1650 1650 1650
2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur (FCw) 0,98 0,98 0,98 0,692
3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCsp) 1 1 1 1
Faktor Penyesuaian Hambatan Samping
4 0,82 0,82 0,82 0,82
(FCsf)
5 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCss) 1 1 1 1
6 Kapasitas (C) (smp/jam) 1325,94 1325,94 1325,94 936,27
7 Kapasitas Total (C) (smp/jam) 4914,09
Sumber :Hasil Pengolahan Data

Tabel 6. Kapasitas Jalan Pada Saat Parkir Dua Lapis Pada Badan Jalan Pada Hari Kerja Berdasarkan MKJI 1997
Hari Kerja
No Faktor Analisa
Lajur kiri Lajur Tengah Lajur Tengah
1 Kapasitas Dasar (Co) (smp/jam) 1650 1650 1650
2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur (FCw) 0,98 0,98 0,864
3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCsp) 1 1 1
4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCsf) 0,82 0,82 0,82
5 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCss) 1 1 1
6 Kapasitas (C) (smp/jam) 1325,94 1325,94 1168,99
7 Kapasitas Total (C) (smp/jam) 3820,87
Sumber :Hasil Pengolahan Data
Tingkat pelayanan jalan akan dibedakan sesuai pemilihan hari pada saat survei, yang mana pemilihan hari dibedakan
atas kondisi hari libur yang diwakili hari Minggu dan hari kerja yang diwakili hari Sabtu dan Senin.
Berikut tingkat pelayanan jalan yang disajikan dalam tabel

Tabel 7. Tingkat Pelayanan Jalan Hari Sabtu/26 Februari 2011


Kecepatan Rata-Rata Tingkat
Hari/Tanggal Pukul V/C Kondisi Lalu Lintas
(km/jam) Pelayanan
06.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,57 24,5 D
07.30 mulai rendah
07.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,75 20,4 D
08.30 mulai rendah
08.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,46 37,2 C
09.30 mulai rendah
09.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,74 19,8 D
Sabtu/26 10.30 mulai rendah
Februari 2011 10.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,70 20,6 D
11.30 mulai rendah
11.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,61 19,7 D
12.30 mulai rendah
12.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,43 23,5 C
13.30 terbatas
13.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,41 29,2 C
14.30 terbatas

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 T-271


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport

14.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan


0,37 36,9 C
15.30 terbatas

Sumber : Hasil Analisis

Tabel 8. Tingkat Pelayanan Jalan Hari Minggu/27 Februari 2011


Kecepatan Rata- Tingkat
Hari/Tanggal Pukul V/C Kondisi Lalu Lintas
Rata (km/jam) Pelayanan
06.30- Lalu Lintas agak ramai,
0,23 61,2 B
07.30 kecepatan menurun
07.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,26 58,4 C
08.30 terbatas
08.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,27 57,7 C
09.30 terbatas
09.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,31 54,4 C
10.30 terbatas
Minggu/27 10.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,35 45,2 C
Februari 2011 11.30 terbatas
11.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,29 55,4 C
12.30 terbatas
12.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,33 45,7 C
13.30 terbatas
13.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,3 55,4 C
14.30 terbatas
14.30- Lalu Lintas ramai, kecepatan
0,28 57,1 C
15.30 terbatas

Sumber : Hasil Analisis

Tabel 9. Tingkat Pelayanan Jalan Hari Senin/28 Februari 2011


Kecepatan Rata-Rata Tingkat
Hari/Tanggal Pukul V/C Kondisi Lalu Lintas
(km/jam) Pelayanan
06.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,59 23,8 D
07.30 mulai rendah
07.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,81 19,6 D
08.30 mulai rendah
08.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,63 37,4 D
09.30 mulai rendah
09.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,60 37,8 D
10.30 mulai rendah
Senin/28 10.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,57 33,2 D
Februari 2011 11.30 mulai rendah
11.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,46 30,5 C
12.30 mulai rendah
12.30- Lalu Lintas mulai macet,
0,84 19,9 E
13.30 kecepatan rendah
13.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,76 21,9 D
14.30 mulai rendah
14.30- Lalu Lintas jenuh, kecepatan
0,48 33,4 C
15.30 mulai rendah

Sumber : Hasil Analisis

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :

T-272 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport

1. Jika dibandingkan antara hari libur yang mana parkir pada badan jalan hanya satu lapis dan kelas hambatannya
rendah dengan hari kerja yang pada jam-jam tertentu terjadi parkir dua lapis pada badan jalan dan kelas
hambatan samping tinggi, terjadi penurunan kapasitas ruas jalan sebesar 599,28 smp/jam pada saat parkir hanya
satu lapis pada badan jalan pada hari kerja, sedangkan pada saat parkir dua lapis pada badan jalan pada hari
kerja, penurunan kapasitas ruas jalan yang terjadi sebesar 1692,5 smp/jam.
2. Karakteristik lalu-lintas yang ditinjau dari V/C Ratio, waktu tempuh rata-rata, kecepatan rata-rata, serta angka
kepadatan lalu-lintas pada hari Sabtu/26 Februari 2011 dan Senin/28 Februari 2011 mengalami fluktuasi yang
signifikan, terutama pada saat terjadi parkir dua lapis pada badan jalan. Seperti yang terjadi pada hari Sabtu/26
Februari 2011 pukul 07.30-08.30, di mana volume parkir sebesar 31 kendaraan, angka V/C Ratio mencapai
angka 0,75, waktu tempuh rata-rata 17,60 detik, kecepatan rata-rata 20,4 km/jam, dan kepadatan 192 kend/km.
Pada hari Senin/28 Februari 2011 pukul 12.30-13.30, di mana volume parkir sebesar 39 kendaraan, angka V/C
Ratio mencapai angka 0,84, waktu tempuh rata-rata 18,08 detik, kecepatan rata-rata 19,9 km/jam, dan angka
kepadatan mencapai 216 kend/km.
Sementara pada hari Minggu/27 Februari 2011, karakteristik lalu-lintas cenderung stabil karena selain volume
lalu-lintas yang tidak terlalu besar, aktifitas parkir pada badan jalan juga rendah (hanya satu lapis). Bahkan pada
pukul 06.30-07-30, di mana tidak ada kendaraan yang parkir pada badan jalan, V/C Ratio menunjukkan angka
terendah yaitu 0,23, waktu tempuh rata-rata 5,88 detik, kecepatan rata-rata 61,2 km/jam, dan kepadatan hanya
23 kend/km.
3. Tingkat pelayanan jalan pada hari Sabtu/26 Februari 2011 dan Senin/28 Februari 2011 mengalami penurunan
terutama pada saat meningkatnya aktifitas parkir pada badan jalan. Seperti pada hari Sabtu pukul 07.30-08.30,
di mana volume parkir sebesar 31 kendaraan, tingkat pelayanan jalan sampai pada level D dengan V/C Ratio
0,75 dan kecepatan rata-rata 20,4 km/jam.
Pada hari Senin/28 Februari 2011 pukul 12.30-13.30, di mana volume parkir sebesar 39 kendaraan, tingkat
pelayanan jalan sampai pada level E dengan angka V/C Ratio 0,84 dan kecepatan rata-rata 19,9 km/jam.
Sedangkan pada hari Minggu/27 Februari 2011, tingkat pelayanan jalan tidak mengalami masalah yang berarti,
seperti terlihat pada pukul 06.30-07-30 tingkat pelayanan jalan pada level B dengan angka V/C Ratio 0,23 dan
kecepatan rata-rata 61,2 km/jam.
Saran
1. Perlu adanya pengalihan tempat parkir pada badan jalan (on street parking) ke tempat kantong parkir (off street
parking), dengan cara menyediakan kantong parkir di tempat yang memungkinkan. Selanjutnya para pemilik
mobil menggunakan angkutan umum.
2. Pihak Sekolah SMA St.Thomas 1 Medan diharapkan menyediakan fasilitas antar-jemput anak sekolah, seperi
bus sekolah untuk mengurangi aktifitas parkir pada badan jalan.
3. Jika diperlukan, Pemerintah terkait diharapkan memberlakukan larangan parkir pada badan jalan yang terjadi di
depan SMA St.Thomas 1 Medan demi terciptanya kelancaran lalu-lintas pada ruas jalan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Bina Marga. (1990). Panduan Survei dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
HCM. (2000). Highway Capacity Manual, 2000.
Khisty Jotin, C dan Kent Lall, B. (2003). Dasar Dasar Rekayasa Transportasi. Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
MKJI (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktoat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Miro, F. (2002). Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nasution, M.N. (2003). Manajemen Transportasi, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta
RSNI. (2004). Pedoman Pencacahan Lalu Lintas dengan Cara Manual, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
RSNI. (2004). Survei Inventarisasi Geometri Jalan Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Slinn, M., Mathews. P., Guest. P. (2005). Traffic Engineering Design, Principles and Practice, 2nd edition, Elsevier
Butterworth, Oxford University.
Suhardjito. (2004). Pengaruh Parkir Kendaraan Roda Empat Terhadap Arus Jenuh Pada simpang Berlampu Lalu
Lintas, Tesis Magister, Sub. Dept. Rekayasa Transportasi, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro.
Suwardi. (2008). Pengaruh Parkir di Badan Jalan Terhadap Lalu Lintas di Ruas Jalan Purwosari-Gladag
Surakarta, Jurnal Teknik Sipil Vol.7 No.2, Juli 2010
Tamin, O.Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung.
Young, W. (1991). Parking Policy, Design and Data, Dalam Ditjen Hubdat (1998), Departemen Perhubungan
Republik Indonesia, Jakarta.
Yunianta, A. (2006). Pengaruh Manuver Kendaraan Parkir Badan Jalan terhadap Karakterisitik Arus Lalu Lintas
Di Jalan Diponegoro Yogyakarta, Tesis Magister, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 T-273


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport

T-274 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5


Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

Anda mungkin juga menyukai