M. Hussein Abdillah, Fandy Achmad Dwiyanto, Siti Aisyah, dan Nisa Ussa’adah
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang
Jalan Mayjen Haryono No.193, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144 - Telp (0341) 551932
Email: cholis.hussein@gmail.com
ABSTRAK
Peningkatan perekonomian masyarakat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan transportasi yang perlu diantisipasi dengan dengan langkah-langkah
untuk mengatur keseimbangan antara penyediaan sarana dan prasarana transportasi dengan permintaannya. Ketidakseimbangan antara supply dengan
demand menimbulkan permasalahan lalu lintas. Strategi jangka pendek untuk mengatasinya adalah dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk
meningkatkan kelancaran lalu lintas dengan memaksimalkan penggunaan ruang jalan dan persimpangan sesuai dengan kapasitasnya. Manajemen dan
rekayasa lalu lintas tidak bisa dilakukan dengan hanya berdasarkan pengamatan kasat mata di lapangan karena di dalamnya terdapat beberapa variabel
yang harus diteliti dan dianalisis berdasarkan data dari hasil survey lalu lintas. Penelitian ini dilakukan di jalan vinolia yang terdapat di kota malang, dari
hasil dan pengamatan survey padatnya transportasi yang melewati jalan tersebut sehinnga sering terjadi macet. Terdapat 2 (dua) pilihan (alternatif)
manajemen dan rekayasa lalu lintas yang optimal untuk diterapkan, dimana kedua alternatif yaitu pembuatan jalur satu arah dan pelebaran jalan
sehingga menguangi atau bahkan menghindari macet.
Kata kunci: Kinerja Lalu Lintas, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, dan Permasalahan
ABSTRACT
Improving the community's economy has an impact on increasing transportation needs which need to be anticipated with steps to regulate the balance
between the provision of transportation facilities and infrastructure with demand. The imbalance between supply and demand causes traffic problems.
The short-term strategy to overcome this is traffic management and engineering to improve traffic flow by maximizing the use of road space and
intersections according to their capacity. Traffic management and engineering cannot be carried out based solely on visible observations in the field
because there are several variables in it that must be examined and analyzed based on data from traffic survey results. This research was conducted on
the Vinolia road in the city of Malang, from the results and observations of a survey of the density of transportation that passes through this road so
that traffic jams often occur. There are 2 (two) options (alternative) for optimal traffic management and engineering to be implemented, where the two
alternatives are making one-way lanes and widening roads so as to reduce or even avoid traffic jams.
Keywords: Traffic Performance, Indonesian Road Capacity Manual, and Problems
Pendahuluan
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-cirinya
seperti,digunakan untuk kendaraan bermotor, digunakan oleh masyarakat umum, dibiayai oleh perusahaan negara, dan penggunaannya diatur oleh
undang-undang pengangkutan.. Dan juga kadang jalan raya mengalami hal-hal yang tidak terduga seperti jalan rusak,tekanan dan yang paling sering
kemacetan. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang sah haruslah diumumkan oleh pihak berkuasa.
Untuk mengatasi kemacetan dan masalah lalu lintas tersebut diperlukan suatu sistem penentuan fase dan pengaturan lalu lintas yang baik dan
berpengaruh pada kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut. Sistem penentuan fase dan pengaturan lalu
lintas biasanya lebih ditekankan pada lokasi-lokasi dimana terjadi pertemuan jalan atau persimpangan jalan.
Kondisi arus lalu lintas di sekitar simpang Jl. Bunga vinolia terpantau sudah mulai tidak stabil dan terkadang sudah mulai terdapat antrian, tundaan dan
kemacetan pada waktu-waktu tertentu dan pada kondisi tertentu, sehingga perlu penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
METODE PENELITIAN
Karakteristik Jalan
Jalan merupakan prasarana darat yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pengguna jalan dalam berlalu lintas. Menurut keputusan Direktur Jendral
Perhubungan Darat Nomor: SK.43/AJ/007/DRJD/97, jalan adalah sesuatu yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Menurut peranan pelayanan jasa
distribusi, sistem jaringan jalan sebagaimana diatur dalam UU. No.38 tahun 2004 pasal 7 tentang jalan, jalan terdiri dari :
M. Hussein Abdillah, Fandy Achmad Dwiyanto, Siti Aisyah, Nisa Ussa’adah
1. Sistem Jaringan Jalan Primer, yaitu sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat
nasional dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud pusat kegiatan. Berdasarkan fungsi/peranannya sistem jaringan jalan
2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder, yaitu sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kawasan
perkotaan. Berdasarkan fungsi/peranannya sistem jaringan jalan sekunder dapat dikelompokan sebagai berikut :
Tipe Jalan
Di dalam MKJI 1997 tentang jalan luar kota, menyebutkan tipe jalan ditentukan sebagai jumlah lajur dan arah pada suatu ruas jalan dimana masing-
masing memiliki karakteristik geometrik jalan yang digunakan untuk menentukan kecepatan arus bebas dan kapasitas jalan sebagai berikut:
1. Jalan dua lajur dua arah tak terbagi (2/2UD)
DS = V/C
Dengan:
V = volume arus lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)
Arus Lalu Lintas
Arus lalu lintas adalah gerak kendaraan sepanjang jalan (Wells. 1993). Arus lalu lintas (volume) pada suatu ruas jalan diukur berdasarkan jumlah
kendaraan yang melewati titik tertentu selama selang waktu tertentu. Dalam beberapa hal lalu lintas dinyatakan dengan Average Annual Daily Traffic
(AADT) atau Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR), bila periode pengamatannya kurang dari satu tahun (Oglesby, 1998). Dalam Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (1997), definisi dari arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik jalan persatuan waktu, dinyatakan dalam
kendaraan/jam (Q kend), smp/jam (Q smp), atau Lalu lintas Harian Rata-rata tahunan (Q LHRT).
Tujuan dari penentuan volume lalu lintas antara lain adalah :
1. Menentukan fluktuasi arus lalu lintas pada suatu ruas jalan
Satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan adalah Lalu lintas Harian Rerata (LHR). Persamaan dasar menurut Silvia Sukirman (1 994) LHR
adalah sebagai berikut :
LHR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑛𝑑. 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 (𝑠𝑚𝑝/ℎ𝑎𝑟𝑖)/𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦
Kapasitas
2
26, Desember 2021
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS DI JALAN BUNGA VINOLIA, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG
dimana:
C = kapasitas (smp/jam)
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) di definisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan perilaku lalu- lintas pada
suatu simpang dan juga segmen jalan. Nilai Derajat kejenuhan menunjukkan apakah segmen jalan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
DS = Q/C
Dimana
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus total
C = Kapasitas
Kecepatan
Kecepatan rata-rata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak dan diperoleh dengan membagi panjang jalur dengan lama waktu kendaraan
bergerak menempuh jalur tersebut. Persamaan dasar menurut MKJI (1997), adalah sebagai berikut :
= d/𝑡
Keterangan :
Kerapatan / Density
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalanatau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur.Nilai
kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan. Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur
Pemilihan Lokasi
Gambar 1
Jl. Bunga Vinolia mempunyai jalan yang terdiri dari 1 jalur dan 2 lajur. Dan jalan ini mempunyai lebar jalan sekitar 5 m dengan bahu jalan 0,5 m
Gambar 2
4
26, Desember 2021
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS DI JALAN BUNGA VINOLIA, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG
Gambar 3
Gambar 4
Dari hasil penilitian yang dilakukan di Jl. Bunga Vinolia, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Keecpatan nya adalah berada di 40-55 km/jam.
Hasil Survei
Survey volume lalu lintas dari Jl. Bunga Vinolia, Kec. Lowokwaru. Perhitungan jumlah kendaraan pada Rabu, 14 Desember 2022 jam 12.00-14.00
WIB.
Tabel 1
Jumlah Kendaraan
6
26, Desember 2021
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS DI JALAN BUNGA VINOLIA, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG
Analisis LHR
4
Pick up : 158 × (1+0,05) = 192,05Kendaraan
4
Truck : 20 × (1+0,05) = 65.64 Kendaraan
4
Motor : 9387 × (1+0,05) = 11409,96 Kendaraan
4
Bis : 8 × (1+0,05) = 9,72 Kendaraan
4
Angkot : 183 × (1+0,05) = 222,44 Kendaraan
= 16270,77 Kendaraan
5
Mobil : 2393,33 × (1+0,05) = 3054,56 Kendaraan
5
Pick up : 192,05 × (1+0,05) = 245,11 Kendaraan
5
Truck : 65,64 × (1+0,05) = 83,77 Kendaraan
5
Motor : 11409,96 × (1+0,05) = 14562,26 Kendaraan
5
Bis : 9,72 × (1+0,05) = 12,41 Kendaraan
5
Angkot : 222,44 × (1+0,05) = 283,90 Kendaraan
= 20766,08 Kendaraan
10
Mobil : 2393,33 × (1+0,05) = 3898,48 Kendaraan
10
Pick up : 192,05 × (1+0,05) = 312,83 Kendaraan
10
Truck : 65,64 × (1+0,05) = 106,92 Kendaraan
10
Motor : 11409,96 × (1+0,05) = 18585,08 Kendaraan
10
Bis : 9,72 × (1+0,05) = 15,84 Kendaraan
10
Angkot : 222,44 × (1+0,05) = 362,33 Kendaraan
= 26503,36 Kendaraan
Data Pengamatan
Tipe jalan perkotaan: Jalan dengan satu Jalur, dua Lajur ,dua arah dan tidak terbagi (Dengan Median) (2/2 D).
Kelas Hambatan Samping : Sedang, dengan ciri-ciri adanya beberapa toko di sisi jalan dan warung warung
Tabel 2
Tabel Ekuivalen
EMP*
1 1,2 0,35
18 0,0 79 97 282
8
26, Desember 2021
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS DI JALAN BUNGA VINOLIA, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG
Semua data diatas di hitung dengan satuan mobil penumpang (SMP) dan hitung menggunakan aplikasi pembantu Multi-Counters. Dari data diatas dapat
kita hitung Volume Kendaraan, kecepatan rata-rata, DS, C serta V/C Ratio. Berdasarkan hasildari V/C Ratio dapat ditentukan Tingkat Pelayanan Jalan
(Level of Service).
a) Volume kendaraan
c) Kecepatan rata-rata
f) V/C Ratio
g) Level Of Services(LOS)
a) Volume Kendaraan
Tabel 3
12.00-13.00 13.00-14.00
Tabel 4
13.00-14.00 13.00-14.00
Jumlah 8140
c) Kecepatan Rata Rata
Diketahui: Dengan uji coba pada panjang jalan dicoba dengan menggunakan sepeda motor,kendaraan ringan dan kendaraan berat dimana dicoba
= 0,6 jam
V = L/TT
= 0.6/0,1
= 5000 m/jam
= 5 km/jam
d) Analisa Kapasitas
Tabel 3
10
26, Desember 2021
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS DI JALAN BUNGA VINOLIA, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG
3 (FCsf) Faktor Koreksi Gangguan Sampingan Dengan bahu jalan efektif < 1 m 0,96
Desember 2020).
= 1340,7744 smp/jam
e) Derajat Kejenuhan
Diketahui:
Q= 1834
C= 1340,8 smp/jam
DS= Q/C
= 1834/1340,8
= 1,4
Perhitungan diatas menunjukan bahwa pada Jl. Raya Langsep memiliki nilai V/C rasio dengan nilai rata rata 0,77. Dengan demikian pada jalan
ini memiliki tingkat pelayanan kelas E, dimana arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti permintaan kapasitas sudah mulai mendekati
4. Penambahan Anggota DISHUB atau Dinas Perhubungan untuk menata dan menjaga kondisi jalan
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan di atas, di dapatkan kesimpulan pada jalan ini sebagai berkut:
1. Memiliki volume per jam antara 3700 – 4300 kendaraan dan meningkat seiring dengan hari yang mendekati akhir pekan.
3. Kapasitas jalan sebesar 5221 smp/jam dengan derajat kejenuhan sebesar 0,77
4. Nilai V/C didapatkan nilai tertinggi 0,77 yang artinya jalan masuk pada kelas D
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Jalan Kota (Binkot), Direktorat Jenderal Bina Marga, Sweroad, dan P.T Bina Karya (Persero). 1997. Manual Kapasitas Jalan
Indonesian (MKJI). Jakarta.
RI, Undang-Undang. 2004. Undang-Undang RI No.38 Tahun 2004 Tentang Jalan, Jakarta.
Khisty, C. Jotin., dan B, Kent Lall. Gary. 1999. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Edisi ketiga jilid 1, Alih bahasa Ir. Purwo Setianto. Jakarta:
Erlangga.
Wells, G. R. 1993. Rekayasa Lalu Lintas. Alih bahasa Ir. Suwardjoko Warpani. Jakarta: Batara.
Edward K. Morlok. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Alih bahasa Ir. Johan Kelana Putra-Hainim. Jakarta: Erlangga.
12
26, Desember 2021