Anda di halaman 1dari 13

Rekayasa

Lalu Lintas
Kelompok 2
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun
2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan, sedangkan yang dimaksud dengan
Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan
bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang
berupa Jalan dan fasilitas pendukung.

Pengertian Lalu Lintas


Pengertian Rekayasa Lalu Lintas
• Rekayasa lalu lintas adalah cara merencanakan
dan mengelola pergerakan kendaraan dan
pejalan kaki di jalan raya. Tujuannya adalah
membuat lalu lintas menjadi lebih lancar, aman,
dan efisien. Ini melibatkan pengaturan rambu
lalu lintas, lampu lalu lintas, dan desain jalan
yang baik.
Ruang Cakup Rekayasa Lalu
Lintas
Ruang cakup rekayasa lalu lintas melibatkan sejumlah aspek yang bertujuan
untuk merencanakan, mengelola, dan meningkatkan sistem transportasi dan
pergerakan di suatu wilayah. Berikut adalah beberapa elemen utama dari ruang
cakup rekayasa lalu lintas:

1. Desain Jalan Raya : Menyusun geometri jalan, termasuk lebar jalan, tikungan,
dan persimpangan, untuk memastikan kelancaran dan keamanan lalu lintas.

2. Pengaturan Lalu Lintas : Pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan, dan
tanda-tanda pengaturan lainnya untuk memberikan petunjuk dan aturan
kepada pengguna jalan.

3. Sinyal Lalu Lintas : Mengatur lampu lalu lintas di persimpangan jalan untuk
mengarahkan aliran kendaraan dan pejalan kaki.

4. Manajemen Lalu Lintas : Menerapkan strategi seperti pengaturan arus lalu


lintas, penanganan acara khusus, dan pengelolaan parkir untuk
mengoptimalkan aliran lalu lintas.
Pemakai Jalan
• Pemakai jalan adalah semua individu atau kelompok yang menggunakan
fasilitas jalan untuk bergerak, termasuk pengemudi kendaraan bermotor,
pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengguna transportasi publik.
Dalam konteks rekayasa lalu lintas, perhatian terhadap pemakai jalan
sangat penting untuk menciptakan sistem transportasi yang efisien, aman,
dan berkelanjutan.

• Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi pemakai jalan:

1. Kesadaran Situasional: Tingkat kesadaran pengemudi terhadap kondisi


lalu lintas dan lingkungan sekitarnya mempengaruhi respons dan keputusan
berkendara.
2. Ketidakpatuhan Aturan: Kepatuhan pengemudi terhadap aturan lalu lintas
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, seperti pengetahuan dan
sikap mereka terhadap aturan.
3. Stres dan Kondisi Emosional: Stres dan kondisi emosional negatif dapat mengganggu
konsentrasi pengemudi, meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Pengalaman Berkendara: Tingkat pengalaman berkendara pengemudi dapat


memengaruhi kemampuan mereka dalam menghadapi situasi lalu lintas dan membuat
keputusan yang tepat.

5. Persepsi Risiko: Cara pengemudi mempersepsikan risiko dapat memengaruhi


keputusan dan perilaku berkendara mereka.

6. Tingkat Kelelahan: Kelelahan dapat menurunkan kewaspadaan dan kinerja kognitif


pengemudi, meningkatkan risiko kecelakaan.
Bagian potongan melintang jalan
Karakteristik arus lalu lintas
• Teori arus lalu lintas adalah suatu kajian tentang gerakan pengemudi dan
kendaraan antara dua titik dan interaksi mereka membuat satu sama lain.
Sayangnya, mempelajari arus lalu lintas sulit karena perilaku pengemudi adalah
sesuatu yang tidak dapat diprediksi dengan pasti. Untungnya, pengemudi
cenderung berperilaku dalam kisaran cukup konsisten dan, dengan demikian,
aliran lalu lintas cenderung memiliki beberapa konsistensi yang wajar dan
secara kasar dapat direpresentasikan secara matematis. Karakteristik utama
arus lalu lintas yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik lalu lintas
adalah sebagai berikut:

• 1. Volume (q),

• 2. Kecepatan (v),

• 3. Kerapatan (k).
• Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan (mobil penumpang) yang


melewati suatu titik satuan waktu.

Manfaat data (informasi) volume adalah :

1. Nilai kepentingan relatif suatu rute

2. Fluktuasi dalam arus

3. Distribusi lalu lintas dalam sistem jalan

4. Kecenderungan pemakai jalan


Data volume dapat berupa volume :

a. Berdasarkan arah arus


• Dua arah
• Satu arah
• Arah lurus
• Arus belok (kiri atau kanan)

b. Berdasarkan jenis kendaraan


• Mobil penumpang atau kendaraan ringan
• Truk besar
• Truk kecil
• Bus
• Angkutan kota
• Sepeda motor
• Pada umumnya kendaraan pada suatu ruas jalan terdiri dari dari berbagai komposisi
kendaraan, sehingga volume lalu lintas dinyatakan dalam jenis kendaraan standar yaitu
mobil penumpang, dikenal istilah satuan mobil penumpang (smp)

• Untuk mendapatkan volume dalam smp, diperlukan faktor konversi dari berbagai macam
kendaraan menjadi mobil penumpang, yaitu faktor ekivalen mobil penumpang atau emp
(ekivalen mobil penumpang)

c. Waktu pengamatan survei lalu lintas, seperti 15 menit, 1 jam.

d. Volume jenuh
Merupakan volume yang hanya dikenal pada persimpangan berlampu lalu lintas. Volume
jenuh merupakan volume maksimum yang dapat melewati garis stop, setelah kendaraan
mengantri pada saat lampu merah kemudian bergerak ketika menerima lampu hijau
Hubungan Antara Volume,
Kecepatan dan Kerapatan
Volume, kecepatan, dan kerapatan adalah tiga variabel utama dalam aliran
lalu lintas yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik arus lalu
lintas.

1. Volume mengukur jumlah kendaraan yang melintasi titik tertentu dalam


satu satuan waktu (kendaraan/jam).

2. Kecepatan menunjukkan tingkat gerakan dalam jarak tertentu dalam


satu satuan waktu (kilometer/jam).

3. Kerapatan mencerminkan jumlah kendaraan yang mengisi suatu ruas


atau segmen jalan dalam satu satuan panjang (kendaraan/kilometer).
Ketiga parameter utama dalam aliran lalu lintas,
yaitu volume, kecepatan, dan kerapatan, memiliki
hubungan matematis yang dijelaskan dalam sub-
bab kerapatan. Persamaan tersebut berlaku khusus
untuk arus lalu lintas tak terganggu, di mana setiap
arus bergerak secara bebas tanpa pengaruh
eksternal.

Contoh aliran ini dapat ditemukan pada jalan utama


tanpa hambatan. Hubungan antara ketiga
parameter tersebut menggambarkan aliran lalu
lintas yang tak terinterupsi, di mana volume
merupakan hasil dari kecepatan dan kerapatan.
Dalam lalu lintas yang stabil, hubungan tersebut
menciptakan kombinasi variabel yang
menghasilkan hubungan dua dimensi.

Anda mungkin juga menyukai