Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH :TEKNIK LALU LINTAS

SESI PERTEMUAN :
DOSEN : ARDIN ROZANDI, S.T., M.T.

Perhitungan Lalu Lintas


Perhitungan lalu lintas merupakan suatu metodeperhitungan
kendaraan dalam survei lalu lintas. Perhitungan lalu lintas atau
Traffic Counting dapat dilakukan dengan dua acara yaitu
Perhitungan Tangan (Manual) dan Perhitungan Mekanik.

Volume / Flow
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam)
tanpa membedakanarah dan lajur. Segmen jalan selama selang
waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian
(LHR), jam-an atau sub jam. Rate of Flow atau Nilai Arus adalah
Volume lalu-lintas yang biasanya kurang dari satu jam
tetapi diekspresikan dalam satu jam.
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri
dari banyak tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan
tersebut harus dikonversi kedalam satuan mobil penumpang
(smp).Konversi kendaraan ke dalam satuansmp
diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.

Spot Speed
Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan
pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan. Dalam
suatu aliran lalu lintasyang bergerak setiap kendaraan mempunyai
kecepatan yang berbeda sehinggaaliran lalu lintas tidak mempunyai
sifat kecepatan yang tunggal akan tetapi dalam bentuk distribusi
kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi

1
kecepatan kendaraan secara diskrit, suatu nilai rata–rata atau
tipikal digunakanuntuk mengidentifikasikan aliran lalu lintas
secara menyeluruh. Ada dua jenisanalisis kecepatan yang dipakai
pada studi kecepatan arus lalu-lintas yaitu :
a. Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh
kendaraanyang melewati suatu titik pada jalan selama periode
waktu tertentu.Kecepatan terdistribusi dalam waktu, sedangkan
lokasinya tetap.
b. Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan
yangmenempati suatu segmen atau bagian jalan pada interval
waktu tertentu.

Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah


bahwa TMS adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran
berkenaan
dengan panjang jalan atau lajur.

Kerapatan / Density
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu
panjang jalanatau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan
per km per lajur.Nilaikerapatan dihitung berdasarkan nilai
kecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan.

Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur


pembentuk aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola
hubungan :
Kecepatan dengan Kerapatan
Volume dengan Kecepatan
Volume dengan Kerapatan

2
Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa
kerapatan akan bertambah apabila volumenya juga bertambah.
Volume maksumum terjadi pada saat kerapatan

mencapai titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai). Setelah


mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kerapatan
bertambah sampai terjadi kemacetan.

Survey Lalu Lintas


Survei Perhitungan Lalu Lintas Rutin disingkat SPL (Routine Traffic
Count, RTC) adalah survei untuk mendapatkan data tentang jumlah
dan jenis kendaraan yang lewat pada suatu ruas jalan dengan
sistem dan cara tertentu.

Perhitungan lalu lintas rutin dapat dilaksanakan secara manual


(dengan tenaga manusia) atau secara otomatis dengan
menggunakan alat perhitungan lalu lintas otomatis. Jumlah
kendaraan per kilometer yang lewat mencerminkan tingkat
kepadatan lalu lintas pada ruas jalan tersebut, yang merupakan
faktor penting dalam penyusunan dan program pembinaan jaringan
jalan. Ini memberikan gambaran survey yang biasa dilakukan pada
survey terhadap volume dan komposisi lalu lintas adalah survei
hambatan samping yang terjadi. Hambatan samping yang diamati
diantaranya jumlah angkutan umum yang berhenti bukan pada
tempatnya, kendaraan yang berhenti di wilayah badan jalan,
penyeberang jalan yang tidak menggunakan jembatan
penyeberangan dan kendaraan yang keluar masuk dari lahan
samping jalan. Metode survey yang digunakan dalam pelaksanaan
survey adalah survey volume lalu lintas dengan perhitungan secara
manual.

3
Tahapan-tahapan survey ini adalah survey pendahuluan,
dilanjutkan persiapan pelaksanaan dan kemudian pelaksanaan
survey.

• Survey Pendahuluan
Sebelum penelitian di lapangan dilaksanakan perlu diadakan
survey pendahuluan. Survey ini dilaksanakan bertujuan
untuk mendapatkan data-data awal supaya dalam
pelaksanaan nanti tidak menemui hambatan.
Yang termasuk survey pendahuluan adalah :

 Mengetahui nama ruas jalan atau daerah yang akan


dilakukan survey.
 Mengetahui jumlah dan posisi titik-titik yang akan
disurvey oleh para surveyor.

• Persiapan Survey
Untuk mendapatkan data yang akurat maka perlu diadakan
persiapan penelitian yaitu dengan mengadakan pengecekan
dan memberikan penjelasan kepada para surveyor agar
mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing.

• Pelaksanaan Survey
Setelah diadakan survey pendahuluan dan persiapan
penelitian, langkah selanjutnya adalah melaksanakan
penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

Mencatat jumlah kendaraan yang lewat pada setiap titik


yang dilalui

Melakukan survey atau wawancara langsung kepada


instansi yang terkait

4
Peralatan-peralatan yang biasa digunakan dalam membantu
proses pelaksanaan survey antara lain :
1. Tally counter, untuk menghitung jumlah kendaraan
yang melintasi,
2. Formulir survei, untuk mencatat jumlah kendaraan
dan jenis kendaraan,
3. Alat tulis,
4. Meteran, untuk mengukur lebar jalan utama dan jalan
minor,
5. Jam tangan atau stop watch,
6. Papan tulis, untuk lampiran kertas formulir survei.
7. kamera recorder.

Referensi :
• Adisasmita, Rahardjo 2014. “Manajemen Pembangunan Transportasi” ,
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta

• Khisty, C. Jotin, and Lall, B. Kent, 2006, “Dasar-dasar Rekayasa


Transportasi”, Jilid 2, Jakarta, Penerbit Erlangga.

• Miro, Fidel. 2012. “Pengantar Sistem Transportasi”, Jakarta : Penerbit


Erlangga.

• Tamin, O.Z. 2000. “Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”, Bandung:


Penerbit ITB Bandung.

Anda mungkin juga menyukai